Anda di halaman 1dari 24

1

BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR B ELAKANG
Dewasa ini kedudukan guru sebagai suatu bidang pekerjaan
mulai diperhitungkan dikalangan masyarakat. Hal ini terbukti dengan
makin diminatinya lembaga pendidikan keguruan (LPTK) oleh lulusan
sekolah menengah atas yang tidak terjadi sebelumnya. Perubahan ini
terjadi sejak pemerintah mulai memperhatikan dan meningkatkan
kesejahteraan guru dengan membayarkan tujangan profesi sebagai
seorang guru yang profesional.
Seperti yang disampaikan oleh Prof. Baedowi pada kata
pengantar Buku 5 Pedoman dan Pengembangan Profesi Guru, bahwa
Guru sebagai tenaga profesional mempunyai fungsi, peran, dan
kedudukan yang sangat penting dalam mencapai visi pendidikan 2025.
Visi pendidikan tersebut adalah menciptakan insan Indonesia cerdas dan
kompetitif. Karena itu, profesi guru harus dihargai dan dikembangkan
sebagai profesi yang bermartabat sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Konsekuensi dari guru sebagai profesi adalah pengembangan keprofesian
berkelanjutan (PKB).
Pada Permendiknas tersebut dinyatakan bahwa proses
pembelajaran untuk setiap mata pelajaran harus fleksibel, bervariasi, dan

1
2



memenuhi standar. Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan
dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
Namun pada kenyataannya, guru IPA di wilayah Tanjungsari
masih membelajarkan siswa secara teacher center dan searah. Aktifitas
mental dan fisik siswa kurang dilibatkan. Meskipun ada kegiatan
pembelajaran yang mulai menggunakan pendekatan student center, tetapi
hal ini masih kurang berkualitas. Berdasarkan hasil observasi pada
kegiatan Lesson Study, pendekatan student center malah menghabiskan
banyak waktu dan tidak berbanding lurus dengan peningkatan hasil
belajar siswa. Aktivitas hands on siswa belum sampai membawa mereka
pada kemampuan minds on.
Hal ini disebabkan karena guru-guru belum mampu dan terampil
mengajarkan siswa bagaimana belajar dan mengembangkan ketrampilan
berpikir. Perencanaan pembelajaran yang telah disiapkan umumnya
dengan pendekatan konsep. Hasil belajar kurang mengembangkan
keterampilan proses sehingga kompetensi lulusan kurang memiliki
keterampilan sains yang akan menjadi bekal siswa di kehidupan nyata.
Selain permasalahan tersebut, kemampuan guru dalam
mengassess dan mengevaluasi hasil belajar siswa masih rendah.
3



Umumnya guru hanya menilai dengan satu metode saja yaitu tes. Masih
jarang guru mengassess pembelajaran melalui kinerja siswa. Kelemahan
ini menjadikan guru IPA di Tanjungsari harus belajar agar dapat
mengembangkan pembelajaran dengan berbagai pendekatan dan
bagaimana cara mengassessnya.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa : Bila seseorang masih
berkeinginan mengajar maka orang tersebut wajib belajar. Hal ini sesuai
dengan tuntutan pemerintah yang menjadi konsekuensi seorang guru
yaitu, wajib bagi guru untuk menjadi profesional dengan program
peningkatan keprofesionalan berkelanjutan (PKB). Hal ini disebabkan
karena pada era kemajuan teknologi global ini membutuhkan manusia
yang berkualitas. Manusia yang akan hidup pada jamannya nanti
merupakan hasil pendidikan pada masa sekarang. Oleh karena itu,
menjadi hal yang wajib bagi guru untuk terus belajar.
Tetapi kesempatan belajar dalam pelatihan yang biasa
dilaksanakan oleh lembaga pemerintah sangat terbatas. Guru di
Kabupaten Sumedang masih banyak yang belum tersentuh program
pelatihan peningkatan profeionalisme. Untuk mengatasi kelemahan ini
sarana yang paling tepat, mudah dan murah adalah program peningkatan
profesionalisme guru berbasis MGMP.
MGMP adalah wadah para guru yang memiliki latar belakang
pendidikan yang sama berkumpul untuk membahas permasalahan di
kelas. Diskusi dan sharing ini dapat memberikan informasi, penguatan
4



untuk menjadi jalan solusi permasalahan tersebut. Pelatihan berbasis
MGMP ini dapat menyentuh lebih banyak guru, sehingga pelatihan
berbasis MGMP merupakan salah satu jalan bagi peningkatan kompetensi
guru.
B. DASAR HUKUM
C. TUJUAN PROGRAM
Kegiatan MGMP IPA Sub Rayon 1 Tanjungsari Sumedang
memiliki beberapa tujuan, diantaranya :
1. memfasiltasi guru untuk mencapai standar kompetensi profesi yang
sesuai dengan UU No 14 tahun 2005.
2. Memfasilitasi guru untuk terus memutakhirkan kompetensi yang
mereka miliki sesuai dengan kebutuhan dan kemajuan jaman.
3. Memotivasi guru-guru untuk memiliki dedikasi yang tinggi dalam
melaksanakan tugasnya.
4. Memfasilitasi guru untuk dapat mengembangkan berbagai inovasi
dalam pembelajaran.
5. Memfasilitasi guru untuk bertemu dan bersilaturahim membicarakan
permasalahan yang sama sama dihadapi saat berada di dalam
kelas.
6. D. SASARAN
7. Kegiatan MGMP IPA di Sub Rayon 1 Sumedang ini
ditujukan kepada semua guru IPA di wilayah 1 Sumedang yang
memiliki komitment, semangat untuk berubah dan maju. Guru IPA
5



tersebut berasal dari sekolah negeri dan swasta. Tetapi kegiatan
MGMP putaran ini dibatasi hanya 30 orang peserta. Agar informasi
yang diperoleh dari kegiatan MGMP dapat diketahui juga oleh guru
lain, maka diharapkan terjadinya desiminasi di sekolah masing-
masing peserta.

E. HASIL YANG DIHARAPKAN
Berdasarkan tujuan kegiatan tersebut, maka setelah terlaksananya
kegiatan MGMP Program BERMUTU diharapkan dicapainya hasil seperti
berikut ini.
1. Terjadinya peningkatan kompetensi profesi guru IPA di Sub Rayon
1 Tanjungsari.
2. Terjadinya pemutakhiran kompetensi guru .
3. Meningkatnya motivasi dan dedikasi guru dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya sebagai tenaga pendidik.
4. Terciptanya berbagai inovasi dalam pembelajaran dikalangan guru
IPA.
5. Terjalinnya ikatan silaturahim dan kolega dikalangan guru IPA Sub
Rayon 1 Sumedang.
E. MANFAAT
Kegiatan MGMP Program BERMUTU ini memberikan banyak
manfaat bagi sekolah, guru dan siswa Manfaat yang dapat diambil dari
kegiatan MGMP ini bagi seolah diantaranya :
6



1. Makin banyaknya guru yang berdedikasi dan memiliki
kepercayaan diri dalam mengajar. Hal ini akan meningkatnya
kualitas pembelajaran di sekolah
2. Terjadinya sharing diantara sesama guru di sekolah yang
membahas tentang permasalahan di kelas dan rencana
solusinya.
3. Terjadinya sharing untuk membahas informasi terbaru tentang
pembelajaran dan kebijakan profesionalisme guru.
Selain manfaat bagi sekolah, kegiatan MGMP Program BERMUTU juga
dirasakan manfaatnya bagi guru, yaitu :
1. Bertambahnya pemahaman guru dan penyegaran informasi lama
yang sudah diketahui sebelumnya.
2. Tumbuhnya kesadaran untuk berubah menjadi lebih baik dari
sebelumnya.
3. Terjalinnya ikatan silaturahim dan kekeluargaan dikalangan guru
peserta MGMP.
4. Guru-guru IPA di Sub Rayon 1 Sumedang memiliki wadah untuk
pembinaan dalam peningkatan kompetensinya secara
berkelanjutan.
5. Terpantaunya peningkatan kompetensi guru IPA di Sub Rayon 1
Sumedang.
7



Melalui peningkatan kinerja guru dan di dukung oleh kebijakan
sekolah, maka siswa pun mendapatkan manfaat dari program BERMUTU,
yaitu :
1. Semakin bervariasinya kegiatan belajar yang diikuti siswa karena
guru mampu membelajarkan dengan berbagai model dan metode.
2. Siswa tidak hanya memahami konsep tetapi ada sejumlah
pengalaman belajar yang diikutinya dan hal ini dapat meningkatkan
beberapa keterampilan siswa seperti keterampilan mengamati,
berkomunikasi, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan
di kelasnya.
Semakin lama peserta mengikuti kegiatan MGMP akan semakin
banyak manfaat yang dapat dirasakan, sehingga program pembinaan
guru berbasis MGMP ini harus terus berjalan dengan dukungan dari
berbagai pihak. Selama ini, kehadiran MGMP telah disambut baik oleh
guru-guru, kepala sekolah, pihak Dinas Pendidikan serta komite sekolah.
G. DAMPAK.







8












BAB II
DESKRIPSI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
MGMP PADA 1 TAHUN TERAKHIR

A. Strategi dan Metode pelaksanaan Program
Kegiatan MGMP dilaksanakan menggunakan strategi tatap muka,
kerja mandiri secara kolaboratif di luar jam pelajaran sekolah. Kegiatan
rutin MGMP menggunakan metoda ceramah, diskusi, dan observasi
secara kolaborasi dengan prinsip kolegalitas, kontinuitas, meliputi:
1. penyelenggaraan dilaksanakan sepenuhnya oleh Kelompok MGMP
IPA Sub Rayon 1 Tanjungsari Kabupaten Sumedang.
2. Peserta MGMP terlibat secara aktif karena guru peserta MGMP
terlibat dalam kegiatan secara kooperatif dan bersama sama
merefleksi pembelajaran dan perencanaan.
9



3. Untuk materi yang baru dan belum ada peserta yang menguasinya,
maka materi pelatihan disampaikan oleh narasumber yang
berkompeten dari LPTK, P4TK, LPMP ataupun tenaga ahli seperti
ahli komputasi.
Kegiatan MGMP sebelumnya diawali dengan inservise selama satu
hari untuk pengisian TNA ( Training need analysis), guna menggali
kemampuan awal peserta MGMP dan tingkat kebutuhan terhadap materi
diklat. Hasil TNA dianalisis dan direkap, selanjutnya disusun rencana
kegiatan dan jadwal yang telah disepakati bersama. Inservise juga
merefleksi kegiatan sebelumnya berupa tingkat kehadiran, pencapaian
hasil yang diharapkan serta kendala yang terjadi selama kegiatan.
Kegiatan inservise diketahui oleh kepala sekolah dan pengawas sebagai
perwakilan Dinas Pendidikan.
Jadwal kegiatan sudah disepakati oleh seluruh peserta dan
ditetapkan yaitu hari Jumat siang, agar tidak mengganggu jadwal
pembelajaran di kelas. Kegiatan dimulai pukul 12. 30 hingga 16.50. Agar
kegiatan berjalan sesuai jalur, maka Implementasi program ini tidak
terlepas dari monitoring, supervisi, dan evaluasi dari Kepala Sekolah
sekolah inti MGMP IPA Sub Rayon 1, dan Dinas Pendidikan Kabupaten
Sumedang.

B. Sistem Dokumentasi kegiatan/pelaporan
8
10



Dokumentasi dilaksanakan secara diskripsi tentang kegiatan yang
dilaksanakan pada tiap pertemuan disertakan dengan bukti foto.
Sedangkan pelaporan di sampaikan dalam bentuk Hardcopy pada setiap
akhir putaran. Laporan ini disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Sumedang selaku pembina MGMP, dengan rincian sebagai
berikut:
1. Pelaporan disusun sesuai dengan pedoman yang diterbitkan oleh
P2TK Dikdas.
2. Pelaporan dilengkapi dengan semua data administrasi kegiatan ini.
3. Pelaporan dilengkapi dengan semua data administrasi keuangan
selama kegiatan.
4. Pelaporan diserahkan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan di
pertengahan dan akhir kegiatan.

C. Kualitas Program
Sesuai dengan tujuan maka kualitas keluaran (out put) program ini,
seperti tabel di bawah ini:
Tabel: 2.1
Kualitas Program BERMUTU
N
o
Program Kualitas Program
1
Pengembangan silabus dan RPP yang
berkarakater
Sangat penting
11



2
Evaluasi pembelajaran dan pengembangan
soal HOTs
Sangat penting
3 ICT ( Softwere Edraw Mind Map) Sangat penting
4 Keretampilan Berpikir (Thinking Skill) Sangat penting
5 Pengembangan media pembelajaran inovatif Sangat penting
6 Pengelolaan Laboratorium Sangat penting
7 Penyusunan karya tulis ilmiah (KTI) Sangat penting

D. Frekuensi kegiatan
Implementasi program ini sebanyak 17 kali pertemuan yang terbagi
menjadi 2 kelompok kegiatan, yaitu 1 kali kegiatan Inservise dan 16 kali
pertemuan rutin. Kegiatan ini dilaksanakan setiap minggu di hari Jumat
yang dimulai pada pukul 12.30 sampai selesai pada pukul 16. 30 jadi
dalam satu bulan dilaksanakan empat kali pertemuan. Kegiatan dimulai
pada bulan September dan berakhir di bulan April.

E. Keterlibatan Peserta
Peserta dalam kegiatan ini adalah seluruh guru mata pelajaran IPA
(Fisika, Biologi dan Kimia). Keterlibatan guru dalam kegiatan ini cukup
baik, terlihat dari kehadiran pada setiap kegiatan sangat tinggi mencapai
hampir 90 %. Peserta MGMP terlibat secara aktif karena guru peserta
MGMP adalah orang yang langsung merencanakan, melaksanakan,
12



mengobservasi serta bersama sama merefleksi pembelajaran dan
perencanaan.

F. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan kegiatan MGMP IPA Sub Rayon 1
Tanjungsari, berada pada 2 lokasi, yaitu SMPN 1 Jatinangor dan SMPN 1
Tanjungsari. dengan alasan sebagai berikut:
1. terletak di jalan raya Bandung- Cirebon;
2. terletak di tengah-tengan Sub rayon 1;
3. mudah dijangkau dan dilalui berbagai kendaraan umum, seperti:
Bus, Angkot, dan sebagainya;
4. bila kegiatan mengundang narasumber, maka kegiatan berada di
SMPN 1 Jatinangor untuk mempermudah dan mempercepat akses
narasumber.




BAB III
RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM

A. Strategi Dan Metode Rencana Pelaksanaan Program

13



Strategi yang digunakan untuk melaksankan program MGMP ini
adalah dengan tatap muka, tugas terstruktur, dan tugas mandiri. Program
ini akan dilaksanakan di tingkat kelompok MGMP Sub Rayon 1 Kabupaten
Sumedang secara kontinue setiap minggu di hari MGMP yaitu hari Jumat.
Kegiatan di MGMP akan menggunakan metode ceramah, diskusi
kelompok, kooperatif, kolaborasi secara kolegalitas dan kerja individu.
Kerja individu akan menghasilkan produk yaitu Silabus, RPP dengan
pendekatan inkuiri, karya tulis ilmiah secara mandiri.
B. Materi Kegiatan
Materi Pelatihan disusun oleh tim MGMP IPA SubRayon 1 Kabupaten
Sumedang, meliputi kompetensi seperti berikut.
1. Pengembangan silabus dan RPP yang dapat memfasilitasi siswa
belajar sesuai dengan hakikat IPA
2. Assessmen dan evaluasi pembelajaran
3. ICT (Data Based)
4. Pengembangan LKS eksperimen dan non eksperimen
5. Kemampuan bertanya/smart question
6. Pengembangan media pembelajaran inovatif
7. Konsep essential dan penguasaan materi subjek
8. Penyusunan karya tulis ilmiah (KTI)

C. Narasumber
12
14



Narasumber berasal dari kalangan yang memiliki kompetensi yang
relevan yaitu dari UPI, P4TK, LPMP, PCT dan DCT serta tenaga ahli ICT.
15



Waktu/Jadwal Pelaksanaan (terlampir)
Tabel: 3. 1
RENCANA PERLAKSANAAN KEGIATAN
MGMP IPA SUB RAYON 1 KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2012-2013
N
o
KOMPETENSI GURU KEGIATAN / MATERI

METODE
BAHAN
BELAJAR
MANDIRI
JADWAL
KEGIATA
N /
WAKTU
HASIL/
PRODUK
SETIAP
KEGIATAN
NARASUMBE
R / PENYAJI
(PCT / DCT/
GURU
PEMANDU/LP
TK/PENGAW
AS)
1
Peserta MGMP
memahami rencana
kegiatan, proses dan
hasil yang diharapkan
pada kegiatan rutin
MGMP selanjutnya
Inservise
Kebijakan Dinas
Pendidikan, Penyusunan
TNA, Refleksi dan tindak
lanjut dari kegiatan MGMP
sebelumnya
Branstorming,
Ceramah
Tanya jawab
-
Minggu ke
1
September
2012
Jurnal
belajar
PCT/Dinas
Pendidikan
2
Peserta mampu
menyusun RPP dengan
pendekatan dan metode
inkuiri
Pengembangan silabus dan
RPP yang dapat
memfasilitasi siswa belajar
sesuai dengan hakikat IPA

Kooperatif,
Branstorming,
Ceramah
Tanya jawab,
Kerja kelompok
Buku
tentang
inkuiri
Modul
P4TK,
Standar Isi
Minggu ke
2
September
2012
Jurnal
Belajar,
RPP,
Silabus
LPTK
16



3
Peserta mampu
menyusun RPP dengan
pendekatan dan metode
inkuiri
Pengembangan silabus dan
RPP yang dapat
memfasilitasi siswa belajar
sesuai dengan hakikat IPA

Branstorming,
Ceramah
Tanya jawab,
Kerja Kelompok
Modul
P4TK,
Standar Isi
Minggu ke
3
September
Jurnal
Belajar,
RPP,
Silabus
Pemandu
4
Peserta mampu
mengembangkan
berbagai macam LKS
eksperimen
Pengembangan LKS
eksperimen
Branstorming,
Ceramah
Tanya jawab
Kerja Individu
Hand out
Minggu ke
4
September
Jurnal
belajar LKS
P4TK
5
Peserta mampu
mengembangkan
berbagai macam LKS
non eksperimen
Pengembangan LKS non
eksperimen
Branstorming,
Ceramah
Tanya jawab
Kerja Individu
Hand out
Minggu ke
1 Oktober
Jurnal
belajar LKS
Pemandu
6
Peserta mampu
memberikan
pertannyaan cerdas
yang merangsang siswa
berpikir
Kemampuan
bertanya/smart question
Branstorming,
Ceramah
Tanya jawab
Kerja individu
Hand out
Minggu ke
2 Oktober
Jurnal
belajar
Contoh Soal
LPTK
7
Peserta mendapatkan
pembelajaran dan
mengetahui kelemahan
RPP yang telah
dikembangkan bersama
Implementasi RPP yang
telah dikembangkan 1
Observasi dan
Diskusi
RPP,
Silabus,
lembar
observasi
Minggu ke
3 Oktober
Jurnal
Belajar
Hasil
Observasi
Pemandu
17



8
Peserta mendapatkan
pembelajaran dan
mengetahui kelemahan
RPP yang telah
dikembangkan bersama
Implementasi RPP yang
telah dikembangkan 2
Observasi dan
Diskusi
RPP,
Silabus,
lembar
observasi
Minggu ke
4 Oktober
Jurnal
Belajar
Hasil
Observasi
Pemandu
9
Peserta mendapatkan
pembelajaran dan
mengetahui kelemahan
RPP yang telah
dikembangkan bersama
Implementasi RPP yang
telah dikembangkan 3
Observasi dan
Diskusi
RPP,
Silabus,
lembar
observasi
Minggu ke
1
Nopember
Jurnal
Belajar
Hasil
Observasi
Pemandu
10
Peserta mampu
melakukan assesement
dan evaluasi untuk
memperbaiki
pembelajaran
Assessmen dan evaluasi
pembelajaran
Branstorming,
Presentasi
Ceramah
Tanya jawab
Hand Out
Minggu ke
2
Nopember
Jurnal
belajar
Format
penilaian
Pemandu
11
Peserta dapat
mengoperasikan
computer dengan
program data based
ICT (Data Based)
Ceramah Tanya
jawab, Praktek
Hand out
Minggu ke
3
Nopember
Jurnal
belajar print
out data
based
Ahli ICT
12
Peserta dapat
mengoperasikan
computer dengan
program data based
ICT (Data Based)
Ceramah Tanya
jawab Praktek
Hand out
Minggu ke
4
Nopember
Jurnal
belajar print
out data
based
Ahli ICT
18



13
Peserta mampu
membuat media
pembelajaran yang
kreatif dan inovatif
Pengembangan media
pembelajaran inovatif
Kooperatif,
Branstorming,
Presentasi
Ceramah
Tanya jawab
Hand Out,
Modul P4TK
LKS
Minggu ke
1
Desember
Jujrnal
Belajar
media
pembelajara
n
Pemandu
14
Peserta memahami
konsep esensial dari
konsep fisika
Konsep essential dan
penguasaan materi subjek
(Fisika)
Kooperatif,
Branstorming,
Ceramah
Tanya jawab
Hand Out
Modul P4TK
Minggu ke
4 Januari
2013
Jurnal
belajar
Peta konsep
materi
subjek
Pemandu
15
Peserta memahami
konsep esensial dari
konsep kimia
Konsep essential dan
penguasaan materi subjek
(Kimia)
Kooperatif,
Branstorming,
Ceramah
Tanya jawab
Hand Out
Modul P4TK
Minggu ke
1 Februari
2013
Jurnal
belajar
Peta konsep
materi
subjek
Pemandu
16
Peserta dapat membuat
karya tulis imiah
Penyusunan karya tulis
ilmiah
Kooperatif,
Branstorming,
Presentasi
Ceramah
Tanya jawab
Hand Out
akses
internet
Minggu ke
2 Februari
2013
Jurnal
Belajar dan
KTI
LPTK
17
Peserta dapat membuat
karya tulis imiah
Penyusunan Karya tulis
ilmiah
Kooperatif,
Branstorming,
Ceramah,
Tanya jawab
Hand Out
dan akses
Internet
Minggu ke
3 Februari
2013
Jurnal
belajar dan
KTI
LPTK
18
Peserta dapat
menyusun laporan
tertulis kegiatan MGMP
Pelaporan
Diskusi, tanya
jawab
-
Minggu ke
1 Maret
2013
Jurnal
belajar
Laporan
Pemandu
19



19
Peserta dapat
menyusun laporan
tertulis kegiatan MGMP
Pelaporan
Kooperatif,
Branstorming,
Ceramah
-
Minggu ke
2 Maret
2013
Jurnal
Belajar
Laporan
Pemandu
20
Peserta dapat
mempresentasikan
karya tulis ilmiahnya di
depan forum
Publikasi Ilmiah
Presentasi
Diskusi-tanya
jawab
Hand Out
Minggu ke
3 Maret
2013
Jurnal
Belajar
abstrak KTI
LPMP, Dinas
Pendidikan




RINCIAN ANGGARAN BIAYA KEGIATAN
MGMP IPA SUB RAYON 1 KAB. SUMEDANG


PERTEMUAN
KEGIATAN/SUB
KEGIATAN/JENIS
BELANJA/RINCIAN BELANJA
VOLUME
HARGA
SATUAN
(Rp)
JML DANA
(1) (2) (3) (4) (5)
KEGIATAN IN
SERVICE
2.875.000
Transport Narasumber 1 keg 1 org x Rp =
20



x 100.000 Rp 100.000
Uang harian Narasumber 1 hr x 1
keg
x
1 org x Rp

350.000
=
Rp

350.000

konsumsi 1 hr x 1
keg
x
25 org x Rp

25.000
=
Rp

625.000
ATK Peserta 1
Keg
x
25
org
x
1 pkt x Rp

50.000
=
Rp

1.250.000
ATK Kegiatan 1
keg
x
1 pkt x Rp

250.000
=
Rp

250.000
Dokumentasi 1
keg
x
1 pkt x Rp

150.000
=
Rp

150.000
Penggandaan

1
keg
x
1 pkt x Rp

150.000
=
Rp

150.000

KEGIATAN RUTIN
MGMP
A. Kegiatan Rutin MGMP 19.100.000
ATK Peserta 1 keg x 25
Org
x
1 pkt x Rp

50.000
=
Rp

1.250.000
ATK Kegiatan 19
keg
x
1 pkt x Rp

250.000
=
Rp

4.750.000
Transport Fasilitator (dalam kota) 2
keg
x
1 org x Rp

110.000
=
Rp

220.000
Transport Narasumber 8
keg
x
1 org x Rp

100.000
=
Rp

800.000
Uang harian Narasumber 1 hr x 8
keg
x
1 org x Rp

350.000
=
Rp

2.800.000
Dokumentasi 19 keg 1 pkt x Rp =
21



x 100.000 Rp 1.900.000
Penggandaan 19
keg
x
1 pkt x Rp

80.000
=
Rp

1.520.000
Pelaporan

1
keg
x
1 pkt x Rp

235.000
=
Rp

235.000

B. Kegiatan kunjungan ke
sekolah anggota MGMP


5.625.000
Transport Peserta 3 keg x 25
org
x
1 kk x Rp

50.000
=
Rp

3.750.000
Konsumsi peserta 3 keg x 25
org
x
1 kk x Rp

25.000
=
Rp

1.875.000




KEGIATAN
FORUM MGMP
400.000
Transport Peserta 2
org
x
2 kk x Rp

100.000
=
Rp

400.000

TOTAL KEBUTUHAN DANA 28.000.000




22



D. Tempat Pelaksanaan
Kegiatan MGMP dilaksanakan di sanggar IPA yaitu SMPN 1
Tanjungsari Sumedang dan SMPN 1 Jatinangor dan sekolah tempat
implementasi pembelajaran ujicoba RPP di 3 sekolah yang berbeda.

E. Rencana Pemantauan Dan Evaluasi Pelaksanaan Program
Untuk mengetahui tingkat kemajuan dan kesulitan yang dihadapi
selama kegiatan MGMP maka perlu adanya monitoring dan evaluasi yang
di laksanakan oleh TIM Monev. Tim Monev dapat dibentuk dari perwakilan
Dinas Pendidikan,dan LPMP.

F. Rencana Pelaporan
Seperti kegiatan rutin MGMP yang sudah dilaksanakan, maka
pelaporan program MGMP ini dilakukan setiap akhir kegiatan yaitu selama
1 siklus dalam 20 kali pertemuan. Pelaporan berisi deskripsi setiap
kegiatan, laporan penggunaan dana dan hasil yang diperoleh, produk KTI
peserta MGMP serta dokumentasi berupa foto setiap kegiatan.














23








BAB IV
PENUTUP

Demikian proposal kegiatan ini kami buat, sehingga menjadi
pedomana dalam melaksanakan kegiatan yang berujung pada
meningkatkannya mutu pendidikan di Kabupaten Sumedang secara
umum, dan peningkatan kompetensi tenaga pendidik IPA di Sub Rayon 1
Tanjungsari khususnya. Semaoga kegiatan pembinaan guru IPA berbasis
MGMP di Sub Rayon 1 Tanjungsari Sumedang ini selalu mendapat
dukungan dari semua pihak yang terkait. Terima kasih.



Sumedang, Maret
2012

Ketua Sekretaris


Helsy Elselia, M.Pd Rizal
Firmansyah, S.Pd
NIP 197111291993012001 NIP
197804242002121002



24










21

Anda mungkin juga menyukai