Anda di halaman 1dari 14

NAMA : AMELISA

NIM : 193030213046

 Berdasarkan diskusi di google classroom berikut beberapa hal yang perlu


ditelusuri, kemudian silahkan anda jawab dan tuliskan sumber jawaban anda.

Bagaimana meningkatkan kompetensi yang mudah dan baik untuk anak usia dini?

JAWABAN:.
Ada beberapa cara meningkatkan kompetensi yaitu :
1. Memberikan gambaran tentang pembelajaran yang aktif dan menyenangkan bagi
anak
2. Memberikan contoh pengembangan kegiatan berdasarkan tema
3. Memberikan contoh kegiatan yang aktif sehingga menarik perhatian anak.
Ada juga cara yang mudah dan baik untuk anak, Active learning (belajar aktif)
pada dasarnya untuk memperkuat dan memperlancar stimulus dan respons anak
didik dalam pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi hal yang
menyenangkan, tidak menjadi hal yang membosankan bagi mereka.

Sumber :
https://media.neliti.com/media/publications/168632-ID-meningkatkan-
kompetensi-pendidik-paud-me.pdf
Bagaimana seorang guru harus lebih mengetahui tentang ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK), baik sebagai  materi ajar maupun pembelajaran dimana seorang
guru dituntut meningkatkan dan menyesuaikan kompetensinya agar mampu
mengembangkan dan menyajikan materi pelajaran yang aktual dengan
menggunakan berbagai pendekatan, metode, dan teknlogi pembelajaran terkini.
Hanya dengan cara itu guru mampu menyelenggarakan pembelajaran yang berhasil
mengantarkan peserta didik memasuki dunia kehidupan sesuai dengan kebutuhan
dan tantangan pada zamannya?

JAWABAN:
Yaitu, beberapa prinsip peningkatan kompetensi guru yaitu prinsip umum dan
prinsip khusus. Secara umum program peningkatan kompetensi guru
diselenggarakan dengan menggunakan prinsip-prinsip seperti demokratis dan
berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia,
nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa, satu kesatuan yang
sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna, suatu proses pembudayaan dan
pemberdayaan guru yang berlangsung sepanjang hayat, memberi keteladanan,
membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas guru dalam proses
pembelajaran. Memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta
dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan. Secara khusus
program peningkatan kompetensi guru diselenggarakan dengan menggunakan
prinsip-prinsip seperti ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, aktual dan
kontekstual, fleksibel, demokratis, obyektif, komprehensif, memandirikan,
profesional, bertahap, berjenjang, berkelanjutan, efektif, dan efisien.

Sumber :
http://deswitamaharanietikadanprofesi.blogspot.com/2018/02/esensi-
prinsip-peningkatan-kompetensi.html
Apa yang dimaksud dengan menyikapi standar keilmuan yang dimiliki guru menjadi
tidak memadai untuk mengajarkan bidang studi yang menjadi tugasnya. Bahkan
tidak sedikit guru yang sarjana, namun tidak berlatar belakang sarjana pendidikan
sehingga "bermasalah" dalam aspek pedagogik?

JAWABAN:
Yaitu, Fakta di tahun 2016, kualitas pendidikan di Indonesia berada di peringkat ke-
62 dari 69 negara. Hal ini menjadi cermin konkret akan kualitas dan kuantitas guru
di Indonesia. Maka harus ada langkah serius untuk membenahi kualitas guru.
Karena nyatanya, tidak sedikit guru yang hari ini tetap saja menjalankan proses
belajar-mengajar dengan pola "top-down". Guru seolah berada "di atas" dan siswa
berada "di bawah", guru bertindak sebagai subjek dan siswa sebagai objek belajar.
Guru merasa berkuasa untuk "membentuk" siswanya. Ibaratnya, guru menjadi
"teko" dan siswa sebagai "gelas" sehingga siswa berstatus hanya menerima apapun
yang dituangkan guru. Siswa tidak diajarkan untuk mengeksplorasi kemampuan
dirinya. Siswa hanya bisa disuruh tanpa diajarkan untuk mengenal dirinya lalu
mampu bertahan hidup.
Belajar bukanlah proses untuk menjadikan siswa sebagai "ahli" pada mata
pelajaran tertentu. Siswa lebih membutuhkan "pengalaman" dalam belajar, bukan
"pengetahuan". Karena itu, kompetensi guru menjadi syarat utama tercapainya
kualitas belajar yang baik. Guru yang kompeten akan "meniadakan" problematika
belajar akibat kurikulum. Kompetensi guru harus berpijak pada kemampuan dalam
mengajarkan materi pelajaran secara menarik, inovatif, dan kreatif yang mampu
membangkitkan gairah siswa dalam belajar.
Maka, hari ini sangat dibutuhkan guru-guru yang mampu mengubah kurikulum
menjadi unit pelajaran yang mampu menembus ruang-ruang kelas. Kelas sebagai
ruang sentral interaksi guru dan siswa harus menyenangkan. Guru tidak butuh
kurikulum yang mematikan kreativitas. Seharusnya, guru menjadi sosok yang tidak
dominan di dalam kelas. Guru bukan orang yang tahu segalanya. Guru bukan
pendidik yang berbasis kunci jawaban. Tapi, guru penuntun siswa agar tahu bidang
pelajaran yang paling disukainya.

Sumber :
https://news.detik.com/kolom/d-3741162/mengkritisi-kompetensi-guru
Mengapa menurunnya mutu pendidikan akan berdampak pada kualitas kelulusan
dan mengapa rekrutmen guru yang tidak efektif?

JAWABAN:
Karena di saat kesejahteraan guru mulai meningkat melalui pemberian Tunjangan
Profesi Guru (TPG), mengapa justru mutu guru dan pendidikan nasional menurun?
Jika guru disalahkan, tentu mereka akan menolaknya karena mereka justru sudah
mengantongi sertifikat pendidik yang notabene menjadi bukti legal sebagai guru
profesional. Lalu, di manakah kita bisa menemukan letak kesalahan itu agar dapat
segera dibenahi sehingga penurunan kualitas itu dapat ditekan.
Ada tiga faktor yang menjadi penyebab rendahnya mutu guru sekarang. Ketiga
faktor itu adalah kesalahan metode rekrutmen guru, kemiskinan pendidikan dan
pelatihan, dan ketiadaan jaminan karier. Pertama, metode rekrutmen guru yang
salah kaprah. Sejak diberlakukannya otonomi daerah, rekrutmen guru PNS menjadi
kewenangan daerah. Kebijakan ini berpotensi negatif terhadap menurunnya
kualitas guru.
Saat ini, pemerintah berada di persimpangan jalan untuk mengatasi permasalahan
guru yang termasuk Kategori 2 (K2). Guru-guru K2 rerata memiliki masa kerja
puluhan tahun sehingga kisaran usianya tentu berada pada usia kurang produktif.
Dilema itu bermula karena pemerintah pernah menjanjikan bahwa guru-guru K2
akan diperhatikan nasibnya. Bentuk perhatian itu terlihat pada upaya rencana
penerapan Pegawai Pemerintah Kontrak (PPK) atau sejenisnya. Pada sisi lain,
pemerintah memerlukan PNS Guru baru untuk menggantikan pegawai yang
memasuki usia pensiun. Terjadinya dualisme model rekrutmen ini mau tak mau
tentu akan mempengaruhi kualitas pendidikan.

Sumber :
https://www.kompasiana.com/johanmenulisbuku/
55484f54547b61e50d2523f8/mengapa-mutu-guru-indonesia-rendah
Mengapa guru harus meningkatan kompetensinya?

JAWABAN:
Yaitu adalah kumpulan pengetahuan, prilaku, dan keterampilan yang harus dimiliki
guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan yang tinggi.

Sumber :
http://nurulzullaeqa.blogspot.com/2014/06/pentingnya-peningkatan-
kompetensi-guru.html#:~:text=Seorang%20guru%20harus%20memiliki
%20kompetensi,lebih%20kompleks%20dari%20pada%20mengajar.
Apa yang dimaksud dengan, demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif
dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM), nilai keagamaan, nilai
kultural, dan kemajemukan bangsa?

JAWABAN:
Maksudnya adalah yaitu dalam UU ini penyelenggaraan pendidikan wajib
memegang beberapa prinsip , yakni pendidikan diselenggarakan secara demokratis
dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi
manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa dengan satu
kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna. Selain itu dalam
penyelenggaraan juga harus dalam suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat dengan memberi keteladanan,
membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran melalui mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung
bagi segenap warga masyarakat memberdayakan semua komponen masyarakat
melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan
pendidikan.

Sumber :
https://referensi.elsam.or.id/2014/11/uu-nomor-20-tahun-2003-
tentang-sistem-pendidikan-nasional/
Bagaimana cara penerapan, In-house training (IHT). Pelatihan dalam bentuk IHT
adalah pelatihan yang dilaksanakan secara internal di kelompok kerja guru, sekolah
atau tempat lain yang ditetapkan untuk menyelenggarakan pelatihan. Strategi
pembinaan melalui IHT dilakukan berdasarkan pemikiran bahwa sebagian
kemampuan dalam meningkatkan kompetensi dan karir guru tidak harus dilakukan
secara eksternal, tetapi dapat dilakukan oleh guru yang memiliki kompetensi yang
belum dimiliki oleh guru lain, dengan strategi ini diharapkan dapat lebih
menghemat waktu dan biaya?

JAWABAN:
Hemat Biaya Training– Biaya per peserta jadi lebih murah dibandingkan jika kita
mengirim guru ke tempat kursus.
Kami merekomendasikan jika memiliki lebih dari 4 orang untuk ikut training
sesuatu lebih baik memilih menggunakan In-house traing.
Hemat biaya Perjalanan guru tidak perlu membayar ongkos untuk datang ke lokasi
kursus. Disamping hemat biaya perjalanan, guru akan lebih banyak hemat waktu.
Pelatihan lebih fokus pada kebutuhan Tim – memungkinkan pelatihan menjadi lebih
terfokus pada subjek dan keterampilan khusus yang relevan dengan profesi guru.
Kursus yang dijadwalkan publik dan e-learning akan sering generik untuk karier.
Pembahasan pada training umum tidak membahas hal-hal spesifik kendala pada
tim guru.
Sumber :
https://www.britishenglishclass.com/blog/2018/06/07/keuntungan-
kerugian-in-house-traning/#:~:text=Hemat%20Biaya%20Training
%E2%80%93%20Biaya%20per,mengirim%20karyawan%20ke
%20tempat%20kursus.&text=Pelatihan%20lebih%20fokus%20pada
%20kebutuhan,yang%20relevan%20dengan%20bisnis%20Anda.
Bagaimana cara mengatasi, Siswa hanya terbekali dengan kompetensi yang sudah
usang atau lama, sehingga produk sistem pendidikan dan pembelajaran tidak siap
terjun ke dunia kehidupan nyata yang terus berubah?

JAWABAN:
Memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas
guru dalam proses pembelajaran. Komprehensif, dimana setiap guru dibina dan
dikembangkan profesi dan karirnya untuk mencapai kompetensi profesi dan kinerja
yang bermutu dalam memberikan layanan pendidikan dalam rangka membangun
generasi yang memiliki pengetahuan, kemampuan atau kompetensi, mampu
menjadi dirinya sendiri, dan dapat menjalani hidup bersama orang lain
Sumber :
https://ayudsblog.home.blog/2019/06/03/esensi-dan-prinsip-
peningkatan-kompetensi-dan-karir-guru-kinerja-guru-serta-jenis-
program-pendidikan-dan-latihan-diklat-guru/
Bagaimana jika guru mengajar di luar basiknya? Dan jika guru belum bisa
mengolah kelas secara kondusif, profesional atau tidak?

JAWABAN:
Hal ini jelas tidak seimbang dengan pengetahuan pendidik itu, karena basic nya
memang guru sejarah. Hal ini berdampak dan mempunyai pengaruh terhadap
peserta didik yaitu; Peserta Didik kurang memahami dan berpengetahuan luas
tentang mata pelajaran yang diberikan pendidik, berubahnya metode pembelajaran
cenderung kearah hanya sekedar memperhatikan tetapi peserta didik tidak
memahami apa yang disampaikan pendidik . Karena memang pada dasarnya jika
pendidik tidak mempunyai latar belakang bidang yang dipelajari dan tetap
mengajar walaupun banyak yang Ia pelajari, namun tetap saja kurangnya
pengetahuan pendidik ini berdampak kurang baik pada perkembangan
pengetahuan peserta didik itu sendiri, tidak luas dan berkembang secara
menyeluruh pada pembelajaran yang seharusnya dipelajari.
Dalam perspektif perubahan sosial, guru yang baik tidak saja harus mampu
melaksanakan tugas profesionalnya di dalam kelas, namun harus pula berperan
melaksanakan tugas-tugas pembelajaran di luar kelas atau di dalam masyarakat.
Hal tersebut sesuai pula dengan kedudukan mereka sebagai agent of change yang
berperan sebagai inovator, motivator dan fasilitator terhadap kemajuan serta
pembaharuan.
Guru tidak hanya memiliki satu peran saja, di sekolah ia bisa berperan sebagai
orang yang disiplin, sebagai seorang pengajar, pengenal kebudayaan, pengganti
orang tua, sebagai seorang pendidik, sebagai pemberi contoh dan sebagainya. Di
masyarakat, guru berperan sebagai orang yang profesional, sebagai pemimpin dan
sebagainya. Kaitannya Kompetensi dengan guru, maka melihat kepada Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengamanatkan bahwa
profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan
standar kompetensi sesuai bidang tugasnya dan pelaksanaan pengembangan
keprofesian berkelanjutan sepanjang hayat.
Tidak Karena itu, pengelolaan kelas merupakan aspek pendidikan yang sering
dijadikan perhatian khusus oleh pendidik dalam rangka menyampaikan informasi
pembelajaran kepada peserta didik. Sebab, pada hakikatnya penyebab kegagalan-
kegagalan yang terjadi pada seorang pendidik dalam melakukan kegiatan
pembelajaran di kelas sering berbanding lurus dengan ketidakmampuan guru dalam
mengelola kelas.
Karenanya, pengelolaan kelas merupakan kompetensi yang sangat penting dikuasai
pendidik dalam rangka proses pembelajaran. Mengutip pendapat Uzer Usman,
beliau mengatakan kondisi belajar yang optimal dapat dicapai apabila seorang
pendidik dapat mengatur peserta didiknya dan mengendalikannya dalam suasan
menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dari
pendapat tersebut jelas bahwa pengelolaan kelas yang efektif menjadi sebuah
prasyarat mutlak untuk terciptanya proses belajar mengajar yang efektif pula.

Sumber :
https://www.kompasiana.com/ichachoirunnisa/
5e943ce0097f3674ee256465/pengaruh-dampak-tenaga-pendidik-yang-
mengajar-tidak-sesuai-bidang-yang-dipelajari-dalam-sekolah

https://medanbisnisdaily.com/m/news/read/2017/05/02/296272/
strategi-guru-dalam-mengelola-kelas/
Bagaimana cara bisa menjadi seorang guru yang mampu berkomunikasi secara
efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang
tua, dan masyarakat?

JAWABAN:
Yaitu denngan cara seperti berikut ini :
 Berkomunikasi secara lisan, tulisan, dan isyarat.
 Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi secara fungsional.
 Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserta didik.
 Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.

Sumber :
http://tugasmakalahdanmenuliswacana.blogspot.com/2013/12/makalah-
profesi-kependidikan.html
Bagaimana cara mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif dan saya akan usahakan dengan sebisa mungkin?

JAWABAN:
Penilaian kinerja guru pada kompetensi profesional dilakukan dengan cara
pemantauan. Pada kompetensi ini diharapkan guru melakukan refleksi terhadap
kinerja sendiri secara terus menerus dan memanfaatkan hasil refleksi untuk
meningkatkan keprofesian. Guru melakukan penelitian tindakan kelas dan
mengikuti perkembangan keprofesian melalui belajar dari berbagai sumber, guru
juga memanfaatkan TIK dalam berkomunikasi dan pengembangan keprofesian jika
dimungkinkan.

Sumber :
https://text-id.123dok.com/document/7q01pooxz-mengembangkan-
keprofesionalan-melalui-tindakan-reflektif.html
Apa bedanya seorang guru biasa dan guru yang professional?

JAWABAN:
Undang-undang nomor 14 tahun 2005 dalam (Dwi Siswoyo, 2011: 128), menyebut
bahwa guru merupakan pendidik profesional yang memiliki berbagai tugas utama
yaitu mendidik, mengajar, memimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah.

Pedapat lain mengenai guru berdasarkan pendapat Agustina Soebachman (2014:


79), guru adalah pendidik profesional yang telah mendapatkan pendidikan pada
bidang tertentu. Tugas utama guru yakni merencanakan pembelajaran, mendidik,
mengajar, membimbing, dan melaksanakan evaluasi mengajar.

Perbedaannya adalah apabila teman-teman ingin menjadi seorang guru, tentunya


teman-teman harus memiliki kualifikasi yang dibutuhkan. Pada saat ini kualifikasi
minimal yang harus dimiliki seorang guru adalah sarjana pendidikan dalam bidang
tertentu. Misal guru misal guru matematika harus punya gelar sarjana pendidikan
prodi matematika.

Sumber :
https://meenta.net/perbedaan-guru-dan-pendidik/
Apa maksud dari memberikan layanan pendidikan dalam rangka membangun
generasi yang memiliki pengetahuan, kemampuan atau kompetensi, mampu
menjadi dirinya sendiri, dan dapat menjalani hidup bersama orang lain ?

JAWABAN:
Yaitu karena pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk membantu
seseorang mencapai kesuksesannya, meskipun sebenarnya pendidikan bukanlah
satu-satunya hal yang menentukan keberhasilan tersebut. Kepandaian tanpa
pembentukan karakter yang baik hanya akan menghasilkan sebuah ijazah, namun
tidak menghasilkan generasi yang berbudi luhur.
Sumber :
http://ciputrauceo.net/blog/2016/2/25/tujuan-pendidikan-yang-
penting-untuk-diketahui

Anda mungkin juga menyukai