Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Era Modernisasi menjadi sebuah keniscayaan saat ini. Hal ini dapat

ditandai dengan kemajuan teknologi yang sangat luar biasa. Kemajuan

teknologi sangat berpengaruh dalam mentransformasi hubungan sosial karena

sifat fleksibilitas dan kemampuan mendapatkan informasi sehingga dapat

merubah berbagai aspek kehidupan masyarakat. Internet merupakan teknologi

informasi dan komunikasi yang banyak digunakan. Segala bentuk informasi

dapat dengan mudah diakses melalui internet tanpa adanya batasan ruang dan

waktu. Internet berkembang dengan cepat dan menjadi bagian terpenting

dalam kehidupan masyarakat, sehingga mengakibatkan pengguna internet

semakin meningkat dan dari berbgai kalangan, tidak hanya pada kalangan

pelajar namun juga pada kalangan anak-anak, dewasa, hingga lanjut usia
(Dian Eka Sari, 2018).

Teknologi yang semakin berkembang mengakibatkan teknologi tidak

hanya pada bidang informasi dan komunikasi namun saat ini telah memasuki

bidang bisnis. Pengguna media sosial begitu banyak sehingga sebagian orang

menggunakan media sosial sebagai tempat bisnis. Tempat bisnis yang

dimaksud yaitu dunia perdagangan dengan sistem jual beli secara online yang

dinamakan jual beli online (Online Shop). Online Shop yaitu cara seseorang

dalam memasarkan dan mempromosikan suatu barang/produk dalam

dagangan kepada pembeli secara online. Fenomena belanja online menjadi

jenis aktivitas belanja baru dan kini digemari banyak orang Media sosial kini

1
2

lebih banyak digunakan seseorang sebagai tempat untuk berbisnis dan mulai

diminati oleh berbagai kalangan karena lebih meluangkan banyak waktu

dibandingkan membuka sebuah toko dan hal ini pun menarik konsumen

untuk memilih berbelanja online karena berbagai kemudahan yang


(Desti Rohini, 2018).
ditawarkan

Disisi lain, pasar tradisional masih ada dan terasa di lingkungan kita,

sebagai tempat bertransaksi langsung dalam hal jual beli. Pasar tidak hanya

memiliki fungsi ekonomi namun juga fungusi sosial. Dapat dilihat pasar

sebagai sebuah rangkaian intuisi sosial dimana sejumlah besar komoditas dari

berbagai macam tipe dan hak kepemilikan. Pasar juga merupakan ekspresi

dari pola pertukaran dalam tatanan sosial tertentu yang mempertautkan

berbagai kategori sosial, seperti hubungan sosial, jaringan, nilai dan cara,

etika dan budaya. Pertukaran barang-barang, jasa, informasi dan bentuk-

bentuk sosial lainnya akan membentuk budaya pergaulan seseorang


(Rizki Widiaputri, 2018).

Dampak dari transformasi yang begitu cepat ini, sebagai imbas dari

kemajuan teknologi yang tidak terhindarkan akan memunculkan beberapa

paradoks dalam struktur perekonomian diantaranya:

A. Paradoks pertama yakni, akan memicu terjadinya trade-off antara

keberadaan pasar virtual dengan pusat-pusat perbelanjaan tradisional.

Keberadaan pasar virtual dapat menjadi ancaman bagi pasar tradisional,

meskipun disisi lain dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih

besar dari sebelumnya.


3

B. Paradoks yang kedua, konsumsi masyarakat cenderung mulai

meninggalkan etika, norma bahkan agama yang melekat pada pasar

tradisional.

C. Paradoks ketiga, konsumen cenderung tidak lagi mengkonsumsi

berdasarkan nilai guna sebuah barang. Pasar virtual menggiring

konsumen untuk mengkonsumsi tanda (prestige) atau sesuatu yang viral,

sehingga pola konsumsi masyarakat lebih dikonstruksi oleh hal tersebut


(Bob Foster, 2017).

Minat yang besar terhadap belanja online semakin mendorong

perkembangan e-commerce di Indonesia sehingga menyebabkan banyak

sekali situs belanja online yang bermunculan yang dapat dijadikan pilihan

oleh masyarakat dalam membeli dan menjual barang secara online. Toko

online dapat berkembang pesat karena didukung oleh berbagai faktor, antara

lain biaya internet yang relatif murah, tingginya penggunaan smartphone di

masyarakat, sistem logistik yang andal, dan sistem pembayaran yang andal

dan terpercaya. Faktor-faktor tersebut akan membuat transaksi belanja online

terus tumbuh dan meningkat.( referensi )

Pasar Pagi Sibuhuan berada di Kecamatan Barumun Kabupaten

Padang Lawas Provinsi Sumatra Utara. Pasar Pagi Sibuhuan ini memiliki

panjang 200 meter dan memiliki lebar 100 meter. Di pasar pagi ini terdapat

beberapa pedangang diantaranya pedanng pakaian, pedangang sepatu dan

elektronik. Jumlah pedangang pakaian di pasar sibuhuan ini adalah 60

pedangang pakaian dan terdapat 10 orang pedang yang sudah tidak berjualan

lagi, sedangkan pedangang sepatu ada 30 pedangang sepatu yang dimana


4

terdapat 3 pedang sepatu yang sudah tutup dan pedangang elektronik

berjumlah 13 pedangang elektronik yang dimana ada 5 pedangang elektronik

yang sudah tutup (Observasi awal, 08 Januari 2024).

Hadirnya sistem perdagangan dan sistem jual beli secara online

mengakibatkan sejumlah pasar tradisional dapat terancam bangkrut akibat

dampak dari online shop. Maraknya belanja online atau online shoping juga

terjadi di daerah Pasar pagi sibuhuan. Pasar pagi sibuhuan yang dimana

dulunya selalu ramai dikunjungi masyarakat sekarang pasar pagi sibuhuan ini

sudah mulai berkurang. Dari itu sebagian orang hanya akan datang kepasar

untuk membeli barang kebutuhan pokok. Sedangkan untuk pembelian seperti

baju, sepatu dan barang elektronik kurang di minati masyarakat sehingga

toko-toko yang menjual barang tersebut banyak yang mengalami penurunan

pendapatan atau bahkan mengalami tutup total (Observasi awal, 08 Januari

2024).

Penjualan online akan semakin banyak dan berkembang seiring

dengan kemajuan teknologi yang akan menyebabkan para pedagang

tradisional akan terus mengalami kemunduran jika tidak diimbangi oleh

kekuatan modal pedagang. Persoalan ini juga terjadi di Kabupaten

padanglawas terutama di pasar pagi sibuhuan, para pedagang beresiko

bangkrut atau tutup dikarenakan penurunan penjualan yang signifikan dan

tidak mempunyai kekuatan strategi untuk mempertahankan usaha dagangnya.

Pasar pagi sibuhuan memang sudah mulai merosot khususnya pengunjung

yang mecari pakaian, sepatu dan peralatan-peralatan elektronik, dimana

penulis sudah melakukan observasi serta bertanya kepada pedangang yang


5

ada di pasar pagi sibuhuan ini untuk mengetahui bagaimana dampak

meraknya penjualan online yang sekarang ini terhadap pedangang

konversional. Pedangang menceritakan bahwa dampak dari maraknya belanja

online terhadap pedangang di pasar tradisonal membuat pendapatan mereka

menurun dari yang biasanya pendapatan 2-3 juta per hari sekarang turun

drastis yaitu perharinya sekitar 1 jutaan (Observasi awal, 08 Januari 2024).

Sementara perusahaan pengiriman seperti JNE, J&T Xpress, dan

Ninja Xpress mengalami kemajuan di Sibuhuan Kecamatan Barumun

Kabupaten Padang Lawas Sumatra Utara. Yang di mana sebelum maraknya

belanja online ini pengiriman yang ada di sinuhuan baru satu yaitu adalah

JNE, setelah itu pada tahun 2015 muncullah J&T Xpress dan yang terakhir

pada tahun 2019 hadirnya pengiriman Ninja Xpress (Observasi awal, 08

Januari 2024).

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, penulis

tertarik untuk meneliti lebih dalam lagi tentang ”Strategi Bertahan

Pedagang Pasar Pagi Tradisional (Study kasus Pasar Pagi Sibuhuan”.

1.2. Rumusan Masalah

Pada latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas maka

penelitian ini memiliki rumusan masalah yaitu:

A. Bagaimana realitas kehidupan pedagang tradisional terhadap meraknya

belanja online di Pasar pagi sibuhuan?

B. Bagaimana strategi bertahan pedagang tradisional di Pasar pagi sibuhuan

di tengah maraknya belanja online?

1.3. Fokus Penelitian


6

Berdasrkan rumusan masalah, maka fokus dalam penelitian ini adalah

bagaimana strategi pedagang pasar pagi tradisional bisa bersaing dengan

belanja online.

1.4. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana strategi pedagang pasar pagi tradisional bisa

bersaing dengan belanja online.

1.5. Manfaat Penelitian

1. Mamfaat Teoritis

Hasil penilitian ini di harapkan dapat memberikan mamfaat dalam

pengembangan sosiologi ekonomi dan bisnis dalam kaitannya untuk

memperkuat dan mengkaaji teori yang sudah ada dalam hal ini tentang faktor

sosial dan ekonomi di dalam dunia bisnis.

2. Mampaat praktis

Secara praktis rangkaian kegiatan penelitian ini di harapkan dapat

menjadi bahan rujukan bagi peneliti berikutnya yang ingin mengkaji lebih

dalam tentang penelitian sebelumnya. Selain itu, kajian ini di harapkan

menjadi ajang latihan bagi penulis dalam mempraktekkan ilmu yang di

peroleh di bangku kuliah.

Anda mungkin juga menyukai