Anda di halaman 1dari 13

BEST PRACTICES

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR


OPERASI HITUNG CAMPURAN MENGGUNAKAN MEDIA KONKRET
PADA SISWA KELAS VI
SD NEGERI 1 BUMI NABUNG TIMUR

Di susun oleh:

Nama : ROHFINATUN, S.Pd

NIP : 19950305 201903 2 007

Jabatan : Guru Kelas

UPTD SATUAN PENDIDIDIKAN


SD NEGERI 1 BUMI NABUNG TIMUR KECAMATAN BUMI NABUNG
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH PROPINSI LAMPUNG
TAHUN 2022
METODELOGI PENELITIAN

Judul : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Operasi Hitung Campuran


Menggunakan Media Konkret Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 1
Bumi Nabung Timur

Tujuan : Meningkatkan Hasil Belajar Operasi Hitung Campuran


menggunakan Media Konkret Pada Siswa Kelas VI SD
Negeri 1 Bumi Nabung Timur

Nama : Rohfinatun

NIP : 199505032019032007
Tempat Tugas : SD Negeri 1 Bumi Nabung Timur
Lingkup Pendidikan : Jenjang Sekolah Dasar
Tanggal Pelaksanaan : Jumat, 2 Desember 2022

A. SITUASI (Latar Belakang Masalah, Pentingnya Openelitian Dan Tanggung Jawab


Guru)

Pembelajaran Matematika di Kelas VI SD Negeri 1 Bumi Nabung Timur pada


materi operasi hitung campuran tidak berjalan dengan lancar seperti yang seharusnya.
Hanya sebagian kecil anak yang baru bisa berhitung perkalian, bahkan ada yang ditanya
penjumlahan dalam angka yang besar mereka tidak tahu. Pada saat belajar mereka
kebanyakan bermain dari pada belajar. Pada saat diberi tugas mereka enggan untuk
mengerjakan, sehingga banyak orang tua yang mengeluh. Sebagai guru sangat prihatin
dengan keadaan sekarang ini tidak bisa membimbing mereka sepenuhnya. Ada
beberapa masalah yang dihadapi, di antara masalah yang terjadi dalam pembelajaran
tersebut yaitu (1) pembelajaran masih berbasis teacher center (2) rendahnya hasil belajar
siswa pada materi operasi hitung campuran(3) media yang digunakan kurag menarik (4)
rendahnya partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, (3) tidak semua
siswa memiliki sumber belajar atau buku teks pelajaran.
Rendahnya hasil belajar siswa pada materi operasi hitung campuran
merupakan suatu hal yang ironi. Idealnya, semua siswa kelas VI SD Negeri 1 Bumi
Nabung Timur dapat meraih hasil belajar yang tinggi karena materi tersebut merupakan
materi lanjutan yang sudah pernah diberikan pada kelas sebelumnya, sehingga idealnya
sudah menguasai materi 2 operasi hitung campuran tersebut dengan mudah, namun
kenyataanya sebagian besar siswa mendapatkan hasil belajar yang rendah pada materi
tersebut. Hal itu terlihat, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan didapatkan data
hasil ulangan harian materi operasi hitung campuran yaitu dari . Dari 20 siswa hanya 5
siswa yang yang mendapatkan nilai diatas KKM, sedangkan 15 siswa lainnya hanya
mampu mendapat nilai di bawah KKM dari KKM 65 tersebut.
Rendahnya partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran juga
menjadi penyebab kendala dalam pembelajaran matematika, hal tersebut dibuktikan
dengan pasifnya siswa ketika diberi kesempatan bertanya oleh guru, begitu pula ketika
siswa diberi kesempatan menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Masalah lain
yang menjadi penyebab kendala dalam pembelajaran matematika yaitu tidak semua
siswa mempunyai sumber belajar atau buku teks pelajaran. Sehingga siswa tidak dapat
belajar sendiri selain hanya mendapatkan penjelasan dari guru. Dari berbagai
permasalahan di atas, maka permasalahan mengenai rendahnya hasil belajar siswa
pada materi operasi hitung campuran perlu segera diatasi.
Mengatasi permasalahan yang terjadi selama proses belajar mengajar saya
sebagai guru harus berperan aktif dan mempunyai tanggung jawab untuk
melaksanakan pembelajaran secara efektif dan dan onovatif sehingga tujuan
pembelajaran dan hasil belajar siswa bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Salah satu caranya adalah memanfaatkan media yang relevan dengan materi yang
diajarkan. Sehingga dalam materi pembelajaran operasi hitung campuran ini, harus
menggunakan media yang dapat memvisualisasikan operasi hitung operasi hitung
campuran. Dalam hal ini peneliti menggunakan media konkret dalam menanamkan
konsep operasi hitung campuran untuk meningkatkan hasil belajar operasi hitung
campuran sederhana.
Melihat masalah yang terjadi di sekolah SD Negeri 1 Bumi Nabung Timur
tepatnya di tempat saya bertugas, saya berpikir masih banyak juga diluar sana yang
mengalami masalah yang sama seperti yang saya alami, sehingga saya mengharapkan
penelitian ini selain bisa memotivasi saya dalam menerapkan pembelajaran yang
inovatif juga diharapkan bisa menjadi referensi dan inspirasi bagi rekan-rekan guru
yang mengalami masalah yang sama dengan masalah yang saya temukan di sekolah.
B. TANTANAGAN

Tantangan yang terjadi di kels VI SD Negeri 1 Bumi Nabung Timur adalah


masih banyak siswa yang belum bisa berhitung operasi hitung campuran. Hal ini
menjadi kendala bagi guru dalam menyampaikan pembelajaran, dalam proses
pembelajaran beberapa siswa juga masih pasif dalam kegiatan diskusi. mungkin
kendalanya bukan hanya dari siswa saja, tetapi saya menyadari bahwa saat proses
pembelajaran masih berpusat pada guru dan hanya menjelaskan materi dengan konsep
pembilang dibagi penyebut tanpa adanya media yang kongkrit. Sehinggan siswa
merasa jenuh dan bosan saat belajar berhitung operasi hitung campuran.

Seharusnya Saat proses pelaksanaan penelitian peseta didik adalah sentral


dalam proses pembelajaran, guru sebagai fasilitator. Pengamatan atau observasi
dilakukan oleh lebih dari 3 observer yaitu, satu dari rekan sejawat, Dosen dan Guru
pamong, seta rekan peserta PPG DALJAB kategori 2 Kelas 5. Pengamatan dilakukan
untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh guru yang
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Adakah peningkatan dibanding pra siklus/
rencana pembelajaran awal, sehingga dapat menjadi masukan dalam melakuklan
kegiatan belajar mengajar berikutnya.

C. AKSI
Mengatasi masalah yang terjadi di sekolah SD Negeri 1 Bumi Nabung Timur
khusunya mengenai rendahnya hasil belajas siswa kelas VI Muatan Matematika Materi
operasi hitung campuran saya sebagai guru harus mempersiapkan segala sesuatu yang
mendukung tercapainya tujuan pebelajaran. Pelaksanaan pembelajaran yang saya
lakukan, meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan. Secara lebih rinci
diuraikan sebagai berikut:
a. Perencanaan
Pembelajaran ini guru akan menyajikan media ketas lipat origami.
Adapun rangkaian kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaannya
adalah sebagai berikut :
1. Guru menyiapkan sumber bahan dan media yang akan digunakan saat
pelaksanaan pembelajaran
2. Guru menyusun rencana perbaikan pembelajaran
3. Guru menyusun lembar kerja siswa
4. Guru menyusun bahan evaluasi berupa butiran soal tes formatif.
5. Guru menyusun lembar observasi kegiatan siswa, guru dan interaksi
dalam pembelajaran.
b. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan selama 70 menit dalam proses


pembelajaran menggunakan instrumen penelitian. Tahap pelaksanaan
pembelajaran dilaksanakan seperti langkah-langkah berikut ini :

1. Guru melakuakan apersepsi dengan melakukan tanya jawab dengan


siswa

2. Guru memberikan motivasi dan tanya jawab dengan siswa

3. Guru memberikan sebuah masalah dengan menampilkan video


mengenai operasi hitung campuran.

4. Siswa menanggapi video dan menemukan masalah

5. Guru membentuk kelompok yang dengan jumlah yang sama rata dalam
setiap kelompok

6. Guru membagi bahan ajar dan LKPD

7. Siswa berdiskusi dengan kelompok

8. Siswa menggambar operasi hitung campuran dengan berbantu media


konkret

9. Siswa memecahkan masalah yang berkaitan degan perkalain operasi


hitung campuran dengan bantuan media konkret

10. Siswa mepresentasika hasil diskusi

11. Guru menganalisis dan mengevalusi

12. Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran

13. Guru merefleksi kegiatan pembelajaran

14. Guru memberikan tindak lanjut


15. Guru memberikan hasil evaluasi

16. Penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung

c. Observasi

Proses pelaksanaan pembelajaran melibatkan kepala sekolah selaku


pimpinan yang yang selalu memberikan masukan, motivasi dan
kemudahahan dalam menjalankannya serta rekan sejawat yang selalu
dalam proses pelakasanaan ppraktik pembelajaran seperti saat
pengambilan vidio, menyiapkan sarana prasarana dll. Begitu juga
keterlibatan Dosen dan guru pamong yang selalau memberikan bimbigan,
motivasi, semangat dan arahan yang begitu luar biasa sehingga pelaksaan
praktik bisa berjalan sesuai dengan rencana.
d. Sumber daya/materi

Sebagai pendidik selain kesiapan dalam menyiapkan perangkat


pembelajaran juga harus menyiapkan sarana prasarana yang dibutuhkan
saat proses pembelajaran seperti proyektor, laptop, kertas origami, spidol,
papan sterefoan, buku siswa, bahan ajar dan LKPD.

D. REFLEKSI HASIL DAN DAMPAKNYA

1. Data Hasil belajar


Setelah melakukan analisa terhadap data yang peroleh dari dua siklus
yang dilaksanakan maka dapat dapat disimpulkan bahwa penggunaan media yaitu
konkret pembelajaran matematika materi operasi hitung campuran menunjukkan
peningkatan yang signifikan terhadap hasil proses pembelajaran.
Tabel a.1 Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa pada Kondisi Awal, Siklus
I danSiklus II
N Pembelajaran Hasil Belajar
o Siswa
Nilai Rata- Tunta % Belu %
Rata Kelas s m
1 Awal 51.80 5 21.75 18 78.25
.
2 Siklu 60,09 9 39.00 14 61.00
. sI
3 Siklu 77.00 19 83.00 4 17.00
. s II
Dari penjelasan pada tabel di atas, diperoleh keterangan pada kondisi
awal nilai rata-rata sebesar 51,80 dengan siswa tuntas sebanyak 5 siswa atau
21,75%, siklus pertama nilai rata- rata sebesar 60,09 dengan siswa tuntas
sebanyak 9 siswa atau 39,00%, dan siklus kedua nilai rata-rata sebesar 77,00
dengan siswa tuntas sebanyak 17 siswa atau 83,00%.

Untuk lebih jelasnya peningkatan hasil belajar siswa dan nilai rata-rata
hasil belajar serta ketuntasan belajar dapat dilihat pada gambar diagram
batang berikut ini :

70

60

50

40 Rata-rata

30 Tuntas
Belum
20

10

0
Awal Siklus I Siklus II

Gambar a.1 Diagram Peningkatan Nilai dan Ketuntasan Belajar pada Kondisi
Awal, Siklus I dan Siklus II
2. Keaktifan Belajar
Dari hasil analisis peningkatan keaktifan belajar siswa pada setiap siklus perbaikan
pembelajaran, secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel b.1 Rekapitulasi Peningkatan keaktifan belajar Belajar Siswa


pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
No Siklus Ketuntasan
Tuntas % Belum Tuntas %
1 Awal 5 21.75 18 78.25
2 Siklu 9 39.00 14 61.00
sI
3 Siklu 19 83.00 4 17.00
s II

Dari penjelasan pada tabel di atas, diperoleh keterangasebagai berikut:

1) Pada studi awal, siswa yang menunjukkan peningkatan keaktifan belajar


siswa sebanyak 5 orang atau 21,75%
2) Pada siklus I, siswa yang menunjukkan peningkatan keaktifan belajar
siswa sebanyak 9 orang atau 39,00%
DATA HASIL PENILAIAN SISWA
DATA HASIL OBSERVASII

Anda mungkin juga menyukai