Anda di halaman 1dari 3

PENYELESAIAN :

1. Perbedaan home care, dan Hospice care adalah..


Home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif
yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan
untuk meningkatkan, mempertahankan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan
meminimalkan akibat dari penyakit, (Jeni Oktavia Karundeng & Yel Mardona, 2021).
Home care adalah layanan kesehatan yang dilakukan oleh profesional di tempat
tinggal pasien (di rumah) dengan tujuan membantu memenuhi kebutuhan pasien dalam
mengatasi masalah kesehatan yang dilaksanakan oleh Tim kesehatan profesional
dengan melibatkan anggota keluarga sebagai pendukung dalam proses keperawatan
dan penyembuhan pasien sehingga keluarga bisa mandiri dalam mengatasi masalah
kesehatannya, (Parellangi, 2015). Sedangkan
Hospice care yaitu memberikan perawatan suportif kepada orang orang ditahap akhir
penyakit terminal dan fokus pada kenyamanan dan kualitas hidup, bukan pada
penyembuhan. DiIndonesia penatalaksanaan hospice care masih belum terfokus,
karena masih banyak dikaitkan bahwa antara palliative care,
Hospice care dan homecare adalah sama dan masih belum adanya rumah sakit di
Indonesia yang menyediakan program perawatan hospice care yang dilakukan di
Rumah Sakit (Ngakili and Mulyanto, 2016). Hospice care adalah pelayanan perawatan
untuk meringankan penyakit lanjutan atau penyakit terminal dari klien di rumah sakit dan
kemudian melanjutkan pelayanan perawatan di rumah dibawah pengawasan medicare.
Pelayanan hospice tersebut mempertimbangkan kebutuhan khusus dari klien dengan
penyakit terminal atau yang akan meninggal dunia, sehingga klien memiliki kesempatan
untuk meninggal di rumah sesuai dengan keinginan mereka dengan dukungan keluarga
sepenuhnya.
2. Hubungan praktek perawatan home care dengan Permenkes RI No.
HK.02.02/MENKES/148/2010 :
Praktek perawatan home care dituntut dimana seorang Perawat yang menjalankan
praktik perorangan harus mencantumkan SIPP diruang prakteknya. Perawat yang
menjalankan praktek perorangan tidak diperbolehkan memasang papan praktek.
Perawat yang memiliki SIPP dapat melakukan asuhan keperawatan dalam bentuk
kunjungan rumah. Perawat dalam melakukan asuhan keperawatan dalam bentuk
kunjungan rumah harus membawa perlengkapan perawatan sesuai kebutuhan.
Tentunya ini sangat berhubungan erat dengan landasan hukum dan legalitas yang
berlaku di Indonesia. Dimana isi dari Permenkes Tersebut adalah, sebagai berikut:
Permenkes RI No. HK.02.02/MENKES/148/2010 tentang Izin dan Penyelenggaran
Praktik Perawat.
1) Perawat berpendidikan minimal Diploma III (D III) keperawatan
2) Setiap Perawat yang menjalankan praktik keperawatan di praktik mandiri wajib
memiliki Surat Ijin Praktik Perawat (SIPP) yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah
kabupaten/kota
3) Satu SIPP yang dikeluarkan tersebut hanya berlaku untuk 1 tempat praktik.
4) Perawat hanya berhak mendapatkan paling banyak 2 (dua) SIPP yang dikeluarkan
3. Perkembangan pelayanan keperawatan home care Di Indonesia
Perawat dalam melakukan praktek harus sesuai dengan kewenangan yang diberikan,
berdasarkan pendidikan dan pengalaman serta dalam memberikan pelayanan
berkewajiban mematuhi standar praktek.Perawat dalam menjalankan praktek harus
membantu program pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Perawat dalam menjalankan praktik keperawatan harus senantiasa meningkatkan mutu
pelayanan profesinya, dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya, baik
diselenggarakan oleh pemerintah maupun organisasi profesi.
4. Home Care (HC) Berbasis Rumah Sakit (Hospital Home Care) adalah sebagai berikut:
Home Care (HC) Berbasis Rumah Sakit (Hospital Home Care Merupakan perawatan
lanjutan pada klien yang telah dirawat dirumah sakit, karena masih memerlukan bantuan
layanan keperawatan, maka dilanjutkan dirumah, Beberapa jenis program yang ada,
yakni sebagai adalah :

a. Ambulasi dini dengan resiko memendeknya hari rawat, sehingga kesempatan untuk
melakukan pendidikan kesehatan sangat kurang (misalnya ibu post partum normal
hanya dirawat 1-3 hari, sehingga untuk mengajarkan bagaimana cara menyusui yang
baik, cara merawat tali pusat bayi, memandikan bayi, merawat luka perineum ibu,
senam post partum, dll) belum dilaksanakan secara optimum sehingga kemandirian
ibu masih kurang.

b. Menghindari resiko infeksi nosokomial yang dapat terjadi pada klien yang dirawat
dirumah sakit.

c. Makin banyaknya penyakit kronis, yang bila dirawat di RS tentu memerlukan biaya
yang besar

d. Perlunya kesinambungan perawatan klien dari rumah sakit ke rumah, sehingga akan
meningkatkan kepuasan klien maupun perawat.

5. Perspektif Home Care dibagi menjadi 2, yakni :

a. Perspektif social

Sebelum tahun 1960an perawatan dirumah dipandang sebangai pelayanan


masyarakat. Meskipun keperawata kesehatan masyarakat berfokus pada promosi
kesehatan, home care nursing khusus berfokus pada pemulihan kesehatan dan
perawatan pasien yang sakit. Salah satu lembaga seperti Visiting Nurse Associations
(VNAs) memiliki misi yang penting yaitu memberikan perawatan dirumah yang
berkualitas kepada semua pasien tanpa memperhatikan kemampuan pasien untuk
membayar jasa layanan (Suardana,2013).

Home care menjadi sebuah pilihan yang cukup baik sebagai salah satu model dalam
pemberian pelayanan kesehatan yang cepat terjangkau yang akan memberikan
dampak luas dalam peningkatan pelayanan sehingga dapat mempengaruhi mutu
pelayanan kesehatan. Sebelum tahun 1960-an, home care masih digolongkan
sebagai pelayanan sosial pemerintah yang berbasis komunitas yang lebih fokus
pada upaya pencegahan untuk keluarga miskin serta rentan. Namun saat ini home
care merupakan model pelayanan yang lebih banyak mengarah ke private service
yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan sebagai dampak dari
perubahan demografi dan epidemiologi. Semakin banyaknya lansia meningkatnya
penyakit degeratif kronis, serta semakin terbatasnya kesempatan keluarga untuk
mendampingi anggota keluarga yang sakit akibat pergeseran sosial dan budaya
(seperti tuntunan pekerjaan tuntutan jarak tinggal dan keterbatasan waktu),
menyebabkan tenaga perawat sangat dibutuhkan untuk menggantikan posisi
keluarga tersebut (Suardana,2013).

b. Perspektif teknologi dalam home care

Merupakan Kemajuan teknologi yang sangat pesat sangat menunjang pelayanan


home care nursing. Kemajuan teknologi memudahkan seorang perawat home care
dalam mecari artikel dan jurnal terkait pelayanan home care, sehingga meningkatkan
pengetahuan dan wawasan perawat home care dalam memberikan pelayanan
(Parellangi,2015).

Kemajuan teknologi komunikasi dan teknologi pelayanan kesehatan memungkinkan


pelayanan kesehatan dalam hal ini pelayanan home care semakin berkembang.
Pekembangan teknologi komunikasi memungkinkan pasien, keluarga, perawat dapat
melakukan aktivitas pelayanan dengan semakin baik. Penggunaan Personal Digital
Assistance sangat membantu dalam melakukan telemonitoring, konsultasi dan,
dokumentasi tindakkan perawatan yang dilakukan (Parellangi, 2015).

DAFTAR PUSTAKA

1. Karundeng, Jeni Oktavia, Yeli Mardona. 2021. Konsep Dan Intervensi Malaria, Home
Care Nursing (HCN) & Short Message Service (SMS). Yogyakarta: CV Budi Utama.

2. Yuliati. 2020. Topik Konsep Hospice & Home Care. Modul Hospice Home Care.
Universitas Esa Unggul.

3. Ngakili, O. R. and Mulyanto, P. M. 2016. Persepsi Tenaga Kesehatan Terhadap


Pentingnya Keberadaan Hospice Care Untuk Pasien Kanker Stadium Terminal di RSUP
Fatmawat.i Jakarta.

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor.HK.02.02/MENKES/14 8/I/2010


tentang izin dan penyelenggaraan praktikperawatWerdati, Sri, 1999. Home Care Dan
Homeservice, Makalah Seminar Implementasi Dan Praktik Keperawatan Mandiri.
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas muhammadiyah Yogyakarta : Yogyakarta.

5. WHO. 2012. International Assaction For Hospice and Palliative Care: ( IAHPC )

6. Parallengi, Andi. 2013. Home Care Nursing.


http://repo.stikesperintis.ac.id/1044/1/92%20Home%20Care%20Nursing
%20%20Aplikasi%20Praktik%20Berbasis%20Evidence-Based.pdf

Anda mungkin juga menyukai