Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Global Edukasi ISSN 2597-873X (cetak)

Vol. 5, No. 5, Apr 2022, hlm. 271 – 276 ISSN 2614-5588 (online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PERKALIAN


CARA SUSUN DENGAN METODE DEMONTRASI

Ati Sondang Sinaga


SD Negeri 13 Hutanamora, kab. Samosir
e-mail: atisondang.sinaga@gmail.com

Abstract: This research is motivated by the low mathematics learning outcomes of SD


Negeri 13 Hutanamora, Pangururan sub-district, in class IV which are still far from the
expected learning outcomes. This learning improvement activity was carried out in class
IV of SD Negeri 13 Hutanamora, Pangururan sub-district, Samosir district. From the
results of data processing and analysis, it can be concluded that the process of delivering
mathematics learning must be based on mastery of concepts and provision of assistive
devices for students. Thus these tools can be used during the teaching and learning
process so that they can make materials to increase the frequency of learning outcomes.
Therefore the teacher must be able to create learning designs that can be accepted by
students.

Keywords: demonstration; device

Abstak: Penelitian ini dilaatarbelakangi rendahnya hasil belajar Matematika SD Negeri


13 Hutanamora, kecamatan Pangururan, di kelas IV yang masih jauh dari hasil
belajar yang diharapkan. Kegiatan perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan di
kelas IV SD Negeri 13 Hutanamora, kecamatan Pangururan, kabupaten Samosir.
Dari hasil pengolahan dan analisis data, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
proses penyampaian pembelajaran matematika harus didasarkan pada penguasaan
konsep serta pemberian alat bantu bagi siswa. Dengan demikian alat bantu
tersebut bisa digunakan pada saat proses belajar mengajar sehingga dapat
menjadikan bahan untuk meningkatkan frekuensi hasil belajar. Maka dari itu guru
harus mampu menciptakan desain pembelajaran yang dapat diterima oleh siswa.

Kata kunci: demonstrasi; alat bantu

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

271
Jurnal Global Edukasi ISSN 2597-873X (cetak)
Vol. 5, No. 5, Apr 2022, hlm. 271 – 276 ISSN 2614-5588 (online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE

PENDAHULUAN 2020). Sejauh gaji guru masih relatif


rendah, tampaknya tidak mudah
Masalah rendahnya mutu meningkatkan mutu pendidikan. Di
sekolah sudah sangat sering situlah titik kelemahan pendidikan
dikeluhkan masyarakat (Farida, 2020). kita, sehingga mutu sekolah sulit
Hal ini peranan guru merupakan salah ditingkatkan. Oleh sebab itu, jika kita
satu unsur yang dianggap sangat benar-benar mau meningkatkan mutu
menentukan. Dengan kata lain, sekolah, maka system penggajian guru
rendahnya mutu sekolah dipandang secepatnya diperbaiki.
mempunyai kaitan langsung dengan Dengan demikian untuk
rendahnya mutu guru. Orangtua menciptakan potensi guru yang baik,
melihat sekolah, terutama dilihat mutu maka harus diadakan upaya untuk
gurunya. Sebab mutu guru yang meningkatkan profesionalisme kegu-
rendah menyebabkan mutu sekolah ruan, karana hal ini sangat menunjang
yang rendah pula. Sebagian besar guru bagi pelaksanaan proses pemelajaran
dianggap mutunya rendah. Masalah yang baik. Maka dari itu upaya yang
pengelolaan dan administrasi biaya dilakukan adalah dengan mengadakan
pendidikan kita terletak pada masih Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
rumitnya prosedur pembiayaan, mulai didasarkan pada desain kajian seorang
dari perencanaan sampai pada proses guru agar bias diterima siswa yang
pengelolaannya. Kerumitan itu nantinya akan menciptakan suasana
menyangkut mata rantai birokrasi pembelajaran yang baik. Apabila
atas-bawah (vertikal) maupun siswa sudah bias menerima
hubungan antarinstansi satu dengan pembelajaran yang guru sampaikan,
lainnya (horizontal). dengan demikian proses pembe-
Sampai sekarang jawaban yang lajaranpun akan diikuti dengan baik.
memuaskan terhadap permasalahan Maka dari itu tentunya hasil belajar
guru dan mutu pendidikan masih pun akan meningkat.
dicari dan diupayakan. Mungkin bisa Dengan melihat paparan yang
dicoba untuk membatasi jumlah sudah dijelaskan, serta melihat
masukan ke pendidikan guru sebatas perolehan hasil belajar matematika SD
jumlah minimal program studi masih Negeri 13 Hutanamora, Kecamatan
bisa memenuhi syarat. Jika masukan Pangururan, di kelas IV yang masih
sudah amat terbatas, maka lulusan jauh dari hasil belajar yang sesuai
juga amat terbatas, sehingga jumlah dengan apa yang diharapkan yaitu
pencari kerja di bidang pendidikan dengan perolehan hamper 60% siswa
makin berkurang, sampai pada suatu mendapatkan hasil belajar yang masih
titik di mana terdapat kekurangan guru kurang. Dengan demikian, penulis
lagi. Sedangkan yang ada sekarang mencoba melakukan penelitian
mudah-mudahan dalam jangka waktu terhadap siswa terhadap mekanisme
tertentu bisa diangkat, walaupun belajar mengajar yaitu dengan
sebagai guru bantu. menggunakan kajian meningkatkan
Sampai saat ini memang sudah kemampuan memahami perkalian cara
banyak kebijakan dan strategi untuk susun pada siswa kelas SD Negeri 13
memperbaiki mutu sekolah, namun Hutanamora, Kecamatan Pangururan
hasilnya belum optimal (Siregar, dengan metode demontrasi.

272
Jurnal Global Edukasi ISSN 2597-873X (cetak)
Vol. 5, No. 5, Apr 2022, hlm. 271 – 276 ISSN 2614-5588 (online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE

METODE diberikan guru. Dengan demikian pada


pelaksanaan perbaikan pembelajaran
Kegiatan perbaikan pembe- akan dilakukan pada siklus II.
lajaran ini dilaksanakan di kelas IV Pada siklus II guru
SD Negeri 13 Hutanamora, kecamatan memberikan materi yang efisien serta
Pangururan, kabupaten Samosir. pemberian diskusi tanya jawab antara
Adapun karakteristik siswa kelas IV siswa dengan guru sehingga terjadi
SD Negeri 13 Hutanamora, komunikasi yang baik antara siswa
Kecamatan Pangururan di antaranya dan guru. Guru juga memberikan
adalah jumlah siswa 20 orang yang media sederhana yaitu media korak
terdiri dari 9 orang laki-laki dan 11 api yang dapat membantui siswa
orang perempuan usia siswa rata-rata dalam proses pembelajaran. Dengan
9 sampai dengan 10 tahun dengan demikian pada siklus II terdapat hasil
keadaan ekonomi siswa sebagian yang konsisten yaitu dilihat dari hasil
besar tergolong ekonomi menengah evaluasi tidak terdapat nilai yang
kebawah dengan pekerjaan orang kurang. Dengan demikian siklus ke II
tuanya kebanyakan petani dan tempat dinyatakan berhasil membangkitkan
tinggal tidak jauh dari sekolah. semangat siswa sehingga tidak
Dalam pelaksanaan proses diperlukan tahapan siklus selanjutnya.
perbaikan pembelajaran dilakukan
pengamatan oleh teman sejawat
dengan menggunakan lembar obser- HASIL DAN PEMBAHASAN
vasi. Adapun saran yang diberikan
adalah harus mampu menguasai Berdasarkan hasil penelitian
materi serta memberikan penjelasan yang dilakukan, maka diperoleh data
yang simple terhadap siswa siswa agar yang menunjukan aktivitas siswa
supaya proses pembelajaran berjalan dalam proses pembelajaran. Selain
dengan kondusif. Selanjutnya lembar dari itu terdapat beberapa hasil
observasi yang digunakan teman pembelajaran yang diperoleh setelah
sejawat untuk mengamati proses penulis melakukan penelitian.
perbaikan pembelajaran pada siklus
selanjutnya pada mata pelajaran Tabel 1. Evaluasi Siklus I
Matematika Jumlah
Kategori Persentase
Refleksi dilakukan berdasarkan Siswa
hasil diskusi dengan teman sejawat Baik 14 orang 30%
setelah proses perbaikan pembelajaran Sedang 4 orang 40%
siklus I mata pelajaran Matematika Kurang 2 orang 30%
selesai. Sesuai dengan hasil yang
diperoleh siswa ternyata masih ada Tampak pada ananalisis
sebagian siswa yang belum mampu kategori bahwa nilai yang berkategori
mamahami materi sehingga dalam baik baru mencapai 30%. Itu artinya
menjawab soal masih ada yang salah sebagian kecil pada siklus ke I sudah
dengan kualifikasi dibawah rata-rata, lebih meningkat dari pada sebelum
hal ini disebabkan oleh penyampaian adanya perbaikan pembelajaran.
materi guru yang terlalu cepat dan Meskipun demikian, siswa
kurangnya situasi tanya jawab yang yang berkategori kurang masih dalam

273
Jurnal Global Edukasi ISSN 2597-873X (cetak)
Vol. 5, No. 5, Apr 2022, hlm. 271 – 276 ISSN 2614-5588 (online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE

proses sebesar 30% dan yang karena sampai tahap ini tingkat
berkategori sedang sebanyak 40%. Itu keberhasilan belajar sudah tercapai.
akhirnya pada siklus ke II jumlah Selanjutnya siswa yang mendapatkan
siswa yang berkategori sedang dan kategori sedang terdapat 20%. Hal ini
kurang harus mengalami penurunan. jelas terlihat bahwa prestasi siswa
Setelah permasalahan utama sedang mengalami penurunan yang
yang menjadi focus perbaikan dalam signifikan.
mata pelajaran Matematika, penulis Setelah permasalahan utama
mencoba memperbaiki terhadap pada perbaikan pembelajaran pada
proses pembelajaran serta meminta siklus I dan II dilaksanakan, penulis
bantuan kepada teman sejawat untuk merasa puas dengan meningkatnya
mengidentifikasi factor penyebab nilai siswa pada pelaksanaan
rendahnya tingkat penguasaan perbaikan pembelajaran pada siklus ke
terhadap materi pelajaran yang II dilihat dari kategori sedang yang
disampaikan. Dan akhirnya dari hasil mengalami penurunan serta tidak
refleksi dan diskusi dengan teman terdapatnya siswa yang mendapat nilai
sejawat ditemukan beberapa kurang.
penyebab, antara lain adalah sebagai Berdasarkan hasil diskusi
berikut: dengan teman sejawat, pembelajaran
1. Guru terlalu cepat dalam menca- yang sudah dilaksanakan sudah ada
paikan pembelajaran. kemajuan. Dengan demikian bisa
2. Guru kurang menguasai dalam terlihat pada tahapan siklus I yang
penggunaan alat peraga. menunjukan bahwa kenaikan hasil
3. Guru kurang menyampaikan tujuan evaluasi siswa belum terlalu terlihat
pembelajaran. signifikan, tetapi apabila dibandingkan
4. Guru kurang memberikan pengua- pada sebelum ada perbaikan masih
tan kepada siswa. dapat dikategorikan lebih baik dari
5. Tidak adanya diskusi antara siswa sebelumnya karena pada siklus I tidak
dan guru. terdapat nilai dibawah 4 ke bawah.
Dengan demikian menunjukan bahwa
Tabel 2. Evaluasi Siklus II perbaikan pembelajaran belum
Jumlah signifikan tetapi sudah menunjukan
Kategori Persentase
Siswa sedikit perubahan kearah yang lebih
Baik 14 orang 70% baik dengan kualifikasi baik 70%,
Sedang 4 orang 20% sedang 20% dan kurang 10%. Dengan
Kurang 2 orang 10% demikian penulis mencoba pada
tahapan selanjutnya yaitu di tahap
Tampak pada analisis kategori siklus II.
di atas bahwa nilai yang berkategori Telah terjadi hasil peningkatan
baik jauh lebih banyak dan mengalami hasil belajar pada siklus II. Dengan
kenaikan prestasi yang cukup demikian terjadi perubahan yang
signifikan yaitu mencapai 70,00%. Itu sangat signifikan antara hasil dari
artinya pada siklus ke II sudah penelitian siklus II, dimana pada
menunjukan tingkat keberhasilan siklus II terdapat hasil evaluasi yang
proses pembelajaran dengan hal ini dapat dikategorikan baik. Dengan
maka cukup hanya sampai siklus II demikian penelitian sudah dapat

274
Jurnal Global Edukasi ISSN 2597-873X (cetak)
Vol. 5, No. 5, Apr 2022, hlm. 271 – 276 ISSN 2614-5588 (online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE

dikatakan berhasil pada siklus II serta sedikit mengalami kenaikan serta


tidak ada tahapan siklus selanjutnya belum begitui signifikan.
karena pada siklus II sudah dapat Setelah melakukan berbagai
dikategorikan baik dengan hasil diskusi dengan teman sejawat, maka
evaluasi 70% siswa dengan hasil penulis mencoba mendesain pola
kategori baik dan 20% siswa dengan pembelajaran yang lebih kreatif yaitu
kategori hasil evaluasi sedang. disamping menggunakan media teknik
Berdasarkan temuan data yang cara susun dalam penyampaian materi
diperoleh dari proses perbaikan perkalian dalam proses pembelajaran,
pembelajaran yang dilaksanakan penulis juga menggunakan system
terbukti menunjukan ada perubahan diskusi tanya jawab dengan mencoba
belajar siswa yang signifikan dari uji keberanian terhadap siswa.
perkembangan siswa dengan adanya Dengan demikian penulis mendapat-
upaya dan desain serta metode kan hasil temuan yaitu meningkatnya
pembelajaran yang diupayakan pada tingkat hasil belajar siswa, maka dari
setiap siklusnya. itu proses penelitian penulis cukupkan
Hal ini terbukti dengan hasil pada siklus II karena pada siklus ini
yang tampak dari kemajuan yang hasil belajar siswa sudah didapatkan
dialami oleh masing-masing siswa dengan hasil yang baik.
yang semakin meningkat dilihat dari
rekapitulasi nilai perbaikan pem-
belajaran. SIMPULAN
Pelaksanaan proses perbaikan
yang telah dilaksanakan pada Mata Dari hasil pengolahan dan
Pelajaran Matematika tentang peng- analisis data, maka dari hasil
gunaan perkalian cara susun untuk perbaikan pembelajaran telah dilaksa-
meningkatkan pemahaman siswa nakan dapat ditarik kesimpulan bahwa
terhadap perkalian. Dengan demikian proses penyampaian pembelajaran
penulis menggunakan metode cara matematika harus didasarkan pada
susun dengan menggunakan media penguasaan konsep serta pemberian
korek api yang dijadikan alat Bantu alat Bantu bagi siswa. Dengan
untuk proses penjumlahan bilangan demikian alat Bantu tersebut bisa
dalam teknik perkalian cara susun. digunakan pada saat proses belajar
Pada tahapan pertama terdapat mengajar sehingga dapat menjadikan
sedikit kenaikan hasil pembelajaran, bahan untuk meningkatkan frekuensi
hal ini didasarkan oleh penyampaian hasil belajar. Maka dari itu guru harus
guru yang terlalu cepat dan kurang mampu menciptakan desain pembe-
adanya system diskusi antara siswa lajaran yang dapat diterima oleh
dengan guru. Oleh sebab itu tahapan siswa.
pertama yaitu pada siklus I hanya

275
Jurnal Global Edukasi ISSN 2597-873X (cetak)
Vol. 5, No. 5, Apr 2022, hlm. 271 – 276 ISSN 2614-5588 (online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE

DAFTAR PUSTAKA

Farida, T. E. (2020). Upaya Pendidikan dan Pengajaran:


Meningkatkan Kemampuan JPPP, 1(1), 38-48.
Memahami Perkalian Cara Suparti, S. (2019). Peningkatan
Susun Pada Siswa Kelas Iv Kemampuan Guru
Sdn Palasari. Jurnal Educatio Mengembangakan Rpp
FKIP UNMA, 6(2), 536-541. Dengan Menerapkan Metode
Panjaitan, D. J. (2019). Model Think Demonstrasi Melalui Supervisi
Pair Share dengan Media Kunjungan Kelas. Jurnal Pena
Aplikasi Komputer untuk Edukasi, 6(2), 43-50.
Meningkatkan Penguasaan Sutarni, S., & Sapta, A. (2020).
Triple Pythagoras. Jurnal Meningkatkan hasil belajar
MathEducation matematika dengan
Nusantara, 2(2), 172-177. menerapkan metode drill.
Pakpahan, S. P., & Sapta, A. (2020). Jurnal Pena Edukasi, 7(1), 1-
Pengaruh Model Think Pair 8.
Share Berbantuan Maple Toruan, N. L. (2021). Meningkatkan
Terhadap Hasil Belajar Fungsi Hasil Belajar Matematika
Invers. AKSIOMA: Jurnal Dengan Menggunakan Metode
Program Studi Pendidikan Demonstrasi dan Media
Matematika, 9(1), 174-181. Potongan Lidi. Jurnal Global
Sapta, A., Hamid, A., & Syahputra, E. Edukasi, 4(4), 247-252.
(2021). Model Pembelajaran Wahyudi, C., Sirait, S., Rahmadani,
Daring Dengan Pendampingan E., Sapta, A., & Saragih, S. R.
Orang Tua. AKSIOMA: Jurnal D. (2021). Efektivitas
Program Studi Pendidikan Pembelajaran Daring Melalui
Matematika, 10(3), 1432-1443. Whatsapp Group Terhadap
Siregar, N. H. (2020). Pengembangan Kemampuan Pemahaman
Kualitas Pendidikan Di Konsep Matematis Siswa.
Indonesia Dilakukan Melalui Jurnal Pena Edukasi, 8(1), 1-
Peningkatan Profesionalitas 6.
Guru. Jurnal Penelitian,

276

Anda mungkin juga menyukai