Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

PENGOLAHAN MAKANAN MODIFIKASI


”PISANG AROMA”

Disusun oleh :
Pratiwi Tarida
Elya Salsabilla Suandi
Nina Khoerunnisa
Ai Sabiyah
Ahmad Nurhapidin

XII MIPA 4
Angkatan 26
SMA Negeri 1 Ciipeundeuy
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, segala puji bagi Allah SWT yang berkat rahmat-Nyalah sehingga
makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini ditulis dan disusun berdasarkan kebutuhan tugas
atas pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan.

Dalam pembuatan makalah ini tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang kami alami,
namun berkat dukungan dan dorongan dari orang terdekat sehingga kami mampu
menyelesaikan makalah ini meskipun banyak sekali kekurangan, oleh karena itu kami
mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu terselesaikannya
makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu
segala kritik dan saran yang membangun akan kami terima dengan baik. Akhir kata, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Cipeundeuy, 18 januari 2024

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................... 1


1.2 Visi dan Misi ........................................................................................................................ 2

BAB II ASPEK PEMASARAN

2.1 Target Pasar Keseluruhan ..................................................................................................... 3


2.2 Penetapan Harga .................................................................................................................. 3

BAB III ASPEK PRODUK

3.1 Jenis Produk ......................................................................................................................... 4


3.2 Peralatan ............................................................................................................................... 5
3.3 Lokasi Usaha ........................................................................................................................ 5

BAB IV ASPEK KEUANGAN

4.1 Modal ................................................................................................................................... 6


4.2 Modal Tetap ......................................................................................................................... 7
4.3 Bahan – Bahan ..................................................................................................................... 7
4.4 Laba yang Didapat ............................................................................................................... 7

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan .......................................................................................................................... 8


LAMPIRAN ............................................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makanan selingan atau camilan adalah makann yang dikonsumsi diantara waktu
makan utama. Konsumsi camilan merupakan bagian dari pengaturan diet yang
seimbang. Rentang waktu yang lamaantara sarapan dan makan siang dapat
menyebabkan penurunan gula darah. Penurunan gula darah terjadi karena penurunan
sumber energi untuk otak. Konsumsi camilan yang sehat akan membantu menjaga kadar
gula darah normal sehingga otak akan berfungsi dengan baik. Selingan berfungsi untuk
menambah zat gizi yang kurang diperoleh pada saat makan utama biasanya dengan
jumlah kalori 150-200 kkal. Makanan selingan tidak bisa menggantikan waktu makan
pagi atau siang/malam karena jumlah kalori yang rendah. Makanan selingan biasanya
diberikan pagi (selingan pagi) pukul 9-10 dan sore (selingan sore) pukul 16-17.

Pengembangan resep adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan menu sehingga lebih
berkualitas dalam hal rasa, wama, aroma, tekstur, dan nilai gizi. Selain itu juga
merupakan cara untuk menambah keanekaragaman menu pada suatu tempat. Modifikasi
diharapkanakan meningkatkan rasa, aroma, tekstur dan kenampakan, sehingga dapat
meningkatkan selera makan. Modifikasi ini dilakukan dengan cara mengubah cara
memasak da npenambahan bahan. Penyelenggaraan makanan banyak mempunyai
prinsip yaitu menyediakan makanan yang berkualitas baik, cita rasa yang tinggi, yang
sesuai dengan selera konsumen,dengan pelayanan yang wajar dan tingkat sanitasi yang
tinggi.

Pisang merupakan lauk nabati. Pisang akan dimodifikasi menjadi pisang aroma.
Modifikasi ini diharapkan akan meningkatkan rasa, aroma,tekstur dan kenampakan,
sehingga dapat meningkatkan selera makan. Modifikasi ini dilakukan dengan cara
mengubah cara memasak dan penambahan bahan. Resep modifikasi pisang ini ditambah
dengan kulit lumpia dan bahan – bahannnya, hal ini dilakukan untuk menambah variasi
bahan dalam masakan modifikasi.

1
1.2 Visi dan Misi

visi kami adalah pelopor dalam menciptakan produk makanan modifikasi pisang
aroma yang memukau selera konsumen dari berbabai kalangan, dengan fokus pada
keunikan rasa dan kelezatan. Menghadirkan pengalaman kuliner yang tak terlupakan,
produk kami menjadi simbol kegembiraan dan kelezatan dalam setiap hidangan,
menggugah selera dan memenuhi keinginan konsumen yang mencari inovasi kuliner
berbeda.

Misi kami sebagai berikut :

1. menyajikan variasi produk makanan modifikasi pisang aroma yang inovatif dan
memenuhi selera konsumen, sekaligus mempertahankan esensi alami buah,

2. mengembangkan pengolahan pisang aroa untuk memberikan produk kualitas


tinggi dengan kestabilan dan ketahanan yang optimal,

3. memberikan informasi edukatif kepada konsumen mengenai manfaat kesehatan


dan keamanan produk pisang aroma.

2
BAB II
ASPEK PEMASARAN

2.1 Target Pasar Keseluruhan


Sasaran pasar dari produk pisang aroma ini adalah semua siswa/i sekolah SMA Negeri
1 Cipeundeuy sebagai sasaran utama. Selain itu, masyarakat yang terdekat juga menjadi
sasaran produk ini. Berdasarkan hal tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa dalam
penetapan sasaran pasar produk bahan dasar pisang ini siswa/i yang bersekolah di SMA
Negeri 1 Cipeundeuy dan masyarakat disekitarnya dengan keadaan ekonomi menengah
kebawah. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa masyarakat dengan ekonomi atas
juga sasaran produk ini. Dengan fokus pada segmen konsumen yang menghargai pisang
aroma, strategi pemasaran dapat difokuskan pada penekana keunikan produk dan
kepuasan sensorik. Upaya pemasaran dapat melibatkan peningkatan visibilitas di toko –
toko atau menawarkan langsung kepada konsumen dengan desain kemasan yang
menarik, promosi khusus, dan pendekatan media sosial yang membangun kesadaran
terhadap aroma unik produk. Analisi pasar yang terus menerus juga diperlukan untuk
menyesuaikan strategi pemasaran agar tetp relevan dengan tren dan preferensi
konsumen.

2.2 Penetapan Harga


Produk pisang aroma yang dibuat harus diterima oleh siswa/i yang bersekolah di SMA
Negeri 1 Cipeundeuy dan masyarakat disekitarnya dengan keadaan ekonomi menengah
kebawah. Oleh sebab itu, demi keberhasilan produk ini, kami menetapkan harga yang
sesuai dengan keadaan ekonomi dan keadaan pasar, sehingga prosuk ini dapat diterima
oleh pasar. Pada permulaan pemasaran produk ini, kami mengambil kebijakan harga
rendah dengan konsekuensi keuntungan kecil agar produk ini lebih cepat diterima oleh
pasar atau konsemen.

Penetapan harga untuk produk ini adalah dengan membertimbangkan biaya variabel,
biaya tetap dan takaran pas agar harga dari produk ini dapat dijangkau siswa/i sekolah
SMA Negeri 1 Cipeundeuy, yaitu dengan harga Rp.5.000 dengan mika isi 6 biji.

3
BAB III
ASPEK

3.1 Jenis produk


Pisang aroma merupakan sajian kreatif yang melibatkan transformasi buah pisang
menjadi camilan yang menggoda selera. Proses dimulai dengan pemilihan pisang yang
kemudian dipotong menjadi bagian kecil untuk memudahkan gulungan. Kulit lumpia,
yang dapat berupa versi basah atau kering, diaplikasikan sebagai lapisan luar yang
melingkupi potongan-potongan pisang.

Berikutnya, potongan pisang ditempatkan di tengah lembaran kulit lumpia, dan proses
gulungan dilakukan dengan cermat untuk memastikan penutupan yang rapat.
Selanjutnya, gulungan pisang ini diturunkan ke dalam minyak panas untuk proses
penggorengan. Hasilnya adalah pisang aromal dengan lapisan luar yang krispi dan
interior pisang yang tetap lembut.

Setelah mengalami penggorengan, pisang aroma diangkat, dibiarkan mengering


sejenak untuk menghilangkan kelebihan minyak, dan kemudian disajikan. Penyajiannya
dapat disertai taburan gula halus atau dihidangkan dengan saus sesuai selera. Proses
kuliner ini menciptakan perpaduan unik antara kelembutan pisang dan krispiness kulit
lumpia, penyajiannya sering disertai dengan taburan gula halus atau saus, menambah
dimensi rasa yang lebih kompleks. Dalam hal ini, modifikasi terjadi pada cara penyajian
dan transformasi buah pisang menjadi camilan yang menggoda selera

Secara keseluruhan, makanan pisang aroma tidak hanya memenuhi aspek gizi, tetapi
juga menjadi bagian integral dari inovasi kuliner, menghadirkan variasi yang melibatkan
indra rasa dan penciuman konsumen.

4
3.2 Peralatan
NO NAMA ALAT BANYAK ALAT
1 Pisau 2
2 Kompor Portable 1
3 Spatula 1
4 Wajan 1
5 Piring 2
6 Sendok 3
7 Serokan 1
8 Mangkok 2
9 Gas Portable 1
JUMLAH 14

3.3 Lokasi Usaha


Pemilihan lokasi untuk pemasaran pisang aroma yang mengincar siswa-siswi SMA
Negeri 1 Cipeundeuy menjadi aspek kritis dalam strategi bisnis. Dalam menentukan
lokasi, perlu memperhatikan pola perilaku siswa, preferensi mereka, dan tempat-tempat
yang sering mereka kunjungi. Lokasi strategis dapat mencakup area di sekitar sekolah
seperti menitipkan pada warung – warung yang ada di dalam sekolah dan tempat-tempat
umum yang menjadi tempat berkumpul mereka.

Membuka gerai di dekat sekolah atau di jalur pulang sekolah menjadi langkah awal
yang penting. Hal ini memberikan kemudahan akses bagi siswa yang mencari camilan
setelah jam pelajaran. Mengidentifikasi dan berpartisipasi dalam acara-acara di sekitar
sekolah, seperti festival panen hasil projek atau pertandingan olahraga, dapat menjadi
peluang emas untuk memperkenalkan dan memasarkan pisang aroma.

Memahami secara mendalam rutinitas siswa dan menyesuaikan lokasi pemasaran


dengan kebiasaan mereka menjadi kunci keberhasilan strategi ini. Selain itu, pendekatan
yang aktif dalam memanfaatkan media sosial dan promosi khusus siswa dapat
memberikan dorongan tambahan dalam menciptakan kesadaran dan daya tarik terhadap
produk pisang aroma. Dengan merinci lokasi pemasaran ini, strategi bisnis dapat lebih
tepat sasaran dan memperkuat konektivitas dengan pasar target.

5
BAB IV
ASPEK KEUANGAN

4.1 Modal
Dalam merintis usaha penjualan pisang aroma, aspek modal merupakan hal yang
esensial. Berikut adalah rinciannya:

1. Peralatan

Dibutuhkan peralatan dasar seperti penggoreng, meja persiapan, dan peralatan


memasak lainnya seperti spatula dan saringan. Pemilihan peralatan harus sesuai
dengan skala produksi yang diinginkan.

2. Bahan Baku

Penting untuk memiliki persediaan pisang yang segar dan berkualitas tinggi
sebagai bahan utama. Selain itu, kulit lumpia, baik yang basah maupun kering,
juga harus tersedia dalam jumlah cukup.

3. Bahan Tambahan

Minyak goreng menjadi komponen kunci, dan perlu dipertimbangkan pemilihan


jenis minyak yang akan digunakan. Bahan pelengkap seperti gula halus atau
topping lainnya juga perlu disiapkan.

4. Pemasaran

Investasi dalam peralatan promosi seperti spanduk, poster, atau menu board
membantu meningkatkan visibilitas. Proses branding dengan pembuatan logo dan
kemasan dapat memberikan identitas pada produk.

5. Modal Operasional

Selain modal untuk pembelian bahan baku dan peralatan, perlu memperhitungkan
biaya operasional harian termasuk listrik, air, dan gaji karyawan jika ada.

6
4.2 Modal Tetap

NO NAMA ALAT JUMLAH HARGA SATUAN JUMLAH HARGA


1 Pisau 2 Rp.35.000 Rp.70.000
2 Kompor Portable 1 Rp. 100.000 Rp.100.000
3 Spatula 1 Rp. 25.000 Rp.25.000
4 Wajan 1 Rp. 50.000 Rp.50.000
5 Piring 2 Rp. 10.000 Rp.20.000
6 Sendok 3 Rp.2.000 Rp.6.000
7 Serokan 1 Rp.15.000 Rp.15.000
8 Mangkok 2 Rp.5.000 Rp.10.000
9 Gas Portable 1 Rp. 17.500 Rp.17.500
JUMLAH Rp.313.5000

4.3 Bahan – Bahan

NO NAMA BAHAN JUMLAH HARGA SATUAN JUMLAH HARGA


Pisang 3 sisir Rp.10.000 Rp.30.000
Seres 1 pack Rp.6.000 Rp.6.000
Minyak 2 liter Rp.13.000 Rp.26.000
Kulit lumpia 6 pack Rp.2.000 Rp.12.000
Gula pasir 1 Kg Rp.15.000 Rp.15.000
Selai Strawbery ¼ kg Rp.6.000 Rp.6.000
Selai coklat ¼ Kg Rp.6.000 Rp.6.000
White Chocolate ¼ Kg Rp.6.000 Rp.6.000
Mika 1 pack Rp.10.000 Rp.10.000
JUMLAH Rp.117.000

4.4 Laba Yang Didapat

Laba = ( Harga Jual × Jumlah Produksi ) – Biaya Produksi


= ( 5.000 × 45 ) – 117.000
= 225.000 – 117.000
= Rp.108.000
Jadi pendapatan 1 kali produksi Rp. 108.000

7
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Makalah ini secara rinci membahas langkah-langkah pengolahan makanan modifikasi,


terutama dalam konteks mengubah pisang menjadi pisang aroam. Proses dimulai dengan
pemilihan pisang yang matang dan berkualitas baik, dilanjutkan dengan pengupasan dan
pemotongan menjadi bentuk yang sesuai. Adonan pelapis khusus kemudian diterapkan
pada potongan pisang untuk memberikan lapisan ekstra yang meningkatkan tekstur dan
rasa.

Teknik pembentukan pisang aroma menjadi fokus berikutnya, dengan menjalankan


langkah-langkah presisi dalam melipat dan menggulung adonan untuk menciptakan
bentuk gulungan yang menarik. Proses penggorengan dilakukan dengan hati-hati untuk
memastikan hasil akhir yang crispy dan berwarna keemasan.

Keberhasilan pisang aroma terletak pada variasi rasa yang dapat dicapai melalui
penggunaan berbagai bahan tambahan seperti keju, cokelat, atau kacang. Selain itu,
tampilan estetis dari pisang aroma ini juga menarik perhatian konsumen, menciptakan
nilai tambah dari segi presentasi kuliner.

Secara keseluruhan, modifikasi pisang menjadi pisang aroma bukan hanya


menciptakan variasi baru dalam menu makanan, tetapi juga menjadi contoh kreativitas
dalam pengolahan bahan pangan sehari-hari. Dengan kemampuan untuk beradaptasi
dengan selera konsumen dan tren pasar, pisang aroma menawarkan peluang yang
menjanjikan dalam industri kuliner.

8
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai