Anda di halaman 1dari 6

NAMA NIM KELAS

: GITA KHOERUNNISA : 0900423 : IPAI/B

PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Jawaban

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 39 Ayat (2) bahwa: Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas: merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bagi pendidik perguruan tinggi (Dosen). Jadi Sebelum memulai setiap kegiatan setiap orang seringnya memiliki perencanaan, hal itu dilakukan karena dengan perencanaan kegiatan yang akan dilakukan oleh seseorang akan berjalan dengan baik. Tanpa perencanaan kegiatan yang harusnya dapat dilakukan dengan baik dapat berubah menjadi berantakan karena kita tidak memiliki gambaran dan managemen akan kegiatan yang akan dilakukan tak terkecuali dalam kegiatan pembelajaran. Bagi pengajar yang profesional, merencanakan kegiatan pembelajaran adalah sebuah hal yang wajib dilakukan demi suksesnya pembelajran yang akan dilakukan. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 35 Ayat 1 bahwa: Beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 2 Ayat (1) bahwa Lingkup Standar Nasional Pendidikan meliputi: a. Standar Isi; b. Standar Proses; c. Standar Kompetensi Lulusan;

d. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan; e. Standar Sarana dan Prasarana; f. Standar Pengelolaan; g. Standar Pembiayaan; dan h. Standar Penilaian Pendidikan.

(Untuk guru Kewajiban utama pada tiga (3) standar, yakni: Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian Pendidikan)

2.

Apakah perencanaan pembelajaran memiliki perananan yang penting dalam pembelajaran? Pertanyaan inilah yang sering kali muncul karena sering terjadi anggapan bahwa mengajar tanpa perencanaan juga dapat dilakukan. Mengajar tanpa membuat perencanaan memang dapat dilakukan akan tetapi mengajar jenis itu akan susah dalam mencapai tujuan dari kegiatan mengajar itu sendiri. Hal tersebut karena mengajar tanpa perencanaan akan memiliki focus pembelajaran yang kurang, metode dan teknik penyampaian yang apa adanya atau seadanya, materi yang hanya seadanya, managemen waktu yang tidak proporsional, dan tingkat keberhasilan siswa dalam memahami materi pelajaran susah tercapai dan diukur. Suatu proses pembelajaran akan dikatakan berhasil apabila diawali dengan perencanaan yang sangat matang, maka setengah keberhasilan sudah tercapai, setengahnya lagi terletak pada pelaksanaan.perencanaan pembelajaran pada mulanya merupakan suatu ide dari orang yang merancangnya, tentang bentuk-bentuk pelaksanaan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan, maka setelah guru merencanakan pembelajarannya maka semua kegiatan belajar akan terlaksanan dengan baik dengan keterampilan guru yang bisa merangsang siswa berinteraktif baik dengan guru itu sendiri ataupun dengan siawa yang lain dan ketika siswa itu berinteraktif maka siswa akan mendapatkan inspirasi-inspirasi baru sehingga membuat belajar siswa semakin menyenangkan dan siswa merasa tertantang dengan materi yang di bahas guru

untuk mengetahui lebih dalam lagi nah dari sana guru akan bisa mengetahui sejauh manakah kekreativitasan siswa atau bakat siswa maka tugas guru selanjutnya tinggal mengarahkan dan memberikan peluang bagi siswa untuk mengembangkan bakatnya dengan kemandiriannya. Maka darisanalah akan terlihat seberapa besar kompetensi guru dalam menyusun Perencanaan Pembelajarannya. 3. Komponen RPP adalah : 1. Identitas mata pelajaran Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester, program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan. 2. Standar kompetensi Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran. 3. Kompetensi dasar Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran. 4. Indikator pencapaian kompetensi Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. 5. Tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. 6. Materi ajar Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi. 7. Alokasi waktu Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban

belajar. 8. Metode pembelajaran Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Pendekatan pembelajaran tematik digunakan untuk peserta didik kelas 1 sampai kelas 3 SD/MI. 9. Kegiatan pembelajaran a. Pendahuluan Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. b. Inti Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. c. Penutup Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut. 10. Penilaian hasil belajar Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian. 11. Sumber belajar Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kom petensi. 4. a. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan Pembelajaran adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan telah dijabarkan dalam silabus, hal ini dibuat agar kegiatan pembelajaran berjalan sistematis dan mencapai tujuan pembelajaran. Adapun pendapat laim tentang perencanaan pembelajaran yaitu Perencanaan pembelajaran menurut Ibrahim merupakan kegiatan merumuskan tujuan apa yang akan dicapai oleh suatu kegiatan pembelajaran, cara apa yang dipakai untuk menilai pencapaian tujuan tersebut, materi apa yang akan disampaikan, bagaimana cara menyampaikan, serta alat atau media apa yang diperlukan. Pendapat lain mengenai perencanaan pembelajaran adalah kegiatan memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu pembelajaran (PBM) yaitu dengan mengkoordinasikan (mengatur dan merespon) komponen-komponen pembelajaran sehingga arah kegiatan (tujuan), isi kegiatan (materi), cara penyampaian kegiatan (metode dan teknik), serta bagaimana mengukurnya (evaluasi) menjadi jelas dan sistematis (Nana Sudjana). b. Standar Kompetensi Standar Kompetensi adalah Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran. Ada juga yang mengartikan bahwa SK adalah sejumlah kompetensi minimal untuk setiap aspek/keterampilan berbahasa/bersastra yang wajib dimiliki siswa pada setiap akhir semester/kelas tertentu c. Kompetensi dasar Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran dan adapula yang mengartikan bahwa KD adalah sejumlah kompetensi minimal yang dijabarkan dari standar kompetensi tertentu. Sebagai kompetensi minimal, SK dan KD masih perlu ditambah, diperluas, dirinci, dan diperdalam untuk menuju kompetensi maksimal. Pencapaian sejumlah KD akan menentukan keberhasilan pencapaian SK. d. Standar Proses Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan

pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan. Standar proses berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar proses ini berlaku untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah pada jalur formal, baik pada sistem paket maupun pada sistem kredit semester. Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. SUMBER 1. http://khofif.wordpress.com/2009/10/29/perencanaan-pembelajaran-denganpengembangan-kurikulum/ Materi Ajar perencanaan Pembelajaran Tim Penyusun FIP-UPI, 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan bagian IV. Bandung : PT IMTIMA. :

Anda mungkin juga menyukai