Anda di halaman 1dari 25

PANDUAN PRAKTIKUM

PEMASARAN HASIL PERIKANAN

Disusun Oleh:
Tim Asisten Pemasaran Hasil Perikanan

Nama :
NIM :
Kelas :
Kelompok :
Asisten :

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Buku Panduan
Praktikum Pemasaran Hasil Perikanan. Dalam penyusunan buku panduan praktikum
ini, kami menyadari masih adanya kekurangan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran
kami terima dengan senang hati. Kami berharap buku panduan ini dapat bermanfaat
dan menambah pengetahuan bagi praktikan.

Malang, 11 February 2019

Tim Asisten
I. PENDAHULUAN

Allah menundukkan lautan untukmu, supaya kapal-kapal dapat berlayar


padanya dengan seidzin-Nya dan supaya kamu dapat mencari sebagian karunia-Nya,
dan mudah-mudahan kamu bersyukur". (surat Al-Jâsyiyah ayat 12). Dari ayat tersebut
dapat kita petik bahwa agar manusiabisa menggali dan memanfaatkan laut sebagai
sumber rezeki. Akan tetapi kita tidak boleh lupa akan rasa syukur kita kepada Allah
SWT dan perwujudan rasa syukur tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan
dan mengelola sumberdaya perairan beserta isinya dengan sebaik mungkin dan tetap
menjaga kelestariannya.
Hasil perikanan dapat dikelompokkan ke dalam bahan mentah dan barang
konsumsi. Sebagai bahan mentah dapat dibeli oleh pabrik atau usaha pengolahan
untuk diolah menjadi barang jadi misalnya ikan kaleng, aneka olahan ikan, tepung
ikan, dan sebagainya. Sebagai barang konsumsi akan dibeli oleh konsumen akhir
(household consumer, restoran, dll). Produk perikanan dan kelautan termasuk
“perishable food”atau produk mudah rusak, maka akan sangat memerlukan strategi
pemasaran yang berbeda dengan produk barang maupun jasa pada umumnya.
Persepsi dan image masyarakat terhadap produk-produk perikanan berbeda-
beda atau beragam dibandingkan produk lain pada umumnya. Berdasarkan
pengamatan dari praktisi pemasaran produk perikanan dan kelautan, bahwa persepsi
masyarakat terhadap produk perikanan dan kelautan antara lain jika makan ikan alergi,
ikan baunya amis, ikan banyak duri, ikan mahal, ikan rumit memasaknya, ikan hanya
bisa atau paling enak digoreng. Karena image masyarakat terhadap produk perikanan
masih demikian kurang bagus, maka diperlukan strategi pemasaran yang dapat
merubah image tersebut, sehingga kendala pemasaran produk perikanan dan kelautan
dapat diatasi.
Kegiatan pemasaran adalah sangat penting dalam semua kegiatan yang
menghasilkan barang ataupun jasa. Pemasaran berasal dari kata pasar dimana
pengertian mengenai pasar merupakan tempat terjadinya transaksi jual beli dengan
pembeli dan penjual. Di dalam pasar terdapat pasar kongkrit dan pasar abstrak. Pasar
kongkrit adalah tempat dimana para pemintaan dan penawaran barang berkumpul dan
bertemu (misalkan pada pasar ikan), sedangkan pasar abstrak keseluruhan
permintaan dan penawaran yang berhubungan satu sama lain.
Menurut Kotler (2002), definisi pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial
yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan, secara bebas mempertukarkan produk
yang bernilai dengan pihak lain.
Berdasarkan definisi tersebut, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa
yang diinginkan konsumen. Semua ini tidak lepas dari konsep marketing yang paling
besar, yaitu berusaha memproduksi produk/jasa untuk memenuhi selera konsumen
(value based), baik yang bersifat tangible maupun intangible.
Menurut Hanafiah dan Saefudin (2006), pemasaran hasil perikanan mempunyai
ciri-ciri, diantaranya sebagai berikut :
a. Sebagian besar dari hasil perikanan berupa bahan makanan yang dipasarkan
diserap oleh konsumen akhir secara relatif stabil sepanjang tahun.
b. Pada umumnya pedagang pengumpul memberi kredit kepada produsen.
c. Saluran pemasaran pada umumnya terdiri dari produsen (nelayan), pedagang
perantara sebagai pengumpul, pedagang eceran dan konsumen.
d. Pergerakan hasil perikanan berupa bahan makanan dari produsen sampai
konsumen pada umumnya meliputi proses proses pengumpulan,
pengimbangan, dan penyebaran, dimana proses pengumpulan merupakan
proses yang terpenting.
Kedudukan terpenting dalam pemasaran hasil perikanan terletak pada
pedagang pengumpul karena berhubungan dengan fungsinya sebagai pengumpul dari
daerah produksi yang terpencar-pencar, skala produksi kecil-kecil, dan produksinya
musiman.
II. PEMASARAN

2.1 Pengertian Pasar dan Konsep Pemasaran


Pengertian pasar secara umum adalah suatu kondisi yang dapat saling
bertransaksi (jual beli) dan berhubungan antara pembeli dan penjual dapat saling
bertemu dan mengadakan transaksi. Jenis pasar yang dapat digunakan sebagai
tempat menyalurkan produksi perikanan, di antaranya pasar umum (tradisional, pasar
swalayan (supermarket), pasar ikan atau tempat pelelangan ikan (TPI), pasar khusus
dan pasar ekspor. Petani ikan atau pengusaha perikanan yang telah menghasilkan
produk perikanan harus mengetahui tempat untuk memasarkan produknya.oleh karena
itu, jenis dan karakteristik pasar harus diketahui pembudidaya atau produsen sebagai
dasar kegiatan pemasaran dari usaha yang direncanakan (Mahyudin, 2007).
Konsep pemasaran (marketing concept) adalah ketika suatu organisasi
memusatkan seluruh upayanya untuk memuaskan pelanggannya-secara
menguntungkan. Namun beberapa manajer tidak terlalu tertarik dengan kebutuhan
pelanggan. Para manajer ini masih memiliki orientasi produk dimana mereka
menganggap bahwa pelanggan ada untuk membeli output perusahaan tersebut dan
bukanya perusahaan ada untuk melayani pelanggan atau memenuhi kebetuhan
masyarakat. Tetapi perusahaan yang dikelola dengan baik telah menggantikan
orientasi produksi ini dengan orientasi produksi. Orientasi pemasaran (marketing
orientation) adalah mencoba melaksanakan konsep pemasaran. Tiga ide dasar yang
tercangkup dalam definisi konsep pemasaran adalah kepuasan pelanggan, upaya total
perusahaan, dan keuntungan dimana bukan hanya penjualan sebagai sasaran
(Cannon et al.,2008).
Pemasaran didefinisikan sebagai proses dari perencanaan dan pelaksanaan
konsep yang telah ditetapkan sebelumnya, penentuan harga, promosi dan distribusi
ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang dapat memuaskan tujuan
individu dan organisasi (Griffin et al., 2011).

2.2 Permintaan dan Penawaran


Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai
tingkat harga selama periode waktu tertentu. Supaya lebih akurat kita memasukkan
dimensi geografis. Misalnya ketika berbicara tentang berapa jumlah pakaian yang akan
di beli pada periode waktu waktu tertentu, per bulan atau pertahun, di Jakarta.
Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan (jual) pada berbagai
tingkat harga selama satu periode tertentu. Faktor- faktor yang menentukan tingkat
penawaran adalah harga jual barang yang bersangkutan, serta faktor-faktor lainnya
yang dapt disederhanakan sebagai faktor nonharga (Rahardja, 2008).
Besarnya permintaan tergantung pada manfaat yang akan diperoleh konsumen
atau manfaat dalam menghasilkan barang-barang lain. semakin bermafaat barang
tersebut maka keinginan konsumen akan barang tersebut juga semakin meningkat.
Besarnya penawaran ditentukan oleh biaya produksi. Dalam keadaan biasa, seorang
pedagang atau produsen tidak akan menjual barangnya di bawah biaya produksi yang
dikeluarkan.

2.3 Strategi Pemasaran


Strategi pemasaran merupakan alat fundamental yang direncanakan untuk
mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang
digunakan untuk melayani pasar sasaran. Dalam mengembangkan bisnis makanan,
pengusaha tidak cukup hanya mengandalkan barang dan mutu produk. Salah satu
bentuk strategi pemasaran yang mampu mendukung dalam memasarkan produk untuk
menciptakan kepuasan konsumen adalah Markeing mix (bauran pemasaran) yang
meliputi product, price, promotion, dan physical evidence atau place (Rachmawati,
2011).
Bauran pemasaran yang terdiri atas produk, harga, tempat, promosi merupakan
seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan
pasar. Promosi memainkan peranan yang sangat penting dalam menempatkan posisi
di mata benak pembeli, karena promosi pada hakekatnya untuk memberitahukan,
mengingatkan, membujuk pembeli sertapihak lain yang berpengaruh dalam proses
pembelian. Promosi seperti iklan, promosi penjualan, promosi personal, dan hubungan
masyarakat (public relations), semuanya digunakan untuk membantu perusahaan
berkomunikasi dengan konsumennya, menjalin kerjasama antar organisasi,
masyarakat dan sasaran lainnya (Saputra, 2008).
Menurut Kotler (2002) dalam Aprizal (2012), segmentasi pasar adalah suatu
usaha untuk meningkatkan ketepatan pemasaran perusahaan. Berikutnya Rismiati dan
Suratno (2001) dalam Aprizal (2012), mendefinisikan bahwa segmentasi pasar adalah
usaha pemisahan pasar pada kelompok-kelompok pembeli menurut jenis-jenis produk
tertentu dan yang memerlukan bauran pemasaran sendiri (kegiatan membagi-bagi
pasar yang bersifat serba macam/heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan
pasar/segmen pasar yang bersifat homogen).
Lamb (2001) dalam Aprizal (2012), mendefinisikan segmentasi pasar sebagai
suatu proses membagi sebuah pasar ke dalam segmen segmen atau kelompok-
kelompok yang bermakna, relatif serupa, dan dapat diidentifikasi. Segmentasi pasar ini
merupakan suatu falsafah yang berorientasi pada konsumen. Jadi, perusahaan yang
berorientasi pada konsumen akan membagi pasarnya ke dalam segmen-segmen
pasar tertentu di mana masing-masing segmen bersifat homogen. Homogenitas
masing-masing segmen tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan-perbedaan
dalam kebiasaan membeli, cara penggunaan barang, kebutuhan pemakai, motif
pembelian, tujuan pembelian, dan sebagainya
Tujuan pemasaran untuk membantu perusahaan dalam upayanya untuk
menggapai tujuan dan target perusahaan secara menyeluruh. Untuk mencapai tujuan
pemasaran maka dirancang suatu strategi pemasaran yang dilakukan dalam bentuk
bauran pemasaran (marketing mix). Strategi pemasaran terdiri dari STP, yaitu
segmenting, targeting dan positioning.
Menurut Kotler dan Amstrong (2003), segmentasi merupakan tahapan awal
pada strategi pemasaran. Segmentasi pasar atau segmenting, adalah suatu proses
untuk membagi-bagi pasar ke dalam kelompok tertentu yang berbeda, dimana dalam
setiap kelompok memiliki karakter, kebutuhan dan keinginan yang hampir sama,
dimana membuat mereka memilki perilaku yang mungkin sama terhadap produk yang
ditawarkan. Menurut Hasan (2009), targeting merupakan kegiatan untuk menentukan
pasar yang disasar, yaitu merupakan tindakan memilih satu atau beberapa segmen
untuk dilayani. Untuk itu diperlukan suatu analisis atas daya tarik segmen dan
kekuatan bisnis untuk pemanfaatan suatu peluang yang ada. Adapun analisis target
pasar adalah kegiatan untuk melakukan evaluasi daya tarik masing-masing segmen
dan kemudian memilih segmen-segmen sasaran yang dituju.
Menurut Tjiptono (2000), positioning merupakan suatu strategi untuk
menciptakan diferensiasi yang unik di dalam benak konsumen untuk membentuk suatu
citra merek atau keunggulan suatu produk dibandingkan dengan pesaingnya.
Sedangkan menurut Kotler (2000), positioning merupakan suatu penawaran
perusahaan atas suatu keunikan dan citra yang dimilikinya sehingga dapat
menonjolkan keunggulannya dan memperoleh tempat di hati konsumen.

2.4 Lembaga dan Saluran Pemasaran


Saluran distribusi menghubungkan produsen dengan pengguna akhir produk
atau jasa. Saluran distribusi yang efektif dan efisien memberikan keunggulan strategi
yang penting bagi para anggota organisasi atau saluran – saluran pesaing. Saluran
distribusi terdiri dari lembaga atau badan yang saling tergantung dan saling
berhubungan, yang berfungsi sebagai suatu sistem atau jaringan, yang bersama –
sama berusaha menghasilkan dan mendistribusikan sebuah produk kepada konsumen
akhir (Saputra, 2008).
Menurut Cahyono (2000), lembaga pemasaran adalah badan hukum atau
perorangan yang mendistribusikan produk dari produsen ke konsumen. Lempaba
pemasaran ini sangat penting diketuhui oleh para pengusaha di bidang perikanan. Hal
ini karena berkaitan dengan efisiensi pemasaran dan harga jual yang bisa diperoleh
produsen. Pemasaran yang efisien adalah pemasaran yang jumlah lembaga
pemasarannya tidak banyak. Karena semakin banyak lembaga pemasaran, maka
semakin tinggi margin pemasaran, apabila margin pemasaran bernilai tinggi maka
harga di tingkat produsen lebih rendah di banding tingkat konsumen. Hal in akan
mengakibatkan keuntungan di tingkat produsen kecil dan daya beli konsumen
menurun.
Lembaga pemasaran merupakan faktor penentu panjang pendeknya suatu
saluran pemasaran. Dimana semakin banyak lembaga pemasaran yang terlibat maka
akan semakin panjang pula saluran pemasaran yang terbentuk. Hal ini akan
mengakibatkan semakin tingginya biaya akhir dari produk itu sendiri. Lembaga
pemasaran meliputi produsen, pedagang perantara maupun pemberi jasa. Sedangkan
saluran pemasaran merupakan faktor yang mempengaruhi harga suatu produk,
saluran pemasaran dapat berbentuk panjang dan juga pendek. Dimana ketika saluran
pemasaran tersebut panjang maka semakin tinggi pula harga produk yang dipasarkan.

2.5 Fungsi dan Biaya Pemasaran


Menurut Hasyim (2012) dalam Ramadinta et al, (2014), fungsi pemasaran
merupakan kegiatan utama yang khusus dilaksanakan untuk menyelesaikan proses
pemasaran. Fungsi pemasaran yang dilaksanakan oleh lembaga pemasaran pada
prinsipnya terdapat tiga tipe, yaitu fungsi pertukaran (exchange function), fungsi
penyediaan fisik (physical function), dan fungsipenunjang (facilitating function). Fungsi
pertukaran adalah fungsi yang memperlancar perpindahan produk dari produsen ke
konsumen melalui pedagang perantara, dan berhubungan langsung dengan fungsi
pembelian dan fungsi penjualan. Fungsi fisik terdiri dari fungsi pengangkutan dan
penyimpanan yang mengakibatkan kegunaan bentuk, tempat, dan waktu, terdiri fungsi
pengangkutan, fungsi pengemasan, fungsi penyimpanan dan pengolahan. Fungsi
fasilitas merupakan fungsi kegiatan pemasaran yang memperlancar proses pertukaran
produk yang terjadi antara produsen dengan konsumen melalui pedagang perantara
yang terdiri dari beberapa fungsi yaitu Pembiayaan, Penanggungan risiko, Standarisasi
dan grading serta Informasi pasar.
Pengumpulan, komunikasi, standardisasi, penyortiran dan pembiayaan. Fungsi
pemasaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang tujuannya
untuk memperoleh keuntungan sesuai dengan yang di harapkan perusahaan. Dalam
pemasaran tidak semua fungsi pemasaran dilakukan oleh setiap lembaga pemasaran.
Sedangkan biaya pemasaran adalah semua jenis biaya yang dikeluarkan pemasaran
suatu komoditas dalam proses penyampaian barang oleh lembaga-lembaga yang
terlibat dalam sistem distribusi mulai dari titik produsen sampai ke titik saluran.
distribusi tertentu yang pada dasarnya mempunyai tujuan mencari keuntungan.
Adapun Analisis Biaya Pemasaran yaitu :

Bp = Bp1 + Bp2 + Bp3 ……..+ Bpn........

Dimana: Bp = Biaya Pemasaran


Menurut Crawford (1997), dalam melakukan suatu pemasaran yang termasuk
dalam biaya pemasaran diantaranya:
1. Labor,
2. Transport,
3. Packaging,
4. Containers,
5. Rent,
6. Utilities (water and energy),
7. Advertising,
8. Selling expenses,
9. Depreciation allowances and
10. Interest chargers.
III. PERILAKU KONSUMEN

3.1 Pengertian Perilaku Konsumen


Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang melibatkan
pembelian penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan
yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai pengalaman
dengan produk,pelayanan dari sumber lainnya. Dalam pemasaran barang dan
jasa,perusahaan memandang perilaku konsumen yang dipengaruhi oleh faktor
budaya, tingkat dan faktor sosial, pribadi dan psikologis,memerlukan perhatian karena
perilaku konsumen merupakan terbentuknya keputusan pembelian (Priangani, 2013).
3.2 Faktor Perilaku Konsumen
Menurut Simamora (2003), pengambilan keputusan oleh konsumen dipengaruhi
oleh faktor–faktor sebagai berikut :
a. Faktor Kebudayaan : meliputi kultur masyarakat, kelas sosial yang diukur dari
pendidikan, kekayaan, dan variabel lainnya yang memeperlihatkan preferensi
produk dan merek yang berbeda
b. Faktor Sosial : meliputi pengaruh kelompok, keluarga, peran, dan status sosial
dari konsumen
c. Faktor Pribadi : umur, jabatan, keadaan ekonomi, gaya hidup, dan konsep diri
pembeli yang bersangkutan.
d. Faktor Psikologis : motivasi (dalam hal mencari kepuasan), persepsi, proses
pemebelajaran, serta kepercayaan dan sikap.

3.3 Pengertian Persepsi Konsumen


Persepsi konsumen adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan
menginterpretasikan informasi untuk membentuk gambaran yang berarti mengenai
dunia. Seseorang dapat membentuk persepsi-persepsi yang berbeda mengenai
rangsangan yang sama karena ada tiga macam proses penerimaan indera yaitu
perhatian selektif, distorasi selektif, dan retensi selektif ( Kotler dan Amstrong, 2001
dalam Bronatamala et al., 2009). Persepsi konsumen ini sangat penting dipelajari
karena perilaku konsumen karena perilaku konsumen didasarkan oleh persepsi
mereka tentang apa itu kenyataan dan bukan kenyataan itu sendiri.
Menurut Shiffman dan Kanuk (2000), persepsi akan sesuatu berasal dari
interaksi antara dua jenis factor:
1. Faktor stimulus, yaitu karakteristik secara fisik seperti ukuran, berat, warna atau
bentuk. Tampilan suatu produk baik kemasan maupun karakteristik akan
mampu menciptakan suatu rangsangan pada indra manusia, sehingga mampu
menciptakan sesuatu persepsi mengenai produk yang dilihatnya.
2. Faktor individu, yang termasuk proses di dalamnya bukan hanya pada panca
indra akan tetapi juga pada proses pengalaman yang serupa dan dorongan
utama serta harapan dari individu itu sendiri.
Menurut Swasta dan Handoko (2000) dalam Akbar (2010), faktor internal yang
dapat mempengaruhi perilaku konsumen antara lain: 1) motivasi dan 2) persepsi. untuk
melakukan keputusan pembelian akan dipengaruhi juga oleh persepsinya terhadap
apa yang diinginkan. Konsumen akan menampakkan perilakunya setelah melakukan
persepsi terhadap keputusan apa yang akan diambil dalam membeli suatu produk.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2000) dalam Akbar (2010) “Perception is
process by which an individuals selects, organizers, and interprets stimuli into the a
meaningfull and coherent picture of the world”. Kurang lebihnya bahwa persepsi
merupakan suatu proses yang membuat seseorang untuk memilih,
mengorganisasikan, dan menginterpretasikan rangsangan-rangsangan yang diterima
menjadi suatu gambaran yang berarti dan lengkap tentang dunianya.

3.4 Faktor yang Mempengaruhi


Menurut Setiadi (2003), faktor yang mempengaruhi persepsi adalah penglihatan
dan sasaran yang diterima dan dimana situasi persepsi terjadi penglihatan. Tanggapan
yang timbul atas rangsangan akan dipengaruhi sifat-sifat individu yang melihatnya,
sifat yang dapat mempengaruhi persepsi yaitu :
1. Sikap
Sikap yang dapat mempengaruhi positif atau negatifnya tanggapan yang akan
diberikan seseorang.
2. Motivasi
Motif merupakan hal yang mendorong seseorang mendasari sikap tindakan
yang dilakukannya.
3. Minat
Merupakan faktor lain yang membedakan penilaian seseorang terhadap suatu
hal atau objek tertentu, yang mendasari kesukaan ataupun ketidaksukaan
terhadap objek tersebut.
4. Pengalaman masa lalu
Dapat mempengaruhi persepsi seseorang karena kita biasanya akan menarik
kesimpulan yang sama dengan apa yang pernah dilihat dan dengar.
5. Harapan
Mempengaruhi persepsi seseorang dalam membuat keputusan, kita akan
cenderung menolak gagasan, ajakan, atau tawaran yang tidak sesuai dengan
apa yang kita harapkan.

6. Sasaran
Sasaran dapat mempengaruhi penglihatan yang akhirnhya akan mempengaruhi
persepsi.
7. Situasi
Situasi atau keadaan disekita kita atau disekitar sasaran yang kita lihat akan
turut mempengaruhi persepsi. Sasaran atau benda yang sama yang kita lihat
dalam situasi yang berbeda akan menghasilkan persepsi yang berbeda pula.
IV. ANALISIS FINANSIAL

4.1 Biaya Tetap


Biaya tetap merupakan jenis biaya yang bersifat statis (tidak berubah) dalam
ukuran tertentu. Biaya ini akan tetap kita keluarkan meskipun kita tidak melakukan
aktivitas apapun atau bahkan ketika kita melakukan aktivitas yang sangat banyak
sekalipun misalnya tanah, bangunan, mesin, dan lain-lain.
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya sampai tingkat kegiatan tertentu relatif
tetap dan tidak berpengaruh oleh perubahan volume kegiatan (Zulkifli, 2003)

4.2 Biaya Tidak Tetap (Biaya Variabel)


Biaya tidak tetap merupakan jenis biaya yang bersifat dinamis dalam ukuran
tertentu mengikuti banyaknya jumlah unit yang diproduksi ataupun banyaknya aktivitas
yang dilakukan, misalnya BBM, listrik, air, dsb.
Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah sebanding dengan
perubahan volume kegiatan, namun biaya per unitnya tetap. Artinya, jika volume
kegiatan diperbesar 2 (dua) kali lipat maka total biaya juga menjadi dua kali lipat dari
jumlah semula (Zulkifli, 2003).

4.3 Harga Pokok Produksi


Harga pokok penjualan merupakan hubungan harga pokok produksi dengan
biaya penjualan. Rumusnya sebagai berikut :

Harga Pokok Penjualan = Harga Pokok Produksi + Biaya Penjualan

4.4 Margin
Margin merupakan selisih anatar harga jual dan harga beli. Rumusnya yaitu:

Margin = Harga Jual – Harga Beli

Selain margin, juga dihitung profit margin. Pengertian Profit Margin menurut
Bambang Riyanto (2001:37): "Profit margin yaitu perbandingan antara net operating
income dengan net sales." Pengertian Profit Margin menurut S.Munawir (2004: 89):
“Profit margin ini mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan
dihubungkan dengan penjualannya"
Perhitungan margin pemasaran ada juga beberapa perhitungan yang terkait,
yaitu Absolute Margin, Farmer Share (Fs) dan Profit Margin (%MP). Berikut adalah
contoh perhitungannya pada suatu saluran pemasaran.
Saluran I = Produsen → Wholesaler → Retail → Konsumen
Harga jual = 18000 20000 23000
MP lembaga = 2000 3000
= 5000 (Absolute Margin)
%MP = Absolute Margin : Harga jual retail x 100%
= 5000 : 23000 x 100%
= 21,74%

= 18000 : 23000 x 100%


= 78,26%
Suatu pemasaran dikatakan efisien jika Fs > %MP. Dari hasil perhitungan
diperoleh nilai Fs (78,26%) > %MP (21,73%). Sehingga pemasaran dikatakan efisien.

4.5 Keuntungan/Laba
Suatu usaha yang menguntungkan akan memiliki nilai penerimaan lebih besar
daripada total pengeluaran.

Keuntungan = Penerimaan – (Total Biaya Tetap + Total Biaya Variabel)

4.6 Efisiensi Pemasaran


Efisiensi pemasaran adalah maksimisasi dari ratio input dan output. Input
berupa biaya-biaya yang dikeluarkan oleh lembaga pemasaran yang terlibat dalam
memasarkan hasil perikanan (Soekartawi, 1985).
Efisiensi pemasaran merupakan suatu tolak ukur atas produktivitas proses
pemasaran dengan membandingkan sumberdaya yang digunakan terhadap keluaran
yang dihasilkan selama kegiatan pemasaran
berlangsung. Untuk mengetahui efisiensi pemasaran dapat dihitung dengan
rumus berikut:

ME : Coefficient of Marketing efficiency


TC : Total cost incurred by marketing agents (marketing cost)
TR : Total Value of Product
V. KUISIONER

5.1 Pengertian Kuisioner


Kuesioner sebagai salah satu instrumen penelitian ilmiah banyak dipakai pada
penelitian sosial, misalnya penelitian di bidang sumberdaya manusia, pemasaran serta
penelitian tentang keperilakuan (behavioral research) yang menyangkut masalah
dibidang akuntansi (behavioral accounting) serta keuangan (behavioral finance).
Penelitian di bidang akuntansi maupun keuangan tidak identik dengan data sekunder
saja namun dapat menggunakan data primer yang dikumpulkan berdasarkan teknik
survei. Salah satu contoh penelitian di bidang keuangan dilakukan oleh Agus Sartono
(2001) yang meneliti tentang praktek pembuatan keputusan keuangan jangka panjang
khususnya kebijakan struktur modal yang dilakukan oleh para manejer keuangan
perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) (Pudjihastuti, 2010).
Kuisioner merupakan daftar pertanyaan yang akan digunakan oleh periset
untuk memperoleh data dari sumbernya secara langsung melalui proses komunikasi
atau mengajukan pertanyaan. Kuisioner berisi daftar pertanyaan yang harus diisi oleh
orang yang akan diukur (responden). Dengan kuisioner Kita dapat mengetahui
keadaan atau data pribadi seseorang, pengalaman atau pengetahuan dan lain-lain
yang dimilikinya.

5.2 Jenis-jenis Pertanyaan dalam Kuisioner


1. Pertanyaan Terbuka
Pertanyaan-pertanyaan yang memberi pilihan-pilihan respons terbuka kepada
responden. Pada pertanyaan terbuka antisipasilah jenis respons yang muncul. Respon
yang diterima harus tetap bisa diterjemahkan dengan benar.
2. Pertanyaan Tertutup
Pertanyaan-pertanyaan yang membatasi atau menutup pilihan-pilihan respon yang
tersedia bagi responden.

5.3 Manfaat Kuisioner


Kuesioner dapat digunakan untuk memperoleh informasi pribadi misalnya
sikap, opini, harapan dan keinginan responden. Idealnya semua responden mau
mengisi atau lebih tepatnya memiliki motivasi untuk menyelesaiakan pertanyaan
ataupun pernyataan yang ada pada kuesioner penelitian. Manfaat kuisioner dalam
praktikum ini adalah untuk menganalisis perilaku konsumen dan persepsi konsumen
terhadap strategi pemasaran yang diterapkan (Pudjihastuti, 2010).
FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM
COVER 1
COVER 2
LEMBAR PENGESAHAN
KARTU KENDALI
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Waktu dan Tempat
BAB II. Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian Pasar dan Konsep Pemasaran
2.2 Permintaan dan Penawaran
2.3 Strategi Pemasaran
2.3.1 Bauran Pemasaran
2.3.2 STP (Segmentation, Tergetting, Positioning)
2.4 Perilaku Konsumen
2.5 Lembaga dan Saluran Pemasaran
2.6 Fungsi dan Biaya Pemasaran
2.7 Margin Pemasaran
2.8 Keuntungan
2.9 Efisiensi Pemasaran
BAB III. Metode Pelaksanaan
3.1 Lokasi dan Obyek Pemasaran
3.2 Jenis dan Sumber Data
3.3 Teknik Pengumpulan Data
3.3.1 Observasi
3.3.2 W awancara
3.3.3 Dokumentasi
3.4 Teknik Analisis Data
3.4.1 Analisis Deskriptif Kualitatif
3.4.2 Analisis Deskriptif Kuantitati
BAB IV. Hasil dan Pembahasan
4.1 Analisa Deskriptif Kualitatif
4.1.1 Deskripsi Kegiatan
4.1.2 Permintaan dan Penawaran
4.1.3 Strategi Pemasaran
a) Bauran Pemasaran
b) STP (Segmentation, Targetting, Positioning)
4.1.4 Perilaku Konsumen
4.1.5 Lembaga dan Saluran Pemasaran
4.2 Analisa Deskriptif Kuantitatif
4.2.1 Fungsi dan Biaya Pemasaran
4.2.2 Margin Pemasaran
4.2.3 Keuntungan
4.2.4 Efisiensi Pemasaran
BAB V. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Daftar Pustaka
Lampiran (Foto, nota, kuesioner, media promosi, analisis 10 responden)

Ketentuan:
Ukuran A4
Margin 4,3,3,3
Font Arial 11
Spasi 2
Nama : Jenis Kelamin : L / P
Pekerjaan : Usia : Tahun
Pendidikan Terakhir : No. Hp :
Alamat :

1. Berapakah pendapatan Bpk/Ibu Per 8. Seberapa sering Bpk/Ibu membeli produk


Bulan? a. Dibawah Rp 2.000.000,- perikanan dalam 1 minggu?
b. Rp 2.000.000, – Rp 3.000.000,- a. Setiap hari
c. Rp 3.000.000, – Rp 5.000.000,- b. 3 kali
d. Rp 5.000.000, – Rp 10.000.000,- c. 2 kali
e. Diatas Rp 10.000.000,- d. 1 kali
2. Dengan pendapatan demikian, Bpk/Ibu lebih e. Lainnya, sebutkan, ................
memilih Produk Perikanan/Non Perikanan ? 9. Ditujukan untuk siapakah produk yang
…………………………………………… Bpk/Ibu beli?
3. Apakah Bpk/Ibu suka terhadap produk a. Digunakan sendiri
perikanan ? b. Anak dan semua keluarga
a. Sangat c. Dijual/diolah lagi
suka b. Suka d. Lainnya, sebutkan, ................
c. Biasa-biasa saja 10. Pengalaman buruk apakah yang pernah
d. Tidak suka Bpk/Ibu rasakan selama membeli produk
4. Bpk/Ibu lebih suka produk perikanan yang perikanan ?
seperti apa? a. Produk rusak
a. Ikan segar b. Ikan kering b. Produk kadaluarsa
c. Olahan ikan (sebutkan, ................) c. Harga mahal
d. Semua suka d. Lainnya, sebutkan, ................
5.Mengapa Bpk/Ibu memilih produk tersebut? 11. Bagaimana pendapat Bpk/Ibu tentang
a. Harganya murah cara pemasaran kami ?
b. Rasanya enak a. Sangat Baik b.
c. Penampilan produk menarik d. Coba-coba Baik c. Standart
e. Lain-lain, sebutkan, ................ d. Cukup Baik
6. Dimanakah Bpk/Ibu biasa membeli e. Kurang Baik
produk perikanan ? 12. Bagaimana menurut Bpk/Ibu harga
a. Pasar produk yang kami jual ?
b. Supermarket a. Sangat Mahal b.
c. Pedagang Keliling Mahal c. Standart
d. Online d. Murah
e. Lainnya, sebutkan, ................ e. Sangat Murah
7. Mengapa Bpk/Ibu tertarik membeli produk 13.Apakah Bpk/Ibu bersedia menjadi
di tempat tersebut? pelanggan
a. Harga murah produk perikanan kami?
b. Merk terkenal a. iya
c. Jenis produk lengkap b. tidak
d. Lainnya, sebutkan, ................ 14. Apa harapan Bpk/Ibu mengenai produk
perikanan?
……………………………………………
……………………………………………
UNTUK
KELOMPOK


Bagaimana gaya hidup konsumen menurut kelompok anda ?
Responden 1:
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Responden 2:
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Responden 3:
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Responden 4:
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Responden 5:
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Responden 6:
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Responden 7:
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Responden 8:
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Responden 9:
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Responden 10:
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Contoh Format Cover 1

LAPORAN PRAKTIKUM
PEMASARAN HASIL PERIKANAN

KELAS

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
Contoh Format Cover 2

LAPORAN PRAKTIKUM
PEMASARAN HASIL PERIKANAN

Nama Asisten

KELAS
KELOMPOK
1. NAMA....NIM....
2. NAMA....NIM....
3. NAMA....NIM....
4. NAMA....NIM....
5. NAMA....NIM....

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
Contoh Format Lembar Pengesahan

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pemasaran Hasil Perikanan disusun sebagai salah satu


syarat menyelesaikan Praktikum Pemasaran Hasil Perikanan dan
lulus Mata Kuliah Pemasaran Hasil Perikanan.

Koordinator Asisten Asisten Pendamping

AHMAD BAHRUL ULUM (................................ )


NIM. 155080400111019 NIM.
KARTU KENDALI PRAKTIKUM

Identitas Mahasiswa/Praktikan

Foto Nama :
Ber-almamater NIM :
3x4
Kelas :
Kelompok :
Asisten :

TTD
No. Tanggal Asistensi Keterangan
Asisten

Malang, 11 February 2019


Koordinator Asisten
Pemasaran Hasil Perikanan

Ahmad Bahrul Ulum


NIM. 155080400111019
DAFTAR ASISTEN PRAKTIKUM PEMASARAN HASIL PERIKANAN 2019
Contact Person
Nama Asisten NIM LINE WA
Ahmad Bahrul Ulum
(Coass) 155080400111019 ulumsharkster +62 812-4643-0722
Bagus Suharto 155080407111019 Bagushrt +62 813-8302-9333
Erick Budiawan Putra 155080401111004 Erick.b.putra +62 813-3565-8438
Eveline Ratih Andhini 155080400111068 evelineandhini +62 821-1474-1024

Anda mungkin juga menyukai