Anda di halaman 1dari 6

Materi 1

Program Pengembangan Profesi


Guru?
Perbesar
Masa pandemi COVID-19 ini merupakan masa-masa sulit, karena
berdasarkan data lebih dari 1,3 miliar murid harus belajar dari rumah
dikarenakan sekolah atau sistem pendidikan ditutup. Apresiasi
terhadap kememdikbud yang sebelumnya sudah melaksanakan
webinar pelatihan guru, kemudian adanya program Guru Penggerak
berfokus pada pedagogi (ilmu pengajaran) serta berpusat pada murid
dan pengembangan holistik, pelatihan yang menekankan pada
kepemimpinan instruksional melalui on-the-job coaching, pendekatan
formatif dan berbasis pengembangan, serta kolaboratif dengan
pendekatan sekolah menyeluruh.
ADVERTISEMENT

Dalam program guru penggerak, terdapat tiga modul pelatihan,


pertama adalah Paradigma dan Visi Guru Penggerak dengan materi
refleksi filosofi pendidikan Indonesia – Ki Hadjar Dewantara, nilai-
nilai dan visi Guru Penggerak, dan membangun budaya positif di
sekolah. Kedua adalah Praktik pembelajaran yang berpihak pada
murid dengan materi pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran
sosial dan emosional, dan pelatihan (coaching). Lalu, paket ketiga
adalah Kepemimpinan Pembelajaran dalam Pengembangan Sekolah,
berisi materi tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin
pembelajaran, pemimpin dalam pengelolaan sumber daya, dan
pengelolaan program sekolah yang berdampak pada murid.
Kata kuncinya adalah Pengembangan dan peningkatan profesi guru
harus dilakukan dalam rangka menjaga agar kompetensi
keprofesiannya tetap sesuai dengan perkembangan zaman. Yang
dibutuhakan adalah program pembinaan dan pengembangan profesi
guru meliputi pembinaan kompetensi pedagogik, kepribadian,
profesional, dan sosial. Kemudian pembinaan dan pengembangan
karier meliputi penugasan, kenaikan pangkat, dan promosi. Keduanya
disesuaikan dengan jabatan fungsional masing-masing.
ADVERTISEMENT

Urgensi program pengembangan guru sendiri didasarkan pada sebuah


asumsi bahwa tidak semua guru dan tenaga kependidikan yang
dihasilkan telah memenuhi kriteria guru profesional. Dengan
berdasarkan pada asumsi-asumsi tersebut, agar guru dapat
memberikan kontribusinya secara maksimal bagi pencapaian tujuan
pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, maka
harus ada upaya pengembangan profesi guru yang dilakukan secara
bertahap dan berkesinambungan (terus-menerus).
Secara pribadi, seorang guru seharusnya memposisikan diri sebagai
guru pembelajar, dimana ia akan selalu berusaha mengupgrade
kapasitas dirinya dengan proses belajar mandiri sehingga
pengetahuan dan skill yang dimiliki semakin terasah dan memenuhi
kriteria sebagai guru yang profesional. Secara umum, dibuthkan
konsiestensi dan komitmen dari guru untuk menikuti kegiatan
pengembangan profesi guru. Yang dimaksudkan untuk merangsang,
memelihara, dan meningkatkan kompetensi guru dalam memecahkan
masalah pendidkan dan pembelajaran yang berdampak pada
peningkatan mutu belajar siswa yang selanjutnya meningkatkan mutu
pendidikan.
ADVERTISEMENT

Sebelum pandemi, Ditjen Dikdasmen Kementerian Pendidikan


Nasional menyebutkan beberapa alternatif program pengembangan
profesional guru, yaitu: Program peningkatan kualifikasi guru atau
program studi lanjut, Program penyetaraan dan sertifikasi, Program
pelatihan terintegrasi berbasis kompetensi, Program supervisi
pendidikan, Program pemberdayaan MGMP, Simposium guru,
Program tradisional lainnya, misalnya CTL, PTK, penulisan karya
ilmiah, Membaca dan menulis jurnal atau karya ilmiah, berpartisipasi
dalam pertemuan ilmiah, Melakukan penelitian, Magang, mengikuti
berita aktual dari media pemberitaan, berpartisipasi dan aktif dalam
organisasi profesi, dan menggalang kerjasama dengan teman sejawat.
Jelas menjadi penting bagi pihak sekolah dalam mendukung
pengembangan profesional guru hal ini dikarenakan guru dituntut
untuk lebih kreatif dan inovatif dalam melakukan perubahan-
perubahan untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan terkhusus
dalam layanan proses pembelajaran. Alih-alih melakukan
pengembangan profesi berkelanjutan, hemat penulis masih terdapat
beberapa sekolah atau kepala sekolahnya yang tidak sepenuhnya
mendukung kegiatan pengembangan profesi guru, misal dalam
kegiatan program studi lanjut, supervisi, MGMP, magang, penelitian
atau kegiatan lainnya karena berkaitan dengan anggaran.
ADVERTISEMENT

Tuntutannya harus dicari solusi win win solution karena guru harus
memiliki keterampilan atau komptensi sesuai bidang ilmunya dan
guru dituntut memiliki kepekaan terhadap masyarakat belajar yang
dihadapinya. Artinya seorang guru harus mampu menyesuaikan diri
dengan kebutuhan siswa, kondisi siswa yang semakin berkembang
menyebabkan guru juga harus terus memperbaiki kemampuan.
Guru Pembelajar adalah seorang pendidik, pembimbing, pelatih,
pengembang kurikulum yang dapat menciptakan kondisi belajar yang
kondusif yaitu susasana bekajar menyenangkan, menarik dan aman
pada siswa untuk berpikir aktif, kreatif dan inovatif dalam
mengekplorasi kemampuannya. Guru sebagai pemeran utama dalam
menentukan kualitas pendidikan memang sudah semestinya
mendapatkan sarana dalam mengupgrade kapasitas dirinya agar
menjadi guru yang berkompeten dan profesional yang kemudian
berdampak pada peningkatan kualitas peserta didik dan lebih jauh
lagi meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Materi 2
Program pengembangan profesi guru adalah inisiatif yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan para
pendidik. Berikut adalah enam contoh nyata program
pengembangan profesi guru:
1. **Pelatihan Guru Berkelanjutan:** Program ini menyediakan
pelatihan berkala bagi guru-guru untuk memperbarui
pengetahuan dan keterampilan mereka dalam pengajaran dan
pemahaman terkini tentang kurikulum.
2. **Mentorship dan Pembimbingan:** Program ini
menghubungkan guru-guru berpengalaman dengan guru-guru
yang baru untuk memberikan panduan, nasihat, dan dukungan
dalam pengembangan keterampilan mengajar.
3. **Sertifikasi Guru:** Beberapa negara memiliki program
sertifikasi guru yang memastikan bahwa guru-guru telah
memenuhi standar tertentu dan terus mengikuti pelatihan
berkala.
4. **Kolaborasi dan Pertukaran Guru:** Guru-guru dapat
mengikuti program pertukaran atau berkolaborasi dengan
guru dari sekolah lain untuk membagi pengalaman dan ide
pengajaran.
5. **Pengembangan Kepemimpinan Guru:** Guru-guru yang
berpotensi untuk memegang peran kepemimpinan di sekolah
mereka dapat mengikuti program pengembangan
kepemimpinan khusus.
6. **Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran:** Program
ini membantu guru memahami cara mengintegrasikan
teknologi dalam pengajaran mereka sehingga mereka dapat
memanfaatkan alat digital dan sumber daya online.
Program-program ini bertujuan untuk membantu guru
meningkatkan kemampuan mereka dalam mendidik siswa dan
mengikuti perkembangan terkini dalam dunia pendidikan.
Mereka juga mendukung pertukaran ide dan praktik terbaik di
antara para pendidik.
Materi 3

KEGIATAN PENGEMBANGAN
PROFESI GURU
A. Pendahuluan

Guru adalah jabatan profesi, untuk itu seorang guru harus mampu melaksanakan tugasnya secara
profesional. Seseorang dianggap profesional apabila mampu mengerjakan tugasnya dengan selalu
berpegang teguh pada etika kerja, independent (bebas dari tekanan pihak luar), cepat (produktif), tepat
(efektif), efisien dan inovatif serta didasarkan pada prinsip-prinsip pelayanan prima yang didasarkan
pada unsur-unsur ilmu atau teori yang sistematis, kewenangan profesional, pengakuan masyarakat dan
kode etik yang regulatif. Pengembangan wawasan dapat dilakukan melalui forum pertemuan profesi,
pelatihan ataupun upaya pengembangan dan belajar secara mandiri.

Sejalan dengan hal di atas, seorang guru harus terus meningkatkan profesionalismenya melalui
berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuannya dalam mengelola pembelajaran maupun
kemampuan lain dalam upaya menjadikan peserta didik memiliki keterampilan belajar, mencakup
keterampilan dalam memperoleh pengetahuan ( learning to know), keterampilan dalam pengembangan jati
diri (learning to be), keterampilan dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu (learning to do),
dan keterampilan untuk dapat hidup berdampingan dengan sesama secara harmonis ( learning to live
together).

B. Kegiatan Pengembangan Profesi Guru

Setiap guru wajib melakukan berbagai kegiatan dalam melaksanakan tugas dan tanggung-
jawabnya. Lingkup kegiatan guru tersebut meliputi : (1) mengikuti pendidikan, (2) menangani proses
pembelajaran, (3) melakukan kegiatan pengembangan profesi dan (4) melakukan kegiatan penunjang.
Berkaitan dengan program Bimbingan Penulisan Karya Ilmiah, maka penulisan karya ilmiah adalah salah
satu dari kegiatan pengembangan profesi guru. Kegiatan pengembangan profesi adalah kegiatan guru
dalam rangka penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan keterampilan untuk
meningkatkan mutu proses pembelajaran dalam rangka menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi
pendidikan pada umumnya maupun lingkup sekolah pada khususnya.

C. Tujuan Kegiatan Pengembangan Profesi Guru

Tujuan kegiatan pengembangan profesi guru adalah untuk meningkatkan mutu guru agar guru
lebih profesional dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Jadi, kegiatan tersebut bertujuan untuk
memperbanyak guru yang profesional, bukan untuk mempercepat atau memperlambat kenaikan
pangkat/golongan. Selanjutnya sebagai penghargaan kepada guru yang mampu meningkatkan mutu
profesionalnya, diberikan penghargaan, di antaranya dengan kenaikan pangkat/golongannya. Dalam
kaitannya dengan program bimbingan penulisan karya ilmiah, maka penulisan karya tulis ilmiah sendiri
yang merupakan salah satu kegiatan pengembangan profesi guru, bukanlah sebagai tujuan akhir tetapi
sebenarnya merupakan wahana untuk melaporkan kegiatan yang telah dilakukan guru untuk
meningkatkan mutu pendidikan, khususnya pembelajaran di sekolah.

D. Rincian Macam Kegiatan Pengembangan Profesi Guru

Untuk setiap kegiatan dalam kegiatan pengembangan profesi yang dilakukan dengan baik dan
benar diberikan angka kredit. Angka kredit adalah angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas
prestasi yang telah dicapai oleh seorang guru dalam mengerjakan butir rincian kegiatan yang
dipergunakan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan pangkat dalam jabatan guru.
Penetapan Angka Kredit adalah penetapan hasil penilaian prestasi kerja guru yang telah memenuhi syarat
untuk kenaikan jabatan/pangkat yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
Sementara ini untuk kenaikan pangkat dari golongan IV/a ke golongan IV/b ke atas seorang guru
dipersyaratkan untuk mengumpulkan angka kredit dari bidang kegiatan pengembangan profesi guru
minimal sebesar 12 point.

Pada bidang pengembangan profesi tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut:

1. Melakukan kegiatan karya tulis/karya ilmiah (KTI) di bidang pendidikan;

2. Membuat alat pelajaran/alat peraga atau alat bimbingan;

3. Menciptakan karya seni;

4. Menemukan teknologi tepat guna di bidang pendidikan;

5. Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum.

Lingkup kegiatan karya tulis/karya ilmiah (KTI) di bidang pendidikan, meliputi : karya ilmiah hasil
penelitian, pengkajian, survei dan atau evaluasi di bidang pendidikan, karya tulis berupa tinjauan atau
ulasan ilmiah gagasan sendiri dalam bidang pendidikan, tulisan ilmiah populer, prasaran dalam pertemuan
ilmiah, buku pelajaran, diktat pelajaran dan karya alih bahasa atau karya terjemahan. Membuat alat
pelajaran/alat peraga atau alat bimbingan, melliputi pembuatan alat peraga dan alat bimbingan.
Menciptakan Karya Seni meliputi Karya Seni Sastera, Lukis, Patung, Pertunjukan, Kriya dan sejenisnya.
Menemukan teknologi tepat guna di bidang pendidikan, meliputi teknologi yang bermanfaat di bidang
pembelajaran, seperti alat praktikum, dan alat bantu teknis pembelajaran. Mengikuti kegiatan
pengembangan kurikulum, meliputi keikutsertaan dalam penyusunan standar pendidikan dan pedoman
lain yang bertaraf nasional.

Masing-masing kegiatan pengembangan profesi diberikan angka kredit sesuai Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara (Kepmenpan) No. 84/1993 yang berlaku.

Angka
No. Jenis Kegiatan Rincian Kredit

1 Melakukan kegiatan karya Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam bentuk buku
tulis/karya ilmiah (KTI) di yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional 12,5
bidang pendidikan;
Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam majalah
ilmiah yang diakui. 6

Hasil penelitian yang tidak dipublikasikan tetapi


didokumentasikan di perpustakaan dalam bentuk buku 8

Hasil penelitian yang tidak dipublikasikan tetapi


didokumentasikan di perpustakaan dalam bentuk
makalah 4

Karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil


gagasan sendiri dalam bidang pendidikan yang
dipublikasikan dalam bentuk buku yang diterbitkan dan
diedarkan secara nasional 8

Karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil


gagasan sendiri dalam bidang pendidikan yang
dipublikasikan dalam majalah ilmiah yang diakui 4

Karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil


gagasan sendiri dalam bidang pendidikan yang tidak
dipublikasikan tetapi didokumentasikan di perpustakaan
sekolah dalam bentuk buku 7

Karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil


gagasan sendiri dalam bidang pendidikan yang tidak
dipublikasikan tetapi didokumentasikan di perpustakaan
sekolah dalam bentuk makalah 3,5

Tulisan ilmiah populer di bidang pendidikan dan


kebudayaan yang disebarluaskan melalui media massa 2

Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, gagasan, atau


ulasan ilmiah dalam pertemuan ilmiah 2,5

Buku pelajaran atau modul bertaraf nasional 5

Buku pelajaran atau modul bertaraf provinsi 3


Diktat pelajaran 1

Mengalihbahasakan buku pelajaran/ karya ilmiah yang


bermanfaat bagi pendidikan 2,5

2 Membuat alat pelajaran/alat peraga atau alat bimbingan; 0,5

3 Menciptakan karya seni; 5

4 Menemukan teknologi tepat guna di bidang pendidikan; 5

Bersifat pembaruan :

Mengikuti kegiatan Ketua : 4,5


pengembangan
5 kurikulum. Anggota : 3,5

Bersifat pembaruan :

Ketua : 3

Anggota : 2

E. Program Bimbingan Penulisan Karya Ilmiah

Guna memfasilitasi dan memotivasi guru untuk melakukan kegiatan pengembangan profesi,
Direktorat Profesi Pendidik menyelenggarakan program Bimbingan Penulisan Karya Ilmiah bagi guru.
Lingkup program ini meliputi pemberian bimbingan kepada guru dalam melakukan : (1) penelitian
deskriptif, (2) penelitian eksperimen, dan (3) penelitian tindakan kelas. Alasan memilih tiga kegiatan
tersebut adalah besarnya minat guru untuk melakukan ketiga jenis kegiatan penelitian tersebut. Dari
penilaian angka kredit untuk golongan IV/a ke atas, terbukti paling banyak guru mengajukan bukti
kegiatan pengembangan profesinya berupa laporan penelitian deskriptif, penelitian eksperimen dan
penelitian tindakan kelas. Untuk itulah pada tahun 2007 ini Direktorat Profesi Pendidik memilih ketiga
jenis penelitian tersebut dalam program bimbingan secara online (melalui internet), namun tidak
menutup kemungkinan pada masa depan akan diselenggarakan program yang mendukung jenis kegiatan
pengembangan profesi yang lain.

Anda mungkin juga menyukai