PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan
memuat dua puluh dua bab, tujuh puluh tujuh pasal dan penjelasannya. Undang-
pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia, (2) membantu dan
memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini
1
masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi
Ketiga komponen itu, guru menduduki posisi sentral sebab peranannya sangat
pembelajaran sekarang sudah tidak theacher center lagi, namun seorang guru
7
Departeman Pendidikan Nasional (2004:2) seorang guru harus memenuhi
Indonesia.
diskusi dan supervisi edukatif. Hal itu harus dilakukan secara periodik agar
guru diakibatkan (1) rendahnya kesadaran guru untuk belajar, (2) kurangnya
administrasi.
penelitian ini hanya divokuskan pada supervisi edukatif saja sehingga judul
8
Pembelajaran di Kelas Melalui Supervisi Edukatif Kolaboratif secara
B. Rumusan Masalah
secara umum dalam penelitian tindakan ini adalah: Apakah dengan supervisi
dapat ditingkatkan?
sebagai berikut.
C. Batasan Masalah
pembelajaran.
1. Tujuan Penelitian
belajar siswa.
10
c. Manfaat bagi sekolah: Menciptakan pembelajaran yang aktif, efektif,
mutu pendidikan.
E. Batasan Istilah
penelitian tindakan ini, maka perlu adanya batasan istilah, di antaranya adalah:
2. Kinerja, menurut KBBI (1885:504) kinerja memiliki tiga makna, yaitu (1)
kerja.
ditentukan.
11
BAB II
KAJIAN TEORI
Tahun 2003, seorang yang bekerja di dunia pendidikan baik formal, nonformal,
itu. Secara umum guru tersebut harus berkompetensi di bidangnya. Oleh sebab itu,
dalamnya adalah guru, kepala sekolah, dan pengelola sekolah, maka pada kajian
teori ini akan dibahas tentang kompetensi guru, kinerja kepala sekolah, kinerja
A. Kompetensi Guru
sebagai guru, yang pekerjaan itu menurut Undang-Undang Guru tahun 2006
12
maupun dengan lingkungan pendidikan, yang notabene mempunyai berbagai
13
strategi khusus yang harus dipersiapkan oleh guru maka guru tersebut harus
mempersiapkan diri baik yang berkaitan dengan materi yang akan dikuasai
siswa, sikap siswa, strategi yang dapat memudahkan siswa dalam memahami
harus dikuasai oleh guru dalam rangka memenuhi Standar Kompetensi Guru.
tersebut, seorang guru harus memiliki sikap dan kepribadian yang positif, di
mana sikap dan kepribadian tersebut senantiasa melekat pada setiap komponen
dalam kehidupan sehari-hari. Semua hasil kerjanya harus dapat diukur oleh
oleh guru karena bagian inilah seorang yang profesional dalam melaksanakan
program itu semuanya akan dapat dinilai, diukur, dan dievaluasi. Dalam dunia
23
sebab itu, Indikator dalam kompetensi ini menurut Dirjen Dikmenum sebagai
berikut.
Mengalokasikan waktu
Guru tidak akan mampu membuat RPP tersebut jika guru tidak banyak
pembelajaran. Oleh sebab itu, guru harus banyak membaca atau belajar.
24
Menerapkan metode dan prosedur pembelajaran yang telah ditentukan
komunikatif
Menyimpulkan pembelajaran
bermutu.
Melaksanakan penilaian
25
Memeriksa jawaban/memberikan skor tes hasil belajar berdasarkan
dll.)
dengan indikator:
26
menilai sejauh mana kompetensi seorang guru dalam mengelola
pembelajaran
yang berbeda walaupun sama temanya tetap tidak bisa. Oleh sebab itu,
quantum teaching perlu dibaca oleh guru agar wawasan pendidikan terus
27
Menjelaskan tujuan dan hakekat pendidikan
tempat bekerjanya
siswa
28
d. Memahami pendekatan pembelajaran yang sesuai materi pembelajarannya,
dengan indikator:
pembelajarannya
pembelajarannya
menguasai materi yang akan diajarkan. Oleh sebab itu, kompetensi bidang
29
kompetensi di bidang ini, yaitu: menguasai keilmuan dan keterampilan
pembelajaran di bidangnya
kemajuan peserta didik dan kemajuan dirinya sendiri. Hal ini jika
dilakukan oleh semua guru maka pendidikan akan bermutu. Oleh sebab
pendidikan
media masa
30
Menulis diktat pelajaran
belum berprestasi.
B. Kinerja Guru
Peran guru yang dimaksud adalah berkaitan dengan peran guru dalam
Saondi, 2005:3 )
31
dalam Ondi Saondi 2010: 4 ). Hal ini sesuai dengan yang tertuang dalam
pendidikan dan (3) memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi
bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis Ondi Saondi dan Aris
32
7. Menerapkan penilaian autentik yaitu mengevaluasi penerapan
informasi faktual.
mempunyai empat fungsi umum yang merupakan ciri pekerja seorang guru,
belajar.
mengubah tujuan.
kinerja guru adalah prilaku yang dihasilkan seorang guru dalam melaksanakan
33
tugasnya sebagai pendidik dan pengajar ketika mengajar di depan kelas, sesuai
Guru akan nampak pada situasi dan kondisi kerja sehari-hari dalam aspek
kegiatan/tugas tersebut.
Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 pasal 20 (a) Tentang Guru dan Dosen
pembelajaran.
dilaksanakan.
(1997: 49) bahwa, standar kinerja guru itu berhubungan dengan kualitas guru
34
belajar, dan (5) kepemimpinan yang aktif dari guru. Kinerja guru mempunyai
spesifikasi tertentu.
kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru. Berkaitan dengan kinerja
guru, wujud perilaku yang dimaksud adalah kegiatan guru dalam proses
C. Supervisi Edukatif
aspek yang disupervisi dan orang yang melakukan supervisi. Aspek yang
pelajaran. Adapun orang yang disupervisi bisa kepala sekolah, guru mata
dan siswa.
dan konseling. Supervisi ini dapat dilakukan oleh pengawas, kepala sekolah,
maupun guru senior yang sudah pernah menjadi instruktur mata pelajaran.
35
Jika supervisi dilakukan pengawas kepada kepala sekolah maka
paket dan buku penunjang. Dapat juga diarahkan pada pemahaman kepala
berbagai metode penyajian, penilaian, dan bimbingan & konseling. Selain itu
BK.
kepada guru dalam proses belajar mengajar atau dalam kegiatan bimbingan
satu atau beberapa kelas, serta mengamati kegiatan guru dan layanan
laporan.
36
Selain di atas, supervisor harus melakukan observasi dan
kelas. Menurut Dirjen Dikmenum (1884:17) yang termasuk PBM adalah: (1)
persiapan mengajar, yang terdiri atas; (a) membuat program tahunan, (b)
atau rencana pembelajaran. (2) melaksanakan PBM, yang terdiri atas: (a)
yang di dalamnya: (a) memiliki kumpulan soal, (b) analisis hasil belajar.
D. Hipotesis Tindakan
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
tahun itu banyak hasil penelitian yang kurang mengarah pada peningkatan
mutu pendidikan.
Dan PPPK
sebagai berikut.
38
belajar, dan Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar
3. Guru, memperhatikan motivasi belajar siswa dan hasil belajar, yang dilihat
juga hasil nilai ujian akhir nasional, khusus mata pelajaran bahasa
edukatif
C. Prosedur Penelitian
dan evaluasi, dan refleksi. Gambaran penelitan tindakan itu sebagai berikut.
a. Persiapan Tindakan
29
1) Pengumpulan data awal diambil dari daftar keadaan guru untuk
guru, serta lamanya guru bertugas. Data awal kerja guru dan
b. Pelaksanaan Tindakan
berikut.
30
kemampuan guru serta efektivitas pembelajaran yang dilaksanakan
tersebut.
berpikir tinggi
komitmennya rendah.
d. Refleksi
31
Peneliti (Kepala Sekolah) dan Guru pada tahap ini mendiskusikan
2. Gambaran Siklus II
kegiatan pokok yakni pengumpulan data awal, data hasil analisis setiap akhir
siklus, serta tanggapan lain dari guru terhadap pelaksanaan supervisi edukatif
model kolaboratif.
32
E. Teknik Analisis Data
berikut.
F. Indikator Keberhasilan
ialah apabila persentasi rata – rata keberhasilan dari keseluruhan guru kelas
meningkat. Sedangkan tolak ukur nilai keberhasilan dari seorang guru sebesar
> 75. Aspek – aspek kinerja guru yang ditujukan sebagai indikator
dalam menilai prestasi belajar siswa, kinerja guru dalam melaksanakan tindak
lanjut hasil penilaian prestasi belajar siswa. Dengan meningkatnya kinerja guru
33
memotivasi belajar siswa dengan meningkatnya hasil belajar terutama nilai
ujian semester.
34
BAB IV
lanjut penelitian tindakan ini diperoleh berbagai data baik dari guru yang
Mengalokasikan waktu
35
Menentukan sumber belajar yang sesuai (berupa buku, modul, program
dapat membuat perencanaan tersebut, tetapi hasilnya jika kita ukur dengan
indikator yang telah ditetapkan masih ada yang kurang. Hasil tersebut
komunikatif
Memberikan pertanyaan dan umpan balik, untuk mengetahui dan
Menyimpulkan pembelajaran
Depdiknas, yakni:
Melaksanakan penilaian
dll.)
yaitu:
penilaian
disupervisi
6. Refleksi Siklus I
kontekstual.
66,4 %. Guru pada bagian ini masih terfokus pada media yang
presentasi 83 %,
memahaminya.
pembelajaran modern
pembelajaran CTL.
oleh peneliti.
tersebut belum paham betul pada kata kerja yang ada dalam
indikator tersebut. Oleh sebab itu, guru itu masih perlu belajar
dipertahankan.
nilai.
pada data yang dikumpulkan oleh Peneliti dan dianalisis lalu dicarikan
lanjut. Oleh sebab itu, pada siklus berikutnya guru tersebut diajak
tindak lanjut.
lanjut.
pelaksanaan supervisi,
disupervisi,
Tabel 1
Hasil Penentuan Perencanaan Siklus I
JML Guru %
Jumlah
No. Indikator Berhasil Keber-
Guru
(Skor > 75 hasilan
1 Mendeskripsikan Tujuan
6 5 83
Pembelajaran
2 Menentukan materi sesuai dengan
6 5 83
kompetensi
3 Mengorganisasikan materi
6 4 66,4
berdasarkan urutan atau kelompok
4 Mengalokasikan waktu 6 6 100
5 Menentukan metode pembelajaran 6 3 49,8
6 Merancang prosedur pembelajaran 6 4 66,4
7 Menentukan media pembelajaran 6 4 66,4
8 Menentukan sumber belajar yang
sesuai (berupa buku, modul, program 6
5 83
komputer dan sejenisnya)
9 Menentukan teknik penilaian yang
6 3 49,8
sesuai
Rata - Rata Keberhasilan 71,98 %
Tabel 2
Hasil Melaksanakan Pembelajaran Tindakan Siklus I
Jum- JML Guru %
No Indikator lah Berhasil Keber-
Guru (Skor > 75 hasilan
1 Membuka pelajaran dengan metode 6 5 83
yang tepat
2 Menyajikan materi pelajaran secara 6
4 66,4
sistematis
3 Menerapkan metode dan prosedur 6
4 66,4
pembelajaran yang telah ditentukan
4 Mengatur kegiatan siswa di kelas 6 5 83
5 Menentukan media pembelajaran 6 4 66,4
6 Menggunakan sumber belajar 6 4 66,4
7 Memotivasi siswa dengan berbagai cara 6
5 83
yang positif
8 Melakukan interaksi dengan siswa 6
5 83
menggunakan bahasa yang komunikatif
9 Memberikan pertanyaan dan umpan 6
4 66,4
balik
10 Menyimpulkan pembelajaran 6 4 66,4
11 Menggunakan waktu secara efektif 6 4 66,4
Rata - Rata Keberhasilan 72,44 %
Tabel 3
Hasil Menilai Prestasi Belajar Siklus I
JML Guru %
Jumlah
No. Indikator Berhasil Keber-
Guru
(Skor > 75 hasilan
1 Menyusun soal/perangkat penilaian 6 5 83
2 Melaksanakan penilaian 6 5 83
3 Memeriksa jawaban/memberi skor 6 4 66,4
4 Menilai hasil belajar 6 6 100
5 Mengolah hasil belajar 6 4 66,4
6 Menganalisis hasil belajar 6 4 66,4
7 Menyimpulkan hasil belajar 6 4 66,4
8 Menyusun laporan hasil belajar 6 6 100
9 Memperbaiki soal/perangkat penilaian 6 6 100
Rata - Rata Keberhasilan 81,3 %
Tabel 4
Hasil Melaksnakan Tindak Lanjut Hasil Penilaian Siklus I
JML Guru %
Jumlah
No. Indikator Berhasil Keber-
Guru
(Skor > 75 hasilan
1 Mengidentifikasi kebutuhan 6
4 66,4
tindak lanjut hasil penilaian
2 Menyusun program tindak lanjut 6 5 83
3 Melaksanakan tindak lanjut 6 3 49,8
4 Mengevaluasi hasil tindak lanjut 6
3 49,8
hasil penilaian
5 Menganalisis hasil evaluasi 6
program tindak lanjut hasil 3 49,8
penilaian
Rata-rata Keberhasilan 59,76 %
Grafik 1
8. Pelaksanaan Tindak Lanjut Siklus I
yang perlu dilakukan pada siklus kedua, baik yang berkaitan dengan
diberikan.
mampu membantu pada guru yunior atau guru yang belum mampu
dalam pelaksanaan pembelajaran. Contoh-contoh pembelajaran perlu
dalam RPP.
dipelajari siswa.
(4) Guru membagi papan tulis menjadi tiga bagian, yakni bagian
kesimpulan.
Pembelajaran Siklus I
Pada bagian penilaian ini guru berdiskusi dengan guru lain untuk
penilaian.
Pada bagian penilaian ini guru berdiskusi dengan guru lain untuk
dan pelaksanaan tindak lanjut siklus I, maka gambaran hasil dan temuan
pembelajaran
komunikatif
Menyimpulkan pembelajaran
yaitu:
Melaksanakan penilaian
dll.)
penilaian
tersebut, (2) Peneliti menyuruh guru mengisi format penilaian yang ingin
siswa dan membuat laporan bersama tentang pembelajaran. (7) Guru dan
kurang sesuasi.
6. Refleksi Siklus II
dengan Peneliti.
peneliti.
sekolah.
menggunakan media yang ada di sekitar kelas. Hal ini bisa dilihat
model CTL.
guru tersebut.
guru-guru tersebut.
banyak. Hal ini dikarenakan ada kerja sama antara guru yang
pembelajaran.
siswa lain. Hal seperti ini perlu dilakukan karena peneilaian itu
mampu.
dipertahankan.
dipertahankan.
nara sumber.
pada data yang dikumpulkan oleh Peneliti dan dianalisis lalu dicarikan
guru pesat sekali karena tinggal 1guru saja yang belum mencapai
menyusun dengan skor lebih dari 80. Berarti model ini perlu
memadai.
disupervisi,
(4) Peneliti mengamati guru pada saat supervisi,
Tabel 5
Hasil Penentuan Perencanaan Siklus II
JML Guru %
Jumlah
No. Indikator Berhasil Keber-
Guru
(Skor > 75 hasilan
1 Mendeskripsikan Tujuan 6
6 100
Pembelajaran
2 Menentukan materi sesuai dengan 6
6 100
kompetensi
3 Mengorganisasikan materi 6
5 83
berdasarkan urutan atau kelompok
4 Mengalokasikan waktu 6 6 100
5 Menentukan metode pembelajaran 6 5 83
6 Merancang prosedur pembelajaran 6 5 83
7 Menentukan media pembelajaran 6 5 83
8 Menentukan sumber belajar yang
sesuai (berupa buku, modul, 6
6 100
program komputer dan
sejenisnya)
9 Menentukan teknik penilaian yang 6
6 100
sesuai
Rata - Rata Keberhasilan 92,44 %
Tabel 6
Hasil Melaksanakan Pembelajaran Tindakan Siklus II
JML Guru %
Jumlah
No. Indikator Berhasil Keber-
Guru
(Skor > 75) hasilan
1 Membuka pelajaran dengan metode
6 100
yang tepat 6
2 Menyajikan materi pelajaran secara
5 83
sistematis 6
3 Menerapkan metode dan prosedur
5 83
pembelajaran yang telah ditentukan 6
4 Mengatur kegiatan siswa di kelas 6 6 100
5 Menentukan media pembelajaran 6 5 83
6 Menggunakan sumber belajar 6 6 100
7 Memotivasi siswa dengan berbagai 6
6 100
cara yang positif
8 Melakukan interaksi dengan siswa 6
menggunakan bahasa yang 6 100
komunikatif
9 Memberikan pertanyaan dan umpan 6
5 83
balik
10 Menyimpulkan pembelajaran 6 6 100
11 Menggunakan waktu secara efektif 6 6 100
Rata - Rata Keberhasilan 93,81 %
Tabel 7
Hasil Menilai Prestasi Belajar Siklus II
JML Guru %
Jumlah
No. Indikator Berhasil Keber-
Guru
(Skor > 75) hasilan
1 Menyusun soal/perangkat 6
5 83
penilaian
2 Melaksanakan penilaian 6 5 83
3 Memeriksa jawaban/memberi skor 6 5 83
4 Menilai hasil belajar 6 6 100
5 Mengolah hasil belajar 6 6 100
6 Menganalisis hasil belajar 6 5 83
7 Menyimpulkan hasil belajar 6 5 83
8 Menyusun laporan hasil belajar 6 6 100
9 Memperbaiki soal/perangkat 6
6 100
penilaian
Rata - Rata Keberhasilan 90.56 %
Tabel 8
Hasil Melaksnakan Tindak Lanjut Hasil Penilaian Siklus II
JML Guru %
Jumlah
No. Indikator Berhasil Keber-
Guru
(Skor > 75) hasilan
1 Mengidentifikasi kebutuhan
6 5 83
tindak lanjut hasil penilaian
2 Menyusun program tindak lanjut 6 5 83
3 Melaksanakan tindak lanjut 6 5 83
4 Mengevaluasi hasil tindak lanjut
6 5 83
hasil penilaian
5 Menganalisis hasil evaluasi
program tindak lanjut hasil 6 5 83
penilaian
Rata-rata Keberhasilan 83 %
Grafik 2
Grafik 3
setelah tindakan, baik yang dilakukan oleh peneliti maupun guru sudah
a. Perencanaan Supervisi
maupun penilaian.
b. Pelaksanaan Supervisi
disupervisi.
pembelajaran tersebut.
solosinya.
c. Penilaian Supervisi
sudah dibuat.
uraian non-objektif.
peneliti.
peneliti.
langkah-langkah:
pelaksanaan supervisi,
disupervisi,
berdasarkan pada referensi mapun dari ucapan ahli di bidang penelitian ini.
perencanaan pembelajaran. Hal ini terjadi karena adanya kerja sama antara
guru kelas yang satu dengan lainnya serta diberi pengarahan oleh peneliti.
menanyakan format penilaian, jika format yang diberikan pada awal tahun
lembaran untuk diberikan kepada guru yang akan disupervisi tersebut. (5)
juga menerima argumen guru yang positif. Dengan adanya itu, terciptalah
hubungan yang akrap antara guru dan Peneliti. Tentu saja ini akan
ini adalah: (1) Peneliti yang mengamati guru mengajar tidak sebagai
penilai tetapi sebagai rekan bekerja yang siap membantu guru tersebut, (2)
pembelajaran baik yang positif maupun yang negatif, (4) Peneliti selalu
(5) Jika ada guru yang pembelajarannya kurang jelas tujuan, penyajian,
menyajikan, memberi umpan balik kepada guru tersebut, (6) Setelah guru
diberi contoh pembelajaran modern, Peneliti setiap dua atau tiga minggu
kurikulum.
tindak lanjut, yang akhirnya dilanjutkan oleh guru dalam pelaksanaan yang
sebenarnya, (3) Peneliti mengajak diskusi pada guru yang telah membuat,
pada bagian ini dapat dikemukakan simpulan dan saran sebagai berikut.
A. Kesimpulan
dalam penelitian tindakan ini, yakni simpulan tentang: (1) Peningkatan kinerja
pembelajaran
yang diberikan pada awal tahun pelajaran tersebut hilang, maka guru yang
format seperti itu maka guru tersebut diberi kembali. Bersamaan dengan
untuk diberikan kepada guru yang akan disupervisi tersebut. (5) Peneliti dalam
guru yang belum bisa, tetapi Peneliti juga menerima argumen guru yang positif.
Dengan adanya itu, terciptalah hubungan yang akrap antara guru dan Peneliti.
Tentu saja ini akan membawa nilai positif dalam pelaksanaan pembelajaran.
kelas.
mengajar tidak sebagai penilai tetapi sebagai rekan bekerja yang siap
membantu guru tersebut, (2) Selama pelaksaaan supervisi di kelas guru tidak
dalam pembelajaran baik yang positif maupun yang negatif, (4) Peneliti selalu
Jika ada guru yang pembelajarannya kurang jelas tujuan, penyajian, umpan
memberi umpan balik kepada guru tersebut, (6) Setelah guru diberi contoh
pembelajaran modern, peneliti setiap dua atau tiga minggu mengunjungi atau
periodik dapat meningkatkan kinerja guru dalam menilai prestasi belajar siswa
urusan kurikulum.
lanjut hasil penilaian prestasi belajar siswa dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Peneliti yang berasal dari teman sejawat dapat memudahkan guru dalam
siswa.
kinerja guru dalam melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar
siswa dengan langkah-langkah sebagai berikut. (1) Peneliti dan guru bersama-
sama membuat program tindak lanjut hasil penilaian, (2) Peneliti memberi
contoh pelaksanaan tindak lanjut, yang akhirnya dilanjutkan oleh guru dalam
pelaksanaan yang sebenarnya, (3) Peneliti mengajak diskusi pada guru yang
hasil penilaian siswa ternyata mempengaruhi hasil ujian siswa tahun 2014.
B. Saran
1. Supervisi terhadap semua guru perlu dilakukan secara periodik dan ditetapkan