Anda di halaman 1dari 4

Nama : irfan fajar pradana

NIM : 043195326

1. Hal – hal yang menghambat riset pemasaran :


a. Ongkos. Riset pemasaran bisa menuntut ongkos yang tinggi, sehingga banyak
entrepreneur yang menganggap bahwa kegiatan sejenis ini hanyalah layak untuk
dilaksanakan oleh perusahaan skala besar. Riset pemasaran tingkat tinggi yang
dilaksanakan dengan canggih memang menuntut biaya yang besar, tetapi
sebenarnya tersedia teknik-teknik Riset pemasaran sederhana dengan biaya rendah
sehingga masih dapat ditanggung oleh perusahaanperusahaan berukuran kecil.
b. Kerumitan Pelaksanaan. Kerumitan dalam pelaksanaan Riset pemasaran,
terutama yang berkaitan dengan kegiatan berhitung menggunakan teknik-teknik
statistik membuat entrepreneur enggan melaksanakannya dan cenderung tidak
berminat menggunakannya.
c. Keputusan Strategis. Banyak entrepreneur beranggapan bahwa hanya
keputusan-keputusan strategis yang sangat menentukan yang perlu didukung oleh
pelaksanaan riset pemasaran. Anggapan ini terutama muncul berkaitan dengan
permasalahan tingginya ongkos, dan juga kerumitan pelaksanaan riset pemasaran
yang telah dibahas sebelumnya: hanya keputusan besar yang pantas didukung
dengan biaya yang tinggi, dan kerumitan yang memusingkan. Anggapan semacam
ini muncul karena kesalahan pengertian, mengenai ongkos maupun kerumitan.
d. Relevansi. Banyak entrepreneur yang beranggapan bahwa informasi yang
dikumpulkan melalui riset pemasaran hanya menghasilkan informasi yang sudah
mereka ketahui, ataupun jenis informasi yang sebenarnya tidak diperlukan. Riset
Pemasaran memang sering kali menghasilkan informasi yang tidak relevan, akan
tetapi fakta di lapangan menunjukkan bahwa Riset Pemasaran juga banyak
menghasilkan informasi yang bermanfaat. Selain itu, jika informasi yang diperoleh
ternyata mengonfirmasi hal-hal yang sebenarnya sudah diketahui oleh para
entrepreneur, maka kondisi ini menunjukkan bahwa pemahaman tersebut telah
teruji, sehingga para entrepreneur bisa menjadi lebih yakin akan tindakannya.
Berbagai hambatan terhadap pelaksanaan Riset Pemasaran menunjukkan bahwa
hambatan terhadap penggunaannya, terjadi karena salah pengertian ataupun
karena keengganan untuk menanggung biaya pelaksanaan, padahal sebelumnya
telah ditunjukkan bahwa riset pemasaran tidak selalu mahal dan bisa sangat
bermanfaat.
Sumber referensi : Buku Modul EKMA 4370 Hal. 8.14-8.15
2. Ada tiga elemen utama, yakni falsafah, segmentasi pasar, dan perilaku konsumen.
a. Falsafah Pemasaran.
Tiga jenis falsafah pemasaran biasanya dianut oleh usaha yang relatif baru, yaitu
pemasaran yang dikendalikan oleh produksi (production driven), pemasaran yang
dikendalikan oleh penjualan (sales driven), dan pemasaran yang dikendalikan oleh
konsumen (consumer driven). Falsafah pemasaran yang dikendalikan produksi
didasarkan pada anggapan bahwa jika perusahaan mampu melaksanakan kegiatan
produksi secara efisien, maka pemikiran mengenai pemasaran bisa ditetapkan
kemudian. Produksi mendapat perhatian utama dari perusahaan, sementara
perhatian terhadap pemasaran akan mengikuti kondisi yang terjadi pada produksi.
Falsafah pemasaran seperti ini biasanya dijalankan oleh usaha baru yang
menghasilkan keluaran berteknologi tinggi ataupun berteknologi mutakhir. Falsafah
pemasaran yang dikendalikan penjualan berfokus pada penjualan dan iklan, yang
dimaksudkan untuk membujuk konsumen agar membeli produk ataupun jasa yang
dihasilkan perusahaan. Jika terdapat persediaan produk atau jasa yang berlebihan,
maka biasanya falsafah sejenis ini yang digunakan, seperti yang biasanya dianut
oleh dealer mobil baru. Falsafah pemasaran yang dikendalikan konsumen biasanya
didasarkan pada studi yang berusaha menemukan preferensi, keinginan, dan
kebutuhan konsumen, sebelum produksi benar-benar dilaksanakan. Dengan
demikian produk atau jasa yang dihasilkan betul-betul disesuaikan dengan
konsumen. Dengan demikian, riset pemasaran memegang peran penting untuk lebih
memahami, di mana dan siapa yang merupakan pasar bagi perusahaan, dan juga
bagaimana strategi yang sesuai untuk memanfaatkan pasar tersebut. Dari ketiga
jenis falsafah pemasaran tersebut, pendekatan yang didasarkan pada konsumen
biasanya merupakan yang paling efektif.
b. Segmentasi Pasar.
Segmentasi pasar merupakan proses untuk mengidentifikasikan satu set sifat atau
karakteristik yang dapat membedakan sekelompok konsumen dari kelompok
konsumen lainnya. Untuk mengidentifikasikan suatu segmen pasar yang spesifik,
perlu dilakukan analisis terhadap sejumlah variabel. Dua variabel utama yang bisa
menjadi fokus perhatian adalah variabel demografi dan variabel benefit. Variabel
demografi mencakup usia, status perkawinan, jenis kelamin, pekerjaan, penghasilan,
dan berbagai informasi lainnya. Variabel benefit mencoba mengidentifikasikan atau
menemukan jenis kebutuhan yang belum terpenuhi di pasar, misalnya harga,
kenyamanan, gaya, tren, dsb. tergantung dari usaha apa yang hendak kita jalankan.
Apakah yang hendak diusahakan adalah produk ataupun jasa, sangat penting untuk
memahami jenis kebutuhan yang belum terpenuhi di segmen pasar yang menjadi
sasaran sehingga bisa menjadi dasar untuk menetapkan segmen pasar yang
spesifik.
c. Perilaku Konsumen (Consumer Behavior).
Corak perilaku konsumen dipengaruhi oleh profil atau karakteristik konsumen,
terutama yang berkaitan dengan karakteristik pribadi dan karakteristik psikologisnya.
Sumber referensi : Buku Modul EKMA 4370 Hal. 8.16-8.18
3. Terdapat tiga jenis faktor utama yang mempengaruhi pilihan falsafah pemasaran
yang dianut oleh sebuah perusahaan:
a. Tekanan Persaingan
Tekanan persaingan merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi
pemilihan falsafah pemasaran dalam sebuah perusahaan. Persaingan yang tinggi
dalam industri tertentu dapat mendorong perusahaan untuk mengadopsi pendekatan
tertentu dalam pemasaran.
 Persaingan Tinggi: Dalam industri dengan persaingan yang ketat,
perusahaan cenderung menganut falsafah pemasaran yang fokus pada
strategi diferensiasi produk atau pelayanan untuk membedakan diri dari
pesaing.
 Persaingan Rendah: Di sisi lain, dalam industri dengan sedikit pesaing,
perusahaan mungkin lebih condong pada pemasaran yang berbasis
penjualan atau pemasaran langsung.

b. Latar Belakang Pengusaha


Latar belakang, nilai-nilai, dan pandangan dari para pemimpin atau pengusaha di
dalam perusahaan juga dapat memengaruhi pilihan falsafah pemasaran.
 Pengusaha Inovatif: Jika pengusaha memiliki latar belakang inovatif atau
orientasi pada risiko, mereka mungkin lebih cenderung mengadopsi
pendekatan pemasaran yang berfokus pada inovasi produk atau solusi baru.
 Pengusaha Konservatif: Sebaliknya, pengusaha dengan latar belakang
konservatif mungkin memilih pemasaran yang berbasis pada kestabilan dan
keamanan produk yang sudah terbukti.

c. Pandangan Jangka Pendek


Pandangan jangka pendek dalam mengelola bisnis juga dapat mempengaruhi
pilihan falsafah pemasaran.
 Orientasi Jangka Pendek: Perusahaan yang memiliki orientasi jangka
pendek cenderung mengutamakan pendekatan pemasaran yang berfokus
pada hasil segera, misalnya, pemasaran berbasis penjualan untuk mencapai
target jangka pendek.
 Orientasi Jangka Panjang: Di sisi lain, perusahaan dengan orientasi jangka
panjang mungkin lebih memilih strategi pemasaran berbasis hubungan
pelanggan dan fokus pada pemeliharaan hubungan jangka panjang dengan
pelanggan.
Setiap faktor tersebut dapat berpengaruh dalam menentukan pilihan perusahaan
dalam menerapkan strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan situasi dan tujuan
perusahaan.
Sumber referensi : Buku Modul EKMA 4370 Hal. 8.16-8.17

Anda mungkin juga menyukai