Anda di halaman 1dari 6

Trend dan issue dalam pelayanan keperawatan komunitas

A. Definisi trend dan issue


a. Trend
Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, tren
juga dapat didefinisikan salah satu gambaran atau pun informasi yang terjadi pada
saat ini yang biasanya sedang popular dikalangan masyarakat.
b. Issue
Issue adalah sesuatu yang sedang dibicarakan oleh banyak namun belum jelas
faktanya atau buktinya.
B. Trend dan issue keperawatan komunitas
Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus menerus dan
terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan dan metode keperawatan
kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan perawat sendiri juga dapat
menyesuaikan perubahan tersebut.
keperawatan menetapkan diri dari ilmu social bidang lain karena fokus asuhan
keperawatan  bidang lain meluas. trend dalam pendidikan keperawatan adalah berkembangnya
jumlah peserta keperawatan yang menerima pendidikan keperawatan , baik peserta didik dari
D3 Keperawatan, S1 Keperawatan atau kesehatan masyarakat sampai ke tingkat yang lebih
tinggi , yaitu S2 atau kesehatan.
Trend praktek keperawatan meliputi berbagai praktek di berbagai tempat praktek
dimana  perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara terus menerus
meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota tim asuhan keperawatan. trend
dalam keperawatan sebagai profesi meliputi : pendidikan , teori , pelayanan, otonomi, dank ode
etik. aktivitas dari organisasi keperawatan professional menggambarkan trend dan praktek
keperawatan.
Perkembangan Keperawatan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini disebabkan oleh :
a) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat sehingga informasi
dengan cepat dapat diakses oleh semua orang sehingga informasi dengan cepat
diketahui oleh masyarakat
b) Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia harus
menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di negara yang telah berkembang
c) Sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat menuntut
pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, tapi di lain pihak bagi masyarakat ekonomi
lemah mereka ingin pelayanan kesehatan yang murah dan terjangkau.

Trend kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada transisi epidemologi dari
penyakit menular ke penyakit kronis serta degeneratif. Kondisi tersebut disebabkan oleh
perubahan struktur pendidikan dan gaya hidup masyarakat. Perubahan tersebut
menyebabkan pola perawatan jangka panjang sangat dibuthkan. Seiring dengan itu,
konsep pelayanan kesehatan pun berubah. Konsep yang tadinya masyarakat mendatangi
institusi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas menjadi pelayanan
kesehatan yang mendatangi masyarakat. Oleh karena itu, paradigma rumah sakit adalah
tempat paling penting dalam penyembuhan dan perawatan klien sudah mulai berubah
menjadi perawatan dirumah ( Widyanto, 2014 ).

Hampir semua orang setuju bahwa rumah merupakan tempat paling baik untuk melakukan
perawatan kesehatan, terutama untuk meningkatkan kemandirian klien. Tidak hanya
memberikan  perawatan yang lebih murah, home care juga merupakan langkah kunci untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal untuk banyak klien. Konsep home caredapat
meningkatkan kualitas  pelayanan dan menghindari rawat inap di pelayanan kesehatan karena
kondisi kronis atau efek samping. Konsep home care juga menghindari kesalahan yang sering
dilakukan di rumah jika tidak ada perawat seperti kesalahan pengobatan atau terjatuh.

C. Definisi Home Care

Home care merupakan penyidiaan pelayanan dan peralatan profesional perawat bagi klien dan
keluarganya dirumah untuk menjaga kesehatan, edukasi, pencegahan penyakit, diagnosis dan
penanganan penyakit, terapi paliatif, dan rehabilisatif ( Widyanto, 2014 ). Sedangkan Depkes ( 2002 )
menyebutkan bahwa home care merupakan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan
komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka untuk
meningkatkan, mempertahankan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat
penyakit. Menurut Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Depertemen Kesehatan RI dalam
makalahnya pada seminar nasional 2007 tentang “ Home care. Bukti Kemandirian Perawat “
menyebutkan bahwa home care sebagai salah satu bentuk praktik mandiri perawa. Homecare
merupakan sintesis dari pelayanan keperawatan kesehatan komunitas dan keterampilan teknis
keperawatan klinik yang berasal dari spesialisasi keperawatan tertentu.

D. Tujuan Home Care


Menurut Widyanto ( 2014 ), Home care merupakan upaya untuk menyembuhkan,
mempertahankan, memilihara dan meningkatkan kesehatan fisik, mental atau emosi klien.
Pelayanan diberikan di rumah dengan melibatkan klien dan keluarganya atau pemberi
pelayanan yang lain. Tujuan khusus home care antara lain :
a) Terpenuhinya kebutuhan dasar klien secara bio, psiko, sosial, dan spiritual.
b) Meningkatnya kemandirian pasien dan keluarga dalam pemiliharaan dan perawatan anggota
keluarga yang mempunyai masalah kesehatan.
c) Terpenuhinya pelayanan keperawatan kesehatan di rumah sesuai kebutuhan klien. Home care
merupakan salah satu jenis perawatan jangka panjang ( long time care )yang dapat diberikan
oleh tenaga profesional maupun non professional yang telah mendapat pelatiahan home care
merupakan lanjutan asuhan keperawatan yang dilakukan di rumah sakit yang termasuk dalam
rencana pemulangan dan dapat dilaksanakan oleh perawat dari rumah sakit semula, oleh
perawat komunitas dimana klien tersebut berada, atau keperawatan khusus yang menangani
klien dirumah. Pelayanan yang home care merupakan suatu komponen rentang keperawatan
yang berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada individu dan keluarga di tempat
tinggal mereka.
E. Manfaat Home care
Manfaat pelayanan home care bagi klien menurut Triwibowo ( 2012 ) antara lain :
a) Pelayanan akan lebih sempurna, holistik, dan komprehensif.  
b) Pelayanan lebih profesional.
c) Pelayanan keperawatan mandiri bisa diaplikasikan dibawah naungan legal dan etik
keperawatan.
d) Kebutuhan klien akan dapat terpenuhi sehingga merasa lebih nyaman dan puas dengan
asuhan keperawatan yang profesional.
F. Prinsip Home care
Prinsip – prinsip home care menurut Triwibowo ( 2012 ) sebagai berikut :
a) Pengelolaan pelayanan keperawatan di rumah dilaksanakan oleh perawat/TIM yang
memiliki keahlian khusus bidang tersebut.
b) Mengaplikasi konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam praktik.
c) Mengumpulkan dan mencatat data dengan sistematis, akurat dan komprehensif secara
terus menerus.
d) Menggunakan data hasil pengkajian untuk menetapkan diagnosa keperawatan.
e) Mengembangkan rencana keperawatna didasarkan pada diagnosa keperawatan yang
dikaitkan dengan tindakan –  tindakan pencegahan, terapi dan pemulihan.
f) Memberikan pelayanan keperwatan dalam ramgka menjaga
Kenyamanan,penyembuhan, peningkatan kesehatan, dan mencegahan komplikasi.
G. Faktor perkembangan Home Care
Bentuk pelayanan kesehatan yang saat ini dikenal masyarakat dalam sistem pelayanan
kesehatanadalah rawat inap dan rawat jalan. Pada sisi lain banyak anggota masyarakat yang
menderita sakit karena berbagai pertimbangan terpakasa dirawat di rumah dan tidak di rawat
inap di institusi pelayanan kesehatan. Faktor –  faktor yang mendorong perkembangan home
care menurut Triwibowo ( 2012 ) adalah :
a) Kasus  –   kasus penyakit terminal dianggap tidak efektif dan tidak efesien apabila
dirawat di institusi pelayanan kesehatan.
b) Keterbatasan masyarakat untuk membiayai pelayanan kesehatan pada kasus-kasus
penyakit regenaratif yang memerlukan perawatan yang lebih lama. Hal itu akan
berdampak pada meningkatnya kasus-kasus yang memerlukan tindakan lanjut
perawatan dirumah.
c) Manajemen rumah sakit yang berorientasi pada profil, merasakan perawatan pasien
yang lebih lama ( lebih dari 1 minggu ) tidak menguntungkan bahkan menjadi beban
dari manajemen.
d) Banyak orang merasakan bahwa dirawat di institusi pelayanan kesehatan membatasi
kehidupan manusia, karena seseorang tidak menikmati kehidupan secara optimal
karena terkait dengan aturan –  aturan yang ditetapkan.
e) Lingkungan di rumah ternyata dirasakan lebih nyaman bagi sebagian klien dibandingkan
dengan  perawatan dirumah sakit, sehingga dapat mempercepat kesembuhan.

Pengertian komunitas

Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling berinteraksi satu sama lain,
saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang sama. Komunitas adalah kelompok dari
masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah  pemerintahan yang sama, area atau
lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Riyadi,
2007).

Konsep Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan serta


memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengatasi barbagai masalah keperawatan yang
dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari (Efendi, 2009). Perawatan komunitas adalah perawatan yang
diberian dari luar suatu institusi yang  berfokus pada masyarakat atau individu dan keluarga (Elisabeth,
2007).

Strategi pelaksanaan keperawatan komunitas yang dapat digunakan dalam perawatan kesehatan
masyarakat adalah :

a. Pendidikan kesehatan ( Health Promotion) Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan


yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat
tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada
hubungannya dengan kesehatan (Elisabeth, 2007). Penyuluhan kesehatan adalah gabungan
berbagai kegiatan dan kesempatan yang  berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai
suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin
hidup sehat, pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan di dalam bidang
kesehatan (Mubarak, 2005).
b. Proses kelompok (Group Process) Bidang tugas perawat komunitas tidak bisa terlepas dari
kelompok masyarakat sebagai klien termasuk sub-sub sistem yang terdapat di dalamnya, yaitu:
individu, keluarga, dan kelompok khusus, perawat spesialis komunitas dalam melakukan upaya
peningkatan,  perlindungan dan pemulihan status kesehatan masyarakat dapat menggunakan
alternatif model  pengorganisasian masyarakat, yaitu: perencanaan sosial, aksi sosial atau
pengembangan masyarakat. Berkaitan dengan pengembangan kesehatan masyarakat yang
relevan, maka penulis mencoba menggunakan pendekatan pengorganisasian masyarakat
dengan model pengembangan masyarakat (community development) (Elisabeth, 2007).
c. Kerjasama atau kemitraan ( Partnership) Kemitraan adalah hubungan atau kerja sama antara
dua pihak atau lebih, berdasarkan kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan atau
memberikan manfaat. Partisipasi klien/masyarakat dikonseptualisasikan sebagai peningkatan
inisiatif diri terhadap segala kegiatan yang memiliki kontribusi pada peningkatan kesehatan dan
kesejahteraan (Elisabeth, 2007). Kemitraan antara perawat komunitas dan pihak-pihak terkait
dengan masyarakat digambarkan dalam bentuk garis hubung antara komponen-komponen yang
ada. Hal ini memberikan pengertian perlunya upaya kolaborasi dalam mengkombinasikan
keahlian masingmasing yang dibutuhkan untuk mengembangkan strategi peningkatan
kesehatan masyarakat (Elisabeth, 2007).
d. Pemberdayaan ( Empowerment ) Konsep pemberdayaan dapat dimaknai secara sederhana
sebagai proses pemberian kekuatan atau dorongan sehingga membentuk interaksi transformatif
kepada masyarakat, antara lain: adanya dukungan, pemberdayaan, kekuatan ide baru, dan
kekuatan mandiri untuk membentuk pengetahuan baru (Elisabeth, 2007).

Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas yaitu


 Individu
 Keluarga
 kelompok khusus
 tingkat komunitas

Anda mungkin juga menyukai