Anda di halaman 1dari 18

A.

Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian
yang dilakukan oleh guru ke kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan
penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktek
pembelajaran. Dilakukan sebanyak 3 siklus, dimana pada setiap siklusnya terdiri
dari empat langkah yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran
2017/2018. Penelitian akan dilakukan di kelas X IPA A SMA Negeri 2 Kota
Bengkulu.
C. Subjek Penelitian
Pelaksanaan tindakan dilakukan pada 32 siswa (12 siswa laki-laki dan 20
siswa perempuan) di kelas X IPA A SMA Negeri 2 Kota Bengkulu.
D. Definisi Operasional Variabel
1. Pembelajaran penemuan terbimbing (guided discovery learning) adalah
model pembelajaran yang dilakukan untuk membentuk siswa dalam
menemukan informasi sendiri namun tetap atas petunjuk dari seorang guru.
Pembelajarannya dimulai dari guru mengajukan berbagai pertanyaan yang
acak, dengan tujuan untuk mengarahkan peserta didik kepada titik
kesimpulan kemudian siswa melakukan percobaan untuk membuktikan
pendapat yang dikemukakan.
2. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku seseorang akibat adanya
pengalaman yang ia dapat melalui pengamatan, pendengaran, membaca, dan
juga meniru.
3. Pendekatan keterampilan proses adalah pengembangan sistem belajar yang
mengefektifkan siswa dengan cara mengembangkan keterampilan memproses
perolehan pengetahuan sehingga peserta didik akan menemukan,
mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan sikap dan nilai
yang dituntut dalam tujuan pembelajaran khusus.

25
4. Aktivitas belajar adalah aktivitas siswa dan guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung
berdasarkan pembelajaran penemuan terbimbing (Guided Discovery Learning).
E. Prosedur Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan adalah jenis penelitin tindakan kelas (PTK) yang akan
dilaksanakan dalam 3 siklus dimana pada tiap siklusnya dilakukan dalam empat tahap yaitu : 1)
Tahap perencanaan (Planing), 2) Tahap pelaksanaan tindakan (Acting), 3) Tahap pengamatan
(Observing), 4) Tahap refleksi (Reflection). Adapun alur Pelaksanaan PTK adalah sebagai
berikut:

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan Lanjutan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan selanjutnya

Refleksi SIKLUS III Pelaksanaan

Pengamatan

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Lewin

Sumber : (Trianto, 2011)

1. Pra Tindakan
Sebelum melakukan tindakan terlebih dahulu dilakukan observasi awal di kelas X IPA A
SMA Negeri 2 Kota Bengkulu. Observasi yang dilakukan berupa wawancara dengan guru mata
pelajaran Fisika yang mengajar di kelas X mengenai permasalahan-permasalahan yang dialami
oleh guru maupun siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Kegiatan observasi ini dilakukan

26
agar dapat menentukan tindakan yang tepat untuk memperbaiki dan mengatasi proses
pembelajaran yang mengalami masalah.
2. Pelaksanaan Penelitian
a. Siklus I
Pada siklus I, konsep yang akan diajarkan menggunakan model pembelajaran penemuan
terbimbing adalah karakteristik getaran harmonik. Berikut adalah langkah-langkah yang akan
dilakukan pada siklus I:
a) Perencanaan (planning)
1. Mempersiapkan silabus.
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode
eksperimen, untuk materi karakteristik getaran harmonik.
3. Mempersiapkan materi pembelajaran karakteristik getaran harmonik.
4. Membuat LKS untuk menganalisis periode dan frekuensi pada pegas.
5. Membuat lembar pengamatan keterampilan proses sains beserta rubrik dan skor penilaian.
6. Merancang lembar observasi aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran menggunakan
model pembelajaran penemuan terbimbing.
7. Merancang rubrik penilaian aktivitas guru dan siswa.
8. Menyiapkan Tes Akhir Siklus I.
9. Membuat kunci jawaban Tes Akhir Siklus I.
b) Pelaksanaan Tindakan(acting)
Tahap pelaksanaan tindakan siklus I akan dilaksanakan dalam 3 jam pelajaran (3JP) atau 3 x
45 menit. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, pelaksana menerapkan model pembelajaran
penemuan terbimbing dengan menggunakan metode eksperimen dengan tahapan kegiatan
sebagai berikut:
1. Pendahuluan
Pada awal proses pembelajaran, guru membuka pelajaran, mengkondisikan kelas agar siswa
siap untuk belajar, guru memberikan motivasi siswa dengan memberikan pertanyaan apersepsi
dan demontrasi pada siswa, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah:

27
a. Guru menanyakan berbagai fakta tentang apa yang sudah diceritakan oleh guru saat
apersepsi .
b. Siswa secara individu mencermati dan mencatat berbagai fakta yang ditemukan saat guru
bercerita.
c. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok .
d. Guru membagikan LKS kepada masing-masing siswa.
e. Guru membimbing siswa dalam melaksanakan kegiatan eksperimen.
f. Siswa dibebaskan untuk mencari berbagai sumber referensi yang berkaitan dengan masalah
yang akan mereka pecahkan.
g. Perwakilan siswa tiap kelompok menyampaikan hasil diskusi yang mereka lakukan.
h. Siswa dari kelompok lain menyampaikan pendapat mereka apabila terdapat perbedaan
pendapat.
3. Penutup
Pada tahap ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang
belum jelas mengenai materi yang baru dipelajari kemudian guru memberikan evaluasi
menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Guru menunjuk beberapa siswa untuk mengulas poin-poin penting dari materi yang telah
mereka pelajari.
b. Guru memberikan penguatan kepada siswa yang sudah aktif dalam pembelajaran.
c. Guru memberikan kesimpulan serta memperbaiki hal-hal yang kurang tepat dalam diskusi.
d. Guru memberikan tes akhir siklus I berupa soal uraian sebanyak 5 soal mencakup materi
yang baru dipelajari.
e. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.
c) Pengamatan (observing)
Pengamatan dilakukan terhadap semua kegiatan yang dilakukan oleh siswa dan guru selama
kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran penemuan
terbimbing dan menggunakan lembar observasi untuk keterampilan proses serta lembar observasi
aktivitas guru dan siswa.
d) Refleksi

28
Pada tahap refleksi semua hasil data yang didapat selama pembelajaran dan observasi
dikumpulkan dan kemudian dianalisis untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilakukan telah
sesuai dengan rencana yang telah disusun. Hasil refleksi ini selanjutnya digunakan sebagai
pedoman untuk melakukan perbaikan pada siklus ke-II.
b. Siklus II
Pada siklus II, konsep yang akan diajarkan menggunakan model pembelajaran penemuan
terbimbing adalah persamaan getaran harmonik. Berikut adalah langkah-langkah yang akan
dilakukan pada siklus II:
a) Perencanaan (planning)
1. Mempersiapkan silabus.
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode
eksperimen untuk persamaan getaran harmonik.
3. Mempersiapkan materi pembelajaran mengenai persamaan getaran harmonik.
4. Membuat LKS untuk mengidentifikasi simpangan dengan amplitudo.
5. Membuat lembar pengamatan keterampilan proses sains beserta rubrik dan skor penilaian.
6. Merancang lembar observasi aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran menggunakan
model pembelajaran penemuan terbimbing.
7. Merancang rubrik penilaian aktivitas guru dan siswa.
8. Menyiapkan Tes Akhir Siklus II.
9. Membuat kunci jawaban Tes Akhir Siklus II.
b) Pelaksanaan Tindakan(acting)
Tahap pelaksanaan tindakan siklus II akan dilaksanakan dalam waktu 3 jam pelajaran (3JP)
atau 3 x 45 menit. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, pelaksana menerapkan model
pembelajaran penemuan terbimbing dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:
1. Pendahuluan
Pada awal proses pembelajaran, guru membuka pelajaran, mengkondisikan kelas agar siswa
siap untuk belajar, guru memberikan motivasi kepada peserta didik dengan memberikan
pertanyaan apersepsi kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah:

29
a. Guru menanyakan berbagai fakta tentang apa yang sudah diceritakan oleh guru saat
apersepsi .
b. Siswa secara individu mencermati dan mencatat berbagai fakta yang ditemukan saat guru
bercerita.
c. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok .
d. Guru membagikan LKS kepada masing-masing siswa.
e. Guru membimbing siswa dalam melaksanakan kegiatan eksperimen.
f. Siswa dibebaskan untuk mencari berbagai sumber referensi yang berkaitan dengan masalah
yang akan mereka pecahkan.
g. Perwakilan siswa tiap kelompok menyampaikan hasil diskusi yang mereka lakukan.
h. Siswa dari kelompok lain menyampaikan pendapat mereka apabila terdapat perbedaan
pendapat.
3. Penutup
Pada tahap ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang
belum jelas mengenai materi yang baru dipelajari kemudian guru memberikan evaluasi
menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Guru menunjuk beberapa siswa untuk mengulas poin-poin penting dari materi yang telah
mereka pelajari.
b. Guru memberikan penguatan kepada siswa yang sudah aktif dalam pembelajaran.
c. Guru memberikan kesimpulan serta memperbaiki hal-hal yang kurang tepat dalam diskusi.
d. Guru memberikan tes akhir siklus II berupa soal uraian sebanyak 5 soal mencakup materi
yang baru dipelajari.
e. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.

c) Pengamatan (observing)
Pengamatan dilakukan terhadap semua kegiatan yang dilakukan oleh siswa dan guru selama
kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran penemuan
terbimbing dan menggunakan lembar observasi untuk keterampilan proses serta lembar observasi
aktivitas guru dan siswa.
d) Refleksi

30
Pada tahap refleksi semua hasil data yang didapat selama pembelajaran dan observasi
dikumpulkan dan kemudian dianalisis untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilakukan telah
sesuai dengan rencana yang telah disusun. Hasil refleksi ini selanjutnya digunakan sebagai
pedoman untuk melakukan perbaikan pada siklus ke-III.
c. Siklus III
Pada siklus III, konsep yang akan diajarkan menggunakan model pembelajaran penemuan
terbimbing adalah energi pada getaran harmonik sederhana. Berikut adalah langkah-langkah
yang akan dilakukan pada siklus III:
a) Perencanaan (planning)
1. Mempersiapkan silabus.
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode
eksperimen untuk materi energi pada getaran harmonik sederhana.
3. Mempersiapkan materi pembelajaran mengenai energi pada getaran harmonik sederhana.
4. Membuat LKS untuk menganalisis energi pada gerak harmonik sederhana.
5. Membuat lembar pengamatan keterampilan proses sains beserta rubrik dan skor penilaian.
6. Merancang lembar observasi aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran menggunakan
model pembelajaran penemuan terbimbing.
7. Merancang rubrik penilaian aktivitas guru dan siswa.
8. Menyiapkan Tes Akhir Siklus III.
9. Membuat kunci jawaban Tes Akhir Siklus III.
b) Pelaksanaan Tindakan(acting)
Tahap pelaksanaan tindakan siklus III akan dilaksanakan dalam 3 jam pelajaran (3JP) atau 3
x 45 menit. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, pelaksana menerapkan model pembelajaran
penemuan terbimbing dengan menggunakan metode eksperimen dengan tahapan kegiatan
sebagai berikut:
1. Pendahuluan
Pada awal proses pembelajaran, guru membuka pelajaran, mengkondisikan kelas agar siswa
siap untuk belajar, guru memberikan motivasi siswa dengan memberikan pertanyaan apersepsi
pada siswa, dan guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
a. Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah:

31
b. Guru menanyakan berbagai fakta tentang apa yang sudah diceritakan oleh guru saat
apersepsi .
c. Siswa secara individu mencermati dan mencatat berbagai fakta yang ditemukan saat guru
bercerita.
d. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok .
e. Guru membagikan LKS kepada masing-masing siswa.
f. Guru membimbing peserta didik dalam melaksanakan kegiatan eksperimen.
g. Siswa dibebaskan untuk mencari berbagai sumber referensi yang berkaitan dengan masalah
yang akan mereka pecahkan.
h. Perwakilan siswa tiap kelompok menyampaikan hasil diskusi yang mereka lakukan.
i. Siswa dari kelompok lain menyampaikan pendapat mereka apabila terdapat perbedaan
pendapat.
3. Penutup
Pada tahap ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang
belum jelas mengenai materi yang baru dipelajari kemudian guru memberikan evaluasi
menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Guru menunjuk beberapa siswa untuk mengulas poin-poin penting dari materi yang telah
mereka pelajari.
b. Guru memberikan penguatan kepada siswa yang sudah aktif dalam pembelajaran.
c. Guru memberikan kesimpulan serta memperbaiki hal-hal yang kurang tepat dalam diskusi.
d. Guru memberikan tes akhir siklus I berupa soal uraian sebanyak 5 soal mencakup materi
yang baru dipelajari.
e. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam
c) Pengamatan (observing)
Pengamatan dilakukan terhadap semua kegiatan yang dilakukan oleh siswa dan guru selama
kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran penemuan
terbimbing dan menggunakan lembar observasi untuk keterampilan proses serta lembar observasi
aktivitas guru dan siswa.
d) Refleksi

32
Pada tahap ini dilakukan refleksi sekaligus analisis terhadap data-data yang telah diperoleh
selama pembelajaran dan observasi. Melalui refleksi ini, pelaksana dapat menetapkan apa saja
yang telah dicapai, apa yang belum dicapai, melihat kekurangan-kekurangan yang ada, mengapa
hal tersebut bisa terjadi, dan juga langkah apa saja yang dapat dilakukan untuk menganalisis
hasil siklus I, siklus II, dan siklus III.
F. Instrumen Penelitian
a. Instrumen Tes Hasil Belajar (Lembar Penilaian Pengetahuan)
Tes hasil belajar untuk aspek pengetahuan (kognitif) fisika siswa pada penilitian yang akan
dilakukan hanya dalam bentuk tes uraian. Tes diberikan dalam bentuk soal-soal uraian sebanyak
5 butir pada setiap siklus. Kisi-kisi soal tes dapat dilihat pada tabel 3.1

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Tes pada siklus I, II, dan III

Konsep Sub Indikator Jumlah Jenjang Siklus


Konsep Soal kognitif
GETARA Karakterist 1. Dapat menjelaskan 1 C2
N ik Getaran karakteristik getaran
HARMO Harmonik harmonik.
NIK 2. Menerapkan
persamaan periode I
2 C3
dan frekuensi pada
pegas.
3. Menganalisis
2 C4
hubungan periode dan
frekuensi pada pegas.

33
GETARA Karakterist 1. menjelaskan pengaruh 1 C2
N ik Getaran besar kecilnya periode
HARMO Harmonik dan frekuensi pada
NIK ayunan bandul.
2. Menerapkan
2 C3
persamaan periode I
dan frekuensi pada
ayunan bandul.
2 C4
3. Menganalisis
hubungan periode dan
frekuensi pada
ayunan bandul.
GETARAN Persamaan 1. Menjelaskan 1 C2 20
HARMONI Getaran perbedaan simpangan
K Harmonik dan amplitudo pada
getaran harmonik.

Lanjutan Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Tes pada siklus I, II, dan III
Konsep Sub Indikator Jumlah Jenjang Siklus
Konsep Soal kognitif

34
GETARAN Persamaan 2. Menerapkan 1 C2
HARMONIK Getaran persamaan simpangan,
Harmonik kecepatan dan
percepatan pada 2 C3
getaran harmonik. III
3. Menganalisis
persamaan simpangan, 2 C4
kecepatan dan
percepatan pada
getaran harmonik.
Jumlah 15 soal
b. Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa berisi kegiatan dan hasil percobaan yang dilakukan siswa dalam
pembelajaran. Lembar kerja siswa dari hasil percobaan yang telah dilakukan siswa tersebut
digunakan sebagai media dalam pembelajaran penemuan terbimbing dengan metode eksperimen
untuk melihat proses keterampilan sains yang dimiliki oleh siswa.
c. Lembar Penilaian Keterampilan Proses Sains (KPS)
Pada penelitian yang akan dilakukan, untuk mengukur keterampilan proses sains peserta
didik digunakan lembar observasi dimana dari beberapa kriteria keterampilan proses hanya
akan ada 5 aspek keterampilan proses sains yang akan dinilai. Untuk menilai atau memberi
skor maka harus dibuat kisi-kisi rubrik dan beserta indikator dari penilaian keterampilan proses
sains yang ingin dicapai. Keterampilan proses sains yang ingin dicapai pada penelitian ini
antara lain: (1) mengamati, (2) menggunakan alat dan bahan, (3) menginterpretasi data, (4)
menarik kesimpulan dan (5) mengkomunikasikan.
Pada aspek keterampilan proses sains dilengkapi dengan lembar kerja siswa berisi kegiatan
dan hasil percobaan siswa. Lembar kerja siswa dari hasil percobaan ini digunakan untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam melakukan tahap-tahap percobaan dan presentasi
kelompok. Aspek keterampilan ini akan dinilai dengan penilaian kinerja. Penilaian kinerja
ini berisi penilaian terhadap perilaku/keterampilan yang dilakukan siswa berdasarkan lembar
kerja siswa (LKS) yang dibuat. Ketentuan dalam penskoran tertuang didalam teknik analisis
data. Dengan kisi-kisi rubrik pada tabel 3.2.

35
Tabel 3.2 Rubrik Aspek Keterampilan Proses Sains

Aspek yang Penilaian


No Kriteria
dinilai 3 2 1

Jika Jika Jika


a. Melakukan
semua hanya ada hanya ada
pengamatan
kriteria dua aspek satu
dengan teliti
terlaksana yang aspek
b. Mencatat hasil atau terlaksana yang
pengamatan yang dilakukan atau terlaksana
1 Mengamati
didapat dilakukan atau

c. Mampu dilakukan

menemukan fakta
yang relevan
dengan
pengamatan
a. Mengetahua nama-
nama alat dan
bahan.
b. Mengetahui alasan
Menggunakan mengapa
2 Alat dan menggunakan alat
bahan dan bahan
c. Mengetahui
bagaimana cara
menggunakan alat
dan bahan

Lanjutan Tabel 3.2 Rubrik Aspek Keterampilan Proses Sains

36
Aspek yang Penilaian
No Kriteria
dinilai 3 2 1

a. Mampu
mengumpulkan
data
3 Menginterpre b. Mampu mengolah
tasi data data
c. mampu
menganalisis data
a. Mampu menyusun
kesimpulan dari
data yang
diperoleh melalui
percobaan
b. Menyusun
Menarik
kesimpulan dengan
4 kesimpulan
kalimat sendiri dan
sesuai dengan
tujuan
c. Mampu menyusun
kesimpulan
dikaitkan dengan
konsep
5
a. Mempresentasikan
Mengkomuni hasil percobaan
kasikan dengan jelas

37
Lanjutan Tabel 3.2 Rubrik Aspek Keterampilan Proses Sains

Aspek yang Penilaian


No Kriteria
dinilai 3 2 1

b. Menjelaskan hasil Jika Jika Jika


percobaan dengan semua hanya ada hanya ada
menuliskan data kriteria dua aspek satu aspek
yang didapat terlaksan yang yang
a atau terlaksana terlaksana
dilakuka atau atau
c. Menjelaskan
n dilakukan dilakukan
konsep yang
didapat sesuai
dengan hasil
percobaan

Selanjutnya, kisi-kisi lembar pengamatan keterampilan proses sains dapat dilihat di tabel 3.3
berikut:
Tabel 3.3 Kisi - Kisi Lembar Pengamatan Keterampilan Proses Sains

Aspek yang diamati Jumlah Butir


Mengamati 3
Menggunakan Alat dan Bahan 3
Menginterpretasi Data 3
Menarik Kesimpulan 3
Mengkomunikasikan 3
Jumlah 15
d. Lembar Observasi Aktivitas
Pada penelitian ini akan digunakan lembar observasi terdiri dari lembar observasi
aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran. Lembar observasi aktivitas siswa, digunakan
untuk mengetahui proses pembelajaran siswa pada saat belajar dan untuk mengamati aktivitas
siswa sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran penemuan terbimbing (guided
discovery learning). Lembar penilaian observasi siswa dapat dilihat di tabel 3.4 :

38
Tabel 3.4 Kisi - Kisi Lembar Penilaian Aktivitas Siswa

Aspek yang diamati Jumlah Butir


Fase 1 Stimulus 2
Fase 2 Identifikasi Masalah 2
Fase 3 Pengumpulan Data 2
Fase 4 Pengolahan Data 1
Fase 5 Pembuktian 1
Fase 6 Menarik Kesimpulan 2
Lembar observasi aktivitas guru, digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran guru
pada saat mengajar dan untuk mengamati aktivitas guru pada langkah-langkah pembelajaran
model pembelajaran penemuan terbimbing (guided discovery learning). Lembar penilaian
observasi guru dapat dilihat di tabel 3.5.
Tabel 3.5 Kisi – Kisi Lembar Penilaian Aktivitas Guru

Aspek yang diamati Jumlah Butir


Fase 1 Stimulus 2
Fase 2 Identifikasi Masalah 2
Fase 3 Pengumpulan Data 2
Fase 4 Pengolahan Data 1
Fase 5 Pembuktian 1
Fase 6 Menarik Kesimpulan 2
G. Uji Coba Instrumen
Menurut (Susetyo, 2015) sebelum digunakan sebagai alat atau instrumen dalam pengumpul
data sebaiknya dilakukan uji coba terlebih dahulu sampai memenuhi persyaratan sebagai
instrumen atau alat yang baik salah satunya dengan cara uji validitas. Suatu tes dapat dinyatakan
valid jika perangkat tes tersebut benar-benar mengukur sasaran tes berupa kemampuan dalam
bidang tertentu, bukan kemampuan yang lainnya. Untuk mengetahui validitas dapat dilakukan
dengan dua cara dilihat dari pelaksanaanya, yaitu sebelum dan setelah alat ukur diujicobakan.
Pengujian validitas sebelum alat ukur diujicobakan dilakukan dengan “analisis rasional atau
lewat proffesional judgment” dimana diadakannya diskusi atau penilaian para ahli dalam bidang
tertentu.

39
Pada penelitin ini akan dilakukan uji validitas isi dengan meminta bantuan proffesional
judgment untuk memberikan gambaran mengenai instrument penelitian yang akan digunakan.
Adapun format yang digunakan untuk validasi oleh proffesional judgment adalah format
dikotomi dengan tanda ceklis seperti dalam tabel berikut 3.6 berikut :
Tabel 3.6 Format Dikotomi dengan Tanda Ceklis
Penilai I Penilai II Penilai III
Butir Tidak Tidak Tidak
Cocok Cocok Cocok
Cocok Cocok Cocok
1 √ √ √
2 √ √ V
3 √ √ √
4 √ √ √
5 √ √ √
H. Teknik Analisi Data
1. Analisis Data Hasil Belajar Pengetahuan (Tes)
Data tes dianalisa dengan menggunakan rata-rata nilai dan kriteria ketuntasan berdasarkan
penilaian patokan menurut Permendikbud No. 53 Tahun 2015. Secara klasikal proses
pembelajaran dikatakan berhasil atau tuntas apabila siswa dikelas memperoleh nilai = 2,67
sebanyak 85%. Adapun untuk mendapatkan skor akhir digunakan rumus :
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 = 𝑥100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Dan akan dikonversikan ke dalam rentang penilaian huruf menggunakan rumus sebagai
berikut :
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 = 𝑥4
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Penilaian aspek pengetahuan akan ditulis menggunakan skala penilaian dengan interval
berdasarkan Kemendikbud 2015 seperti tabel 3.7 berikut :

Tabel 3.7 Konversi Penilaian Pengetahuan


40
Rentang angka Huruf
3,85 - 4,00 A
3,51 - 3,84 A-
3,18 - 3,50 B+
2,85 - 3,17 B
2,51 - 2,84 B-
2,18 - 2,50 C+
1,85 - 2,17 C
1,51 - 1,84 C-
1,18 - 1,50 D+
1,00 - 1,17 D
a) Nilai rata-rata siswa
n
Xi
X 
i 1 n (3.1)
(Sani & Sudiran, Penelitian Tindakan Kelas, 2017)
Keterangan:
X = nilai rata-rata
n

X
i 1
i = jumlah nilai

n = jumlah siswa
b) Ketuntasan belajar secara klasikal
N'
KB  x100% (3.2)
N
(Trianto, 2011)
Keterangan:
KB = ketuntasan belajar secara klasikal
N’ = jumlah siswa yang skornya ≥ 2,67
N = jumlah siswa keseluruhan
Nilai akhir untuk ketuntasan ranah kognitif ditetapkan dengan skor 2,67. Pada aspek kognitif
ini menggunakan 100% nilai tes pada setiap akhir siklusnya.

41
2. Analisis Data Penilaian Keterampilan Proses Sains
Lembar penilaian keterampilan digunakan untuk mengetahui kemampuan dan keterampilan
siswa dalam mengikuti pembelajaran fisika melalui model pembelajaran penemuan terbimbing.
Analisis data lembar kerja siswa pada penilaian ini menggunakan 5 aspek penilaian, yaitu (1)
mengamati, (2) menggunakan alat dan bahan, (3) menginterpretasi data, (4) menarik
kesimpulan dan (5) mengkomunikasikan.
Adapun untuk mendapatkan skor akhir digunakan rumus sebagai berikut:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 = × 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
I. Indikator Keberhasilan
Kriteria keberhasilan tindakan yang dilakukan pada setiap siklus dalam penelitian ini adalah
:
a) Kriteria keterampilan proses sains dikatakan meningkat jika nilai keterampilan siswa
meningkat dari siklus I, II dan III atau dalam kategori baik.
b) Kriteria keberhasilan pengetahuan siswa dikatakan tuntas apabila siswa memperoleh jika
skor rata-rata pengetahuan di kelas kelas = 2,67 dengan predikat (B) atau tuntas belajar
secara klasikal jika telah mencapai 85% ke atas.
c) Aktivitas belajar siswa dapat dikatakan meningkat apabila hasil observasi keaktifan siswa
secara pengetahuan mencapai kriteria baik dari setiap siklusnya.

42

Anda mungkin juga menyukai