Anda di halaman 1dari 20

Manajemen Pendidikan

Evaluasi dan Penilaian Tenaga Pendidik Atau


Kependidikan
05/02/2014 Afid Burhanuddin Leave a comment
Beranjak untuk memasuki di tahun ajaran 2014, pendidikan di Indonesia haruslah bisa menjadi
lebih baik dan lebih bermutu dari sebelumnya. Pendidikn adalah sesuatu yang teramat penting
untuk kelangsungan hidup manusia. Bicara tentang Penddikan, dalam dunia pendidikan kita
sudah tidak asing lagi dengan kata evaluasi atau bahkan penilaian. Tidak hanya dalam dunia
pendidikan saja, evaluasi dan penilaian dapat kita terapkan dalam berbagai hal. Namun dalam
paper ini kita akan membahas tentang Evaluasi dan Penilaian Tenaga Pendidik atau
Kependidikan yang berati berfokus pada guru ataupun sekolah. Garis besar evaluasi adalah
sebagai cara atau sarana untuk kita menyeleksi sesuatu hal.
Seperti yang kita ketahui sejauh ini, pendidikan atau tenaga pendidik di Indonesia saat inii sudah
semakin terlihat penurunan kualitasnya. Dapat kita lihat dari berbagai sudut pandang, untuk hal
kecilnya saja saat OSPEK atau yang disebut juga dengan penerimaan siswa baru. Pada saat
OSPEK berlangsung terkadang ada senior yang menyiksa juniornya, dan hal itu terjadi, juga
terkadang atas seizing guru sekolah tersebut. Belum lagi terkadang dapat kita liat penganiayaan
guru terhadap murid nya. Disini masalah bukan hanya terletak pada siswa, tetapi kepada guru
yaitu tenaga pendidik.
Dunia pendidikan saat ini sudah mulai menjadi trending topic di kalangan masyarakat, tidak
hanya perilaku siswanya yang kurang bermoral tetapi pada pengajarnya juga. Bahkan saat ini
banyak kitajumpai seorang kepala sekolah yang tidak bisa bertindak tegas terhadap kesalahan
gurunya. Terkadang lebih menjorok untuk menutup nutupi kesalahan gurunya demi menjaga
nama baik sekolahnya. Inilah salah satu kesalahan tenaga pendidik maupun kependidikan, dan
berakibat buruk pada dunia pendidikan.
Dapat kita ketahui bahwa tenaga pendidik atau guru merupakan aspek terpenting dalam
perkembangan dunia pendidikan. Tugas utama guru pada dasarnya ialah mendidik, mengajar,
membina, mengarahkan, melatih dan menilai peserta didik. Tenaga pendidik melaksanakan tugas
tugas tersebut sesuai dengan kemampuan yang di perolehnya. Seorang tenaga pendidik
haruslah bekerja dengan professional. Professional yang berarti sesuai dengan kemampuannya
dalam suatu bidang, dan keprofesionalan seorang guru yaitu mengajar dan mendidik, dan
karenanya seorang gurupun harus mengetahui serta mampu menerapkan kode etik seorang guru
yang benar.
Oleh sebab itu saat ini dibutuhkan evaluasi dan penilaian terhadap tenaga pendidik dan
kependidikan. Untuk membentuk sekolah yang bermutu, bermoral dan berkualitas baik. Evalusi
tenaga pendidik berguna untuk menghasilkan tenaga pendidik yang berkualitas yang bermutu
dan layak untuk di katakan sebagai tenaga pendidik, bukan hanya sekedar guru yang mengajar

dan mengisi daftar hadir disekolah. Tapi sebagai pembimbing dan pendidik haruslah
menunjukkan perilaku positif terhadap peserta didiknya dan masyarakat luas.
A.Pengertian dan Manfaat Evaluasi Tenaga Pendidik
Evaluasi dan Penilaian Tenaga Pendidik dan Kependidikan merupakan suatu proses penilaian
atau pembinaan seorang pendidik. Evaluasi sendiri mempunyai arti secara singkat yaitu sebagai
proses mengumpulkan informasi untuk mengetahui pencapaian belajar kelas atau kelompok.
Hasil evaluasi diharapkan dapat mendorong guru untuk mengajar lebih baik dan mendorong
peserta didik untuk belajar lebih baik. Jadi, evaluasi memberikan informasi bagi kelas dan guru
untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.
Sedangkan Evaluasi menurut Griffin & Nix (1991) adalah judgment terhadap nilai atau
implikasi dari hasil pengukuran. Menurut definisi ini selalu didahului dengan kegiatan
pengukuran dan penilaian. Menurut Tyler (1950), evaluasi adalah proses penentuan sejauh mana
tujuan pendidikan telah tercapai. Astin (1993) mengajukan tiga butir yang harus dievaluasi agar
hasilnya dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Ketiga butir tersebut adalah masukan,
lingkungan sekolah, dan keluarannya. Selama ini yang dievaluasi adalah prestasi belajar peserta
didik, khususnya pada ranah kognitif saja. Ranah afektif jarang diperhatikan lembaga
pendidikan, walau semua menganggap hal ini penting, tetapi sulit untuk mengukurnya.
Sebagai Tenaga Pendidik dan Kependidikan seorang guru atau pun kepala sekola haruslah
bekerja dengan baik dan sesuai denga profesi yang merekageluti. Sseorang Tenaga pendidik dan
Kependidikan merupakan factor utama dalam perkembangan dan keberhasian suatu system
pembelajaran. Apabila seorang Tenaga Pendidik dan Kependidikan tidak bekrja sesuai aturan
yang ada maka system pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik. Oleh karenanya, seorang
Tenaga Pendidik dan Kependidikan dituntut agar bisa menunjukkan keprofesionalan mereka,
bahkan jika perlu keprofesionalan tersebut ditingkatkan lagi, agar para Tenaga Pendidik dan
Kependidikan dapat di katanya seorang yang bermutu dan berkualitas.
Dalam pendidikan Tenaga Pendidik merupakan andalan dari sebuah system pembelajaran.
Tenaga pendidik adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk
menunjang penyelenggaraan pendidikan. Dimana dalam tenaga pendidik berfungsi atau bertugas
melaksanakan administrasi,pengelolaan,pengembangan,pengawasan, dan pelayanan teknis untuk
menunjang atau untuk mempermudah proses pendidikan pada satuan pendidikan.
Sedangkan pada posisinya Kependidikan adalah Tenaga kependidikan yang berkualifikasi
sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, instruktur serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan. Pendidik merupakan tenaga yang professional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan serta melakuakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi

Ruang lingkup tugas yang luas menuntut para pendidik dan tenaga kependidikan untuk mampu
melaksanakan aktifitasnya secara sistematis dan sistemik. Karena itu tidak heran kalau ada
tuntutan akan kompetensi yang jelas dan tegas yang dipersyaratkan bagi para pendidik, sematamata agar mereka mampu melaksanakan tugasnyadengan baik. Salah satu kompetensi yang harus
dimiliki oleh parapendidik jelas telah dirumuskan dalam pasal 24 ayat (1), (4), dan (5) PP No. 19
tahun 2005 tentang Standard Nasional Pendidikan. Dalam PP tersebut dinyatakan bahwa
pendidik harus memiliki kompetensi pedagogik, yaitu kemampuan mengelola pembelajaran
peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya.
B. Strategi Dalam Penerapan Evaluasi
Secara umum ada beberapa langkah strategi yang dapat diimplementasikan dalam upaya
mengembangkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan. Strategi tersebut
diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Self Assessment (Evaluasi diri) :

Melakukan evaluasi diri melalui acara rapat dengan melakukan brain storming (curah pendapat)
yang diikuti oleh kepala sekolah, guru, seluruh staf, anggota komite, atau juga pihak yayasan,
misalnya kepala sekolah sebagai pimpinan rapat memulai dengan pertanyaan : perlukah kita
meningkatkan mutu?, Seperti apakah kondisi sekolah kita dalam hal mutu pada saat ini?,
mengapa sekolah kita tidak/belum bermutu?. Kegiatan evaluasi diri ini merupakan
refleksi/mawas diri untuk membangkitkan kesadaran/keprihatinan akan pentingnya pendidikan
yang bermutu, sehingga menimbulkan komitmen bersama untuk meningkatkan mutu (sense of
quality), serta merumuskan titik tolak (point of departure) bagi sekolah untuk mengembangkan
diri, terutama mutu
2. Perumusan Visi, Misi, dan Tujuan :
Perumusan visi dan misi serta tujuan merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk
menjelaskan kemana arah pendidikan yang ingin dituju oleh para pendiri/penyelenggara
pendidikan. Kepala sekolah bersama guru harus duduk bersama orang tua peserta didik, komite
sekolah, dan wakil masyarakat setempat untuk merumuskan kemana sekolah akan dibawa ke
masa depan yang harus sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam UU
Nomor 23 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. Perencanaan :
Sekolah harus membuat perencanaan yang teliti (mulai dari seberapa besar lingkup cakupan
kuantitatif dan kualitatif yang akan dikerjakan, waktu pelaksanaannya, sampai kepada perkiraan

biayanya) secara tertulis untuk menetapkan hal yang harus dilakukan, prosedurnya, serta metode
pelaksanaannya untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

4. Pelaksanaan :
1. Proses dimana dilakukan pengorganisasian, pengarahan/penggerakkan atau pemimpinan
dan kontrol/pengawasan serta evaluasi.
2. Pada tahap pelaksanaan akan terjawab bagaimana semua fungsi manajemen sebagai suatu
proses untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kerjasama dengan orang lain
dan dengan sumber daya yang ada dapat berjalan sebagaimana mestinya (efektif dan
efisien).
3. Proses kegiatan merealisasikan apa-apa yang telah direncanakan.

1. Evaluasi :

Evaluasi merupakan kegiatan yang penting untuk mengetahui kemajuan ataupun hasil yang
dicapai oleh sekolah di dalam melaksanakan fungsinya sesuai rencana yang telah dibuat sendiri
oleh masing-masing sekolah. Evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi menyeluruh menyangkut
pengelolaan semua bidang dalam satuan pendidikan, yaitu bidang teknis edukatif, bidang
ketenagaan, bidang keuangan, bidang sarana prasarana dan administrasi ketatalaksanaan sekolah.

1. Pelaporan :

Pelaporan merupakan pemberian atau penyampaian informasi tertulis dan resmi kepada berbagai
pihak yang berkepentingan (stake holders), mengenai aktifitas manajemen satuan pendidikan dan
hasil yang dicapai dalam kurun waktu tertentu berdasarkan rencana dan aturan yang telah
ditetapkan sebagai bentuk pertanggung jawaban atas tugas dan fungsi yang diemban oleh satuan
pendidikan tersebut.

C. Tugas dan Fungsi Tenaga Pendidik dan Kependidikan


Seorang tenaga pendidk dan kependidikan haruslah mengerti dan memahami tentang apa dan
bagaimana tugas yang harus dilakukannya. Dan seorang tenaga pendidik wajib melaksanakan
tugas nya dengan profesonal, dengan kata lain seorang tenaga penddik dan kependidikan tidak
boleh menelantarkan kewajbannya.
Aas Syaefudin (2005:103) menyebutkan bahwa tujuan pengelolahan tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan adalah memiliki kemampuan, motivasi dan kreativitas.

Memungkinkan organisasi mendapatkan dan mempertahankan tenaga kerja yang cakap,


dapat dipercaya dan memiliki motivasi tinggi

Meningkatkan dan memperbaiki kapasitas yang dimiliki oleh karyawan

Mengembangkan system kerja dengan kinerja tinggi yang meliputi prosedur perekrutan
dan seleksi yang ketat, system kompensasi dan insentif yang disesuaikan dengan kinerja,
pengembangan manajeman serta aktivitas latihan yang terkait dengan kebutuhan
organisasi dan individu

Mengembangkan praktek manajeman dengan komitmen tinggi yang menyadari bahwa


tenaga pendidik dan tenaga kependidikan meruupakan stake holder internal yang
berharga serta membantu mengembangkan iklim kerjasama dan kepercayaan bersama

Menciptakan iklim kerja yang harmonis

Seorang Tenaga Penddik dan Kependidikan merupakan salah satu hal yang berbeda namun
berkesinambungan. Dan masing masing sub memliki peran dan fungsinya masing masing,
yaitu:
1.

KEPALA SEKOLAH
1. sebuah sekolah dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon.
2. Kepala Sekolah mempunyai tugas pokok memimpin, mendidik, mengkoordinasikan,
membina, dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan pembelajaran di bidang pendidikan
tingkat menengah pertama.
3. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada poin (2), Kepala Sekolah
mempunyai fungsi :
1. Perumus kebijakan teknis di bidang pendidikan menengah pertama ;
2. Penyelenggara pelaksanaan kegiatan pembelajaran di bidang pendidikan tingkat
menengah pertama ;

3. Pelaksanaan urusan administrasi ketatausahaan


4. Pelaksana evaluasi dan pelaporan kegiatan pendidikan
5. Dalam melaksanakan tugas pokok, Kepala Sekolah mempunyai uraian tugas :

Menyusun rencana dan program kerja Sekolah ;

Membantu Kepala Dinas Pendidikan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di


tingkat sekolah menengah pertama.

Memimpin, mengkoordinasi, mengendalikan dan mengawasi kegiatan sekolah ;

Memberikan informasi mengenai perkembangan penyelenggaraan kegiatan sekolah.

Melaksanakan koordinasi dengan Satuan Kerja terkait dalam rangka kelancaran


pelaksanaan kegitan pembelajaran ;

Mengatur dan melaksanakan kegiatan pembelajaran ;

Melaksanakan kegiatan administrasi Sekolah ;

Melaksanakan kegiatan supervisi dalam kegiatan pembelajaran ;

Mendorong kegiatan sebagai inovator ;

Mendorong para tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai
tugas dan fungsinya ;

Memberdayakan potensi masyarakat;

Melakukan pembinaan kepada tenaga fungsional guru dan tenaga administrasi dalam
rangka profesionalisme kerja;

Melaksanakan pembinaan dan pengembangan kegiatan kesiswaan;

Melaksanakan kegiatan pengelolaan urusan ketatausahaan, keuangan, kepegawaian,


sarana dan prasarana;

Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk bahan
penetapan kebijakan lebih lanjut;

Melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan Sekolah;

Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pendidikan.

2. WKS KURIKULUM
1. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan
2. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran
3. Mengatur penyusunan program pengajaran (program semester, program satuan pelajaran,
dan persiapan mengajar, penjabaran dan penyesuaian kurikulum ).
4. Mengatur pelaksanaan kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler
5. Mengatur pelaksanaan program penilaian kriteria kenaikan kelas, kriteria kelulusan, dan
laporan kemajuan belajar siswa, serta pembagian rapor dan Ijazah.
6. Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan
7. Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar
8. Mengatur pengembangan MGMP dan koordinator mata pelajaran
9. Mengatur mutasi siswa
10. Melakukan supervisi administrasi dan akademis, menyusun lapora
3. WKS KESISWAAN
1. Mengatur program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling
2. Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7K ( keamanan, kebersihaan, ketertiban,
keindahan, kekeluargaan, kerindangan dan kesehatan ).
3. Mengatur dan membina program kegiatan OSIS meliputi Kepramukaan, Palang Merah
Remaja (PMR), Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),
Patroli Keamanan Sekolah (PKS), Paskibra.
4. Mengatur program pesantren kilat
5. Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah

6. Menyelenggarakan cerdas cermat, olahraga prestasi


7. Menyeleksi calon untuk diusulkan mendapat beasiswa
4. WKS SARANA PRASARANA
1. Merencanakan kebutuhan sarana prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar.
2. Merencanakan program pengadaannya.
3. Mengatur pemanfaatan sarana prasarana
4. Mengelola perawatan, perbaikan, dan pengisian
5. Mengatur pembakuannya
6. Menyusun laporan

1. 5. WKS HUMAS ( HUBUNGAN MASYARAKAT )

1. Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan Komite Sekolah dan peran Komite
Sekolah.
2. Menyelenggarakan bakti sosial, karyawisata.
3. Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di sekolah (Gebyar Pendidikan)
4. Menyusun laporan

1. 6. KEPALA TATA USAHA

1. Kepala Tata Usaha adalah unsur staf yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Sekolah.
2. Kepala Tata Usaha mempunyai tugas pokok membantu Kepala Sekolah di bidang
admministrasi ketatausahaan.

3. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud poin (2), Kepala Tata Usaha
mempunyai uraian tugas:
1. Membantu Kepala Sekolah dalam menyusun program kerja.
2. Melaksanakan kegiatan urusan ketatausahaan Sekolah;
3. Melaksanakan penerimaan dan pendistribusian di bidang ketatausahaan.
d. Melaksanakan pengadministrasian surat keluar dan masuk;
1. Menyimpan, mengatur dan memelihara arsip sekolah;
2. Melaksanakan pengurusan rumah tangga dan perjalanan dinas;
3. Melaksanakan pemeliharaan gedung, peralatan, halaman, ketertiban dan keamanan
Sekolah;
4. Merencanakan keperluan peralatan dan menyiapkan kelengkapan keperluan rapat;
5. Melaksanakan inventarisasi barang.
6. Merencanakan kebutuhan dan pelaksanaan administrasi keuangan.
7. Melaksanakan administrasi kepegawaian.
8. Membantu Kepala Sekolah melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan.
9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sekolah sesuai dengan kewenangan
bidang tugasnya.
7.

GURU

Guru bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Uraian Tugas Guru :
1. Merencanakan pembelajaran
Guru wajib membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada awal tahun atau awal
semester, sesuai dengan rencana kerja sekolah. Kegiatan penyusunan RPP ini diperkirakan
berlangsung selama 2 (dua) minggu atau 12 hari kerja. Kegiatan ini dapat diperhitungkan sebagai
kegiatan tatap muka.
2. Melaksanakan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan dimana terjadi interaksi edukatif antara peserta didik
dengan guru, kegiatan ini adalah kegiatan tatap muka yang sebenarnya. Guru melaksanakan tatap
muka atau pembelajaran dengan tahapan kegiatan berikut.
1. Kegiatan awal tatap muka

Kegiatan awal tatap muka antara lain mencakup kegiatan pengecekan dan atau penyiapan
fisik kelas, bahan pelajaran, modul, media, dan perangkat administrasi.

Kegiatan awal tatap muka dilakukan sebelum jadwal pelajaran yang ditentukan , bisa
sesaat sebelum jadwal waktu atau beberapa waktu sebelumnya tergantung masalah yang
perlu disiapkan.

Kegiatan awal tatap muka diperhitungkan setara dengan 1 jam pelajaran.

1. Kegiatan tatap muka

Dalam kegiatan tatap muka terjadi interaksi edukatif antara peserta didik dengan guru
dapat dilakukan secara face to face atau menggunakan media lain seperti video, modul
mandiri, kegiatan observasi/ekplorasi.

Kegiatan tatap muka atau pelaksanaan pembelajaran yang dimaksud dapat dilaksanakan
antara lain di ruang teori/kelas, laboratorium, studio, bengkel, atau di luar ruangan.

Waktu pelaksanaan atau beban kegiatan pelaksanaan pembelajaran atau tatap muka sesuai
dengan durasi waktu yang tercantum dalam struktur kurikulum sekolah.

1. Membuat resume proses tatap muka

Resume merupakan catatan yang berkaitan dengan melaksanakan tatap muka yang telah
dilaksanakan. Catatan tersebut dapat merupakan refleksi, rangkuman, dan rencana tindak
lanjut.

Penyusunan resume dapat dilaksanakan di ruang guru atau ruang lain yang disediakan di
sekolah dan dilaksanakan setelah kegiatan tatap muka.

Kegiatan resume proses tatap muka diperhitungkan setara dengan 1 jam pelajaran.

3. Menilai Hasil Pembelajaran


Menilai hasil pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,
dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara

sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna untuk menilai
peserta didik maupun dalam pengambilan keputusan lainnya.
Pelaksanaan penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes. Penilaian non tes dapat
dibagi menjadi pengamatan dan pengukuran sikap serta penilaian hasil karya dalam bentuk
tugas, proyek fisik, atau produk jasa.
a)

Penilaian dengan tes

Tes dilakukan secara tertulis atau lisan, dalam bentuk ujian akhir semester, tengah
semester atau ulangan harian, dilaksanakan sesuai kalender akademik atau jadwal yang
telah ditentukan.

Tes tertulis dan lisan dilakukan di dalam kelas.

Penilaian hasil test, dilakukan di luar jadwal pelaksanaan test, dilakukan di ruang guru
atau ruang lain.

Penilaian test tidak dihitung sebagai kegiatan tatap muka karena waktu pelaksanaan tes
dan penilaiannya menggunakan waktu tatap muka

b)

Penilaian non tes berupa pengamatan dan pengukuran sikap.

Pengamatan dan pengukuran sikap dilaksanakan oleh semua guru sebagai bagian tidak
terpisahkan dari proses pendidikan, untuk melihat hasil pendidikan yang tidak dapat
diukur lewat test tertulis atau lisan.

pada jadwal yang ditentukan, dan atau di luar kelas.

Pengamatan dan pengukuran sikap, dilaksanakan di luar jadual pembelajaran atau tatap
muka yang resmi, dikategorikan sebagai kegiatan tatap muka.

c)

Penilaian non tes berupa penilaian hasil karya.

Hasil karya siswa dalam bentuk tugas, proyek dan atau produk, portofolio, atau bentuk
lain dilakukan di ruang guru atau ruang lain dengan jadwal tersendiri.

guru mengingat cara penyampaian informasi dari siswa yang belum sempurna.

Penilaian hasil karya ini dapat dikategorikan sebagai kegiatan tatap muka, dengan beban
yang berbeda antara satu mata pelajaran dengan yang lain. Tidak tertutup kemungkinan
ada mata pelajaran yang nilai beban non tesnya sama dengan nol.

1. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian.

2. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.


3. Mengisi daftar nilai siswa
4. Membimbing dan Melatih Peserta Didik.
Membimbing dan melatih peserta didik dibedakan menjadi tiga yaitu membimbing atau melatih
peserta didik dalam pembelajaran, intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
a)

Bimbingan dan latihan pada kegiatan pembelajaran.

Bimbingan dan latihan pada kegiatan pembelajaran adalah bimbingan dan latihan yang dilakukan
menyatu dengan proses pembelajaran atau tatap muka di kelas.
b)

Bimbingan dan latihan pada kegiatan intrakurikuler

Bimbingan kegiatan intrakurikuler terdiri dari remedial dan pengayaan pada mata
pelajaran yang diampu guru.

Kegiatan remedial merupakan kegiatan bimbingan dan latihan kepada peserta didik yang
belum menguasai kompetensi yang harus dicapai.

Kegiatan pengayaan merupakan kegiatan bimbingan dan latihan kepada peserta didik
yang telah mencapai kompetensi.

Pelaksanaan bimbingan dan latihan intrakurikuler dilakukan dalam kelas pada jadwal
khusus, disesuaikan kebutuhan, tidak harus dilaksanakan dengan jadwal tetap setiap
minggu.

Beban kerja intrakurikuler sudah masuk dalam beban kerja tatap muka.

c)

Bimbingan dan latihan dalam kegitan ekstrakurikuler.

Ekstrakurikuler bersifat pilihan dan wajib diikuti peserta didik,

Dapat disetarakan dengan mata pelajaran wajib lainnya,

Pelaksanan ekstrakurikuler dilakukan dalam kelas dan atau ruang/tempat lain sesuai
jadwal mingguan yang telah ditentukan dan biasanya dilakukan pada sore hari,

Jenis kegiatan ekstrakurikuler antara lain adalah,

1. Pramuka
2. Olimpiade/Lomba Kompetensi Siswa

3. Olahraga
4. Kesenian
5. Karya Ilmiah Remaja
6. Kerohanian
7. Paskibra
8. Pecinta Alam
9. PMR
10. Jurnalistik/Fotografi
11. UKS
12. dan sebagainya
13. Membuat alat pelajaran/alat peraga
14. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni.
15. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum.
16. Melaksanakan Tugas Tambahan
Tugas-tugas tambahan guru dapat dikelompokan menjadi 2 (dua) kategori yaitu tugas struktural
dan tugas khusus.
1. Tugas tambahan struktural

Tugas tambahan struktural sesuai dengan ketentuan tentang struktur organisasi sekolah.

1. Tugas tambahan khusus

Tugas tambahan khusus hanya berlaku pada jenis sekolah tertentu, untuk menangani
masalah khusus yang belum diatur dalam peraturan yang mengatur organisasi sekolah.

1. Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi tanggungjawabnya.


2. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa
3. Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran

4. Mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang pratikum.


5. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya.
8. WALI KELAS
Wali kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Pengelolaan kelas
2. Penyelenggaraan administrasi kelas meliputi :
1. Denah tempat duduk siswa
2. Papan absensi siswa
3. Daftar pelajaran kelas
4. Daftar piket kelas
5. Daftar absensi siswa
6. Buku kegiatan pembelajaran/buku kelas
7. Tata tertib kelas
8. Grafik absensi siswa di kelas
9. Penyusunan/pembuatan statistik bulanan siswa
10. Pengisian daftar kumpulan nilai siswa (legger)
11. Pembuatan catatan khusus tentang siswa
12. Pencatatan mutasi siswa
13. Pengisian Buku Laporan Penilaian Hasil Belajar
14. Pembagian Buku Laporan Penilaian Hasil Belajar
9.

GURU BK

Bimbingan dan konseling membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling

2. Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi
oleh siswa tentang kesulitan belajar.
3. Memberikan layanan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi dalam kegiatan
belajar.
4. Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam, memperoleh gambaran
tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai.
5. Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling
6. Menyusun statistik hasil penilaian bimbingan dan konseling
7. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar
8. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling
9. Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling.
10. PUSTAKAWAN SEKOLAH
Pustakawan sekolah membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektronika
2. Pengurusan pelayanan perpustakaan
3. Perencanaan pengembangan perpustakaan
4. Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku/bahan pustaka/media elektronika.
5. Inventarisasi dan pengadministrasian buku-buku/bahan pustaka/media elektronika.
6. Melakukan layanan bagi siswa, guru, dan tenaga kependidikan lainnya, serta masyarakat
7. Penyimpanan buku-buku/bahan pustaka/media elektronika.
8. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala.
11. LABORAN
Pengelola laboratorium membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium
2. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium

3. Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium


4. Memelihara dan perbaikan alat-alat laboratorium
5. Inventarisasi dan pengadministrasian peminjaman alat-alat laboratorium.
6. Menyusun laporan pelaksanan kegiatan laboratorium.
12. WAWASAN WIYATAMANDALA
Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif sebagai kegiatan pendidikan yang meliputi:
1. Keamanan
: Pagar sekolah , kunci pagar/ruangan, petugas khusus, optimalisasi
piket siswa di tiap kelas.
2. Kebersihan

: Seluruh ruangan dan halaman sekolah serta Mushola.

3. Ketertiban
: Penegakan tata tertib sekolah, memfasilitasi administrasi guru piket,
administrasi kelas/KBM.
4. Keindahan

Penataan ruangan, halaman sekolah, halaman depan tiap sekolah.

5. Kekeluargaan

Mengatur jadual/acara kekeluargaan/arisan.

6. Kerindangan

Pemeliharaan dan perawatan tanaman.

7. Kesehatan
ringan.

: Kerjasama dengan PMI, instansi terkait, pengadaan obat-obatan

13. TEKNISI MEDIA


Teknisi media membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Merencanakan pengadaan alat-alat media ;
2. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan media ;
3. Menyusun program kegiatan teknisi media ;
4. Mengatur penyimpanan, pemeliharaan dan perbaikan alat-alat media ;
5. Inventarisasi dan pengadministrasian alat-alat media ;
6. Menyusun laporan pemanfaatan alat-alat media.
14. KOMITE SEKOLAH

No Peran Komite Sekolah


Fungsi Komite Sekolah
1. Pemberi pertimbangan (advisory) 1.1. Memberikan masukan, pertimbangan,
dan rekomendasi kepada satuan
pendidikan mengenai : (1) kebijakan dan
program pendidikan, (2) RAPBS, (3)
kriteria kinerja satuan pendidikan, (4)
kriteria tenaga kependidikan, (5) kriteria
fasilitas pendidikan, dan (6) hal-hal lain
yang terkait dengan pendidikan.
2. Pendukung (supporting)
2.1. Mendorong orangtua dan
masyarakat untuk berpartisipasi dalam
pendidikan
2.2. Menggalang dana masyarakat dalam
rangka pembiayaan penyelenggara
pendidikan.
2.3. Mendorong tumbuhnya perhatian
dan komitmen masyarakat terhadap
penyelenggaraan pendidikan yang
bermutu.
3.

Pengontrol (controlling)

4.

Mediator

3.1. Melakukan evaluasi dan pengawasan


terhadap kebijakan, program,
penyelenggaraan, dan keluaran
pendidikan.
4.1. Melakukan kerjasama dengan
masyarakat
4.2. Menampung dan menganalisis
aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai
kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh
masyarakat.

15. GURU PIKET


1. Bertanggungjawab agar Kegiatan Belajar Mengajar tertib, aman dan lancar.
2. Memfasilitasi :

2.1 Guru yang berhalangan hadir.


2.2 Siswa yang pulang sekolah sebelum waktunya.
1. Bekerja sama dengan Satpam dan guru BK mendata siswa kesiangan dan menentukan
langkah penindakannya.
2. Mengisi buku administrasi.
3. Minimal 1 (satu) kali mengelilingi lingkungan sekolah.
4. Melaporkan kepada Kepala Sekolah.
16. SATPAM
1. Hadir di sekolah pukul 06.30 WIB.
2. Mengarahkan :

Siswa kelas VIII menaruh sepeda di sebelah utara, kelas VII dan IX di sebelah selatan
halaman depan / belakang Pos Satpam.

Siswa kesiangan, di data, diberi peringatan / hukuman mendidik selanjutnya diserahkan


kepada Guru Piket dan Guru BK.

1. Mengatur tamu kedinasan.


4. Mengunci pintu arah ke warung waktu KBM dan membuka kunci waktu istirahat.
5. Mengatur lalu lintas saat siswa datang dan siswa pulang.
6. Mengatur agar pedagang di luar lingkungan sekolah tidak mengganggu arus siswa dan
arus lalu lintas.
7. Sidak di luar lingkungan sekolah.

BAB III
PENUTUP

A.kesimpulan
Berdasarkan dari problem atau pembahasan pada makalah ini, yang bertemakan Evaluasi Tenaga
Pendidik dan Kependidika, dapat ditarik kesmpulan sebagai berikut:

Seorang Tenaga Pendidik dan Kependidikan harus dapat mengetahui apa yang telah
menjadi tanggung jawabnya, tidak menyepelekan hak dan kewajiban yang telah
disepakati

Untuk mendapatkan atau menghasilkan tenaga Pendidik dan Kependidikan yang


berkualtas adabeberapa strategi yang mungkin dapat di terapkan, yaitu: Self Assessment
(Evaluasi diri), Perumusan Visi, Misi, dan Tujuan, Perenanaan, Pelaksanaan, Evalusi, dan
Pelaporan.

Dan seorang tenaga pendidi dan kependdikan hars bisa melaksanakan tugas dan
kewajibannya dengan benar dan penuh rasa tanggung jawab

B.Saran
Tenaga pendidik dan kependidikan haruslah memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi agar tidak
suka menyepelekan atau melepaskan tanggung jawabnya. Seorang tenaga pendidik harus mampu
bahkan harus bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas dirinya. Karena seorang yang bekerja

pada dunia Pendidkan sangat mendapat kedudukan d mata masyarakatluas. Oleh sebab itu
seorang tenaga pendidik dan kependidikan harus mampu meningkatkan kualtas diri agarmenjadi
seorang yang memliki mutu sebagai seorang tenaga pendidik dan kependidikan.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.zainalhakim.web.id/pengertian-evaluasi-menurut-para-ahli.html/05 November 2013


http://edutrial.wordpress.com/2012/05/05/pendidik-dan-tenaga-kependidikan/05/05/2013
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/195109141975011AYI_OLIM/Pendidik_dan_tenaga_kependidikanx.pdf

http://widyacatcil.blogspot.com/2012/06/tugas-poko-fungsipendidik-dan-tenaga.html/Rabu, 27 Juni 2012

_________

Makalah ini di buat oleh:


Okvita Wahyu Indriani
11.88203.067
PBI / B

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PGRI PACITAN
TAHUN AJARAN 2013

Anda mungkin juga menyukai