Anda di halaman 1dari 13

DESAIN KOMPETENSI DAN TUJUAN PEMBELAJARAN PAI

Dosen Pengampu: asrul S.Pd.I,M.Pd


Disusun Oleh
Kelompok 3:
Khairiah : 1012021071
Suwasah :10120210

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
KATA PENGANTAR

Kompetensi adalah kecakapan yang memadai untuk melakukan suatu tugas


atau sebagai memiliki ketrampilan & kecakapan yang diisyaratkan. Sedangkan
kompetensi menurut Van Looy, Van Dierdonck, and Gemmel menyatakan
kompetensi adalah sebuah karakteristik manusia yang berhubungan dengan
efektifitas performa, karakteristik ini dapat dilihat seperti gaya bertindak,
berperilaku, dan berpikir.
Kompetensi yang harus dikuasai peserta didik perlu dinyatakan sedemikian
rupa agar dapat dinilai, sebagai wujud hasil belajar peserta didik mengacu pada
pengalaman langsung. Peserta didik perlu mengetahui tujuan belajar, dan tingkat-
tingkat penguasaan yang akan digunakan sebagai criteria pencapaian secara
eksplisit, dikembangkan berdasarkan tujuan-tujuan yang telah di tetapkan, dan
memiliki konstribusi terhadap kompetensi-kompetensi yang sedang dipelajari.
Penilaian terhadap pencapaian kompetensi perlu dilakukan secara objektif,
berdasarkan kinerja peserta didik, dengan bukti penguasaan mereka terhadap
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap sebagai hasil belajar. Dengan demikian
dalam pembelajaran yang di rancang berdasarkan kompetensi, penilaian tidak
dilakukan berdasarkan pertimbangan yang bersifat subjektif.
Oleh karena itu, kompetensi merupakan factor penentu berhasil tidaknya
tujuan pembelajaran. Dengan kompetensi yang tinggi yang dimiliki oleh peserta
didik maka tentu hal ini dapat menentukan kualitas pembelajaran yang baik.
Sehingga pada akhirnya, hal ini dapat melahirkan peserta didik yang berkualitas
tinggi dalam segala hal, baik kognitif, afektif, Maupun psikomotorik.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................... i

Daftar Isi................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 4

A. Latar Belakang................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah........................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan............................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................6

A. Pengertian Kompetensi
Pembelajaran..................................................................................................... 6
B. Cara Mendesain Kompetensi............................................................................ 7
C. Tujuan Pembelajaran...........................................................................................8
BAB III PENUTUP....................................................................................... 12

A. Kesimpulan.......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan menjadi hal yang utama dan pertama dalam meningkatkan
pengatahuan anak. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang membuat anak
menjadi pandai dan dewasa sehingga dapat mengikuti pekembangan zaman. Proses
pendidikan harus diatur sedemikian rupa dalam rangka mewujudnya anak didik
yang pandai dan dewasa tersebut. Pendidikan akan berlangsung dengan baik apabila
dalam proses belajar mengajarnya dipersiapkan terlebih dahulu. Beberapa hal
disiapkan oleh pendidik agar proses belajar mengajar tersebut dengan tujuan agar
berjalan dengan lancar dan tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditentukan
sebelumnya dapat tercapai.
Sebagai mahasiswa calon pendidik tentunya aktivitas-aktivitasnya tidak
dapat dilepaskan dengan proses pembelajaran sehingga harus mengetahui tentang
proses pembelajaran tersebut. Proses pembelajaran merupakan proses yang
sistematis dimana setiap komponennya sangat menentukan keberhasilan belajar
peserta didik. Proses pembelajaran juga dikatakan sebagai suatu sistem dimana
proses belajar mengajar saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan
yang ingin dicapai.Tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik, maka perlu
adanya dpersiapan komponen-komponen pembelajaran.
Kegiatan menyiapkan komponen pembelajaran atau perencanaan desain ini
diharapkan dapat mempermudah dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan disertai dengan berbagai langkah antipatif guna memperkecil
kesenjangan yang terjadi. Oleh karena itu penyusunan makalah ini diharapkan dapat
membantu mahasiswa calon pendidik untuk memahami komponen pembelajaran
terutama dalam kompeensi pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, adapun rumusan masalah yang
akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut
1. Apa yang dimaksud dengan kompetensi pembelajaran ?
2. Bagaimana cara mendesain kompetensi pembelajaran ?
3. Apa tujuan pemelajaran PAI?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kompetensi pembelajaran
2. Untuk mengetahui cara mendesain kompetensi pembelajaran
3. Untuk mengetahui tujuan pembelajaran PAI.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kompetensi Pembelajaran
Kompetensi berasal dari kata competence, yang berati kecakapan,
kemampuan
Pengertian kompetensi berdasarkan definisi Mendiknas (SK.04/U/2002),
bahwa kompetensi merupakan seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab
yang dimiliki oleh seorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat
dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang tertentu. Pengertian dari Mendiknas ini
mengandung tiga hal pokok yang menjadi potensi dalam kompetensi. Ketiga hal
tersebut yaitu akal berpikir (mental) yang berupa seperangkat tindakan cerdas,
potensi perasaan (emosi) berupa rasa penuh tanggung jawab, dan potensi untuk
melaksanakan tugas-tugas.
Menurut R.M. Guion dalam Spencer and Spencer mendefinisikan
kemampuan atau kompetensi sebagai karakteristik yang menonjol bagi seseorang
dan mengindikasikan cara-cara berperilaku atau berpikir, dalam segala situasi dan
berlangsung terus dalam periode waktu yang lama. Dari pendapat tersebut dapat
dipahami bahwa kemampuan adalah merujuk pada kinerja seseorang dalam suatu
pekerjaan yang bisa dilihat dari pikiran, sikap, dan perilakunya.
Dalam hal pembelajaran, terjadi interaksi dua arah yakni antara peserta didik
dengan pendidik. Oleh karena itu, perlu juga adanya kompetensi yang dimiliki oleh
peserta didik yaitu, kemampuan peserta didik untuk mengerjakan sesuatu dengan
baik sebagai hasil dari proses pembelajaran atau pendidikan yang diikutinya.
Sehingga kompetensi merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh
individu dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan uraian tugas yang
dilakukannya.Juga kompetensi dapat dikatakan sebagai pengetahuan, keterampilan,
dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.Kebiasaan
berfikir dan bertindak yang secara konsisten dan terus-menerus memungkinkan
seseorang menjadi kompoten, dalam arti memiliki pengetahuan, keterampilan, dan
nilai-nilai untuk melakukan sesuatu.
Untuk menjadi seorang guru yang ideal, kita harus memiliki 4 macam
kompetensi : Kompetensi paedegogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
professional dan kompetensi social.

B. Cara Mendesain Kompetensi


Alternative pertama mendesain kompetensi atau tujuan pembelajaran atau
hasil belajar mata kuliah atau mata pelajaran yaitu berdasarkan KBK (kurikulum
berbasis kompetensi), lazimnya ada tiga komponen yang harus dirumuskan
khususnya dalam KBK, yaitu:
1. Standar kompetensi
2. Kompetensi dasar
3. Indicator
Standar Kompetensi adalah kebulatan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan
tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai dalam mempelajari suatu mata kuliah.
Cakupan standar kompetensi yaitu 1. standar isi (content standard) dan 2. standar
penampilan (performance standar). Dengan kata lain Standar Kompetensi adalah
sebuah keutuhan prestasi terbesar dari mata kuliah yang diperoleh mahasiswa
atau sebuah keutuhan prestasi terbesar dari mata pelajaran setelah mengalami
proses pembelajaran dalam satu semester.
Sedangkan Kompetensi Dasar adalah jabaran dari standar kompetensi yaitu
pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dikuasai dan dapat
ditampilkan siswa atau mahasiswa.
Dengan kata lain, Kompetensi Dasar adalah kompetensi-kompetensi
pendukung atau penentu keberhasilan tercapainya Standar Kompetensi. Tanpa
penguasaan Kompetensi Dasar mahasiswa atau siswa tidak akan mungkin berhasil
dengan utuh atau sempurna akan tercapainya Standar Kompotensi sebagai hasil
prestasi terbesar sebagai sebuah totalitas.
Indikator adalah rumusan kompotensi yang lebih spesifik yang menunjukkan
ciri-ciri penguasaan suatu kompetensi dasar atau sub-kompetensi. Sebuah
kompetensi dasar memiliki beberapa bukti atau tanda penguasaan.
C. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Tujuan ialah suatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan
selesai. Maka pendidikan merupakan suatu usaha dan kegiatan yang berproses
melalui tahap-tahap dan tingkatan-tingkatan, sehingga tujuannya bertahap dan
bertingkat. Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap dan
statis, tetapi ia merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian seseorang, berkenaan
dengan seluruh aspek kehidupannya.
Dan dari sini dapat diketahui betapa pentingnya kedudukan pendidikan agama dalam
membangun manusia Indonesia seutuhnya, dapat dibuktikan dengan
ditempatkannya unsur-unsur agama dalam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan
bernegara.
.
Pendidikan agama Islam di sekolah atau madrasah bertujuan untuk menumbuhkan dan
meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan,
penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam
sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan,
ketakwaannya, berbangsa, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan
yang lebih tinggi. [1]
Pendidikan agama Islam juga mempunyai tujuan pembentukan kepribadian muslim,
yaitu suatu kepribadian yang seluruh aspeknya dijiwai oleh ajaran Islam.[2]
Sedangkan tujuan pendidikan agama Islam sendiri diarahkan pada pencapaian tujuan,
yakni tujuan jangka panjang (tujuan umum/ tujuan khusus) dan tujuan jangka
pendek atau tujuan khusus adalah merupakan hasil penjabaran dari tujuan
pendidikan jangka panjang tadi atau tujuan hidup. Karena tujuan umum tersebut
akan sulit dicapai tanpa dijabarkan secara operasional dan terperinci secara specifik
dalam suatu pengajaran.
Maka jika kita perhatikan tujuan dari pendidikan agama Islam adalah sejalan dengan
tujuan hidup manusia itu sendiri, yakni sebagaimana tercermin dalam firman Allah
dalam surat Adzariat ayat 56 :ََ‫لجنَّ َواْ ِال ْن َس ِاالَّ ِليَ ْعبُد ُْون‬
ِ ْ‫َو َما َخلَ ْقتُا‬
“Dan aku tidak menciptakan Jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-
Ku” (Q.S Adzariat, 56)

Dengan demikian tujuan pendidikan Islam haruslah diarahkan pada pencapaian tujuan
akhir tersebut, yaitu membentuk insan yang senantiasa berhamba kepada Allah,
dalam semua aspek kehidupannya. [3]
Dari beberapa tujuan itu dapat ditarik beberapa dimensi yang hendak ditingkatkan dan
dituju oleh kegiatan PAI, yaitu:
1) Dimensi keimana peserta didik terhadap ajaran agama Islam.
2) Dimensi pemahaman atau penalaran (itelektual) serta keilmuan peserta didik
terhadap ajaran agama Islam.
3) Dimensi penghayatan atau pengalaman batin yang dirasakan peserta didik dalam
menjalankan ajaran Islam.
4) Dimensi pengamalannya, dalam arti bagaimana ajaran Islam yang telah diimani,
difahami dan dihayati sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah
SWT dan berakhlak mulia, serta diaktualisasikan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.[4]
5) Tujuan pendidikan agama Islam yang bersifat umum kemudian dijabarkan lagi
dengan disesuaikan dengan jenjang pendidikan menjadi tujuan-tujuan khusus pada
setiap jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Pendidikan agama Islam pada jenjang pendidikan dasar bertujuan memberikan
kemampuan dasar kepada peserta didik tentang agama Islam untuk
mengembangkan kehidupan beragama, sehingga menjadi manusia muslim yang
beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Serta berakhlak mulia sebagai pribadi,
anggota masyarakat, warga negara, dan anggota umat manusia.
Sedangkan pendidikan agama Islam pada jenjang pendidikan menengah (SMU)
bertujuan untuk meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan
pengamalan peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia
muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Serta berakhlak mulia
dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk
melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
Untuk mencapai tujuan-tujuan khusus tersebut, kemudian dijabarkan secara rinci
dalam bentuk kemampuan-kemampuan dasar yang diharapkan dari peserta didik
setelah menyelesaikan (tamat dari) jenjang pendidikan
Tujuan pendidikan agama Islam tidak hanya bisa dipandang dari satu sisi saja atau
bisa dikatakan bahwasannya pendidikan agama Islam membentuk manusia
melakukan hal baik dalam segala sisi, antara manusia dengan tuhan dan manusia
dengan manusia yang lainya.
Dalam buku yang berjudulkan “Pendidikan Islam Di Rumah Dan Sekolah” yang
ditulis oleh Abdurrahman An Nahlawi dikatakan bahwasannya tujuan pendidikan
Islam adalah merealisasikan penghambaan kepada Allah dalam kehidupan
manusia, baik secara individual maupun secara sosial.
Sedangkan Prof. H.M. Arifin, dalam bukunya “Pendidikan Islam” halaman 38
dikatakan bahwasanya bila dilihat dari ilmu pendidikan teoritis, tujuan pendidikan
ditempuh secara bertingkat, misalnya tujuan intermediair (sementara atau antara)
yang dijadikan batas sasaran kemampuan yang harus dicapai dalam proses pada
tingkat tertentu, untuk mencapai tujuan akhir.
Tujuan insidental merupakan peristiwa tertentu yang tidak direncanakan, akan tetapi
dapat dijadikan sasaran pendidikan yang mengandung tujuan tertentu yaitu anak
didik timbul kemampuan untuk memahami arti kekuasaan tuhan yang harus
diyakini kebenarannya. Tahap kemampuan ini menjadi bagian dari tujuan antara
untuk mencapai tujuan akhir pendidikan.
Tujuan pendidikan agama Islam juga dapat dirumuskan sebagaimana berikut:
1. Untuk mempelajari secara mendalam tentang apa sebenarnya (hakekat) agama
Islam itu, dan bagaimana posisi serta hubungannya dengan agama-agama lain
dalam kehidupan budaya manusia.
2. untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama yang asli,
bagaimana penjabaran Islam sepanjang sejarahnya.
3. untuk mempelajari secara mendalam sumber ajaran agama Islam yang tetap abadi
dan dinamis, bagaimana aktualisasinya sepanjang sejarahnya.
4. untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prisip dan nilai-nilai dasar ajaran
agama Islam, dan bagaimana realisasinya dalam membimbing dan mengarahkan
serta mengontrol perkembangan budaya dan peradaban manusia pada zaman
modern ini.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kompetensi berasal dari kata competence, yang berati kecakapan, kemampuan.
Pengertian kompetensi berdasarkan definisi Mendiknas (SK.04/U/2002), bahwa
kompetensi merupakan seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang
dimiliki oleh seorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat
dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang tertentu. Pengertian dari Mendiknas ini
mengandung tiga hal pokok yang menjadi potensi dalam kompetensi. Ketiga hal
tersebut yaitu akal berpikir (mental) yang berupa seperangkat tindakan cerdas,
potensi perasaan (emosi) berupa rasa penuh tanggung jawab, dan potensi untuk
melaksanakan tugas-tugas.
2. Alternative pertama mendesain kompetensi atau tujuan pembelajaran atau hasil
belajar mata kuliah atau mata pelajaran yaitu berdasarkan KBK (kurikulum
berbasis kompetensi), lazimnya ada tiga komponen yang harus dirumuskan
khususnya dalam KBK, yaitu:
1. Standar kompetensi
2. Kompetensi dasar
3. Indicator
3. Sedangkan tujuan pendidikan agama Islam sendiri diarahkan pada pencapaian
tujuan, yakni tujuan jangka panjang (tujuan umum/ tujuan khusus) dan tujuan
jangka pendek atau tujuan khusus adalah merupakan hasil penjabaran dari tujuan
pendidikan jangka panjang tadi atau tujuan hidup.

DAFTAR PUSTAKA
http://faizal-ahsan.blogspot.co.id/2014/09/desain-kompetensi.html/diakses-pada-
tanggal-04-November-2016/pukul-08.30
http://yodhikans.blogspot.co.id/2014/11/desain-kompetensi-
pembelajaran.html/diakses-pada-tanggal-04-November-2016/pukul-08.30
http://komandobisnis.blogspot.co.id/2016/04/desain-kompetensi-dan-
tujuan.html/diakses-pada-tanggal-04-November-2016/pukul-08.30
Diposting oleh siti hatikah di 18.36
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke
FacebookBagikan ke Pinterest

Anda mungkin juga menyukai