Anda di halaman 1dari 31

PENGARUH TUNJANGAN SARTIFIKASI GURU, BEBAN KERJA DAN

MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU


PADA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN ACEH SINGKIL

Nurul Aufa

Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, STIT Hamzah Fansuri Kota Subulussalam
nurulaufa41@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini ingin melihat pengaruh tunjangan sartifikaasi guru, beban
kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja guru pada sekolah dasar di
kabupaten aceh singkil. pendekatan metode penelitian ini menggunkan
pendekatan kuantitatif. Adapun hasil. Dari data yang diperoleh menunjukan
bahwa bahwa Tunjangan Sartifikasi (X1), Beban Kerja (X2) dan Motivasi
Kerja (X3) memberikan kontribusi terhadap variable Kinerja Guru (Y)
sebesar 77,9 % dan sisanya sebesar 22,1 % dipengaruhi oleh faktor lain
yang tidak masuk dalam variable penelitian ini, seperti pendidikan,
lingkungan kerja, promosi jabatan.

Kata Kunci: Tunjangan, Sertifikasi Guru, Kinerja, Beban Kerja, Motivasi

A. PENDAHULUAN
Kualitas sumber daya manusia memiliki peran strategis untuk mencapai
kemajuan suatu negara. Hal ini bisa kita buktikan dengan mengkomparasikan kemajuan
Negara Jepang dengan Negara Indonesia. Kemajuan Negara Jepang lebih disebabkan
kualitas sumber daya manusianya ketimbang kekayaan alam yang dimiliki. Sementara
Negara Indonesia yang kaya sumber daya alam, tetapi kualitas sumber daya manusianya
rendah belum dapat mencapai kemajuan. Oleh sebab itu, untuk mencapai kemajuan
Negara Indonesia salah satu caranya dengan meningkatkan kualitas sumber daya
manusianya.
Pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Banyak pandangan yang menyatakan bahwa pendidikan merupakan faktor
utama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan melaksanakan
pendidikan yang bermutu akan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.
Sayangnya, upaya perbaikan sistem pendidikan di Indonesia belum mampu
meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Data Human Development Index
(HDI) sebagaimana yang dilaporkan oleh United Nations Development Programme
(UNDP) menunjukkan kualitas sumber daya manusia Indonesia berada pada rangking
30 JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020
yang rendah, bahkan cenderung menurun. Dari 174 negara yang diteliti UNDP, HDI
Indonesia pada tahun 1998 berada pada ranking 108, kemudian pada tahun 1999 berada
pada rangking 109, (Mulyasa,2007:3). Peringkat HDI Indonesia pada tahun 2005 berada
pada rangking 110 dari 177 negara yang teliti. Peringkat HDI Indonesia di bawah
Vietnam, Philipina, Thiland, Malaysia, Brunei, dan Singapura. Secara berturut-turut,
HDI Vietnam berada pada rangking 108, Philipina pada ranking 84, Thailand pada
rangking 73, Malaysia berada pada rangking 61, Brunei berada pada rangking 33, dan
terkhir Singapura berada pada rangking 25, (Samba, 2007: 6-7). Rendahnya HDI
Indonesia boleh jadi disebabkan rendahnya mutu pendidikan di Indonesia. Berdasarkan
hasil survei yang dilaksanakan oleh Political and Economic Risk Consultant (PERC)
sebagaimana dikutip Samba (2007:8) menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di
Indonesia berada pada posisi terendah dari 12 negara di Asia. Rendahnya kualitas
pendidikan di Indonesia sesuai dengan data yang dikeluarkan Balitbang Depdiknas pada
tahun 2003. dari 146.052 SD ternyata hanya 8 SD yang mendapat pengakuan dunia
dalam kategori The Primary Years Program (PYP), sedangkan pada tingkat SMP hanya
8 sekolah dari 20.918 SMP yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Middle
Years Program (MYP). Kemudian dari 8.036 SMA hanya 7 sekolah yang mendapat
pengakuan dunia dalam kategori The Diploman Program (DP).
Rendahnya mutu guru seringkali dipandang sebagai penyebab rendahnya mutu
sekolah. Pandangan ini dinilai tidak adil, karena banyak faktor yang mempengaruhi
mutu sekolah, sedangkan guru hanyalah salah satu faktor saja. Meskipun pandangan ini
kurang adil, kiranya pandangan ini cukup untuk dijadikan bahan refleksi semua pihak
akan pentingnya peningkatan mutu guru. Peningkatan mutu guru diharapkan dapat
berimbas pada peningkatan mutu sekolah.
Peningkatan mutu sekolah melalui peningkatan mutu guru merupakan salah satu
upaya tepat. Karena guru sebagai pelaksana pendidikan merupakan ujung tombak
tercapainya tujuan pendidikan. Guru yang berkualitas akan memungkinkan tercapainya
tujuan pendidikan secara efektif dan efesien. Sebaliknya rendahnya kualitas guru akan
menghambat tercapainya tujuan pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa untuk
mencapai tujuan pendidikan diperlukan guru yang berkualitas dengan kinerjanya.
Kinerja guru merupakan serangkaian hasil dari proses dalam melaksanakan
pekerjaannya yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Hal tersebut sesuai

31 JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020


dengan tugas pokok guru yang tercantum dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 84 Tahun 1999, Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara tentang pelaksanaan
jabatan fungsional guru dan angka kredit pada Bab II, pasal 3 sebagai berikut:
Menyusun program pengajaran, menyajikan pengajaran, dan melaksanakan evaluasi
hasil belajar, menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan terhadap
peserta didik yang menjadi tanggungjawabnya.
Menyusun program bimbingan, melak-sanakan program bimbingan evaluasi
program bimbingan, analisis hasil pelaksanaan program bimbingan dan tindak lanjut
dalam program bimbingan, terhadap peserta didik yang menjadi tanggungjawabnya.
Selain itu guru atau pendidik harus memiliki klasifikasi minimal dan sertifikasi sesuai
dengan jenjang kewenangan mengajar, diharapkan dengan klasifikasi yang dimiliki,
tentunya guru atau pendidik dalam melaksanakan tugasnya yaitu merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan
dan pengayaan, akan dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga akan menghasilkan output
seperti yang diharapkan.
Keberhasilan kinerja guru dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri guru itu sendiri
seperti rasa pengabdian, rasa tanggungjawab, rasa mencintai profesinya. Faktor dari luar
pribadi guru seperti penghargaan, baik berupa pangkat, jabatan, yang berakibat pada
penghasilan ataupun juga tambahan penghasilan selain gaji, seperti tunjungan profesi
lewat ssrtifikasi guru.
Hal ini sejalan dengan Madi dan Kalimin (2019) bahwa adanya sertifikasi guru
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru, dan motivasi kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. artinya semakin beasr
tunjangan sertifikasi maka akan semakin meningkat kinerja guru, sebaliknya semakin
sedikit tunjangan sertifikasi maka semakin menurun kinerja guru.
Menurut Rivai et al (2005:104), penilaian kinerja (performance evaluation),
pada dasarnya merupakan proses yang digunakan perusahaan untuk mengevaluas job
performance. Jika dikerjakan dengan benar, hal ini akan memberikan manfaat yang
penting bagi guru , supervisor, departemen SDM, maupun perusahaan. Supervisor dan
manajer harus mengevaluasi kinerja untuk mengetahui tindakan apa yang akan diambil.
Umpan balik yang spesifik memungkinkan mereka untuk membuat perencanaan karir,

32 JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020


pelatihan dan pengembangan, peningkatan gaji, promosi, dan keputusan keputusan
penempatan lainnya. Mathis (2002:86) menyatakan penilaian kinerja adalah keputusan
untuk promosi, pemecatan, pengurangan dan penugasan pindah tugas yang sangat
penting untuk para guru.
Tidak semua kriteria pengukuran kinerja dipakai dalam penilaian kinerja
pedawai/karyawan tentu, hal ini harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang akan
dinilai. Terdapat tiga variabel penting yang harus dipertimbangkan dalam pengukuran
kinerjanya yaitu pelaku (input), perilaku (proses) dan hasil kerja (output)
(Mahmudi,2005).
Sertifikasi guru banyak dibicarakan oleh masyarakat Indonesia saat ini, banyak
yang menulis tentang bagaimana pengaruh sertifikasi guru terhadap kinerja guru bahwa
dengan adanya sertifikasi guru menjadi lebih baik dalam hal kinerjanya, dan ada pula
yang menulis setelah sertifikasi, guru tidak mengalami perubahan pada kinerjanya.
Sertifikasi guru tidak hanya bertujuan untuk mendapat sertifikat pendidik saja namun
dengan adanya sertifikasi diharapkan kinerja guru akan menjadi lebih baik dan tujuan
Pendidikan Nasional akan tercapai dengan baik. Guru yang telah disertifikasi
diharapkan bisa menjadi guru yang profesional, bisa mengajar dengan baik, bisa
mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, dan dapat menjunjung tinggi
profesi guru sehingga profesi guru akan lebih dihargai dan tidak akan diremehkan lagi.
Guru-guru yang telah lulus sertifikasi memiliki cara yang bervariasi dalam
meningkatkan profesionalisme yang telah mereka miliki. Indikator kinerja yang mereka
miliki juga berbeda-beda hal ini dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan
wawasan serta pengetahuan yang dimiliki.
Disisi lain, dengan sartifikasi guru memiliki beban kerja yang telah ditetapkan.
Beban kerja adalah sesatu yang terasa memberatkan, barang-barang atau sesuatu
bawaan yang dipikul, yang sukar untuk dikerjakan sebagai tanggungan (M. B. Ali,
2002: 63). Beban berarti tanggungan yang harus dikerjakan sebagai tanggungan yang
menjadi tanggung jawabnya. Kerja adalah kegiatan melakukan sesatu yang dilakukan
bertujuan mendapatkan hasil pekerjaan. Jadi, Beban kerja segala yang menjadi
tanggung jawab seseorang yang dilaksanakan dengan baik untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.

33 JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020


Untuk menjalankan tugas tersebut dengan baik, diperlukan motivasi yang kuat.
Motivasi yang berarti dorongan, sebab alasan seseorang melakukan sesuatu. Dengan
demikian motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang
melakukan suatu kegiatan (Nawawi, 2003: 47). Motivasi sangat diperlukan untuk
seseorang melakukan kegiatan agar tercapainya suatu tujuan yang diharapkan, dan
adanya motivasi pada diri seseorang dapat timbul karena kesadaran diri pribadi ataupun
dorongan luar.
Seiringan dengan uraian di atas, dalam Struktur Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Aceh Singkil terdapa Seksi Urusan Pendidikan Islam. Seksi ini selain
mengurus 7 buah Madrasah Ibtidaiyah (MI), 6 buah Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan 6
buah Madrasah Aliyah (MA), juga menangani 148 seluruh guru agama Islam yang
mengajar di sekolah SD,SMP dan SMA/SMK se Kabupaten Aceh Singkil. Saat ini
jumlah guru agama Islam yang mengajar di SD,MTs dan SMA/SMK tersebut, sebanyak
148 orang, untuk lebih rinci sebagaimana terlihat pada tabel 1.1 di bawah ini.
Tabel 1. Jumlah Guru Agama Islam yang Mengajar di SD, SMP dan SMA
di Kabupaten Aceh Singkil
No. Klasifikasi Jumlah
1. Guru yang belum 60 Orang
sartifikasi
2. Guru yang sudah 88 Orang
sartifikasi
Total 148 Orang
Sumber : Tata Usaha Urpenais Kemenag Aceh Singkil 2013
Data pada tabel 1. di atas menunjukan bahwa 59,5 % guru agama Islam sudah
tergolong guru sartifikasi guru dengan mendapatkan tunjangan profesi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Hal ini menuntut bahwa kinerja mereka tentu lebih baik yang
pada akhirnya akan melahirkan akan meningkatkan mutu pendidikan itu sendiri
khususnya di wilayah Kabupaten Aceh Singkil.

B. METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini adalah dengan pendekatan kuantitatif. yaitu
mengkuantitatifkan data-data yang bersifat kualitatif yang didapat dari penyebaran

34 JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020


kuesioner. Teknik analisis data dilakukan dengan diskriptif dan kualiatatif. yaitu untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh antara variabel x 1 sebagai sartifikasi guru, x2
sebagai beban kerja dan x3 sebagai motivasi kerja dengan y sebagai kinerja. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner, wawancara,
dan dokumentasi. Kuisioner dilakukan dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan
kepada para guru sartifikasi pendidikan agama Islam yang mengajar pada sekolah SD
dalam wilayah Kabupaten Aceh Singkil. dan wawancara dilakukan dengan cara
melakukan tanya jawab kepada kepala seksi Urusan Pendidikan agama Islam kantor
Kementerian Agama Kabupaten Aceh Singkil. sedangakan untuk Studi Dokumentasi
dilakuakn pengambilan daata dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data dari
buku-buku, jurnal, majalah dan internet yang memiliki relevansi dengan penelitian.
Penelitian ini tidak menggunakan penelitian sampel tetapi menggunakan
penelitian populasi karena jumlah populasi kurang dari 100 orang, hal ini seseuai apa
yang dinyatakan Arikunto (2002:27) yang menyatakan bahwa dalam menarik sampel
yaitu apabila subjeknya kurang dari 100 orang, maka lebih baik diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlahnya lebih dari 100
orang, maka diambil 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih, oleh karena itu penelitian
ini mengambil seluruh populasi yang ada yaitu sebesar 44 orang.
Skala pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian adalah dengan
menggunakan Skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala
Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2016:86).

C. PEMBAHASAN
Setelah dilakukannya penelitian dan pengumpulan data yang diperoleh melalui
kuesioner berupa angket, maka diperoleh data mengenai Pengaruh Tunjangan
Sartifikasi, Beban Kerja dan Motivasi Kerja terhadap kinerja Guru Pendidikan Agama
Islam pada Sekolah Dasar di Kabupaten Aceh Singkil. Kemudian data tersebut disajikan
dalam bentuk analisis data dengan menggunakan sampel seluruh populasi yaitu seluruh
Guru Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Dasar di Kabupaten Aceh Singkil.

35 JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020


Kuesioner berupa angket yang digunakan tersebut bertujuan untuk
mengumpulkan data, disebarkan sebanyak 44 eksemplar kepada populasi penelitian atau
responden. Angket tersebut berisi pertanyaan dengan 5 alternatif jawaban yang masing
masing mempunyai bobot (Score) sebagai berikut :
A=Sangat Setuju Diberi Nilai (Score):5
B= Setuju Diberi Nilai : 4
C = Kurang Setuju Diberi Nilai : 3
D= Tidak Setuju Diberi Nilai : 2
E= Sangat Tidak Setuju Diberi Nilai :1
Data yang diperoleh dari kuesioner tersebut kemudian akan dianalisa dengan
menggunakan metode kuantitatif yang diperoleh dari populasi yang berjumlah 44 orang.
Penyajian Data Mengenai Karakteristik Responden.
Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Populasi Persentase
Kelamin
1 Laki Laki 26 78,79 %
2 Perempuan 7 21,21 %
Jumlah 33 100,00%
Sumber : DPP KKD Kota Subulussalam, 2013

Dari tabel 2. di atas dapat diketahui bahwa, jumlah pegawai laki laki dari
populasi yang ada lebih banyak dari pegawai perempuan, yaitu sebanyak 26 orang
(78,79 %), sedangkan pegawai perempuan sebanyak 7 orang (21,21 %). Sedangkan
identitas responden berdasarkan tingkat pendidikan, dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 3. Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Jenis Populasi Persentase
Kelamin
1. SLTA 2 6.06 %
2. Diploma III 8 24,24 %
3. S1 22 66,67 %

36 JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020


4. S-2 1 3,03 %
Jumlah 33 100,00%
Sumber : DPP KKD Kota Subulussalam, 2013

Dari tabel 3. diatas dapat diketahui bahwa pegawai yang berpendidikan SLTA
berjumlah 2 orang (6,06%), Diploma III berjumlah 8 orang (24,24 %), S-1 berjumlah 22
orang (66,67 %). dan S-2 1 orang (3,03 %).
Penilaian Responden Mengenai Tunjangan Sartifikasi (X1)
Tabel 4. Penilaian responden terhadap Tunjangan Sertifikasi Guru agar bekerja lebih
Skala Alternatif
Frequency Percent
Likert Jawaban
1 Sangat Setuju 15 34.1

2 Setuju 28 63.6

3 Kurang
1 2.3
Setuju

4 Tidak Setuju 0 0

5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 4. dapat dilihat dimana sebagian besar responden yakni 28
a uang tunjangan sartifikasi
membuat semangat mereka dalam mengajar semakin tinggi.
Tabel 5. Penilaian responden terhadap tunjangan Guru yang lulus sertifikasi
Skala Alternatif Frequen
Percent
Likert Jawaban cy
1 Sangat Setuju 11 25.0

2 Setuju 32 72.7

3 Kurang Setuju 1 2.3


4 Tidak Setuju 0 0

37 JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020


5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0

Sumber : Kuesioner, 2013

Berdasarkan Tabel 5. dapat dilihat dimana sebagian besar responden, yakni 32

bahwa uang tunjangan sartifikasi hanya diberikan kepada guru yang memenuhi jam
mengajar sebanyak 24 jam.
Tabel 6. Penilaian responden terhadap Guru yang diberikan Tunjangan Sertifikasi
Skala Alternatif
Frequency Percent
Likert Jawaban
1 Sangat Setuju 11 25.0

2 Setuju 21 47.7

3 Kurang Setuju 6 13,6

4 Tidak Setuju 6 13.6

5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 6. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (47,7%)

uang tunjangan sartifikasi guru mereka merasa kinerja yang mereka lakukan selama ini
dihargai.
Tabel 7. Penilaian responden terhadap Pemberian Tunjangan sertifikasi bagi guru agar
memberikan potensi tebaik untuk sekolah
Skala Alternatif Frequenc
Percent
Likert Jawaban y
1 Sangat Setuju 34 77.3
2 Setuju 10 22.7

38 JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020


3 Kurang Setuju 0 0

4 Tidak Setuju 0 0

5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0

Sumber : Kuesioner, 2013


Berdasarkan Tabel 7. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (77.3%)

uang tunjangan sartifikasi mereka berusaha semaksimal mungkin untuk berbuat yang
terbaik untuk sekolah.
Tabel 8. Penilaian responden terhadap pemberian tujangan Sertifikasi Guru agar lebih
loyal terhadap sekolah
Skala
Alternatif
Liker Frequency Percent
Jawaban
t
1 Sangat Setuju 23 52.3

2 Setuju 20 45.5

3 Kurang Setuju 1 2.3

4 Tidak Setuju 0 0

5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 8. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (52.3%)

uang tunjangan sartifikasi guru bisa meningkatkan loyalitas mereka terhadap sekolah.

39 JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020


Tabel 9. Penilaian responden terhadap tunjangan sertifikasi guru diberikan sesuai
dengan tanggung jawab yang dilimpahkan kepada guru
Skala Alternatif Frequenc
Percent
Likert Jawaban y
1 Sangat Setuju 11 25.0

2 Setuju 33 75.0

3 Kurang Setuju 0 0

4 Tidak Setuju 0 0

5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 9. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (75,0 %)
kinerja yang
mereka hasilkan harus sesuai dengan apa yang diberikan pemerintah kepada mereka.
Tabel 10. Penilaian responden terhadap pemberian tunjangan guru yang diterima
perbulan sebesar satu kali gaji pokok
Skal
a Alternatif Frequenc
Percent
Like Jawaban y
rt
1 Sangat Setuju 13 29.5

2 Setuju 24 54.5

3 Kurang Setuju 7 15.9

4 Tidak Setuju 0 0

5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013

40 JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020


Berdasarkan Tabel 10. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (54.5%)

uang tunjangan yang diberikan tergolong adil karena berdasarkan gaji pokok guru yang
bersangkutan.
Tabel 11. Penilaian responden terhadap tunjangan sertifikasi guru dalam
mengembangkan karir
Skala Alternatif
Frequency Percent
Likert Jawaban
1 Sangat Setuju 23 52.3

2 Setuju 21 47.7

3 Kurang Setuju 0 0

4 Tidak Setuju 0 0

5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 11. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (52,3 %)

uang tunjangan sartifikasi guru mendorong mereka untuk mengembangkan karir agar
lebih baik lagi.
Tabel 12. Penilaian responden terhadap Tunjangan sertifikasi guru untuk
mengembangkan proses pembelajaran
Skala
Alternatif Frequenc
Liker Percent
Jawaban y
t
1 Sangat Setuju 28 63.6

2 Setuju 16 36.4

3 Kurang Setuju 0 0

4 Tidak Setuju 0 0

41 JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020


5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 12. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (63,6%)

uang tunjangan sartifikasiguru membuat mereka lebih bersemangat dalam


mengembangkan pelaksanaan proses belajar mengajar.
Tabel 13. Penilaian responden terhadap tunjangan sertifikasi guru yang sangat
membantu dalam kebutuhan pokok
Skala Alternatif
Frequency Percent
Likert Jawaban
1 Sangat Setuju 29 65.9

2 Setuju 15 34.1

3 Kurang Setuju 0 0

4 Tidak Setuju 0 0

5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 13. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (65,9 %)

pemberian uang tunjangan sartifikasi guru sangat bermanfaat dalam mengatasi berbagai
kebutuhan keluarga.
Penyajian Data Mengenai Variabel Beban Kerja (X2)
Tabel 14. Penilaian responden terhadap guru yang lulus sertifikasi dan pengaruh
terhadap beban kerjanya
Skala Alternatif
Frequency Percent
Likert Jawaban
1 Sangat Setuju 9 20.5

42 JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020


2 Setuju 24 54.5

3 Kurang Setuju 7 15.9

4 Tidak Setuju 4 9.1

5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 14. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (54.5%)

lulus sartifikasi sangat berpengaruh terhadap beban kerja yang harus mereka
tanggungjawabi.
Tabel 15. Penilaian responden terhadap beban kerja guru sertifikasi 24 JTM apakah
sudah tepat
Skala Alternatif Frequen
Percent
Likert Jawaban cy
1 Sangat Setuju 5 11.4

2 Setuju 14 31.8

3 Kurang Setuju 8 18,2

4 Tidak Setuju 16 36.4

5 Sangat Tidak
1 2.3
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 15. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (31,8 %)

jam mengajar sebanyak 24 jam pelajaran.

43 JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020


Tabel 16. Penilaian responden terhadap guru yang sudah lulus sertifikasi dapat
mempengaruhi beban kerja
Skala Alternatif Frequenc
Percent
Likert Jawaban y
1 Sangat Setuju 6 13.6

2 Setuju 10 22.7

3 Kurang Setuju 22 50.0

4 Tidak Setuju 6 13.6

5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 16. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (50.0%)

berpengaruh terhadap guru yang bersangkutan secara mental.


Tabel 17. Penilaian responden terhadap beban kerja dan dampak kinerja guru
Skala Alternatif
Frequency Percent
Likert Jawaban
1 Sangat Setuju 12 27.3

2 Setuju 24 54.5

3 Kurang Setuju 5 11.4

4 Tidak Setuju 3 6.8

5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 17. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (54,5%)

kerja bagi guru sartifikasi akan berpengaruh terhadap kinerja mereka.

44 JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020


Tabel 18. Penilaian responden terhadap Beban kerja dan pendapatan
Skala Alternatif Frequenc
Percent
Likert Jawaban y
1 Sangat Setuju 18 40.9

2 Setuju 16 36.4

3 Kurang Setuju 10 22.7

4 Tidak Setuju 0 0

5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 18. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (40,9%)

sartifikasi sudah sesuai dengan pendapatan yang mereka terima.


Tabel 19. Penilaian responden terhadap seorang guru yang bebas melaksanakan
tindakan yang sesuai dengan tanggung jawabnya
Skala Alternatif Frequen
Percent
Likert Jawaban cy
1 Sangat Setuju 12 27.3

2 Setuju 21 47.7

3 Kurang Setuju 7 15.9

4 Tidak Setuju 4 9.1

5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 19. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (47,7 %)

tugasnya sesuai dengan tugas pokok serta fungsi mereka sebagai guru.

45 JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020


Tabel 20. Penilaian responden terhadap guru yang mengambil keputusan dengan
keinginan sendiri
Skala
Alternatif Frequenc
Liker Percent
Jawaban y
t
1 Sangat Setuju 5 11.4

2 Setuju 15 34,1

3 Kurang Setuju 22 50.0

4 Tidak Setuju 2 4.5

5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 20. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (50,0 %)

mengambil keputusan dengan keinginannya sendiri.


Tabel 21. Penilaian responden terhadap guru yang bekerja dengan baik apabila beban
kerja yang diberikan
Skala Alternatif Frequenc
Percent
Likert Jawaban y
1 Sangat Setuju 7 15.9

2 Setuju 23 52.3

3 Kurang Setuju 10 22.7

4 Tidak Setuju 4 9.1

5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013

46 JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020


Berdasarkan Tabel 21. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (52,3 %)

tambahan harus menjalankannya sebaik mungki.


Tabel 22. Penilaian responden terhadap guru dalam pemanfaatan waktu dalam
menyelesaikan pekerjaan
Skala Alternatif
Frequency Percent
Likert Jawaban
1 Sangat Setuju 15 34.1

2 Setuju 12 27.3

3 Kurang Setuju 6 13,6

4 Tidak Setuju 10 22.7

5 Sangat Tidak
1 2.3
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 22. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (34,1 %)

mampu memanfaatkan waktu yang tersedia untuk menyelesaikan seluruh tugas yang
telah dibebankan padanya.
Tabel 23. Penilaian responden terhadap minimnya jam kerja bagi guru PAI
Skala Alternatif Frequen
Percent
Likert Jawaban cy
1 Sangat Setuju 12 27.3

2 Setuju 22 50.0

3 Kurang Setuju 6 13.6

4 Tidak Setuju 4 9.1

5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0

47 JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020


Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 23. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (50,0%)

memenuhi jam mengajar sesuai dengan ketentuan yang berlaku karena minimnya jam
mengajar PAI di sekolah.
Penyajian Data Mengenai Variabel Motivasi Kerja (X3)
Tabel 24. Penilaian responden terhadap penghargaan
Skala Alternatif Frequen
Percent
Likert Jawaban cy

1 Sangat Setuju 11 25.0

2 Setuju 23 52.3

3 Kurang Setuju 9 20.5

4 Tidak Setuju 1 2.3

5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 24. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (52,3%)

meningkatkan motivasi kerja guru, kepla sekolah berininsiatif untuk memberikan


penghargaan bagi mereka yang kinerjanya lebih baik dari yang lain.
Tabel 25. Penilaian responden terhadap tugas belajar
Skala Alternatif Frequenc
Percent
Likert Jawaban y
1 Sangat Setuju 6 13.6

2 Setuju 21 47.7

3 Kurang Setuju 11 25.0

4 Tidak Setuju 6 13.6

48 JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020


5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0

Sumber : Kuesioner, 2013


Berdasarkan Tabel 25. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (47.7%)

selalu mengupayakan kesempatan tugas belajar bagi guru.


Tabel 26. Penilaian responden terhadap pendidikan dan pelatihan
Skala Alternatif
Frequency Percent
Likert Jawaban
1 Sangat Setuju 12 27.3

2 Setuju 22 50.0

3 Kurang Setuju 6 13.6

4 Tidak Setuju 4 9.1

5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 26. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (50.0%)
m
dalam upaya memotivasi guru, kepala sekolah mengirimkan mereka untuk mengikuti
pendidikan dan pelatihan pada setiap peluang yang ada.
Tabel 27. Penilaian responden terhadap guru dalam melaksanakan tugas apabila ada
perintah dari Kepala Sekolah
Skala Alternatif Frequen
Percent
Likert Jawaban cy
1 Sangat Setuju 5 11,4

2 Setuju 15 34.1

3 Kurang Setuju 24 54.5

49 JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020


4 Tidak Setuju 0 0

5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 27. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (54,5%)
-hari
berdasarkan perintah dari atasan.
Tabel 28. Penilaian responden terhadap kegemaran guru membaca
Skala
Alternatif Frequen
Liker Percent
Jawaban cy
t
1 Sangat Setuju 16 36.4

2 Setuju 17 38.6

3 Kurang Setuju 8 18.2

4 Tidak Setuju 3 6.8

5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 28. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (38.6%)

guru seharusnya gemar membaca buku dalam rangka meningkatkan kompetensinya.


Tabel 29. Penilaian responden terhadap guru yang berusaha dalam meningkatkan
kompetensi diri dengan mengikuti pelatihan
Skala Alternatif Frequen
Percent
Likert Jawaban cy
1 Sangat Setuju 11 25.0

2 Setuju 29 65.9

50 JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020


3 Kurang Setuju 3 6.8

4 Tidak Setuju 1 2.3

5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 29. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (65,9 %)

guru seharusnya lebih pro aktif dalam mencari peluang untuk mengikuti pendidikan dan
pelatihan.
Tabel 30. Penilaian responden terhadap peningkatan profesionalisme guru
Skala
Alternatif Frequen
Liker Percent
Jawaban cy
t
1 Sangat Setuju 10 22.7

2 Setuju 21 47.7

3 Kurang Setuju 10 22.7

4 Tidak Setuju 1 2.3

5 Sangat Tidak
2 4.5
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 30. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (47,7 %)

guru seharusnya selalu berusaha untuk meningkatkan profesionalimenya.


Tabel 31. Penilaian responden terhadap pemberian penghargaan bagi guru yang
berprestasi
Skala Alternatif Frequen
Percent
Likert Jawaban cy

51 JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020


1 Sangat Setuju 15 34.1

2 Setuju 25 56.8

3 Kurang Setuju 2 4.5

4 Tidak Setuju 2 4.5

5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 31. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (56.8%)

penghargaan dari pihak terkait dalam rangkan memotivasi yang lain untuk berbuat yang
terbaik.
Tabel 32. Penilaian responden terhadap seorang guru dalam melakukan pekerjaan yang
menantang
Skala
Alternatif Frequen
Liker Percent
Jawaban cy
t
1 Sangat Setuju 18 40.9

2 Setuju 11 25.0

3 Kurang Setuju 14 31.8

4 Tidak Setuju 1 2.3

5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 32. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (40.9%)
rjakan tugas
yang sifatnya menantang agar timbul motivasi yang lebih tinggi lagi dalam
menyelesaikan pekerjaan tersebut.

52 JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020


Tabel 33. Penilaian responden terhadap seorang guru untuk berkompetensi dengan
teman seprofesinya
Skala Alternatif Frequen
Percent
Likert Jawaban cy
1 Sangat Setuju 19 43.2

2 Setuju 17 38.6

3 Kurang Setuju 6 13.6

4 Tidak Setuju 2 4.5

5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 33. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (43,2 %)
res
berkompetisi dengan guru lain dalam rangka meningkatkan profesionalisme mereka..

Penilian Responden Mengenai Variabel Kinerja (Y)


Tabel 34. Penilaian responden terhadap kesiapan guru sebelum melaksanakan kegiatan
mengajar dikelas
Skala Alternatif Frequen
Percent
Likert Jawaban cy
1 Sangat Setuju 34 77.3

2 Setuju 10 22.7

3 Kurang Setuju 0 0

4 Tidak Setuju 0 0

5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0

Sumber : Kuesioner, 2013

53 JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020


Berdasarkan Tabel 34. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (77.3 %)

guru terlebih dahulu mempersiapkan diri sebelum melaksanakan proses belajar


mengajar di kelas.
Tabel 35. Penilaian responden terhadap kemampuan guru dalam menyesuaikan program
pengajaran dengan situasi kelas
Skal
a Alternatif Frequen
Percent
Like Jawaban cy
rt
1 Sangat Setuju 2 4.5

2 Setuju 18 40.9

3 Kurang Setuju 11 25,0

4 Tidak Setuju 9 20.5

5 Sangat Tidak
4 9.1
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 35. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (40,9 %)
bahwa seorang guru harus mampu menyesuaikan antara program
pengajaran dengan situasi dan kondisi kelas.
Tabel 36. Penilaian responden terhadap cara-cara berkomunikasi guru dengan siswa
Skala
Alternatif Frequen
Liker Percent
Jawaban cy
t
1 Sangat Setuju 32 72.7

2 Setuju 12 27.3

3 Kurang Setuju 0 0

4 Tidak Setuju 0 0

54 JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020


5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 36. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (72,7 %)

setiap guru harus mampu menjalin komunikasi dengan baik terhadap siswa.
Tabel 37. Penilaian responden terhadap pekerjaan yang dilakukan secara akurat dan
jarang melakukan kesalahan
Skala Alternatif
Frequency Percent
Likert Jawaban
1 Sangat Setuju 2 4.5

2 Setuju 11 25.0

3 Kurang Setuju 18 40.9

4 Tidak Setuju 9 20.5

5 Sangat Tidak
4 9.1
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 37. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (40.9%)

kesalahan dalam bekerja.


Tabel 38. Penilaian responden terhadap beban kerja yang dilaksanakan dengan baik
tanpa harus dibantu orang lain
Skala
Alternatif Frequen
Liker Percent
Jawaban cy
t
1 Sangat Setuju 38 86.4

2 Setuju 6 13.6

55 JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020


3 Kurang Setuju 0 0

4 Tidak Setuju 0 0

5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 38. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (86,4 %)

dilaksanakan dengan baik tanpa harus dibantu orang lain karena mereka merasa itu
merupakan tanggung jawab masing-masing.
Tabel 39. Penilaian responden terhadap saya bersedia mengorbankan waktu dan tenaga
demi pekerjaan sekolah
Skala Alternatif Frequen
Percent
Likert Jawaban cy
1 Sangat Setuju 21 47.7

2 Setuju 23 52.3

3 Kurang Setuju 0 0

4 Tidak Setuju 0 0

5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 33 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 39. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (52,3 %)
a rela mengorbankan waktu dan tenaga demi
menyelesaikan pekerjaan di sekolah.
Tabel 40. Penilaian responden terhadap pekerjaan di sekolah dengan pekerjaan pribadi.
Skala
Alternatif Frequenc
Liker Percent
Jawaban y
t

56 JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020


1 Sangat Setuju 24 54.5

2 Setuju 20 45.5

3 Kurang Setuju 0 0

4 Tidak Setuju 0 0

5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 40. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (54.5 %)
kolah daripada
pekerjaan pribadi/keluarga
Tabel 41. Penilaian responden terhadap Anda mampu mengerjakan tugas tambahan
yang diberikan atasan anda dengan tepat waktu tanpa mengganggu tugas sehari hari.
Skala
Alternatif Frequen
Liker Percent
Jawaban cy
t
1 Sangat Setuju 2 4.5

2 Setuju 23 52.3

3 Kurang Setuju 19 43.2

4 Tidak Setuju 0 0

5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 41 dapat dilihat dimana sebagian besar

mengerjakan tugas tambahan yang diberikan kepada mereka tanpa mengganggu tugas
sehari-hari.

57 JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020


Tabel 42. Penilaian responden terhadap pekerjaan di luar jam kerja dengan senang hati
(tidak terpaksa)
Skala Alternatif Frequenc
Percent
Likert Jawaban y
1 Sangat Setuju 17 38.6

2 Setuju 20 45.5

3 Kurang Setuju 7 15.9

4 Tidak Setuju 0 0

5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 42. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (45.5 %)

luar jam kerja tanpa merasa terpaksa demi kemajuan sekolah


Tabel 43. Penilaian responden terhadap tanggungjawab penuh terhadap tugas anda
dengan segala konskuensinya
Skala Alternatif Frequen
Percent
Likert Jawaban cy
1 Sangat Setuju 1 2.3

2 Setuju 31 70.5

3 Kurang Setuju 12 27.3

4 Tidak Setuju 0 0

5 Sangat Tidak
0 0
Setuju

Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013

58 JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020


Berdasarkan Tabel 43 dapat dilihat dimana sebagian besar responden (70,5 %)

terhadap tugas yang diberikan kepada mereka dengan segala konsekuensinya.

D. PENUTUP
Berdasarkan analisa hasil olahan data menunjukan bahwa secara parsial variabel
Tunjangan Sartifikasi (X1) memberikan nilai koefisien sebesar 0,326 dimana nilai ini
dapat diartikan bahwa setiap peningkatan 1% tunjangan sartifikasi guru akan
meningkatkan kinerja guru sebesar 0,326 atau 0,32 %. Secara parsial variabel
tunjangan sartifikasi guru (X1) memiliki pengaruh positif dan signifikan dimana nilai
pengaruh antara variable tunjangan sartifikasi guru (X1) terhadap kinerja (Y) sebesar
0,32 dengan tingkat signifikansi 0,00 < 0,05 pada taraf kepercayaan ( 95% dan df :
n-2), maka hipotesis yang diajukan : Tunjangan Sartifikasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja guru diterima (H1 terima dan tolak H0).
Berdasarkan analisa hasil olahan data menunjukan bahwa secara parsial variabel
Beban Kerja (X2) memberikan nilai koefisien sebesar 0,129 dimana nilai ini dapat
diartikan bahwa setiap penambahan 1% beban kerja guru akan mempengaruhi kinerja
guru sebesar 0,129 atau 0,12 %. Secara parsial variabel beban kerja guru (X2) tidak
memiliki pengaruh positif dan signifikan dimana nilai pengaruh antara variabel beban
kerja (X2) terhadap kinerja (Y) sebesar 0,12 dengan tingkat signifikansi 0,08 > 0,05
pada taraf kepercayaan ( 95% dan df : n-2), maka hipotesis yang diajukan : Beban
Kerja tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru ditolak (H1
tolak dan menerima H0).
Berdasarkan analisa hasil olahan data menunjukan bahwa secara parsialvariabel
Motivasi Kerja (X3) memberikan nilai koefisien sebesar 0,298 dimana nilai ini dapat
diartikan bahwa setiap peningkatan 1% motivasi kerja guru akan meningkatkan kinerja
guru pegawai sebesar 0,326 atau 0,32 %. Secara parsial variabel tunjangan sartifikasi
guru (X1) memiliki pengaruh positif dan signifikan dimana nilai pengaruh antara
variable tunjangan sartifikasi guru (X1) terhadap kinerja (Y) sebesar 0,32 dengan
tingkat signifikansi 0,00 < 0,05 pada taraf kepercayaan ( 95% dan df : n-2), maka
hipotesis yang diajukan : Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja guru diterima (H1 terima dan tolak H0).

59 JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020


Dari data yang diperoleh menunjukan bahwa bahwa Tunjangan Sartifikasi (X1),
Beban Kerja (X2) dan Motivasi Kerja (X3) memberikan kontribusi terhadap variable
Kinerja Guru (Y) sebesar 77,9 % dan sisanya sebesar 22,1 % dipengaruhi oleh faktor
lain yang tidak masuk dalam variable penelitian ini, seperti pendidikan, lingkungan
kerja, promosi jabatan.

E. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisis
Revisi V, Cetakan ke-12, PT. Rhineka Cipta, Jakarta.
Mulyasa, E. (2007). Standar Kompetensi dan sertifikasi Guru. Bandung: PT.
Rosdakarya.
M. B. Ali. (2002). Kamus Bahasa Indonesia, Penabur Ilmu, Bandung.
Nawawi. Hadari. (2003). Perencanaan SDM Untuk Organisasi Profit Yang Kompetitif,
Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Samba. S. 2007.Lebih Baik Tidak Sekolah. Yogyakarta: LkiS.
Sugiyono. (2016). Metode Pepenelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Madi R.A, Kalimin L.O. (2019). Pengaruh Pemberian Tunjangan Sertifikasi Guru Dan
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Smk Negeri 4 Kendari. Jurnal UPN
Veteran Jawa Timur. Vol. 10(1). pp. 45-56.
Mahmudi, (2005). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta :
BPFE.
Mathis, Robert L. dan Jackson, John H. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Edisi 9. Salemba Empat, Jakarta.
Rivai Veithzal. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori
ke Praktek. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

60 JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020

Anda mungkin juga menyukai