Anda di halaman 1dari 10

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by STKIP PGRI Bandar Lampung: Open Journal System

http://jurnal.stkippgribl.ac.id/index.php/pedagogia | e-ISSN 2715-6125 | p-ISSN 2715-6133

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING DAN LURING


DENGAN METODE BIMBINGAN BERKELANJUTAN PADA GURU
SEKOLAH DASAR DI TELUK BETUNG UTARA BANDAR LAMPUNG

Andasia Malyana
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung
andasiamalyana@gmail.com

Abstract: The problem raised in the study was the low competence of teachers in
implementing online and offline learning according to standard processes during the
Covid-19 outbreak. Meanwhile, one of the teacher's duties is to carry out meaningful
learning in order to achieve maximum learning objectives. The purpose of this study was
to improve competence in implementing online and offline learning through guidance
with the consultation method for elementary school teachers in Teluk Betung Utara
Bandar Lampung in 2020. The results showed that in cycle I teacher competence
reached a score of 37 or reached 52% and cycle II reached a score of 68 or reaching
95%, which is increasing from cycle I to cycle II and achieving indicators of research
success. Based on the results of this study, it is concluded that the competence of
implementing online and offline learning can be improved through guidance with the
consultation method for elementary school teachers in Teluk Betung Utara, Bandar
Lampung.
Keywords: teacher competence, online and offline learning, continuous guidance.

Abstrak: Masalah yang dikemukakan dalam penelitian adalah rendahnya kompetensi


guru dalam melaksanakan pembelajaran daring dan luring yang sesuai standard
proses pada masa mewabahnya Covid-19. Sedangkan tugas guru salah satunya adalah
melaksanakan pembelajaran bermakna agar tercapai tujuan pembelajaran secara
maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kompetensi dalam
melaksanakan pembelajaran daring dan luring melalui bimbingan dengan metode
konsultasi pada Guru SD di Teluk Betung Utara Bandar Lampung Tahun 2020. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I kompetensi guru mencapai skor 37 atau
mencapai 52% dan siklus II mencapai skor 68 atau mencapai 95%, yaitu meningkat
dari siklus I ke siklus II dan mencapai indikator keberhasilan penelitian. Berdasarkan
hasil penelitian ini diperoleh simpulan bahwa kompetensi melaksanakan
pembelajaran daring dan luring dapat ditingkatkan melalui bimbingan dengan
metode konsultasi pada guru SD di Teluk Betung Utara Bandar Lampung.
Kata Kunci: kompetensi guru, pembelajaran daring dan luring, bimbingan
berkelanjutan.

PENDAHULUAN memiliki kinerja yang baik dalam


Usaha-usaha untuk mempersiap- melaksanakan tugasnya. Hal itu
kan guru menjadi profesional telah ditunjukkan dengan kenyataan (1) guru
banyak dilakukan. Kenyataan sering mengeluh kurikulum yang
menunjukkan bahwa tidak semua guru berubah-ubah, (2) guru sering

67
Pelaksanaan Pembelajaran Daring dan Luring dengan Metode Bimbingan Berkelanjutan pada
Guru Sekolah Dasar di Teluk Betung Utara Bandar Lampung

mengeluhkan kurikulum yang syarat Peraturan Pemerintah Nomor 13


dengan beban, (3) seringnya siswa Tahun 2015 tentang 8 Standar Nasional
mengeluh dengan cara mengajar guru Pendidikan menyatakan standar proses
yang kurang menarik, (4) masih belum merupakan salah satu SNP untuk
dapat dijaminnya kualitas pendidikan satuan pendidikan dasar dan menengah
sebagai mana mestinya (Imron, yang mencakup: 1) Perencanaan proses
2000:5). pembelajaran, 2) Pelaksanaan proses
Berdasarkan kenyataan begitu pembelajaran, 3) Penilaian hasil
berat dan kompleksnya tugas serta pembelajaran, 4) dan pengawas proses
peran guru tersebut, perlu diadakan pembelajaran. Perencanaan
supervisi atau pembinaan terhadap pembelajaran meliputi Silabus dan
guru secara terus menerus untuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
meningkatkan kinerjanya. Kinerja guru (RPP).
perlu ditingkatkan agar usaha Tupoksi peneliti sebagai
membimbing siswa untuk belajar dapat pengawas sekolah berdasarkan
berkembang. Proses pengembangan Permendiknas No.12 Tahun 2007 dan
kinerja guru terbentuk dan terjadi No. 143 Tahun 2014, tentang enam
dalam kegiatan belajar mengajar di standar kompetensi pengawas sekolah
tempat mereka bekerja. Selain itu yang salah satunya adalah supervisi
kinerja guru dipengaruhi oleh hasil akademik, yaitu membina guru.
pembinaan dan supervisi kepala Berangkat dari permasalahan di
sekolah (Pidarta, 1992:3). atas, masalah yang teridentifikasi di
Guru harus mampu berperan antaranya: 1) Guru sebagian besar
sebagai desainer (perencana), belum paham dan belum termotivasi
implementor (pelaksana), dan dalam Pelaksanaan Pembelajaran yang
evaluator (penilai) kegiatan menyenangkan; 2) Sebagian besar guru
pembelajaran. Guru merupakan faktor belum memahamai pembelajaran aktif
yang paling dominan karena di tangan bermakna; 3) Sebagian guru belum
gurulah keberhasilan pembelajaran melaksanakan pembelajaran sebagai
dapat dicapai. Kualitas mengajar guru fasilitator dengan berbagai alasan; 4)
secara langsung maupun tidak Pembelajaran yang dilakukan guru
langsung dapat mempengaruhi kualitas konvensional sehingga menjenuhkan
pembelajaran pada umumnya. Seorang siswa; 5) Penilaian yang dilakukan guru
guru dikatakan profesional apabila, (1) terfokus pada pengetahuan saja.
serius melaksanakan tugas profesinya, Selanjutnya, tujuan dari penelitian
(2) bangga dengan tugas profesinya, (3) tindakan sekolah (PTS) ini adalah
selalu menjaga dan berupaya untuk meningkatkan kompetensi dalam
meningkatkan kompetensinya, (4) melaksanakan pembelajaran daring
bekerja dengan sungguh tanpa harus dan luring yang bermakna melalui
diawasi, (5) menjaga nama baik bimbingan pada Guru SD Binaan di
profesinya, (6) bersyukur atas imbalan .Bandar Lampung Tahun 2020 .
yang diperoleh dari profesinya.

68
Andasia Malyana
Pedagogia: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Indonesia, Vol. 2, No. 1 (2020), 67-76

KAJIAN TEORI No.20 Tahun 2003 pasal 39 ayat 2


Hakikat Guru tentang sistem pendidikan nasional
Secara etimologi (asal usul kata), menyatakan, ”pendidik merupakan
istilah guru berasal dari bahasa India tenaga profesional yang bertugas
yang artinya ‘orang yang mengajarkan merencanakan dan melaksanakan
tentang kelepasan dari sengsara’ proses pembelajaran, menilai hasil
(Shambuan dalam Suparlan 2005:11). pembelajaran, melakukan
Dalam pandangan tradisional, guru pembimbingan dan pelatihan, serta
adalah orang yang berdiri di depan melakukan penelitian dan pengabdian
kelas untuk menyampaikan ilmu kepada masyarakat, terutama bagi
pengetahuan (transfer of knowledge). pendidik pada perguruan tinggi.”
Guru adalah seorang yang mempunyai Dari uraian tersebut, dapat
gagasan yang harus diwujudkan untuk ditangkap bahwa tujuan pembentukan
kepentingan anak didik sehingga undang-undang tentang guru dan
menunjang hubungan sebaik-baiknya dosen adalah agar orang-orang yang
dengan anak didik, sehingga menjadi guru dan dosen di Indonesia
menjunjung tinggi, mengembangkan adalah insan-insan berkarakter unggul
dan menerapkan keutamaan yang yang menjunjung tinggi nilai-nilai
menyangkut agama, kebudayaan, luhur, dan bukannya manusia
keilmuan (Wicaksono, 2017). pragmatis, yang mudah terseret pada
Poerwadarminta (dalam Suparlan arus hedonisme, konsumerisme, dan
2005:13) menyatakan, guru adalah sebagainya.
orang yang kerjanya mengajar. Dengan
definisi ini, guru disamakan dengan Standar Kompetensi Guru
pengajar. Pengertian guru ini hanya Menurut Suprihatiningrum
menyebutkan satu sisi, yaitu sebagai (2014:97), pengertian dasar
pengajar, tidak termasuk pengertian kompetensi (competency) yaitu
guru sebagai pendidik dan pelatih. kemampuan atau kecakapan.
Selanjutnya, Zakiyah Daradjat (1980) Kompetensi merupakan kebulatan
menyatakan guru adalah pendidik penguasaan pengetahuan, ketrampilan,
profesional karena guru telah dan sikap yang ditampilkan melalui
menerima dan memikul beban dari unjuk kerja yang dicapai setelah
orang tua untuk ikut mendidik anak- menyelesaikan suatu program
anak. pendidikan. Kompetensi dapat
UU Guru dan Dosen Republik diartikan sebagai pengetahuan,
Indonesia No.14 Tahun 2005 ”Guru keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang
adalah pendidik profesional dengan direfleksikan dalam kebiasaan berpikir
tugas utama mendidik, mengajar, dan bertindak. Kompetensi merupakan
membimbing, mengarahkan, melatih, kebulatan penguasaan pengetahuan,
menilai, dan mengevaluasi peserta ketrampilan, dan sikap yang
didik pada pendidikan anak usia dini ditampilkan melalui unjuk kerja yang
jalur pendidikan formal, pendidikan dicapai setelah menyelesaikan suatu
dasar, dan pendidikan menengah”. UU program pendidikan (Situmorang dan

69
Pelaksanaan Pembelajaran Daring dan Luring dengan Metode Bimbingan Berkelanjutan pada
Guru Sekolah Dasar di Teluk Betung Utara Bandar Lampung

Winarno, 2008:17). Nurhadi (2004:15) menyesuaikan apa yang dibutuhkan


menyatakan kompetensi merupakan masyarakat dan jaman dalam hal ini
pengetahuan, keterampilan, dan nilai- yaitu kemajuan ilmu pengetahuan dan
nilai dasar yang direfleksikan dalam teknologi yang terus berkembang.
kebiasaan berpikir dan bertindak. Kompetensi guru adalah pengetahuan,
Secara sederhana, kompetensi keterampilan dan kemampuan yang
diartikan seperangkat kompetensi yang sebaiknya dapat dilakukan seorang
meliputi pengetahuan, sikap, nilai dan guru dalam melaksanakan
keterampilan yang harus dikuasai dan pekerjaannya.
dimiliki seseorang dalam rangka Kompetensi yang harus dikuasai
melaksanakan tugas pokok, fungsi dan dan diterapkan oleh guru profesional
tanggung jawab pekerjaan dan/atau dalam membelajarkan siswa atau
jabatan yang disandangnya (Nana peserta didik di kelas menurut Sudjana
Sudjana, 2009:1). (dalam Hadis dan Nurhayati, 2012:19-
Seseorang disebut kompeten 20) ialah mencakup: menguasai bahan
dalam bidangnya jika pengetahuan, atau materi pelajaran, mengelola
ketrampilan dan sikapnya, serta hasil program belajar mengajar, mengelola
kerjanya sesuai standar (ukuran) yang kelas, menggunakan media atau
ditetapkan dan/atau diakui oleh sumber belajar, menguasai landasan
lembanganya/ pemerintah (Musfah, pendidikan, mengelola interaksi belajar
2012:28). Dalam Undang-undang mengajar, menilai prestasi belajar
Republik Indonesia Nomor 14 Tahun siswa, mengenal fungsi dan layanan
2005 tentang Guru dan Dosen, bimbingan dan konseling, mengenal
dijelaskan bahwa kompetensi adalah dan menyelenggarakan administrasi
seperangkat pengetahuan, sekolah, serta memahami dan
keterampilan, dan perilaku yang harus menafsirkan hasil penelitian guna
dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh keperluan pengajaran.
guru atau dosen dalam melaksanakan
tugas keprofesionalan. Pembelajaran Daring dan Luring
Menurut Mulyasa (Mulyasa, Masa Covid-19 menuntut guru
2013:17), pada hakikatnya standar sebagai tenaga pendidik, tetap dituntut
kompetensi guru adalah untuk menjalakan pendidikan di sekolah.
mendapatkan guru yang baik dan Pembelajaran diharuskan tetap
profesional, yang memiliki kompetensi berlangsung agar pendidikan terjamin.
untuk melaksanakan fungsi dan tujuan Tugas pokok dan fungsi guru yang
sekolah khususnya, serta tujuan melekat tetap akan dilaksanakan,
pendidikan pada umumnya, sesuai karena guru diharapkan menjalankan
kebutuhan masyarakat dan tuntutan pendidikan dan pembelajarannya,
zaman. maka guru dituntut kreativitasnya
Berdasarkan penjelasan di atas sebagai fasilitator dalam pembelajaran.
guru dituntut untuk profesional dalam Pembelajaran daring itu biasanya
menjalankan perannya sebagai merupakan pembelajaran yang selama
pengajar dimana guru harus bisa ini dilakukan oleh guru secara

70
Andasia Malyana
Pedagogia: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Indonesia, Vol. 2, No. 1 (2020), 67-76

interaktif melalui video conference lainnya. Sedangkan Edmodo desainnya


(Muhammad, 2020). lebih milineal dengan tampilan mirip
Pembelajaran daring merupakan media sosial namun dengan fitur yang
salah satu cara menanggulangi masalah terbilang lengkap. Selanjutnya yang tak
pendidikan tentang penyelenggaraan kalah menarik adalah Schoology, yang
pembelajaran. Definisi pembelajaran bisa menjadi alternatif dalam membuat
Daring adalah metode belajar yang kelas E-learning.
menggunakan model interaktif berbasis Adapun Luring menurut
Internet dan Learning Manajemen Sunendar, dkk. (2020), dalam KBBI
System (LMS). Seperti menggunakan disebutkan bahwa istilah luring adalah
Zoom, Geogle Meet, Geogle Drive, akronim dari ’luar jaringan’, terputus
dansebagainya. Kegiatan daring dari jaringan komputer. Misalnya
diantaranya Webinar, kelas online, belajar melalui buku pegangan siswa
seluruh kegiatan dilakukan atau pertemuan langsung. Adapun jenis
menggunakan jaringan internet dan kegiatan Luring yakni menonton TVRI
komputer (Hasibuan, Simarmata, dan sebagai pembelajaran, siswa
Sudirman, 2019). mengumpulkan karyanya berupa
Menurut Muhammad Nadzirin dokumen,, karena kegiatan luring tidak
Anshari Nur (2020), fasilitas daring menggunakan jaringan internet dan
LMS sudah sejak lama digandrungi komputer, melainkan media lainnya.
penggiat E-learning, sudah banyak Sistem pembelajaran Luring
perguruan tinggi dan sekolah merupakan sistem pembelajaran yang
menggunakan platform ini, dan yang memerlukan tatap muka. Pembelajaran
paling popular adalah Moodle. Aplikasi daring membutuhkan suasana di
open source ini terbilang cukup lengkap rumah yang mendukung untuk belajar,
untuk sebuah kelas daring mulai dari juga harus memiliki koneksi internet
membuat course, manajemen kelas, yang memadai. Namun siswa harus
siswa, materi dan bahan ajar, sampai belajar efektif dilakukan dengan cara
ujian online bisa dilaksanakan dengan video call, berdiskusi, tanya jawab
LMS dan saat ini Moodle merupakan dengan chatting, namun tetap harus
sistem wajib dalam SPADA Indonesia bersosialisasi dengan orang lain,
yang digunakan oleh seluruh termasuk anggota keluarga di rumah
perguruan tinggi. Selain Moodle banyak serta teman-teman di luar sesi video
sistem sejenis yang bertebaran dijagad call untuk mengash
maya antara lain Google Classroom, kemampuanbersosialisasi.
Edmodo, Schoology dan masing-masing
platform memiliki keunggulan dan Hipotesis Tindakan
kekurangan. Google Classroom milik 1. Bimbingan dengan metode
Google terbilang handal dan cukup konsultasi oleh Pengawas Sekolah
mudah pengoperasiannya, secara dapat meningkatkan Kompetensi
otomatis terkoneksi dengan akun Gmail Guru melaksanakan Pembelajaran
dan fitur Google lainnya seperti google Daring dan Luring pada SD
doc, google drive, YouTube, dan

71
Pelaksanaan Pembelajaran Daring dan Luring dengan Metode Bimbingan Berkelanjutan pada
Guru Sekolah Dasar di Teluk Betung Utara Bandar Lampung

Binaan di Teluk Betung Utara SD binaan pengawas berjumlah 12


Bandar Lampung . Orang. Sumber data dalam PTS ini
2. Bimbingan dengan metode adalah proses pelaksanaan
konsultasi oleh Pengawas Sekolah pembelajaran yang sudah dibuat guru.
berpengaruh terhadap Teknik pengumpul data adalah
peningkatan kompetensi wawancara, observasi, dan diskusi.
melaksanakan pembelajaran Sedangkan alat pengumpulan data di
daring dan luring pada guru di SD antaranya: a) Wawancara
binaan di Teluk Betung Uatara menggunakan panduan wawancara
Bandar Lampung . untuk mengetahui kompetensi awal
3. Pembimbingan dengan metode yang dimiliki guru tentang Rencana
konsultasi oleh Pengawas Sekolah Pelaksanaan Pembelajaran; b)
berpengaruh terhadap mutu Observasi menggunakan lembar
proses pembelajaran dan hasil observasi untuk mengetahui komponen
belajar daring dan luring pada RPP yang telah dibuat dan yang belum
Guru SD binaan di Kecamatan dibuat oleh guru; dan c) Diskusi
Teluk Betung Utara Bandar dilakukan dengan maksud untuk
Lampung. sharing pendapat antara peneliti
dengan guru.
METODE Penelitian ini berbentuk
Setting dalam penelitian ini Penelitian Tindakan Sekolah (School
meliputi: tempat penelitian, waktu Action Research), yaitu sebuah
penelitian, jadwal penelitian, dan siklus penelitian yang merupakan kerjasama
PTS sebagai berikut. Penelitian antara peneliti dan guru, dalam
Tindakan Sekolah dilaksanakan pada meningkatkan kompetensi guru agar
SD binaan di Teluk Betung Utara menjadi lebih baik dalam menyusun
Bandar Lampung. Pemilihan sekolah rencana pelaksanaan pembelajaran.
tersebut bertujuan untuk Metode yang digunakan dalam
meningkatkan kompetensi guru dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,
melaksanakan pembelajaran aktif dengan menggunakan teknik
bermakna. PTS ini dilaksanakan pada persentase untuk melihat peningkatan
semester dua tahun 2020. Adapun yang terjadi dari siklus ke siklus.
subjek dalam penelitian ini adalah guru

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Penelitian
1. Siklus I (Pertama)
Tabel 1.
Hasil Pengamatan Siklus I
No Komponen Yang Diamati SB B C K Ket
1 Identitas Mata pelajaran 7 5 - - Tuntas
2 SK/KD 4 2 2 2 Belum Tuntas
3 Indikator Pencapaian KD - - 10 2 Belum Tuntas

72
Andasia Malyana
Pedagogia: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Indonesia, Vol. 2, No. 1 (2020), 67-76

4 Tujuan - - 12 - Belum Tuntas


5 Materi 1 6 4 1 Belum Tuntas
6 Waktu - 12 - - Belum Tuntas
JUMLAH 12 25 28 5 37
% 17 35 41 7 52

2. Siklus II (Kedua)
Tabel 2.
Hasil Pengamatan Siklus II
No Komponen Yang Diamati SB B C K Ket
1 Identitas Mata pelajaran 12 - - - Tuntas
2 SK/KD 10 2 - - Tuntas
3 Indikator Pencapaian KD 1 7 4 - Tuntas
4 Tujuan 12 - - - Tuntas
5 Materi 7 5 - - Tuntas
6 Waktu 9 3 - - Tuntas
JUMLAH 51 17 4 - 68
% 71 24 5 - 95

3. Siklus III (Ketiga)


Tabel 3.
Hasil Pengamatan Siklus III
No Komponen Yang Diamati SB B C K Ket
1 Identitas Mata pelajaran 12 - - - Tuntas
2 SK/KD 10 2 - - Tuntas
3 Indikator Pencapaian KD 1 7 4 - Tuntas
4 Tujuan 12 - - - Tuntas
5 Materi 7 5 - - Tuntas
6 Waktu 9 3 - - Tuntas
JUMLAH 51 17 4 - 68
% 71 24 5 - 95

Tabel 4.
Peningkatan Ketuntasan Siklus I – Siklus II
Siklus I Siklus II Ket
NO Komponen Yang diamati SB B C K SB B C K
1 Identitas Mata pelajaran 7 5 - - 12 - - - TT
2 SK/KD 4 2 2 2 10 2 - - TT
3 Indikator Pencapaian KD - - 10 2 1 7 4 - TT
4 Tujuan - - 12 - 12 - - - TT
5 Materi 1 6 4 1 7 5 - - TT
6 Waktu - 12 - - 9 3 - - TT
Jumlah 12 25 28 5 51 17 4 -
% 17 35 41 7 71 24 5 -

73
Pelaksanaan Pembelajaran Daring dan Luring dengan Metode Bimbingan Berkelanjutan pada
Guru Sekolah Dasar di Teluk Betung Utara Bandar Lampung

Tabel 5.
Peningkatan Ketuntasan Siklus II – Siklus III
Siklus II Siklus III Ket
NO Komponen Yang diamati SB B C K SB B C K
1 Identitas Mata pelajaran 12 - - - 12 - - -
2 SK/KD 10 2 - - 10 2 - -
3 Indikator Pencapaian KD 1 7 4 - 1 7 4 -
4 Tujuan 12 - - - 12 - - -
5 Materi 7 5 - - 7 5 - -
6 Waktu 9 3 - - 9 3 - -
Jumlah 51 17 4 - 17 4 -
% 71 24 5 - 24 5 -

Pembahasan kompetensi guru merencanakan dan


Bimbingan dengan metode melaksanakan pembelajaran daring
Konsultasi dapat meningkatkan dan luring yang berpengaruh pada
kompetensi melaksanakan proses keaktifan siswa belajar. Hal itu dapat
pembelajaran daring dan Luring pada dibuktikan dari hasil observasi
guru SD binaan di Kecamatan Teluk /pengamatan yang memperlihatkan
Betung Utara Bandar Lampung Tahun bahwa terjadi peningkatan kompetensi
2020. Hal ini didukung oleh data guru dalam merencanakan dan
sebagai berikut. Bimbingan dengan melaksanakan proses pembelajaran
metode konsultasi dapat meningkatkan daring atau luring yang baik dari siklus
kompetensi guru dalam menyusun ke siklus . Pada siklus I nilai rata-rata
melaksanakan pembelajaran Daring komponen rencana skor 37 atau
dan Luring pada guru SD Binaan di mencapai 52% dan pada siklus II skor
Teluk Betung Utara Bandar Lampung 68 atau ,mencapai 95%. Jadi, terjadi
Tahun 2000. peningkatan 43% dari siklus I. Pada
Guru menunjukkan keseriusan siklus III skor tetap 68 atau mencapai
dalam memahami dan menyusun 95% .
rencana pembelajaran dan
melaksanakan proses pembelajaran SIMPULAN
apalagi setelah mendapatkan Berdasarkan hasil dan
bimbingan pengembangan prencanaan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
dan pelaksanaan dari peneliti. bimbingan dengan metode konsultasi
Informasi ini peneliti peroleh dari hasil dapat meningkatkan kompetensi
pengamatan pada saat mengadakan melaksanakan proses pembelajaran
wawancara dan bimbingan daring dan Luring pada guru SD binaan
pengembangan perencanaan dan di Kecamatan Teluk Betung Utara
pelaksanaan pembelajaran kepada para Bandar Lampung Tahun 2020.
guru.
Bimbingan dengan metode
konsultasi dapat meningkatkan

74
Andasia Malyana
Pedagogia: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Indonesia, Vol. 2, No. 1 (2020), 67-76

DAFTAR PUSTAKA Peraturan Pemerintah Nomor 13


Tahun 2015 tentang 8 Standar
Daradjat, Zakiyah. (1980). Kepribadian
Nasional Pendidikan
Guru. Jakarta: Bulan Bintang.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun
Depdiknas. 2003. UU RI No. 20 Tahun
2005 tentang Standar Nasional
2003 tentang Sistem Pendidikan
Pendidikan
Nasional.
Pidarta, Made. (1992). Pemikiran
Hadis, Abdul dan Nurhayati. (2012).
Tentang Supervisi Pendidikan.
Manajemen Mutu Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Bandung: Alfabeta.
Situmorang, J.B. dan Winarno. (2008).
Hasibuan, MS & Simarmata, Janner &
Pendidikan Profesi dan Sertifikasi
Sudirman, Acai. (2019). E-
Pendidik. Klaten: Macanan Jaya
Learning: Implementasi, Strategi
Cemerlang
dan Inovasinya. Medan: Yayasan
Kita Menulis. Sudjana, Nana. (2009). Standar
Kompetensi Pengawas Dimensi
Imron, Ali. (2000). Pembinaan Guru Di
dan Indikator. Jakarta: Binamitra
Indonesia. Malang: Pustaka Jaya.
Publishing.
Muhammad, Hamid.
Sunendar, Dadang, dkk. (Tim Penyusun
(2020).Kemendikbud Sebut PJJ
KBBI Edisi Kelima). (2020).
Tak Sama dengan Pembelajaran
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Daring dan Luring", Artikel
Jakarta: Badan Pengembangan
PENDIDIKAN. Jawapos.com, 17
dan Pembinaan Bahasa,
Juni 2020,
Kementerian Pendidikan dan
https://www.jawapos.com/nasio
Kebudayaan Republik Indonesia
nal/pendidikan/17/06/2020/...,
diunduh pada Juli 2020. Suparlan. (2005). Menjadi Guru Efektif.
Yogyakarta: Hikayat Publishing.
Mulyasa, E. (2013). Standar Kompetensi
dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Suprihatiningrum, Jamil. (2014). Guru
Remaja Rosdakarya. Profesional: Pedoman Kinerja,
Kualifikasi & Kompetensi Guru.
Musfah, Jejen. (2012). Peningkatan
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Kompetensi Guru : Melalaui
Pelatihan dan Sumber Belajar Undang-undang Republik Indonesia
Teori dan Praktik. Jakarta: Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Kencana. Guru dan Dosen
Nur, Muhammad Nadzirin Anshari. Wicaksono, A. (2019). Mencari
(2020) "Mendadak E-Learning" Karakter Pendidik Yang Ideal Bagi
(Opini) daring. Indonesia (Dalam Cerita dan
https://telisik.id/news/mendada Realita dari Masa ke
k-e-learning, Sabtu, 25 April 2020, Masa). Lentera: Jurnal Ilmiah
diunduh pada Juli 2020 Kependidikan, 1, 109-118.
Nurhadi. (2004). Kurikulum 2004.
Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia.

75
Pelaksanaan Pembelajaran Daring dan Luring dengan Metode Bimbingan Berkelanjutan pada
Guru Sekolah Dasar di Teluk Betung Utara Bandar Lampung

76

Anda mungkin juga menyukai