Anda di halaman 1dari 83

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengajaran adalah proses yang diusahakan oleh guru atau pendidikan untuk mencapai

tujuan belajar. Tugas guru adalah memfasilitasi pengetahuan dan pengalaman awal peserta

didik yang perlu diubah dan dimodifikasi untuk mengkontruksi pengetahuan atau

pengalaman baru peserta didik. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa

seringkali pendidik telah melaksanakan pembelajaran dengan maksimal dengan

menggunakan berbagai metode dan inovasi, namun tidak jarang peserta didik tetap saja

mengalami kesulitan dalam pembelajaran dan tujuan pembelajaran tidak tercapai.

Contohnya pada pembelajaran matematika, pembelajaran yang sifatnya abstrak, yang pada

kenyataannya banyak peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami materi

yang diajarkan. Salah satu penyebabnya adalah peserta didik tidak mempunyai kemampuan

atau pengetahuan awal (prior knowledge) yang cukup sehingga ketika berhadapan dengan

pengalaman atau pengetahuan yang baru diterima, peserta didik mengalami kesulitan dalam

memahami dan mengaplikasikan pengetahuan baru tersebut.1 Sehingga pengetahuan awal

menjadi penting karena memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam pembelajaran

dan bagi guru, pengetahuan awal peserta didik menjadi dasar dalam menyusun materi,

strategi dan desain pembelajaran menjadi mudah sehingga membuat efisiensi waktu dalam

pembelajaran. Sejalan dengan yang dikatakan oleh sumartono, bahwa salah satu prinsip

1
Maulidnya dan saputri, pengetahuan awal, 2016
2

penting dalam keberhasilan kegiatan pembelajaran adalah guru perlu memperhatikan

pengetahuan awal (prior knowledge) peserta didik sebelum mereka melakukan kegiatan

pembelajaran. Maka dari itu pengetahuan awal sangat penting bagi guru agar bisa mencapai

dan memperoleh hasil belajar yang baik.2

Sebagai pendidik professional, seorang guru yang telah memiliki kompetensi yang

disyaratkan serta telah memenuhi kualifikasi yang ditentukan, wajib melakukan salah satu

cara untuk mencapai tujuan tersebut yaitu, melalui program pengembangan diri yang

merupakan salah satu komponen dari program pengembangan keprofesian berkelanjutan

(PKB). Kegiatan PKB dapat dilaksanakan secara individu maupun kegiatan kognitif yang

diselenggarakan pihak-pihak lain dalam sekolah maupun diluar sekolah dengan berbagai

kegiatan pengembangan diri, publikasi ilmiah serta karya inovatif. Pengembangan diri bagi

guru merupakan hal yang penting bagi seorang guru, karena hal ini sangat berpengaruh

terhadap kinerja guru dan peningkatan kinerja guru itu sendiri. Sehingga dalam penilaian

kinerja gur (PK Guru) dapat memberikan hasil yaitu berupa promosi atau kenaikan

pangkat. Sesuai dengan (Mockler, 2013) katakana bahawa pengembangan diri bagi guru

adalah salah satu yang utama untuk mencapai reformasi pendidikan untuk memenuhi

standar pemerintah, program pengembangan diri harus berorientasi pada tindakan,

memberikan guru kesempatan merefleksi dan menilai sendiri praktik mereka.3

Proses menuju guru professional ini perlu didukung oleh semua unsur yang terkait

dengan guru. Unrus-unsur tersebut dapat dipadukan untuk menghasilkan suatu sistem yang
2
Jurnal edukasi dan sains, 2(2) agustus 2020: 217-232, pengetahuan awal, konsep dan implikasi
dalam pembelajaran (Muhammad Idris)
3
Journal analytica Islamic, 3(2), 2014: 296-313, pengembangan diri bagi guru SMK Muhammadiyah
2 klaten utara (Suusi Elfirahayu, SU Harsono)
3

dapat dengan sendirinya bekerja menuju pembentukan guru-guru yang professional dalam

kualitas maupun kuantitas yang mencukupi. Sejalan dengan kebijakan pemerintah, melalui

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 pasal 7 (UU Guru dan Dosen) mengamanatkan

bahwa pemberdayaan profesi guru diselenggarakan melalui pengembangan diri yang

dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan dengan

menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, kemajemukan

bangsa, dank ode etik profesi.4 Disamping itu menurut pasal 20, dalam melaksanakan tugas

keprofesionalan, guru berkewajiban meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi

akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni.

Seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-An’am ayat 135

Artinya:

Katakanlah: Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu, sesungguhnya


akupun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui, siapakah (diantara kita) yang
akan memperoleh hasil yang baik didunia ini. Sesungguhnya orang-orang yang
zalim itu tidak akan mendapatkan keberuntungan.5

Upaya pemerintah untuk terus mengembangkan profesi pendidik sebagai profesi

yang kuat dan dihormati sejajar dengan profesi lainnya terlihat dari lahirnya undang-

undang nomor 14 tahun 2005 (UUD tentang Guru dan Dosen) yeng berusaha

mengembangkan profesi pendidik melalui perlindungan hukum. Pemerintah telah berupaya

4
Undang-Undang Nomor 14 (2005) tentang Guru dan Dosen
5
Q.S Al-An’am/135
4

untuk meningkatkan profesionalisme guru diantaranya meningkatkan kualifikasi dan

persyaratan jenjang pendidikan yang lebih tinggi bagi tenaga pengajar, dimulai dari tingkat

persekolahan sampai perguruan tinggi. Upaya lain yang dilakukan pemerintah adalah

program sertifikiasi, dan pembentukan pusat kegiatan guru (PKG), musyawarah guru mata

pelajaran (MGMP), maupun kelompok kerja guru (MKKG). Hal yang penting dan perlu

dilakukan pemerintah adalah membangun kemandirian dikalagan guru. Kemandirian

tersebut akan menumbuhkan sikap professional dan inovatif pada guru dalam

melaksanakan peran dan tugas mendidik masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik dan

berkualitas.6

Berdasarkan oleh beberapa penelitian, yang pertama dalam pengembangan

keprofesian berkelanjutan bagi Guru Sekolah Dasar, menunjukan bahwa efektivitas

pelaksanaan program pengembangan keprofesian berkelanjutan belum berjalan dengan

efektif, hal itu dikarenakan guru tidak paham tentang pentingnya program PKB.7 Kedua,

penelitian tentang pengembangan diri bagi guru SMK, menyatakan bahwa kegiatan

pengembangan diri telah terstruktur dengan baik da nada beberapa faktor yang

menghambat kegiatan ini yaitu, faktor waktu, usia, biaya, kondisi peserta didik, banyaknya

tugas dan jauhnya lokasi.8 Kemudian penelitian tentang pengembangan profesi guru dalam

6
Jurnal ekonomi & pendidikan, 4(1) April 2007, pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru
sekolah dasar
7
Jurnal pendidikan: teori, penelitian dan pengembangan 5(5) bulan Mei Tahun 2020 halaman: 666-
670 (Cahya Ningtyas Tri Wijiutami, wahjoedi, Ery Try Djatmika R.W.E)
8
Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Susi Elfirahayu, SU Harsosno, pengembangan
diri bagi guru SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara
5

meningkatkan kinerja guru, menyatakan bahwa pengembangan profesi guru melalui

kegiatan pengembangan kurikulum berada pada kategori cukup efektif.9

Profesi guru adalah jabatan professional yang memiliki tugas pokok dalam proses

pembelajaran seorang guru dianggap professional apabila mampu mengerjakan tugas

dengan selalu berpegang teguh pada etika profesi, independen, produktif dan inovatif.

Sehingga guru professional dituntut untuk terus-menerus berkembang sesuai dengan

perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kebutuhan masyarakat

termasuk kebutuhan terhadap sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki

kapasitas untuk mampu bersaing diforum nasional, maupun internasional. Guru harus terus

berupaya mengembangkan profesinya yaitu dengan cara pengembangan kompetensi yang

dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahab berkelanjutan untuk meningkatkan

profesionalitasnya.10

Dalam pembelajaran matematika, guru yang memiliki kompetensi pedagogic yang

baik dapat menyusun kegiatan pembelajaran yang mampu memudahkan siswa dalam

pembelajaran matematika. Seorang guru matematika perly menjadi panutan teladan siswa

dalam hal sikao dan tutur kata, memiliki kemampuan kominukasi yang baik dengan siswa,

sesame guru, orang tua/wali siswa dan masyarakat. Setiap guru matematika perlu memiliki

kompetensi khusus dalam menguasai materi pembelajaran matematika agar guru dapat

membimbing siswa memahami materi-materi tersebut. Untuk itu, guru perlu mengemasnya

menjadi suatu yang menarik untuk dipelajari. Pemahaman guru mengenai pengembangan
9
Jurnal pendidikan manajemen perkantoran 2(2), juli 2017, halaman 202-211, Ayu Dwi KEsuma
Putri, Nani Imaniyat, terkait penegmbangan profesi guru dalam meningkatkan kinerja guru.
10
Jurnal peningkatan profesional guru matematika melalui penulisan karya ilmiah 2(1), Maret 2020,
halaman 44-52, Ida Naraida, Ai Tusi Fatimah, Nar Eva Zakiah
6

siswa pun perlu untuk dipahami oleh guru, dengan pengetahuan dan pemahaman akan hal-

hal tersebut dapat mempermudah guru dalam menerapkan strategi pembelajaran yang tepat,

sehingga guru dapat membantu dan memotivasi siswa dalam belajar matematika.

Pemahaman guru matematika terhadap profesinya sebagai seorang guru sangat

berperan penting dalam dunia pendidikan. Karena jika guru tersebut paham akan

profesinya, maka akan mempermudah guru itu sendiri dalam mencapai tujuan pembelajaran

siswa dan dapat membantu dalan pencapaian tugas-tugasnya sebagai seorang guru, serta

dapat menigkatkan kompetensi-kompetensi yang guru itu miliki agar bisa berkembang.

Sejalan dengan pendapat Rostiyah, mengatakan bahwa guru yang memahami fungsi dan

profesinya sebagai pendidik tidak mengabdikan dirinya hanya sebatas dinding sekolah saja,

tetapi juga sebagai penghubung sekolah dengan masyarakat yang juga memiliki tugas

memberikan kebudayaan kepada anak didik berupa kepandaian, kecakapan serta

pengelaman-pengalaman yang membentuk kepribadian anak didik menjadi cerdas dan

harmonis.11 Maka peranan pemahaman guru tentang profesinya sangatlah berpengaruh

terhadap kesuksesan guru itu sendiri dalam merintis karirnya sebagai seorang guru dan

bertanggung jawab dalam menjalankan tugas-tugasnya, guna pencapaian untuk menjadi

guru yang bersertifikat professional.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti tertarik untuk

meneliti lebih lanjut dalam judul Pemagaman Guru Matematika Tentang Pengetahuan

Profesi Guru dan Peningkatan Kompetensi Profesional Berkelanjutan.

B. Identifikasi Masalah
11
Rostiyah dalam Djmarah, 2000:36
7

Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya pemahaman guru tentang pentingnya program (PKB)

2. Terhambatnya program pengembangan diri akibat faktor waktu, usia, biaya, kondisi

peserta didik, banyaknya tugas dan jauhnya lokasi

3. Upaya untuk mengembangkan profesi guru masih kurang

4. Kurangnya kesadaran guru tentang profesinya sebagai seorang guru

5. Peningkatan kompetensi guru yang belum aktif

6. Banyaknya guru yang terlambat naik pangkat

C. Batasan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah perlu adanya batasan

masalah untuk memfokuskan objek penelitian, yaitu: penelitian ini peneliti batasi hanya

untuk meneliti guru matematika di dua Sekolah di MTS Kota Ambon Kecamatan Sirimau,

terkait Pemahaman Guru Matematika Tentang Pengetahuan Profesi Guru dan Peningkatan

Profesional Berkelanjutan.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana pemahaman guru matematika

tentang pengetahuan profesi guru dan peningkatan kompetensi professional berkelanjutan ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitin pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman guru

matematika tentang pengetahuan profesi guru dan peningkatan kompetensi

professional berkelanjutan.
8

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi rujukan bagi aspek-aspek dalam

peningkatan profesi guru berkelanjutan dan dapat digunakan atau dikembangkan oleh

peneliti yang melakukan penelitian yang serupa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru untuk

meningkatkan kompetensi profesionalnya dan membantu guru secara aktif untuk

mengembangkan pengetahuan dan mengatur administrasi sekolah serta mendukung

guru dalam kenaikan pangkat.

b. Bagi Siswa

Dengan adanya guru yang professional, maka siswa akan mendapatkan

pelayanan pembelajaran yang baik dan maksimal sehingga siswa dapat mencapai

hasil belajar yang baik dan memuaskan.

c. Bagi Sekolah

Dengan banyaknya guru professional disekolah, maka akan mendukung

peningkatan akreditas sekolah, sehingga terlahirlah guru-guru yang tersertifikasi

dari sekolah tersebut.


9

G. Definisi Istilah

Pengetahuan profesi guru adalah informasi yang diketahui dan dipahami seorang

guru tentang jabatan (profesi) profesionalnya sebagai guru yang memiliki tugas pokok

dalam proses pembelajaran. Tugas pokok tersebut hanya dapat dilaksanakan secara

professional jika persyaratan professional yang ditetapkan sudah terpenuhi.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengetahuan Profesu Guru

1. Pengertian Pengetahuan Profesi Guru


10

Pengetahuan adalah informasi yang telah digabungkan dengan pemahaman dan

potensi yang terdapat pada diri seseorang. Dalam pengertaian lain, pengetahuan adalah

informasi yang diketahui atau disadari oleh seseorang, informasi tersebut bernilai relevan

secara konsektual dan dapat dikerjakan. Pada umumnya, pengetahuan memiliki

kemampuan prediktif terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas suatu pola yang

berkembang seiring waktu disesuaikan dengan pengalaman yang membuat hubungan antara

seiring waktu disesuaikan dengan pengalaman yang membuat hubungan antara situasi dan

peristiwa yang baru. Menurut Davenport (1988) pengetahuan adalah informasi yang

diketahui seseorang untuk menjasi dasar dalam pengambilan tindakan yang berbeda dan

efektif. Sehingga pengetahuan mampu mengarahkan seseorang melakukan tindakan secara

empiris dan rasional.12

Profesi guru adalah jabatan professional yang memiliki tugas pokok dalam proses

pembelajaran. Uraian tugas pokok tersebut mencakup keseluruhan unsur proses pendidikan

dan peserta didik. Tugas pokok itu hanya dapat dilaksanakan secara professional bila

persyaratan professional yang diterapkan terpenuhi. Profesi guru pada saat ini masih

merupakan suatu yang ideal bila dibandingkan dengan profesi pada bidang lain.13 Bila

profesi lain menjalankan tugasnya selalu dilandasi kemampuan dan keahlian yang ditunjang

dengan konsep dan teori yang pasti, maka profesi guru tidaklah demikian. Kenakalan antara

satu peserta didik dengan yang lainnya memerlukan pengalaman yang berbeda.

12
Davenport (1988), Pengetahuan
13
Mohammad Ali, 1985: 13, profesi guru
11

Profesi guru adalah seperangkat fungsi dan tugas dalam lapangan pendidikan

berdasarkan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan khusus dibidang

pekerjaannya dan mampu mengembangkan keahliannya itu secara ilmiah, disamping

menekuni bidang profesinya. Menurut zakiyah Darajat guru merupakan pendidik

professional karena guru telah menerima dan memikul beban dari orang tua siswa untuk

ikut mendidik anak-anak. Dalam hal ini orang tua harus tetap sebagai pendidik yang

pertama dan utama bagi anak-anaknya, sedangkan guru ialah tenaga professional yang

membantu orang tua untuk mendidik anak-anak pada jenjang penididkan sekolah.14

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan

profesi guru adalah informasi yang diketahui dan dipahami oleh seorang guru tentang

jabatan (profesi) profesionalnya sebagai seorang guru yang memiliki tugas pokok dalam

proses pembelajaran. Tugas pokok tersebut hanya dapat dilaksanakan secara professional

jika persyaratan professional yang ditetapkan sudah terpenuhi. Jika seorang guru mampu

menguasai pengetahuan profesinya sebagai seoranf guru, maka guru tersebut mampu

bertanggung jawab atas tugas-tugasnya sebagai pendidik dan mampu menjadikan dirinya

sebagai guru yang professional dalam bidang peniddikan. Sejalan dengan yang Sudirman

(2011) katakana, beliau mengatakan bahwa jika guru mampu menguasai aspek-aspek yang

merupakan pengetahuan dasar profesi guru maka guru harusnya dapat melaksanakan tugas

dan peran sebagai guru dengan baik. Setiap guru hendaknya memang harus menguasai

aspek-aspek pengetahuan dasar profesi guru tersebut, sehingga setiap guru mampu

14
Zakiyah Darajat, Guru Profesional
12

mencapai tujuan belajar dan mewujudkannya dengan prestasi-prestasi yang dicapai oleh

siswa.15

Pengetahuan profesi guru hendaknya dapat menjadi landasan bagi seoranf guru

untuk menajadi guru yang professional dan mampu menjalankan tugas-tugas pokok

keprofesionalannya, dengan mengikuti beberapa kegiatan pengembangan keprofesionalan

yang dilaksanakan disekolah-sekolah dapat dimanfaatkan oleh para guru dalam memenuhi

syarat-syarat yang sudah ditetapkan untuk menjadi guru yang professional. Diantaranya

seperti, kegiatan sertifikasi, pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB),

pengembangan kompetensi, kenaikan pangkat da lain sebagainya yang berkaitan dengan

profesionalitas guru.

2. Pengembanga Keprofesian Berkelanjutan (PKB)

Dalam pasal 1 ayat 5 (undang-undang no.16 tahun 2009) disebutkan,

pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) adalah pengembangan kompetensi guru

yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan

profesionalitasnya. Menurut Baedhowi, pengembanga keprofesian berkelanjutan

merupakan konsep diamana individu berupaya melakukan peningkatan kualitas keterapilan

dan pengetahuan professional mereka dari standar yang telah ditetapkan dalam

menjalankan pekerjaan mereka. Guru bertanggung jawab terhadap perkembangan karier

jangka panjangnya dibawah naungan kepala sekolah tempatnya mengajar. Pengembanga

keprofesian berkelanjutan (PKB) sebagai peningkatan pengetahuan professional dan

15
Sudirman (2011), pemgetahuam dasar profesi guru
13

perbaikan keterampilan professional yang secara sadar dilakukan terus menerus sepanjang

hayar seorang guru.16

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah suatu peningkatan kualitas guru yang

terarah dan sistematis sesuai dengan aturan yang ada, yang berguna untuk peningkatan

kompetensinya.

a. Manfaat PKB

Manfaat Pengembangan keprofesian berkelanjutan yang terstruktur, sistematik dan

memenuhi kebutuhan peningkatan keprofesian guru adalah sebagai berikut:

1. Bagi peserta didik, dengan adanya pelaksanaan PKB, maka peserta didik memperoleh

jaminan pelayanan dan pengalaman belajar yang efektif

2. Bagi guru, guru yang melaksanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan akan

dapat memenuhi standar dan mengembangkan kompetensinya, sehingga guru akan

mampu melaksanakan tugas0tugas utamanya secara efektif sesuai dengan kebutuhan

belajar peserta didik.

3. Bagi sekolah, sekolah akan mampu memberikan pelayanan pendidikan yang lebih baik

dan berkualitas bagi peserta didik.

b. Unsur-unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Pada peraturan Menteri Negara Pemberdayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru dan angka kreditnya,
16
Baedhowi (2010), pengetahuan profesi
14

unsur utama yang terdapat dalam PKB yaitu terdiri dari pengembangan diri, publikasi

ilmiah dan karya inovatif. Pengembangan diri meliputi : perencanaan program

pembelajaran, penyusunan RPP, penilaian evaluasi siswa, penggunaan teknologi informasi

dan pengembangan keprofesian. Publikasi ilmiah terdiri dari penulisan karya tulis ilmiah,

kemudian karya inovatif yaitu memodifikasi/membuat alat peraga atau media

pembelajaran.

B. Kompetensi Profesiobal Guru

1. Pengertian Kompetensi Professional Guru

Berdasarkan UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat 10,

disebutkan bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan prilaku

yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas

keprofesionalan.

Kompetensi merupakan peleburan dari pengetahuan (daya piker), sikap (aya kalbu)

dan keterampilan (daya pisik) yang diwujudkan dalam bentuk perbuatan. Dengan kata lain,

kompetensi merupakan gabungan dari pengetahuan, kecakapan, sikap, sifat, pemahaman,

apresiasi dan harapan yanf mendasari karakteristik seseorang untuk benrunjuk kerja dalam

menjalankan tugas atau pekerjaan guna mencapai standar kualitas dalam pekerjaan nyata.17

Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar

yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak dari seorang tenaga

professional. Kompetensi juga dapat didefinisikan sebagai spesifikasi dari pengetahuan,

17
Saiful sagala, kemampuan professional guru dan tenaga kependidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011),
hlm.23
15

keterampilan dan sikap yang dimiliki seseorang serta penerapan dalam pekerjaanya sesuai

dengan standar kinerja yang dibutuhkan oleh masyarakat dan dunia kerja.18

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kompetensi

adalah seseorang dalam bidang pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan

tugasnya sebagai guru sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Adapun kompetensi guru merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan

prilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diaktualisasikan oleh guru dalam

melaksanakan keprofesionalan.19 Menurut E. Mulyasa kompetensi guru merupakan

perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, social dan spiritual yang

secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup [enguasaan

materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan

pribadi dan profesionalisme.20

Dapat dijelaskan dalam Al-Quran surah Al-Imran ayat 159

Artinya : maka berkat rahmat Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah
mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka dan bermusyawaralah dengan
mereka dalam urusan itu. Kemudian apabilah kamu telah memberikan

18
Sudarwan Danim, Pengembangan Profesi Guru, hlm.111
19
Nasrul HS, profesi dan etika keguruan, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2014), hlm.37
20
E. Mulyasa, standar kompetensi dan sertifikasi guru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), hlm.26
16

tekad, maka bertawakallah kepada allah. Sesungguhnya allah menyukai


orang-orang yang bertakwakal kepadanya.21

Penguasaan materi meliputi pemahaman karakteristik dan substansi ilmu sumber

bahan pelajaran, pemahaman disiplin ilmu yang bersangkutan dalam konteks yang lebih

luas, penggunaan metodologi ilmu yang bersangkutan untuk memverifikasi dan

menetapkan pemahaman konsep yang dipelajarin penyesuaian substansi dengan tuntutan

dan ruang gerak kurikuler, serta pemahaman manajemen substansi dengan tuntutan dan

ruang gerak kurikuler, serta pemahaman manajemen pembelajaran. Dengan menguasai

materi pembelajaran, guru dapat memilih menetapkan dan mengembangkan alternative

strategi dari berbagai sumber belajar yang mendukung pembentukan standar kompetensi

dan kompetensi dasar. Pemahaman terhadap peserta didik meliputi berbagai karakteristik,

tahap-tahap perkembangan dalam berbagai aspek dan penerapannya (kognitif, efektif dan

psikomotor) dalam mengoptimalkan perkembangan pembelajaran. Pemahaman terhadap

peserta didik oleh para guru menjadi perkembangan pembelajaran. Pemahaman terhadap

peserta didik oleh para guru menjadi syarat dalam memberikan pembelajaran, bimbingan

dan pelatihan yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing individu

peserta didik.

Pembelajaran yang mendidik terdiri atas pemahaman konsep dasar proses

pendidikan dan pembelajaran bidang studi yang bersangkutan, serta penerapannya dalam

pelaksanaan dan pengembangan pembelajaran. Pembelajaran yang mendidik merupakan

21
Q.S Al-Imran Ayat 159
17

upaya memfasilitasi perkembangan potensi individu secara optimal dan bersinergi antara

perkembangan potensi pada setiap aspek kepribadian.

Pengembangan pribadi dan profesionalisme mencakup pengembangan intuisi

keagamaan, kebangsaan yang berkepribadian, sikap dan kemampuan mengembangkan

profesionalisme kependidikan. Guru dalam melaksanakan tugasnya harus bersikap terbuka,

kritis dan skeptis untuk mengaktualisasi penguasaan isi bidang studi, pemahaman terhadap

karakteristik peserta didik dan melakukan pembelajaran yang mendidik.22

Kompetensi professional guru adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran

secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi

standar kompetensi yang ditetapkan. Oleh karena itu tingkat keprofesionalan seorang guru

dapat dilihat dari kompetensi sebagai berikut:

1. Kemampuan untuk menguasai landasan kependidikan, misalnya paham akan tujuan

pendidikan yang harus dicapai baik tujuan nasional, institusional, kurikuler dan tujuan

pembelajaran.

2. Pemahaman dalam bidang psikologi pendidikan, misalnya paham tentang tahapan

perkembangan siswa, paham tentang teori-teori belajar,

3. Kemampuan dalam penguasaan materi pelajaran sesuai dengan bidang studi yang

diajarkan

4. Kemampuan dalam mengaplikasikan berbagai metodologi dan strategi pembelajaran.

5. Kemampuan merancang dan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar.

22
E. Mulyasa, standar kompetensi dan sertifikasi guru, hlm. 26-27
18

6. Kemampuan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran.

7. Kemampuan dalam menyusun program pembelajaran

8. Kemampuan dalam melaksanakan unsur penunjang, misalnya administrasi sekolah,

bimbingan ilmiah untuk meningkatkan kinerja.23

Dari beberapa definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa kompetensi professional

adalah kemampuan seorang guru dalam melaksanakan tugasnya secara professional dalam

bidang akademik yang meliputi penguasaan terhadap bahan/materi pembelajaran yang luas,

mampu menyusun program pembelajaran, penguasaanterhadap metode dan strategi

pembelajaran, mampu melaksanakan evaluasi pembelajaran dan bidang-bidang lainnya

ynag merupakan tugas-tugas keguruannya.

2. Tujuan Kompetensi Guru

Secara umum tujuan kompetensi guru adalah untuk meningkatkan kualitas layanan

pendidikan disekolah dasar dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Sedangkan

secara khusus tujuan kompetensi guru adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan kompetensi guru untuk mencapai standar kompetensi

b. Memutakhirkan kompetensi guru untuk memenuhi kebutuhan guru dalam

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk memfasilitasi proses

pembelajaran pseserta didik

c. Meningkatkan komitmen guru dalam melaksanakan tugas pokok sebagai tenaga

professional

d. Menumbuhkan rasa cinta dan bangga sebagai penyandang profesi guru


23
Nasrul HS, Profesi dan Etika Keguruan, hlm. 49
19

e. Meningkatkan citra, harkat dam martabat profesi guru dimasyarakat

f. Menunjang pengembangan karir guru.24

3. Macam-macam Kompetensi Guru

Menurut UU Guru dan Dosen No. 14 Th. 2005, kompetensi guru terdiri atas: (1)

kompetensi pedagogik, (2) kompetensi kepribadian, (3) kompetensi social, (4) kompetensi

professional, yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Kemudian dalam perspektif

kebijakan professional, pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru,

sebagaimana tercantum dalam penjelasan peraturan pemerintah No. 19 Tahun2005 tentang

standar Nasional Pendidikan, yaitu: kompetensi pedagogik, kepribadian, social, dan

professional.

Guru diharapkan dapat menjalankan tugasnya secara professional dengan memiliki

dan menguasai keempat kompetensi tersebur. Kompetensi yang harus dimiliki pendidik itu

sunggu sangat ideal sebagaimana tergambar dalam peraturan pemerintah tersebut. Beikut

ini akan dijelaskan keempat kompetensi yang harus dimiliki seorang guru.

a. Kompetensi pedagogik

Kompetensi pedagogic adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik

meliputi pembelajaran terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelanjaran,

evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktulisasikan berbagai

kompetensi yang dimilikinya. Kompetensi pedagogik, yaitu merupakan kemampuan

pengelola peserta didik yang meliputi: (a) pemahaman wawasan atau landasan pendidikan,

24
Skripsi Rahmat Syafingi, Kompetensi Professional Guru Mata Pelajaran Qur’an Hadits MTS
sMa’arif NU Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas, 2016/2017, IAIN Purwokerto, hlm.23-24
20

(b) pemahaman terhadap peserta didik, (c) pengembangan kurikulum/silabus, (d)

perancangan pembelajaran, (e) pelaksanaan pembelajaran yang pendidik dan dialogis, (f)

evaluasi hasil belajar, (g) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya.25

b. Kompetensi kepribadian

Kompetensi kepribadian guru mencakup sikap, nilai-nilai, kepribadian sebagai

elemen prilaku dalam kaitannya dengan performans yang ideal sesuai dengan bidang

kemampuan dan pelatihan. Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan

dengan prilaku pribadi guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga

terpancar dalam prilaku sehari-hari. Hal ini berkaitan erat dengan falsafah hidup yang

mengharapkan guru menjadi model manusia yang memiliki nilai-nilai luur. Kompetensi

kepribadian sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan pribadi

para peserta didik. Kompetensi kepribadian ini memiliki peran yag sangat penting dalam

membentuk kepribadiananak, guna menyiapkan dan mengembangkan sumber daya

manusia, serta menyejahterakan masyarakat, kemajuan negara dan bangsa.

Setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi kepribadian yang memadai, bahkan

guru tidak hanya dituntut untuk mampu memakai pembelajaran, tetapi dan yang paling

penting adalah bagaimana dia menjadikan pembelajaran sebagai ajang pembentukan

kompetensi dan perbaikan kualitas pribadi peserta didik.

c. Kompetensi social

25
A. Rusdi dkk, pendidikan profesi keguruan, hlm.86
21

Kompetensi sosial guru merupakan kemampuan guru untuk memahami dirinya

sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat dan mampu mengembangkan tugas

sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Lebih dalam lagi kemampuan sosial ini

mencakup kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada tuntunan kerja dan lingkungan

sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru.26 Artinya kompetensi sosial terkait

dengan kemampuan guru sebagai makhluk sosial dalam berinteraksi dengan orang lain.

Sebagai makhluk sosial guru berprilaku santun, mampu berkomunikasi dan berinteraksi

dengan lingkungan secara efektif dan menarik, mempunyai rasa empati kepada orang lain.

Kemampuan guru berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan menarik terhadap

peserta didik, sesame pendidik dan tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik,

masyarakat sekitar sekolah dan dimana pendidik itu tinggal.

d. Kompetensi professional

Kompetensi professional adalah kompetensi atau kemampuan yang berhubungan

dengan penyesuaian tugas-tugas keguruan. Kompetensi ini merupakan kompetensi yang

sangat penting karena langsung berhubungan dengan kinerja yang ditampilkan. Kompetensi

professional mengacu pada perbuatan yang bersifat rasional dan memenuhi spesifikasi

tertentu dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan. Adapun kompetensi professional

ini meliputu hal-hal berikut :

1) Menguasai landasan kependidikan

a) Mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional

1. Mengakji tujuan pendidikan nasional


26
Moh.roqib dan Nurfuadi, kepribadian guru, hlm. 132
22

2. Mengkaji kegiatan pembelajaran yang menunjang pencapaian tujuan

pendidikan nasional

b) Mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat

1. Mengkaji peranan sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan

2. Mengelola kegiatan sekolah yang mencerminkan sekolah sebagai pusat

peniddikan dan kebudayaan

c) Mengenal prinsip-prinsip psikologi pendidikan yang dapat dimanfaatkan dalam

proses belajar mengajar

1. Mengkaji prinsip-prinsip belajar

2. Menerapkan prinsip-prinsip belajar dalam kegiatan belajar mengajar

2) Menguasai bahan pengajaran

a) Menguasai bahan pengajaran kurikulum pendidikan dasar dan menengah

1. mengikuti kurikulum pendidikan dasar dan menengah

2. melaksanakan kegiatan-kegiatan yanf dinyatakan dalam buku teks dan buku

pedoman khusus.27

b) menguasai bahan pengayaan

1. mengkaji bahan penunjang yang relevan dengan bahan bidang studi/mata

pelajaran

2. mengkaji bahan penunjang yang relevan denga profesi guru.

3) menyusun program pengajaran

a) menetapkan tujuan pembelajaran


27
Syaiful sagala, kemampuan professional, hlm. 41
23

1. dapat merumuskan tujuan pembelajaran

2. menetapkan tujuan pembelajaran untuk satu satuan pembelajaran/pokok

bahasan

b) memiih dan mengembangkan bahan pembelajaran

1. dapat memilih bahan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang

ingin dicapai

2. mengembangkan bahan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajran yang

ingin dicapai

c) memilih dan mengembangkan strategi belajar mengajar

1. mengkaji berbagai metode mengajar

2. dapat memilih metode mengajar yang tepat

3. merancang prosedur belajar yang tepat. 28

d) memilih dan mengembangkan media pembelajaran yang sesuai

1. mengkaji berbagai media pembelajaran

2. memilih media pembelajaran yang tepat

3. membuat medi apengajaran yang tepat

4. menggunakan media pengajaran

e) memilih dan memanfaatkan sumber belajar

1. mengkaji berbagai jenis dan kegunaan sumber belajar

2. memanfaatkan sumber belajar yang tepat

4) melaksanakan program pembelajaran


28
Syaiful sagala, kemampuan professional, hlm. 41
24

a) menciptakan iklim mengajar yang tepat

1. mengkaji prinsip-prinsip pengelolaan kelas

2. mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi suasana belajar mengajar

3. menciptakan suasana belajar mengajar yang baik

4. menangani masalah pengajaran dan pengelolaan

b) mengatur ruangan belajar

1. mengkaji kegunaan sarana dan prasarana kelas

2. mengatur ruang belajar yang tepat

c) mengelola interaksi belajar mengajar

1. menguasai berbagai keterampilan dasar mengajar

2. dapat menggunakan berbagai keterampilan dasar mengajar

3. dapat mengatur murid dalam kegiatan belajar mengajar.29

5) memilih hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan

a) menilai prestasi murid untuk kepentingan pengajaran

1. mengkaji berbagai teknik penilaian

2. menyusun alat penilaian

3. dapat menyelenggarakan penilaian pencapaian murid

b) menilai proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan

1. menyelenggarakan penilaian untuk perbaikan proses belajar mengajar

2. dapat memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan proses belajar mengajar

29
Syaiful sagala, kemampuan professional, hlm. 41-42
25

Guru yang professional tidak hanya mengetahui, tetapi betul-betul melaksanakan

apa saja yang menjadi tugas dan perannya. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa

keempat kompetensi guru merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan karena

keempatnta saling terkait untuk mewujudkan guru yanf semestinya. Tetapi pada skripsi ini

penulis akan membahas dan mendalami satu kompetensi gur, yaitu kompetensi professional

guru.30

4. Ruang Lingkup Kompetensi Professional Guru

Dari berbagai sumber yang membahas tentang kompetensi guru, secara umum

dapat diidentifikasikan tentang ruang lingkup kompetensi guru sebagai berikut :

a. Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik filososfi, psikologis,

sosiologis dan sebagainya

b. Menegrti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf perkembangan peserta didik

c. Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggung

jawabnya

d. Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi

e. Mampu mengembangkan dan menggunakan beragai alat media dan sumber belajar

yang relevan

f. Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pembelajaran

g. Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar pesserta didik

Sedangkan secara lebih khusus, kompetensi professional guru dapat dijabarkan

sebagai berikut :
30
Mulyasa, standar kompetensi dan sertifikasi guru, hlm. 135-138
26

1) Memahami standar nasional pendidikan, yang meliputi :

a) Standar isi

b) Standar proses

c) Standar kompetensi lulusan

d) Standar pendidikan dan tenaga kependidikan

e) Standar sarana dan prasarana

f) Standar pengelolaan

g) Standar penilaian pendidikan

2) Mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan, yang meiputi :

a) Memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD)

b) Mengembangkan silabus

c) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

d) Melaksanakan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik

e) Menilai hasil belajar

f) Menilai dan memperbaiki KTSP sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi dan kemajuan zaman

3) Menguasai materi standar, yang meliputi :

a) Menguasai bahan pembelajaran (bidang studi)

b) Menguasai bahan pendalaman (pengayaan)

4) Mengelola program pembelajaran, yang meliputi :

a) Merumuskan tujuan

b) Menjabarkan kompetensi dasar


27

c) Memilih dan menggunakan metode pembelajaran

d) Memilih dan menyusun prosedur pembelajaran

e) Melaksanakan pembelajaran

5) Mengelola kelas, yang meliputi :

a) Mengatur tata ruang kelas untuk pembelajaran

b) Menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif

6) Menggunakan media dan sumber pembelajaran, yang meliputi :

a) Memilih dan menggunakan media pembelajaran

b) Membuat alat-alat pembelajaran

c) Menggunakan dan mengelola laboraturium dalam rangka pembelajaran

d) Mengembangkan laboraturium

e) Menggunakan perpustakaan dalam pembelajaran

f) Menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar

7) Menguasai landasan-landasan kependidikan, yaitu meliputi :

a) Landasan filosofi

b) Landasan psikologis

c) Landasan sosiologis

8) Memahami dan melaksanakan pengembangan peserta didik, yang meliputi :

a) Memahami fungsi pengembangan peserta didik

b) Menyelenggarakan ekstrakulikuler dalam rangka pengembangan peserta didik

c) Menyelenggarakan bimbingan dan konseling dalam rangka pengembangan peserta

didik
28

9) Memahami dan menyelenggarakan administrasi sekolah, yang meliputi :

a) Memahami penyelenggaraan administrasi sekolah

b) Menyelenggarakan administrasi sekolah

10) Memahami penelitian dalan pembelajaran, yang meliputi :

a) Mengembangan rancangan penelitian

b) Melaksanakan penelitian

c) Menggunakan hasil penenlitian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

11) Menampilkan keteladanan dan kepemimpinan dalam belajar

a) Memberikan contog prilaku keteladanan

b) Mengembangkan sikap disiplin dalam pembelajaran

12) Mengembangkan teori dan konsep dasar pendidikan

a) Mengembangkan teori-teori kependidikan yang relevan dengan kebutuhan peserta

didik

b) Mengembangkan konsep-konsep dasar kependidikan yang relevan dengan

kebutuhan peserta didik

13) Memhami dan melaksanakan konsep pembelajaran individual

a) Memahami strategi pembelajaran individual

b) Melaksanakan pembelajaran individual.31

5. Indikator Kompetensi Prifesional

Menurut Rusdiana dan Heryati, dalam bukunya pendidikan profesi keguruan yang

berjudul menjadi guru inspiratif dan inovatif, menyatakan bahwa guru yang memiliki
31
E. Mulyasa, standar kompetensi dan sertifikasi guru, hlm. 135-138
29

kompetensi peofesional harus menguasai beberapa kemampuan yaitu, disiplin ilmu

pengetahuan sebagai sumber bahan pelajaran, bahan ajar yang diajarkan pengetahuan

tentang karakteristik siswa, pengetahuan tentang filsafat dan tujuan

pendidikan,pengetahuan serta model mengajar, penguasaan terhadap prinsip teknologi

pembelajaran dan pengetahuan terhadap penilaian, serta mampu merencanakan dan

memimpin, guna kelancaran proses pendidikan.32

Kemudian menurut Uzer Usman, kompetensi professional secara spesifik dapat

dilihat dari indikator berikut :

a. Menguasai landasan pendidikan, yaitu mengenal tujuan pendidikan, mengenal fungsi

sekolah dan masyarakat, serta mengenal prinsip-prinsip psikologis pendidikan

b. Menguasai bahan pengajaran, yaitu menguasai bahan pengajaran kurikulum

pendidikan dasar menengah dan menguasai bahan penghayatan

c. Menyusun program pengajaran, yaitu menetapkan tujuan pemeblajarn, memilih dan

mengembangkan bahan pengajaran, memilih dan mengembangkan strategi belajar

mengajar, memilig media pembelajaran yang sesuai, memilih dan memanfaatkan

sumber belajar, melaksanakan program pengajaran, menciptakan iklim belajar

mengajar yang tepat, mengatur ruangan belajar dan meneglola interaksi belajar

mengajar.

d. Menilai hasil dan proses pembelajaran yang dilaksanakan

32
Rusdian dan heryati, buku pendidikan profesi keguruan: menjadi guru inspiratif dan inovatif, hlm.
107-108
30

Menurut Saiful Adi, tingkat keprofesionalan seorang guru dapat dilihat dari

kompetensi berikut :

a. Kemampuan untuk memahami landasan kependidikan

b. Pemahaman dalam bidang psikologis pendidikan

c. Kemampuan dalam penguasaan materi pellajaran sesuai dengan bidang studi uang

diajarkan

d. Kemampuan merancang dan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar

e. Kemampuan dalam melaksanakan evaluasi belajar

f. Kemampuan dalam menyusun program pembelajaran

g. Kemampuan dalam melaksanakan penelitian dan berfikir ilmiah untuk meningkatkan

kinerja.

Kemudian, Oemar Hamalik menjelaskan guru professional dalam melaksanakan

tugasnya dituntut untuk memiliki kompetensi-kompetensi agar mampu melaksanakan

tugasnya dengan sebaik-baiknya. Indikator guru yang dinilai kompeten secara professional

antara lain sebagai berikut :

a. Guru tersebut mampu mengembangkan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya

b. Guru tersebut mampu melaksanakan peranan-peranannya secara berhasil

c. Guru tersebut mampu bekerja dalam usaha mencapai tujua pendidikan

d. Guru tersebut mampu melaksanakan peranannya dalam proses mengajar dan belajar.33

C. Kerangka Pikir

33
Oemar Hamalik, pendidikan guru, hlm. 38
31

Kerangka piker proses mengajar guru memiliki tugas untuk mendorong,

membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru

mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam proses belajar

mengajar untuk membantu proses perkembangan siswa. Dunia ilmu pengetahuan tak

pernah berhenti tetapi selalu muncul hal-hal yan baru. Guru harus dapat mengikuti

perkembangan tersebut sehingga ia dapat lebih duly mengetahui dari pada siswa dan

masyarakat.34

Identifikasi Masalah

Kurangnya pemahaman guru tentang pentingnya program (PKB)


Terhambatnya program pengembangan diri akibat faktor waktu, usia, biaya, kondisi peserta didik, banyaknya tugas dan jauhnya lokasi
Upaya untuk mengembangkan profesi guru masih kurang
Kurangnya kesadaran guru tentang profesinya sebagai seorang guru
Peningkatan kompetensi guru yang belum aktif
Banyaknya guru yang terlambat naik pangkat

Solusi Masalah

selalu berpasrtisipasi disetiap rogram PKB Membuat


menguasai empat kompetesni, yaitu kompetensi dasar, pedagogic, kepribadian,
Disiplin dan sosial
selaludan informasi karya ilmiah
professional
update

 Manfaat
fesional yang ditunjukan dalam sertifika, (2) pendidikanMembantu dalam kenaikan pangkat/jabatan, (3) mampu mengembangkan profesionalitas berkelan

Gambar 1.1 Kerangka Berpikir


D. Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian yang sesuai dengan penelitian ini, sebagai berikut :

34
Skripsi Tria Siti Rohan, analisis kompetensi professional guru dalam penggunaan media
pembelajaran biologi (2015)
32

1. Penelitian oleh Ahmad Fauzan (2013) tentang Kompetensi Profesional Guru PAI

Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik di SMP PGRI 3 Bandar

Lampung, hsil penelitian menyatakan bahwa kompetensi profesional guru PAI di SMP

PGRI 3 Bandar Lampung kurang baik. Hal ini tercermin dari kemampuan guru PAI

dalam menguasai materi pelajaran dan pengeloalaan pembelajaran yang tergolong

lemah dan tidak kekinian, kemudian pengelolaan kelas juga masih kurang baik,

penggunaan metode pembelajaran masih lemah serta pemanfaatan media pembelajaran

yan belum efektif, hal ini terlihat dari masih banyaknya siswa yang tidak tidak

terpantau oleh guru yang tidak memperhatikan penjelasan guru didepan dan guru

kurang mampu dan paham dalam pengoperasian media pembelajaran.35

2. Penelitian oleh Nuraedah dan Zakiah tentang Peningkatan Profesionalitas Guru

Matematika Melalui Karya Tulis Ilmiah, hasil penelitian menhyimpulkan bahwa

dengan adanya jegiatan penulisan karya ilmiah dapat memberikan motivasi kepada

guru untuk meningkatkan kompetensi profesionalitasnya dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran, guru mendapatkan banyak informasi tentang penulisan karya ilmiah

sehingga akan mempermudah guru saat melaksanakan penelitian tindakan kelas

(PTK).36

3. Penelitian oleh Wijutami dan Djatmika tentang Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan (PKB) Bagi Guru Sekolah Dasar, hasil penelitian menyatakan bahwa

efektivitas pelaksanaan program PKB di SD Negeri 1 Karang Tengah, SD Negeri 3


35
Ahmad Fauzan (2013), Kompetensi Profesional Guru PAI Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Peserta Didik di SMP PGRI 3 Bandar Lampung
36
Nuraedah, Akiah, Vol.2, No.(1), Peningkatan Profesionalitas Guru Matematika Melalui Karya Tulis
Ilmiah
33

Karang Tengah dan SD Negeri Kalisari belum berjalan dengan efektif, disebabkan

karena kegiatan publikasi ilmiah belum dilaksanakan berdasarkan atas program

keprofesian berkelanjutan melainkan atas dasar kenaikan pangkat. Coordinator PKB

dimasing-masing sekolah belum efektif, pemahaman guru tentang PKB sangat kurang

sehingga menyebabkan belum efektifnya pelaksanaan program PKB di masing-masing

sekolah.37

4. Penelitian oleh Hafinudin tentang Strategi Pengembangan Kompetensi Profesional

Guru, hasil penelitian menunjukan bahwa kompetensi profesional guru di SMP

Darussalam Selatan sangat aktif. Guru mampu mengelola, merancang dan

melaksanakan pembelajaran dengan baik, selalu melakukan evaluasi hasil belajar

siswa, serta memanfaatkan teknolologi komunikasi dengan efektif. Sekolah

melaksanakan kegiatan workshop karya ilmiah dan sertifikasi guru dengan efektif.38

Sesuai dengan penelitian terdahulu, pada penelitian ini peneliti mencoba

melakukan penelitian yang serupa yaitu Pemahaman Guru Matematika Tentang

Pengetahuan Profesi Guru Dan Peningkatan Kompetensi Profesional Berkelanjutan.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

37
Jurnal pendidikan, teori penelitian dan pengembangan, 5(5) Mei 2020, hlm. 666-670 (Wijutami,
Djatmika)
38
Jurnal pendidikan, Strategi Pengembangan Kompetensi Profesional Guru 2020 (Hafinudin)
34

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk

mendeskripsikan oermasalahan dan focus penelitian. Penelitian kualitatif adalah

pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode ilmiah, dan

dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah. Dalam penelitian kualitatif

metode yang biasanya dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan dan pemanfaatan

dokumen. Dengan pendekatan deskriptif, analisis data yang diperoleh berupa kata-kata,

gambar atau perilaku dan tidak dituangkan dalam bentuj bilangan atau angka statistic,

melainkan dengan memberikan paparan atau gambaran mengenai situasi atau kondisi yang

diteliti dalam bentuk uraian naratif. Pemaparannta harus dilakukan secara objektif agar

subjektivitas peneliti dalam membuat interprestasi dapat dihindarkan.39

Jenis pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif yan dirancang untuk memperoleh informasi berupa kata-kata, gambar dan bukan

angka-angka mengenai Pemahaman Guru Matematika Tentang Pengetahuan Profesi Guru

dan Peningkatan KOmpetensi Profesional Berkelanjutan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Tempat yang dipilih untuk penelitian ini adalah di MTS Negeri Batu Merah Ambon

dan di MTs Nurul Ikhlas Ambon.

2. Waktu Penelitian

Penenlitian ini akan dilaksanakan setelah proposal ini diseminarkan pada tahun 2021.

C. Subjek Penelitian
39
Moleong J.Lexy, Metedologi Penilaian Kualitatif, Bandung 2012, hlm. 120
35

Subjek penelitian pada penelitian adalah guru matematika di MTS Negeri Batu Merah

Ambon dan di MTs Nurul Ikhlas Ambon yang sudah tersertifikasi dan sudah mengajar

minimal 5 tahun.

D. Instrument Penelitian

Instrument penelitian adalah alat pada waktu penenlitian menggunakan suatu metode.

Instrument penelitian dapat pula diartika sebagai alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih muda dan hasilnya lebih baik,

dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis, sehingga mudah diolah.

E. Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data kualitatif pada dasarnya bersifat tentative karena

penggunaannya ditentukan oleh konteks permasalahan dan gambaran data yang diperoleh.40

Dalam setiap proses pengumpulan data pasti ada tehnik yang digunakan sesuai dengan

penelitian yang dilakukan. Dalam pengumpulan data tentang pemahaman guru matematika

tentang Pengetahuan Profesi Guru Dan Peningkatan Kompetensi Profesional Berkelanjutan

di MTS Negeri Batu Merah Ambon dan di MTs Nurul Ikhlas Ambon. Maka untuk

mempeloreh data-data yang diinginkan peneliti, serta data-data yang factual dan akurat,

peneliti menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :

1. Angket atau kuesioner

Angket merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk


40
Ahmad Tanzeh, Suyitno, dasar-dasar penelitian, (Surabaya : Elkaf, 2006), hlm. 131
36

dijawabnya (Sugiyono, 2014:142). Sementara Suharsimi (1995:136-138) mengatakan

angket tertutup adalah angket disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden

tinggal memberikan tanda centang (√) pada kolom atau tempat yang sesuai. Angket terbuka

adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden dapat

memberikan isi sesuai dengan kehendak dan keadaannya. Angket campuran yaitu gabungan

antara angket terbuka dan angket tertutup.41 Dalam penelitian ini angket atau kuesioner

yang digunakan peniliti adalah anngket tertutup, dijelaskan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 1.2 Kisi-kisi Teknik Pengumpulan data dengan Angket


No,
Variabel Sub Variabel Indikator
item
1. Merencanakan program pembelajaran
2. Menyusun RPP
a. Pengembangan 3. Penggunaan teknologi informasi dalam
Pengembangan Diri pembelajaran
Profesionalisme 4. Evaluasi proses dan hasil belajar siswa
Guru (PKB) 5. Pengembangan keprofesian 9,10
b. Publikasi ilmiah 1. Publikasi karya ilmiah dan buku
pembelajaran atau modil
c. Karya inovatif 2. Membuat/memodifikasi alat peraga
Jumlah 14 soal

Total skor
Analisis Angket : AN = X 100 … …(1)
3 X banyak pertanyaan

2. Metode wawancara

Teknik wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap

muka dan Tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Seiring perkembangan

41
Suharsimi, 1995:136-138
37

teknologi, metode wawancara dapat dilakukan melalui media-media tertentu. Jenis

wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara tertutup terstruktur yaitu

mengajukan pertanyaan kepada responden dikemukakan secara terstruktur sesuai dengan

pedoman yang telah ditetapkan.42

3. Dokumentasi

Dokumentasi diartikan sebagai suatu catatan tertulis/gambar tersimpan tentang

sesuatu yang sudah terjadi. Dokumen merupakan fakta dan data tersimpan dalam berbagai

bahan yang berbentuk dokumentasi, sebagian besar data yang tersedia adalah bentuk surat-

surat, laporan, peraturan, catatan harian, biografi dan data lainnya yang tersimpan.

Dokumentasi tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti

untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi untuk penguat data observasi dan wawancara

dalam memeriksa keabsahan data, membuat interprestasi dan penarikan kesimpulan.

Metode dokumentasi ditunjukan kepada subyek penelitian yang verupa buku-buku,

dokumen, foto-foto dan data relevan lainnya.43

F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan langkah penting dalam penelitian yang bertujuan untuk

mendeskripsikan temuan dan data yang telah diperoleh sebelum proses penelitian. Analisis

data dilakukan pada saat mengumpulkan data dan setelah mengumpulkan data. Metode

analisis yang digunakan peneliti adalah analisi kualitatif, yang mana bertujuan untuk

42
Sukandar Rumidi, Metode Penelitian, Yogyakarta : Gajah Mada University Pers 2012, hlm. 94-96
43
Aunu Roriq Djailani, teknik pengmpulan data, hlm. 88
38

memberikan gambaran menyeluruh mengenai subyek yang diteliti dan bukan untuk

menguji hipotesis.

Menurut miles dan Huberman ada tiga kegiatan yang dilakukan dalam melakukan

analisis data kualitatif antara lain sebagai berikut :

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis untuk menajamkan, menggolongkan,

mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data sedemikian rupa

untuk memaparkan data yang valid dan akurat. Peneliti melakukan reduksi data dengan

cara melakukan pemilihan, pemusatan perhatian, penyederhanaan, pengabstrakan dan

transformasi data kasar yang diambil dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Selama

berlangsungnya penelitian, peneliti melakukan reduksi data secara terus menerus.

2. Penyajian Data

Penyajian data merupakan alur penting kedua setelah pengumpulan data. Peneliti

melakukan penyajian data dalam bentuk teks naratif dari catatan lapangan, agar penyajian

data tidak membawa peneliti kepada penarikan kesimpulan yang keliru dan ridak berdasar,

maka peneliti melakukan klasifikasi data dan melakukan penggolongan sesuai focus

masalah. Peneliti mengumpulkan semua data yang ditemukan dilapangan kemudian disusun

dalam suatu bentuk terpadu agar mudah dipahami dan dianalisis.

3. Menarik kesimpulan dan verifikasi

Dalam hal ini, peneliti menyimpulkan dan memverifikasi semua data yang telah

ditemukan dilapangan untuk melahirkan data yang akurat. Agar data yang telah

disimpulkan dan diverifikasi diyakini keakuratannya, maka peneliti melakukan check dan
39

recheck data dan juga cross check data. Peneliti men-check data dengan memberikan

lembar angket kepada dua atau lebih subyek penelitian yang berbeda dengan pertanyaan

yang sama. Me-rhecheck data berarti peneliti melakukan wawancara kepada subyek yang

sama dalam waktu yang berbeda, sedangkan meng-croscheck data berarti peneliti menggali

keterangan keadaan subyek sesungguhnya.

G. Pengecekan Keabsahan Data

Pemeriksaan terhadap kebsahan temuan pada dasarnya, selain digunakan untuk

menyanggah baik apa yang dituduhkan kepada penelitian kualitatif yang mengatakan tidak

ilmiah, juga merupakan sebagai unsur yang tidak terpisahkan dari tubuh pengetahuan

kualitatif. Untuk memeriksa keabsahan data temuan dalam penelitian diperoleh melalui

hasil angket, wawancara dan dokumentasi.


40

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Hasil

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman guru matematika tentang

pengetahuan profesi guru dan peningkatan kompetensi profesional berkelanjutan.Dalam

penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di dua sekolah yaitu sekolah (A) di MTS

Negeri Batu Merah Ambon dan sekolah (B) MTS Nurul Ikhlas Ambon, pada tanggal 20

September sampai dengan 20 Oktober. Subjek penelitian yang diambil oleh peneliti dari

sekolah A adalah tiga orang guru matematika yang sudah tersertifikasi dan sudah mengajar

lebih dari 5 tahun, terdiri dari subjek 1 ibu HM, subjek 2 pak LM dan subjek 3 Ibu NR.

Kemudian subjek penelitian yang diambil oleh peneliti dari sekolah B adalah satu orang

guru matematika yang sudah tersertifikasi dan sudah mengajar lebih dari 5 tahun, yang

merupakan subjek ke-4 yaitu Ibu SM. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data

kualitatif yang diperoleh dari Angket profesionalisme guru, wawancara dengan guru dan

dokumentasi berupa Penetapan Angka Kredit (PAK) Guru dan dokumentasi Daftar Riwayat

Pangkat Guru.

1. Pemahaman Guru Matematika Tentang Pengetahuan Profesi Guru dan

Peningkatan Kompetensi Profesional Berkelanjutan

Pemahaman guru adalah salah satu yang sangat penting dalam memenuhi tugas

seorang guru dan keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar. Tugas guru adalah

mengarahkan dan mmembimbing siswa agar semakin meningkat pengetahuannya serta


41

memberikan pelayanan yang terbaik kepada siswa dan sekolah. Begitu pentingnya

pemahaman guru terhadap profesinya, sehingga guru yang profesionalpun sangat

dibutuhkan dalam mengembangkan tugas-tugasnya dan meningkatkan mutu serta

profesionalitas guru itu sendiri.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 7 indikator yang merupakan unsur-unsur

dari PKB untuk melihat profesiionalitas guru.Menurut peraturan mentri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009,

menyatakan bahwa unsur dari pengembangan keprofesian Berkelanjutan yaitu

pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif. Dimana pengembangan diri itu

meliputi: perencanaan program pembelajaran, penyusunan RPP, penilaian evaluasi siswa,

penggunaan teknologi informasi dan pengembangan keprofesian. Publikasi ilmiah yaitu

penulisan karya tulis Ilmiah, dan karya inovatif yaitu memodifikasi/membuat alat peraga

atau media pembelajaran.44 Unsur-unsur PKB tersebut peneliti gunakan untuk melihat

profesionalitas guru dalam pembelajaran dan kesanggupan guru dalam pemenuhan tugas-

tugas profesi. Jika para guru menguasai unsur-unsur dari PKB maka guru tersebut sudah

paham betapa pentingnya PKB dalam keprofesionalan guru. Dengan guru menguasai PKB

maka Guru akan dengan mudah meningkatkan keprofesiannya menjadi guru yang

professional dan guru tersebut juga akan paham dengan tugas profesinya. Sesuai dengan

pendapat Sahindis dan Bouris (2008) menyatakan bahwa guru yang professional

diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan profesionalnya dalam

44
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi " Nomor 16
tahun 2009, Unsur-unsur PKB.
42

dunia pendidikan. Dengan menguasai unsur-unsur dari PKB guru dapat memahami

profesinya dan meningkatkan keprofesionalannya, karena pada dasarnya PKB merupakan

salah satu syarat yang harus guru penuhi dalam upaya peningkatan kinerja professional

guru. Unsur-unsur dari PKB sendiri yaitu kegiatn perencanaan, pelaksanaan pembelajaran,

evaluasi, karya ilmiah, pemanfaatan teknologi, pengetahuan, pemahaman dan keterampilan

dalam pemanfaatan alat peraga.45 Berikut hasil analisis angket dan wawancara yang

diperoleh peneliti dari informan penelitian.

a. Hasil Analisis Angket Guru Matematika dan Kepala Sekolah MTS Negeri Batu

Merah Ambon

1) Analisis Angket Guru Matematika (Subjek 1)

Tabel 1.1 Angket Profesionalisme Guru


Alternatif Jawaban
Positif Negatif
No Indikator Pernyataan
TP PR SL TP PR SL
1 2 3 3 2 1
a. Bapak/Ibu guru menyusun silabus sesuai dengan
Merencanakan 
kurikulum yang berlaku dalam 1 semester
1. program
b. Bapak/Ibu guru tidak mengembangkan
pembelajaran 
perencanaan pembelajaran dengan ide-ide baru
a. RPP yang Bapak/Ibu guru susun disesuaikan

dengan kondisi peserta didik
2. Penyusunan RPP
b. Bapak/Ibu guru tidak mengembangkan RPP yang

disusun setiap semester
a. Bapak/Ibu guru memanfaatkan teknologi
computer untuk menemukan informasi terbaru 
Penggunaan teknologi
terkait materi pembelajaran
3. informasi dalam
b. Selama proses mengajar Bapak/Ibu guru selalu
pembelajaran
menggunakan audio atau video dalam 
menjelaskan pembelajaran
4. Evaluasi prose dan a. Bapak/Ibu guru melakukan evaluasi setelah 
hasil belajar peserta proses belajar selesai
45
Sahidis dan Bouris, pengembangan keprofesian berkelanjutan (unsur-unur PKB), 2008
43

b. Evaluasi pembelajaran dilakukan hanya untuk


didik 
mengetahui hasil belajar siswa
a. Bapak/Ibu guru mengembangkan keprofesian
dengan berdiskusi bersama teman sejawat dan 
Pengembangan
5. mengituki berbagai kegiatan keprofesian
keprofesian
b. Bapak ibu guru tidak aktif dalam berorganisasi

dan bersosialisai dengan lingkungan sekitar
a. Hasil laporan penelitian Bapak/Ibu guru
diseminarkan disekolah dan disimpan 
Publikasi karya imiah diperpustakaan sekolah
6.
dan modul b. Bapak/Ibu guru menghasilkan karya ilmiah dan
modul, sekurang-kurangnya 1 judul dalam satu 
semester
a. Bapak/Ibu guru membuat atau memodifikasi
Membuat/modifikasi media pembelajaran untuk membantu proses 
7. alat peraga pembelajaran
pembelajaran b. Bapak/Ibu guru mengalami kesulitan dalam

proses pembuatan alat peraga
Total Skor 37
Persentase 88,09%

Berdasarkan hasil angket Guru matematika MTS Negeri Batu Merah Ambon dapat

dilihat pada tabel 1.1 diperoleh persentase suatu pernyataa adalah 88,09%. Perolehan

perentase ditunjukan pada indicator yang dideskripsikan sebagai berikut.

a. Merencanakan program pembelajaran, Guru sudah mempersiapkan program

pembelajaran dengan baik, selalu menyusun silabus sesuai dengan kurikulum yang

berlaku, danguru mampu mengembangkan perencanaan program pembelajaran dengan

ide-ide baru yang guru miliki.

b. Penyusunan RPP , Guru sudah menyusun RPP dengan baik dan disesuaikan dengan

kondisi sekolah, tidak mengalami kesulitan dalam penyusunan RPP dan

menyesuaikannya dengan kondisi peserta didik.


44

c. Penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran, Guru memanfaatkan teknologi

komputer untuk mengupdate dan mencari informasi terkait materi pelajaran, dengan

hal itu dapat dilihat bahwa guru mampu menggunakan komputer dengan baik serta

mampu mengelola teknologi tersebut menjadi sumber yang dapat membantu guru

dalam mencari informasiinformasi materi yang terbaru. Kemudian dalam menjelaskan

materi, guru tidak teralu monoton untuk secara terus — menerus menggunakan

teknologi audio visual, dalam arti guru mampu menyampaikan pembelajaran dengan

metode yang bervariasi.

d. Evaluasi proses dan hasil pembelajaran peserta didik, Setelah proses belajar mengajar

selesai guru selalu melakukan evaluasi terhadap siswanya. Evaluasi tersebut guru

gunakan untuk membantu guru melihat perkembangan efektifitas belajar siswa.

e. Pengembangan keprofesian

Guru mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekitar, mampu berinteraksi

serta berkomunikasi secara efektif dengan teman sejawat dalam mengembangkan

keprofesiannya. guru menggali informasi serta mengembangkan keprofesiannya dengan

berpartisipasi aktif dalam organisasi profesi.

f. Publikasi karya ilmiah dan buku pembelajaran atau modul, Kegiatan publikasi ilmiah

guru telah terlaksana dengan baik, sekolah mampu memberikan dukungan serta

kebebasan kepada guru dalam meningkatkan kinerjanya melalui karya ilmiah yang

guru hasilkan dan hasil karya ilmiah tersebut diseminarkan dan diterima disekolah.

g. Membuat/memodifikasi alat peraga (media pembelajaran), Guru selalu berkreasi

dengan kreativitasnya melalui alat peraga yang guru buat dan dimanfatkan oleh guru
45

dalam proses belajar mengajar, dan guru tidak mengalami kesulitan dalam pembuatan

alat peraga. Hasil angket ini diperkuat dengan hasil analisi angket respon kepala

sekolah terhadap profesionalitas guru matematika. Berikut lampiran angket respon

kepala sekolah.

Tabel 1.2 Angket Respon Kepala Sekolah Terhadap Profesionalisme Guru


Matematika
Alternatif Jawaban
Positif Negatif
No Indikator Pernyataan
TP PR SL TP PR SL
1 2 3 3 2 1
a. Apakah guru bidang studi matematika menyusun
silabus sesuai dengan kurikulum yang berlaku 
Merencanakan
dalam 1 semester
1. program
b. Apakah guru bidang studi matematika tidak
pembelajaran
mengembangkan perencanaan pembelajaran 
dengan ide-ide baru
a. Apakah RPP yang disusun guru bidang studi
matematika disesuaikan dengan kondisi satuan 
pendidikan disekolah
2. Penyusunan RPP
b. Guru bidang studi matematika tidak
mengembangkan RPP ysng disusun, setiap 
semester
a. Apakah guru bidang studi matematika

Penggunaan teknologi memanfaatkan teknologi
3. informasi dalam b. Selama proses mengajar Bapak/Ibu guru selalu
pembelajaran menggunakan audio atau video dalam 
menjelaskan pembelajaran
a. Apakah guru bidang studi matematika

Evaluasi prose dan melakukan evaluasi setelah proses belajar selesai
4. hasil belajar peserta b. Apakah guru bidang studi matematika
didik melakukan evaluasi hanya untuk mengetahui 
hasil belajar peserta didik
5. Pengembangan a. Apakah guru bidang studi matematika menyusun
keprofesian rencana pengembangan keprofesian dengan

berdiskusi bersama teman sejawat dan mengituki
berbagai kegiatan keprofesian
b. Apakah guru bidang studi matematika tidak aktif 
dalam berorganisasi dan bersosialisai dengan
46

lingkungan sekitar
a. Apakah laporan penelitian guru bidang studi
matematika diseminarkan disekolah dan 
Publikasi karya imiah disimpan diperpustakaan sekolah
6.
dan modul b. Apakah guru bidang studi matematika
menghasilkan karya ilmiah dan modul, sekurang- 
kurangnya 1 judul dalam satu semester
a. Apakah guru bidang studi matematika membuat
atau memodifikasi media pembelajaran untuk 
Membuat/modifikasi
membantu proses pembelajaran
7. alat peraga
b. Apakah guru bidang studi matematika
pembelajaran
mengalami kesulitan dalam proses pembuatan 
alat peraga
Total Skor 39
Persentase 92,8%

Respon tersebut ditujukan kepada ibu HM selaku guru matematika yang di ambil

sebagai subjek penelitian di MTS Negeri Batu Merah Ambon. Hasil persentase analisis

angket kepala sekolah menunjukan bahwa ibu HM guru matematika di MTS Negeri Batu

Merah Ambon merupakan guru yang profesional, yang mampu mengembangkan dan

menguasai tugasnya dalam merencanakan program pembelajaran dan menyusun rencana

proses pembelajaran. Ibu HM mampu menggunakan dan menguasai teknologi informasi

dengan baik, melakukan evaluasi disetiap proses belajarmengajar selesai, memanfaatkan

hasil evaluasi untuk melihat perkembangan belajar siswa dan pemahaman siswa terhadap

materi pembelajaran. Mampu mengembangkan kerpofesiannya dengan berdiskusi bersama

orang-orang baru dan menyesuaikan diri denganlingkungan yang baru, mampu

memanfaatkan waktu dengan baik untuk selalu aktif di organisasi profesi, serta

meningkatkan kinerja dan pengetahuannya dengan melakukan penulisan karya ilmiah yang

terlaksana dengan efektif, terampil dalam mengelola alat peraga pembelajaran,


47

memodifikasi alat peraga dan memanfaatkannya pada saat proses belajar mengajar

berlangsung.

2) Analisis Angket Guru Matematika (subiek 2)

Tabel 1.3 Angket Profesionalisme Guru


Alternatif Jawaban
Positif Negatif
No Indikator Pernyataan
TP PR SL TP PR SL
1 2 3 3 2 1
a. Bapak/Ibu guru menyusun silabus sesuai dengan
Merencanakan 
kurikulum yang berlaku dalam 1 semester
1. program
b. Bapak/Ibu guru tidak mengembangkan
pembelajaran 
perencanaan pembelajaran dengan ide-ide baru
a. RPP yang Bapak/Ibu guru susun disesuaikan

dengan kondisi peserta didik
2. Penyusunan RPP
b. Bapak/Ibu guru tidak mengembangkan RPP

yang disusun setiap semester
a. Bapak/Ibu guru memanfaatkan teknologi
computer untuk menemukan informasi terbaru 
Penggunaan teknologi
terkait materi pembelajaran
3. informasi dalam
b. Selama proses mengajar Bapak/Ibu guru selalu
pembelajaran
menggunakan audio atau video 
dalam menjelaskan pembelajaran
a. Bapak/Ibu guru melakukan evaluasi setelah
Evaluasi prose dan 
proses belajar selesai
4. hasil belajar peserta
b. Evaluasi pembelajaran dilakukan hanya untuk
didik 
mengetahui hasil belajar siswa
a. Bapak/Ibu guru mengembangkan keprofesian
dengan berdiskusi bersama teman sejawat dan 
Pengembangan
5. mengituki berbagai kegiatan keprofesian
keprofesian
b. Bapak ibu guru tidak aktif dalam berorganisasi

dan bersosialisai dengan lingkungan sekitar
a. Hasil laporan penelitian Bapak/Ibu guru
diseminarkan disekolah dan disimpan 
Publikasi karya imiah diperpustakaan sekolah
6.
dan modul b. Bapak/Ibu guru menghasilkan karya ilmiah dan
modul, sekurang-kurangnya 1 judul dalam satu 
semester
7. Membuat/modifikasi a. Bapak/Ibu guru membuat atau memodifikasi 
alat peraga media pembelajaran untuk membantu proses
48

pembelajaran
pembelajaran b. Bapak/Ibu guru mengalami kesulitan dalam

proses pembuatan alat peraga
Total Skor 38
Persentase 90,4%

Berdasarkan hail angket profesionalisme guru matematika MTS Negeri Batu Merah

Ambon dapat dilihat pada table 1.3 ditunjukan pada indikator yang dideskripsikan sebagai

berikut.

a. Merencanakan program pembelajaran, Guru sudah mempersiapkan program

pembelajaran dengan baik, dalam penyusunan silabus guru slalu menyesuaikannya

dengan kurikulum yang berlaku dan guru slalu mengembangkan program

pembelajarannya.

b. Penyusunan RPP, Dalam penyusunan RPP guru selalu menyesuaikannya dengan

kondisi peserta didik dan disetiap semerter selalu mengembangkan RPP-nya.

c. Penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran Guru menguasai teknologi

informasi dengan baik dan memanfaatkan teknologi informasi dengan kreatif.

d. Evaluasi proses dan hasil pembelajaran peserta didik, Kemampuan guru dalam

melakukan evaluasi pembelajaran sudah efektif dan dalam melakukan evaluasi guru

selalu. mengutamakan keberhasilan pembelajaran siswa.

e. Pengembangan keprofesian, Guru mampu memanfaatkan waktu untuk berdiskusi

dengan teman sejawat dalam merencanakan pengembangan keprofesian dan selalu

aktif diorganisasi profesi.


49

f. Publikasi ilmiah dan buku pembelajaran atau modul, Kegiatan publikasi ilmiah guru

telah terlaksana dengan baik dan sekolah mendukung guru dalam melakukan karya

tulis ilmiah.

g. Membuat/memodifikasi alat peraga (media pembelajaran)

Guru mampu membuat alat peraga dan memanfaatkannya pada saat pembelajaran

berlangsung dan guru tidak mengalami_ kesulitan dalam pembuatan alat peraga.

Hasil angket ini diperkuat dengan hasil analisi angket respon kepala sekolah

terhadap profesionalitas guru matematika.Berikut lampiran angket respon kepala sekolah.

Tabel 1.4 Angket Respon Kepala Sekolah Terhadap Profesionalisme Guru


Matematika
Alternatif Jawaban
Positif Negatif
No Indikator Pernyataan
TP PR SL TP PR SL
1 2 3 3 2 1
a. Apakah guru bidang studi matematika menyusun
silabus sesuai dengan kurikulum yang berlaku 
Merencanakan
dalam 1 semester
1. program
b. Apakah guru bidang studi matematika tidak
pembelajaran
mengembangkan perencanaan pembelajaran 
dengan ide-ide baru
a. Apakah RPP yang disusun guru bidang studi
matematika disesuaikan dengan kondisi satuan 
pendidikan disekolah
2. Penyusunan RPP
b. Guru bidang studi matematika tidak
mengembangkan RPP ysng disusun, setiap 
semester
a. Apakah guru bidang studi matematika

memanfaatkan teknologi
Penggunaan teknologi b. Selama proses mengajar Bapak/Ibu guru selalu
3. informasi dalam menggunakan audio atau video
pembelajaran dalam menjelaskan pembelajaran 

4. Evaluasi prose dan a. Apakah guru bidang studi matematika 


50

melakukan evaluasi setelah proses belajar selesai


hasil belajar pesertab. Apakah guru bidang studi matematika
didik melakukan evaluasi hanya untuk mengetahui 
hasil belajar peserta didik
a. Apakah guru bidang studi matematika menyusun
rencana pengembangan keprofesian dengan

berdiskusi bersama teman sejawat dan mengituki
Pengembangan
5. berbagai kegiatan keprofesian
keprofesian
b. Apakah guru bidang studi matematika tidak aktif
dalam berorganisasi dan bersosialisai dengan 
lingkungan sekitar
a. Apakah laporan penelitian guru bidang studi
matematika diseminarkan disekolah dan 
Publikasi karya imiah disimpan diperpustakaan sekolah
6.
dan modul b. Apakah guru bidang studi matematika
menghasilkan karya ilmiah dan modul, sekurang- 
kurangnya 1 judul dalam satu semester
a. Apakah guru bidang studi matematika membuat
atau memodifikasi media pembelajaran untuk 
Membuat/modifikasi
membantu proses pembelajaran
7. alat peraga
b. Apakah guru bidang studi matematika
pembelajaran
mengalami kesulitan dalam proses pembuatan 
alat peraga
Total Skor 39
Persentase 92,8%

Respon tersebut ditjukan kepada bapak LM selaku Guru Matematika yang diambi

sebagai subjek penelitian di MTS Negeri Batu Merah Ambon. Hasil Angket diatas

menunjukan bahwa bapak LM guru matematika di MTS Negeri Batu Merah Ambon

merupakan guru yang professional dengan persentase yang tergolong sangat baik.

3) Analisis Angket Guru Matematika (subjek 3)

Tabel 1.5 Angket Profesionalisme Guru


Alternatif Jawaban
Positif Negatif
No Indikator Pernyataan
TP PR SL TP PR SL
1 2 3 3 2 1
1. Merencanakan a. Bapak/Ibu guru menyusun silabus sesuai dengan 
51

kurikulum yang berlaku dalam 1 semester


program
b. Bapak/Ibu guru tidak mengembangkan
pembelajaran 
perencanaan pembelajaran dengan ide-ide baru
a. RPP yang Bapak/Ibu guru susun disesuaikan

dengan kondisi peserta didik
2. Penyusunan RPP
b. Bapak/Ibu guru tidak mengembangkan RPP

yang disusun setiap semester
a. Bapak/Ibu guru memanfaatkan teknologi
computer untuk menemukan informasi terbaru 
Penggunaan teknologi
terkait materi pembelajaran
3. informasi dalam
b. Selama proses mengajar Bapak/Ibu guru selalu
pembelajaran
menggunakan audio atau video 
dalam menjelaskan pembelajaran
a. Bapak/Ibu guru melakukan evaluasi setelah
Evaluasi prose dan 
proses belajar selesai
4. hasil belajar peserta
b. Evaluasi pembelajaran dilakukan hanya untuk
didik 
mengetahui hasil belajar siswa
a. Bapak/Ibu guru mengembangkan keprofesian
dengan berdiskusi bersama teman sejawat dan 
Pengembangan
5. mengituki berbagai kegiatan keprofesian
keprofesian
b. Bapak ibu guru tidak aktif dalam berorganisasi

dan bersosialisai dengan lingkungan sekitar
a. Hasil laporan penelitian Bapak/Ibu guru
diseminarkan disekolah dan disimpan 
Publikasi karya imiah diperpustakaan sekolah
6.
dan modul b. Bapak/Ibu guru menghasilkan karya ilmiah dan
modul, sekurang-kurangnya 1 judul dalam satu 
semester
a. Bapak/Ibu guru membuat atau memodifikasi
Membuat/modifikasi media pembelajaran untuk membantu proses 
7. alat peraga pembelajaran
pembelajaran b. Bapak/Ibu guru mengalami kesulitan dalam

proses pembuatan alat peraga
Total Skor 38
Persentase 90,4%

Berdasarkan hasil angket propesionalisme guru matematika MTS Negeri Batu

Merah Ambon dapat dilihat pada tabel 1.5 diperoleh presentase suatu pernyataan adalah

90,4%. Perolehan presentase ditunjukan pada indicator yang dideskripsikan sebagai berikut.
52

a. Merencanakan Program Pembelajaran

Guru sudah mempersiapakan program pembelajaran dengan baik, dalam

penyusunan silabus guru selalu menyesuaikannya dengan kurikulum yang berlaku

dan guru selalu mengembangkan program pembelajarannya.

b. Penyusunan RPP

Dalam penyusunan RPP guru selalu menyesuaikannya dengan kondisi peserta didik

dan disetiap semester selalu mengembangkan RPP nya.

c. Penggunaan Teknologi Informasi Dalam Pembelajaran

Guru menguasai teknologi informasi dengan baik dan memanfaatkan teknologi

informasi dengan kreatif.

d. Evaluasi Proses dan Hasil Pembelajaran Peserta Didik

Kemampuan guru dalam melakukan evaluasi pembelajaran sudah efektif dan dalam

melakukan evaluasi guru sealalu mengutamakan keberhasilan pembelajaran siswa.

e. Pengembangan Keprofesian

Guru mampu memanfaatkan waktu untuk berdiskusi dengan teman sejawat dalam

merencanakan pengembangan keprofesian dan selalu aktif diorganisasi profesi.

f. Publikasi Ilmiah dan Buku Pembelajaran atau Modul

Kegiatan publikasi ilmiah guru telah terlaksana dengan baik dan sekolah

mendukung guru dalam melakukan karya tulis ilmiah.

g. Membuat/Memodifikasi Alat Peraga (Media Pembelajaran)


53

Guru mampu membuat alat peraga dan memanfaatkannya pada saat pembelajaran

berlangsung dan guru tidak mengalami kesulitan dalam pembuatan alat peraga.

Hasil ini diperkuat dengan hasil analisis angket respon kepala sekolah

terhadapa propesionalitas guru matematika. Berikut lampiran angket respon kepala

sekolah.

Tabel 1.6 Angket Respon Kepala Sekolah Terhadap Propesionalisme Guru


Matematika
Alternatif Jawaban
Positif Negatif
No Indikator Pernyataan
TP PR SL TP PR SL
1 2 3 3 2 1
a. Apakah guru bidang studi matematika menyusun
silabus sesuai dengan kurikulum yang berlaku 
Merencanakan
dalam 1 semester
1. program
b. Apakah guru bidang studi matematika tidak
pembelajaran
mengembangkan perencanaan pembelajaran 
dengan ide-ide baru
a. Apakah RPP yang disusun guru bidang studi
matematika disesuaikan dengan kondisi satuan 
pendidikan disekolah
2. Penyusunan RPP
b. Guru bidang studi matematika tidak
mengembangkan RPP ysng disusun, setiap 
semester
a. Apakah guru bidang studi matematika

Penggunaan teknologi memanfaatkan teknologi
3. informasi dalam b. Selama proses mengajar Bapak/Ibu guru selalu
pembelajaran menggunakan audio atau video 
dalam menjelaskan pembelajaran
a. Apakah guru bidang studi matematika

Evaluasi prose dan melakukan evaluasi setelah proses belajar selesai
4. hasil belajar peserta b. Apakah guru bidang studi matematika
didik melakukan evaluasi hanya untuk mengetahui 
hasil belajar peserta didik
5. Pengembangan a. Apakah guru bidang studi matematika menyusun 
keprofesian rencana pengembangan keprofesian dengan
berdiskusi bersama teman sejawat dan mengituki
berbagai kegiatan keprofesian
54

b. Apakah guru bidang studi matematika tidak aktif


dalam berorganisasi dan bersosialisai dengan 
lingkungan sekitar
a. Apakah laporan penelitian guru bidang studi
matematika diseminarkan disekolah dan 
Publikasi karya imiah disimpan diperpustakaan sekolah
6.
dan modul b. Apakah guru bidang studi matematika
menghasilkan karya ilmiah dan modul, sekurang- 
kurangnya 1 judul dalam satu semester
a. Apakah guru bidang studi matematika membuat
atau memodifikasi media pembelajaran untuk 
Membuat/modifikasi
membantu proses pembelajaran
7. alat peraga
b. Apakah guru bidang studi matematika
pembelajaran
mengalami kesulitan dalam proses pembuatan 
alat peraga
Total Skor 38
Persentase 90,4%

Respon tersebut ditujukan kepada ibu NR yang merupakan guru matematika yang di

ambil sebagai subjek penelitian di MTS Negeri Batu Merah Ambon. Hasil presentase

analisis angket kepala sekolah sama dengan hasil analisis angket ibu NR, dari kesamaan

presentase hasi analisis angket tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa ibu NR adalah guru

matematika yang professional,karena ibu NR bisa merencanakan pembelajaran dengan

baik dan mampu mengembangkan perencanaan pembelajaran tersebutdngan ide-ide

terbaru. Penyusunan RPP yang ibu NR terapkan sudah efektif, ibu NR mampu

mengembangkan RPPnya dan menyesuaikannya dengan kondisi siswa nya. Ibi NR mampu

menggunakan dan menguasi teknologi informasi dengan baik, melakukan evaluasi disetiap

proses belajar mengajar selesai, memanfaatkan hasil evaluasi untuk meningkatkan hasil

belajar siswa mampu mengembangkan keprofesiannya dengan berdiskusi bersama teman-

teman sejawat, mampu memanfaatkan waktu dengan baik untuk selalu aktif diorganisasi
55

profesi, serta meningkatakan kinerja dan pengetahuannya dengan melakkan penulisan karya

ilmiah yang terlaksana dengan efektif, terampil dalam mengelola alat peraga alat

pembelajaran, memodifikasi alat peraga dan memanfaatkannya pada saat proses blajar

mengajarerlangsung.

b. Hasil Analisis Angket Guru Matematika Dan Kepala Sekolah MTS Nurul Ikhlas

Ambon

1) Analisi Angket Matematika (Subjek 4)

Hasil analisis guru matematika terkait profesionalitas guru dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 1.7 Profesionalisme Guru


Alternatif Jawaban
Positif Negatif
No Indikator Pernyataan
TP PR SL TP PR SL
1 2 3 3 2 1
a. Bapak/Ibu guru menyusun silabus sesuai dengan
Merencanakan 
kurikulum yang berlaku dalam 1 semester
1. program
b. Bapak/Ibu guru tidak mengembangkan
pembelajaran 
perencanaan pembelajaran dengan ide-ide baru
a. RPP yang Bapak/Ibu guru susun disesuaikan

dengan kondisi peserta didik
2. Penyusunan RPP
b. Bapak/Ibu guru tidak mengembangkan RPP yang

disusun setiap semester
a. Bapak/Ibu guru memanfaatkan teknologi
computer untuk menemukan informasi terbaru 
Penggunaan teknologi
terkait materi pembelajaran
3. informasi dalam
b. Selama proses mengajar Bapak/Ibu guru selalu
pembelajaran
menggunakan audio atau video dalam 
menjelaskan pembelajaran
a. Bapak/Ibu guru melakukan evaluasi setelah
Evaluasi prose dan 
proses belajar selesai
4. hasil belajar peserta
b. Evaluasi pembelajaran dilakukan hanya untuk
didik 
mengetahui hasil belajar siswa
5. Pengembangan a. Bapak/Ibu guru mengembangkan keprofesian 
56

dengan berdiskusi bersama teman sejawat dan


mengituki berbagai kegiatan keprofesian
keprofesian
b. Bapak ibu guru tidak aktif dalam berorganisasi

dan bersosialisai dengan lingkungan sekitar
a. Hasil laporan penelitian Bapak/Ibu guru
diseminarkan disekolah dan disimpan 
Publikasi karya imiah diperpustakaan sekolah
6.
dan modul b. Bapak/Ibu guru menghasilkan karya ilmiah dan
modul, sekurang-kurangnya 1 judul dalam satu 
semester
a. Bapak/Ibu guru membuat atau memodifikasi
Membuat/modifikasi media pembelajaran untuk membantu proses 
7. alat peraga pembelajaran
pembelajaran b. Bapak/Ibu guru mengalami kesulitan dalam

proses pembuatan alat peraga
Total Skor 36
Persentase 80,9%

Berdasarkan hasil angket guru MTS Nurul Ikhlas Ambon dapat dilihat pada tabel

1.7 diperoleh persentase suatu pernyataan adalah 80,9%. Hasil menunjukan bahwa ibu SM

sebagai guru matematika merupakan guru yang profesinal, yang mampu merencanakan

program pembelajaran dengan baik sesuai dengan kurikulum dan memanfaatkan ide-ide

baru untuk mengembangkan program pembelajarannya. Penyusunan RPP sudah efektif dan

terstruktur dengan baik serta disesuaikan dengan kondisi sekolah dan kondisi peserta

didiknya. Ibu SM mampu menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi dengan

metode yang bervariasi dengan tujuan agar pembelajaran menjadi menarik dan tidak

membuat siswa bosan. Melakukan evaluasi degam efektif, mampu beradaptasi dengan

teman sejawat dalam merencanakan peningkatan keprofesian dan sesekali meluangkan

waktu untuk aktif diorganisasi profesi. Kemudian ibu SM melakukan karya tulis ilmiah

dengan baik dan sekolah mendukung serta menerima karya tulis ilmiah terseut. Penggunaan
57

alat peraga pembelajaran pembelajaran dan pengembangan alat peraga pembelajaran sudah

efektif, tidak mengalami kesulitan dalam pembuatan alat peraga dan pengelolaan alat

peraga yang sangat baik.

Hasil angket ini diperkuat dengan hasil analisis angket respon kepala sekolah

terhadap profesionalitas guru matematika. Berikut lampiran angket respon kepala sekolah.

Tabel 1.8 Angket Respon Kepala Sekolah Terhadap Profesionalisme Guru


Matematika
Alternatif Jawaban
Positif Negatif
No Indikator Pernyataan
TP PR SL TP PR SL
1 2 3 3 2 1
a. Apakah guru bidang studi matematika menyusun
silabus sesuai dengan kurikulum yang berlaku 
Merencanakan
dalam 1 semester
1. program
b. Apakah guru bidang studi matematika tidak
pembelajaran
mengembangkan perencanaan pembelajaran 
dengan ide-ide baru
a. Apakah RPP yang disusun guru bidang studi
matematika disesuaikan dengan kondisi satuan 
pendidikan disekolah
2. Penyusunan RPP
b. Guru bidang studi matematika tidak
mengembangkan RPP ysng disusun, setiap 
semester
a. Apakah guru bidang studi matematika

Penggunaan teknologi memanfaatkan teknologi
3. informasi dalam b. Selama proses mengajar Bapak/Ibu guru selalu
pembelajaran menggunakan audio atau video 
dalam menjelaskan pembelajaran
a. Apakah guru bidang studi matematika

Evaluasi prose dan melakukan evaluasi setelah proses belajar selesai
4. hasil belajar peserta b. Apakah guru bidang studi matematika
didik melakukan evaluasi hanya untuk mengetahui 
hasil belajar peserta didik
5. Pengembangan a. Apakah guru bidang studi matematika menyusun 
keprofesian rencana pengembangan keprofesian dengan
berdiskusi bersama teman sejawat dan mengituki
berbagai kegiatan keprofesian
58

b. Apakah guru bidang studi matematika tidak aktif


dalam berorganisasi dan bersosialisai dengan 
lingkungan sekitar
a. Apakah laporan penelitian guru bidang studi
matematika diseminarkan disekolah dan 
Publikasi karya imiah disimpan diperpustakaan sekolah
6.
dan modul b. Apakah guru bidang studi matematika
menghasilkan karya ilmiah dan modul, sekurang- 
kurangnya 1 judul dalam satu semester
a. Apakah guru bidang studi matematika membuat
atau memodifikasi media pembelajaran untuk 
Membuat/modifikasi
membantu proses pembelajaran
7. alat peraga
b. Apakah guru bidang studi matematika
pembelajaran
mengalami kesulitan dalam proses pembuatan 
alat peraga
Total Skor 37
Persentase 88,9%
Hasil persentase respon kepala sekolah terhadap ibu SM menunjukan bahwa kepala

sekolah setuju dengan pernyataan-pernyataan yang ada dalam angket dan mengakui

keprofesionalan ibu SM sebagai guru Matematika.

Berdasarkan penjelasan angket diatas, jelas bahwa tiga orang guru matematika di

MTS Negeri Batu Merah Ambon dan satu orang guru matematika di MTS Nurul Ikhlas

Ambon merupakan guru matematika yang profesional yang mampu menguasai unsur-unsur

dari PKB. Unsur-unsur PKB tersebut peneliti gunakan untuk melihat profesionalitas guru

dalam kinerja dan kesanggupan guru dalam menjalankan tugas serta keberhasilan guru

dalam mencapai tujuan belajar.Karena dengan guru mampu menguasai unsur-unsur PKB

maka guru tersebut telah berhasil dalam mengembangkan dan meningkatkan kemampuan

profesionalnya sebagai seorang guru.Sesuai dengan pendapat Danim (2011) mengatakan

masih tetap dan terus diperlukan upaya meningkatkan dan mengembangkan kemampuan

professional guru melalui unsur-unsur PKB. Penguasaan unsur-unsur PKB ini dapat
59

mendorong guru untuk lebih paham dan mengerti bahwasanya PKB ini sangat penting

dalam peningkatan profesonal guru. Sehingga unsur-unsur dari PKB ini bisa digunakan

sebagai tolak ukur untuk melihat tingkat keprofesionalan guru.

c. Hasil Wawancara Guru Matematika

1. Hasil wawancara guru matematika MTS Negeri Batu Mcrah Ambon

a. Wawancara dengan Subjek 1 (Ibu HM) Wawancara dilakukan pada jam istirahat

pukul 09:30-09:45 diruang guru. Dalam wawancara tersebut, peneliti mengyali

informasi sesuai dengan pedoman wawancara guru yang sudah dibuat.Berdasarkan

hasil wawancara tersebut dapat dideskripsikan bahwa guru sudah mempersiapkan

langkah-langkah untuk mengembangkan pembelajaran disekolah dengan baik,

melalui strategi pembelajaran, metode pembelajaran seta model bembelajaran yang

dikembangkan guru dan disesuaikan dengan kondisi Siwa. Dapat dilihat pada

lampiran berikut.

Peneliti : langkah apa yang ibu guru lakukan untuk mengembangkan pembelajaran

disekolah ini ?

Guru : langkah yang saya lakukan yaitu mencari ide-ide baru terkait strategi

pembelajaran, metode pembelajaran serta model pembelajaran yang tepat,

kemudian saya akan mengembangkan strategi, metode serta model

pembelajaran tersebut sesuai dengan kondisi siswa.

Dalam penguasaan materi , guru sudah menguasai materi pembelajaran dengan

sangat baik. Guru mampu menyampaikan materi pembelajaran tampa melihat isi buku.
60

Kadang-kadang guru melihat isi buku hanya untuk mengambil contoh soal yang berkaitan

dengan materi, tetapi kadang-kadang guru membuat contoh soal sendiri.

Peneliti : Apakah ibu guru menyampaikan materi pembelajaran dengan melihat isi buku

yang berkaitan dengan materi pembelajaran ?

Guru : iya kadang-kadang, karena para guru itu selain menjelaskan materi dan

menyampaikan materi kepada siswa, guru juga akan memberikan penjelasan

berupa contoh soal yang berkaitan dengan materi sehingga para siswa akan

lebih mudah memahami pembelajaran yang diberikan. Nah contoh soal itulah

yang biasanya saya ambil dari buku pegangan. Tetapi kadang-kadang saya

membuat contoh soal sendiri yang pastinya contoh soal yang akan

mempermudah siswa untuk lebih paham, kemudian untuk materi

pembelajarannya sendiri secara keseluruhan saya sudah menguasainya.

Guru juga mempunyai metode tersendiri dalam penyusunan RPP yang selalu guru

sesuaikan dengan kondisi siswa.Guru merasa bahwa RPP yang disusun bisa dikembangkan

degan metode-metode yang guru miliki, tanpa harus mengikuti setiap unsur dari

kurikulum.Karena menurut guru sendiri unsur dari kurikulum itu terlalu. sempit, sehingga

diperlukannya pengembangangan dalam penyusunan RPP.

Peneliti : Apakah Ibu guru menggunakan metode tersendiridalam menyusun rencana

pelaksaan pembelajaran (RPP) ?

Guru : iya, untuk metode tersendiri itu pasti ada yah, dalam penyusunan RPP saya

selalu menyesuaikannya dengan kondisi siswa dan metode yang saya gunakan

itu pastinya dapat mempermudah siswa dalam memahami pembelajaran.


61

Peneliti : Bagaimana cara Ibu guru menyesuaikan unsur dari kurikulum sekolah ke dalam

RPP?

Guru : Kalau unsur kurikulum itu kan paten, tapi bagi saya sendiri dalam penyusunan

RPP itu saya bisa mengembangkan RPP tersebut dengan metode-metode yang

saya miliki. Misalnya untuk mengajar satu materi, jika saya ikuti kurikulum itu

terlalu sempit, jadi disini saya melihat kebutuhan siswa sehingga saya tidak bisa

langsung masuk ke materi pertama karena siswa punya kelemahan masih ada,

jadi saya harus mengulang kembali materi sebelumnya agar siswanya paham

sehingga bisa dengan mudah memahami materi berikutnya. Jadi RPP ini

kebanyakan lebih berkembang dari kurikulum sebenarnya.

Pemanfaatan teknologi informasi yang terstruktur dengan baik, guru secara

bervariasi memanfaatkan teknologi informasi dalam memberikan pembelajaran kepada

siswa agar pembelajaran siswa lebih efektif dan tidak membosankan. Dan menurut guru

dikondisi pandemik saat ini teknologi informasi sangat membantu guru dalam proses

belajar mengajar.

Peneliti : Apakah ibu guru selalu memanfaatkan teknologi informasi pada saat proses

belajar mengajar berlangsung ?

Guru : kadang-kadang saja, jadi saya menggunakan teknologi informasi itu secara

bervariasi, misalnya hari ini saya menjelaskan dengan memanfaatkan teknologi

infokus, kemudian pertemuan berikutnya saya sendiri menjelaskan materi

pembelajaran, kemudian memanfaatkan aplikasi seperti telegram, zoom, jadi

tidak disetiap pertemuan menggunakan teknologi informasi. Dan saya melihat


62

kondisi siswa juga, apakah pada materi yang akan saya berikan ini siswa bisa

memahaminya dengan mudah jika saya menyelaskannya melalui teknologi

informasi yang saya gunakan dan pemanfaatan yang bervariasi ini juga

bertujuan akan pembelajaran tidak membosankan dan siswa bisa belajar dengan

efektif.

Peneliti : apakah dari pemanfaatan teknologi informasi dapat mempermudah ibu guru

dalam meningkatkan kinerja pembelajaran

Guru : iya diwaktu-waktu terstentu pastinya sangat mempermudah saya sebagai guru

dalam meningkatkan kinerja pembelajaran, apalagi dalam keadan pandemik

sekarang ini pemanfaatan teknologi informasi sangat dibutuhkan sekali dan

dalam pembelajaran sendiri teknologi informasi ini sangat membantu guru.

Pada setiap pembelajaran guru selalu melakukan evakuasi kepada siswa melalui tes

tertulis dan dalam efektifitas belajar siswa guru memiliki strategi serta metode tersendiri

yang dapat mempermudah guru dalam melihat perkembangan peserta didiknya.

Peneliti : Alat evaluasi apa yang Ibu guru gunakan untuk mengukur hasil belajar peserta

didik ?

Guru : Alat evaluasi yang sering saya gunakan itu tes tertulis. Jadi disetiap

pembelajaran itu saya pasti akan melakukan evaluasi terhadap siswa dengan tes

tertulis tersebut.

Peneliti : Apakah Ibu guru mempunyai strategi dan metode tersendiri untuk menilai

efektifitas peserta didik ?


63

Guru : ya tentu saja ada, setiap guru pasti memiliki strategi dan metodenya masing-

masing untuk menilai efektifitas belajar siswa, sehingga guru juga lebih mudah

melihat dan menilai perkembangan siswanya.

Guru mampu merencanakan pengembangan keprofesiannya dengan

mempertimbangkan langkah-langkah yang ia ambil untuk meningkatkan keprofesiannya,

yaitu dengan memberikan pelayanan pembelajaran yang terbaik kepada siswa dan sekolah,

selalu aktif diorganisasi profesi dan mampu menyesuaikan dirinya dilingkungan

masyarakat. Dalam upaya pengembangan keprofesiannya pun guru tidak mengalami

kesulitan.

Peneliti : Apakah Ibu guru merencanakan pengembangan keprofesian?

Guru : Saya pribadi tentu ada rencana untuk mengembangkan keprofesian saya,

terutama dalam kinerja dan pemenuhan tugas sebagai seorang guru. Seperti

memberikan pelayanan pembelajaran yang terbaik kepada siswa dan sekolah,

mencapai tujuan belajar dengan baik, aktif di organisasi profesi dan berasaptasi

dengan masyarakat sehingga akan banyak pengalaman serta informasi yang

saya dapat untuk membantu dalam mengembangkan keprofesian. Karena

menurut saya, guru yang profesional itu akan sangat-sangat memberikan

dampak yang positif untuk siswa dan sekolah tempat guru itu mengabdi, jadi

pengembangan keprofesian itu sangat penting bagi para guru karena hal itu pun

pastinya akan menguntungkan guru tersebut.

Peneliti : Apakah Ibu guru mengalami kesulitan dalam upaya pengembangan

keprofesian?
64

Guru : Alhamdulilah sampai saat ini tidak ada kesulitan yang saya alami pada saat saya

mengembangkan keprofesian saya sebagai guru yang profesional.

Guru sudah menghasilkan karya tulis ilmiah PTK yang terlaksana dengan baik dan

hasil penelitian yang sangat memuaskan. Hambatan yang guru alami pada saat melakukan

karya tulis ilmiah yaitu pada saat mengatur waktu mengajar dan susah mengatur jadwal

untuk meneliti bersama teman penelitian yang lain.

Peneliti : Karya ilmiah apa yang sudah Ibu guru hasilkan pada semester ini ?

Guru : pada semester ini tidak ada, tapi untuk semester yang lalu itu ada yaitu karya

ilmiah PTK tentang Dahsyatnya Metode Gasing dalam Pembelayjaran.

Peneliti : Hambatan apa yang Ibu guru alami pada saat melakukan penelitian karya tulis

ilmiah ?

Guru : hambatannya itu pada saat mengatur waktu mengajar dan meneliti dan untuk

menentukan jadwal penelitian bersama teman-teman penelitian yang lain itu

sangat susah sekali, karna penelitian karya ilmiah ini kan kita lakukan secara

kelompok, jadi ada yang persentasi didepan ada yang pantau atau mengamati

dan ada yang dokumentasi.

Alat dokumentasi yang disediakan sekolah mapun yang guru buat dapat membantu

guru selama proses belajar mengajar, guru mampu membuat/memodifikasi alat peraga

pembelajaran dan tidak mengaami kesulitan dalam pembuatan maupun penggunaan alat

peraga tersebut.

Peneliti : Apakah alat peraga matematika mampu mempermudah ibu guru dalam

menyampaikan pembelajaran ?
65

Guru : Sampai saat ini sangat membantu, baik itu alat peraga yang sekolah sediakan

maupun alat peraga yang saya buat keduanya sangat membantu proses belajar

saya.

Peneliti : menurut ibu apakah ada alat peraga yang sulit untuk dibuat/modifikasi ? .

Guru : Tidak ada yang sulit dalam proses pembuatannya hannya terkadang bahan-

bahan yang dibutuhkan itu yang sulit didapatkan.

b. Wawancara dngan subjek 2 (Pak LM)

Wawancara dilakukan pada pukul 08:25-08:40 ditaman sekolah. Dalam

wawancara tersebut, peneliti menggali informasi sesuai dengan pedoman wawancara guru

yang sudah dibuat. Berdasarkan hasil wawancara dapat dideskripsikan bahwa guru sudah

mempersiapkan langkah-langkah untuk mengembangkan pembelajaran disekolah dengan

baik, melalui strategi pembelajaran yang selalu guru kembangkan yang disesuaikan dengan

kondisi siswa dan guru mengikuti berbagai pelatihan pengembangan profesi untuk

meningkatnkan kinerjanya agar dapat memberikan pembelajaran yang optimal. Berikut

lampiran wawancara peneliti dengan guru yang bersangkutan.

Peneliti : langkah apa yang bapakguru lakukan untuk mengembangkan pembelajaran

disekolah ini ?

Guru : pertama saya akan meningkatkan kualitas kinerja saya dalam memberkan

pembelajaran melalui strategi dan gaya mengajar saya sendiri yang tepat

tentunya dan dikembangkan sesuai dengan kondisi siswa.


66

Dalam menyampaikan pembelajaran guru tidak melihat isis buku yang berkaitan

dengan pmbelajaran yang dijelaskan karena guru sudah menguasai materi pembelajaran

dengan sangat baik.

Peneliti : apakah bapak guru menyampaikan materi pelajaran dengan melihat isi buku

yang berkaitan dengan materi pembelajaran ?

Guru : selama proses pembelajaran berlangsung, saya selalu menyampaikan materi

secara langsung tanpa melihat isi buku pegangan saya, karena materi pelajaran

yang saya berikan itu sudah saya kuasai.

Guru menyusun RPP menggunakan metode yang cocok dengan kondisi siswa.

Karena menurut guru sendiri, jika isi RPP sesuai dengan kondisi siswa maka dapat

mempermudah siswa memahami pembelajaran dan membantu guru dalam pencapaian

tujuan pembelajaran. Guru juga mengatakan bahwa RPP yang guru susun itu bisa

dikembangkan lebih berkembang dari kurikulum yang ada agar isi dari RPP yang disusun

lebih luas dan kreatif.

Peneliti : Apakah bapak guru menggunakan metode tersendiri dalam menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran ?

Guru : Setiap guru pasti mempunyai metodenya masing-masing, begitu juga saya.

Dalam menyusun RPP yang saya utamakan yaitu kondisi siswa, jadi RPPnya

saya susun dengan metode yang cocok dengan siswa yang dapat mempermudah

siswa memahami pelajaran dan mempermudah saya juga untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan oleh sekolah.


67

Peneliti : Bagaimana cara bapak guru menyesuaikan unsur dari kurikulum sekolah

kedalam RPP ?

Guru : Sebagian besar guru-guru disekolah it lebih mengembangkan RPPnya dari

kurikulum yang ada. Memang kita para guru menyusun RPP itu berpatokan ke

kurikulum, tapi karena guru mempunyai keahliannya masing-masing jadi

RPPnya itu kita kembangkan agar isi RPPnya lebih luas dan tidak monoton,

dalam arti isi dari RPPnya tidak itu-itu saja jadi lebih berkembang dan kreatif.

Pemanfaatan teknologi informasi sudah efektif, guru memanfaatkan teknologi

scara bervariasi dalam proses pembelajaran. Menurut guru teknologi informasi sangat

membantu guru dalam proses belajar mengajar, namun penggunaanya harus tetap kreatif

agar pembelajaran tidak membosankan dan tetap efektif.

Peneliti : Apakah bapak guru selalu memanfaatkan teknologi informasi pada saat proses

belajar mengajar berlangsung ?

Guru : Tidak selalu, penggunaanya saya lakukan secara bervariasi. Menurut saya jika

pmanfaatannya teknologinya selalu digunakan disetiap pertemuan,

pembelajaran akan menjadi tidak efektif, dan guru akan terlihat tidak kreatif

dan tidak kompeten. Hal itupun akan membuat siswa jenuh dan bosan sehingga

siswa menjadi malas dan tidak aktif dikelas.

Peneliti : Apakah dari pemanfaatan teknologi informasi dapat mempermudah pak guru

dalam meningkatkan kinerja pembelajaran ?

Guru : Sangat membantu apalagi dengan keadaan covid yang melanda dunia saat ini,

jadi teknologi informasi memang lebih dimanfaatkan oleh para guru.


68

Pada setiap pembelajaran guru selalu melakukan evaluasi kepada siswa melalui tes

tertulis dan dalam efektifitas belajar siswa, guru memiliki strategi serta metode tersendiri

ntuk melihat pemahaman siswa, peningkatan hasil belajar siswa dan keaktifan siswa

dikelas.

Peneliti : Alat evaluasi apa yang bapak guru gunakan untuk mengukur hasil belajar

siswa?

Guru : evaluasi secara tes tertulis yang berisikan soal-soal yang berkaitan dengan

materi pembelajaran yang sudah disampaiakan dan evaluasi ini saya lakukan

disetiap pertemuan setelah selesai belajar.

Peneliti : Apakah bapak guru mempunyai strategi dan metode tersendiri untuk menilai

efektifitas peserta didik ?

Guru : Ada, terutama dalam pemahaman siswa, kemudian peningkatan hasil belajarnya

dan keaktifan siswa dikelas.

Guru mampu merencanakan pengembangan keprofesiannya dengan

mempertimbangkan langkah-langkah yang diambil untuk meningkatkan keprofesiannya.

yaitu dengan memberikan pelayanan pembelajaran yang terbaik kepada siswa an sekolah,

selalu aktif diorganisasi keguruan dan mampu menyesuaikan diri dilingkungan masyarakat

dan guru tidak mengalami kesulitan dalam proses peningkatan keprofesionalannya

Peneliti : Apakah bapak guru merencanakan pengembangan keprofesian ?

Guru : Tentu ada, terutama dalam kinerja dan pemenuhan tgas sebagai seorang guru.

Seperti memberikan pelayanan pembelajaran yang baik kepada siswa dan

sekolah, mencapai tujuan pembelajaran, aktif diorganisasi profesi dan


69

beradaptasi dengan masyaraka, sehingga akan banyak pengalaman serta

informasi yang saya dapat untuk membantu mengembangkan keprofesian saya.

Karena menurt saya guru yang professional itu akan memberikan dampak yang

sangat positif untuk siswa dan sekolahnya, jadi pengembangan keprofesian itu

sangat penting bagi setiap guru karena hal itu pun akan menguntungkan guru

itu sendiri.

Peneliti : Apakah bapak guru mengalami kesulitan dalam upaya pengembangan

keprofesian ?

Guru : Tidak ada, yang namanya kita ingin berproses menuju yang kebih baik tentunya

harus selalu siap dan menjadkan kesulitan itu sendiri sebagai motifasi

kesuksesan.

Guru sudah menghasilkan karya tulis ilmiah PTK yang terlaksana dengan baik dan

hasil penelitian yang sangat memuaskan. Hambatan yang guru alami pada saat melakukan

karya tulis ilmiah yaitu sulit mengatur waktu penelitian.

Peneliti : Karya ilmiah apa yang sudah bapak guru hasilkan pada semester ini ?

Guru : Pada semester ini saya sudah melakukan karya tulis ilmiah PTK

Peneliti : Hambatan apa yang bapak guru alami pada saat melakukan karya tulis ilmiah ?

Guru : karena ini karya tulis yang dilakukan secara berkelompok jadi terkadang susah

menentukan waktu dengan guru-guru yang lainnya untuk turun kelapangan

melakukan penelitian.

Alat peraga yang disediakan sekolah maupun yang guru buat dapat mempermudah

guru selama proses belajar mengajar. Guru mampu membuat/memodifikasi alat peraga
70

yang digunakan selama proses belajar mengajar dan juga bisa digunakan oleh para siswa.

Dalam pembuatan maupun penggunaan alat peraganya guru tidak mengalami kesulitan.

Peneliti : Apakah alat peraga matematika mampu mempermudah bapak guru dalam

menyampaikan pembelajaran ?

Guru : Sangat membantu, karena dari sekolah juga sudah menyediakan alat-alat

peraga, jadi guru bisa langsung menggunakannya sesuai kebutuhan

pembelajaran masig-masing. Kadang-kadang saya maupun guru lain juga

memanfaatkan alat peraga yang telah kita siapkan sendiri, yang tentunya kita

manfaatkan untuk mempermudah penyampaian pembelajaran kepada siswa dan

alat peraga tersebut saya modifikasi menjadi alat pembelajaran yang juga bisa

digunakan oleh siswa dan penggunaanya dipahami oleh siswa.

Peneliti : Menurut bapak guru apakah ada alat peraga yang sulit sekali untuk

dibuat/modifikasi ?

Guru : Sebanyak alat peraga yang saya buat, belum ada alat peraga pembelajaran yang

sulit untuk dibuat, semuanya bisa dibuat/dimodifikasi dengan mudah.

c. Wawancara dengan subjek 3 (Ibu NR)

Wawancara dilakukan pada pukul 13:10-13:30 diruang guru. Dalam wawancara

tersebut, peneliti menggali informasi sesuai dengan pedoman wawancara guru yang sudah

dibuat. Seperti hasil wawancara dengan guru subjek 1 dan guru subjek 2, hasil wawancara

dengan guru subjek 3 juga menunjukan bahwa guru sudah mempersiapkan langkah-langkah

untuk mengembangkan pembelajaran disekolah dengan baik. Dengan strategi yang efektif

dan tepat. Guru mampu mengembangkan perencanaan pembelajaran dengan menyesuaikan


71

kondisi siswa, dan dalam perencanaan pembelajarannya guru lebih mengutamakan

keberhasilan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan sekolah.

Peneliti : Langkah apa yang ibu guru lakukan untuk mengembangkan pembelajaran

disekolah ini ?

Guru : Pertama mengembangkan perencanaan pembelajaran dengan strategi yang

efektif dan tepat, kemudian peencanaan pembelajaran yang saya kembangkan

itu sesuai dengan kondisi siswa disekolah ini dan mengutamakan keberhasilan

tujuan pembelajaran disekolah.

Dalam menyampaikan pembelajaran guru tidak melihat isi buku yang berkaitan

dengan pembelajaran yang akan diberikan, karena guru sudah menguasai materi

pembelajaran dengan luas sehingga guru mampu memberikan pembelajaran tanpa melihat

isi buku.

Peneliti : Apakah ibu guru menyampaikan maeri pembelajaran engan melihat isi buku

yang berkaitan dengan materi pembelajaran ?

Guru : Saya tidak melihatisi bukupelajaran selama saya mengajar, karena materi

pelajara yang akan saya jelaskan kepada siswa sudah saya kuasai.

Guru menyusun RPP menggunakan metode yang cocok dengan kondisi siswa,

yang dapat mempermudah siswa memahami materi yang diberikan dan membuat

pemelajaran menjadi lebih menarik serta mempermudah guru untuk meningkatkan kualitas

belajar siswa. Guru juga mengembangkan RPP yang dibuatnya menjadi lebih berkembang

dari kurikulum yang ada.


72

Peneliti : Apakah ibu guru menggunakan metode tersendiri dalam menusun rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) ?

Guru : Metode sendiri ada, saya menusun RPP yang utama itu RPPnya cocok dengan

kondisi siswa, mempermudah siswa memahami matri, kemudian

pembelajarannya lebih menarik tidak membosankan dan mempermudah saya

pula dalam meningkatkan kualitas belajar siswa.

Peneliti : Bagaimana cara ibu guru menyesuaikan unsur dari kurikulum sekolah ke dalam

RPP ?

Guru : Penyesuaian kurikulum itu pasti akan dilakukan oleh para guru, tapi balik lagi

ke kondisi siswanya, apakah unsur-unsur dari kurikulum tadi cukup untk

memenuhi kebutuhan belajar siswa, maka dari itu guru harus lebih kreatif

dalam penususnan RPP agar dapat menunjang gaya mengajar guru yang lebih

baik dan mmpermudah siswanya dalam menerima pelajaran dari gurunya.

Pemanfaatan teknologi informasi sudah efektif, guru mampu dan paham cara

penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi. Sebisa mungkin guru menggunakan

teknologi informasi secara kreatif dan tidak monoton, sehingga siswa tidak bosan dan

malas memperhatikan penjelasan guru dan menurut para guru pemanfaatan teknologi itu

sendiri sangat membantu dalam proses belajar mengajar.

Peneliti : Apakah ibu guru selalu memanfaatkan teknologi informasi pada saat proses

belajar mengajar berlangsung ?

Guru : tidak selalu, karena saya sebagai guru tetap harus kreatif dalam hal apapun yang

berkaitan dengan pembelajaran, terutama dalam menggunakan teknologi


73

informasi pada saat pembelajaran berlangsung, saya harus menggunakannya

secara bervariasi agar gaya mengajar saya tidak membosankan. Misalnya

pertemuan pertama menjelaskan dengan infokus, pertemuan berikutnya belajar

dengan bermain kuis, kemudian pertemuan selanjutnya belajar dengan

menggunakan alat peraga, nah dengan gaya mengajar eperti itu siswa pun akan

lebih aktif dan tidak bosan dan suasana kelas akan lebih santai serta

menyenangkan. bayangkan saja jika setiap pertemuan siswa selalu dihadapkan

dengan teknologi seperti infokus, pastinya siswa akan bosan dan pembelajaran

yang saya berikan tidak akan menarik lagi untuk siswa.

Peneliti : Apakah dari pemanfaatan teknologi informasi dapat mempermudah ibu guru

dalam meningkatkan kinerja pembelajaran ?

Guru : Pastinya membantu sekali

Pada setiap pembelajaran guru selalu melakukan evaluasi kepada siswa melalui tes

tertulis dan Tanya jawab perindividu. Kemudian melakukan penilaian efektifitas

belajarsiswa dengan metode yang guru miliki yang dapat menunjang keefetifan belajar

siswa menjadi lebih baik.

Peneliti : Alat evaluasi apa yang ibu guru gunakan untuk mengukur hasil belajar peserta

didik ?

Guru : Evaluasi setiap pertemuan pembelajaran dengan tes tertulis dan Tanya jawab

perindividu.

Peneliti : apakah ibu guru mempunyai strategi dan metode tersendiri untuk menilai

efektifitas belajar peserta didik ?


74

Guru : Ada tentunya, terutama dari metode yang saya gunakan itu bisa membuat

kefektifan belajar siswa meningkat dengan nilai yang memuaskan.

Guru mampu merencanakan pengembangan keprofesiannya dengan meningkatkan

kinerja dan keprofesionalannya, kemudian guru berusaha untuk memenuhi tugas-tugas

sebagai seorang guru, memperhatikan kenaikan pangkat dan memeperluas pengetahuan

serta pengalamannya. Dalam upaya pengembangan keprfesionalannya pun guru tidak

mengalami kesulitan.

Peneliti : Apakah ibu guru merencanakan pengembangan keprofesian ?

Guru : Ada, terutama kinerja mengajar, pemenuhan kewajiban tugas seorang guru,

kenaikan pangkat, memperluas pengetahuan, pengalaman, mengikuti latihan

jabatan dan sosialisai saya terhadap lingkungan sekolah maupun dunia luar.

Peneliti : Apakah ibu guru megalami kesulitan dalam upaya pengembangan keprofesian ?

Guru : Sampai saat ini tidak ada kesulitan, baik itu dalam pengembangan keprofesian

dengan mengikuti latihan jabatan kemudian melanjutkan pendidikan dan lain

seagainya yang bisa menunjang peningkatkan profesionalitas saya sebagai

seorang guru.

Guru sudah menghasilkan karya tulis ilmiah yang terlaksana dengan baik dan

hasil penelitian yang sangat memuaskan. Hambatan yang guru alami pada saat melakukan

karya tulis ilmiah yaitu susah mengatur waktu untuk penelitian.

Peneliti : Karya ilmiah apa yang sudah ibu hasilkan pada semester ini ?

Guru : Karya tulis ilmiah PTK

Peneliti : Hambatan apa yang ibu guru alami pada saat melakukan karya tulis ilmiah ?
75

Guru : Hambatan diwaktu, susah mengatur dan menyesuaikan waktu

Alat peraga yang disediakan sekolah maupun yang guru buat dapat mempermudah

guru selama proses belajar mengajar. Guru mampu membuat/memodifikasi alat peraga

yang digunakan selama proses belajar mengajar dan juga bisa digunakan oleh para siswa.

Dalam pembuatan maupun penggunaan alat peraganya guru tidak mengalami kesulitan.

Peneliti : apakah alat peraga matematika mampu mempermudah ibu guru dalam

menyampaikan pembelajran ?

Guru : sangat membantu dan memepermudah, baik itu alat peraga yang saya buat

sendiri maupun yang sekolah sediakan.

Peneliti : Menurut ibu guru apakah ada alat peraga yang sulit sekali untuk

dibuat/modifikasi ?

Guru : Tidak ada yang sulit, semua tergantung dari kreatifitas dan kemampuan gurunya

2. Hasil Wawancara Guru Matematika MTS nurul Ikhlas Ambon (subjek4)

Wawancara dilakukan pada jam istirahat pukul 11:00-11:24 diruang guru. Dalam

wawancara tersebut, peneliti menggali informasi sesuai dengan pedoman wawancara yang

sudah dibuat. Hasil wawancara menunjukan bahwa guru sudah mempersiapkan strategi

untuk mengembangkan pembelajaran disekolah dengan melakukan langkah-langkah berupa

pengembangan RPP, penguasaan materi pembelajaran dan penggunaan metode

pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi siswa agar mempermudah siswa dalam

belajar.

Peneliti : Langkah apa yang ibu guru lakukan untuk mengembangkan pembelajaran

disekolah ?
76

Guru : Langkah pertama dalam pembelajaran yaitu pengembangan RPP, penguasaan

materi, menggunakan metode-metode yang bervariasi dalam menyampaikan

pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan. Metode-metode yang digunakan

itu seperti, siswa yang harus lebih aktif, kemudian jika materinya padat saya

kembangkan lagi materinya supaya anak lebih mudah memahami dan belajar

menjadi lebih asik tidak membosankan.

Dalam memberikan materi pelajaran guru memanfaatkan LKS yang disediakan

oleh sekolah. Guru menjelakan secara rinci materi pelajaran yang diberikan kemudian

siswa memperhatikan LKSnya masing-masing sembari mendengarkan penjelasan guru.

Dan guru menyatakan bahwa dalam penyampaian materi pembelajaran guru tidak terlalu

berfokus ke buku karena guru sudah menguasai materi pembelajarannya.

Peneliti : Apakah ibu guru menyampaikan materi pembelajaran dengan melihat isi buku

yang berkaitan dengan materi pmbelajaran ?

Guru : Dalam memberikan materi ke siswa itu kita para guru memang menggunakan

LKS. Jadi anak-anak punya LKSnya masing-masing kemudian saya

menjelaskan secara rinci materi pembelajarandan siswa memperhatikan

LKSnya sembari mendengar saya menjelaskan. Contohnya saya menjelaskan

tentang himpunan, definisi himpunan, rumus, contoh soal dan lannya

sebagainya. Untuk saya sendiri kalo dalam nelihat isi buku, saya tidak terlalu

fokus dan mengacu kebukunya karena saya sudah menguasai materinya.

Guru menyusun RPP dengan metodenya sendiri dengan membuat pembelajaran

menjadi seru dan mudah dipahami siswa dan dalam menyusun RPPnya itu guru lebih
77

mengmbangkan RPP tersebut dari kurikulum sebenarnya yang disesuaikan dengan

kebutuhan siswa dan tidak mempesulit poses belajar siswa.

Peneliti : Apakah Ibu guru menggunkan metode tersendiri dalam menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) ?

Guru : iya ada, dalam penyusunan RPP itu pasti kita para guru punya metode

tersendiri untuk membuat pembelajaran itu menjadi lebih menarik siswa,

sehingga siswa semangat dan memahmi apa yang guru jelaskan.

Peneliti : Bagaimana cara ibu guru menyesuaikan unsur dari kurikulum sekolah ke

dalam RPP ?

Guru : Intinya dalam RPP itu saya lebih kembangkan dari kurikulum, kemudian saya

sesuaikan dengan kebutuhan siswa dan tidak mempersulit proses belajar siswa.

Penggunaan teknologi informasi tidak selalu guru gunakan disetiap pembelajaran,

apalagi pada saat sebelum pandemi karena lebih banyak tatap muka, siswanya dituntut

untuk lebih aktif dikelas, jadi guru hanya sesekali memanfaatkan teknologi informasi secara

acak disesuaikan dengan materi pembelajaran. Tetapi semenjak pandemi guru lebih sering

memanfaatkan teknologi informasi karena sekolah mewajibkan untuk belajar secara online,

sehingga pemanfaatan teknologi informasi sendiri lebih dibutuhkan pada saat ini dan sangat

membantu guru dalam proses belajar mengajar.

Peneliti : Apakah ibu guru selalu memanfaatkan teknologi informasi pada saat proses

belajar mengajar berlangsung ?

Guru : Kalau untuk sebelum pandemi itukan tatap mukanya ya, jadi tidak begitu

memanfaatkan teknologi informasi hannya sesekali saja dan saya


78

melakukannya secara acak atau bisa dikatakan secara bervariasi tidak disetiap

pertemuan, karena siswanya dituntut intuk lebih aktif dikelas, jadi dalam

penggunaan teknologi itu sendiri saya sesuaikan dengan materi

pembelajarannya apakah cocok dan mempermudah siswa dan jika ada siswa

yang bertanya maka saya akan menjelaskan secara rinci. Tapi ejak pandemik ini

teknologi yang lebih dibutuhkan dan dimanfaatkan dalam proses belajar

mengajar.

Peneliti : Apakah dari pemanfaatan teknologi informasi dapat mempermudah ibu guru

dalan meningkatkan kinerja pembelajaran ?

Guru : kalau untuk matematika sendiri itu terus terang memang sangat membantu,

tetapi siswanya itu yang hanya beberapa saja yang bisa dan mudah paham

dibandingkan dengan tatap muka.

Guru melakukan evaluasi belajar siswa dengan baik, mengevaluasi siswa dengan

melakukan tanya jawab perindividu dan memberikan soal tes tertulis. Guru menggunakan

strategi pendekatan dengan siswa untuk mengetahui pemahaman siswa terkait materi

pembelajaran yang siswa belum pahami.

Peneliti : Alat evaluasi apa yang ibu guru gunakan untuk mengukur hasil belajar peserta

didik ?

Guru : Alat evaluasi yang saya gunakan itu berupa tanya jawab perindividu,

kemudian evaluasi secara tertulis berupa soal-soal.

Peneliti : Apakah ibu guru mempunyai strategi dan metode tersendiri untuk menilai

efektifitas peserta didik ?


79

Guru : Strategi pasti ada, misalnya seperti yang tadinya siswa tidak memahami materi

berarti siswa itu harus dipisah dan pada saat jam istirahat siswa tersebut akan

saya panggil dan saya tanya langsung apa yang tidak dipahami.

Guru merncanakan pengembangan keprofesian dengan memperdalam ilmu

pengetahuannya dan memperbanyak pengelaman pendidikannya.

Peneliti : Apakah ibu guru merencanakan pengembangan keprofsian ?

Guru : Tentu ada, terutama dalam pembelajaran dan kinerja saya sebagai guru. Upaya

apapun pasti akan saya lakukan untuk mengembangkan keprofesian saya, baik

itu dengan memperdalam ilmu pengetahuan, maupun dengan memperbanyak

pengalaman pendidikan dilingkungan sekolah dan diluar sekolah.

Peneliti : Apakah ibu guru mengalami kesulitan dalam upaya pengembangan

keprofesian ?

Guru : Alhamdulilah sampai saat ini tidak kesulitan yang saya hadapi

Guru belum menghasilkan karya ilmiah dikarenakan hambatan waktu dan belum

adanya kesempatan untuk guru untuk memulai penelitian karya ilmiahnya. Namun

walaupun demikian guru tidak berputus asa dan tetap memberikan pembelajaran yang baik

kepada sekolah dan terus memperbanyak pengalamannya didunia pendidikan.

Peneliti : Karya ilmiah apa yang sudah ibu guru hasilkan pada semester ini ?

Guru : Untuk saat ini belum ada yah, karna mmungkin belum ada kesempatan untuk

saya tapi saya memang sudah mempunyao rencana kedepannya insyaalah akan

melakukan penelitian karya tulis ilmiah.


80

Peneliti : Hambatan apa yang ibu guru alami sehingga belum bisa menghasilkan karya

tulis ilmiah ?

Guru : Yang pertama hambatan diwaktu dan belum adanya biaya yang bisa

mendukung saya untuk melakukan karya tulis ilmiah dan juga belum punya

kesempatan untuk melaksanakan itu.

Alat peraga yang disediakan sekolah maupun yang guru buat dapat mempermudah

guru selama proses belajar. Guru mampu membuat/memodifikasi alat peraga yang

digunakan selama proses belajar dan tidak mengalami kesulitan dalam proses pembuatan

alat peraga maupun dalam menggunakan alat peraganya.

Peneliti : Apakah alat peraga mateatika mampu mempermudah ibu guru dalam

menyampaikan pmbelajaran ?

Guru : Sangat mempermudah, alat peraga yang disediakan sekolah maupun yang saya

buat sendiri juga sangat membantu dan kadang-kadang saya gunakan dalam

menyampaikan materi pelajaran.

Peneliti : Menurut ibu guru apakah ada alat peraga yang sulit untuk

dibuat/dimodifikasi?

Guru : Tidak ada yang sulit, hanya terkadang bahan untuk alat peraga itu yang sulit

untuk didapat.

Dari hasil angket dan wawancara diatas dapat peneliti simpulkan bahwa guru

matematika disekolah MTS Negeri Batu Merah Ambon dan MTS Nurul Ikhlas Ambon

merupakan guru-guru yang pofesional yang paham akan tugasnya sebagai seorang guru dan

menguasai dengan baik pembelajaran matematika yang mereka ajarkan kepada siswa-siswa
81

disekolah tempat mereka mengajar dan emahami betapa pentingnya pengembangan

kprofsian bagi kemajuan sekolah juga paham dngan baik tentang tugas mereka sebagai guru

yang dituntut untuk terus berprestasi, profesional dan memberikan yang terbaik untuk

sekolah tempat mereka mengabdi.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah peneliti lakukan, dapat disimpulkan bahwa pemahaman

guru matematika tentang pengetahuan profesi guru dan peningkatan kompetensi profesional

berkelanjutan di MTS Negeri Batu Merah Ambon dan MTS Nurul Ikhlas Ambon sudah

efektif, guru matematika disekolah tersebut merupakan guru yang profesional yang sudah

memenuhi syarat profesional sesuai dengan Undang-Undang No.14 Tahun 2005 (UU

tentang Guru dan Dosen). Terlihat dari kemampuan guru dalam merencanakan program

pembelajaran, kemampuan guru dalam penguasan materi, kemampuan guru dalam

melakukan pengembangan RPP, kemampuan memanfaatkan teknologi informasi,

kemampuan melakukan evaluasi, kemampuan meningkatkan keprofesian serta kemampuan

guru dalam memanfaatkan dan membuat alat peraga. Kemampuan yang guru miliki hannya
82

bisa terlakana apabila guru itu sendiri sadar dan paham akan tugasnya sebagai seorang guru

yang memiliki profesi pendidik dan memiliki kompetensi profesional yang tinggi.

Pemahaman guru tentang profesinya pun terbilang sangat berdampak pada kinerja guru itu

sendiri, karena pemahaman tersebut akan membantu dan mempermudah guru dalam

peningkatan mutu kerja dan pemenuhan tugas-tugas pendidikannya.

Apabila guru mampu memahami dan menghayati profesinya serta memiliki

wawasan pengetahuan dan keterampilan yang luas, maka proses belajar mengajar dalam

pendidikan dapat meningkat dan memberikan dampak positif terhadap kemajuan sekolah

dan keberhasilan pembelajaran siswa, sehingga menjadikan guru sebagai pendidik yang

profesional dan bertanggung jawab dalam pemenuhan tugas-tuga profesinya.

B. Saran

Berdasarkan pemaparan kesimpulan diatas, beberapa aran yang dapat peneliti

sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Untuk Guru

Dalam pemahaman guru matematika tentang pengetahuan profesi guru dan

peningkatan kompetensi profesional berkelanjutan, guru diharapkan dapat menyadari akan

pentingnya pemahaman profesi dan profesionalitasnya dalam pendidikan, kemudian

mampu menguasai materi dengan baik serta terampil dalam menyampaikan pembelajaran

dan mmampu menggunakan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan

kreatifitas dalam memberikan pengajaran serta perlu adanya peningkatan kinerja guru

dengan mengmbangkan kompetensi profesional yang guru miliki.

2. Untuk Siswa
83

Hendaknya sebagai objek dalam proses belajara mengajar iswa haus lebih aktif,

kreatif dan inofatif, karena hal tersebut merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam

memperoleh prestasi yang diharapkan khususnya hasil belajar dan pemahaman

pembelajaran matematika.

3. Bagi peneliti lain

Diharapkan peneliti lain dapat meneliti lebih banyak tentang pemahaman profesi

guru dan kmpetensi profesional berkelanjutan dan diharapkan peneliti ini bisa menjadi

referensi untuk peneliti yang serupa.

Anda mungkin juga menyukai