Anda di halaman 1dari 5

II.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Udang Vanname

Kehadiran udang vanname tidak hanya menambah pilihan bagi petambak,


tetapi juga menopang kebangkitan usaha petambak udang di Indonesia.
Komoditas udang pernah menjadi primadona perikanan budidaya, tetapi sekarang
keadaan sulit dipertahankan. Bahkan, keadaan tersebut bertambah parah dengan
adanya gangguan lingkungan dan ancaman penyakit. (Haliman dan Dian, 2006)

Cara budidaya udang vanname yang baik dan dengan menyiapkan lahan
tambak yang sesuai kandungan air dan kedalaman air serta menghilangkan ikan-
ikan pemangsa dalam kolam tambak, kemudian harus memastikan aliran air
tambak lancar ketika terjadi pergantian pasang surut. Sebelum lahan tambak
digunakan, bersihkan dahulu air tambak serta diamkan air dalam keadaan kosong
± 3 hari.

Setelah kolam tambak sudah siap kemudian pilih benur yang sudah berusia
6-10 hari untuk ditebarkan dan pengukuran ph air supaya benur bisa
menyesuaikan suhu. Kemudian perhatikan perkembangan benur sampai menjadi
udang siap panen. Selama proses pemeliharaan harus memantau suhu dan ph air,
selain itu kandungan oksigen dan kedalaman air. Kemudian lakukan pemupukan
urea serta TPS dan memberikan probotik seminggu sekali untuk menstabilkan
pertumbuhan plankton. Ketika sudah berusia 70 hari maka sudah bisa diberi pakan
dengan mengurangi tahap pemberian plankton. Lakukan tahap demi tahap dengan
tetap memantau keseimbangan air tambak dan pemberian pakan sampai usia 110
hari (Widodo, 2007)

2.2. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah proses pengambilan keputusan tentang keadaan


lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan dan merupakan tindakan
yang bersifat senantiasa meningkat dan terus-menerus serta dilakukan berdasarkan
sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh pelanggan di masa depan dan

6
7

kegiatan dalam perekonomian yang berfungsi membantu menentukan nilai


ekonomi di mana nilai ekonomi di sini berupa harga barang dan jasa. Penentuan
nilai harag barang dan jasa sangat dipengaruhi oleh 3 faktor kunci yaitu produksi,
pemasaran dan konsumsi. Oleh karena itu strategi pemasaran menjadi
penghubung yang bagi perusahaan.

Strategi pemasaran menurut David (2010:186) adalah proses penentuan


rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang
organisasi. Disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan
tersebut dapat dicapai. Dalam artian khusus strategi merupakan tindakan yang
bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus serta dilakukan
berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di
masa depan.

Tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam


pemasaran yaitu:

1. Daur hidup produk


Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daut hidup, yaitu tahap
perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.
2. Posisi persaingan perusahaan di pasar
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perubahan dalam
persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya
mengambil sebagian kecil dari pasar.
3. Situasi ekonomi
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan
pandangan ke depan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau
inflasi tinggi.
2.3. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran menurut Kotler (2007:211) mendefenisikan bauran


pemasaran sebagai seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk
tujuan pemasarannya dan pasar sasaran. Bauran pemasaran merupakan
8

sekumpulan strategi yang terdiri dari 4P yaitu produk, harga, tempat dan promosi.
Ke empat bauran tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Produk
Merupakan penawaran yang nyata oleh perusahaan pada pasar, termasuk di
dalam kualitas produk, ciri atau desain, pilihan gaya, merk dagang, kemasan,
ukuran, pelayanan, jaminan dan pengambilan. Permasalahan yang timbul di
sini adalah produk, yang paling diinginkan oleh konsumen. Untuk itu
perusahaan terus berorientasi kepada kebutuhan dan keinginan konsumen
yaitu:
a. Menentukan produk dari pembeli yang akan dilayani
b. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran penjualan
c. Menentukan produk dan progam pemasarannya
d. Penelitian terhadap konsumen
e. Menentukan strategi yang paling baik untuk menghadapi produk
sejenis.
2. Harga
Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk
memproleh suatu produk yang konsumen butuhkan
3. Tempat
Tempat merupakan kegiatan usaha yang membuat produk tersedia bagi
pelanggan
4. Promosi
Promosi adalah suatu aktifitas yang menyampaikan manfaat produk untuk
menunjang konsumen atau pelanggan dalam pembeliannya untuk memujuk
pelanggan sasaran untuk membeli.

Ciri penting rencana strategi pemasaran (Assuari, 2006) diantaranya:

1. Titik tolak penyusunannya melihat perusahaan secara keseluruhan


2. Diusahakan dampak kegiatan yang direncanakan bersifat menyuluruh
3. Dalam penyusunan diusahakan untuk memahami kekuatan yang
mempengaruhi perkembangan perusahaan
9

4. Jadwal dan waktu yang ditentukan adalah yang sesuai dan


mempertimbangkan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan
5. Penyusunan rencana dilakukan secara realistis dan relevan dengan
lingkungan yang dihadapi.
2.4. Penelitian Terdahulu

Syahreza Yumanda (2009) menganalisis tentang strategi pemasran keripik


singkong industri rumah tangga cap kelinci di Tanjung Morawa Kabupaten Deli
Serdang. Hasil penelitian menunjukkan industri rumah tangga cap kelinci sebagai
produsen yang menghasilkan keripik singkong, sistem penjualannya langsung
ditempat produksi dan bukan sebagai distributor atau penyalur. Kekuatan yang
dapat diandalkan industri rumah tangga cap kelinci yaitu keunggulan produk dan
sikap jujur, ramah terhadap pelanggan. Kelemahan yang ada dimiliki industri
rumah tangga cap kelinci yaitu: (1) tidak mempunyai kas perusahaan, sehingga
perusahaan akan mengalami krisis keuangan apabila perusahaan tersebut terkena
dampak dari perekonomian dunia yang sedang drop atau jatuh (2) tidak
menggunakan jasa promosi atau iklan baik visual maupun non visual. Peluang
besar yang mungkin dapat diperoleh industri rumah tangga cap kelinci yaitu dapat
menguasai pasar monopolistik. Ancaman terbesar yang dihadapi insdustri rumah
tangga cap kelinci yaitu daya beli konsumen menurun dan kecendrungan
masyarakat terhadap supemarket. Strategi pemasaran yang digunaka industri
rumah tangga cap kelinci adalah salah satu dari jenis strategi bisnis yaitu
“keunggulan produk”.

Nugraha (2011) menganalisis pemasaran keripik tempe pada industri rumha


tangga di Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri. Faktor internal keripik
tempe pada industri rumah tangga yang menjadi kekuatan adalah kualitas terjaga,
sedangkan yang menjadi kelemahan adalah modal kecil dan kurang promosi.
Faktor eksternal yang menjadi peluang keripik tempe pada industri adalah minat
konsumen tinggi dan fleksibilitas keripik tempe, sedangkan yang menjadi
ancaman adalah persaingan produk antar daerah. Posisi industri rumah tangga
keripik tempe berada pada posisi yang kuat dan daya tarik yang tinggi. Alternatif
strategi yang dapat diterapkan dalam memasarkan keripik tempe pada industri
10

rumah tangga adalah pengusaha memberi merk untuk media promosi, menjaga
kualitas keripik tempe dan menambah pemasaran ke luar daerah, pemerintah lebih
terbuka dan berhubungan baik dengan pengusaha keripik tempe.

Anda mungkin juga menyukai