PROPOSAL
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun Oleh:
TAHUN 2022/1444 H
1
BAB I
A. Latar Belakang
Perdagangan atau perniagaan adalah kegiatan tukar menukar barang atau jasa atau
keduanya yang berdasarkan kesepakatan bersama bukan pemaksaan. Pada masa awal
sebelum uang ditemukan, tukar menukar barang dinamakan barter yaitu menukar
barang dengan barang. Pada masa modern perdagangan dilakukan dengan
penukaran uang. Setiap barang dinilai dengan sejumlah uang. Pembeli akan menukar
barang atau jasa dengan sejumlah uang yang diinginkan penjual. penjualan offline
adalah proses transaksi yang mempertemukan pihak produsen dengan konsumen di
suatu tempat sehingga terjadilah proses transaksi jual beli. Bisa dibilang penjualan
offline itu memang terjadi di dunia nyata dan kedua pihak pasti bertemu di suatu
tempat seperti toko.
Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah,
swasta, koperasi atau swadaya masyarakat setempat dengan tempat usaha berupa
toko, kios, los dan tenda, atau nama lain sejenisnya, yang dimiliki/dikelola oleh
pedagang kecil menengah, dengan skala usaha kecil dan modal kecil, dengan proses
jual beli melalui tawar menawar (Permendagri, 2007 ). Ditambahkan pula bahwa
pasar tradisonal sebagai pusat kegiatan sosial ekonomi kerakyatan, dengan demikian
pola hubungan ekonomi yang terjadi di pasar tradisional menghasilkan terjalinnya
interaksi sosial yang akrab antara pedagang-pembeli, pedagang-pedagang, dan
pedagangpemasok yang merupakan warisan sosial representasi kebutuhan
bersosialisasi antar individu. 1
1
Istijabatul Aliyah, Pemahaman Konseptual Pasar Tradisional Di Perkotaan, Cakra Wisata, Vol 18, Jilid
2, 2017, Hlm.2.
2
Anggit Dyah Kusumastuti, Pengaruh Pandemi Covid-19 terhadap Eksistensi Bisnis UMKM dalam
mempertahankan Business Continuity Management (BCM), eJournal Administrasi Bisnis, Volume 8, Nomor 3,
2020, hlm.227.
1
2
adanya pandemic covid-19 tren perdagangan di seluruh dunia síang berubah dari
Offline menjadi online. Digital Marketing sendiri merupakan proses jual beli dimana
dengan menggunakan media digital online atau internet baik itu menggunakan e-
commerce, maupun media sosial yang bertujuan untuk mempromosikan
suatu kegiatan terkhusus produk di bidang ekonomi. menggunakan teknologi
elektronik digital. Salah satunya meliputi kegiatan usaha mikro kecil dan
menengah (UMKM) dalam pemanfaatan teknologi informasi untuk menjalankan
usaha, khususnya di era pandemi COVID-19. Penggunaan media sosial saat era
pandemi sangat dibutuhkan oleh pemilik UMKM untuk meningkatkan
usahanya. Penggunaan digital marketing sendiri, sangat berpengaruh bagi pemilik
UMKM dimulai interaksi dengan konsumen melaui jejaring sosial maupun untuk
mempromosikan barang dagangan tersebut.3
3
Firman Mansir, Halim Purnomo, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Digital Marketingdan Media
Sosial Sebagai Media Promosi Era Pandemi Covid -19 di UMKMPanggungharjo Sewon Bantul, Abdimas
Singkerru, Vol. 1, No. 1, 2021, hlm.39.
2
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar minat permbelian pakaian
oleh mahasiswa di pasar blauran kota Palangka Raya.
2. Untu mengetahui dampak jika tidak adanya lagi minat para mahasiswa untuk
berbelanja dioffline store pasar blauran kota Palangka Raya
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
BAB II
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang engaruh minat berbelanja di pasar tradisional, sebelumnya
sudah ada yang meneliti diantaranya adalah :
1. Nurfaisah, dengan judul penelitian “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat
Konsumen Untuk Berbelanja Di Pasar Tradisional Kelurahan Lappa Kecamatan
Sinjai Utara Kabupaten Sinjai”, Pada penelitian ini permasalahan yang diangakat
yaitu : 1. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli konsumen di
pasar tradisional kelurahan lappa kecamatan sinjai utara kabupaten sinjai ? 2.
Apakah harga berpengaruh terhadap minat beli konsumen di pasar tradisional
kelurahan lappa kecamatan sinjai utara kabupaten sinjai ? 3. Apakah lokasi
berpengaruh terhadap minat beli konsumen di pasar tradisional kelurahan lappa
kecamatan sinjai utara ? 4. Apakah kualitas produk, harga, dan lokasi secara
bersama-sama mempengaruhi minat beli konsumen di pasar tradisional kelurahan
lappa kecamatan sinjai utara?. Dari permasalahan tersebut hasil yang didapat
peneliti bahwasanya (1) kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat beli konsumen di pasar tradisional kelurahan lappa kecamatan
sinjai utara kabupaten sinjai, (2) harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat beli konsumen untuk berbelanja dipasar tradisional kelurahan lappa
kecamatan sinjai utara kabupaten sinjai, dan (3) lokasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat beli konsumen untuk berbelanja di pasar tradisional
kelurahan lappa kecamatan sinjai utara kabupaten sinjai.
4
Maritfa Nika Andriani, Mohammad Mukti Ali, KAJIAN EKSISTENSI PASAR TRADISIONAL KOTA
SURAKARTA, Jurnal Teknik PWK, Vol. 2, No. 2, 2013, hlm.253.
3
b. COVID-19
Telah dikemukakan bahwa virus corona menjadi penyebab
COVID-19.Virus corona yang dimaksud yaitu SARS-CoV-2,
sedangkan COVID-19 kependekan dari corona virus disease-
19. COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh SARS-
CoV-2 yang muncul awal Desember tahun 2019 di Wuhan, China.
Sifat virus corona tersebut mudah menginfeksi manusia dan mudah
menyebar hampir keseluruh penjuru dunia. Oleh karena itu
terjadilah wabah (pandemi) COVID-19. Pandemi covid-19 sebagai
salah satu kejadian yang keberadaannya berada di lingkungan eksternal
(external environment) relatif tidak terkontrol (uncontrollable) atau
diluar kendali perusahaan. Dampak langsung yang berpengaruh pada
entitas bisnis berkaitan dengan aktivitas bisnis secara konvensional
dalam bidang pemasaran, keuangan, sumber daya manusia,
perdagangan dan operasional. Namun dikarenakan adanya pandemic
covid-19 tren perdagangan di seluruh dunia sedang berubah dari
Offline menjadi online.
Namun pada akhirnya sekarang semuanya sudah berangsur
normal kembali, karna virus covid-19 tidak merajalela seperti 2 tahun
yang lalu, akan tetapi kebiasan pembelian pakaian secara online yang
telah dilakukan selama kurang lebih 2 tahun pada masa covid-19
menjadi suatu kebiasaan yang baru, jadi untuk melakukan pembelian
5
Ibid, hlm.256.
5
2. Kerangka Konsep
Pada masa ini tidak dapat dipungkiri bahwa penurunan pertumbuhan jumlah
maupun omset penjualan pasar tradisional dari tahun ke tahun telah menunjukkan
gejala pergeseran pola belanja konsumen, yang sangat nampaknya adalah pada
saat terjadinya pandemic COVID-19 yang dimana semuanya berubah total
dilakukan secara online dari rumah. Sampai hal nya sekarang sudah new normal
akan tetapi kebiasan online yang sudah dilakukan kurang lebih dua tahun sudah
melekat pada masyarakat, khususnya pada para mahasiswa yang melakukan
pembelajaran serta berbelanja apapun menggunakan online, contohnya adalah
pakaian.
Hal ini mengindikasikan bahwa preferensi mahasiswa sekarang dalam
berbelanja lebih cenderung ke online shop dari pada ke pasar tradisional (pasar
blauran). Pasar tradisional sudah mulai ditinggalkan oleh para mahasiswa yang
lebih memilih berbelanja di online shop. Padahal seperti diketahui pasar
tradisional merupakan sarana pengembangan ekonomi rakyat yang menjadi salah
satu saluran distribusi yang cukup efektif untuk menyalurkan dan
mendistribusikan barang dari produsen ke konsumen. Adanya gejala pergeseran
pola berbelanja masyarakat khusunya mahasiswa tentunya menguntungkan bagi
para online shop sedangkan bagi pasar tradisional (Pasar Blauran) ini merupakan
sebuah ancaman.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi para mahasiswa dalam
memilih pasar. Faktor-faktor seperti pendapatan, harga, dan tingkat kepuasannya.
dalam penelitian ini preferensi mahasiswa diukur dengan frekuensi kunjungan
belanjanya selanjutnya membentuk persepsi konsumen terhadap pasar tradisional
(pasar blauran) maupun online shop. Faktor lain yang dapat mempengaruhi
konsumen dalam menjatuhkan pilihan berbelanja ke pasar yaitu faktor harga, dan
tingkat kepuasan mempengaruhi perilaku konsumen.
6
C. Kerangka Pikir
Berdasarkan pemaparan kajian teori tentang minat berbelanja di pasar
tradisional, maka ada beberapa acuan peneliti dalam mendeskripsikan penelitian ini.
Untuk penelitian ini penulis akan menerapkan dalam kerangka penggambaran karena
menyesuaikan dengan judul penelitian yang akan diteliti yaitu “Pengaruh Minat
Mahasiswa Terhadap Berbelanja Di Offline Store Pasca Covid-19”
Pasar adalah salah satu kegiatan perdagangan yang tidak bisa terlepas dari
kegiatan sehari-hari manusia. Dengan semakin pesatnya perkembangan penduduk
maka semakin besar pula tuntutan kebutuhan akan pasar baik secara kuantitas maupun
kualitas. Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah,
swasta, koperasi atau swadaya masyarakat setempat dengan tempat usaha berupa
toko, kios, los dan tenda, atau nama lain sejenisnya, yang dimiliki/dikelola oleh
pedagang kecil menengah, dengan skala usaha kecil dan modal kecil, dengan proses
jual beli melalui tawar menawar.
Ada satu permasalahan yang membuat peneliti tertarik untuk mengambil judul
“Pengaruh Minat Mahasiswa Terhadap Berbelanja Di Offline Store Pasca Covid-1”,
peneliti ingin mengetahui bagaimana minat para mahasiswa dalam berbelanja di
offline store(pasar tradisional blauran kota Palangka Raya.
D. Hipotesis Penelitian
Dalam penelitian ini hipotesis yang digunakan untuk menjawab penelitian
adalah sebagai berikut :
1. Faktor minat berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
perbandingan konsumen dalam berbelanja pakaian ke pasar tradisional
(pasar blauran) di kota Palangka Raya.
7
BAB III
2
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, M. N., & Ali, M. M. (2013). Kajian eksistensi pasar tradisional Kota
Surakarta. Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota), 2(2), 252-269.