Nurul Aufa
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, STIT Hamzah Fansuri Kota Subulussalam
nurulaufa41@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini ingin melihat pengaruh tunjangan sartifikaasi guru, beban
kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja guru pada sekolah dasar di
kabupaten aceh singkil. pendekatan metode penelitian ini menggunkan
pendekatan kuantitatif. Adapun hasil. Dari data yang diperoleh menunjukan
bahwa bahwa Tunjangan Sartifikasi (X1), Beban Kerja (X2) dan Motivasi
Kerja (X3) memberikan kontribusi terhadap variable Kinerja Guru (Y)
sebesar 77,9 % dan sisanya sebesar 22,1 % dipengaruhi oleh faktor lain
yang tidak masuk dalam variable penelitian ini, seperti pendidikan,
lingkungan kerja, promosi jabatan.
A. PENDAHULUAN
Kualitas sumber daya manusia memiliki peran strategis untuk mencapai
kemajuan suatu negara. Hal ini bisa kita buktikan dengan mengkomparasikan kemajuan
Negara Jepang dengan Negara Indonesia. Kemajuan Negara Jepang lebih disebabkan
kualitas sumber daya manusianya ketimbang kekayaan alam yang dimiliki. Sementara
Negara Indonesia yang kaya sumber daya alam, tetapi kualitas sumber daya manusianya
rendah belum dapat mencapai kemajuan. Oleh sebab itu, untuk mencapai kemajuan
Negara Indonesia salah satu caranya dengan meningkatkan kualitas sumber daya
manusianya.
Pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Banyak pandangan yang menyatakan bahwa pendidikan merupakan faktor
utama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan melaksanakan
pendidikan yang bermutu akan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.
Sayangnya, upaya perbaikan sistem pendidikan di Indonesia belum mampu
meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Data Human Development Index
(HDI) sebagaimana yang dilaporkan oleh United Nations Development Programme
(UNDP) menunjukkan kualitas sumber daya manusia Indonesia berada pada rangking
30 JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020
yang rendah, bahkan cenderung menurun. Dari 174 negara yang diteliti UNDP, HDI
Indonesia pada tahun 1998 berada pada ranking 108, kemudian pada tahun 1999 berada
pada rangking 109, (Mulyasa,2007:3). Peringkat HDI Indonesia pada tahun 2005 berada
pada rangking 110 dari 177 negara yang teliti. Peringkat HDI Indonesia di bawah
Vietnam, Philipina, Thiland, Malaysia, Brunei, dan Singapura. Secara berturut-turut,
HDI Vietnam berada pada rangking 108, Philipina pada ranking 84, Thailand pada
rangking 73, Malaysia berada pada rangking 61, Brunei berada pada rangking 33, dan
terkhir Singapura berada pada rangking 25, (Samba, 2007: 6-7). Rendahnya HDI
Indonesia boleh jadi disebabkan rendahnya mutu pendidikan di Indonesia. Berdasarkan
hasil survei yang dilaksanakan oleh Political and Economic Risk Consultant (PERC)
sebagaimana dikutip Samba (2007:8) menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di
Indonesia berada pada posisi terendah dari 12 negara di Asia. Rendahnya kualitas
pendidikan di Indonesia sesuai dengan data yang dikeluarkan Balitbang Depdiknas pada
tahun 2003. dari 146.052 SD ternyata hanya 8 SD yang mendapat pengakuan dunia
dalam kategori The Primary Years Program (PYP), sedangkan pada tingkat SMP hanya
8 sekolah dari 20.918 SMP yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Middle
Years Program (MYP). Kemudian dari 8.036 SMA hanya 7 sekolah yang mendapat
pengakuan dunia dalam kategori The Diploman Program (DP).
Rendahnya mutu guru seringkali dipandang sebagai penyebab rendahnya mutu
sekolah. Pandangan ini dinilai tidak adil, karena banyak faktor yang mempengaruhi
mutu sekolah, sedangkan guru hanyalah salah satu faktor saja. Meskipun pandangan ini
kurang adil, kiranya pandangan ini cukup untuk dijadikan bahan refleksi semua pihak
akan pentingnya peningkatan mutu guru. Peningkatan mutu guru diharapkan dapat
berimbas pada peningkatan mutu sekolah.
Peningkatan mutu sekolah melalui peningkatan mutu guru merupakan salah satu
upaya tepat. Karena guru sebagai pelaksana pendidikan merupakan ujung tombak
tercapainya tujuan pendidikan. Guru yang berkualitas akan memungkinkan tercapainya
tujuan pendidikan secara efektif dan efesien. Sebaliknya rendahnya kualitas guru akan
menghambat tercapainya tujuan pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa untuk
mencapai tujuan pendidikan diperlukan guru yang berkualitas dengan kinerjanya.
Kinerja guru merupakan serangkaian hasil dari proses dalam melaksanakan
pekerjaannya yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Hal tersebut sesuai
B. METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini adalah dengan pendekatan kuantitatif. yaitu
mengkuantitatifkan data-data yang bersifat kualitatif yang didapat dari penyebaran
C. PEMBAHASAN
Setelah dilakukannya penelitian dan pengumpulan data yang diperoleh melalui
kuesioner berupa angket, maka diperoleh data mengenai Pengaruh Tunjangan
Sartifikasi, Beban Kerja dan Motivasi Kerja terhadap kinerja Guru Pendidikan Agama
Islam pada Sekolah Dasar di Kabupaten Aceh Singkil. Kemudian data tersebut disajikan
dalam bentuk analisis data dengan menggunakan sampel seluruh populasi yaitu seluruh
Guru Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Dasar di Kabupaten Aceh Singkil.
Dari tabel 2. di atas dapat diketahui bahwa, jumlah pegawai laki laki dari
populasi yang ada lebih banyak dari pegawai perempuan, yaitu sebanyak 26 orang
(78,79 %), sedangkan pegawai perempuan sebanyak 7 orang (21,21 %). Sedangkan
identitas responden berdasarkan tingkat pendidikan, dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 3. Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Jenis Populasi Persentase
Kelamin
1. SLTA 2 6.06 %
2. Diploma III 8 24,24 %
3. S1 22 66,67 %
Dari tabel 3. diatas dapat diketahui bahwa pegawai yang berpendidikan SLTA
berjumlah 2 orang (6,06%), Diploma III berjumlah 8 orang (24,24 %), S-1 berjumlah 22
orang (66,67 %). dan S-2 1 orang (3,03 %).
Penilaian Responden Mengenai Tunjangan Sartifikasi (X1)
Tabel 4. Penilaian responden terhadap Tunjangan Sertifikasi Guru agar bekerja lebih
Skala Alternatif
Frequency Percent
Likert Jawaban
1 Sangat Setuju 15 34.1
2 Setuju 28 63.6
3 Kurang
1 2.3
Setuju
4 Tidak Setuju 0 0
5 Sangat Tidak
0 0
Setuju
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 4. dapat dilihat dimana sebagian besar responden yakni 28
a uang tunjangan sartifikasi
membuat semangat mereka dalam mengajar semakin tinggi.
Tabel 5. Penilaian responden terhadap tunjangan Guru yang lulus sertifikasi
Skala Alternatif Frequen
Percent
Likert Jawaban cy
1 Sangat Setuju 11 25.0
2 Setuju 32 72.7
Total 44 100.0
bahwa uang tunjangan sartifikasi hanya diberikan kepada guru yang memenuhi jam
mengajar sebanyak 24 jam.
Tabel 6. Penilaian responden terhadap Guru yang diberikan Tunjangan Sertifikasi
Skala Alternatif
Frequency Percent
Likert Jawaban
1 Sangat Setuju 11 25.0
2 Setuju 21 47.7
5 Sangat Tidak
0 0
Setuju
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 6. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (47,7%)
uang tunjangan sartifikasi guru mereka merasa kinerja yang mereka lakukan selama ini
dihargai.
Tabel 7. Penilaian responden terhadap Pemberian Tunjangan sertifikasi bagi guru agar
memberikan potensi tebaik untuk sekolah
Skala Alternatif Frequenc
Percent
Likert Jawaban y
1 Sangat Setuju 34 77.3
2 Setuju 10 22.7
4 Tidak Setuju 0 0
5 Sangat Tidak
0 0
Setuju
Total 44 100.0
uang tunjangan sartifikasi mereka berusaha semaksimal mungkin untuk berbuat yang
terbaik untuk sekolah.
Tabel 8. Penilaian responden terhadap pemberian tujangan Sertifikasi Guru agar lebih
loyal terhadap sekolah
Skala
Alternatif
Liker Frequency Percent
Jawaban
t
1 Sangat Setuju 23 52.3
2 Setuju 20 45.5
4 Tidak Setuju 0 0
5 Sangat Tidak
0 0
Setuju
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 8. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (52.3%)
uang tunjangan sartifikasi guru bisa meningkatkan loyalitas mereka terhadap sekolah.
2 Setuju 33 75.0
3 Kurang Setuju 0 0
4 Tidak Setuju 0 0
5 Sangat Tidak
0 0
Setuju
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 9. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (75,0 %)
kinerja yang
mereka hasilkan harus sesuai dengan apa yang diberikan pemerintah kepada mereka.
Tabel 10. Penilaian responden terhadap pemberian tunjangan guru yang diterima
perbulan sebesar satu kali gaji pokok
Skal
a Alternatif Frequenc
Percent
Like Jawaban y
rt
1 Sangat Setuju 13 29.5
2 Setuju 24 54.5
4 Tidak Setuju 0 0
5 Sangat Tidak
0 0
Setuju
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
uang tunjangan yang diberikan tergolong adil karena berdasarkan gaji pokok guru yang
bersangkutan.
Tabel 11. Penilaian responden terhadap tunjangan sertifikasi guru dalam
mengembangkan karir
Skala Alternatif
Frequency Percent
Likert Jawaban
1 Sangat Setuju 23 52.3
2 Setuju 21 47.7
3 Kurang Setuju 0 0
4 Tidak Setuju 0 0
5 Sangat Tidak
0 0
Setuju
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 11. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (52,3 %)
uang tunjangan sartifikasi guru mendorong mereka untuk mengembangkan karir agar
lebih baik lagi.
Tabel 12. Penilaian responden terhadap Tunjangan sertifikasi guru untuk
mengembangkan proses pembelajaran
Skala
Alternatif Frequenc
Liker Percent
Jawaban y
t
1 Sangat Setuju 28 63.6
2 Setuju 16 36.4
3 Kurang Setuju 0 0
4 Tidak Setuju 0 0
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 12. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (63,6%)
2 Setuju 15 34.1
3 Kurang Setuju 0 0
4 Tidak Setuju 0 0
5 Sangat Tidak
0 0
Setuju
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 13. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (65,9 %)
pemberian uang tunjangan sartifikasi guru sangat bermanfaat dalam mengatasi berbagai
kebutuhan keluarga.
Penyajian Data Mengenai Variabel Beban Kerja (X2)
Tabel 14. Penilaian responden terhadap guru yang lulus sertifikasi dan pengaruh
terhadap beban kerjanya
Skala Alternatif
Frequency Percent
Likert Jawaban
1 Sangat Setuju 9 20.5
5 Sangat Tidak
0 0
Setuju
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 14. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (54.5%)
lulus sartifikasi sangat berpengaruh terhadap beban kerja yang harus mereka
tanggungjawabi.
Tabel 15. Penilaian responden terhadap beban kerja guru sertifikasi 24 JTM apakah
sudah tepat
Skala Alternatif Frequen
Percent
Likert Jawaban cy
1 Sangat Setuju 5 11.4
2 Setuju 14 31.8
5 Sangat Tidak
1 2.3
Setuju
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 15. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (31,8 %)
2 Setuju 10 22.7
5 Sangat Tidak
0 0
Setuju
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 16. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (50.0%)
2 Setuju 24 54.5
5 Sangat Tidak
0 0
Setuju
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 17. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (54,5%)
2 Setuju 16 36.4
4 Tidak Setuju 0 0
5 Sangat Tidak
0 0
Setuju
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 18. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (40,9%)
2 Setuju 21 47.7
5 Sangat Tidak
0 0
Setuju
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 19. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (47,7 %)
tugasnya sesuai dengan tugas pokok serta fungsi mereka sebagai guru.
2 Setuju 15 34,1
5 Sangat Tidak
0 0
Setuju
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 20. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (50,0 %)
2 Setuju 23 52.3
5 Sangat Tidak
0 0
Setuju
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
2 Setuju 12 27.3
5 Sangat Tidak
1 2.3
Setuju
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 22. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (34,1 %)
mampu memanfaatkan waktu yang tersedia untuk menyelesaikan seluruh tugas yang
telah dibebankan padanya.
Tabel 23. Penilaian responden terhadap minimnya jam kerja bagi guru PAI
Skala Alternatif Frequen
Percent
Likert Jawaban cy
1 Sangat Setuju 12 27.3
2 Setuju 22 50.0
5 Sangat Tidak
0 0
Setuju
Total 44 100.0
memenuhi jam mengajar sesuai dengan ketentuan yang berlaku karena minimnya jam
mengajar PAI di sekolah.
Penyajian Data Mengenai Variabel Motivasi Kerja (X3)
Tabel 24. Penilaian responden terhadap penghargaan
Skala Alternatif Frequen
Percent
Likert Jawaban cy
2 Setuju 23 52.3
5 Sangat Tidak
0 0
Setuju
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 24. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (52,3%)
2 Setuju 21 47.7
Total 44 100.0
2 Setuju 22 50.0
5 Sangat Tidak
0 0
Setuju
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 26. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (50.0%)
m
dalam upaya memotivasi guru, kepala sekolah mengirimkan mereka untuk mengikuti
pendidikan dan pelatihan pada setiap peluang yang ada.
Tabel 27. Penilaian responden terhadap guru dalam melaksanakan tugas apabila ada
perintah dari Kepala Sekolah
Skala Alternatif Frequen
Percent
Likert Jawaban cy
1 Sangat Setuju 5 11,4
2 Setuju 15 34.1
5 Sangat Tidak
0 0
Setuju
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 27. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (54,5%)
-hari
berdasarkan perintah dari atasan.
Tabel 28. Penilaian responden terhadap kegemaran guru membaca
Skala
Alternatif Frequen
Liker Percent
Jawaban cy
t
1 Sangat Setuju 16 36.4
2 Setuju 17 38.6
5 Sangat Tidak
0 0
Setuju
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 28. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (38.6%)
2 Setuju 29 65.9
5 Sangat Tidak
0 0
Setuju
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 29. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (65,9 %)
guru seharusnya lebih pro aktif dalam mencari peluang untuk mengikuti pendidikan dan
pelatihan.
Tabel 30. Penilaian responden terhadap peningkatan profesionalisme guru
Skala
Alternatif Frequen
Liker Percent
Jawaban cy
t
1 Sangat Setuju 10 22.7
2 Setuju 21 47.7
5 Sangat Tidak
2 4.5
Setuju
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 30. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (47,7 %)
2 Setuju 25 56.8
5 Sangat Tidak
0 0
Setuju
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 31. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (56.8%)
penghargaan dari pihak terkait dalam rangkan memotivasi yang lain untuk berbuat yang
terbaik.
Tabel 32. Penilaian responden terhadap seorang guru dalam melakukan pekerjaan yang
menantang
Skala
Alternatif Frequen
Liker Percent
Jawaban cy
t
1 Sangat Setuju 18 40.9
2 Setuju 11 25.0
5 Sangat Tidak
0 0
Setuju
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 32. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (40.9%)
rjakan tugas
yang sifatnya menantang agar timbul motivasi yang lebih tinggi lagi dalam
menyelesaikan pekerjaan tersebut.
2 Setuju 17 38.6
5 Sangat Tidak
0 0
Setuju
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 33. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (43,2 %)
res
berkompetisi dengan guru lain dalam rangka meningkatkan profesionalisme mereka..
2 Setuju 10 22.7
3 Kurang Setuju 0 0
4 Tidak Setuju 0 0
5 Sangat Tidak
0 0
Setuju
Total 44 100.0
2 Setuju 18 40.9
5 Sangat Tidak
4 9.1
Setuju
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 35. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (40,9 %)
bahwa seorang guru harus mampu menyesuaikan antara program
pengajaran dengan situasi dan kondisi kelas.
Tabel 36. Penilaian responden terhadap cara-cara berkomunikasi guru dengan siswa
Skala
Alternatif Frequen
Liker Percent
Jawaban cy
t
1 Sangat Setuju 32 72.7
2 Setuju 12 27.3
3 Kurang Setuju 0 0
4 Tidak Setuju 0 0
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 36. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (72,7 %)
setiap guru harus mampu menjalin komunikasi dengan baik terhadap siswa.
Tabel 37. Penilaian responden terhadap pekerjaan yang dilakukan secara akurat dan
jarang melakukan kesalahan
Skala Alternatif
Frequency Percent
Likert Jawaban
1 Sangat Setuju 2 4.5
2 Setuju 11 25.0
5 Sangat Tidak
4 9.1
Setuju
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 37. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (40.9%)
2 Setuju 6 13.6
4 Tidak Setuju 0 0
5 Sangat Tidak
0 0
Setuju
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 38. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (86,4 %)
dilaksanakan dengan baik tanpa harus dibantu orang lain karena mereka merasa itu
merupakan tanggung jawab masing-masing.
Tabel 39. Penilaian responden terhadap saya bersedia mengorbankan waktu dan tenaga
demi pekerjaan sekolah
Skala Alternatif Frequen
Percent
Likert Jawaban cy
1 Sangat Setuju 21 47.7
2 Setuju 23 52.3
3 Kurang Setuju 0 0
4 Tidak Setuju 0 0
5 Sangat Tidak
0 0
Setuju
Total 33 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 39. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (52,3 %)
a rela mengorbankan waktu dan tenaga demi
menyelesaikan pekerjaan di sekolah.
Tabel 40. Penilaian responden terhadap pekerjaan di sekolah dengan pekerjaan pribadi.
Skala
Alternatif Frequenc
Liker Percent
Jawaban y
t
2 Setuju 20 45.5
3 Kurang Setuju 0 0
4 Tidak Setuju 0 0
5 Sangat Tidak
0 0
Setuju
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 40. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (54.5 %)
kolah daripada
pekerjaan pribadi/keluarga
Tabel 41. Penilaian responden terhadap Anda mampu mengerjakan tugas tambahan
yang diberikan atasan anda dengan tepat waktu tanpa mengganggu tugas sehari hari.
Skala
Alternatif Frequen
Liker Percent
Jawaban cy
t
1 Sangat Setuju 2 4.5
2 Setuju 23 52.3
4 Tidak Setuju 0 0
5 Sangat Tidak
0 0
Setuju
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 41 dapat dilihat dimana sebagian besar
mengerjakan tugas tambahan yang diberikan kepada mereka tanpa mengganggu tugas
sehari-hari.
2 Setuju 20 45.5
4 Tidak Setuju 0 0
5 Sangat Tidak
0 0
Setuju
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 42. dapat dilihat dimana sebagian besar responden (45.5 %)
2 Setuju 31 70.5
4 Tidak Setuju 0 0
5 Sangat Tidak
0 0
Setuju
Total 44 100.0
Sumber : Kuesioner, 2013
D. PENUTUP
Berdasarkan analisa hasil olahan data menunjukan bahwa secara parsial variabel
Tunjangan Sartifikasi (X1) memberikan nilai koefisien sebesar 0,326 dimana nilai ini
dapat diartikan bahwa setiap peningkatan 1% tunjangan sartifikasi guru akan
meningkatkan kinerja guru sebesar 0,326 atau 0,32 %. Secara parsial variabel
tunjangan sartifikasi guru (X1) memiliki pengaruh positif dan signifikan dimana nilai
pengaruh antara variable tunjangan sartifikasi guru (X1) terhadap kinerja (Y) sebesar
0,32 dengan tingkat signifikansi 0,00 < 0,05 pada taraf kepercayaan ( 95% dan df :
n-2), maka hipotesis yang diajukan : Tunjangan Sartifikasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja guru diterima (H1 terima dan tolak H0).
Berdasarkan analisa hasil olahan data menunjukan bahwa secara parsial variabel
Beban Kerja (X2) memberikan nilai koefisien sebesar 0,129 dimana nilai ini dapat
diartikan bahwa setiap penambahan 1% beban kerja guru akan mempengaruhi kinerja
guru sebesar 0,129 atau 0,12 %. Secara parsial variabel beban kerja guru (X2) tidak
memiliki pengaruh positif dan signifikan dimana nilai pengaruh antara variabel beban
kerja (X2) terhadap kinerja (Y) sebesar 0,12 dengan tingkat signifikansi 0,08 > 0,05
pada taraf kepercayaan ( 95% dan df : n-2), maka hipotesis yang diajukan : Beban
Kerja tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru ditolak (H1
tolak dan menerima H0).
Berdasarkan analisa hasil olahan data menunjukan bahwa secara parsialvariabel
Motivasi Kerja (X3) memberikan nilai koefisien sebesar 0,298 dimana nilai ini dapat
diartikan bahwa setiap peningkatan 1% motivasi kerja guru akan meningkatkan kinerja
guru pegawai sebesar 0,326 atau 0,32 %. Secara parsial variabel tunjangan sartifikasi
guru (X1) memiliki pengaruh positif dan signifikan dimana nilai pengaruh antara
variable tunjangan sartifikasi guru (X1) terhadap kinerja (Y) sebesar 0,32 dengan
tingkat signifikansi 0,00 < 0,05 pada taraf kepercayaan ( 95% dan df : n-2), maka
hipotesis yang diajukan : Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja guru diterima (H1 terima dan tolak H0).
E. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisis
Revisi V, Cetakan ke-12, PT. Rhineka Cipta, Jakarta.
Mulyasa, E. (2007). Standar Kompetensi dan sertifikasi Guru. Bandung: PT.
Rosdakarya.
M. B. Ali. (2002). Kamus Bahasa Indonesia, Penabur Ilmu, Bandung.
Nawawi. Hadari. (2003). Perencanaan SDM Untuk Organisasi Profit Yang Kompetitif,
Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Samba. S. 2007.Lebih Baik Tidak Sekolah. Yogyakarta: LkiS.
Sugiyono. (2016). Metode Pepenelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Madi R.A, Kalimin L.O. (2019). Pengaruh Pemberian Tunjangan Sertifikasi Guru Dan
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Smk Negeri 4 Kendari. Jurnal UPN
Veteran Jawa Timur. Vol. 10(1). pp. 45-56.
Mahmudi, (2005). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta :
BPFE.
Mathis, Robert L. dan Jackson, John H. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Edisi 9. Salemba Empat, Jakarta.
Rivai Veithzal. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori
ke Praktek. Raja Grafindo Persada, Jakarta.