Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang masalah

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan dari seni dan budaya

manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan. Oleh karena itu, perubahan

atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan

dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan

pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan

masa depan. Pemikiran ini mengandung konsekuensi bahwa penyempurnaan atau

perbaikan pendidikan menengah kejuruan adalah untuk mengantisipasi kebutuhan

dan tantangan di masa depan yang perlu terus menerus dilakukan penyelarasan

dengan perkembangan kebutuhan pasar kerja, perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi, seni dan budaya.

Pendidikan merupakan faktor yang menentukan kecerdasan suatu

bangsa. Melalui pendidikan, manusia akan dibekali ilmu pengetahuan dan

pengajaran tentang kehidupan yang mencakup banyak hal seperti afektif,

psikomotor, dan kognitif. Sebagai salah satu cita-cita nasional yang tercantum dalam

pembukaan UUD 1945 yaitu “Mencerdaskan kehidupan bangsa”, maka proses

pencerdasan dapat dilakukan melalui jalur pendidikan formal maupun nonformal.

Upaya pencerdasan melalui pendidikan nonformal dapat diperoleh melalui

pengalaman yang sifatnya empiris dan dapat memberikan pengajaran hidup yang

bermakna apalagi ada pepatah yang mengatakan bahwa “Pengalaman adalah guru

1
2

yang terbaik”. Di samping itu, pencerdasan melalui pendidikan formal harus wajib

dijalankan, apalagi mulai tahun 1984 telah diwajibkan pendidikan 9 tahun untuk

setiap masyarakat sehingga pendidikan menjadi kebutuhan pokok bagi kehidupan

masyarakat.

Adanya sekolah sebagai sarana untuk mendapat pendidikan formal dirasa

penting untuk memberikan mutu pendidikan dalam hal pengembangan sumber daya

manusia. Sekolah sebagai suatu sistem dalam kehidupan masyarakat, memiliki

fungsi dan mempengaruhi satu sama lain dalam rangka mencapai tujuan. Oleh

karena itu sekolah harus ditunjang oleh sarana dan prasarana serta sumber daya

manusia (SDM) ahli yang menunjang proses belajar mengajar guna membekali

siswa dalam menghadapi era globalisasi.

Setiap lembaga atau perusahaan memerlukan sumberdaya manusia untuk

mencapai tujuan nya. Sumberdaya di perlukan untuk menciptakan daya, gerak,

aktivitas, kegiatan dan tindakan dalam sebuah lembaga ataupun perusaahaan

tersebut. Sumberdayanya itu bisa berupa sumberdaya alam, sumberdaya finansial,

sumberdaya manusia, sumberdaya ilmupengetahuan, dan sumberdaya teknologi.

Diatara sumberdaya tersebut yang paling penting adalah sumberdaya manusia.

Dimana sumberdaya manusia merupakan sumberdaya yang di perlukan untuk

menggerakkan dan mendayah gunakan sumberdaya lainnya untuk mencapai tujuan.

Sumaberdaya manusia merupakan salah satu asset yang berharga yang di miliki oleh

suatu lembaga ataupun perusahaan, karena manusia satusatunya sumberdaya yang

dapat menggerakkan sumberadaya lainnya.


3

Dalam sebuah lembagha datau perusahaan, potensi sumberdaya pada

dasarnya merupakan salahsatu modal dan memegang peran paling penting dalam

mencapai tujuan nya. Oleh karena itu kunci sukses suatu lembaga, dan perusahan

bukan hanya pada keunggulan teknologi dan tersedianya dana, akantetapi factor

yang paling penting adalah sumberdaya manusia yang di milikinya. Salah satu

factor yang sangat berpengaruh dalam sumberdaya manusia adalah factor disiplin

kerja.

Disiplin keraja dapat di lihat sebagai suatu yang benar manfaatnya, baik

untuk kepentingan organisasi maupun bagi Guru. Bagi lembaga atau perusahaan

adanya disiplin kerja akan menjamin terpelihara tatatertib dan kelancaran

pelaksanaan tugas sehingga di peroleh hasil yang optimal. Adapun bagi Guru akan

di peroleh suasana yang menyenangkan sehingga akan menambah semangat kerja

dalam melaksanankan pekerjaan ny. Dengan demikina, Guru dapan melaksanakan

tugas nya dengan penuh kesadaran serta dapat mengembangkan tenaga dan

pikirannya semaksimal mungkin demi terwujudnya tujuan organisasi.

Disiplin kerja merupakan salah satu pendukung dalam mencapai kinerja.

Dengan memiliki disiplin kerja yang baik maka akan membantu Guru dalam

melakukan pekerjaan sesuai waktu yang telah diberikan, membantuk Guru dalam

mengakuti peraturan yang di tetapkan, serta membantu Guru dalam melaksanakan

standar kerja yang telah diterapkan oleh lembaga maupun perusahaan.

Agar disiplin kerja dapat meningkat maka lembaga pendidikan harus

memberikansangksi kepada Guru yang melanggar aturan. Tujuan pemberian sangsi


4

ini adalah untuk membuat Guru jera dalam melakukan tindakan tindakan disiplin

dalam bekerja.

SMK Keuangan adalah sebuah lembaga pendidikan swasta yang berada di

jl.tuanku tambusai no 18, kecamatan payung sekaki kota pekanbaru. Sekolah ini

adalah sudah berdiri selama tuju tahun sampai sekarang ini, dan sekolah ini sudah

mencetak siswa siswi ribuan siswanya, berdasarkan wawancara dari salahsatu

Guru, mengatakan bahwa smk keuangan kedisiplinannya kurang contohnya saat

salah satu guru terlambat datang ke sekolah tidak di kasi sangsi atau peringatan.

Kemudian Guru yang di wawancarai juga mengatakan bahwasanya disiplin

mengajar masih belum kompeten, misalnya guru yang mengajar matematika juga

mengajar Bahasa inggris.

1.1 Tabel Data Smk Keuangan

No Tahun Guru Honorer Guru Tetap Total Guru

1 2016 10 35 45

2 2017 8 32 40

3 2018 7 35 42

4 2019 7 32 39

5 2020 5 28 33

Sumber data : Smk Keuangan

Berdasarkan data di atas bahawa sanya jumlah guru tetap dan jumlah

guru honorer semakin tahun semakin berkurang jumlah totalnya, menurut salah
5

satu wawancara dari salah satu siswa mengatakan guru-guru di smk keuangan

seringkali keluar masuk dan susah untuk di kenali guru-gurunya.

1.2 Tabel Kehadiran Guru Smk Keuangan

No Tahun Jumlah guru Jumlah Jumlah Tidak Jumlah


Terlambat Hadir Tidak
Absesi
1 2016 45 15 3 2

2 2017 40 18 4 3

3 2018 42 13 7 2

4 2019 39 12 8 4

5 2020 33 15 1 2

Sumber data : Smk keuangan

Berdasarkan data diatas kita bisa simpulkan bahwasanya guru-guru di smk

keuangan sangatlah tidak disiplin dalam kehadiran nya baik di segi ke tepatan

waktu maupun ketidak hadiran guru-guru, dan di setiap tahun nya guru-guru di smk

keuangan semakin tinggi jumlah keterlambatannya, disini penulis merumuskan

bahwa sanya pengdisiplinan di smk keuangan masi kurang ketat dan masi kurang

tegas.
6

1.3 Tabel Data Kelulusan Smk Keuangan

Tahun Masuk Tidak Lulus Lulus

2016 300 20 280

2017 360 30 330

2018 340 27 313

2019 350 35 315

2020 370 46 334

Sumber data : Smk Keuangan

Berdasarkan data di atas bisa di simpulkan banyaknya jumlah siswas/siswi

yang tidak lulus dan kemungkinan menurut penulis itu di sebabkan oleh guru-guru

yang tidak di siplin dan guru-guru yang sering keluar masuk.

Berdasarkan latarbelakang masalah di atas penulis merumuskan judul

dengan “Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru Pada SMK

Keuangan Pekanbaru”.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan malah sesuai dengan latar belakang masalah di atas adalah

sebagai berikut :

1. Apakah berpengaruh disiplin kerja terhadap kinerja Guru di smk

keuangan pekanbaru.
7

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini, berdasarkan dari rumusan malah adalah

sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui evektifitas disiplin kerja terhadap kinerja Guru di smk

keungan pekanbaru.

1.4 Manfaat Penlitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi sekolah, penelitian ini dapat menjadikan bahan masukan dan

pertimbangan bagi sekolah SMK Keuangan Pekanbaru untuk

meningkatkan kinerja Guru.

2. Bagi akademik, penelitian ini dapat di gunakan sebagai bahan kajian atau

referensi bagi program study managemen.

3. bagi penulis, dengan penelitian ini memberikan pengalaman dan

pengetahuan tentang kedisiplinan untuk meningkatkan kinerja Guru.


8

1.5 Sistematika Penulisan

Adapun gambaran dari isi penelitian ini secara garis besar di uraikan menjadi 5

BAB, sehingga menyajikan atau bentuk penelitian ini tersusun dan ter arah

sesuai dengan pembahasannya. Dimana masing masing bab akan membahas

masalah-masalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bab pendahuluan yang berisikan latar belakang penelitian,

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini merupakan uraian teori atau kajian teoritis yang di gunakan sebagai
dasar pembahasan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini di uraikan tentang lokasi dan jenis penelitian, jenis data, teknik
pengumpulan data, populasi dan sampel, analisa data.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada Bab ini di uraikan tentang sejarah perusahaan, visi,misi perusahaan,


struktur organisasi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini berisikan kesimpulan dan saran.


9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

2.1 Tabel Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian


1. Syarkani(2017 PENGARUH X1 : Hasil uji yang
) DISIPLIN Disiplin dilakukan secara
KERJA Kerja simultan diketahui
TERHADAP Y: Kinerja bahwa variabel
KINERJA Karyawan disiplin kerja
KARYAWAN berpengaruh
PADA PT. signifikan terhadap
PANCA kinerja karyawan
KONSTRUKSI pada PT. Panca
DI Konstruksi di
KABUPATEN Kabupaten Banjar,
BANJAR Dar nilai koefisien
determinasi sebesar
dapat disimpulkan
bahwa tingkat
kedisiplinan
memang memiliki
andil yang cukup
besar dalam
menentukan tingkat
10

kinerja karyawan di
PT. Panca
Konstruksi di
Kabupaten Banjar.
Berdasarkan hasil
penelitian ini maka
disarankan agar PT.
Panca Konstruksi di
Kabupaten Banjar
lebih memperhatikan
masalah disiplin
kerja karena terbukti
berpengaruh
terhadap kinerja
karyawan.
2. Prastika PENGARUH X1 : Berdasarkan hasil
Meilany & DISIPLIN Disiplin penelitian dan kajian
Mariaty KERJA Kerja yang telah diuraikan
Ibrahim(2015) TERHADAP X2 : sebelumnya, maka
KINERJA Kinerja dapat disimpulkan
KARYAWAN Karyawan menjadi beberapa
(Kasus Bagian hal sebagai berikut:
Operasional PT. 1. Disiplin yang
Indah Logistik diterapkan PT. Indah
Cargo Cabang Logistik Cargo
Pekanbaru) cabang Pekanbaru
tergolong dalam
kategori setuju. Hal
ini berarti penerapan
11

disiplin kerja yang


diterapkan oleh PT.
Indah Logistik
Cargo cabang
Pekanbaru membuat
karyawan
bersungguhsungguh
dalam melaksanakan
pekerjaan yang
diberikan. Hal ini
berkaitan erat
dengan pengaruh
kinerja karyawan,
apabila disiplin kerja
dapat dijalani maka
semangat kerja
mereka akan lebih
baik. 2. Kinerja
karyawan bagian
operasional PT.
Indah Logistik
Cargo cabang
Pekanbaru masuk
dalam kategori
sedang. Artinya
kemampuan dan
motivasi yang
dimiliki karyawan
masih perlu
diperbaiki atau
12

ditingkatkan. Karena
kemampuan dan
motivasi yang
dimiliki karyawan
erat hubungannya
terhadap pekerjaan
yang diberikan oleh
perusahaan. 3. Dan
untuk hasil pengaruh
disiplin kerja
terhadap kinerja
karyawan terdapat
pengaruh yang
signifikan antara
disiplin kerja
terhadap kinerja
karyawan. Dimana t
hitung lebih besar
dari t tabel, maka
hipotesa yang
menyatakan terdapat
pengaruh disiplin
kerja terhadap
kinerja karyawan
dapat diterima.
3. Rima Dwining PENGARUH X1 : Hasil analisis
Tyas(2018) DISIPLIN Disiplin deskriptif
KERJA DAN Kerja menunjukan bahwa
LINGKUNGAN X2 : variabel Disiplin
13

KERJA Lingkungan Kerja yang dimiliki


TERHADAP Kerja karyawan PT.
KINERJA Y: Kinerja Pertamina (Persero)
KARYAWAN Karyawan RU IV Cilacap
(Studi Pada adalah kategori baik.
Karyawan PT. Karyawan memiliki
Pertamina kesadaran bahwa
(Persero) mematuhi peraturan
Refinery Unit IV yang ada di
Cilacap) perusahaan
merupakan penting.
Selain itu variabel
Lingkungan kerja
yang ada di sekitar
karyawan PT.
Pertamina (Persero)
RU IV Cilacap
berkategori baik. Hal
tersebut menunjukan
bahwa lingkungan
fisik dan lingkungan
non fisik di sekitar
karyawan sehat,
aman dan nyaman.
Variabel Kinerja
Karyawan yang
dimiliki karyawan
PT. Pertamina
(Persero) RU IV
Cilacap berkategori
14

baik. 2. Disiplin
Kerja dan
Lingkungan Kerja
secara simultan
berpengaruh
signifikan positif
terhadap Kinerja
Karyawan. 3.
Disiplin Kerja secara
parsial berpengaruh
signifikan positif
terhadap Kinerja
Karyawan. 4.
Lingkungan Kerja
secara parsial
berpengaruh
signifikan positif
terhadap Kinerja
Karyawan.

2.2 Teori Utama

A. Sistem Pendidikan Nasional

Didalam Undang-undang republic Indonesia nomor 2 tahun 1989 tentang

sistempendidikan nasional mengatakan undang-undang dasar 1945 mengamanatkan

melalui BAB XIII, pasal 31 ayat 2, bahwa pendidikan yang dimaksud harus di

usahakan dan di selenggarakan oleh pemerintah sebagai satu system pengajaran

nasional sesuai dengan judul bab yang bersangkutan yaitu PENDIDIKAN,


15

yaitu”suatu system pengajaran nasional dalam undang undang ini di perluas menjadi

suatu system pendidikan nasional”. Perluasan pengertian ini memunkinkan undang-

undang ini tidak membatasi perhatian pada pengajaran saja melainkan juga

merupakan perwujudan bangsa Indonesia, suatu bangsa yang bertakwa terhadap

tuhan yang maha esa, memlihara budi pekerti kemanusiaan dan memegangteguh

cita-cita moral rakyat yang luhur, sebagai mana di maksud dalam ketetapan majelis

permusyawaratan rakyat republic Indonesia II/MPR/1978 tentang pedoman

penghayatan dan pengamalan pancasila.

B. Ikrar Guru Indonesia

“Kami Guru Indonesia adalah insan pendidik bangsa yang beriman dan bertakwa

kepada tuhan yang maha esa.

Kami Guru Indonesia, adalah pengemban dan pelaksana cita-cita proklamasi

kemerdekaan republic Indonesia pembela dan pengamal pancasila yang setia

pada undang undang dasar 1945.

Kami Guru Indonesia, bertekat bulat mewujudkan tujuan nasional dalam

mencerdaskan kehidupan bangsa.

Kami guru Indonesia, bersatu dalam wadah organisasi perjuangan persatuan

Guru republic Indonesia, membina persatuan dan kesatuan bangsa yang

berwatak kekeluargaan.
16

Kami Guru Indonesia, menjungjung tinggi kode etika guru Indonesia sebagai

pedoman tingkah laku profesi dalam pengabdian terhadap bangasa, Negara serta

kemanusiaan.”

C. Kedisiplinan

Disiplin berasal dari bahasa latin, disiplina yang menunjukkan kepada

kegiatan belajar mengajar. Istilah tersebut sangat dekat dengan istilah dalam bahasa

Inggris, discipline yang berarti mengikuti orang untuk belajar di bawah pengawasan

seorang pemimpin. Istilah lainnya dalam bahasa Inggris adalah discipline yang

berarti tertib, taat atau mengendalikan tingkah laku, penguasaan diri dan kendali

diri.

Disiplin dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan ketaatan

(kepatuhan) kepada peraturan (tata tertib dan sebagainya). Discipline is employee

self-control to meet organization standards and objectives. Disiplin sesungguhnya

adalah kendali bagi pelaksanaan kerjasama atau “team work” agar berhasil.

Secara konsepsional, Keith Davis mengemukakan, bahwa disiplin adalah

suatu pengawasan terhadap diri pribadi untuk memenuhi persyaratan yang telah

ditentukan oleh pimpinan organisasi/lembaga untuk mencapai tujuan. Bisa juga

diartikan sebagai pengawasan terhadap diri pribadi untuk melaksanakan segala

sesuatu yang telah disetujui/diterima sebagai suatu tanggung jawab.


17

Menurut purbakawatja menngemukakan disiplin adalah proses

mengarahkan, mengabdikan kehendak-kehendak langsung, dorongandorongan,

keinginan atau kepentingan- kepentingan, kepada suatu citacita, tujuan tertentu

untuk mencapai efek yang lebih besar. Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan

seseorang mentaati segala peraturan perusahaan dan norma-norma yang berlaku.

Menurut The Liang Gie disiplin adalah suatu keadaan tertib dimana orang-

orang yang bergabung dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang

telah ada dengan rasa tenang.

Mengenai masalah kedisiplinan, Panji Anoraga mengambil suatu kesimpulan

bahwa disiplin adalah suatu sikap, perbuatan untuk selalu mentaati tata tertib. Pada

pengertian disiplin juga tersimpul dua faktor yang penting yaitu faktor waktu dan

kegiatan atau perbuatan Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang

menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

D. Macam Macam Disiplin

1. Disiplin imprepentif

Disiplin preventif adalah suatu upaya untuk menggerakkan pegawai

mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah digariskan

oleh perusahaan.

Disiplin preventif merupakan suatu sistem yang berhubungan

dengan kebutuhan kerja untuk semua bagian sistem yang ada


18

dalamorganisasi. Jikasistem organisasi baik, maka diharapkan akan lebih

mudah menegakkan disiplin kerja.

Disiplin korektif adalah upaya menggerakan pegawai dalam

menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi

peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada perusahaan.

E. Kedisiplinan Guru

Disiplin sebagai seorang guru terdiri dari banyak hal.

1) Disiplin waktu

Sebagai seorang guru disiplin waktu sebagai sorotan utama,

karena waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar mengajar di

sekolah. Waktu sekolah juga mempengaruhi belajar siswa. Jadi memilih

waktu sekolah yang tepat akan memberi pengaruh positif terhadap

belajar.

Oleh karena itu, guru memegang kunci penentu sukses atau

tidaknya pendidikan. Dalam mengajar disiplin sangat diperlukan, disiplin

dapat melahirkan semangat menghargai waktu, bukan menyianyiakan

waktu. Orang yang berhasil dalam belajar dan berkarya disebabkan

mereka selalu menempatkan disiplin di atas semua tindakan dan

perbuatan.
19

2) Disiplin menegakan

aturan Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan guru dalam

mengajar dengan melaksanakan tata tertib, kedisiplinan pegawai atau

Guru dalam pekerjaan administrasi dan kebersihan atau peraturan kelas,

gedung sekolah halaman dan lain-lain.

Seluruh staf sekolah yang mengikuti tata tertib dan bekerja

dengan disiplin membuat siswa menjadi disiplin pula. Selain itu juga

memberi pengaruh penting terhadap belajarnya.

Untuk menjamin kelancaran dan ketertiban proses pendidikan,

biasanya menyusun tata tertib yang berisi peraturanperaturan yang harus

ditaati oleh seluruh siswa. Di samping mentaati peraturan juga harus

memahami dan mentaati pola-pola kebudayaan yang berlaku.

Dalam hal ini guru dianjurkan untuk mentaati peraturanperaturan

yang sudah ditetapkan oleh sekolah, dan guru harus tahu apa yang boleh

dan tidak boleh dilakukan saat berada di sekolah.

3) Disiplin sikap

Disiplin mengontrol perbuatan diri sendiri menjadi starting point

untuk menata prilaku orang lain.

Disiplin diri merupakan usaha seseorang untuk mengendalikan

reaksi mereka terhadap keadaan yang tidak mereka senangi, dan usaha
20

seseorang untuk mengatasi ketidak senangan itu. Belajar menerima orang

yang tidak kita sukai dan mengerjakan pekerjaan yang tidak kita senangi

merupakan cotoh disiplin manajerial.

4) Disiplin dalam mengajar

Guru dianjurkan untuk aktif dalam mengajar di sekolah, di saat

mengajar tidak hanya berceramah saja melainkan harus aktif bertanya

maupun mengemukakan pendapatnya yang menyangkut materi yang

diajarkan.

F. Dasar-dasar Kedisiplinan

1) Dasar sosiologi, Sebagai makhluk hidup yang tidak dapat hidup

sendiri maka manusia harus saling berinteraksi dengan sesama yaitu sebagai

makhluk sosial yang satu sama lain saling membutuhkan, sehingga manusia

harus berhubungan dengan manusia yang lain.

2) Dasar psikologis, Disiplin merupakan salah satu kebutuhan dasar

dalamrangka pembentukan dan pengembangan watak secara

sehat.Tujuannya ialah agar seseorang dapat secara kreatif dan dinamis

mengembangkan hidupnya.

3) Dasar Religius, Manusia sebagai makhluk yang berketuhanan

memerlukan interaksi dengan tuhannya untuk dapat menyadari akan

tugasnya sebagai makhluk ciptaannya.


21

G. Tujuan Disiplin

Disiplin, diperlukan dalam pendidikan tentunya

mempunyaitujuan-tujuan tertentu, dalam hal ini akan dikutip beberapa

pendapat para ahli :

1) Al-Ghazali mengemukakan tujuan disiplin yaitu untuk

perkembangan pengendalian diri sendiri dan mengarahkan diri

sendiri.18

2) Zakiah Daradjat mengemukakan tujuan disiplin yaitu

memperoleh bekal pengetahuan, keterampilan, sikap dan

perbuatan yangdiperlukan dalam proses belajar mengajar di

sekolah.

Kedisiplinan penting diterapkan dan dilaksanakan karena memiliki

pengaruh yang sangat besar terhadap apa yang hendak dicapai.

H. Sanksi Pelanggaran

Pelaksanaan sanksi pelanggaran meliputi:

1) Pemberian peringatan, pemberian peringatan ini dilakukan

agar guru yang bersangkutan menyadari kesalahan yang

dilakukannya

2) Sanksi harus segera dilakukan agar guru memahami bahwa

sanksi pelanggaran berlaku disekolah


22

3) Sanksi harus konsisten agar guru sadar dan menghargai

peraturanperaturan yang berlaku disekolah.

4) Sanksi harus impersonal agar guru menyadari bahwa disiplin

kerja berlaku untuk semua pegawai tanpa ada perbedaan sesuai

dengan peraturan perusahaan.

I. Indikator yang Mempengaruhi Kedisiplinan

Dalam menegakkan kedisiplinan terdapat beberapa indikator

yaitu:

1) Tujuan dan kemampuan Tujuan dan kemampuan sangat

mempengaruhi kedisiplinan

2) Teladan pimpinan Keteladanan pemimpin sangat

mempengaruhi disiplin guru, karena guru biasanya

memperhatikan bagaimana seorang pemimpin menegakkan

disiplin dirinya.

3) Balas jasa Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut

mempengaruhi kedisiplinan pegawai, karena balas jasa akan

meberikan kepuasan dan kecintaan pegawai terhadap

pekerjaannya. Jika kecintaan terhadap pekerjaan semakin baik,

maka kedisiplinan pegawai juga akan semakin baik.

4) Hubungan kemansiaan Hubungan kemanusiaan yang harmonis

di antara Guru ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada


23

suatu perusahaan. Manajer harus berusaha menciptakan suasana

hubungan kemanusiaan yang serasi serta mengikat, vertikal

maupun horizontal di antara semua Gurunya. Terciptanya human

relationship yang serasi akan mewujudkan lingkungan dan

suasana kerja yang nyaman.

5) Keadilan Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan

guru, karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya

penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya.

6) Pengawasan Pengawasan diperlukan guru untuk mengarahkan

agar dapat melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan apa yang

telah tetapkan.

7) Ketegasan Jika ada seorang guru yang melanggar disiplin,

maka seorang pemimpin harus mengambil tindakan tegas sesuai

dengan tingkat pelanggaran yang dibuat. Dengan adanya tindakan

dan sanksi yang sesui, maka Guru akan merasa lebih terlindungi.

8) Sanksi hukum. Sanksi hukum berperan penting dalam

memelihara kedisiplinan guru. Karena dengan sanksi hukuman,

akan semakin membuat guru lebih disiplin. Berat/ringannya

sanksi hukuman yang akan diterapkan ikut mempengaruhi

baik/buruknya kedisiplinan guru. Sanksi hukuman harus

ditetapkan berdasarkan pertimbangan yang logis, masuk akal, dan

diinformasikan secara jelas kepada semua pegawai. Sanksi


24

hukuman itu jangan terlalu berat atau ringan supaya hukuman itu

tetap mendidik pegawai untuk mengubah perilakunya.

J. Kinerja Guru

Kinerja ialah hasil dan kemajuan yang telah dicapai seseorang

dalam tugasnya. Kinerja dalam bahasa inggris merupakan terjemahan bebas

dari performance, yang berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian

kerja/ penampilan kerja atau keberhasilan kerja, dengan demikian kinerja

dapat diartikan sebagai pencapaian atau prestasi seseorang yang berkenaan

dengan tugas- tugas yang dibebankan kepadanya atau dengan kata lain hasil

kerja seseorang dalam melaksanakan tugasnya.

Secara etimologi kinerja berasal dari kata performance. Performance

berasal dari kata “to perform” yang mempunyai beberapa masukan (entries):

memasukan, menjalankan, melaksanakan, memenuhi atau menjalankan

kewajiban atau nazar, menggambarkan suatu karakter atau permainan,

menggambarkan dengan suara atau alat music, melaksanakan atau

menyempurnakan tanggung jawab, melakukan suatu kegiatan dalam suatu

permainan, memainkan music, melakukan sesuatu yang seseorang harapkan

atau mesin. Dari semua masukan itu yang relevan dengan kinerja hanya

empat saja yakni: melakukan, memenuhi atau menjalankan sesuatu,


25

melaksanakan kewajiban dan melakukan sesuatu yang diharapkan

seseorang.dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa kinerja adalah

pelaksanaan suatu pekerjaan tersebut sesuai dengan tanggung jawabnya

sehingga dapat mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan. Definisi ini

menunjukan bahwa kinerja lebih ditekankan pada proses, dimana selama

pelaksanaan pekerjaan tersebut dilakukan penyempurnaanpenyempurnaan

sehingga pencapaian hasil pekerjaan atau kinerja dapat dioptimalkan.

Secara definitive Bernadine dan Russel mengemukakan kinerja

adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-

tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,

pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Menurut Mangkunegara dalam

Sulistiyani dan Rosidah mendefinisikan kinerja adalah hasil kerja yang

secara berkualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya. Sulistiyani dan Rosidah menyatakan kinerja seseorang

merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat

dinilai dari hasil kerjanya.

Berkaitan dengan kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar, terdapat Tugas Keprofesionalan Guru menurut Undang-undang

Republik Indonesia No 14 Tahun 2005 pasal 20 (a) tentang guru dan dosen

yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang

bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.


26

Di indonesia ditetapkan ada sepuluh kompetensi yang harus dimiliki

oleh guru sebagai instructional leader yaitu:

1) memiliki kepribadian ideal sebagai guru,

2) penguasaan landasan kependidikan,

3) menguasai bahan pengajaran,

4) kemampuan menyusun program pengajaran,

5) kemampuan melaksanakan program pengajaran,

6) kemampuan menilai hasi dan proses belajar mengajar,

7) kemampuan menyelenggarakan program bimbingan,

8) kemampuan menyelenggarakan administrasi sekolah,

9) kemampuan bekerjasama dengan sejawat,

10) kemampuan menyelenggarakan penelitian sederhana untuk

keperluan pengajaran.

Faktor yang mempengaruhi kinerja guru

1) Kepribadian dan dedikasi, setiap guru memiliki kepribadian

masing-masing sesuai dengan ciri-ciri yang mereka miliki.

Kepribadian guru tercermin dalam sikap dan perbuatannya dalam

membina dan membibng anak didik. Semakin baik kepribadian

guru, semakin baik dediksinya dalam menjalankan tugas tugas

dan tanggungjawabnya sebagai guru.


27

2) Pengembangan profesi, pengembangan profesi guru

merupakan hal yang penting untuk diperhatikan guna

mengantisipasi perubahan dan beratnya tuntutan yang terhadap

profesi guru.

3) kemampuan, secara umum faktor kemampuan ini terbagi

menjadi 2 yaitu kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality

(knowledge and skill). Seorang guru harus memiliki kedua

kemampuan tersebut agar dapat menyelesaikan jenjang

pendidikannya dan memiliki kemampuan dalam mengajar mata

pelajaran yang diampunya.

4) Komunikasi, guru dalam proses pelaksanaan tugasnya perlu

diperhatikan hubungan dan komunikasi baik antara guru dengan

kepala sekolah, guru dengan guru, guru dengan siswa dan guru

dengan personalia lainnyadisekolah.

5) Faktor motivasi, motivasi terbentuk dari sikap Guru dalam

menghadapi situasi kerja. Motivasi bagi guru sangat pentiing

untuk mencapai visi dan misi institusi pendidikan. Menjadi dosen

atau guru hendaknya memiliki motivasi yang terbentuk dari awal

(by plan) bukan karena keterpaksaan atau kebetulan (by

accident).
28

6) Hubungan dengan masyarakat, sekolah merupakan lembaga

sosial yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat

lingkungannya, sebaliknya masyarakat pun tidak dapat

dipisahkan dari sekolah karena keduanya memiliki kepentingan,

sekolah merupakan lembaga yang mendapat mandat untuk

mendidik, melatih, dan membimbing generasi muda bagi

peranannya di masa depan, sementara masyarakat merupakan

pengguna jasa pendidikan.

7) Kedisiplinan, kedisiplinan sangat diperlukan dalam

menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai pengajar, pendidik

dan pembimbing siswa. Disiplin yang tinggi akan mampu

membangun kinerja yang profesional sebab dengan pemahaman

disiplin yang baik, guru mampu mencermati aturan-aturan dan

langkah strategis dalam melaksanakan proses belajar mengajar.

8) Kesejahteraan, faktor kesejahteraan menjadi salah satu yang

mempengaruhi kinerja guru didalam meningkatkan kualitasnya,

sebab lebih sejahteranya seseorang makin tinggi kemungkinan

untuk meningkatkan kinerjanya.

Kinerja Guru

K. Indikator yang menyangkut tugas guru


29

Kinerja merupakan aktivitas atau perilaku yang ditonjolkan oleh guru

dalam melaksanakan tugasnya. Dalam kaitannya dengan kinerja guru,

berikut dikemukakan indikator yang menyangkut tugastugas guru yakni,

1) mampu menyusun program pengajaran dan praktek.

2) mampu menyajikan program pengajaran dan praktek.

3) mampu melaksanakan evaluasi belajar dan praktek.

4) mampu melaksanakan analisis evaluasi belajar atau praktek.

5) mampumenyusun dan melaksanakan program perbaikan dan

pengayaan,

6) mampu membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler,

7) mampu membimbing guru dalam kegiatan belajar mengajar

atau praktek bagi guru yang diberi kewenangan untuk

membimbing atau membina guru dalam jenjang tertentu,

8) mampu menyelelenggarakan UN/US,

9) mampu melaksanakan tugas diwilayah terpencil,

10) dapat membuat karya tulis/ ilmiah dibidang pendidikan,

11) mampu membuat alat pelajaran/ alat peraga,

12) mampu menciptakan karya seni,

13) mampu melaksanakan tugas-tugas tertentu disekolah,


30

14) dapat ikut serta dalam pengembangan kurikulum.

Profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang

dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip:

1) Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme.

2) Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan,

keamanan, ketakwaan dan akhlak mulia.

3) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang

tugas.

4) Memperoleh penghasilan yang ditentukan oleh prestasi kerja.

5) Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan

secara berkelanjutan.

6) Memiliki jaminan perlindungan hukumdalam melaksankan

tugas keprofesionalan.

2.3 Hipotesis

Adapun maksud dari hipotesis adalah untuk menjawan sementara

dari permasalahan, adapaun hipotesis yang penulis buat adalah sebagai

berikut :

H0 : Di duga tidak berpengaruh disiplin kerja terhadap

kinerja guru.
31

Ha : Di duga berpengaruh disiplin kerja terhadap kinerja

guru.

2.4 Variabel Penelitian

Variabel adalah sebuah istilah untuk mengibaratkan suatu obeject,

adapun varibel yang penulis rumuskan adalah :

X : Disiplin kerja

Y : Kinerja Guru

2.1 Gamabar Kerangka Pemikiran

H1
X : Disiplin Y : Kinerja Guru

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian yang penulis teliti adalah SMK Keuangan Pekan

baru yang berletak di JL.tuanku tambusai no18 kecamatan Payung sekaki kota

pekanbaru.

3.2 Jenis dan Sumber Data


32

Jenis data dalam penelitian ini di bagi menjadi dua yaitu :

1. Data primer

Penelitian ini menggunakan data primer yaitu data yang di

kumpulkan dan di peroleh dari sumber asli (tidak melalui media

perantara). Sumber data primer yaitu metode survey, merupakan metode

pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan lisan dan

tulisan.

2. Data Skunder

Data informasi yang di dapat dalam bentuk sudah jadi di peroleh

dari berbagai sumber baik berupa laporan maupun informasi dari pihak

koperasi ataupun pihak yang bersangkutan.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Untuk melakukan penelitian, perlu terlebih dahulu menentukan populasi

yang akan diteliti. Sugiyono (2016:80) mendefinisikan populasi sebagai berikut:

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”


33

Populasi dalam penelitian ini adalah sekolah smk keungan Pekanbaru

dengan responden sebanya 40 (Empat Puluh) guru.

3.3.2 Sampel

Sampel yang diambil dari penelitian ini adalah para Guru smk keuangan

Pekanbaru yaitu sebanyak 40 (Empat Puluh) guru.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan informasi lainnya peneliti menggunakan

teknik Kualitatif dan kuantitatif adapun pengumpulan data sebagai berikut :

a) Teknik Wawancara, yaitu melakukan wawancara dengan pihak

sekolah smk keuangan Pekanbaru.

b) Teknik Kuisioner, yaitu dengan membagikan angket yang di

dalam nya terdaftar pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh

informasi.

3.5 Analisa Data

Analisa data di lakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS.

1) Uji Kualitas Data

a) Uji Realibilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menguji konsistensi kuesioner

dalam mengukur suatu konstruk yang sama atau stabilitas

kuesioner jika digunakan dari waktu ke waktu (Ghozali,2005).


34

Pengujian konsistensi internal penelitian ini menggunakan

koefisien cronbach alpha.Teknik cronbach alpha merupakan

teknik pengujian konsistensi reliabilitas antar item yang paling

populer dan menunjukkan indeks konsistensi reliabilitas yang

cukup sempurna.Apabila koefisien alpha yang dihasilkan lebih

besar dari 0,5 maka instrument tersebut dikatakan reliabel,

sebaliknya jika koefisien alpha instrument tersebut lebih rendah

dari 0,5 maka instrument tersebut dikatakan tidak reliabel

(Nunnaly, 1978).

b) Uji Normalisasi Data

Dalam pengujian ini yang dilakukan oleh peneliti untuk

menghasilkan kualitas data, layak atau tidaknya suatu yang dapat

diangkat maka peneliti mengaitkan data, faktor dengan metode

uji Kolmogorov-smirnov, kriteria adalah jika masing-masing

variabel menghasilkan nilai K-S-Z dengan P>0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa masing-masing variabel yang diteliti

terdistribusi secara normal (Ghozali, 2005:27).

2) Teknik Pengujian Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan metode

regresi linier berganda. Metode regresi linier berganda adalah model

regresi yang digunakan jika variabel yang diteliti lebih dari satu. Rumus

regresi linear berganda untuk penelitian ini adalah:


35

Y=a+b1X1+ e

Dimana:

Y= Kinerja Guru

a = konstanta

X1= Disiplin

b1 = koefisien regresi

e = error

a) Uji t

Uji parsial berguna untuk mengetahui pengaruh masing-

masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji t dilakukan

untuk membandingkan antara thitung dengan ttabel . untuk

menentukan ttabel ditentukan dengan tingkat kayakinan

signifikasi 5%

Rumus :

❑ bi
( t ( β i) ) =
SE( bi)

Keterangan :

βi = Koefesien Regeresi

SE = standar eror koefisien regresi

Apabila t hitung > t tabel maka Ho di tolak


36

Apabila t hitung < t tabel maka Ha diterima.

b) Uji Determinasi( R2 )

Uji koefisien determinasi ( R2 ) dalam regresi linear berganda

digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh

variabel independen (X) secara serentak terhadap variabel dependen

(Y).Persentase tersebut menunjukkan seberapa besar variabel

independen dapat menjelaskan variabel dependen.Semakin besar

koefisien determinasinya, maka semakin baik variabel independen

dalam menjelaskan variabel dependennya.

Anda mungkin juga menyukai