PENDAHULUAN
1
banyak factor yang mempenggaruhi terjadinya peningkatan maupun penurunan
penjualan, salah satunya adalah pemasaran yang digunakan. Selain itu tidak bisa
dipungkiri dalam setiap usaha, diperlukannya peran pemasaran didalamnya, tidak
hanya sebagai penggerak usaha, jalur distribusi, akan tetapi juga sebagai strategi
untuk meningkatkan penjualan dari usaha ternak itu sendiri.
1. Dalam kegiatan ini manfaat yang didapat dari Universitas Mahendradatta yaitu :
2. Dapat melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya Dharma ketiga
yaitu pengabdian kepada masyarakat.
3. Perkenalan pada masyarakat, maupun pencintraan positif bagi universitas.
2) Bagi Mahasiswa
1. Manfaat yang diperoleh dari kegiatan penelitian oleh mahasiswa antara lain :
2. Mahasiswa dapat belajar mendekatkan diri dan berbaur kepada masyarakat
2
3. Mahasiswa dapat melatih diri untuk terjun langsung ke masyarakat dan
mempelajari hal -hal yang ada di Desa Penyaringan
4. Mahasiswa memperoleh pengalaman yang dapat diterapkan dalam kehidupan
nyata atau kehidupan sehari-hari.
3) Bagi Masyarakat
1. Bagi masyarakat Desa Taro diharapkan dapat dibantu dalam permasalahan yang
ada khususnya tentang peningkatan dalam strategi pemasaran, kebersihan,
permasalahan ekonomi, dan lain sebagainya.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
ada banyak waktu bagi konsumen untuk melakukan kegiatan yang disukai.
Pemasaran akan dimulai dari proses pemenuhan kebutuhan konsumen yang
kemudian berujung menjadi keinginan konsumen.
3. Fungsi perantara, penjual akan menggunakan jasa distributor atau penyalur untuk
meminimalisir biaya, resiko dll.
5
memindahkan barang dari tangan produsen ke tangan kosumen. Saluran pemasaran
dikarakteristikkan dengan jumlah tingkat saluran pemasaran. Setiap perantara yang
menjalankan tugas tertentu untuk mengalihkan produk sehingga lebih mendekati
pembeli akhir akan membentuk tingkat saluran karena produsen dan pelanggan
akhir keduanya melakukan tugas tertentu dan termasuk kedalam bagian saluran
pemasaran (Kotler, 2009).
Saluran pemasaran dapat berbentuk sederhana ataupun rumit yang
tergantung dari macam komoditi, lembaga pemasaran dan sistem pasar. Sistem
pasar yang monopoli memiliki saluran pemasaran yang relatif lebih sederhana
dibandingkan dengan sistem pasar yang lain (Soekartawi,1993). Dimana hal
tersebut sejalan dengan pendapat Burhaman dan Widiastuti (2011), yang
menyatakan bahwa panjang pendeknya saluran pemasaran yang dilalui oleh suatu
usaha tergantung dari beberapa faktor diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Jarak antara produsen dan konsumen, semakin jauh jaraknya maka semakin
panjang saluran pemasaran yang ditempuh produk.
2. Cepat tidaknya produk rusak, semakin produk cepat rusak maka harus
cepat sampai ke konsumen, sehingga menghendaki saluran yang pendek.
3. Skala produksi, jika produksinya skala kecil maka tidak menguntungkan
bila produsen langsung menjualnya ke pasar sehingga saluran pemasaran
yang dilalui cenderung panjang.
4. Posisi keuangan pengusaha, produsen yang posisi keuangannya kuat
cenderung untuk memperpendek saluran pemasaran.
6
mengelola unsur produk termasuk perencanaan dan pengembangan produk atau
jasa yang tepat untuk dipasarkan dan mengubah produk atau jasa yang ada dengan
menambah tindakan yang lain yang mempengaruhi bermacam – macam produk
atau jasa.
2. Harga (price) Menurut Gugup (2011), harga adalah nilai tukar suatu produk yang
dinyatakan dalamsatuan moneter.
3. Tempat (place) Menurut Kotler dan Armstrong (2012), tempat (place)
merupakan faktor tersedianya barang produksi dalam jumlah yang cukup. Aktivitas
perusahaan harus menentukan lokasi, waktu yang tepat untuk setiap produk yang
akan dikeluarkan maupun produk yang telah tersebar.
4. Promosi (promotion) Kotler dan Armstrong (2012) promotion means activities
that communicate the merits of the product and persuade target customers to buy
it. Dimana merupakan aktivitas ekonomi yang memungkinkan untuk
memperkenalkan, menditribusikan, dan menunjukan keunggulan yang dimiliki
produk maupun jasa yang ditawarkan agar menarik keinginan konsumen untuk
membalinya.
7
dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”. Jadi penjualan
adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi atau memuaskan
kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Mengidentifikasi masalah
2. Mencari latar belakang masalah
3. Membuat rumusan masalah
4. Melakukan pengumpulan data penelitian
5. Menganalisis data
6. Menarik kesimpulan
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27-29 Januari 2022 yang berlokasi di Desa
Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana.
Yang menjadi objek dipenelitian ini adalah salah satu kelompok Ternak
Lele yang bernama Sari Danu di Desa Penyaringan, dimana berfokus kepada
peranan pemasaran dalam meningkatkan penjualan dari ternak lele.
9
3.4 Metode Pengumpulan Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain,
sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada
orang lain (Bogdan dalam sugiyono, 2013:244).
10
Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode analisis deskriptif kualitatif. Analisis Deskriptif Kualitatif adalah teknik
dengan cara menguraikan masalah yang ada kemudian membandingkan dengan
teori yang relevan sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan atau suatu teknik
analisis yang berbentuk uraian dari hasil penelitian yang didukung dari teori data
tidak dari angka atau tidak dapat dihitung. Data yang didapat observasi, wawancara
dan dokumentasi diolah dan dianalisis sesuai dengan teori yang ada sehingga dapat
ditarik suatu kesimpulan.
11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Kelompok Ternak lele Ternak Lele Sari Danu
12
dengan Permendes no 7 tahun 2021 mengenai dana desa maka 20% dari dana desa
tersebut digunakan untuk pemberdayaan umkm maupun kelompok ekonomi
masyarakat, salah satu nya kelompok Sari Danu, dengan bantuan modal dari
Bumdes berupa pakan, bibit atau sebagainya untuk melancarkan jalannya
peternakan, dimana setelah mendapatkan hasil dari ternak lele maka 60% akan
kembali keBumdes dan 40% ke masyarakat ” kata beliau.
13
4.2 Struktur Organisasi Kelompok Ternak Lele Sari Danu
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kelompok Ternak Lele Sari Danu 2021
Adapun Susunan kepengurusan Kelompok Ternak Lele Sari Danu sebagai berikut :
14
4.3 Peran Bauran pemasaran dalam peningkatan penjualan Ternak Lele Sari
Danu
Berdasarkan hasil penelitian kelompok Ternak Lele Sari Danu lebih
memfokuskan bauran pemasaran atau marketing mix dalam upaya peningkatan
penjualannya. Bauran pemasaran adalah perangkat alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk mengejar tujuan perusahaannya.
1. Produk (Product)
Produk merupakan hal yang ditawarkan maupun dijual oleh produsen ke konsumen.
Dimana produk yang ditawarkan oleh kelompok Ternak Lele Sari Danu adalah ikan
lele segar siap olah. Dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh kelompok Ternak
Lele Sari Danu untuk meningkatkan kualitas hasil panen yang dimiliki dan yang
akan ditawarkan ke konsumen maupun distributor atau pemasok yang akan
membeli.
Dimulai dari inovasi membuat pakan alami sendiri, dimana menjadikan hasil hasil
ikan ternak lele lebih bergizi dan tidak berbau amis ketika dimasak. Inovasi yag
dilakukan ini bertujuan juga menghemat pengeluaran pakan hingga 30%. Dengan
adanya inovasi dalam upaya peningkatan mutu dan kualitas dari ikan lele itu sendiri
meningkatkan penjualan yang ada dikelompok Ternak Lele Sari Danu.
2. Harga (Price)
Definisi harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa produk) yang dibutuhkan
untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya. Dari
definisi diatas dapat diketahui bahwa harga yang dibayar oleh pembeli sudah
termasuk layanan yang diberikan oleh penjual. Untuk kelompok Ternak Lele Sari
Danu sendiri, melalui pemasok atau distributor mematok harga Rp 17,000 – Rp
20,000 perkilonya dimana dalam hal ini harga juga akan menyesuaikan dengan
harga pasaran, juga dengan hasil ikan saat panen, karena harga dari ternak lele sari
danu ini menyesuaikan dengan kualitas ikan yang dipanen setiap dua setengah
hingga 3 bulan sekali dengan hitungan 1 x 5-6-7 yang artinya 1 kilonya berisikan 5,
6 hingga 7 ekor lele.
15
3. Tempat (Place)
16
persyaratan tanah yang bisa di buat kolam. Tanah tersebut tidak mudah rembes,
longsor ataupun pecah karena nantinya dapat mengganggu proses budi daya. Jenis
tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan lele adalah tanah liat atau lempung,
berlumpur, subur dan tidak poros.Contohnya tanah sawah atau rawa.
Kemiringan/elevasi tanah dari permukaan sumber air dengan kolam adalah 5-10%.
4. Dekat dengan sumber air
Air merupakan bagian paling penting dari semua budi daya perikanan, termasuk
lele. Kualitas dan ketersediaannya harus selalu ada serta tidak kenal musim
sehingga tidak mengganggu proses budi daya. Jadi, lokasi budi daya harus dekat
dengan sumber air dan tidak banjir, serta tidak tercemar limbah rumah tangga
ataupun industri. Dan juga penting untuk dilakukannya penyaringan maupun
pembaharuan air secara berkala.
5. Cukup Sinar matahari
Pakan alami sangat dibutuhkan selama masa pembenihan ataupun pembesaran .
Untuk menumbuhkan pakan alami seperti plankton dan lainnya, dibutuhan sinar
matahari yang cukup. Selain itu, sinar matahari yang hangat sangat membantu
proses metabolisme lele sehingga lebih sehat dan cepat besar. Agar airnya tidak
terlalu panas, kolam bisa diberi peneduh, tetapi jangan ditanami pohon yang
daunnya mudah rontok karena dapat mengotori kolam dan menyebabkan air rusak.
Namun, lain halnya jika budi daya dilakukan dengan system indoor atau di dalam
ruangan. Suhu di dalamnya akan selalu stabil karena setiap akuarium biasanya
dipasang water heater. Ikan tidak akan terkena sinar matahari secara langsung.
4. Promosi (Promotion)
Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang merupakan aktivitas
pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, memperngaruhi atau membujuk,
dan meningkatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia
menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang
bersangkutan (Tjiptono, 2007). Kelompok ternak lele sari danu masih
mengandalkan bantuan pemasok untuk memasarkan hasil panennya dengan bekerja
sama dengan PT EFY SRI yang merupakan pemasok tetap bagi kelompok ternak
lele sari danu. Selain itu upaya yang dilakukan untuk memperkenalkan hasil ternak
17
lele ini juga melalui beberapa platform social media dan juga video platform
youtube, dimana kelompok sari danu ingin membranding hasil panen ternak lelenya
yang memiliki kualitas yang baik dan juga gizi yang baik, kepada calon konsumen.
Dimana hal ini juga masih dalam progress bahwa kelompok ini berencana untuk
membuat produk olahan menggunakan ikan lele untuk menambah nilai jual dari
hasil ternak mereka.
Grafik Penjualan
Kelompok Ternak Lele Sari Danu
285
280
275
270
265
260
2019 2020 2021
Menurut grafik diatas diketahui bahwa Hasil Usaha Kelompok Ternak Lele Sari
Danu dapat dilihat sebagai berikut :
Dalam laporan dan data yang diperoleh peneliti, menyatakan bahwa pada
tahun 2019 hasil usaha mencapai Rp 272,000,000, dan adanya peningkatan
penjualan ditahun 2020 yaitu sebesar Rp, 13,000,000 dari tahun sebelumnya, yaitu
tahun 2019 menjadi Rp 285,000 dan mengalami penurunan di tahun 2021 sebesar
Rp 15,000,000 dari profit tahun sebelumnya menjadi hanya diangka 270,000,000.
Dari wawancara peneliti dengan salah satu pengurus ternak lele maka dapat
diketahui hal ini terjadi dari beberapa faktor tidak hanya pada perubahan cuaca yang
kurang stabil yang menyebabkan banyak hasil panen ikan tidak sesuai harapan, tapi
juga kurangnya promosi yang dilakukan untuk mendapatkan pasar yang lebih baik.
Maka dari itu membuktikan bahwa peran pemasaran sangat berpengaruh pada
penjualan dai hasil kelompok ternak lele sari danu
18
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Peran Bauran Pemasaran sangat berpengaruh positif dan signifikan tidak hanya
pada peningkatan penjualan hasil ternak, akan tetapi juga dengan
pengembangan usaha dan pasar dari kelompok ternak lele.
2. Bauran pemasaran yang diterapkan oleh kelompok ternak lele Sari Danu
merupakan salah satu strategi pemasaran yang efektif, dengan berfokus dengan
empat faktor didalamnya, yaitu peningkatan kualitas produk, penyesuaian harga
dan upaya menambah nilai jual, memperhatikan tempat ternak agar
mengoptimalkan hasil panen, dan melakukan promosi melalui platform media
youtube.
Kelompok Ternak Lele Sari Danu merupakan salah satu kelompok aktif
didesa yang juga berperan dalam menggerakan perekonomian desa. Dengan adanya
pemberdayaan dan dukungan dari desa maka kelompok ini dapat menjalankan
usaha ternak yang menghasilkan profit yang menjanjikan setiap tahunnya. Dalam
pengembangan usaha dari ternak lele ini peran pemasaran sangatlah penting dalam
membantu menjaga kualitas, memperkenalkan, mendistribusikan dan juga
meningkatkan penjualan dari hasil ternak lele itu sendiri. Banyak potensi yang
dimiliki oleh kelompok ternak lele sari danu, karena wilayah desa yang luas dan
Sebagian besar dapat dikembangkan sebagai tambak lele, juga inovasi yang sudah
dijalankan dengan membuat pakan alami untuk menjaga kualitas lele itu sendiri,
juga menambah peluang Kelompok Sari Danu untuk mengembangkan usaha
kelompoknya.
19
5.2 Saran
Beberapa hal yang bisa peneliti sampaikan kepada kelompok Ternak Lele
Saru Danu yaitu :
1. Memperkuat lagi Branding dari hasil ternak itu sendiri dengan memanfaatkan
social media yang ada, sehingga dapat memperluas jangkauan pemasaran
dimana hal ini juga sekaligus akan berdampak pada penjualan.
2. Membuat logo maupun merek sendiri dalam pendistribusian agar memiliki ciri
khas sendiri dalam mencoba menjual hasil ternak kepasaran.
3. Menjaga kualitas ikan, dengan kualitas yang terjaga maka akan lebih mudah
dalam membuat suatu promosi atau iklan mengenai hasil ternak lele dengan
menonjolkan keunggulan maupun kualitas yang dimiliki.
4. Membuat dan mengembangkan umkm yang memproduksi olahan produk dari
lele untuk menambah harga jual dan menambah lama simpan dari produk lele
itu sendiri.
20
DAFTAR PUSTAKA
Ida, Teguh, Dwi. (2021). Analisis Strategi bauran Pemasaran Dalam Meningkatkan
Volume Penjualan (Studi kasus pada Pudanis di Kaliwungu). Jurnal Ilmiah
Bidang Ilmu Ekonomi. Vol-19. Universitas Semarang
https://news.kkp.go.id/index.php/potensi-usaha-budidaya-ikan-air-tawar/
https://www.sampulpertanian.com/2018/09/morfologi-dan-klasifikasi-ikan-
lele.html
Kotler dan Keller. (2014). Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13. Jakarta:
Erlangga
21
22
DOKUMENTASI KEGIATAN KERSOS 2022
DIDESA PENYARINGAN