Analisis lingkungan mencakup pengamatan dan penilaian lingkungan terhadap segala ancaman dan
peluang. Perubaan selera konsumen dan perlawanan usaha pencaplokkan oleh perusahaan pesaing
merupakan ancaman, seperti itu juga peraturan pemerintah yang baru. Ancaman yang lebih penting
adalah produk dan kompetitor baru. Sementara itu peluang mencakup bidang-bidang yang berpotensi
untuk diperluas, dikembangkan, atau dimanfaatkan perusahaan dengan kekuatan yang ada.
Analisis organisasi merupakan proses menganalisis kekuatan dan kelemahan perusahaan. Tujuan analisis
organisasi adalah untuk lebih memahami kekuatan dan kelemahan perusahaan. Faktor-faktor kekuatan
meliputi surplus uang tunai, angkatan kerja yang berdedikasi, cukup tersedianya bakat manajerial,
keahlian teknis, atau sedikitnya persaingan. Di lain pihak, kurangnya uang tunai, pabrik yang sudah tua,
serikat kerja yang kuat, dan citra yang buruk, dapat menjadi kelemahan penting.
Langkah terakhir dalam perumusan strategi adalah menyesuaikan ancaman dan peluang dari lingkungan
terhadap kekuatan dan kelemahan perusahaan. Proses penyesuaian adalah jantung dari perumusan
strategi.
Dalam jangka waktu lama, proses itu menentukan apakah suatu perusahaan biasanya mengambil resiko
atau berperilaku lebih konservatif.
Hierarki Perencanaan
Perencanaan dapat dilihat pada tiga tingkatan yaitu strategis, taktis, dan operasional.
a. Rencana Strategis
Rencana yang mencerminkan keputusan mengenai alokasi sumber daya, prioritas perusahaan, dan
tahap-tahap yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran strategis.
b. Rencana Taktis
Rencanan jangka pendek yang berhubungan dengan penerapan aspek spesifik dari rencana strategis
perusahaan.
c. Rencana Operasional
Rencana yang menetapkan target jangka pendek untuk kinerja harian, mingguan, atau bulanan.
Target pemasaran jelas membutuhkan segmentasi pasar yaitu pembagian pasar ke dalam kategori jenis
atau segmen pelanggan. Setelah mereka mengidentifikasi pangsa pasar, perusahaan dapat menerapkan
beragam strategi. Segmentasi merupakan strategi untuk menganalisis konsumen, bukan produk.
b. Strategi Promosi
Ketika tujuan pemasaran sudah jelas, perusahaan harus mengembangkan strategi promosi untuk
mencapainya. Terdapat dua jenis strategi promosi :
Dirancang untuk pelanggan yang akan meminta produk langsung dari pengecer.
contoh : suatu iklan pakaian yang ada di media cetak (majalah) yang menarik minat konsumen sehingga
mendorong mereka untuk membelinya. Selanjutnya konsumen mencari produk tersebut ke distributor
dan distributor akan membelinya dari produsen.
Perusahaan memasarkan produknya kepada penjual grosir dan pengecer untuk memasarkan produk ke
konsumen atau konsumen akhir.
contoh : Perusahaan memberikan motivasi berupa penghargaan atau reward kepada distributornya agar
mereka melakukan lebih banyak penjualan dan pada akhirnya akan meningkatkan jumlah pelanggan.
Selain menggunakan kedua jenis strategi promosi tersebut, terdapat beberapa strategi yang dapat
dikembangkan, yaitu
Ini adalah cara untuk mengefisiensi produksi yaitu, dengan biaya yang cukup rendah, dapat
menghasilkan produk sesuai dengan yang diharapkan.
Meningkatkan standar mutu produksinya agar konsumen lebih percaya pada produk yang kita miliki,
seperti ISO dan SNI.
Penciptaan produk atau citra produk yang berbeda dibandingkan produk pesaing dalam rangka menarik
konsumen.
Mengidentifikasikan Segmen Pasar
1. Variabel Geografis
Mengidentifikasi konsumen sesuai dengan tempat atau wilayah. Unit geografis yang dapat
dipertimbangan dalam mengembangkan strategi segmentasi.
2. Variabel Demografis
Menggambarkan populasi dengan mengidentifikasi ciri-ciri seperti umur, latar belakang etnis, status
perkawinan, suku, agama, dan kelas sosial.
3. Variabel Psikografis
Variabel psikografis meliputi karakteristik konsumen, seperti gaya hidup, pendapat, minat, dan sikap.
4. Variabel Perilaku
Merujuk pada cara-cara konsumen menggunakan produk, manfaat yang mereka harapkan dari produk
itu, alasan mereka membelinya, dan kesetiaan mereka terhadap produk tersebut.
Selain melakukan segmentasi pasar yang fokus tujuannya adalah konsumen, perusahaan juga harus
memperhatikan pesaingnya yaitu dengan cara menilai pesaing, diantaranya adalah
Contoh : kualitas antara berbagai jenis produksi kopi instan yang berbeda satu sama lainnya.
Perkembangan bisnis yang masih baru berkembang ditandai dengan pertumbuhan yang cepat. Ketika
suatu industri sedang berkembang akan memberikan peluang yang menarik namun ancaman pun bisa
sama besarnya. Pada fase ini umumnya perusahaan baru mulai menata aktivitas bisnisnya atau sedang
belajar untuk dapat menemukan cara yang paling efektif dalam proses produksi, pemasaran, distribusi
dan mengenal konsumen.
a. Pasar masih baru dan belum terbentuk sehingga banyak unsur ketidakpastian mengenai
bagaimana pasar berfungsi, seberapa cepat pertumbuhan pasar dan seberapa besar akan tumbuh.
b. Teknologi masih sederhana dan belum banyak diketahui orang, aktivitas proses produksi masih
bisa dikembangkan dalam industri rumahan.
c. Belum ada standar ukuran yang pasti, baik mengenai kualitas, peralatan, fasilitas dan pelayanan.
d. Penghalang masuk cenderung masih rendah dan setiap pesaing bisa dengan mudah masuk jika
terdapat peluang bagus dalam industri tersebut.
Selama tahap pertumbuhan, pembeli telah berpengalaman dengan produk dan sudah memiliki pola
tanggapan terhadap perkembangan penjualan.
2. Segmentasi Pasar
Pengidentifikasian kelompok konsumen dengan kebutuhan yang hampir sama memerlukan peningkatan
penentuan sasaran, sedangkan pengalaman dengan produk, proses dan teknologi material mengarah
pada efisiensi serta peningkatan standardisasi.
Menggeneralisasi struktur industri pada pasar yang berkembang cukup sulit. Ada beberapa bukti yang
mengatakan bahwa perusahaan besar dan mantap biasanya akan memasuki pasar yang berkembang
dibanding pasar yang baru muncul.
Strategi yang dapat digunakan untuk bersaing dalam Industri yang berkembang :
1. Kreatif, mengembangkan strategi diferensiasi, dan raih peluang menjadi “first mover”
3. Memberikan kemudahan bagi konsumen pertama untuk membangun generasi konsumen pertama.
Ciri utama industri ini adalah pertumbuhan penjualan dan pendapatan naik-lambat.
Perusahaan yang berada pada situasi ini harus membangun inisiatif strategis yang mencakup 3
wilayah atau horizon:
Horizon 1 : inisiatif strategis untuk memperkaya dan memperluas posisi perusahaan dalam industri
Horizon 2 : inisiatif strategis untuk memperluas sumberdaya dan kapabilitas dengan memasuki bisnis
baru yang potensial
Strategi yang dapat digunakan dalam industri yang sudah mapan adalah
Pada jenis perusahaan ini, lebih baik berkonsentrasi pada produk yang telah dikembangkannya, dan
telah dipercaya oleh konsumen, sehingga memiliki generasi konsumen tidak perlu diragukan lagi.
Sehingga untuk menciptakan produksi baru kurang diminati bagi industri yang telah mapan, tetapi
mereka lebih senderung mengembangkan produk mereka, seperti meningkatkan standar mutu.
Inovasi rantai nilai ini meliputi penggalian ide, pengembangan ide dan penyebaran atau penerapan ide.
Ide yang dimaksud disini adalah mengembangkan produk yang telah ada dan dipercaya konsumen.
Pengurangan biaya atau low-cost-production ini bertujuan untuk efisiensi produksi, yaitu berorientasi
pada laba maksimum dengan biaya pengeluaran yang sedikit.
4. Tingkatan penjualan
Karena sudah dirasa kurang perlu menciptkan produk baru, maka perusahaan pada indistri semacam ini
juga berfokus pada tingkat penjalannya.
Untuk mengurangi persaingan yang ada, maka perusahaan pada industri yang mapan juga bisa
menggunakan strategi akuisisi atau membeli aset-aset pesaing.
Berkonsntrasi untuk melakukan perluasan wilayah pangsa pasar hingga ke luar negeri, baik dengan
sistem multinasional ataupun global.
Ciri utama industri jenis ini adalah pertumbuhan penjualan dan pendapatan telah sampai pada titik
optimal dan akan cenderung menurun apabila tidak dikelola dengan baik.
Strategi yang dapat digunakan dalam industri yang stagnan atau menurun adalah
1. Melakukan strategi yang fokus pada tercapainya titik pertumbuhan yang terus optimal
Pada tahap ini, pasarnya jelas ditentukan, seperti kebutuhan dan preferensi pembeli serta struktur
persaingan. Pasar tidak meluas atau menurun secara drastis. Namun , pada akhirnya penrunan dapat
terjadi, kecuali tindakan untuk meningkatkan daur hidup produk melalui aplikasi inovasi dan
pengembangan produk baru dilakukan.
Karena pasar menjadi matang, maka akan terjadi pengurangan daya tarik bagi perusahaan. Untuk itu
lakukanlah sesuatu untuk mengembangkan strategi alternatif seperti :
1. Melacak lingkungan eksternal untuk peluang baru, yang konsisten dengan keahlian dan sumber
adanya organisasi.
2. Mengidentifikasi ancaman pesaing yang potensial terhadap teknologi yang ada dalam memenuhi
kebutuhan konsumen.
3. Mengidentifikasi peluang di dalam segmen khusus produk baru dan yang diperbaiki.
Karakteristik industri yang matang terdiri atas persaingan yang gencar untuk pangsa pasar, penekanan
biaya dan pelayanan, pengurangan arus produk baru, persaingan internasional, penekanan profit, dan
peningkatan kekuatan dalam saluran organisasi yang menghubungkan pabrik dan pemakai akhir.
Strategi perusahaan yang bersaing dalam pasar yang matang bersifat menyetabilkan., mengubah, dan
memanien (memetik hasil) bisnis ini ditujukan untuk mencapai pengurangan biaya, penentuan sasaran
selektif, atau diferensiasi produk.