Oleh: Nandina Endah Maulani (0807050)
Mengapa hal itu bisa terjadi?. Kurangnya atau bahkan buruknya kinerja
dari para pelaksana pendidikan seperti kepala sekolah, guru dan siswa dapat
menjadi salah satu faktor penyebab merosotnya kualitas pendidikan di Indonesia.
Ketika output pendidikan (dalam hal ini prestasi siswa dan perannya di
masyarakat) kurang memuaskan, maka yang menjadi sorotan utama masyarakat
banyak adalah guru sebagai tenaga pendidik yang sejatinya berperan secara
langsung dalam mendidik siswanya. Maka dari itu seorang guru haruslah
menunjukkan kinerja yang optimal sehingga mampu memberikan pelayanan yang
terbaik kepada masyarakat, dengan begitu kepercayaan masyarakat Indonesia
kepada tenaga pendidik akan meningkat.
Pernyataan ini juga dapat diperkuat dengan berbagai fakta yang terjadi
dalam dunia pendidikan di Indonesia, negeri kita tercinta. Seringkali kita melihat
perilaku seorang guru yang menunjukkan minimnya kepedulian mereka terhadap
keprofesionalan mereka sebagai seorang guru. Seperti yang telah diungkap
sebelumnya bahwa tingkat kepedulian guru terhadap kinerja mereka masih sangat
minim. Ketika ditanya soal kinerja, banyak guru yang berdalih bahwa mereka
bekerja sesuai dengan kesejahteraan yang diberikan pemerintah, kinerja akan
meningkat apabila ada peningkatan kesejahteraan guru. Hal ini memang tidak bisa
salahkan, karena dengan adanya motivasi maka seorang individu akan
melaksanakan suatu pekerjaan dengan lebih baik. Kesejahteraan guru merupakan
salah satu motivasi bagi guru untuk dapat menunjukan kinerja yang optimal. Tapi,
bagaimana kinerja guru bisa meningkat kalau kesejahteraannya saja belum ada
peningkatan yang signifikan??justru banyak pihak yang menyatakan bahwa
kesejahteraan guru saat ini rendah.
Oleh karena itu diperlukan adanya evaluasi kinerja guru untuk dapat
mengetahui kekurangan-kekurangan dari kinerja guru saat itu. Untuk dapat
mengevaluasi kinerja guru, maka diperlukan adanya pengukuran kinerja guru itu
sendiri. Adapun yang dimaksud dengan pengukuran kinerja menurut Larry D.
Stout (1993) dalam a ß , ³pengukuran/penilaian
kinerja merupakan proses mencatat dan mengukur pencapaian pelaksanaan
kegiatan dalam arah pencapaian misi melalui hasil-hasil yang ditampilkan berupa
produk,jasa ataupun suatu proses´. Jadi yang dimaksud dengan pengukuran kerja
guru yaitu proses menilai/mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar melalui hasil-hasil yang ditampilkan berupa (prestasi siswa) dan
ß (partisipasi siswa dalam masyarakat).
Namun demikian sebenarnya tidak semua guru bersikap acuh tak acuh
terhadap kinerja mereka dalam dunia pendidikan. Masih ada guru yang sadar akan
perannya yang begitu banyak dalam dunia pendidikan. Masih ada guru yang
selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi dunia pendidikan Indonesia
dengan terus berupaya untuk meningkatkan kinerjanya. Masih ada harapan bagi
dunia pendidikan Indonesia, asalkan semua pihak ikut bekerjasama dalam upaya
peningkatan kualitas pendidikan melalui peningkatan kinerja tenaga pendidik.
Bangkitlah guru Indonesia! Buktikan pengabdianmu kepada Negara dengan
kinerjamu yang gemilang!
c c
'
«««««««(2010).|
÷
AOnline].Tersedia:http://www.bandungkab.go.id/. (diakses tanggal 30
Desember 2010)
Ganis.(2010).
.AOnline].Tersedia:
http://ganis.student.umm.ac.id/. (diakses tanggal 31 Desember 2010)
Habibi.(2010).
a
.AOnline].Tersedia:
http://www.psb-psma.org/.(diakses tanggal 31 Desember 2010)
HM.Yunus.(2010).
a.
AOnline].Tersedia:http://m-yunus.com.(diakses tanggal 31 Desember 2010)
Mas Tosu.(2010).a
. AOnline].
Tersedia:http://smkn1bongas-tkj.blogspot.com.(diakses tanggal 31 Desember
2010)