BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengajaran adalah proses yang diusahakan oleh guru atau pendidikan untuk mencapai
tujuan belajar. Tugas guru adalah memfasilitasi pengetahuan dan pengalaman awal peserta
didik yang perlu diubah dan dimodifikasi untuk mengkontruksi pengetahuan atau
menggunakan berbagai metode dan inovasi, namun tidak jarang peserta didik tetap saja
Contohnya pada pembelajaran matematika, pembelajaran yang sifatnya abstrak, yang pada
kenyataannya banyak peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami materi
yang diajarkan. Salah satu penyebabnya adalah peserta didik tidak mempunyai kemampuan
atau pengetahuan awal (prior knowledge) yang cukup sehingga ketika berhadapan dengan
pengalaman atau pengetahuan yang baru diterima, peserta didik mengalami kesulitan dalam
menjadi penting karena memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam pembelajaran
dan bagi guru, pengetahuan awal peserta didik menjadi dasar dalam menyusun materi,
strategi dan desain pembelajaran menjadi mudah sehingga membuat efisiensi waktu dalam
pembelajaran. Sejalan dengan yang dikatakan oleh sumartono, bahwa salah satu prinsip
1
Maulidnya dan saputri, pengetahuan awal, 2016
2
pengetahuan awal (prior knowledge) peserta didik sebelum mereka melakukan kegiatan
pembelajaran. Maka dari itu pengetahuan awal sangat penting bagi guru agar bisa mencapai
Sebagai pendidik professional, seorang guru yang telah memiliki kompetensi yang
disyaratkan serta telah memenuhi kualifikasi yang ditentukan, wajib melakukan salah satu
cara untuk mencapai tujuan tersebut yaitu, melalui program pengembangan diri yang
(PKB). Kegiatan PKB dapat dilaksanakan secara individu maupun kegiatan kognitif yang
diselenggarakan pihak-pihak lain dalam sekolah maupun diluar sekolah dengan berbagai
kegiatan pengembangan diri, publikasi ilmiah serta karya inovatif. Pengembangan diri bagi
guru merupakan hal yang penting bagi seorang guru, karena hal ini sangat berpengaruh
terhadap kinerja guru dan peningkatan kinerja guru itu sendiri. Sehingga dalam penilaian
kinerja gur (PK Guru) dapat memberikan hasil yaitu berupa promosi atau kenaikan
pangkat. Sesuai dengan (Mockler, 2013) katakana bahawa pengembangan diri bagi guru
adalah salah satu yang utama untuk mencapai reformasi pendidikan untuk memenuhi
Proses menuju guru professional ini perlu didukung oleh semua unsur yang terkait
dengan guru. Unrus-unsur tersebut dapat dipadukan untuk menghasilkan suatu sistem yang
2
Jurnal edukasi dan sains, 2(2) agustus 2020: 217-232, pengetahuan awal, konsep dan implikasi
dalam pembelajaran (Muhammad Idris)
3
Journal analytica Islamic, 3(2), 2014: 296-313, pengembangan diri bagi guru SMK Muhammadiyah
2 klaten utara (Suusi Elfirahayu, SU Harsono)
3
dapat dengan sendirinya bekerja menuju pembentukan guru-guru yang professional dalam
kualitas maupun kuantitas yang mencukupi. Sejalan dengan kebijakan pemerintah, melalui
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 pasal 7 (UU Guru dan Dosen) mengamanatkan
menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, kemajemukan
bangsa, dank ode etik profesi.4 Disamping itu menurut pasal 20, dalam melaksanakan tugas
Artinya:
yang kuat dan dihormati sejajar dengan profesi lainnya terlihat dari lahirnya undang-
undang nomor 14 tahun 2005 (UUD tentang Guru dan Dosen) yeng berusaha
4
Undang-Undang Nomor 14 (2005) tentang Guru dan Dosen
5
Q.S Al-An’am/135
4
persyaratan jenjang pendidikan yang lebih tinggi bagi tenaga pengajar, dimulai dari tingkat
persekolahan sampai perguruan tinggi. Upaya lain yang dilakukan pemerintah adalah
program sertifikiasi, dan pembentukan pusat kegiatan guru (PKG), musyawarah guru mata
pelajaran (MGMP), maupun kelompok kerja guru (MKKG). Hal yang penting dan perlu
tersebut akan menumbuhkan sikap professional dan inovatif pada guru dalam
melaksanakan peran dan tugas mendidik masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik dan
berkualitas.6
efektif, hal itu dikarenakan guru tidak paham tentang pentingnya program PKB.7 Kedua,
penelitian tentang pengembangan diri bagi guru SMK, menyatakan bahwa kegiatan
pengembangan diri telah terstruktur dengan baik da nada beberapa faktor yang
menghambat kegiatan ini yaitu, faktor waktu, usia, biaya, kondisi peserta didik, banyaknya
tugas dan jauhnya lokasi.8 Kemudian penelitian tentang pengembangan profesi guru dalam
6
Jurnal ekonomi & pendidikan, 4(1) April 2007, pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru
sekolah dasar
7
Jurnal pendidikan: teori, penelitian dan pengembangan 5(5) bulan Mei Tahun 2020 halaman: 666-
670 (Cahya Ningtyas Tri Wijiutami, wahjoedi, Ery Try Djatmika R.W.E)
8
Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Susi Elfirahayu, SU Harsosno, pengembangan
diri bagi guru SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara
5
Profesi guru adalah jabatan professional yang memiliki tugas pokok dalam proses
dengan selalu berpegang teguh pada etika profesi, independen, produktif dan inovatif.
termasuk kebutuhan terhadap sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki
kapasitas untuk mampu bersaing diforum nasional, maupun internasional. Guru harus terus
profesionalitasnya.10
baik dapat menyusun kegiatan pembelajaran yang mampu memudahkan siswa dalam
pembelajaran matematika. Seorang guru matematika perly menjadi panutan teladan siswa
dalam hal sikao dan tutur kata, memiliki kemampuan kominukasi yang baik dengan siswa,
sesame guru, orang tua/wali siswa dan masyarakat. Setiap guru matematika perlu memiliki
kompetensi khusus dalam menguasai materi pembelajaran matematika agar guru dapat
membimbing siswa memahami materi-materi tersebut. Untuk itu, guru perlu mengemasnya
menjadi suatu yang menarik untuk dipelajari. Pemahaman guru mengenai pengembangan
9
Jurnal pendidikan manajemen perkantoran 2(2), juli 2017, halaman 202-211, Ayu Dwi KEsuma
Putri, Nani Imaniyat, terkait penegmbangan profesi guru dalam meningkatkan kinerja guru.
10
Jurnal peningkatan profesional guru matematika melalui penulisan karya ilmiah 2(1), Maret 2020,
halaman 44-52, Ida Naraida, Ai Tusi Fatimah, Nar Eva Zakiah
6
siswa pun perlu untuk dipahami oleh guru, dengan pengetahuan dan pemahaman akan hal-
hal tersebut dapat mempermudah guru dalam menerapkan strategi pembelajaran yang tepat,
sehingga guru dapat membantu dan memotivasi siswa dalam belajar matematika.
berperan penting dalam dunia pendidikan. Karena jika guru tersebut paham akan
profesinya, maka akan mempermudah guru itu sendiri dalam mencapai tujuan pembelajaran
siswa dan dapat membantu dalan pencapaian tugas-tugasnya sebagai seorang guru, serta
dapat menigkatkan kompetensi-kompetensi yang guru itu miliki agar bisa berkembang.
Sejalan dengan pendapat Rostiyah, mengatakan bahwa guru yang memahami fungsi dan
profesinya sebagai pendidik tidak mengabdikan dirinya hanya sebatas dinding sekolah saja,
tetapi juga sebagai penghubung sekolah dengan masyarakat yang juga memiliki tugas
terhadap kesuksesan guru itu sendiri dalam merintis karirnya sebagai seorang guru dan
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti tertarik untuk
meneliti lebih lanjut dalam judul Pemagaman Guru Matematika Tentang Pengetahuan
B. Identifikasi Masalah
11
Rostiyah dalam Djmarah, 2000:36
7
Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah pada penelitian ini
2. Terhambatnya program pengembangan diri akibat faktor waktu, usia, biaya, kondisi
C. Batasan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah perlu adanya batasan
masalah untuk memfokuskan objek penelitian, yaitu: penelitian ini peneliti batasi hanya
untuk meneliti guru matematika di dua Sekolah di MTS Kota Ambon Kecamatan Sirimau,
terkait Pemahaman Guru Matematika Tentang Pengetahuan Profesi Guru dan Peningkatan
Profesional Berkelanjutan.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana pemahaman guru matematika
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitin pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman guru
professional berkelanjutan.
8
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi rujukan bagi aspek-aspek dalam
peningkatan profesi guru berkelanjutan dan dapat digunakan atau dikembangkan oleh
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru untuk
b. Bagi Siswa
pelayanan pembelajaran yang baik dan maksimal sehingga siswa dapat mencapai
c. Bagi Sekolah
G. Definisi Istilah
Pengetahuan profesi guru adalah informasi yang diketahui dan dipahami seorang
guru tentang jabatan (profesi) profesionalnya sebagai guru yang memiliki tugas pokok
dalam proses pembelajaran. Tugas pokok tersebut hanya dapat dilaksanakan secara
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
potensi yang terdapat pada diri seseorang. Dalam pengertaian lain, pengetahuan adalah
informasi yang diketahui atau disadari oleh seseorang, informasi tersebut bernilai relevan
kemampuan prediktif terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas suatu pola yang
berkembang seiring waktu disesuaikan dengan pengalaman yang membuat hubungan antara
seiring waktu disesuaikan dengan pengalaman yang membuat hubungan antara situasi dan
peristiwa yang baru. Menurut Davenport (1988) pengetahuan adalah informasi yang
diketahui seseorang untuk menjasi dasar dalam pengambilan tindakan yang berbeda dan
Profesi guru adalah jabatan professional yang memiliki tugas pokok dalam proses
pembelajaran. Uraian tugas pokok tersebut mencakup keseluruhan unsur proses pendidikan
dan peserta didik. Tugas pokok itu hanya dapat dilaksanakan secara professional bila
persyaratan professional yang diterapkan terpenuhi. Profesi guru pada saat ini masih
merupakan suatu yang ideal bila dibandingkan dengan profesi pada bidang lain.13 Bila
profesi lain menjalankan tugasnya selalu dilandasi kemampuan dan keahlian yang ditunjang
dengan konsep dan teori yang pasti, maka profesi guru tidaklah demikian. Kenakalan antara
satu peserta didik dengan yang lainnya memerlukan pengalaman yang berbeda.
12
Davenport (1988), Pengetahuan
13
Mohammad Ali, 1985: 13, profesi guru
11
Profesi guru adalah seperangkat fungsi dan tugas dalam lapangan pendidikan
berdasarkan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan khusus dibidang
professional karena guru telah menerima dan memikul beban dari orang tua siswa untuk
ikut mendidik anak-anak. Dalam hal ini orang tua harus tetap sebagai pendidik yang
pertama dan utama bagi anak-anaknya, sedangkan guru ialah tenaga professional yang
membantu orang tua untuk mendidik anak-anak pada jenjang penididkan sekolah.14
profesi guru adalah informasi yang diketahui dan dipahami oleh seorang guru tentang
jabatan (profesi) profesionalnya sebagai seorang guru yang memiliki tugas pokok dalam
proses pembelajaran. Tugas pokok tersebut hanya dapat dilaksanakan secara professional
jika persyaratan professional yang ditetapkan sudah terpenuhi. Jika seorang guru mampu
menguasai pengetahuan profesinya sebagai seoranf guru, maka guru tersebut mampu
bertanggung jawab atas tugas-tugasnya sebagai pendidik dan mampu menjadikan dirinya
sebagai guru yang professional dalam bidang peniddikan. Sejalan dengan yang Sudirman
(2011) katakana, beliau mengatakan bahwa jika guru mampu menguasai aspek-aspek yang
merupakan pengetahuan dasar profesi guru maka guru harusnya dapat melaksanakan tugas
dan peran sebagai guru dengan baik. Setiap guru hendaknya memang harus menguasai
aspek-aspek pengetahuan dasar profesi guru tersebut, sehingga setiap guru mampu
14
Zakiyah Darajat, Guru Profesional
12
mencapai tujuan belajar dan mewujudkannya dengan prestasi-prestasi yang dicapai oleh
siswa.15
Pengetahuan profesi guru hendaknya dapat menjadi landasan bagi seoranf guru
untuk menajadi guru yang professional dan mampu menjalankan tugas-tugas pokok
yang dilaksanakan disekolah-sekolah dapat dimanfaatkan oleh para guru dalam memenuhi
syarat-syarat yang sudah ditetapkan untuk menjadi guru yang professional. Diantaranya
profesionalitas guru.
dan pengetahuan professional mereka dari standar yang telah ditetapkan dalam
15
Sudirman (2011), pemgetahuam dasar profesi guru
13
perbaikan keterampilan professional yang secara sadar dilakukan terus menerus sepanjang
terarah dan sistematis sesuai dengan aturan yang ada, yang berguna untuk peningkatan
kompetensinya.
a. Manfaat PKB
1. Bagi peserta didik, dengan adanya pelaksanaan PKB, maka peserta didik memperoleh
3. Bagi sekolah, sekolah akan mampu memberikan pelayanan pendidikan yang lebih baik
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru dan angka kreditnya,
16
Baedhowi (2010), pengetahuan profesi
14
unsur utama yang terdapat dalam PKB yaitu terdiri dari pengembangan diri, publikasi
dan pengembangan keprofesian. Publikasi ilmiah terdiri dari penulisan karya tulis ilmiah,
pembelajaran.
Berdasarkan UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat 10,
yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan.
Kompetensi merupakan peleburan dari pengetahuan (daya piker), sikap (aya kalbu)
dan keterampilan (daya pisik) yang diwujudkan dalam bentuk perbuatan. Dengan kata lain,
apresiasi dan harapan yanf mendasari karakteristik seseorang untuk benrunjuk kerja dalam
menjalankan tugas atau pekerjaan guna mencapai standar kualitas dalam pekerjaan nyata.17
yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak dari seorang tenaga
17
Saiful sagala, kemampuan professional guru dan tenaga kependidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011),
hlm.23
15
keterampilan dan sikap yang dimiliki seseorang serta penerapan dalam pekerjaanya sesuai
dengan standar kinerja yang dibutuhkan oleh masyarakat dan dunia kerja.18
adalah seseorang dalam bidang pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan
prilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diaktualisasikan oleh guru dalam
perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, social dan spiritual yang
secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup [enguasaan
Artinya : maka berkat rahmat Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah
mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka dan bermusyawaralah dengan
mereka dalam urusan itu. Kemudian apabilah kamu telah memberikan
18
Sudarwan Danim, Pengembangan Profesi Guru, hlm.111
19
Nasrul HS, profesi dan etika keguruan, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2014), hlm.37
20
E. Mulyasa, standar kompetensi dan sertifikasi guru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), hlm.26
16
bahan pelajaran, pemahaman disiplin ilmu yang bersangkutan dalam konteks yang lebih
dan ruang gerak kurikuler, serta pemahaman manajemen substansi dengan tuntutan dan
strategi dari berbagai sumber belajar yang mendukung pembentukan standar kompetensi
dan kompetensi dasar. Pemahaman terhadap peserta didik meliputi berbagai karakteristik,
tahap-tahap perkembangan dalam berbagai aspek dan penerapannya (kognitif, efektif dan
peserta didik oleh para guru menjadi perkembangan pembelajaran. Pemahaman terhadap
peserta didik oleh para guru menjadi syarat dalam memberikan pembelajaran, bimbingan
dan pelatihan yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing individu
peserta didik.
pendidikan dan pembelajaran bidang studi yang bersangkutan, serta penerapannya dalam
21
Q.S Al-Imran Ayat 159
17
upaya memfasilitasi perkembangan potensi individu secara optimal dan bersinergi antara
kritis dan skeptis untuk mengaktualisasi penguasaan isi bidang studi, pemahaman terhadap
secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi
standar kompetensi yang ditetapkan. Oleh karena itu tingkat keprofesionalan seorang guru
pendidikan yang harus dicapai baik tujuan nasional, institusional, kurikuler dan tujuan
pembelajaran.
3. Kemampuan dalam penguasaan materi pelajaran sesuai dengan bidang studi yang
diajarkan
22
E. Mulyasa, standar kompetensi dan sertifikasi guru, hlm. 26-27
18
adalah kemampuan seorang guru dalam melaksanakan tugasnya secara professional dalam
bidang akademik yang meliputi penguasaan terhadap bahan/materi pembelajaran yang luas,
Secara umum tujuan kompetensi guru adalah untuk meningkatkan kualitas layanan
professional
Menurut UU Guru dan Dosen No. 14 Th. 2005, kompetensi guru terdiri atas: (1)
kompetensi pedagogik, (2) kompetensi kepribadian, (3) kompetensi social, (4) kompetensi
professional.
dan menguasai keempat kompetensi tersebur. Kompetensi yang harus dimiliki pendidik itu
sunggu sangat ideal sebagaimana tergambar dalam peraturan pemerintah tersebut. Beikut
ini akan dijelaskan keempat kompetensi yang harus dimiliki seorang guru.
a. Kompetensi pedagogik
evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktulisasikan berbagai
pengelola peserta didik yang meliputi: (a) pemahaman wawasan atau landasan pendidikan,
24
Skripsi Rahmat Syafingi, Kompetensi Professional Guru Mata Pelajaran Qur’an Hadits MTS
sMa’arif NU Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas, 2016/2017, IAIN Purwokerto, hlm.23-24
20
perancangan pembelajaran, (e) pelaksanaan pembelajaran yang pendidik dan dialogis, (f)
evaluasi hasil belajar, (g) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
b. Kompetensi kepribadian
elemen prilaku dalam kaitannya dengan performans yang ideal sesuai dengan bidang
dengan prilaku pribadi guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga
terpancar dalam prilaku sehari-hari. Hal ini berkaitan erat dengan falsafah hidup yang
mengharapkan guru menjadi model manusia yang memiliki nilai-nilai luur. Kompetensi
para peserta didik. Kompetensi kepribadian ini memiliki peran yag sangat penting dalam
Setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi kepribadian yang memadai, bahkan
guru tidak hanya dituntut untuk mampu memakai pembelajaran, tetapi dan yang paling
c. Kompetensi social
25
A. Rusdi dkk, pendidikan profesi keguruan, hlm.86
21
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat dan mampu mengembangkan tugas
sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Lebih dalam lagi kemampuan sosial ini
mencakup kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada tuntunan kerja dan lingkungan
sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru.26 Artinya kompetensi sosial terkait
dengan kemampuan guru sebagai makhluk sosial dalam berinteraksi dengan orang lain.
Sebagai makhluk sosial guru berprilaku santun, mampu berkomunikasi dan berinteraksi
dengan lingkungan secara efektif dan menarik, mempunyai rasa empati kepada orang lain.
Kemampuan guru berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan menarik terhadap
peserta didik, sesame pendidik dan tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik,
d. Kompetensi professional
sangat penting karena langsung berhubungan dengan kinerja yang ditampilkan. Kompetensi
professional mengacu pada perbuatan yang bersifat rasional dan memenuhi spesifikasi
pendidikan nasional
pedoman khusus.27
pelajaran
bahasan
ingin dicapai
ingin dicapai
29
Syaiful sagala, kemampuan professional, hlm. 41-42
25
apa saja yang menjadi tugas dan perannya. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
keempat kompetensi guru merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan karena
keempatnta saling terkait untuk mewujudkan guru yanf semestinya. Tetapi pada skripsi ini
penulis akan membahas dan mendalami satu kompetensi gur, yaitu kompetensi professional
guru.30
Dari berbagai sumber yang membahas tentang kompetensi guru, secara umum
b. Menegrti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf perkembangan peserta didik
jawabnya
e. Mampu mengembangkan dan menggunakan beragai alat media dan sumber belajar
yang relevan
sebagai berikut :
30
Mulyasa, standar kompetensi dan sertifikasi guru, hlm. 135-138
26
a) Standar isi
b) Standar proses
f) Standar pengelolaan
b) Mengembangkan silabus
a) Merumuskan tujuan
e) Melaksanakan pembelajaran
d) Mengembangkan laboraturium
a) Landasan filosofi
b) Landasan psikologis
c) Landasan sosiologis
didik
28
b) Melaksanakan penelitian
didik
Menurut Rusdiana dan Heryati, dalam bukunya pendidikan profesi keguruan yang
berjudul menjadi guru inspiratif dan inovatif, menyatakan bahwa guru yang memiliki
31
E. Mulyasa, standar kompetensi dan sertifikasi guru, hlm. 135-138
29
pengetahuan sebagai sumber bahan pelajaran, bahan ajar yang diajarkan pengetahuan
mengajar yang tepat, mengatur ruangan belajar dan meneglola interaksi belajar
mengajar.
32
Rusdian dan heryati, buku pendidikan profesi keguruan: menjadi guru inspiratif dan inovatif, hlm.
107-108
30
Menurut Saiful Adi, tingkat keprofesionalan seorang guru dapat dilihat dari
kompetensi berikut :
c. Kemampuan dalam penguasaan materi pellajaran sesuai dengan bidang studi uang
diajarkan
kinerja.
tugasnya dengan sebaik-baiknya. Indikator guru yang dinilai kompeten secara professional
d. Guru tersebut mampu melaksanakan peranannya dalam proses mengajar dan belajar.33
C. Kerangka Pikir
33
Oemar Hamalik, pendidikan guru, hlm. 38
31
membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru
mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam proses belajar
mengajar untuk membantu proses perkembangan siswa. Dunia ilmu pengetahuan tak
pernah berhenti tetapi selalu muncul hal-hal yan baru. Guru harus dapat mengikuti
perkembangan tersebut sehingga ia dapat lebih duly mengetahui dari pada siswa dan
masyarakat.34
Identifikasi Masalah
Solusi Masalah
Manfaat
fesional yang ditunjukan dalam sertifika, (2) pendidikanMembantu dalam kenaikan pangkat/jabatan, (3) mampu mengembangkan profesionalitas berkelan
34
Skripsi Tria Siti Rohan, analisis kompetensi professional guru dalam penggunaan media
pembelajaran biologi (2015)
32
1. Penelitian oleh Ahmad Fauzan (2013) tentang Kompetensi Profesional Guru PAI
Lampung, hsil penelitian menyatakan bahwa kompetensi profesional guru PAI di SMP
PGRI 3 Bandar Lampung kurang baik. Hal ini tercermin dari kemampuan guru PAI
lemah dan tidak kekinian, kemudian pengelolaan kelas juga masih kurang baik,
yan belum efektif, hal ini terlihat dari masih banyaknya siswa yang tidak tidak
terpantau oleh guru yang tidak memperhatikan penjelasan guru didepan dan guru
dengan adanya jegiatan penulisan karya ilmiah dapat memberikan motivasi kepada
(PTK).36
Berkelanjutan (PKB) Bagi Guru Sekolah Dasar, hasil penelitian menyatakan bahwa
Karang Tengah dan SD Negeri Kalisari belum berjalan dengan efektif, disebabkan
dimasing-masing sekolah belum efektif, pemahaman guru tentang PKB sangat kurang
sekolah.37
melaksanakan kegiatan workshop karya ilmiah dan sertifikasi guru dengan efektif.38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
37
Jurnal pendidikan, teori penelitian dan pengembangan, 5(5) Mei 2020, hlm. 666-670 (Wijutami,
Djatmika)
38
Jurnal pendidikan, Strategi Pengembangan Kompetensi Profesional Guru 2020 (Hafinudin)
34
pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode ilmiah, dan
dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah. Dalam penelitian kualitatif
dokumen. Dengan pendekatan deskriptif, analisis data yang diperoleh berupa kata-kata,
gambar atau perilaku dan tidak dituangkan dalam bentuj bilangan atau angka statistic,
melainkan dengan memberikan paparan atau gambaran mengenai situasi atau kondisi yang
diteliti dalam bentuk uraian naratif. Pemaparannta harus dilakukan secara objektif agar
Jenis pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif yan dirancang untuk memperoleh informasi berupa kata-kata, gambar dan bukan
1. Tempat penelitian
Tempat yang dipilih untuk penelitian ini adalah di MTS Negeri Batu Merah Ambon
2. Waktu Penelitian
Penenlitian ini akan dilaksanakan setelah proposal ini diseminarkan pada tahun 2021.
C. Subjek Penelitian
39
Moleong J.Lexy, Metedologi Penilaian Kualitatif, Bandung 2012, hlm. 120
35
Subjek penelitian pada penelitian adalah guru matematika di MTS Negeri Batu Merah
Ambon dan di MTs Nurul Ikhlas Ambon yang sudah tersertifikasi dan sudah mengajar
minimal 5 tahun.
D. Instrument Penelitian
Instrument penelitian adalah alat pada waktu penenlitian menggunakan suatu metode.
Instrument penelitian dapat pula diartika sebagai alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih muda dan hasilnya lebih baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis, sehingga mudah diolah.
penggunaannya ditentukan oleh konteks permasalahan dan gambaran data yang diperoleh.40
Dalam setiap proses pengumpulan data pasti ada tehnik yang digunakan sesuai dengan
penelitian yang dilakukan. Dalam pengumpulan data tentang pemahaman guru matematika
di MTS Negeri Batu Merah Ambon dan di MTs Nurul Ikhlas Ambon. Maka untuk
mempeloreh data-data yang diinginkan peneliti, serta data-data yang factual dan akurat,
angket tertutup adalah angket disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden
tinggal memberikan tanda centang (√) pada kolom atau tempat yang sesuai. Angket terbuka
adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden dapat
memberikan isi sesuai dengan kehendak dan keadaannya. Angket campuran yaitu gabungan
antara angket terbuka dan angket tertutup.41 Dalam penelitian ini angket atau kuesioner
yang digunakan peniliti adalah anngket tertutup, dijelaskan dalam tabel sebagai berikut :
Total skor
Analisis Angket : AN = X 100 … …(1)
3 X banyak pertanyaan
2. Metode wawancara
Teknik wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap
muka dan Tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Seiring perkembangan
41
Suharsimi, 1995:136-138
37
3. Dokumentasi
sesuatu yang sudah terjadi. Dokumen merupakan fakta dan data tersimpan dalam berbagai
bahan yang berbentuk dokumentasi, sebagian besar data yang tersedia adalah bentuk surat-
surat, laporan, peraturan, catatan harian, biografi dan data lainnya yang tersimpan.
Dokumentasi tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti
untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi untuk penguat data observasi dan wawancara
Analisis data merupakan langkah penting dalam penelitian yang bertujuan untuk
mendeskripsikan temuan dan data yang telah diperoleh sebelum proses penelitian. Analisis
data dilakukan pada saat mengumpulkan data dan setelah mengumpulkan data. Metode
analisis yang digunakan peneliti adalah analisi kualitatif, yang mana bertujuan untuk
42
Sukandar Rumidi, Metode Penelitian, Yogyakarta : Gajah Mada University Pers 2012, hlm. 94-96
43
Aunu Roriq Djailani, teknik pengmpulan data, hlm. 88
38
memberikan gambaran menyeluruh mengenai subyek yang diteliti dan bukan untuk
menguji hipotesis.
Menurut miles dan Huberman ada tiga kegiatan yang dilakukan dalam melakukan
1. Reduksi Data
mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data sedemikian rupa
untuk memaparkan data yang valid dan akurat. Peneliti melakukan reduksi data dengan
transformasi data kasar yang diambil dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Selama
2. Penyajian Data
Penyajian data merupakan alur penting kedua setelah pengumpulan data. Peneliti
melakukan penyajian data dalam bentuk teks naratif dari catatan lapangan, agar penyajian
data tidak membawa peneliti kepada penarikan kesimpulan yang keliru dan ridak berdasar,
maka peneliti melakukan klasifikasi data dan melakukan penggolongan sesuai focus
masalah. Peneliti mengumpulkan semua data yang ditemukan dilapangan kemudian disusun
Dalam hal ini, peneliti menyimpulkan dan memverifikasi semua data yang telah
ditemukan dilapangan untuk melahirkan data yang akurat. Agar data yang telah
disimpulkan dan diverifikasi diyakini keakuratannya, maka peneliti melakukan check dan
39
recheck data dan juga cross check data. Peneliti men-check data dengan memberikan
lembar angket kepada dua atau lebih subyek penelitian yang berbeda dengan pertanyaan
yang sama. Me-rhecheck data berarti peneliti melakukan wawancara kepada subyek yang
sama dalam waktu yang berbeda, sedangkan meng-croscheck data berarti peneliti menggali
menyanggah baik apa yang dituduhkan kepada penelitian kualitatif yang mengatakan tidak
ilmiah, juga merupakan sebagai unsur yang tidak terpisahkan dari tubuh pengetahuan
kualitatif. Untuk memeriksa keabsahan data temuan dalam penelitian diperoleh melalui
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil
penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di dua sekolah yaitu sekolah (A) di MTS
Negeri Batu Merah Ambon dan sekolah (B) MTS Nurul Ikhlas Ambon, pada tanggal 20
September sampai dengan 20 Oktober. Subjek penelitian yang diambil oleh peneliti dari
sekolah A adalah tiga orang guru matematika yang sudah tersertifikasi dan sudah mengajar
lebih dari 5 tahun, terdiri dari subjek 1 ibu HM, subjek 2 pak LM dan subjek 3 Ibu NR.
Kemudian subjek penelitian yang diambil oleh peneliti dari sekolah B adalah satu orang
guru matematika yang sudah tersertifikasi dan sudah mengajar lebih dari 5 tahun, yang
merupakan subjek ke-4 yaitu Ibu SM. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data
kualitatif yang diperoleh dari Angket profesionalisme guru, wawancara dengan guru dan
dokumentasi berupa Penetapan Angka Kredit (PAK) Guru dan dokumentasi Daftar Riwayat
Pangkat Guru.
Pemahaman guru adalah salah satu yang sangat penting dalam memenuhi tugas
seorang guru dan keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar. Tugas guru adalah
memberikan pelayanan yang terbaik kepada siswa dan sekolah. Begitu pentingnya
pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif. Dimana pengembangan diri itu
penulisan karya tulis Ilmiah, dan karya inovatif yaitu memodifikasi/membuat alat peraga
atau media pembelajaran.44 Unsur-unsur PKB tersebut peneliti gunakan untuk melihat
profesionalitas guru dalam pembelajaran dan kesanggupan guru dalam pemenuhan tugas-
tugas profesi. Jika para guru menguasai unsur-unsur dari PKB maka guru tersebut sudah
paham betapa pentingnya PKB dalam keprofesionalan guru. Dengan guru menguasai PKB
maka Guru akan dengan mudah meningkatkan keprofesiannya menjadi guru yang
professional dan guru tersebut juga akan paham dengan tugas profesinya. Sesuai dengan
pendapat Sahindis dan Bouris (2008) menyatakan bahwa guru yang professional
44
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi " Nomor 16
tahun 2009, Unsur-unsur PKB.
42
dunia pendidikan. Dengan menguasai unsur-unsur dari PKB guru dapat memahami
salah satu syarat yang harus guru penuhi dalam upaya peningkatan kinerja professional
guru. Unsur-unsur dari PKB sendiri yaitu kegiatn perencanaan, pelaksanaan pembelajaran,
dalam pemanfaatan alat peraga.45 Berikut hasil analisis angket dan wawancara yang
a. Hasil Analisis Angket Guru Matematika dan Kepala Sekolah MTS Negeri Batu
Merah Ambon
Berdasarkan hasil angket Guru matematika MTS Negeri Batu Merah Ambon dapat
dilihat pada tabel 1.1 diperoleh persentase suatu pernyataa adalah 88,09%. Perolehan
pembelajaran dengan baik, selalu menyusun silabus sesuai dengan kurikulum yang
b. Penyusunan RPP , Guru sudah menyusun RPP dengan baik dan disesuaikan dengan
komputer untuk mengupdate dan mencari informasi terkait materi pelajaran, dengan
hal itu dapat dilihat bahwa guru mampu menggunakan komputer dengan baik serta
mampu mengelola teknologi tersebut menjadi sumber yang dapat membantu guru
materi, guru tidak teralu monoton untuk secara terus — menerus menggunakan
teknologi audio visual, dalam arti guru mampu menyampaikan pembelajaran dengan
d. Evaluasi proses dan hasil pembelajaran peserta didik, Setelah proses belajar mengajar
selesai guru selalu melakukan evaluasi terhadap siswanya. Evaluasi tersebut guru
e. Pengembangan keprofesian
f. Publikasi karya ilmiah dan buku pembelajaran atau modul, Kegiatan publikasi ilmiah
guru telah terlaksana dengan baik, sekolah mampu memberikan dukungan serta
kebebasan kepada guru dalam meningkatkan kinerjanya melalui karya ilmiah yang
guru hasilkan dan hasil karya ilmiah tersebut diseminarkan dan diterima disekolah.
dengan kreativitasnya melalui alat peraga yang guru buat dan dimanfatkan oleh guru
45
dalam proses belajar mengajar, dan guru tidak mengalami kesulitan dalam pembuatan
alat peraga. Hasil angket ini diperkuat dengan hasil analisi angket respon kepala
kepala sekolah.
lingkungan sekitar
a. Apakah laporan penelitian guru bidang studi
matematika diseminarkan disekolah dan
Publikasi karya imiah disimpan diperpustakaan sekolah
6.
dan modul b. Apakah guru bidang studi matematika
menghasilkan karya ilmiah dan modul, sekurang-
kurangnya 1 judul dalam satu semester
a. Apakah guru bidang studi matematika membuat
atau memodifikasi media pembelajaran untuk
Membuat/modifikasi
membantu proses pembelajaran
7. alat peraga
b. Apakah guru bidang studi matematika
pembelajaran
mengalami kesulitan dalam proses pembuatan
alat peraga
Total Skor 39
Persentase 92,8%
Respon tersebut ditujukan kepada ibu HM selaku guru matematika yang di ambil
sebagai subjek penelitian di MTS Negeri Batu Merah Ambon. Hasil persentase analisis
angket kepala sekolah menunjukan bahwa ibu HM guru matematika di MTS Negeri Batu
Merah Ambon merupakan guru yang profesional, yang mampu mengembangkan dan
hasil evaluasi untuk melihat perkembangan belajar siswa dan pemahaman siswa terhadap
memanfaatkan waktu dengan baik untuk selalu aktif di organisasi profesi, serta
meningkatkan kinerja dan pengetahuannya dengan melakukan penulisan karya ilmiah yang
memodifikasi alat peraga dan memanfaatkannya pada saat proses belajar mengajar
berlangsung.
pembelajaran
pembelajaran b. Bapak/Ibu guru mengalami kesulitan dalam
proses pembuatan alat peraga
Total Skor 38
Persentase 90,4%
Berdasarkan hail angket profesionalisme guru matematika MTS Negeri Batu Merah
Ambon dapat dilihat pada table 1.3 ditunjukan pada indikator yang dideskripsikan sebagai
berikut.
pembelajarannya.
d. Evaluasi proses dan hasil pembelajaran peserta didik, Kemampuan guru dalam
melakukan evaluasi pembelajaran sudah efektif dan dalam melakukan evaluasi guru
f. Publikasi ilmiah dan buku pembelajaran atau modul, Kegiatan publikasi ilmiah guru
telah terlaksana dengan baik dan sekolah mendukung guru dalam melakukan karya
tulis ilmiah.
Guru mampu membuat alat peraga dan memanfaatkannya pada saat pembelajaran
berlangsung dan guru tidak mengalami_ kesulitan dalam pembuatan alat peraga.
Hasil angket ini diperkuat dengan hasil analisi angket respon kepala sekolah
Respon tersebut ditjukan kepada bapak LM selaku Guru Matematika yang diambi
sebagai subjek penelitian di MTS Negeri Batu Merah Ambon. Hasil Angket diatas
menunjukan bahwa bapak LM guru matematika di MTS Negeri Batu Merah Ambon
merupakan guru yang professional dengan persentase yang tergolong sangat baik.
Merah Ambon dapat dilihat pada tabel 1.5 diperoleh presentase suatu pernyataan adalah
90,4%. Perolehan presentase ditunjukan pada indicator yang dideskripsikan sebagai berikut.
52
b. Penyusunan RPP
Dalam penyusunan RPP guru selalu menyesuaikannya dengan kondisi peserta didik
Kemampuan guru dalam melakukan evaluasi pembelajaran sudah efektif dan dalam
e. Pengembangan Keprofesian
Guru mampu memanfaatkan waktu untuk berdiskusi dengan teman sejawat dalam
Kegiatan publikasi ilmiah guru telah terlaksana dengan baik dan sekolah
Guru mampu membuat alat peraga dan memanfaatkannya pada saat pembelajaran
berlangsung dan guru tidak mengalami kesulitan dalam pembuatan alat peraga.
Hasil ini diperkuat dengan hasil analisis angket respon kepala sekolah
sekolah.
Respon tersebut ditujukan kepada ibu NR yang merupakan guru matematika yang di
ambil sebagai subjek penelitian di MTS Negeri Batu Merah Ambon. Hasil presentase
analisis angket kepala sekolah sama dengan hasil analisis angket ibu NR, dari kesamaan
presentase hasi analisis angket tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa ibu NR adalah guru
terbaru. Penyusunan RPP yang ibu NR terapkan sudah efektif, ibu NR mampu
mengembangkan RPPnya dan menyesuaikannya dengan kondisi siswa nya. Ibi NR mampu
menggunakan dan menguasi teknologi informasi dengan baik, melakukan evaluasi disetiap
proses belajar mengajar selesai, memanfaatkan hasil evaluasi untuk meningkatkan hasil
teman sejawat, mampu memanfaatkan waktu dengan baik untuk selalu aktif diorganisasi
55
profesi, serta meningkatakan kinerja dan pengetahuannya dengan melakkan penulisan karya
ilmiah yang terlaksana dengan efektif, terampil dalam mengelola alat peraga alat
pembelajaran, memodifikasi alat peraga dan memanfaatkannya pada saat proses blajar
mengajarerlangsung.
b. Hasil Analisis Angket Guru Matematika Dan Kepala Sekolah MTS Nurul Ikhlas
Ambon
Hasil analisis guru matematika terkait profesionalitas guru dapat dilihat dari tabel berikut.
Berdasarkan hasil angket guru MTS Nurul Ikhlas Ambon dapat dilihat pada tabel
1.7 diperoleh persentase suatu pernyataan adalah 80,9%. Hasil menunjukan bahwa ibu SM
sebagai guru matematika merupakan guru yang profesinal, yang mampu merencanakan
program pembelajaran dengan baik sesuai dengan kurikulum dan memanfaatkan ide-ide
baru untuk mengembangkan program pembelajarannya. Penyusunan RPP sudah efektif dan
terstruktur dengan baik serta disesuaikan dengan kondisi sekolah dan kondisi peserta
metode yang bervariasi dengan tujuan agar pembelajaran menjadi menarik dan tidak
membuat siswa bosan. Melakukan evaluasi degam efektif, mampu beradaptasi dengan
waktu untuk aktif diorganisasi profesi. Kemudian ibu SM melakukan karya tulis ilmiah
dengan baik dan sekolah mendukung serta menerima karya tulis ilmiah terseut. Penggunaan
57
alat peraga pembelajaran pembelajaran dan pengembangan alat peraga pembelajaran sudah
efektif, tidak mengalami kesulitan dalam pembuatan alat peraga dan pengelolaan alat
Hasil angket ini diperkuat dengan hasil analisis angket respon kepala sekolah
terhadap profesionalitas guru matematika. Berikut lampiran angket respon kepala sekolah.
sekolah setuju dengan pernyataan-pernyataan yang ada dalam angket dan mengakui
Berdasarkan penjelasan angket diatas, jelas bahwa tiga orang guru matematika di
MTS Negeri Batu Merah Ambon dan satu orang guru matematika di MTS Nurul Ikhlas
Ambon merupakan guru matematika yang profesional yang mampu menguasai unsur-unsur
dari PKB. Unsur-unsur PKB tersebut peneliti gunakan untuk melihat profesionalitas guru
dalam kinerja dan kesanggupan guru dalam menjalankan tugas serta keberhasilan guru
dalam mencapai tujuan belajar.Karena dengan guru mampu menguasai unsur-unsur PKB
maka guru tersebut telah berhasil dalam mengembangkan dan meningkatkan kemampuan
masih tetap dan terus diperlukan upaya meningkatkan dan mengembangkan kemampuan
professional guru melalui unsur-unsur PKB. Penguasaan unsur-unsur PKB ini dapat
59
mendorong guru untuk lebih paham dan mengerti bahwasanya PKB ini sangat penting
dalam peningkatan profesonal guru. Sehingga unsur-unsur dari PKB ini bisa digunakan
a. Wawancara dengan Subjek 1 (Ibu HM) Wawancara dilakukan pada jam istirahat
dikembangkan guru dan disesuaikan dengan kondisi Siwa. Dapat dilihat pada
lampiran berikut.
Peneliti : langkah apa yang ibu guru lakukan untuk mengembangkan pembelajaran
disekolah ini ?
Guru : langkah yang saya lakukan yaitu mencari ide-ide baru terkait strategi
sangat baik. Guru mampu menyampaikan materi pembelajaran tampa melihat isi buku.
60
Kadang-kadang guru melihat isi buku hanya untuk mengambil contoh soal yang berkaitan
Peneliti : Apakah ibu guru menyampaikan materi pembelajaran dengan melihat isi buku
Guru : iya kadang-kadang, karena para guru itu selain menjelaskan materi dan
berupa contoh soal yang berkaitan dengan materi sehingga para siswa akan
lebih mudah memahami pembelajaran yang diberikan. Nah contoh soal itulah
yang biasanya saya ambil dari buku pegangan. Tetapi kadang-kadang saya
membuat contoh soal sendiri yang pastinya contoh soal yang akan
Guru juga mempunyai metode tersendiri dalam penyusunan RPP yang selalu guru
sesuaikan dengan kondisi siswa.Guru merasa bahwa RPP yang disusun bisa dikembangkan
degan metode-metode yang guru miliki, tanpa harus mengikuti setiap unsur dari
kurikulum.Karena menurut guru sendiri unsur dari kurikulum itu terlalu. sempit, sehingga
Guru : iya, untuk metode tersendiri itu pasti ada yah, dalam penyusunan RPP saya
selalu menyesuaikannya dengan kondisi siswa dan metode yang saya gunakan
Peneliti : Bagaimana cara Ibu guru menyesuaikan unsur dari kurikulum sekolah ke dalam
RPP?
Guru : Kalau unsur kurikulum itu kan paten, tapi bagi saya sendiri dalam penyusunan
RPP itu saya bisa mengembangkan RPP tersebut dengan metode-metode yang
saya miliki. Misalnya untuk mengajar satu materi, jika saya ikuti kurikulum itu
terlalu sempit, jadi disini saya melihat kebutuhan siswa sehingga saya tidak bisa
langsung masuk ke materi pertama karena siswa punya kelemahan masih ada,
jadi saya harus mengulang kembali materi sebelumnya agar siswanya paham
sehingga bisa dengan mudah memahami materi berikutnya. Jadi RPP ini
siswa agar pembelajaran siswa lebih efektif dan tidak membosankan. Dan menurut guru
dikondisi pandemik saat ini teknologi informasi sangat membantu guru dalam proses
belajar mengajar.
Peneliti : Apakah ibu guru selalu memanfaatkan teknologi informasi pada saat proses
Guru : kadang-kadang saja, jadi saya menggunakan teknologi informasi itu secara
kondisi siswa juga, apakah pada materi yang akan saya berikan ini siswa bisa
informasi yang saya gunakan dan pemanfaatan yang bervariasi ini juga
bertujuan akan pembelajaran tidak membosankan dan siswa bisa belajar dengan
efektif.
Peneliti : apakah dari pemanfaatan teknologi informasi dapat mempermudah ibu guru
Guru : iya diwaktu-waktu terstentu pastinya sangat mempermudah saya sebagai guru
Pada setiap pembelajaran guru selalu melakukan evakuasi kepada siswa melalui tes
tertulis dan dalam efektifitas belajar siswa guru memiliki strategi serta metode tersendiri
Peneliti : Alat evaluasi apa yang Ibu guru gunakan untuk mengukur hasil belajar peserta
didik ?
Guru : Alat evaluasi yang sering saya gunakan itu tes tertulis. Jadi disetiap
pembelajaran itu saya pasti akan melakukan evaluasi terhadap siswa dengan tes
tertulis tersebut.
Peneliti : Apakah Ibu guru mempunyai strategi dan metode tersendiri untuk menilai
Guru : ya tentu saja ada, setiap guru pasti memiliki strategi dan metodenya masing-
masing untuk menilai efektifitas belajar siswa, sehingga guru juga lebih mudah
yaitu dengan memberikan pelayanan pembelajaran yang terbaik kepada siswa dan sekolah,
kesulitan.
Guru : Saya pribadi tentu ada rencana untuk mengembangkan keprofesian saya,
terutama dalam kinerja dan pemenuhan tugas sebagai seorang guru. Seperti
mencapai tujuan belajar dengan baik, aktif di organisasi profesi dan berasaptasi
dampak yang positif untuk siswa dan sekolah tempat guru itu mengabdi, jadi
pengembangan keprofesian itu sangat penting bagi para guru karena hal itu pun
keprofesian?
64
Guru : Alhamdulilah sampai saat ini tidak ada kesulitan yang saya alami pada saat saya
Guru sudah menghasilkan karya tulis ilmiah PTK yang terlaksana dengan baik dan
hasil penelitian yang sangat memuaskan. Hambatan yang guru alami pada saat melakukan
karya tulis ilmiah yaitu pada saat mengatur waktu mengajar dan susah mengatur jadwal
Peneliti : Karya ilmiah apa yang sudah Ibu guru hasilkan pada semester ini ?
Guru : pada semester ini tidak ada, tapi untuk semester yang lalu itu ada yaitu karya
Peneliti : Hambatan apa yang Ibu guru alami pada saat melakukan penelitian karya tulis
ilmiah ?
Guru : hambatannya itu pada saat mengatur waktu mengajar dan meneliti dan untuk
sangat susah sekali, karna penelitian karya ilmiah ini kan kita lakukan secara
kelompok, jadi ada yang persentasi didepan ada yang pantau atau mengamati
Alat dokumentasi yang disediakan sekolah mapun yang guru buat dapat membantu
guru selama proses belajar mengajar, guru mampu membuat/memodifikasi alat peraga
pembelajaran dan tidak mengaami kesulitan dalam pembuatan maupun penggunaan alat
peraga tersebut.
Peneliti : Apakah alat peraga matematika mampu mempermudah ibu guru dalam
menyampaikan pembelajaran ?
65
Guru : Sampai saat ini sangat membantu, baik itu alat peraga yang sekolah sediakan
maupun alat peraga yang saya buat keduanya sangat membantu proses belajar
saya.
Peneliti : menurut ibu apakah ada alat peraga yang sulit untuk dibuat/modifikasi ? .
Guru : Tidak ada yang sulit dalam proses pembuatannya hannya terkadang bahan-
wawancara tersebut, peneliti menggali informasi sesuai dengan pedoman wawancara guru
yang sudah dibuat. Berdasarkan hasil wawancara dapat dideskripsikan bahwa guru sudah
baik, melalui strategi pembelajaran yang selalu guru kembangkan yang disesuaikan dengan
kondisi siswa dan guru mengikuti berbagai pelatihan pengembangan profesi untuk
disekolah ini ?
Guru : pertama saya akan meningkatkan kualitas kinerja saya dalam memberkan
pembelajaran melalui strategi dan gaya mengajar saya sendiri yang tepat
Dalam menyampaikan pembelajaran guru tidak melihat isis buku yang berkaitan
dengan pmbelajaran yang dijelaskan karena guru sudah menguasai materi pembelajaran
Peneliti : apakah bapak guru menyampaikan materi pelajaran dengan melihat isi buku
secara langsung tanpa melihat isi buku pegangan saya, karena materi pelajaran
Guru menyusun RPP menggunakan metode yang cocok dengan kondisi siswa.
Karena menurut guru sendiri, jika isi RPP sesuai dengan kondisi siswa maka dapat
tujuan pembelajaran. Guru juga mengatakan bahwa RPP yang guru susun itu bisa
dikembangkan lebih berkembang dari kurikulum yang ada agar isi dari RPP yang disusun
Peneliti : Apakah bapak guru menggunakan metode tersendiri dalam menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran ?
Guru : Setiap guru pasti mempunyai metodenya masing-masing, begitu juga saya.
Dalam menyusun RPP yang saya utamakan yaitu kondisi siswa, jadi RPPnya
saya susun dengan metode yang cocok dengan siswa yang dapat mempermudah
Peneliti : Bagaimana cara bapak guru menyesuaikan unsur dari kurikulum sekolah
kedalam RPP ?
kurikulum yang ada. Memang kita para guru menyusun RPP itu berpatokan ke
RPPnya itu kita kembangkan agar isi RPPnya lebih luas dan tidak monoton,
dalam arti isi dari RPPnya tidak itu-itu saja jadi lebih berkembang dan kreatif.
scara bervariasi dalam proses pembelajaran. Menurut guru teknologi informasi sangat
membantu guru dalam proses belajar mengajar, namun penggunaanya harus tetap kreatif
Peneliti : Apakah bapak guru selalu memanfaatkan teknologi informasi pada saat proses
Guru : Tidak selalu, penggunaanya saya lakukan secara bervariasi. Menurut saya jika
pembelajaran akan menjadi tidak efektif, dan guru akan terlihat tidak kreatif
dan tidak kompeten. Hal itupun akan membuat siswa jenuh dan bosan sehingga
Peneliti : Apakah dari pemanfaatan teknologi informasi dapat mempermudah pak guru
Guru : Sangat membantu apalagi dengan keadaan covid yang melanda dunia saat ini,
Pada setiap pembelajaran guru selalu melakukan evaluasi kepada siswa melalui tes
tertulis dan dalam efektifitas belajar siswa, guru memiliki strategi serta metode tersendiri
ntuk melihat pemahaman siswa, peningkatan hasil belajar siswa dan keaktifan siswa
dikelas.
Peneliti : Alat evaluasi apa yang bapak guru gunakan untuk mengukur hasil belajar
siswa?
Guru : evaluasi secara tes tertulis yang berisikan soal-soal yang berkaitan dengan
materi pembelajaran yang sudah disampaiakan dan evaluasi ini saya lakukan
Peneliti : Apakah bapak guru mempunyai strategi dan metode tersendiri untuk menilai
Guru : Ada, terutama dalam pemahaman siswa, kemudian peningkatan hasil belajarnya
yaitu dengan memberikan pelayanan pembelajaran yang terbaik kepada siswa an sekolah,
selalu aktif diorganisasi keguruan dan mampu menyesuaikan diri dilingkungan masyarakat
Guru : Tentu ada, terutama dalam kinerja dan pemenuhan tgas sebagai seorang guru.
Karena menurt saya guru yang professional itu akan memberikan dampak yang
sangat positif untuk siswa dan sekolahnya, jadi pengembangan keprofesian itu
sangat penting bagi setiap guru karena hal itu pun akan menguntungkan guru
itu sendiri.
keprofesian ?
Guru : Tidak ada, yang namanya kita ingin berproses menuju yang kebih baik tentunya
harus selalu siap dan menjadkan kesulitan itu sendiri sebagai motifasi
kesuksesan.
Guru sudah menghasilkan karya tulis ilmiah PTK yang terlaksana dengan baik dan
hasil penelitian yang sangat memuaskan. Hambatan yang guru alami pada saat melakukan
Peneliti : Karya ilmiah apa yang sudah bapak guru hasilkan pada semester ini ?
Guru : Pada semester ini saya sudah melakukan karya tulis ilmiah PTK
Peneliti : Hambatan apa yang bapak guru alami pada saat melakukan karya tulis ilmiah ?
Guru : karena ini karya tulis yang dilakukan secara berkelompok jadi terkadang susah
melakukan penelitian.
Alat peraga yang disediakan sekolah maupun yang guru buat dapat mempermudah
guru selama proses belajar mengajar. Guru mampu membuat/memodifikasi alat peraga
70
yang digunakan selama proses belajar mengajar dan juga bisa digunakan oleh para siswa.
Dalam pembuatan maupun penggunaan alat peraganya guru tidak mengalami kesulitan.
Peneliti : Apakah alat peraga matematika mampu mempermudah bapak guru dalam
menyampaikan pembelajaran ?
Guru : Sangat membantu, karena dari sekolah juga sudah menyediakan alat-alat
memanfaatkan alat peraga yang telah kita siapkan sendiri, yang tentunya kita
alat peraga tersebut saya modifikasi menjadi alat pembelajaran yang juga bisa
Peneliti : Menurut bapak guru apakah ada alat peraga yang sulit sekali untuk
dibuat/modifikasi ?
Guru : Sebanyak alat peraga yang saya buat, belum ada alat peraga pembelajaran yang
tersebut, peneliti menggali informasi sesuai dengan pedoman wawancara guru yang sudah
dibuat. Seperti hasil wawancara dengan guru subjek 1 dan guru subjek 2, hasil wawancara
dengan guru subjek 3 juga menunjukan bahwa guru sudah mempersiapkan langkah-langkah
untuk mengembangkan pembelajaran disekolah dengan baik. Dengan strategi yang efektif
Peneliti : Langkah apa yang ibu guru lakukan untuk mengembangkan pembelajaran
disekolah ini ?
itu sesuai dengan kondisi siswa disekolah ini dan mengutamakan keberhasilan
Dalam menyampaikan pembelajaran guru tidak melihat isi buku yang berkaitan
dengan pembelajaran yang akan diberikan, karena guru sudah menguasai materi
pembelajaran dengan luas sehingga guru mampu memberikan pembelajaran tanpa melihat
isi buku.
Peneliti : Apakah ibu guru menyampaikan maeri pembelajaran engan melihat isi buku
Guru : Saya tidak melihatisi bukupelajaran selama saya mengajar, karena materi
pelajara yang akan saya jelaskan kepada siswa sudah saya kuasai.
Guru menyusun RPP menggunakan metode yang cocok dengan kondisi siswa,
yang dapat mempermudah siswa memahami materi yang diberikan dan membuat
pemelajaran menjadi lebih menarik serta mempermudah guru untuk meningkatkan kualitas
belajar siswa. Guru juga mengembangkan RPP yang dibuatnya menjadi lebih berkembang
Peneliti : Apakah ibu guru menggunakan metode tersendiri dalam menusun rencana
Guru : Metode sendiri ada, saya menusun RPP yang utama itu RPPnya cocok dengan
Peneliti : Bagaimana cara ibu guru menyesuaikan unsur dari kurikulum sekolah ke dalam
RPP ?
Guru : Penyesuaian kurikulum itu pasti akan dilakukan oleh para guru, tapi balik lagi
memenuhi kebutuhan belajar siswa, maka dari itu guru harus lebih kreatif
dalam penususnan RPP agar dapat menunjang gaya mengajar guru yang lebih
Pemanfaatan teknologi informasi sudah efektif, guru mampu dan paham cara
teknologi informasi secara kreatif dan tidak monoton, sehingga siswa tidak bosan dan
malas memperhatikan penjelasan guru dan menurut para guru pemanfaatan teknologi itu
Peneliti : Apakah ibu guru selalu memanfaatkan teknologi informasi pada saat proses
Guru : tidak selalu, karena saya sebagai guru tetap harus kreatif dalam hal apapun yang
menggunakan alat peraga, nah dengan gaya mengajar eperti itu siswa pun akan
lebih aktif dan tidak bosan dan suasana kelas akan lebih santai serta
dengan teknologi seperti infokus, pastinya siswa akan bosan dan pembelajaran
Peneliti : Apakah dari pemanfaatan teknologi informasi dapat mempermudah ibu guru
Pada setiap pembelajaran guru selalu melakukan evaluasi kepada siswa melalui tes
belajarsiswa dengan metode yang guru miliki yang dapat menunjang keefetifan belajar
Peneliti : Alat evaluasi apa yang ibu guru gunakan untuk mengukur hasil belajar peserta
didik ?
Guru : Evaluasi setiap pertemuan pembelajaran dengan tes tertulis dan Tanya jawab
perindividu.
Peneliti : apakah ibu guru mempunyai strategi dan metode tersendiri untuk menilai
Guru : Ada tentunya, terutama dari metode yang saya gunakan itu bisa membuat
mengalami kesulitan.
Guru : Ada, terutama kinerja mengajar, pemenuhan kewajiban tugas seorang guru,
jabatan dan sosialisai saya terhadap lingkungan sekolah maupun dunia luar.
Peneliti : Apakah ibu guru megalami kesulitan dalam upaya pengembangan keprofesian ?
Guru : Sampai saat ini tidak ada kesulitan, baik itu dalam pengembangan keprofesian
seorang guru.
Guru sudah menghasilkan karya tulis ilmiah yang terlaksana dengan baik dan
hasil penelitian yang sangat memuaskan. Hambatan yang guru alami pada saat melakukan
Peneliti : Karya ilmiah apa yang sudah ibu hasilkan pada semester ini ?
Peneliti : Hambatan apa yang ibu guru alami pada saat melakukan karya tulis ilmiah ?
75
Alat peraga yang disediakan sekolah maupun yang guru buat dapat mempermudah
guru selama proses belajar mengajar. Guru mampu membuat/memodifikasi alat peraga
yang digunakan selama proses belajar mengajar dan juga bisa digunakan oleh para siswa.
Dalam pembuatan maupun penggunaan alat peraganya guru tidak mengalami kesulitan.
Peneliti : apakah alat peraga matematika mampu mempermudah ibu guru dalam
menyampaikan pembelajran ?
Guru : sangat membantu dan memepermudah, baik itu alat peraga yang saya buat
Peneliti : Menurut ibu guru apakah ada alat peraga yang sulit sekali untuk
dibuat/modifikasi ?
Guru : Tidak ada yang sulit, semua tergantung dari kreatifitas dan kemampuan gurunya
Wawancara dilakukan pada jam istirahat pukul 11:00-11:24 diruang guru. Dalam
wawancara tersebut, peneliti menggali informasi sesuai dengan pedoman wawancara yang
sudah dibuat. Hasil wawancara menunjukan bahwa guru sudah mempersiapkan strategi
pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi siswa agar mempermudah siswa dalam
belajar.
Peneliti : Langkah apa yang ibu guru lakukan untuk mengembangkan pembelajaran
disekolah ?
76
itu seperti, siswa yang harus lebih aktif, kemudian jika materinya padat saya
kembangkan lagi materinya supaya anak lebih mudah memahami dan belajar
oleh sekolah. Guru menjelakan secara rinci materi pelajaran yang diberikan kemudian
Dan guru menyatakan bahwa dalam penyampaian materi pembelajaran guru tidak terlalu
Peneliti : Apakah ibu guru menyampaikan materi pembelajaran dengan melihat isi buku
Guru : Dalam memberikan materi ke siswa itu kita para guru memang menggunakan
sebagainya. Untuk saya sendiri kalo dalam nelihat isi buku, saya tidak terlalu
menjadi seru dan mudah dipahami siswa dan dalam menyusun RPPnya itu guru lebih
77
Peneliti : Apakah Ibu guru menggunkan metode tersendiri dalam menyusun rencana
Guru : iya ada, dalam penyusunan RPP itu pasti kita para guru punya metode
Peneliti : Bagaimana cara ibu guru menyesuaikan unsur dari kurikulum sekolah ke
dalam RPP ?
Guru : Intinya dalam RPP itu saya lebih kembangkan dari kurikulum, kemudian saya
sesuaikan dengan kebutuhan siswa dan tidak mempersulit proses belajar siswa.
apalagi pada saat sebelum pandemi karena lebih banyak tatap muka, siswanya dituntut
untuk lebih aktif dikelas, jadi guru hanya sesekali memanfaatkan teknologi informasi secara
acak disesuaikan dengan materi pembelajaran. Tetapi semenjak pandemi guru lebih sering
memanfaatkan teknologi informasi karena sekolah mewajibkan untuk belajar secara online,
sehingga pemanfaatan teknologi informasi sendiri lebih dibutuhkan pada saat ini dan sangat
Peneliti : Apakah ibu guru selalu memanfaatkan teknologi informasi pada saat proses
Guru : Kalau untuk sebelum pandemi itukan tatap mukanya ya, jadi tidak begitu
melakukannya secara acak atau bisa dikatakan secara bervariasi tidak disetiap
pertemuan, karena siswanya dituntut intuk lebih aktif dikelas, jadi dalam
pembelajarannya apakah cocok dan mempermudah siswa dan jika ada siswa
yang bertanya maka saya akan menjelaskan secara rinci. Tapi ejak pandemik ini
mengajar.
Peneliti : Apakah dari pemanfaatan teknologi informasi dapat mempermudah ibu guru
Guru : kalau untuk matematika sendiri itu terus terang memang sangat membantu,
tetapi siswanya itu yang hanya beberapa saja yang bisa dan mudah paham
Guru melakukan evaluasi belajar siswa dengan baik, mengevaluasi siswa dengan
melakukan tanya jawab perindividu dan memberikan soal tes tertulis. Guru menggunakan
strategi pendekatan dengan siswa untuk mengetahui pemahaman siswa terkait materi
Peneliti : Alat evaluasi apa yang ibu guru gunakan untuk mengukur hasil belajar peserta
didik ?
Guru : Alat evaluasi yang saya gunakan itu berupa tanya jawab perindividu,
Peneliti : Apakah ibu guru mempunyai strategi dan metode tersendiri untuk menilai
Guru : Strategi pasti ada, misalnya seperti yang tadinya siswa tidak memahami materi
berarti siswa itu harus dipisah dan pada saat jam istirahat siswa tersebut akan
saya panggil dan saya tanya langsung apa yang tidak dipahami.
Guru : Tentu ada, terutama dalam pembelajaran dan kinerja saya sebagai guru. Upaya
apapun pasti akan saya lakukan untuk mengembangkan keprofesian saya, baik
keprofesian ?
Guru : Alhamdulilah sampai saat ini tidak kesulitan yang saya hadapi
Guru belum menghasilkan karya ilmiah dikarenakan hambatan waktu dan belum
adanya kesempatan untuk guru untuk memulai penelitian karya ilmiahnya. Namun
walaupun demikian guru tidak berputus asa dan tetap memberikan pembelajaran yang baik
Peneliti : Karya ilmiah apa yang sudah ibu guru hasilkan pada semester ini ?
Guru : Untuk saat ini belum ada yah, karna mmungkin belum ada kesempatan untuk
saya tapi saya memang sudah mempunyao rencana kedepannya insyaalah akan
Peneliti : Hambatan apa yang ibu guru alami sehingga belum bisa menghasilkan karya
tulis ilmiah ?
Guru : Yang pertama hambatan diwaktu dan belum adanya biaya yang bisa
mendukung saya untuk melakukan karya tulis ilmiah dan juga belum punya
Alat peraga yang disediakan sekolah maupun yang guru buat dapat mempermudah
guru selama proses belajar. Guru mampu membuat/memodifikasi alat peraga yang
digunakan selama proses belajar dan tidak mengalami kesulitan dalam proses pembuatan
Peneliti : Apakah alat peraga mateatika mampu mempermudah ibu guru dalam
menyampaikan pmbelajaran ?
Guru : Sangat mempermudah, alat peraga yang disediakan sekolah maupun yang saya
buat sendiri juga sangat membantu dan kadang-kadang saya gunakan dalam
Peneliti : Menurut ibu guru apakah ada alat peraga yang sulit untuk
dibuat/dimodifikasi?
Guru : Tidak ada yang sulit, hanya terkadang bahan untuk alat peraga itu yang sulit
untuk didapat.
Dari hasil angket dan wawancara diatas dapat peneliti simpulkan bahwa guru
matematika disekolah MTS Negeri Batu Merah Ambon dan MTS Nurul Ikhlas Ambon
merupakan guru-guru yang pofesional yang paham akan tugasnya sebagai seorang guru dan
menguasai dengan baik pembelajaran matematika yang mereka ajarkan kepada siswa-siswa
81
kprofsian bagi kemajuan sekolah juga paham dngan baik tentang tugas mereka sebagai guru
yang dituntut untuk terus berprestasi, profesional dan memberikan yang terbaik untuk
BAB V
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah peneliti lakukan, dapat disimpulkan bahwa pemahaman
guru matematika tentang pengetahuan profesi guru dan peningkatan kompetensi profesional
berkelanjutan di MTS Negeri Batu Merah Ambon dan MTS Nurul Ikhlas Ambon sudah
efektif, guru matematika disekolah tersebut merupakan guru yang profesional yang sudah
memenuhi syarat profesional sesuai dengan Undang-Undang No.14 Tahun 2005 (UU
tentang Guru dan Dosen). Terlihat dari kemampuan guru dalam merencanakan program
guru dalam memanfaatkan dan membuat alat peraga. Kemampuan yang guru miliki hannya
82
bisa terlakana apabila guru itu sendiri sadar dan paham akan tugasnya sebagai seorang guru
yang memiliki profesi pendidik dan memiliki kompetensi profesional yang tinggi.
Pemahaman guru tentang profesinya pun terbilang sangat berdampak pada kinerja guru itu
sendiri, karena pemahaman tersebut akan membantu dan mempermudah guru dalam
wawasan pengetahuan dan keterampilan yang luas, maka proses belajar mengajar dalam
pendidikan dapat meningkat dan memberikan dampak positif terhadap kemajuan sekolah
dan keberhasilan pembelajaran siswa, sehingga menjadikan guru sebagai pendidik yang
B. Saran
1. Untuk Guru
mampu menguasai materi dengan baik serta terampil dalam menyampaikan pembelajaran
kreatifitas dalam memberikan pengajaran serta perlu adanya peningkatan kinerja guru
2. Untuk Siswa
83
Hendaknya sebagai objek dalam proses belajara mengajar iswa haus lebih aktif,
kreatif dan inofatif, karena hal tersebut merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam
pembelajaran matematika.
Diharapkan peneliti lain dapat meneliti lebih banyak tentang pemahaman profesi
guru dan kmpetensi profesional berkelanjutan dan diharapkan peneliti ini bisa menjadi