Anda di halaman 1dari 7

Daitin Tarigan

Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Make A Match Pada Mata Pelajaran …

JURNAL KREANO, ISSN : 2086-2334


Diterbitkan oleh Jurusan Matematika FMIPA UNNES
Volume 5 Nomor 1 Bulan Juni Tahun 2014

Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan


Model Make A Match Pada Mata Pelajaran Matematika
di Kelas V SDN 050687 Sawit Seberang

Daitin Tarigan
Jurusan Matematika PGSD FIP Universitas Negeri Medan
Email: daitin.tarigan@yahoo.co.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran
Matematika materi mengubah pecahan ke bentuk persen, desimal dan sebaliknya dengan
menggunakan model make a match di kelas V SD Negeri 050687 Sawit Seberang T.A
2013/2014. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan alat
pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas guru dan siswa.
Berdasarkan analisis data diperoleh hasil pada siklus I Pertemuan I skor aktivitas guru
adalah 82,14 dengan kriteria baik dan aktivitas belajar dalah aktif. Tindakan dilanjutkan
sampai dengan siklus ke II. Pada pertemuan II siklus II skor aktivitas guru adalah 96,42
dengan kriteria sangat baik dan aktivitas belajar klasikal adalah sangat aktif. Dari hasil
tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tindakan penelitian berhasil karena nilai
indikator aktivitas belajar siswa dan jumlah siswa yang dinyatakan aktif secara klasikal
telah mencapai 80%. Dengan demikian maka penggunaan model make a match dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas V SD Negeri 050687 Sawit Seberang pada
mata pelajaran Matematika materi mengubah pecahan ke bentuk persen, desimal.

Kata Kunci: Model Make a Match; Aktivitas Belajar Siswa

Abstract
This reseach aim is to know the student activity on Math at topic change the fraction into
percent, desimal and vice versa, using make a match model on fifth grade of SDN 050687
Sawit Seberang 2013/2014. This is a classroom action research which is used activity
observrvation sheet as its instrumen of collecting data. From the analisys of data, it is got
result as follows: on cycle I meet I, teacher activity score is 82,14, which was mean good,
and learning activity was active. The action and then continued until second cycle. On the
meet II cylce II, it was got teacher activity score is 96,42, which was mean very good, and
clasical learning activity was very active. Based on the result, it was conclude that the
action was succes because reach the indicator, that was 80% of student active. So, the
using make a match model can raise the student activity of learning on fifth grade of SDN
050687 Sawit Seberang on Mathematics especially on topic changing the fraction into
percent, decimal.

Keywords: Make a Match model; student learning activity.

Informasi Tentang Artikel


Diterima pada : 20 Februari 2014
Disetujui pada : 21 April 2014
Diterbitkan : Juni 2014

56
Daitin Tarigan
Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Make A Match Pada Mata Pelajaran …

PENDAHULUAN diberikan oleh guru di papan tulis. Pada


Dalam proses pembelajaran aktivitas kondisi tersebut menunjukkan aktivitas be-
siswa merupakan hal yang sangat perlu di- lajar siswa yang rendah, dan belum me-
perhatikan karena pada prinsipnya belajar nyeluruh karena didominasi oleh siswa-
adalah berbuat atau dikenal dengan sembo- siswa yang aktif dan pintar di kelas. Aki-
yan learning by doing. Berbuat untuk me- batnya siswa yang tidak aktif akan kurang
ngubah tingkah laku artinya melakukan se- memahami konsep materi pelajaran dan
suatu kegiatan atau aktivitas. Tidak ada be- belum dapat mencapai tujuan pembelajar-
lajar kalau tidak ada aktivitas karena tanpa an. Berdasarkan hasil wawancara dengan
aktivitas proses pembelajaran tidak mung- guru kelas V SD Negeri 050687 Sawit Se-
kin berlangsung dengan baik. Itulah sebab- berang, dalam proses pembelajaran mate-
nya aktivitas siswa merupakan prinsip atau matika diperoleh jumlah persentase siswa
asas yang sangat penting dalam proses yang aktif adalah ± 10% dari 35 orang sis-
pembelajaran. Begitu juga halnya dalam wa yang artinya 31 siswa tidak aktif dan 4
pembelajaran matematika yang sangat me- siswa melakukan aktivitas belajar dalam
nuntut aktivitas siswa. kelas. Apabila hal ini terus dibiarkan, ma-
Namun kenyataan yang terjadi sesuai ka akan berpengaruh buruk pada pemaha-
pengalaman peneliti saat mengadakan ob- man siswa sehingga mengakibatkan ren-
servasi terhadap mahasiswa PPL, dalam dahnya hasil belajar siswa pada mata pe-
pembelajaran matematika masih menun- lajaran matematika.
jukkan rendahnya aktivitas belajar siswa Untuk mengatasi masalah tersebut,
yang disebabkan oleh guru dan siswa. Gu- maka dibutuhkan solusi berupa pengguna-
ru belum menggunakan model pembelajar- an model pembelajaran baru yang lebih
an yang tepat dalam meningkatkan aktivi- menyenangkan dan dapat memotivasi sis-
tas belajar siswa pada pelajaran matema- wa untuk melakukan aktivitas belajar pada
tika. Guru lebih banyak menjelaskan mate- pembelajaran matematika. Menurut peneli-
ri pelajaran kepada siswa daripada meng- ti model pembelajaran yang paling tepat a-
ikutsertakan siswa dalam proses pembela- dalah make a match atau mencari pasa-
jaran sehingga pembelajaran jadi membo- ngan. Model pembelajaran make a match
sankan. Akibatnya banyak siswa kurang merupakan suatu model pembelajaran ac-
memahami materi pelajaran yang diberi- tive learning yang dapat dilakukan dalam
kan. Selain dari itu, banyak siswa yang kelas berskala besar yaitu berjumlah 30–40
beranggapan bahwa matematika merupa- orang siswa, baik dilakukan secara indivi-
kan mata pelajaran yang sulit karena mem- du maupun kelompok. Dalam penggunaan
pelajari ide-ide atau konsep yang bersifat model ini guru menggunakan kartu–kartu
abstrak. Dalam hal ini terlihat siswa tidak dimana terdapat kartu yang berisi perta-
termotivasi untuk aktif saat mengikuti nyaan dan kartu yang berisi jawaban. Pada
pembelajaran matematika di kelas (Parja- pelaksanaannya siswa diminta untuk men-
yanti dan Wardono, 2012) cari pasangan kartu yaitu pertanyaan dan
Hal inilah yang juga terjadi di SD jawaban sebelum batas waktu yang diten-
Negeri 050687 Sawit Seberang. Dalam tukan dan bagi siswa yang dapat menyo-
proses pembelajaran matematika, peneliti cokan kartunya akan diberi poin.
menemui rendahnya aktivitas belajar yang Berdasarkan latar belakang masalah
dilakukan siswa. Siswa lebih banyak du- di atas, maka penelitian tindakan kelas me-
duk diam dan mendengarkan penjelasan ngenai bagaimana caranya meningkatkan
guru. Tidak ada siswa yang mengajukan aktivitas belajar siswa dengan mengguna-
pertanyaan dan memberikan pendapatnya kan model make a match pada mata pela-
dalam proses pembelajaran matematika jaran matematika di kelas v SD Negeri
serta sedikit siswa yang berani menjawab 050687 Sawit Seberang tahun akademik
pertanyaan dan menyelesaikan soal yang 2013/2014 perlu untuk dilakukan.

57
Daitin Tarigan
Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Make A Match Pada Mata Pelajaran …

Menurut Sampurna (2009) aktivitas litian ini menggunakan beberapa tahapan


adalah kegiatan, keaktifan, dan kesibukan. yakni dimulai dari perencanaan, pelaksa-
Sedangkan menurut Slameto (2010) bela- naan, pengamatan dan refleksi. Alat peng-
jar ialah suatu proses usaha yang dilaku- umpulan data yang digunakan pada pene-
kan seseorang untuk memperoleh suatu pe- litian ini adalah lembar observasi (Prabo-
rubahan tingkah laku yang baru secara ke- wo, 2012).
seluruhan, sebagai hasil pengalamannya Langkah-langkah prosedur dalam
sendiri dalam interaksi dengan lingkung- penelitian ini yakni sebelum menerapkan
annya. model make a match, peneliti terlebih da-
Menurut Suprijono (2012) model hulu mengamati aktivitas belajar siswa.
pembelajaran adalah suatu kerangka kon- Hal ini dilakukan agar peneliti mengetahui
septual yang melukiskan prosedur yang kondisi awal siswa yakni aktivitas belajar
sistematis dalam mengorganisasikan peng- siswa pada pelajaran Matematika yaitu
alaman belajar untuk mencapai tujuan be- materi mengubah pecahan ke bentuk per-
lajar. Selanjutnya menurut Joyce & Weil sen, desimal dan sebaliknya sehingga pe-
(dalam Rusman, 2011) model pembelajar- neliti dapat memulai melakukan proses be-
an adalah suatu rencana atau pola yang da- lajar mengajar dengan menggunakan mo-
pat digunakan untuk membentuk kuriku- del make a match untuk memperoleh hasil
lum (rencana pembelajaran jangka pan- yang lebih baik.
jang), merancang bahan-bahan pembela-
jaran dan membimbing pembelajaran di Siklus I
kelas. Siklus pertama dilakukan dengan tu-
Isjoni (2009) menyataan bahwa juan mengimplementasikan tindakan ini
Make a Match adalah model pembelajaran dengan menggunakan Model pembelajaran
dengan teknik mencari pasangan. Sedang- Make a Match.
kan menurut Suprianto (2010), Make a 1. Tahap Perencanaan
Match adalah kartu-kartu yang berisi kartu Pada tahap perencanaan dilakukan
permasalahan dan kartu jawaban”. pengkajian terhadap masalah yang ditemu-
kan dalam pembelajaran. Pada tahap pe-
METODE PENELITIAN rencanaan ini dilakukan kegiatan: (a) Me-
Penelitian ini dilakukan di SD Ne- netapkan tindakan yang akan dilakukan
geri 050687 Sawit Seberang pada semester untuk mengatasi masalah (rendahnya akti-
2 T. A 2013/2014. Jenis penelitian ini ada- vitas belajar siswa) khususnya pada materi
lah penelitian tindakan kelas (classroom pokok mengubah pecahan ke bentuk per-
action research) yang bertujuan untuk me- sen, desimal dan sebaliknya; (b) Menyu-
ningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas sun skenario pembelajaran berupa rencana
V SDN 050687 Sawit Seberang pada T.A pelaksanaan pembelajaran (RPP); (c)
2013/2014 yang berjumlah 35 orang siswa. Membuat kartu-kartu yang akan dibagikan
Dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak kepada siswa yaitu kartu yang berisi per-
16 orang dan siswa perempuan 19 orang. tanyaan dan kartu yang berisi jawaban; (d)
Adapun yang menjadi variabel penelitian Menyusun lembar observasi yang akan
adalah aktivitas belajar dan model make a digunakan yaitu lembar observasi untuk
match. mengamati kegiatan pelaksanaan tindakan
Sesuai dengan jenis penelitian tindakan yang dilakukan guru dan lembar observasi
kelas, maka penelitian ini memiliki bebe- untuk melihat aktivitas belajar siswa.
rapa tahapan yang merupakan suatu siklus. 2. Tahap Pelaksanaan
Tiap siklus dilaksanakan berdasarkan per- Setelah perencanan tindakan I disu-
ubahan yang akan dicapai. Pada penelitian sun dengan matang, maka tahap selanjut-
ini akan dilaksanakan dalam dua siklus nya adalah melaksanakan tindakan I sesuai
yakni siklus I dan siklus II. Prosedur Pene- rencana.

58
Daitin Tarigan
Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Make A Match Pada Mata Pelajaran …

Adapun tahapan yang dilakukan memberikan kesimpulan, mengerjakan tu-


peneliti adalah: (a) Peneliti memberikan gas yang diberikan oleh guru, dan mem-
salam kepada siswa; (b) Menyampaikan berikan perhatian dan konsentrasi terhadap
tujuan pembelajaran yang akan dipelajari tugas-tugas yang diberikan.
oleh siswa; (c) Menyampaikan materi 4. Tahap Refleksi
pembelajaran dengan menerapkan model Kegiatan yang dilakukan pada tahap
pembelajaran Make a Match pada materi refleksi yaitu menganalisa hasil observasi
pokok mengubah pecahan ke bentuk per- untuk mengetahui terjadinya peningkatan
sen, desimal dan sebaliknya sesuai dengan aktivitas siswa dalam belajar. Jika pelaksa-
RPP yang telah disusun peneliti; (d) Pene- naan siklus I masih belum menunjukkan
liti membagi siswa ke dalam 2 kelompok; peningkatan aktivitas belajar siswa maka
(e) Peneliti membagikan kartu-kartu kepa- hasil refleksi dipergunakan sebagai dasar
da kelompok, kelompok pertama diberi pertimbangan untuk merencanakan pelak-
kartu tipe A yaitu berisi kartu pertanyaan sanaan siklus berikutnya.
dan kelompok kedua diberi kartu tipe B
yaitu berisi kartu jawaban; (f) Mengatur Siklus II
posisi kelompok-kelompok yaitu kelom- 1. Tahap Perencanaan
pok pertama dan kedua berdiri berjajar sa- Berdasarkan hasil pengamatan pene-
ling berhadapan; (g) Peneliti membunyi- liti dan observatory selama pelaksanaan
kan peluit sebagai tanda agar kelompok tindakan pada siklus I, dapat diidentifikasi
saling bergerak mencari pasangan perta- hambatan atau kesulitan yang ditemukan
nyaan-jawaban dan berdiskusi; (h) Memin- dalam meningkatkan aktivitas belajar sis-
ta kelompok yang selesai diskusi untuk wa dalam pembelajaran matematika de-
membacakan hasilnya di depan kelas ngan menggunakan model pembelajaran
“apakah pasangan pertanyaan-jawaban make a match.
cocok?”; (i) Peneliti dengan siswa menilai Selanjutnya yang dilakukan adalah:
dan menyimpulkan pembelajaran; (j) Pe- (a) Melakukan perbaikan sesuai dengan
neliti memberikan tes untuk mengetahui skenario pembelajaran berupa rencana pe-
hasil dari proses belajar mengajar yang laksanaan pembelajaran (RPP); (b) Me-
bersifat individual. nyusun lembar observasi terdiri dari lem-
3. Tahap Pengamatan bar observasi pelaksanaan kegiatan yang
Pada tahap observasi dan evaluasi dilakukan guru dan lembar observasi akti-
dilakukan kegiatan mengevaluasi pelaksa- vitas belajar siswa.
naan tindakan dengan menggunakan lem- 2. Tahap Pelaksanaan
bar observasi yang terdiri dari: (a) Aktivi- Pada tahap ini kegiatan yang dilak-
tas guru (peneliti) selama proses tindakan, sanakan adalah melaksanakan skenario ke-
meliputi: kegiatan membuka pelajaran, giatan yang direncanakan yaitu sebagai be-
mengelola pembelajaran, melaksanakan rikut:
pembelajaran dengan menggunakan model a. Memberikan salam
make a match, membimbing siswa dalam b. Melakukan appersepsi
diskusi, memberikan peluang kepada siswa c. Memberikan motivasi kepada siswa
untuk lebih aktif, melaksanakan evaluasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
dan menutup pembelajaran; (b) Aktivitas d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
siswa selama proses pembelajaran, melipu- yang akan dipelajari oleh siswa.
ti: Aktivitas membaca buku bacaan, meng- e. Menyampaikan materi pembelajaran
ajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, dengan menerapkan langkah-langkah
mendengarkan penjelasan guru/teman, dari model pembelajaran make a match
mencatat hal-hal penting dari materi yang yaitu sebagai berikut:
diajarkan, aktif dalam diskusi kelompok, 1) Peneliti membagi siswa ke dalam 2
mengemukakan pendapat/ tanggapan, kelompok.

59
Daitin Tarigan
Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Make A Match Pada Mata Pelajaran …

2) Peneliti membagikan kartu-kartu melaksanakan pembelajaran dengan meng-


kepada kelompok, kelompok gunakan model make a match, membim-
pertama diberi kartu tipe A yaitu bing siswa dalam diskusi, memberikan pe-
berisi kartu pertanyaan dan luang kepada siswa untuk lebih aktif, me-
kelompok kedua diberi kartu tipe B laksanakan evaluasi dan menutup pembe-
yaitu berisi kartu jawaban. lajaran; dan (b) Aktivitas siswa selama
3) Mengatur posisi kelompok- proses pembelajaran, meliputi: Aktivitas
kelompok yaitu kelompok pertama membaca buku bacaan, mengajukan perta-
dan kedua berdiri berjajar saling nyaan, menjawab pertanyaan, mendengar-
berhadapan. kan penjelasan guru/teman, mencatat hal-
4) Peneliti membunyikan peluit sebagai hal penting dari materi yang diajarkan,
tanda agar kelompok saling bergerak aktif dalam diskusi kelompok, mengemu-
mencari pasangan pertanyaan- kakan pendapat/tanggapan, memberikan
jawaban dan mulai untuk berdiskusi. kesimpulan, mengerjakan tugas yang di-
5) Meminta kelompok yang selesai berikan oleh guru, dan memberikan per-
diskusi untuk menuliskan dan hatian dan konsentrasi terhadap tugas-tu-
membacakan hasilnya di depan kelas gas yang diberikan.
“apakah pasangan pertanyaan- 4. Tahap Refleksi
jawaban benar?” Kegiatan refleksi dilakukan selama
6) Peneliti dengan siswa menilai dan siklus II dengan mengamati segala sesuatu
menyimpulkan pembelajaran. yang terjadi di dalam kelas pada siklus II.
7) Peneliti memberikan tes untuk Jika pelaksanaan siklus II sudah menun-
mengetahui hasil dari proses belajar jukkan peningkatan aktivitas belajar siswa
mengajar yang bersifat individual. maka hasil refleksi dipergunakan sebagai
3. Tahap Pengamatan dasar untuk penyusunan kesimpulannya.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap
ini adalah mengobservasi aktivitas dengan HASIL
menggunakan lembar observasi yang terdi- Berdasarkan analisis data diketahui
ri dari: (a) Aktivitas guru (peneliti) selama bahwa aktivitas belajar siswa secara kla-
proses tindakan, meliputi: kegiatan mem- sikal mengalami peningkatan. Peningkatan
buka pelajaran, mengelolah pembelajaran, siswa tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Daftar Keseluruhan Aktivitas Belajar Siswa Pada Setiap Siklus


Kode Siklus I Siklus I Siklus II Siklus II
No. Kriteria
Siswa Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan I Pertemuan II
1 01 21 22 24 27 Cukup Aktif
2 02 23 25 27 32 Aktif
3 03 32 34 34 36 Sangat Aktif
4 04 23 25 32 33 Aktif
5 05 21 23 25 29 Cukup Aktif
6 06 28 33 33 35 Aktif
7 07 22 23 25 30 Cukup Aktif
8 08 24 25 33 33 Aktif
9 09 26 27 32 33 Aktif
10 10 20 22 24 27 Cukup Aktif
11 11 23 25 27 32 Aktif
12 12 26 32 32 34 Aktif
13 13 34 36 38 39 Sangat Aktif
14 14 32 33 35 37 Sangat Aktif
15 15 33 35 37 39 Sangat Aktif
16 16 32 34 37 38 Sangat Aktif
17 17 24 25 27 32 Aktif
18 18 25 27 32 33 Aktif

60
Daitin Tarigan
Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Make A Match Pada Mata Pelajaran …

Kode Siklus I Siklus I Siklus II Siklus II


No. Kriteria
Siswa Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan I Pertemuan II
19 19 27 27 32 33 Aktif
20 20 27 32 34 36 Sangat Aktif
21 21 26 32 34 32 Aktif
22 22 32 34 36 37 Sangat Aktif
23 23 22 24 26 32 Aktif
24 24 23 25 27 32 Aktif
25 25 35 37 38 39 Sangat Aktif
26 26 24 25 28 33 Aktif
27 27 24 25 26 32 Aktif
28 28 25 26 32 34 Aktif
28 28 32 33 35 37 Sangat Aktif
30 30 33 34 37 39 Sangat Aktif
31 31 32 34 36 37 Sangat Aktif
32 32 23 24 26 32 Aktif
33 33 28 32 33 35 Aktif
34 34 21 22 23 27 Cukup aktif
35 35 26 32 33 34 Aktif
Jumlah 925 1004 1089 1180 Aktif
Persentase 66,07% 71,71% 77,78% 84,28% Aktif
Aktif 10 16 22 30 Aktif
Tidak Aktif 25 19 13 5 Aktif
Persentase
28,57% 45,71% 62,86% 85,71% Aktif
Aktif
Persentase
71,43% 54,28% 37,14% 14,28% Aktif
Tidak Aktif

SIMPULAN I kegiatan peneliti tergolong baik. Selan-


Berdasarkan hasil penelitian dan jutnya dilakukan perbaikan pada siklus II
pembahasan dari tiap-tiap siklus dapat di- kegiatan peneliti pada pertemuan I tergo-
simpulkan bahwa penggunaan model make long sangat baik (92,85) dan pertemuan II
a match terbukti dapat meningkatkan akti- siklus II juga mengalami peningkatan dan
vitas belajar siswa pada mata pelajaran tergolong sangat baik yaitu 96,42.; (c) Ak-
Matematika yaitu materi mengubah peca- tivitas belajar siswa secara klasikal, pada
han ke bentuk persen, desimal dan seba- pra siklus terdapat 4 orang (11,42%) di-
liknya di kelas V SD Negeri 050687 Sawit nyatakan aktif, pada pertemuan I siklus I
Seberang yang dapat dibuktikan dari hasil: terdapat 10 orang (28,57%) dinyatakan ak-
(a) Pada pertemuan I siklus I mengguna- tif dan pada pertemuan II siklus I terdapat
kan model make a match di peroleh rata- 2 orang (5,71%) dinyatakan sangat aktif
rata persentase aktivitas belajar siswa se- dan 14 orang (40%) siswa dinyatakan ak-
besar 66,07% dengan kriteria cukup aktif tif. Secara klasikal pada pertemuan I dan II
dan pertemuan II pada siklus I diperoleh siklus I, para siswa dinyatakan masih be-
rata-rata persentase aktivitas belajar siswa lum aktif dalam belajar karena masih ku-
sebesar 71,71% dengan kriteria cukup ak- rang dari 80% sesuai yang dipersyaratkan
tif. Pada pertemuan I siklus II mengguna- dalam penelitian ini. Setelah dilakukan
kan model make a match di peroleh rata- perbaikan pada siklus II dengan tetap
rata persentase aktivitas belajar siswa se- menggunakan model make a match, pada
besar 77,78% dengan kriteria cukup aktif pertemuan I siklus II terjadi peningkatan
dan pada pertemuan II siklus II diperoleh aktivitas belajar siswa secara klasikal yaitu
rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar terdapat 7 orang (20%) dinyatakan sangat
84,28% dengan kriteria aktif; (b) Kegiatan aktif dan 15 orang (42,85%) dinyatakan
peneliti selama pertemuan I siklus I tergo- aktif. Selanjutnya pada pertemuan II siklus
long baik (82,14) pada pertemuan II siklus II juga mengalami peningkatan dengan 11

61
Daitin Tarigan
Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Make A Match Pada Mata Pelajaran …

orang (31,42%) dinyatakan sangat aktif Untuk Penalaran Matematis, artikel


dan 19 orang (54,28%) dinyatakan aktif. dalam Jurnal Kreano, Vol. 4(1), edi-
Secara klasikal pada pertemuan I dan II si Juni, pp. 64-72.
siklus II, para siswa dinyatakan telah aktif Prabowo, A. 2012. Pembelajaran Berbasis
dalam belajar karena banyaknya siswa Proyek Untuk Meningkatkan Pema-
yang dinyatakan aktif lebih dari 80% yang haman Mahasiswa atas Permasala-
dipersyaratkan dalam penelitian ini. han Statistika pada Perkuliahan Stu-
di Kasus dan Seminar, artikel dalam
Jurnal Kreano, Vol. 3(2), edisi
DAFTAR PUSTAKA Desember, pp. 82-90
Arikunto, et. Al. 2010. Penelitian Tin- Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar.
dakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Devaga, P. 2012. Upaya meningkatkan Rusman, 2009. Model-model Pembelajar-
aktivitas belajar siswa pada mata an Mengembangkan Profesionalisme
pelajaran IPA dengan menggunakan Guru. Bandung: Rajawali Pers.
model pembelajaran Make A Match Russfendi, E.T, 1993. Pengajaran Mate-
di kelas V SD Negeri 024762 Binjai matika Modern dan Terkini, Ban-
T.A 2011/2012, skripsi UNIMED dung : Tarsito.
Dewi, R. 2010. Profesionalisasi Guru Sanjaya, W. 2011. Strategi Pembelajaran
Melalui Penelitian Tindakan Kelas. dan Desain Sistem Pembelajaran.
Medan: Pasca Sarjana Unimed. Jakarta: Kencana
Djaali. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakar- Sardiman, 2009. Interaksi dan Motivasi
ta: Bumi Aksara Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Hamalik, O. 2011. Proses Belajar Menga- Grafindo Persada.
jar. Jakarta: Bumi Aksara. Soenarjo. 2007. Matematika 5 Untuk
Amin, S. 2011. Metode Make a Match SD/MI Kelas. Jakarta: Departemen
dalam Pembelajaran. Online di Pendidikan Nasional.
http://s4iful4min.blogspot.com/2011 Slameto. 2010. Belajar dan Faktor –
/02/metode-make-match-dalam- Faktor Yang Mempengaruhi. Jakar-
pembelajaran ta: Rineka Cipta
Isjoni, 2009. Pembelajaran Kooperatif: Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Belajar
Meningkatkan kecerdasan komuni- Mengajar. Bandung: Remaja Rosda
kasi antar peserta didik. Yogyakarta: Karya.
Pustaka Pelajar. Sampurna, K. 2009. Kamus Lengkap Ba-
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran hasa Indonesia. Surabaya: Cipta
Inovatif. Medan: Media Parsada. Karya.
Parjayanti, A.D. dan Wardono. 2013. Studi Suprijono, A, 2009. Cooperative Learning.
Komparasi Model Pembelajaran An- Surabaya: Pustaka Pelajar.
tara Inkuiri dan Advance Organizer

62

Anda mungkin juga menyukai