Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL METODELOGI KUALITATIF

UPAYA MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP


PENINGKATAN KEBERHASILAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN
PANGARANGAN III KABUPATEN SUMENEP TAHUN PELAJARAN 2020

Oleh : Mega ayu tunep puspita (717720115)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

 Secara sederhana, profesionalisme diartikan sebagai perilaku, cara, dan kualitas


yang menjadi ciri suatu profesi. Seseorang dikatakan profesional apabila pekerjaannya
memiliki ciri standar teknis atau etika suatu profesi (Oerip dan Uetomo, 2000:246-265).
Profesionalisme dapat diartikan sebagai suatu kemampuan dan keterampilan seseorang
dalam melakukan pekerjaan menurut bidang dan tingkatan masing-masing.
Profesionalisme menyangkut kecocokan antara kemampuan yang dimiliki oleh birokrasi
dengan kebutuhan tugas. Terpenuhinya kecocokan antara kemampuan dengan kebutuhan
tugas merupakan syarat terbentuknya aparatur yang profesional. Artinya keahlian dan
kemampuan aparat merefleksikan arah dan tujuan yang ingin dicapai oleh sebuah
organisasi (Kurniawan, 2005:74).
      Guru profesional akan dapat ataupun mampu meyelenggarakan proses
pembelajaran dan penilaian yang menyenangkan bagi siswa dan guru, sehingga dapat
mendorong tumbuhnya kreatifitas belajar pada diri siswa. Pemilihan model pembelajaran
yang tepat akan sangat menentukan minat atau ketertarikan dan juga partisipasi siswa
dalam pembelajaran. Melalui model pembelajaran yang tepat diharapkan siswa tidak
hanya mendapat pengetahuan, namun juga memiliki pesan kesan yang mendalam tentang
materi pelajaran yang telah disampaikan guru, sehingga dapat mendorong siswa untuk
mengimplementasikan konsep nilai yang terkandung dalam mata pelajaran pada
kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian, seorang guru dikatakan profesional apabila mampu menciptakan


proses belajar mengajar yang berkualitas dan mendatangkan prestasi belajar yang baik.
Demikian pula dengan siswa, mereka baru dikatakan memiliki prestasi belajar yang
maksimal apabila telah menguasai materi pelajaran dengan baik dan mampu
mengaktualisasikannya. Prestasi itu akan terlihat berupa pengetahuan, sikap dan
perbuatan. Untuk mendapatkan prestasi yang baik, maka seorang guru dituntut mengajar
secara profesional, sistematis, dan berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran yang efektif
dan efisien.
 
Dalam pengertian yang sederhana, guru adalah orang yang memberikan ilmu
pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan masyarakt adalah orang yang
melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak harus di lembaga pendidikan
formal. Pada hakikatnya, pekerjaan guru dianggap sebagai pekerjaan yag mulia, yang
sangat berperan dalam pengembangan sumber daya manusia. Sejalan dengan pemikiran
tersebut, maka perlu ditekankan bahwa yanglayak menjadi guru adalah orang-orang
pilihan yang mampu menjadipanutan bagi anak didiknya.
Etika kerja, kode etik, dan etos kerja merupaka tiga hal yang saling terkait
dan mempunyai peranan besar dalam mewujudkan proses dan kualitas kerja.
Efektifitas dan efisiensi suatu pekerjaan akan banyak tergantung pada tiga hal
tersebut. Oleh karena itu, setiap guru sudah seharusnya memahami, menghayati,
dan mengamalkan ketiga hal itu dalam keseluruhan kinerjanya. Di dalam proses
belajar mengajar, guru sebagai pengajar dan siswa sebagai subyek belajar dituntut
adanya profil kualifikasi tertentu dalam hal pengetahuan, kemampuan, sikap dan tata
nilai serta sifat-sifat pribadi agar proses iti dapat berlangsung dengan efektif dan efisien.
Profesionalisme memang menjadi hal yang kerap dituntut dan diharapkan dalam
berbagai profesi, tak terkecuali guru. Di kalangan guru, istilah profesionalisme sering
dihubungkan dengan program sertifikasi guru. Program pemerintah yang dilahirkan
melalui Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen ini bertujuan
untuk menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik
profesional, meningkatkan proses dan hasil pembelajaran, meningkatkan
kesejahteraan guru, meningkatkan martabat guru dalam rangka
mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.
Guru yang telah diakui kecakapan dankeahliannya serta dinyatakan lulus dalam
program sertifikasi ini akan diberikan tunjangan gaji tambahan dalam pendapatannya.
Pemberian tunjangan yang cukup menggiurkan tadi tentu memberikan tambahan
pendapatan bagi guru. Berdasarkan hal tersebut, guru yang telah lulus sertifikasi dapat
dikatakan sebagai guru yang profesional karena telah terbukti memiliki kecakapan yang
layak dan memperoleh pendapatan yang layak pula.
Prestasi Belajar Siswa tidak  dapat  dipisahkan  dari  kegiatan  belajar,
karena  belajar  merupakan  suatu  proses,  sedangkan  prestasi  belajar adalah  hasil  dari 
proses  pembelajaran  tersebut.  Bagi  seorang  anak belajar  merupakan  suatu 
kewajiban.  Berhasil  atau  tidaknya  seorang anak dalam pendidikan  tergantung  pada 
proses  belajar  yang  dialami oleh anak tersebut.
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik
secara individu maupun secara kelompok (Djamarah, 1994:19) Kata  prestasi  berasal 
dari  bahasa  Belanda “Prestasic” yang berarti  hasil  usaha.  Dalam  kamus  besar 
Bahasa  Indonesia  Prestasi belajar didefinisikan  sebagai  hasil  penilaian  yang 
diperoleh  dari kegiatan  persekolahan  yang  bersifat  kognitif  dan  biasanya  ditentukan
melalui pengukuran dan penilaian.
Menurut  Wikipedia  Prestasi berasal dari bahasa Belanda yang artinya hasil
dari usaha. Prestasi diperoleh dari usaha yang telah dikerjakan. Dari
pengertian Prestasi tersebut, maka pengertian Prestasi diri adalah hasil atas usaha yang
dilakukan seseorang. Prestasi dapat dicapai dengan mengandalkan kemampuan
intelektual, emosional, dan spiritual, serta ketahanan diri dalam menghadapai situasi
segala aspek kehidupan.  Karakter orang yang berPrestasi adalah mencintai pekerjaan,
memiliki inisiatif dan kreatif, pantang menyerah, serta menjalankan tugas dengan
sungguh-sungguh. Karakter-karakter tersebut menunjukan bahwa untuk
meraih Prestasi tertentu,
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan.
Gagne (1985:40) menyatakan bahwa Prestasi Belajar  dibedakan menjadi lima aspek,
yaitu : kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan
keterampilan. Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto (1990:110) bahwa
hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau
periode tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, Prestasi dalam penelitian ini adalah
hasil yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran.
Keberhasilan seorang siswa dalam kegiatan pembelajaran salah satunya dapat
dilihat melalui nilai–nilai yang diperoleh dalam bentuk rapor secara periodik, angka–
angka tersebut telah mencerminkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan beberapa
pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil penilaian
dan pengukuran, tingkah laku yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
yang menggambarkan kemampuan seseorang dalam menguasai mata pelajaran tertentu
selama masa tertentu serta merupakan urutan keberhasilan seseorang dalam proses
belajar tersebut.
B. FOKUS MASALAH
Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, maka sebagai penulis akan
mengidentifikasikan bagaimana Meningkatkan seorang profesionalisme guru dengan
peningkatan keberhasilan prestasi belajar siswa dan peneliti akan lebih
memfokuskan pada keberhasilan prestasi belajar siswa di SDN Pangarngan III
Kabupaten kota sumenep tahun pelajaran 2020.

C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas dan fokus masalah di atas,
bahwa dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana profesionalisme seorang guru yang harus meningkatkan
profesionalismenya terhadap peningkatan keberhasilan prestasi belajar siswanya
di SDN Pangarangan III kabupaten kota sumenep tahun pelajaran 2020 ?
2. Bagaimana hasil terhadap keberhasilan prestasi belajar siswa dalam
meningkatkan profesionalisme guru untuk peningkatan keberhasilan prestasi
belajar pada siswa di SDN Pangarangan III kabupaten kota sumenep tahun
pelajaran 2020 ?

D. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui terhadap meningkatkanya profesionalisme guru pada
peningkatan keberhasilan prestasi belajar siswa di SDN Pangarangan III
kabupaten kota sumenep tahun pelajaran 2020.
2. Untuk memperoleh hasil dengan menggunakan upaya meningkatkan
profesionalisme guru terhadap peningkatan keberhasilan prestasi belajar siswa
di SDN Pangarangan III kabupaten kota sumenep tahun pelajaran 2020.

F. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang dapat diperoleh dari tindak penelitian adalah sebagai berikut :
1. (Bagi penulis) Dapat menguasai dan mengetahui tentang arti dari
profesionalisme guru terhadap keberhasilan prestasi belajar siswa
2. Sebagai acuan penulis untuk sebagai calon seorang sarjanakependidikan dan
sekaligus calon guru untuk menjadi guru yang profesionalisme dalam mengajar
3. (Bagi guru dan sekolah) Sebagai bahan evaluasi guru untuk meningkatkan
profesionalisme baik dalam kemampuan profesional maupun personal
( kepribadian ) sehingga mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif.
4. Sebagai acuan sekolah untuk mengembangkan profesionalisme guru sehingga
meningkatkan kualitas guru pada keseluruhan mata pelajaran agar menjadi
nyaman saat melakukan proses belajar mengajar.
5. (Bagi akademisi) Sebagai kontribusi keberhasilan belajar siswa dan
keberhasilan dalam meningkatkan keprofesionalan guru
6. Sebagai bahan acuan penelitian selanjutnya, khususnya dalam meningkatkan
profesionalisme guru terhadap keberhasilan belajar siswanya.
7. (Bagi siswa) sebagai untuk masukan dalam kegiatan pembelajaran agar dapat
meningkatkan keberhasilan prestasi belajar siswa.
8. Dapat menjadi sebagai alat bukti yang bisa digunakan untuk mengajak orang tua
siswa agar ikut memantau perkembangan dan meningkatkan keberhasilan
prestasi belajar anak.

Anda mungkin juga menyukai