Anda di halaman 1dari 5

Nama : Adira Ferdiansyah Chaniago

NIM : 20311425

1. Manajemen puncak (top level management) adalah tingkat manajemen yang paling atas
dan memiliki otoritas tertinggi pada sebuah organisasi perusahaan dan bertanggungjawab
langsung kepada pemilik perusahaan. Umumnya, manajemen puncak hanya bekerja pada
tatanan konseptual dan pemikiran, bukan pada hal hal teknis. Manajemen puncak memiliki
kewenangan yang paling besar diantara manajemen pada tingkatan lainnya. Manajemen
puncak berhak untuk memilih, mengangkat, memberhentikan manajemen yang berada
dibawah otoritasnya.
2. Daur Hidup Produk (Product Life Cycle)
a. Karakteristik produk pada berbagai tahapan daur hidup produk
Siklus hidup suatu produk dikaitkan dengan keputusan pemasaran dan manajemen
dalam bisnis, dan semua produk melalui lima tahap utama: pengembangan,
pengenalan, pertumbuhan, kematangan, dan penurunan.
Setiap tahap memiliki biaya, peluang, dan risikonya, dan masing-masing produk
berbeda dalam berapa lama mereka bertahan di setiap tahap siklus hidup.
Berikut ini beberapa karakteristik Tahapan Daur Hidup Produk :
1) Introduction (Pengenalan)
Tahap pengenalan adalah tentang mengembangkan pasar untuk produk dan
membangun kesadaran produk. Biaya pemasaran tinggi pada tahap ini, karena
perlu menjangkau pelanggan potensial.
Ini juga merupakan tahap di mana perlindungan hak kekayaan intelektual
diperoleh. Penetapan harga produk mungkin tinggi untuk memulihkan biaya
yang terkait dengan tahap pengembangan siklus hidup produk, dan pendanaan
untuk tahap ini biasanya melalui investor atau pemberi pinjaman.
Pada tahap pengenalan, produk masuk ke pasar dan bisnis terlihat mendapatkan
pijakan di tangga penjualan dengan cara:
 Menetapkan merek dan menjamin pasar akan kualitas produk baru.
 Kebijakan harga rendah awal untuk masuk ke pasar, meskipun dengan
sedikit persaingan, harga mungkin tinggi pada awalnya untuk menutup
biaya pengembangan.
 Pemilihan model distribusi untuk memasukkan produk ke pasar.
 Promosi produk dengan mengarahkannya pada kelompok sasaran
tertentu seperti forum online.
Karakteristik : Penjualan rendah, biaya per pelanggan yang tinggi, laba negatif,
pelanggan inovator, dan pesaing sedikit.
2) Growth (Pertumbuhan)
Dalam tahap pertumbuhan, produk telah diterima oleh pelanggan, dan
perusahaan berupaya untuk meningkatkan pangsa pasar. Untuk produk inovatif,
persaingan terbatas pada tahap ini, sehingga harga dapat tetap berada pada level
yang lebih tinggi.
Permintaan dan keuntungan produk meningkat, dan pemasaran ditujukan untuk
khalayak luas. Pendanaan untuk tahap ini umumnya masih melalui lender, atau
melalui peningkatan pendapatan penjualan.
Pada tahap pertumbuhan Anda akan melihat perkembangan yang mulai terjadi
ke tingkat berikutnya dengan:
 Menjaga kualitas produk dan menambahkan layanan atau dukungan
ekstra yang menjadi jelas selama perkenalan.
 Menjaga harga pada level yang baik untuk menjaga pertumbuhan
penjualan.
 Meningkatkan distribusi dan mencari cara baru yang lebih cepat untuk
memasukkan produk ke rak.
 Kampanye pemasaran ditujukan untuk khalayak yang lebih luas dan
untuk meningkatkan pangsa pasar produk.
Karakteristik : Penjualan meningkat dengan cepat, biaya rata-rata per pelanggan,
laba meningkat, pelanggan pemakai awal, dan pesaing jumlahnya bertambah.
3) Maturity (Kematangan/Kedewasaan)
Pada tahap yang matang, penjualan akan mendatar. Persaingan meningkat,
sehingga fitur produk mungkin perlu ditingkatkan untuk mempertahankan
pangsa pasar.
Meskipun penjualan unit berada pada titik tertinggi pada tahap ini, harga
cenderung turun untuk tetap kompetitif. Biaya produksi juga cenderung
menurun pada tahap ini karena lebih efisien dalam proses pembuatannya.
Perusahaan biasanya tidak membutuhkan dana tambahan pada tahap ini.
Untuk melalui tahap ini, perusahaan harus:
 Menambahkan fitur yang akan membuat produk berbeda dari pesaing
yang tak terelakkan yang memasuki pasar.
 Pemotongan harga untuk melawan persaingan.
 Merevisi saluran distribusi dan menggunakan insentif untuk mendorong
toko untuk menyimpan produk Anda daripada pendatang baru.
 Promosi baru yang bertujuan untuk menunjukkan perbedaan antar
produk.
Karakteristik : Berada di puncak penjualan, biaya per pelanggan yang rendah,
laba tinggi, pelanggan mayoritas tengah, dan jumlah pesaing stabil mulai
menurun.
4) Decline (Penurunan)
Tahap penurunan siklus hidup produk dikaitkan dengan penurunan pendapatan
karena kejenuhan pasar, persaingan yang tinggi, dan perubahan kebutuhan
pelanggan.
Perusahaan pada tahap ini memiliki beberapa opsi: Mereka dapat memilih untuk
menghentikan produk, menjual hak produksi ke bisnis lain yang dapat lebih
bersaing atau mempertahankan produk dengan menambahkan fitur baru,
menemukan kegunaan baru untuk produk, atau memasuki pasar baru melalui
ekspor .
Ini adalah tahap di mana pengemasan akan sering mengumumkan “baru dan
lebih baik”.
Jika bisnis sudah berada di tahap ini, ada baiknya melakukan:
 Menjaga produk tetap di pasar tetapi menambah atau menghapus fitur
atau menemukan kegunaan baru untuk hal itu.
 Mengurangi biaya dan produksi serta menyimpannya hanya untuk
segmen pasar tertentu.
 Menghentikan produk atau menjual hak produksi ke perusahaan lain.
Karakteristik : Terjadi penurunan penjualan, biaya per pelanggan rendah, laba
menurun, pelanggan pemakai terlambat, dan pesaing jumlahnya menurun.
b. Strategi yang tepat pada masing-masing tahapan
Konsep siklus daur hidup produk dapat digunakan dalam mengembangkan strategi
pemasaran. Adapun strategi pemasaran yang dapat digunakan dalam setiap tahapan
siklus daur hidup produk adalah sebagai berikut:
1) Tahap Perkenalan (Introduction)
Terdapat empat strategi pemasaran yang dapat digunakan dalam tahap
perkenalan, yaitu:
1. Strategi peluncuran cepat (rapid-skimming strategy). merupakan
peluncuran produk baru pada harga tinggi dengan tingkat promosi tinggi.
Perusahaan mengenakan harga tinggi untuk memperoleh laba per unit
yang setinggi mungkin. Biaya promosi yang tinggi untuk meyakinkan
pasar tentang manfaat produk walaupun harganya mahal. Promosi yang
tinggi ini juga dapat mempercepat penetrasi pasar. Strategi ini dapat
diterima dengan asumsi sebagian pasar potensial tidak menyadari produk
itu; konsumen telah sadar akan produk dan dapat membayar harga yang
diminta; dan perusahaan menghadapi persaingan potensial dan
bermaksud membangun preferensi merek.
2. Strategi peluncuran lambat (low-skimming strategy). Strategi ini bisa
diterima dengan asumsi: ukuran pasar terbatas; sebagian besar pasar
sadar akan produk itu; pembeli bersedia membayar dengan harga tinggi;
dan persaingan potensial belum mengancam.
3. Strategi penetrasi cepat (rapid-penetration strategy). Strategi ini bisa
diterima bila pasar besar, pasar tidak menyadari kehadiran produk;
sebagian besar pembeli peka terhadap harga; terdapat persaingan
potensial yang kuat; dan biaya produksi per unit turun sejalan dengan
skala produksi dan bertambahnya pengalaman manufaktur.
4. Strategi penetrasi lambat (slow-penetration strategy). perusahaan
percaya permintaan pasar sangat peka terhadap harga tetapi kurang peka
terhadap promosi, strategi ini masuk akal bila pasar besar; pasar sangat
sadar akan produk; pasar peka terhadap harga; dan ada persaingan
potensial.
2) Tahap pertumbuhan (Growth)
Strategi pemasaran yang dapat digunakan pada tahap pertumbuhan yaitu:
1. Perusahaan meningkatkan kualitas produk serta menambahkan
keistimewaan produk baru dan gaya yang lebih baik.
2. Perusahaan menambahkan model-model baru dan produk-produk
penyerta (yaitu, produk-produk dengan berbagai ukuran, rasa dan
sebagainya yang melindungi produk utama).
3. Perusahaan memasuki segmen pasar baru.
4. Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran
distribusi baru.
5. Perusahaan beralih dari iklan yang membuat orang menyadari produk
(product-awareness advertising) ke iklan yang membuat orang memilih
produk (product-preference advertising).
6. Perusahaan menurunkan harga untuk menarik pembeli yang sensitif
terhadap harga di lapisan berikutnya.
3) Tahap kedewasaan (Maturity)
Pada tahap kedewasaan, terdapat beberapa perusahaan yang meninggalkan
produk mereka yang kurang kuat. Mereka memilih untuk mengkonsentrasikan
sumber daya mereka pada produk yang lebih menguntungkan dan pada produk
baru. Strategi pemasaran pada tahap ini adalah sebagai berikut:
1. Modifikasi pasar. Perusahaan dapat mencoba memperluas pasar untuk
mereknya yang mapan dengan mengatur dua faktor yang membentuk
volume penjualan, yaitu jumlah pemakai merek dan tingkat pemakaian
per pemakai. Perusahaan dapat mencoba memperluas jumlah pemakai
merek dengan tiga cara, yaitu: mengubah orang yang bukan pemakai,
memasuki segmen pasar baru dan memenangkan pelanggan pesaing.
Volume pemakaian dapat juga ditingkatkan dengan meyakinkan
pemakai merek sekarang untuk meningkatkan pemakaian tahunan merek
tersebut, dengan strategi penggunaan lebih sering, lebih banyak
pemakaian pada saat penggunaan dan penggunaan baru dan lebih
bervariasi.
2. Modifikasi produk. Perusahaan dapat mendorong penjualan dengan
memodifikasi karakteristik produk melalui: 1) Peningkatan kualitas, Hal
ini bertujuan meningkatkan kinerja fungsional produk seperti, daya
tahan, keandalan, kecepatan, rasa, dsb. 2) Peningkatan keistimewaan, hal
ini bertujuan menambah keistimewaan baru seperti, ukuran, berat,
bahan, bahan tambahan, aksesoris. Keanekagunaan, keamanan, atau
kenyamanan produk akan semakin meluas. 3) Peningkatan gaya, hal ini
bertujuan meningkatkan daya tarik estetis suatu produk agar lebih
menarik perhatian konsumen.
3. Modifikasi bauran pemasaran. Perusahaan juga dapat mencoba
mendorong penjualan dengan memodifikasi berbagai elemen bauran
pemasaran, seperti: 1) Memberikan potongan harga, 2) Membuka
saluran distribusi yang lebih luas, 3) Menambah pengeluaran untuk
iklan, 4) Meningkatkan promosi penjualan, dan 5) Meningkatkan
pelayanan.
4) Tahap penurunan (Decline)
Strategi pemasaran yang dapat dilakukan selama masa penurunan adalah:
1. Mengidentifikasi produk lemah.
2. Menentukan strategi pemasaran yang harus segera dilakukan.
3. Keputusan penghentian.
c. Contoh masing-masing tahapan
Salah satu contoh yang dapat diambil adalah produk ternama, yaitu Coca- Cola.
1) Pada tahapan perkenalan, produk ini mulai dikenal masyarakat pada tahun
1886, sebagai salah satu minuman berkarbonasi. Pada tahap ini, mulai banyak
yang mengenal produk yang satu ini. Dengan strategi pemasaran yang tepat,
akhirnya Coca- Cola menjadi salah satu produk minuman unggulan.
2) Selanjutnya adalah tahapan pertumbuhan, ditahap ini Coca- Cola mulai
mendirikan sebuah perusahaan ternama untuk semakin dikenal luas oleh
masyarakat. Untuk meminimalisir terjadinya penurunan minat masyarakat,
pihak Coca- Cola kembali mempromosikan minumannya dengan teknik yang
lebih agresif dari sebelumnya. Dalam tahapan ini perusahaan ternama ini sempat
mengalami kesulitan dalam segi finansial yang menjadi masalah. Hal tersebut
dikarenakan kurang tepatnya penentuan harga yang dipatok.
3) Lalu pada tahap pendewasaan, Coca- Cola mengalami kestabilan dalam
produksi serta laba yang didapatkan. Namun, akhirnya terdapat pesaing-pesaing
baru yang memproduksi minuman berkarbonasi dengan label berbeda dan juga
lebih menyempurnakannya.
4) Lalu pada tahap kemunduran, perusahaan mengalami penurunan laba hingga
mencapai 15%, lantaran banyaknya produk pesaing sejenis. Hal tersebut tentu
menjadikan perusahaan untuk kembali mengoptimalkan strategi pemasaran
dengan berbagai cara yang lebih efektif dari sebelumnya.
3. Karakteristik Jasa:
Intangible/tak berwujud, Diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan, Unik, Interaksi
pelanggan yang tinggi, Seringkali berbasis pengetahuan, Layanan tersebar, Kualitas mungkin
sulit untuk dievaluasi, jasa yang diberikan sulit untuk dijual Kembali.
Karakteristik barang:
Berwujud, Produk biasanya dapat disimpan dalam tempat penyimpanan, Produk serupa yang
diproduksi, Keterlibatan pelanggan terbatas dalam produksi, Produk memiliki standar khusus,
Produk berwujud cenderung membuat otomatisasi dalam produksinya, Produk biasanya
diproduksi di fasilitas tetap, Banyak aspek kualitas produk yang mudah untuk dievaluasi,
Produk sering kali memiliki nilai sisa.

Anda mungkin juga menyukai