Sistem Sistem
Traktus Kardio-
Uranirus vaskuler
Adaptasi
Fisiologi
Sistem Sistem
Gastro- Persya-
intestinal rafan
Sistem
Termo-
regulator
ADAPTASI FISIOLOGI
Lingkungan yang
Sebelum Lahir Sesudah Lahir
berpengaruh
penyesuaian fungsional neonatus dari 2. Suhu Luar Pada umumnya tetap Berubah-ubah
kehidupan intrauterus menjadi 3. Simulasi sensoris Terutama kinestetik atau Bermacam-macam stimuli
pada saat berada dalam kandungan 4. Gizi Tergantung zat gizi yang Tergantung
terdapat dalam darah bahan makanan
tersedianya
dan
memperoleh segala kebutuhannya ibu kemampuan saluran cerna
Normal frekuensi • Tekanan mekanik dari torak sewaktu melalui jalan lahir
bernapas BBLadalah (stimulasi mekanik)
kisaran 40x/menit
• Penurunan PaO2 dan peningkatan PaO2 merangsang
dengan rentang nilai
30-60x/menit kemoreseptor yang terletak di sinus karotikus (stimulasi
mekanik).
• Rangsangan dingin di daerah muka dan perubahan suhu di
dalam uterus ( stimulasi sensorik).
• Refleks deflasi Hering Breur.
Cont…
PERKEMBANGAN PARU PARU
AWAL NAPAS
ADAPTASI
FISIOLOGI
SURFACTANT
UDARA
ADAPTASI FISIOLOGI S. KARDIOVASKULER
Denyut nadi adalah 120 sampai 160 kali per menit saat bangun dan 100 kali
per menit saat tidur.
Rata-rata tekanan darah adalah 80/46 mmHg dan bervariasi sesuai dengan
ukuran dan tingkat aktivitas bayi.
STRUKTUR SEBELUM LAHIR SETELAH LAHIR
Vena Umbilikalis Membawa darah arteri ke hati dan Menutup; menjadi
jantung ligamentum teres hepatis
Cont… Paru-paru Tidak mengandung udara dan Berisi udara dan disuplai
sangat sedikit mengandung darah; darah dengan baik
berisi cairan
Vena Kafa Inferior Membawa darah vena dari tubuh Membawa darah hanya
dan darah arteri dari plasenta ke atrium kanan
ADAPTASI FISIOLOGI S. TERMOREGULATOR
Untuk membakar lemak coklat, seorang bayi harus menggunakan glukosa guna
mendapatkan energi yang akan mengubah lemak menjadi panas. Lemak coklat
tidak dapat diproduksi ulang oleh bayi baru lahir dan cadangan lemak coklat ini
akan habis dalam waktu singkat dengan adanya stress dingin.
Cont…
• konduksi
Mekanisme • evaporasi
bayi kehilangan • radiasi
panas • konveksi
• Panas dihantarkan dari tubuh bayi ketubuh benda di sekitarnya yang kontak langsung dengan
tubuh bayi
konduksii • Co: menimbang bayi tanpa alas timbangan
• Panas di pancarkan dari bayi baru lahir, keluar tubuhnya kelingkungan yang lebih dingin
radiasi • Co: bayi baru lahir dibiarkan keadaan telanjang di ruangan ber AC
• Panas hilang melalui proses penguapan tergantung kepada kecepatan dan kelembababan
udara
evaporasi
ADAPTASI FISIOLOGI S. PERSYARAFAN
Sistem saraf BBL belum terintegrasi sempurna namun sudah cukup berkembang untuk
bertahan dalam kehidupan ekstra uterin. Fungsi tubuh dan respon-respon yang diberikan
sebagian besar dilakukan oleh pusat yang lebih rendah dari otak dan reflek-reflek dalam
medulla spinalis. BBL baru dapat menjalankan fungsi pada tingkat batang otak. Kontrol saraf
dari pusat yang lebih tinggi secara bertahap berkembang.
Myelinisasi system saraf mengikuti hukum perkembangan cephalokaudal proksimodistal
(kepala ke jari kaki-pusat ke perifer) dan berhubungan erat dengan kemampuan keterampilan
motorik halus dan kasar yang tampak. Traktus yang mengalami myelinisasi paling awal
adalah traktus sensoris, serebral, dan ekstra pyramidal. Saraf ini menyebabkan pengindraan
tajam.
• Pada saat lahir, struktur mata belum lengakap. Fovea sentralis belum berdiferensiasi sempurna dari macula.
Otot siliar juga masih imatur, membatasi kemampuan mata untuk berakomodasi dan memfokuskan pada
PENGLIHATAN objek sepanjang waktu. Pupil bereaksi terhadap cahaya, reflek mengedip berespon terhadap rangsang
minimal, dan reflek kornea dapat diaktivasi dengan sentuhan ringan.
• Neonatus sudah dapat bereaksi terhadap suara keras sekitar 90 desible (dB) dengan
reflek terkejut. Telinga dalam dan tengah sangat besar saat lahir, tetapi kanalis
PENDENGARAN eksternusnya kecil. Prosesus mastoideus dan bagian tulang kanalis eksternus belum
berkembang. Konsekuensinya, selaku timpani dan saraf fasialis terletak sangat dekat ke
permukaan dan sangat mudah rusak
• BBL bereaksi terhadap bau yang kuat seperti alkohohol atau cuka dengan menolehkan kepalanya.
PENGHIDU Bayi yang diberi ASI mampu menghidu ASI dan akan menangis mencari ibunya ketika payudara
ibu sudah membengkak dan mulai merembes.
• BBL memiliki kemampuan membedakan berbagai rasa. Berbagai tipe larutan mencetuskan
berbagai reflek gusto – fasial yang berbeda. Larutan yang tidak berasa tidak akan mencetuskan
PENGECAP ekspreisi fascial, larutan manis mencetuskan gerakan menghisap dan wajah yang puas, larutan
masam menyebabkan pengerutan bibir, dan cairan pahit menghasilkan ekspresi kecewa dan marah
• bayi mampu mengindra sensasi taktil pada semua bagian tubuhnya (terutama mulut), tangan dan telapak
kaki tampaknya yang paling sensitive. Semakin banyak domentasi yang menerangkan bahwa perabaan
PERABA dan tepukan lembut pada punggung atau menggosok perut mencetuskan respon penenangan bayi. Akan
tetapi, rangsang nyeri seperti tusukan jarum akan mencetuskan respon kemarahan.
ADAPTASI FISIOLOGI S. GASTROISNTESTINAL
Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk menelan dan mencerna sumber
makanan dari luar cukup terbatas. Sebagaian besar keterbatasan tersebut
membutuhkan berbagai enzim dan hormon pencernaan yang dapat di saluran
cerna
Kamampuan absorpsi karbohidrat pada bayi baru lahir kurang efisien, sedangkan absorpsi
monosakarida ( glukosa ) telah efisien. . Kapasitas lambung pada bayi baru lahir cukup
bulan sangat terbatas, kurang dari 30cc. hal ini di sebabkan karena usus bayi baru lahir
relatif belum sempurna dan sistem otot yang menyusun organ tersebut lebih tipis dan
kurang efisien
Ketika bayi baru lahir menghadapi proses penutupan usus (permukaan epitel usus
menjadi tidak permeable terhadap antigen). Sebelum penutupan usus bayi akan rentan
terhadap infeksi virus / bakteri dan juga terhadap stimulasi allergen melalui penyerapan
molekul-molekul besar oleh usus.
ADAPTASI FISIOLOGI S. TRAKTUS URINARUS
Pada bayi baru lahir,kapasitas kandung kemih kira-kira 45 cc dan produksi air
kemih rata-rata 0,05 – 0,10 cc permenit. Ginjal bayi baru lahir menunjukkan
penurunan aliran darah ginjal dan penurunan kecepatan filtrasi glomerulus.
Kondisi itu mudah meyebabkan retensi cairan dan intoksikasi air