1. Definisi Judul
Dalam ilmu manajemen, produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan mengalami
daur hidup dengan 4 fase utama. Tiap-tiap fase memiliki penjelasannya masing-masing,
sesuai dengan sub ilmu manajemen yang menjadi konsentrasi. Dalam manajemen pemasaran,
daur hidup produk diartikan sebagai bagaimana produk dibawa ke konsumen untuk
dipasarkan.
Menurut Anderson dan Zeithaml, pengertian siklus hidup produk adalah konsep yang
menggambarkan rangkaian tahapan dari suatu produk hingga layak dipasarkan dan
dikonsumsi khalayak umum. Sedangkan menurut Kotler, daur hidu produk adalah perjalanan
yang ditempuh oleh penjualan dan laba suatu produk selama hidupnya. Dalam manajemen
pemasaran, daur hidup produk berarti sejak produk dikenalkan ke pasaran hingga hilang dari
pasaran. Fokus utama dari daur hidup produk dalam manajemen pemasaran ini bagaimana
produk diterima hingga habis terjual pada konsumen.
1
Adapun dalam melaksanakannya, positioning memiliki beberapa cara, yaitu:
1. Melakukan analisis terhadap pasar
Sebelum produk di bawa ke masyarakat, perlu adanya analisis pasar guna mengetahui
apa yang sedang ramai pada kalangan konsumen dan bagaimana selera konsumen.
Analisis dilakukan untuk meminimalisir resiko pada produk yang dibawa ke
masyarakat.
2. Analisis Internal Perusahaan
Perlu dilakukan analisis untuk mengetahui bagaimana kondisi dalam perusahaan yang
berkaitan dengan produksi produk. Hal ini juga mencakup keuangan serta kondisi
pekerja dalam perusahaan.
3. Analisis Pesaing
Untuk mengurangi resiko, analisis pesaing dapat membantu perusahaan untuk
mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan kelemahan atau kelebihan dalam diri
pesaing dan mampu memanfaatkan hal tersebut untuk menguasai pasar.
1.2 Strategi Pemasaran Berdasarkan Product Life Cycle
Menurut Kotler (2016), product life cycle adalah suatu usaha untuk mengenali tahapan
yang berbeda dalam sejarah penjualan produk. Sedangkan menurut Tjiptono (2008), product
life cycle adalah suatu grafik yang menggambarkan riwayat suatu produk, sejak
diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar. Menurut Anderson dan Zeithaml
(1984), product life cycle adalah suatu konsep penting yang digunakan untuk menggambarkan
serangkaian tahap dari suatu produk mulai dari tahap perkenalan (introduction) sampai produk
tersebut mulai mengalami penurunan penjualan hingga akhirnya keluar dari pasar (decline).
Pada intinya,product life cycle merupakan rangkaian siklus riwayat hidup dari sebuah
produk mulai produk tersebut lahir dan diperkenalkan di pasar, tumbuh, dan ditarik dari pasar.
Terdapat empat tahapan dalam Product Life Cycle, yaitu Introduction (perkenalan), Growth
(pertumbuhan), Maturity (pendewasaan), dan decline (penurunan).
2
persaingan. Terakhir adalah fase penolakan/penurunan (Decline) yaitu ketika penjualan
menunjukkan penyimpangan ke bawah dankeuntungan mengikis, bisa terjadi karena terdapat
banyak faktor yang mempengaruhi, misalnya permintaan konsumen yang berkurang.
Ada empat strategi pemasaran yang dapat digunakan dalam tahap perkenalan, yaitu:
Strategi ini dapat diterapkan dengan asumsi bahwa produk yang akan
dikenalkan belum banyak beredar di pasar (produk baru), konsumen mengetahui
tentang informasi produk dan mampu membayar dengan harga yang diminta,
perusahaan menghadapi persaingan potensial dan bermaksud membangun preferensi
merek.
Strategi ini bisa diterima dengan asumsi, ukuran pasar terbatas, sebagian besar
pasar sadar akan informasi produk, pembeli bersedia membayar dengan harga tinggi,
dan persaingan potensial belum mengancam.
Strategi ini bisa diterapkan bila pasar besar, pasar tidak menyadari kehadiran
produk, sebagian besar pembeli peka terhadap harga terdapat persaingan potensial
yang kuat, dan biaya produksi per unit turun sejalan dengan skala produksi dan
bertambahnya pengalaman manufaktur.
3
Perusahaan percaya permintaan pasar sangat peka terhadap harga tetapi kurang
peka terhadap promosi, strategi ini masuk akal bila pasar besar, pasar sangat sadar
akan produk, pasar peka terhadap harga, dan ada persaingan potensial.
Strategi pemasaran yang dapat digunakan pada tahap pertumbuhan adalah sebagai berikut:
Pada tahap ini, perusahaan mulai meninggalkan produknya yang kurang menguntungkan dan
beralih memfokuskan kepada produk yang lebih kuat. Adapun strategi pemasaran pada tahap
kedewasaan adalah:
1. Modifikasi Pasar.
Perusahaan akan berupaya memperluas pasar untuk mereknya yang sudah kuat
dengan memperhitungkan dua faktor yang mempengaruhi volume penjualan, yaitu
jumlah pemakai merek dan tingkat pemakaian per pemakai. Perluasan jumlah pemakai
merek dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu mengubah orang bukan pemakai menjadi
pemakai, memasuki segmen baru, memenangkan pelanggan dari pesaing. Sementara
volume pemakaian per pemakai dapat ditingkatkan dengan meyakinkan pemakai
merek untuk meningkatkan jumlah pemakaian, dengan strategi pemakaian lebih sering
terhadap penggunaan variasi baru.
2. Modifikasi Produk.
4
2. Peningkatan keistimewaan, bertujuan menambah keistimewaan baru seperti,
ukuran, berat, bahan, bahan tambahan, aksesoris. Keanekagunaan, keamanan,
atau kenyamanan produk akan semakin meluas.
3. Peningkatan gaya,bertujuan meningkatkan daya tarik estetis suatu produk agar
lebih menarik perhatian konsumen.
5
menjualnya ke perusahaan lain. Perusahaan berusaha memanfaatkan sisa-sisa
kesadaran di pasar untuk mengembangkan revitalisasi merek. Jika perusahaan tidak
dapat menemukan pembeli, perusahaan harus memutuskan apakah akan melikuidasi
merek tersebut dengan cepat atau lambat. Perusahaan juga harus juga harus
memutuskan berapa banyak inventaris dan layanan yang harus dipertahankan untuk
pelanggan sebelumnya.
Suatu perusahaan tidak lagi aman jika sudah memiliki pesaing (competitor)
dengan jumlah banyak, kuat, atau yang agresif. Lebih tidak aman lagi jika segmen
tersebut stabil atau bahkan menurun, padahal kapasitas pabrik harus ditambahkan
dalam jumlah besar, biaya tetap atau hambatan keluar tinggi, atau jika pesaing
memiliki taruhan tinggi untuk bertahan di segmen tersebut. Kondisi-kondisi ini akan
menyebabkan seringnya terjadi perang harga, perang iklan, dan perkenalan produk
baru dan akan membuatnya mahal untuk bersaing.Banyak perusahaan yangbergerak
dalam bidang yang sama, contohnya terdapat dalam pasar ponsel yang telah
mengalami persaingan yang ketat karena persaingan segmen.
Ancaman pesaing bukan hanya datang dari perusahaan yang sudah lama
berdiri, namun juga datang dari pendatang baru. Hal ini berkaitan dengan seberapa
mudah pendatang baru untuk ikut berkompetisi dalam persaingan usaha sejenis. Hanya
sedikit perusahaan baru yang bisa masuk ke dalam industri, dan perusahaan yang
berkinerja buruk bisa dengan mudah keluar. Ketika hambatan masuk dan keluar tinggi,
6
potensi keuntungan tinggi, tetapi perusahaan menghadapi lebih banyak risiko karena
perusahaan yang berkinerja buruk tetap bertahan dan bertarung. Ketika hambatan
masuk dan keluar rendah, perusahaan dengan mudah masuk dan keluar dari industri,
dan profit stabil tetapi rendah.
Kasus terburuk terjadi ketika hambatan masuk rendah dan hambatan keluar
tinggi: Di sini perusahaan-perusahaan masuk pada masa-masa yang baik tetapi sulit
keluar pada masa-masa yang buruk. Hasilnya adalah kelebihan kapasitas yang kronis
dan pendapatan yang tertekan untuk semua. Contohnya adalah industri penerbangan,
memiliki hambatan masuk yang rendah tetapi hambatan keluar yang tinggi, membuat
semua maskapai penerbangan berjuang keras selama kemerosotan ekonomi.
Suatu barang menjadi tidak menarik ketika ada barang pengganti potensial
untuk produk sejenis. Produk pengganti memberikan pilihan yang lebih bervariasi
pada harga dan kualitas, sehingga dapat membatasi jumlah laba potensial yang didapat
suatu perusahaan. Jika teknologi yang digunakan lebih maju dan pesaing memiliki
keunggulan dalam industri pengganti ini, maka akan tercipta banyak ragam barang.
Sehingga dengan semakin banyak ragam barang dan jarang terciptanya produk
pengganti juga mempengaruhi pendapatan dari perusahaan. Jadi pertanyaan yang
timbul adalah, apakah konsumen memiliki pilihan lain terhadap produk yang
ditawarkan. Contohnya terdapat pada industri akomodasi maskapai penerbangan
dengan berbagai pilihan, Garuda Indonesia, Lion Air, Batik Air, dll.
Daya tawar pembeli pada industri berperan dalam menekan harga untuk turun,
serta memberikan penawaran dalam hal peningkatan kualitas ataupun layanan lebih,
dan membuat kompetitor saling bersaing satu sama lain. Daya tawar konsumen
meningkat ketika mereka menjadi lebih terkonsentrasi atau terorganisir, produk yang
konsumen inginkan masuk kedalam biaya yang mereka miliki, ketika produk tidak
terdiferensiasi, ketika biaya peralihan kepada produk subtitusi konsumen rendah.
Untuk melindungi diri mereka sendiri, produsen dapat memilih konsumen yang
memiliki kekuatan paling kecil untuk bernegosiasi atau berganti pemasok. Harga yang
7
ditawarkan produsen tidak boleh menyamai biaya produksi atau produsen akan
menderita kerugian.
9
pesaing adalah perusahaan kita dapat mempelajari permintaan pasar dan ekspetasi para
konsumen hingga memeriksa situs web, pesan, dan kampanye pesaing perusahaan.
1.5 Strategi Pemasaran Bagi Pemimpin, Penantang, Pengikut, dan Relung Pasar
A. Bagi Pemimpin Pasar (Market Leader)
Pengertian pemimpin pasar atau market leader adalah bisnis yang menguasai sebagian
pasar untuk produk yang relevan. Dengan kata lain pemimpin pasar ini adalah pihak yang
mempunyai jumlah pembeli paling banyak diantara para pesaingnya untuk produk tertentu.
Pemimpin pasar merupakan titik orientasi bagi para pesaing suatu perusahaan, baik untuk
menantang, meniru, atau menghindarinya.
Adapun strategi pemasaran bagi perusahaan yang berada di posisi market leader, yakni :
Pengertian penantang pasar (market challenger) adalah pihak yang menantang dan
memberikan perlawanan terhadap dominasi market leader. Dengan kata lain penantang pasar
10
ini adalah pihak-pihak yang berada dibawah posisi dari market leader. Keberadaannya
menjadi ancaman bagi market leader untuk tetap menguasai pasar.
Ketika saat suatu bisnis berada di posisi sebagai market challenger ada beberapa strategi yang
bisa dilakukan, diantaranya :
Dan posisi persaingan pasar yang terakhir adalah relung pasar atau market nicher.
Dalam bisnis yang berada di posisi ini biasanya mereka menargetkan pasar yang sempit dan
tidak terlalu banyak persaingan.. Adapun strategi pemasaran yang dipakai oleh perelung
pasar, yakni :
11
3. Mengatur Strategi Produk
2.1 Produk dalam Pemasaran
Menurut Ketler (2016) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar
untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara,
orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide.
Menurut Tjiptono (2008) Produk merupakan segala suatu yang dapat ditawarkan
produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikomsumsi pasar
sebagai pemenuh kebutuhan atau keinginanan pasar yang bersangkutan.
Menurut Philip Kotler (2000) mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses social
yang didalmanya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain.
Menurut Kotler & Keller (2008) pemasaran (marketing) adalah mendifisinikan dan
memenuhi kebutuhan manusia dan social.
Dengan demikian, produk dalam pemasaran dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang
ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi sehingga dapat
memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses sosial yang didalmanya individu dan
kelompok secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
12
2. Di tingkatan ke-2, marketer harus mampu merubah manfaat inti menjadi Produk dasar
(basic product), dimana manfaat inti ini dijadikan produk dasar yang nantinya akan
dinikmati oleh konsumen, contohnya sebuah hotel memiliki kasur, televisi, dan kamar
mandi.
3. Di tingkatan ke-3, marketer mempersiapkan Produk yang diharapkan (expected
product), yaitu suatu kondisi yang biasanya diharapkan oleh pelanggan ketika
membeli produk. Contohnya seorang pelanggan mengharapkan komputer dengan
tampilan yang menarik, yang lain adalah pelanggan mengharapkan kamar yang bersih.
4. Di tingkatan ke-4, marketer mempersiapkan Produk yang ditingkatkan (augmented
product), yaitu atribut yang melebihi ekspektasi pelanggan, contohnya hotel memiliki
pemandangan yang indah dan pelayanan yang bagus.
5. Pada tingkatan ke-5 terdapat Produk potensial (potential product), yaitu adalah semua
perubahan, dan peningkatan yang kemungkinan terjadi di masa depan untuk menjamin
loyalitas pelanggan, contohnya sebuah produk komputer terus berkembang seiring
berkembangnya teknologi.
Selain dari tingkatan produk, terdapat klasifikasi produk, yaitu adalah sistem untuk
membedakan produk berdasarkan ciri-cirinya: daya tahan, penggunaan, wujud. Setiap produk
memiliki strategi bauran pemasaran yang sesuai dengan klasifikasinya.
Untuk dapat menentukan merek maka perlu dilakukan diferensiasi. Diferensiasi adalah cara
untuk membedakan suatu brand produk dengan produk pesaing yang serupa. Diferensiasi bisa
berupa bentuk, fitur, kualitas performa, durabilitas, model, dan lain-lain. Dalam produk jasa,
hal ini bisa berupa kemudahan dalam memesan, pelayanan, pengiriman, dan lain-lain. Contoh
diferensiasi pada produk sampo adalah, untuk sampo dengan kualitas menengah, terdapat
beberapa pilihan bentuk kemasan dan isi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan selera
konsumen.
A. Merek
Merek adalah nama, merek dagang, atau simbol lain yang membedakan suatu produk
atau produsen dari produk lain di pasar. Sebuah nama merek dapat menciptakan dan mewakili
loyalitas, kepercayaan, keyakinan, keunggulan, atau daya tarik pasar massal, bergantung pada
bagaimana merek tersebut dipasarkan, diiklankan, dan dipromosikan.
13
B. Produk
Produk adalah sesuatu yang ditawarkan pada pasar baik produk nyata maupun produk
tidak nyata (jasa) sehingga dapat memuaskna keinginan dan kebutuhan pasar.
Produk sendiri dapat dibedakan berdasarkan jenis, baik itu dalam bentuk, wujud dan
daya tahan produk tersebut. Produk juga dapat dibedakan berdasarkan konsumen dan produk
apa yang mampu dikonsumsi oleh konsumen
14
dilakukan Garnier Fructis dengan kemasan hijau cerah di rambutnya lorong
perawatab.
d. Innovation opportunity (Peluang inovasi) .
Kemasan yang unik atau inovatif dapat membawa manfaat dan
keuntungan yang besar bagi konsumen kepada produsen. Perusahaan selalu
mencari cara untuk membuat produk mereka lebih nyaman dan mudah.
Secara formal, pengemasan harus mencapai sejumlah tujuan:
1. Identifikasi merek.
2. Menyampaikan informasi deskriptif dan persuasif
3. Mempermudah pengangkutan dan perlindungan produk
4. Membantu penyimpanan di rumah
5. Membantu konsumsi produk
B. Label
Label dapat berupa tag terlampir sederhana atau grafik yang dirancang rumit
yang merupakan bagian dari pengemasan. Label juga banyak membawa informasi,
atau hanya nama merk. Label melakukan beberapa fungsi pertama, mengidentifikasi
produk, kemudian label dapat mempromosikan produk melalui grafik yang menarik.
Sejarah panjang masalah hukum melingkupi label dan kemasan.
15
mengurangi risiko yang dirasakan oleh pembeli. Mereka menyarankan bahwa produk
tersebut berkualitas tinggi dan perusahaan dan kinerja layanannya dapat diandalkan.
Mereka dapat sangat membantu ketika perusahaan atau produk lebih unggul dari
pesaing.
16
KESIMPULAN
Dalam ilmu manajemen, produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan mengalami
daur hidup dengan 4 fase utama, yaitu introducing, growth, maturity dan decline. Pada
intinya,product life cycle merupakan rangkaian siklus riwayat hidup dari sebuah produk mulai
produk tersebut lahir dan diperkenalkan di pasar, tumbuh, dan ditarik dari pasar. Positioning
lebih berfokus pada pelanggan dan bagaimana teknik komunikasi yang akan digunakan dalam
memasarkan produk. Positioning berarti strategi yang dilakukan oleh perusahaan dalam
meningkatkan posisi dalam pasar. Terdapat stategi pemasaran dalam setiap tahapan siklus
hidup produk.
Competitive Forces (kekuatan kompetitif) merupakan kekuatan yang dimiliki oleh
pembeli dan dampak bedampak signifikan bagi perusahaan. Analisis pesaing adalah proses
mengidentifikasi dan menganalisis strategi bisnis pesaing untuk menentukan kekuatan dan
kelemahan mereka dalam kaitannya dengan perusahaan.
Pemimpin pasar adalah pihak yang mempunyai jumlah pembeli paling banyak
diantara para pesaingnya untuk produk tertentu. Penantang pasar merupakan pihak-pihak yang
berada dibawah posisi dari market leader. Keberadaannya menjadi ancaman bagi market
leader untuk tetap menguasai pasar.Market follower adalah bisnis yang mempunyai pondasi
bisnis dan modal yang cukup kuat, tetapi mereka tidak mau mendominasi pasar dan tidak
mengusik keberadaan market leader ataupun market challenger. Market nicher biasanya
mereka menargetkan pasar yang sempit dan tidak terlalu banyak persaingan.
17
DAFTAR PUSTAKA
18