dan mengisi daftar hadir disekolah. Tapi sebagai pembimbing dan pendidik haruslah
menunjukkan perilaku positif terhadap peserta didiknya dan masyarakat luas.
A.Pengertian dan Manfaat Evaluasi Tenaga Pendidik
Evaluasi dan Penilaian Tenaga Pendidik dan Kependidikan merupakan suatu proses penilaian
atau pembinaan seorang pendidik. Evaluasi sendiri mempunyai arti secara singkat yaitu sebagai
proses mengumpulkan informasi untuk mengetahui pencapaian belajar kelas atau kelompok.
Hasil evaluasi diharapkan dapat mendorong guru untuk mengajar lebih baik dan mendorong
peserta didik untuk belajar lebih baik. Jadi, evaluasi memberikan informasi bagi kelas dan guru
untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.
Sedangkan Evaluasi menurut Griffin & Nix (1991) adalah judgment terhadap nilai atau
implikasi dari hasil pengukuran. Menurut definisi ini selalu didahului dengan kegiatan
pengukuran dan penilaian. Menurut Tyler (1950), evaluasi adalah proses penentuan sejauh mana
tujuan pendidikan telah tercapai. Astin (1993) mengajukan tiga butir yang harus dievaluasi agar
hasilnya dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Ketiga butir tersebut adalah masukan,
lingkungan sekolah, dan keluarannya. Selama ini yang dievaluasi adalah prestasi belajar peserta
didik, khususnya pada ranah kognitif saja. Ranah afektif jarang diperhatikan lembaga
pendidikan, walau semua menganggap hal ini penting, tetapi sulit untuk mengukurnya.
Sebagai Tenaga Pendidik dan Kependidikan seorang guru atau pun kepala sekola haruslah
bekerja dengan baik dan sesuai denga profesi yang merekageluti. Sseorang Tenaga pendidik dan
Kependidikan merupakan factor utama dalam perkembangan dan keberhasian suatu system
pembelajaran. Apabila seorang Tenaga Pendidik dan Kependidikan tidak bekrja sesuai aturan
yang ada maka system pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik. Oleh karenanya, seorang
Tenaga Pendidik dan Kependidikan dituntut agar bisa menunjukkan keprofesionalan mereka,
bahkan jika perlu keprofesionalan tersebut ditingkatkan lagi, agar para Tenaga Pendidik dan
Kependidikan dapat di katanya seorang yang bermutu dan berkualitas.
Dalam pendidikan Tenaga Pendidik merupakan andalan dari sebuah system pembelajaran.
Tenaga pendidik adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk
menunjang penyelenggaraan pendidikan. Dimana dalam tenaga pendidik berfungsi atau bertugas
melaksanakan administrasi,pengelolaan,pengembangan,pengawasan, dan pelayanan teknis untuk
menunjang atau untuk mempermudah proses pendidikan pada satuan pendidikan.
Sedangkan pada posisinya Kependidikan adalah Tenaga kependidikan yang berkualifikasi
sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, instruktur serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan. Pendidik merupakan tenaga yang professional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan serta melakuakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi
Ruang lingkup tugas yang luas menuntut para pendidik dan tenaga kependidikan untuk mampu
melaksanakan aktifitasnya secara sistematis dan sistemik. Karena itu tidak heran kalau ada
tuntutan akan kompetensi yang jelas dan tegas yang dipersyaratkan bagi para pendidik, sematamata agar mereka mampu melaksanakan tugasnyadengan baik. Salah satu kompetensi yang harus
dimiliki oleh parapendidik jelas telah dirumuskan dalam pasal 24 ayat (1), (4), dan (5) PP No. 19
tahun 2005 tentang Standard Nasional Pendidikan. Dalam PP tersebut dinyatakan bahwa
pendidik harus memiliki kompetensi pedagogik, yaitu kemampuan mengelola pembelajaran
peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya.
B. Strategi Dalam Penerapan Evaluasi
Secara umum ada beberapa langkah strategi yang dapat diimplementasikan dalam upaya
mengembangkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan. Strategi tersebut
diantaranya adalah sebagai berikut :
Melakukan evaluasi diri melalui acara rapat dengan melakukan brain storming (curah pendapat)
yang diikuti oleh kepala sekolah, guru, seluruh staf, anggota komite, atau juga pihak yayasan,
misalnya kepala sekolah sebagai pimpinan rapat memulai dengan pertanyaan : perlukah kita
meningkatkan mutu?, Seperti apakah kondisi sekolah kita dalam hal mutu pada saat ini?,
mengapa sekolah kita tidak/belum bermutu?. Kegiatan evaluasi diri ini merupakan
refleksi/mawas diri untuk membangkitkan kesadaran/keprihatinan akan pentingnya pendidikan
yang bermutu, sehingga menimbulkan komitmen bersama untuk meningkatkan mutu (sense of
quality), serta merumuskan titik tolak (point of departure) bagi sekolah untuk mengembangkan
diri, terutama mutu
2. Perumusan Visi, Misi, dan Tujuan :
Perumusan visi dan misi serta tujuan merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk
menjelaskan kemana arah pendidikan yang ingin dituju oleh para pendiri/penyelenggara
pendidikan. Kepala sekolah bersama guru harus duduk bersama orang tua peserta didik, komite
sekolah, dan wakil masyarakat setempat untuk merumuskan kemana sekolah akan dibawa ke
masa depan yang harus sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam UU
Nomor 23 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. Perencanaan :
Sekolah harus membuat perencanaan yang teliti (mulai dari seberapa besar lingkup cakupan
kuantitatif dan kualitatif yang akan dikerjakan, waktu pelaksanaannya, sampai kepada perkiraan
biayanya) secara tertulis untuk menetapkan hal yang harus dilakukan, prosedurnya, serta metode
pelaksanaannya untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
4. Pelaksanaan :
1. Proses dimana dilakukan pengorganisasian, pengarahan/penggerakkan atau pemimpinan
dan kontrol/pengawasan serta evaluasi.
2. Pada tahap pelaksanaan akan terjawab bagaimana semua fungsi manajemen sebagai suatu
proses untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kerjasama dengan orang lain
dan dengan sumber daya yang ada dapat berjalan sebagaimana mestinya (efektif dan
efisien).
3. Proses kegiatan merealisasikan apa-apa yang telah direncanakan.
1. Evaluasi :
Evaluasi merupakan kegiatan yang penting untuk mengetahui kemajuan ataupun hasil yang
dicapai oleh sekolah di dalam melaksanakan fungsinya sesuai rencana yang telah dibuat sendiri
oleh masing-masing sekolah. Evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi menyeluruh menyangkut
pengelolaan semua bidang dalam satuan pendidikan, yaitu bidang teknis edukatif, bidang
ketenagaan, bidang keuangan, bidang sarana prasarana dan administrasi ketatalaksanaan sekolah.
1. Pelaporan :
Pelaporan merupakan pemberian atau penyampaian informasi tertulis dan resmi kepada berbagai
pihak yang berkepentingan (stake holders), mengenai aktifitas manajemen satuan pendidikan dan
hasil yang dicapai dalam kurun waktu tertentu berdasarkan rencana dan aturan yang telah
ditetapkan sebagai bentuk pertanggung jawaban atas tugas dan fungsi yang diemban oleh satuan
pendidikan tersebut.
Mengembangkan system kerja dengan kinerja tinggi yang meliputi prosedur perekrutan
dan seleksi yang ketat, system kompensasi dan insentif yang disesuaikan dengan kinerja,
pengembangan manajeman serta aktivitas latihan yang terkait dengan kebutuhan
organisasi dan individu
Seorang Tenaga Penddik dan Kependidikan merupakan salah satu hal yang berbeda namun
berkesinambungan. Dan masing masing sub memliki peran dan fungsinya masing masing,
yaitu:
1.
KEPALA SEKOLAH
1. sebuah sekolah dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon.
2. Kepala Sekolah mempunyai tugas pokok memimpin, mendidik, mengkoordinasikan,
membina, dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan pembelajaran di bidang pendidikan
tingkat menengah pertama.
3. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada poin (2), Kepala Sekolah
mempunyai fungsi :
1. Perumus kebijakan teknis di bidang pendidikan menengah pertama ;
2. Penyelenggara pelaksanaan kegiatan pembelajaran di bidang pendidikan tingkat
menengah pertama ;
Mendorong para tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai
tugas dan fungsinya ;
Melakukan pembinaan kepada tenaga fungsional guru dan tenaga administrasi dalam
rangka profesionalisme kerja;
Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk bahan
penetapan kebijakan lebih lanjut;
2. WKS KURIKULUM
1. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan
2. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran
3. Mengatur penyusunan program pengajaran (program semester, program satuan pelajaran,
dan persiapan mengajar, penjabaran dan penyesuaian kurikulum ).
4. Mengatur pelaksanaan kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler
5. Mengatur pelaksanaan program penilaian kriteria kenaikan kelas, kriteria kelulusan, dan
laporan kemajuan belajar siswa, serta pembagian rapor dan Ijazah.
6. Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan
7. Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar
8. Mengatur pengembangan MGMP dan koordinator mata pelajaran
9. Mengatur mutasi siswa
10. Melakukan supervisi administrasi dan akademis, menyusun lapora
3. WKS KESISWAAN
1. Mengatur program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling
2. Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7K ( keamanan, kebersihaan, ketertiban,
keindahan, kekeluargaan, kerindangan dan kesehatan ).
3. Mengatur dan membina program kegiatan OSIS meliputi Kepramukaan, Palang Merah
Remaja (PMR), Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),
Patroli Keamanan Sekolah (PKS), Paskibra.
4. Mengatur program pesantren kilat
5. Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah
1. Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan Komite Sekolah dan peran Komite
Sekolah.
2. Menyelenggarakan bakti sosial, karyawisata.
3. Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di sekolah (Gebyar Pendidikan)
4. Menyusun laporan
1. Kepala Tata Usaha adalah unsur staf yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Sekolah.
2. Kepala Tata Usaha mempunyai tugas pokok membantu Kepala Sekolah di bidang
admministrasi ketatausahaan.
3. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud poin (2), Kepala Tata Usaha
mempunyai uraian tugas:
1. Membantu Kepala Sekolah dalam menyusun program kerja.
2. Melaksanakan kegiatan urusan ketatausahaan Sekolah;
3. Melaksanakan penerimaan dan pendistribusian di bidang ketatausahaan.
d. Melaksanakan pengadministrasian surat keluar dan masuk;
1. Menyimpan, mengatur dan memelihara arsip sekolah;
2. Melaksanakan pengurusan rumah tangga dan perjalanan dinas;
3. Melaksanakan pemeliharaan gedung, peralatan, halaman, ketertiban dan keamanan
Sekolah;
4. Merencanakan keperluan peralatan dan menyiapkan kelengkapan keperluan rapat;
5. Melaksanakan inventarisasi barang.
6. Merencanakan kebutuhan dan pelaksanaan administrasi keuangan.
7. Melaksanakan administrasi kepegawaian.
8. Membantu Kepala Sekolah melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan.
9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sekolah sesuai dengan kewenangan
bidang tugasnya.
7.
GURU
Guru bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Uraian Tugas Guru :
1. Merencanakan pembelajaran
Guru wajib membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada awal tahun atau awal
semester, sesuai dengan rencana kerja sekolah. Kegiatan penyusunan RPP ini diperkirakan
berlangsung selama 2 (dua) minggu atau 12 hari kerja. Kegiatan ini dapat diperhitungkan sebagai
kegiatan tatap muka.
2. Melaksanakan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan dimana terjadi interaksi edukatif antara peserta didik
dengan guru, kegiatan ini adalah kegiatan tatap muka yang sebenarnya. Guru melaksanakan tatap
muka atau pembelajaran dengan tahapan kegiatan berikut.
1. Kegiatan awal tatap muka
Kegiatan awal tatap muka antara lain mencakup kegiatan pengecekan dan atau penyiapan
fisik kelas, bahan pelajaran, modul, media, dan perangkat administrasi.
Kegiatan awal tatap muka dilakukan sebelum jadwal pelajaran yang ditentukan , bisa
sesaat sebelum jadwal waktu atau beberapa waktu sebelumnya tergantung masalah yang
perlu disiapkan.
Dalam kegiatan tatap muka terjadi interaksi edukatif antara peserta didik dengan guru
dapat dilakukan secara face to face atau menggunakan media lain seperti video, modul
mandiri, kegiatan observasi/ekplorasi.
Kegiatan tatap muka atau pelaksanaan pembelajaran yang dimaksud dapat dilaksanakan
antara lain di ruang teori/kelas, laboratorium, studio, bengkel, atau di luar ruangan.
Waktu pelaksanaan atau beban kegiatan pelaksanaan pembelajaran atau tatap muka sesuai
dengan durasi waktu yang tercantum dalam struktur kurikulum sekolah.
Resume merupakan catatan yang berkaitan dengan melaksanakan tatap muka yang telah
dilaksanakan. Catatan tersebut dapat merupakan refleksi, rangkuman, dan rencana tindak
lanjut.
Penyusunan resume dapat dilaksanakan di ruang guru atau ruang lain yang disediakan di
sekolah dan dilaksanakan setelah kegiatan tatap muka.
Kegiatan resume proses tatap muka diperhitungkan setara dengan 1 jam pelajaran.
sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna untuk menilai
peserta didik maupun dalam pengambilan keputusan lainnya.
Pelaksanaan penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes. Penilaian non tes dapat
dibagi menjadi pengamatan dan pengukuran sikap serta penilaian hasil karya dalam bentuk
tugas, proyek fisik, atau produk jasa.
a)
Tes dilakukan secara tertulis atau lisan, dalam bentuk ujian akhir semester, tengah
semester atau ulangan harian, dilaksanakan sesuai kalender akademik atau jadwal yang
telah ditentukan.
Penilaian hasil test, dilakukan di luar jadwal pelaksanaan test, dilakukan di ruang guru
atau ruang lain.
Penilaian test tidak dihitung sebagai kegiatan tatap muka karena waktu pelaksanaan tes
dan penilaiannya menggunakan waktu tatap muka
b)
Pengamatan dan pengukuran sikap dilaksanakan oleh semua guru sebagai bagian tidak
terpisahkan dari proses pendidikan, untuk melihat hasil pendidikan yang tidak dapat
diukur lewat test tertulis atau lisan.
Pengamatan dan pengukuran sikap, dilaksanakan di luar jadual pembelajaran atau tatap
muka yang resmi, dikategorikan sebagai kegiatan tatap muka.
c)
Hasil karya siswa dalam bentuk tugas, proyek dan atau produk, portofolio, atau bentuk
lain dilakukan di ruang guru atau ruang lain dengan jadwal tersendiri.
guru mengingat cara penyampaian informasi dari siswa yang belum sempurna.
Penilaian hasil karya ini dapat dikategorikan sebagai kegiatan tatap muka, dengan beban
yang berbeda antara satu mata pelajaran dengan yang lain. Tidak tertutup kemungkinan
ada mata pelajaran yang nilai beban non tesnya sama dengan nol.
Bimbingan dan latihan pada kegiatan pembelajaran adalah bimbingan dan latihan yang dilakukan
menyatu dengan proses pembelajaran atau tatap muka di kelas.
b)
Bimbingan kegiatan intrakurikuler terdiri dari remedial dan pengayaan pada mata
pelajaran yang diampu guru.
Kegiatan remedial merupakan kegiatan bimbingan dan latihan kepada peserta didik yang
belum menguasai kompetensi yang harus dicapai.
Kegiatan pengayaan merupakan kegiatan bimbingan dan latihan kepada peserta didik
yang telah mencapai kompetensi.
Pelaksanaan bimbingan dan latihan intrakurikuler dilakukan dalam kelas pada jadwal
khusus, disesuaikan kebutuhan, tidak harus dilaksanakan dengan jadwal tetap setiap
minggu.
Beban kerja intrakurikuler sudah masuk dalam beban kerja tatap muka.
c)
Pelaksanan ekstrakurikuler dilakukan dalam kelas dan atau ruang/tempat lain sesuai
jadwal mingguan yang telah ditentukan dan biasanya dilakukan pada sore hari,
1. Pramuka
2. Olimpiade/Lomba Kompetensi Siswa
3. Olahraga
4. Kesenian
5. Karya Ilmiah Remaja
6. Kerohanian
7. Paskibra
8. Pecinta Alam
9. PMR
10. Jurnalistik/Fotografi
11. UKS
12. dan sebagainya
13. Membuat alat pelajaran/alat peraga
14. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni.
15. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum.
16. Melaksanakan Tugas Tambahan
Tugas-tugas tambahan guru dapat dikelompokan menjadi 2 (dua) kategori yaitu tugas struktural
dan tugas khusus.
1. Tugas tambahan struktural
Tugas tambahan struktural sesuai dengan ketentuan tentang struktur organisasi sekolah.
Tugas tambahan khusus hanya berlaku pada jenis sekolah tertentu, untuk menangani
masalah khusus yang belum diatur dalam peraturan yang mengatur organisasi sekolah.
GURU BK
Bimbingan dan konseling membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling
2. Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi
oleh siswa tentang kesulitan belajar.
3. Memberikan layanan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi dalam kegiatan
belajar.
4. Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam, memperoleh gambaran
tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai.
5. Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling
6. Menyusun statistik hasil penilaian bimbingan dan konseling
7. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar
8. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling
9. Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling.
10. PUSTAKAWAN SEKOLAH
Pustakawan sekolah membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektronika
2. Pengurusan pelayanan perpustakaan
3. Perencanaan pengembangan perpustakaan
4. Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku/bahan pustaka/media elektronika.
5. Inventarisasi dan pengadministrasian buku-buku/bahan pustaka/media elektronika.
6. Melakukan layanan bagi siswa, guru, dan tenaga kependidikan lainnya, serta masyarakat
7. Penyimpanan buku-buku/bahan pustaka/media elektronika.
8. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala.
11. LABORAN
Pengelola laboratorium membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium
2. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium
3. Ketertiban
: Penegakan tata tertib sekolah, memfasilitasi administrasi guru piket,
administrasi kelas/KBM.
4. Keindahan
5. Kekeluargaan
6. Kerindangan
7. Kesehatan
ringan.
Pengontrol (controlling)
4.
Mediator
Siswa kelas VIII menaruh sepeda di sebelah utara, kelas VII dan IX di sebelah selatan
halaman depan / belakang Pos Satpam.
BAB III
PENUTUP
A.kesimpulan
Berdasarkan dari problem atau pembahasan pada makalah ini, yang bertemakan Evaluasi Tenaga
Pendidik dan Kependidika, dapat ditarik kesmpulan sebagai berikut:
Seorang Tenaga Pendidik dan Kependidikan harus dapat mengetahui apa yang telah
menjadi tanggung jawabnya, tidak menyepelekan hak dan kewajiban yang telah
disepakati
Dan seorang tenaga pendidi dan kependdikan hars bisa melaksanakan tugas dan
kewajibannya dengan benar dan penuh rasa tanggung jawab
B.Saran
Tenaga pendidik dan kependidikan haruslah memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi agar tidak
suka menyepelekan atau melepaskan tanggung jawabnya. Seorang tenaga pendidik harus mampu
bahkan harus bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas dirinya. Karena seorang yang bekerja
pada dunia Pendidkan sangat mendapat kedudukan d mata masyarakatluas. Oleh sebab itu
seorang tenaga pendidik dan kependidikan harus mampu meningkatkan kualtas diri agarmenjadi
seorang yang memliki mutu sebagai seorang tenaga pendidik dan kependidikan.
DAFTAR PUSTAKA
_________