Anda di halaman 1dari 4

1.

Ada beberapa hambatan bagi pengusaha atau wirausaha kecil dalam melakukan
riset pemasaran?disertai penjelasan

A. Keterbatasan Sumber Daya Finansial: Pengusaha kecil seringkali memiliki


keterbatasan dana untuk melakukan riset pemasaran yang komprehensif. Biaya untuk
mengumpulkan data, menganalisis pasar, dan mengontrak pihak ketiga untuk
melakukan riset dapat menjadi hambatan yang signifikan.
B. Keterbatasan Sumber Daya Manusia: Pengusaha kecil mungkin tidak memiliki tim yang
cukup besar atau ahli dalam bidang riset pemasaran. Hal ini dapat menghambat kemampuan
mereka untuk mengumpulkan dan menganalisis data dengan efektif.
C. Keterbatasan Waktu: Pengusaha kecil seringkali sibuk dengan tugas-tugas operasional
sehari-hari, sehingga sulit bagi mereka untuk meluangkan waktu untuk melakukan riset
pemasaran yang mendalam. Hal ini dapat menghambat kemampuan mereka untuk
memahami pasar dan pesaing dengan baik.
D. Kurangnya Pengetahuan dan Keterampilan: Pengusaha kecil mungkin tidak memiliki
pengetahuan yang cukup tentang metodologi riset pemasaran atau tidak memiliki
keterampilan yang diperlukan untuk mengumpulkan dan menganalisis data dengan benar.
Hal ini dapat menghambat kemampuan mereka untuk mengambil keputusan yang
didasarkan pada informasi yang akurat.
E. Ketidakpastian Hasil: Pengusaha kecil mungkin merasa ragu-ragu untuk menginvestasikan
waktu dan sumber daya dalam riset pemasaran karena mereka tidak yakin apakah hasilnya
akan memberikan manfaat yang signifikan. Ketidakpastian ini dapat menjadi hambatan
psikologis yang menghambat pengusaha kecil untuk melakukan riset pemasaran.

Meskipun ada beberapa hambatan dalam melakukan riset pemasaran bagi


pengusaha kecil, penting untuk diingat bahwa riset pemasaran yang baik dapat
memberikan wawasan berharga tentang pasar dan membantu pengusaha kecil
mengambil keputusan yang lebih baik.

2. Pemasaran yang efektif dibangun melalui tiga elemen utama, sebutkan dan
jelaskan! (tuliskan sumber bacaan)

SUMBER BACAAN. https://readmore.id/elemen-strategi-pemasaran/

Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar merupakan langkah pertama dan terpenting dalam proses pemasaran.
Segmentasi pasar adalah aktivitas membagi pasar yang besar menjadi kelompok pembeli
potensial dengan karakteristik dan kebutuhan serupa.

Tujuan segmentasi pasar adalah untuk mengidentifikasi peluang pasar dengan lebih baik
dan mengembangkan produk serta strategi pemasaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan
konsumen. Manfaat lain segmentasi pasar antara lain:

o Meningkatkan efisiensi pemasaran


o Mempermudah pengembangan produk yang lebih sesuai
o Memungkinkan penentuan posisi pasar yang lebih baik
o Meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan
Ada beberapa jenis utama segmentasi pasar, antara lain:

1. Segmentasi Demografis: Membagi pasar berdasarkan demografi seperti usia, jenis


kelamin, pendapatan, pendidikan, dan lainnya.
2. Segmentasi Geografis: Membagi pasar berdasarkan lokasi geografis seperti negara,
kota, iklim, dan lainnya.
3. Segmentasi Psikografis: Membagi pasar berdasarkan gaya hidup, kepribadian, dan
karakteristik sosial.
4. Segmentasi Perilaku: Membagi pasar berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan,
atau tanggapan konsumen terhadap produk.
Strategi segmentasi pasar yang efektif memerlukan pemahaman mendalam tentang calon
konsumen dan bagaimana mereka dapat dikelompokkan secara akurat. Data dan riset pasar
sangat diperlukan dalam proses ini.

Targeting

Setelah melakukan segmentasi pasar, langkah selanjutnya adalah targeting atau


menentukan segmen mana yang akan menjadi fokus perusahaan. Targeting merupakan
strategi untuk memilih satu atau beberapa segmen pasar yang dianggap paling potensial
dan menarik untuk dilayani perusahaan.

Beberapa tujuan dan manfaat targeting antara lain:

o Memungkinkan pengembangan produk dan pemasaran yang lebih fokus pada


kebutuhan segmen tertentu
o Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemasaran
o Memudahkan analisis performa pemasaran per segmen
Ada beberapa strategi umum yang digunakan dalam targeting, seperti:

1. Single Segment Concentration: Fokus pada satu segmen pasar saja yang dianggap
paling menjanjikan. Strategi ini cocok bagi perusahaan kecil dengan sumber daya
terbatas.
2. Selective Specialization: Memilih beberapa segmen pasar dengan kriteria tertentu,
misalnya segmen yang memiliki kemiripan dalam hal kebutuhan produk atau respon
terhadap strategi pemasaran tertentu.
3. Product Specialization: Fokus mengembangkan produk khusus yang disesuaikan
dengan kebutuhan segmen tertentu.
4. Market Specialization: Fokus pada satu jenis pasar tertentu dan mengembangkan
beragam produk yang sesuai dengan pasar sasaran tersebut.
5. Full Market Coverage: Berusaha menjangkau seluruh segmen yang ada di pasar
dengan mengembangkan produk dan pemasaran massal. Strategi ini lebih cocok bagi
perusahaan besar.
Positioning
Positioning adalah upaya menempatkan merek dan produk di benak konsumen relatif
terhadap pesaing. Tujuannya adalah agar konsumen memiliki persepsi yang diinginkan
terhadap merek dan produk perusahaan.

Beberapa manfaat positioning antara lain:

o Membuat merek lebih dikenal dan diingat


o Memperkuat citra dan identitas merek
o Menarik minat lebih banyak konsumen
o Meningkatkan kesetiaan merek
o Menciptakan diferensiasi dari kompetitor
Ada beberapa strategi umum positioning, seperti:

1. Berdasarkan Atribut: Menempatkan merek berdasarkan atribut seperti harga,


kualitas, desain, teknologi, dan lainnya.
2. Berdasarkan Manfaat: Positioning dengan menonjolkan manfaat utama yang
didapat konsumen dari produk atau merek.
3. Berdasarkan Penggunaan/Penerapan: Memposisikan merek berdasarkan
konteks atau situasi di mana produk digunakan oleh konsumen.
4. Berdasarkan Pemakai: Positioning dengan mengasosiasikan merek dengan
kelompok demografis pemakai tertentu.
5. Berdasarkan Pesaing: Memposisikan diri sebagai alternatif dari merek pesaing
tertentu.

3. Terdapat 3 jenis faktor utama yang mempengaruhi pilihan falsafah pemasaran


yang di anut oleh Perusahaan, sebutkan dan berikan penjelasan singkat!

Terdapat tiga jenis faktor utama yang mempengaruhi pilihan falsafah pemasaran
yang diadopsi oleh perusahaan, yaitu:
1. TEKANAN PERSAINGAN
Intensitas persaingan sering kali memaksa Perusahaan untuk mengadopsi
falsafah baru. Contohnya, persaingan yang kuat akan membuat banyak
entrepreneur mencoba untuk mengembangkan pemasaran yang berorientasi
kepada konsumen dengan tujuan agar memiliki kelebihan dibandingkan para
pesaing. Sebaliknya Tingkat persaingan yang rendah cenderung membuat
entrepreneur tetap menganut falsafah pemasaran yang didominasi produsi,
karena meyakini bahwa apa yang dihasilkan akan dapat dijual

2. Latar Belakang Pengusaha

Jenis keterampilan dan kemampuan para entrepreneur sangatlah


beragam. Sebagian entrepreneur memiliki latar belakang di bidang
Pemasaran, sedang yang lain justru dibesarkan pada aspek produksi.
Latar belakang yang dimiliki akan berpengaruh terhadap pilihan falsafah
pemasaran yang dianut.

3. Pandangan Jangka Pendek

Sering kali, falsafah yang berorientasi pemasaran lebih diminati karena


pemikiran jangka pendek yang menganggap bahwa terjadinya
penumpukan produk merupakan hal yang buruk, sehingga muncul
dorongan untuk segera bisa menjual produk tersebut. Pendekatan seperti
ini memang bisa meningkatkan volume penjualan, sehingga banyak
entrepreneur cenderung tertarik untuk menggunakannya. Tetapi, sering
kali pendekatan semacam ini cenderung bersifat “banting harga” dan
mengabaikan preferensi konsumen, sehingga dalam jangka panjang
cenderung merugikan.
Sumber BMP EKMA4370 KEWIRAUSAHAAN

Anda mungkin juga menyukai