PROPOSAL TESIS
OLEH :
NAMA : NANANG AVANDI
NPM : 18720008
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2019
PROGRAM PASCA SARJANA (PPs)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
NPM : 18720008
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
kualitas Sumber Daya Manusia ( SDM ) dan segala potensi serta bakat yang
bermanfaat bagi diri sendiri maupun kepentingan orang banyak. Sekolah adalah
depan peserta didik. Guru sendiri merupakan seorang pendidik yang menjadi
Tanpa adanya peran guru maka proses pembelajaran akan terganggu bahkan
gagal. Oleh karena itu dalam manajemen pendidikan, kinerja seorang guru harus
pendidikan global untuk menghasilkan kualitas SDM yang mampu bersaing di Era
yang hendak dicapai seseorang atau lembaga dalam melaksanakan tugasnya. Oleh
karena itu, kinerja guru sangat erat kaitannya dengan proses pengorganisasian dan
manajemen pendidikan dalam pembagian tugas dan fungsinya dalam lingkup
sekolah. Kinerja guru dapat dilihat dari penguasaan guru terhadap kompetensi
kepribadian, motivasi dan lain-lain. Kemudian yang kedua yaitu faktor eksternal
(dari luar diri) seperti gaji, sarana dan prasarana, lingkungan kerja dan
tugas dan peran guru itu tidak mudah untuk dilakukan, perlu adanya motivasi
kerja dari diri guru itu sendiri serta adanya koordinasi yang baik dengan warga
dan motivasi kerja dari guru itu sendiri dipandang memiliki peran yang penting
sangat berkaitan antar satu sama lain serta memiliki kontribusi pada pencapaian
tujuan. Beberapa komponenya yaitu siswa, kurikulum, bahan ajar, guru, kepala
pembelajaran dan hasil atau output. Sekolah di pemimpin oleh seorang kepala
sekolah, kepala sekolah sendiri merupakan seorang guru yang diberi tugas
dan pendidikan. Karena keberhasilan suatu sekolah tidak lepas dari semua
komponen yang terkait dalam sekolah yaitu kepala sekolah, guru, tenaga
meningkatkan motivasi kerja dari guru-guru. Di sini peran kepala sekolah sebagai
sebagai seorang pemimpin atau leader. Ada berbagai macam kepemimpinan yang
kinerja guru adalah motivasi kerja. Sebagai seorang guru yang bekerja secara
profesional seharusnya guru memiliki tingkat motivasi yang tinggi dalam bekerja.
Seorang guru yang memiliki motivasi kerja tinggi biasanya akan menjalankan
tugasnya sebagai guru dengan setulus hati, penuh semangat dan all out, karena
pendorong yang memberikan kekuatan lebih bagi seorang guru sehingga mau dan
ikhlas bekerja keras. Motivasi yang dimiliki setiap guru berbeda-beda. Padahal
motivasi kerja sangat dibutuhkan oleh seorang guru dalam menjalankan tugasnya
tercermin dari sikap dan perilakunya yang semangat bekerja keras, disiplin dan
pikiran, segala keterampilan yang dimiliki dan cenderung mau bertindak untuk
guru yang optimal. Guru yang memiliki kinerja tinggi otomatis memiliki
semangat kerja yang baik, dengan semangat kerja itulah guru akan selalu
lebih kreatif dan inovatif, serta bisa bekerja secara profesional, integritas,
bertanggung jawab serta bisa menjadi contoh keteladanan bagi peserta didik untuk
Dilihat dari fenomena dilapangan, banyak motivasi kerja guru yang masih
rendah, terlihat dari guru yang merasa enggan merancang maupun menyusun
dan juga perencanaan yang matang tentang materi apa yang akan di ajarkan.
Selain itu masih banyak guru saat mengajar sebagian besar masih mengandalkan
membuat peserta didik menjadi jenuh. Guru-guru pun masih cenderung merasa
Kemudian masih adanya guru yang keluar dan masuk kelas tidak tepat waktu.
Tentunya hal seperti ini akan membawa dampak negatif terhadap kinerja guru
langsung dengan penilaian kinerja kepala sekolah, kinerja guru dan mutu
menggembirakan. Jika tugas pokok dari seorang guru dan kedisiplinan guru
dijadikan indikator dalam pelaksanaan kinerja guru, maka dari itu kinerja guru
SMP Se-Kecamatan Banjar Baru Kabupaten Tulang Bawang dapat dilihat dari
Tabel 1.1: Presentase pelaksanaan tugas pokok guru dan kedisiplinan guru
SMP Se-Kecamatan Banjar Baru Kabupaten Tulang Bawang
Jenis Kegiatan
Merencanakan Melaksananakan Penilaian Masuk Dan
Nama Jml
No Program Pembelajaran Pembelajaran Keluar
Sekolah Guru
Pembelajaran Sesuai Sesuai KelasTepat
Perencanaan Perencanaan Waktu
SMPN 1
1. Banjar 28 24 22 20 26
Baru
SMPN 2
2. Banjar 25 21 19 17 23
Baru
SMPN 3
3. Banjar 20 18 16 15 18
Baru
SMP
4. Nurul 7 5 4 2 5
Iman
Jumlah 80 68 61 54 72
Persentase 85 % 76,25 % 67,5 % 90 %
Sumber : Dokumen SMP Se-Kecamatan Banjar Baru Kabupaten Tulang Bawang 2020
Dari tabel 1.1 diatas, dapat di nyatakan bahwa tingkat motivasi kerja
belum mencerminkan hasil yang maximal. Masih ada 12 orang guru (15 %) dari
pembelajaran sesuai perencanaan 26 orang guru dari 80 guru (67,5 %) dan masih
ada 8 orang gruru (10 %) dari 80 guru (90 %) yang keluar masuk kelas tidak tepat
waktu
motivasi kerja guru yang masih rendah, guru merasa enggan untuk merancang dan
perencanaan yang matang saat memberikan materi yang akan di ajarkan. Beberapa
guru juga belum memberikan kontribusi yang baik dalam meningkatkan mutu
pendidikan, hal ini ditunjukan dengan masih ada beberapa guru ketika jam masuk
sekolah masih ada yang terlambat datang, kemudian saat masuk kelas masih
terdapat guru yang menunda-nunda waktu untuk masuk kelas dan pada saat keluar
dari kelas lebih awal padahal jam pelajaran belum selesai. Beberapa gurupun
masih belum bisa dalam pengelolaan kelas sehingga kelas tidak kondusif, serta
bertanya kepada guru yang lebih muda tentang pengembangan materi, tentunya ini
Berdasarkan hasil pra survei tersebut juga, salah satu faktor yang
menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi, baik secara individu atau pun
secara umum. (Sumber: Sekolah SMP Se-Kecamatam Banjar Baru, 27 Januari
2020).
motivasi guru masih tergolong rendah. Rendahnya motivasi kerja dan kinerja guru
ini akan berdampak pada hasil kinerja guru dalam mengajar. Dari uraian latar
belakang tersebut kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja dan kinerja guru
dan motivasi kerja guru maka penulis tertarik menjawab pertanyaan yang perlu
B. Identifikasi Masalah
jajaran karyawan.
2. Sering terjadinya instruksi yang kurang jelas manajemen yang belum jelas
jajarannya
kinerjanya
guru.
maksimal
13. Kinerja guru belum optimal dan belum sesuai harapan sekolah
C. Batasan Masalah
Baru.
guru.
D. Rumusan Masalah
Bawang ?
E. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang telah disebutkan, maka tujuan dari penelitian
ini adalah :
Tulang Bawang.
4. Mendeskripsikan seberapa besar pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan
F. Kegunaan Penelitian
kegunaan bagi :
1. Kepala Sekolah
Sebagai masukan bagi kepala sekolah dan untuk bahan referensi tentang
2. Guru
guru yang bermuara pada penilaian kinerja guru dan mutu pendidikan serta mutu
kelulusan sekolah.
3. Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi peneliti dan Untuk
LANDASAN TEORI
A. Kinerja Guru
atau di luar kelas di mana tugas yang dibebankannya dapat terlaksana seperti
35 Tahun 2010 adalah hasil penilaian terhadap proses dan hasil kerja yang
dengan hasil kerja. Hasil kerja seorang guru bisa dilihat dan dinilai secara
dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai guru. Kinerja adalah tingkat
tanggung jawab serta kemampuan untuk mencapai tujuan dan standar yang telah
Bahasa Indonesia definisi kinerja adalah suatu yang dicapai, prestasi yang
merupakan hasil suatu pekerjaan atau prestasi kerja yang dilakukan oleh seorang
perbuatan dan prestasi kerjanya. Dewi (2015:25) kinerja sebagai hasil kerja yang
dapat dilihat secara kualitas maupun kuantitas ketika seseorang melakukan tugas
yang menjadi tanggung jawabnya, sedangkan Supardi (2013: 47), kinerja adalah
“hasil kerja yang telah dicapai oleh seseorang dalam suatu organisasi untuk
mencapai tujuan berdasarkan atas standarisasi atau ukuran dan waktu yang
disesuaikan dengan jenis pekerjaanya dan sesuai dengan norma dan etika yang
keberhasilan kerja atau prestasi kerja yang dicapai oleh seseorang atau kelompok
yang dilaksanakan sesuai dengan tanggung jawabnya, yang dapat dilihat secara
kualitas maupun kuantitas sesuai dengan norma dan etika yang telah ditetapkan.
Lembaga pendidikan yaitu sekolah, kinerja guru sangat berpengaruh besar dalam
yaitu guru. Guru memiliki peran sangat peting dalam menentukan nasib suatu
dimiliki oleh peserta didik. Oleh karena itu seorang guru yang profesional harus
mampu mengedepankan kualitas dan kompetensi sebagai seorang pendidik yang
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.
Dari uraian di atas dapat di tarik kesimpulan secara sederhana bahwa guru
dikarenakan guru dinilai memiliki kewibawaan lebih. Seorang guru tidak hanya
pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya, tetapi guru itu sebagai seorang
guru tersebut akan berpengaruh pada hasil output atau lulusan dari sekolah itu.
Untuk itu guru dituntut harus memiliki kinerja yang baik yang mampu
pihak yang telah mempercayai sekolah dan guru dalam memberikan binaan
kepada anak didiknya. Dalam meraih sebuah mutu pendidikan kinerja guru
keberhasilan dalm dunia pendidikan. Secara umum mutu pendidikan yang baik
adalah tolak ukur untuk sebuah keberhasilan kinerja yang ditunjukan seorang
guru.
peran guru atau pendidik sebagai contoh atau panutan, pembimbing, fasilitator,
pemberi motivasi dan juga memberikan inspirasi kepada peserta didik tidak
hanya pada saat proses pembelajaran saja tetapi pada kehidupan siswa juga.
Kinerja guru merupakan hal yang penting dalam proses pembelajaran yang
kinerja guru ini juga sangat diperlukan karena dengan adanya guru yang
guru dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor personal atau individu, faktor
kepemimpinan, faktor tim, faktor sistem, dan faktor kontekstual. Kualitias kerja
yang di miliki guru akan sangat menetukan pada kualitas hasil kependidikan
dikarenakan guru adalah orang yang berinteraksi secara langsung dengan peserta
didik pada saat proses belajar mengajardi sekolah. Menurut Rosdiana (2015:73)
hakekat kinerja guru merupakan perilaku yang dihasilkan guru dalam
atau prestasi kerja dilakukan oleh seorang guru berdasarkan kemampuan dalam
merupakan prestasi yang dicapai oleh guru berdasarkan tugas dan tanggung
jawab yang dimiliki, sedangkan menurut Mutakin (2017: 147) kinerja guru
merupakan kualitas dan kuantitas prestasi kerja guru yang ditunjukan oleh hasil
yang dicapai guru atas pelaksanaan tugas secara profesional dan fungsionalnya
guru adalah hasil dari suatu pekerjaan yang dapat dilihat keberhasilanya atau
prestasi kerjanya, yang dicapai oleh seseorang guru yang dilaksanakan sesuai
dengan tanggung jawabnya dalam mencapai tujuan dari organisasi yang dijalani.
sehingga kepribadian seorang guru itu berbeda-beda. Kepribadian ini yang akan
menentukan apakah seorang guru bisa mendidik dan membina dengan baik
peserta didiknya atau malah menjerumuskan atau merusak bagi masa depan anak
didiknya, terutama bagi anak-anak yang masih kecil yang masih mencari jati
dirinya dan masih sering goyah jiwanya. Kepribadian seorang guru pun akan
tercermin pada saat membina anak didiknya, sikap dan perbuatan dirinya akan
terlihat. Oleh karena itu kepala sekolah harus mampu memahami kepribadian
seorang guru agar kinerja guru tersebut bisa maksimal. Menurut Hasbi (2016:
74) faktor yang mempengaruhi kinerja seorang guru ada dua yaitu faktor internal
berasal dari dalam diri guru dan faktor eksternal berasal dari luar diri guru tetapi
faktor internal itu adalah kompetensi yang dimiliki guru terkait dengan
pelaksanaan tugasnya. Menurut Keizer (2017: 19) faktor dalam kinerja guru
dipengaruhi oleh faktor internal yaitu dalam diri guru dan faktor eksternal yaitu
masyarakat.
beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja guru yaitu faktor internal meliputi
segala hal yang ada pada diri guru itu sendiri dan faktor eksternal yaitu meliputi
terhadap kinerja guru yang dilakukan terhadap pembelajaran di kelas yaitu (a)
dan Dosen, terdapat indikator kinerja guru yang meliputi 4 kopetensi dasar yaitu:
4. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Belajar adalah salah satu kunci sebuah keberhasilan, dari yang tidak tahu
menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa. Untuk mengetahui sejauhmana
sejauh mana peserta didik telah melaksanakan proses belajar dengan baik dan
menyerap materi yang telah diajarkan guru di sekolah dengan baik, maka perlu
Hasil dari pengukuran kemampuan belajar peserta didik inilah yang dinamakan
prestasi beajar.
sebagai hasil yang telah dicapai, dan digolongkan ke dalam tiga bagian:
Faktor guru missal, peran guru sebagai orang tua kedua di sekolah sangat
berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik. Karena guru berperan sebisa
diharapkan tidak teralalu menekan anak, tetapi memperhatikan anak dan selalu
memberi semangat kepada anak supaya anak lebih semngat dalam belajar dan
sekolah dan keluarga akan membuat suasana yang positif terhadap diri peserta
didik. Akan tetapi, yang paling penting tujuan pembelajaran yang sudah
begitu proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dapat dikatakan sudah
berhasil. Pencapaian tujuan pembelajaran sangatlah penting karena hal itu juga
belajar merupakan hasil proses belajar dari peserta didik dalam proses
perubahan di bidang kognitif yang berupa hasil capaiannya dalam bentuk angka.
Prestasi belajar peserta didik dilakukan setelah adanya suatu evaluasi dengan
awal bulan April sampai awal bulan mei 2017. Metode penelitian yang
Teknik analisis datanya yaitu reduksi data, penyajian data dan conclusion
drawing/verification.
b. Penelitian yang dilakukan oleh Joni Ari Sandi (2016) dengan judul “Pengaruh
Kinerja Guru Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Statistika Siswa
Ajaran 2015/2016”. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas x paket
sebanyak 66 siswa yang tebagi dalam 3 kelas. Pengaruh kinerja guru terhadap
diperolah nilai t hitung >t tabel (5,782 > 1,9976) pada taraf signifikansi 5% dan
nilai probabilitas (p) sebesar 0,000 < 0,05 dengan besar sumbangan efektif
hasil analisis diperolah nilai t > t (6,065 > 1,9976) pada taraf signifikansi 5% dan
nilai probabilitas (p) sebesar 0,000 < 0,05 dengan besar sumbangan efektif
sebesar 23,3%. Pengaruh kinerja guru dan motivasi belajar terhadap prestasi
dengan hasil nilai F > F (23,482 > 3,143) pada taraf signifikansi 5% dan nilai
probabilitas (p) sebesar 0,000 < 0,05. Besarnya sumbangan kinerja guru dan
Hubungan antar variabel dalam penilitian ini adalah asimetris, yaitu suatu
variabel mempengaruhi variabel yang lain sifatnya tidak timbal balik. Hubungan
antara manajemen sarana dan kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa,
manajemen sarana yang baik dan kinerja guru yang baik akan sangat
akan maksimal dalam mengeksplore potensi yang ada pada dirinya. Kemudian di
tambah dengan kinerja guru yang baik maka akan semakin maksimal dalam
7. Kerangka Teoretik
sumber daya dengan cara bekerja sama dengan orang lain melalui proses tertentu
untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Sedangkan sarana
pembelajaran menurut Amirin (2011: 40) adalah segala macam peralatan yang
fungsinya dapat dibedakan menjadi: (1) Alat pelajaran, (2) Alat peraga, dan (3)
Media pengajaran/pendidikan. Dapat disimpulkan bahwa sarana merupakan
dalam mencapai tujuannya dan sarana merupakan alat untuk membantu guru
pembelajaran sangat lah penting. Jika sarana sudah memadai tapi dalam
memanajemen dan pemanfaatan nya tidak maksimal maka otomatis siswa akan
siswa tidak maksimal dan hasilnya kurang memuaskan. Maka akan berpengaruh
dengan kualitas output sekolah tersebut yang akan bisa dilihat dari hasil Ujian
Nasional.
atau di luar kelas di mana tugas yang dibebankannya dapat terlaksana seperti
baik dalam mengajar maupun kegiatan di luar kelas. Guru merupakan bagian
yang paling penting dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran kepada siswa.
Oleh karena itu, peningkatan kinerjanya juga harus didukung, di mana hal
tersebut dapat dilakukan oleh pihak sekolah ataupun oleh pemerintah Indonesia
maka akan berdampak negatif terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini di takutkan
akan berdampak pada kualitas hasil output sekolah yang kurang baik dan akan
Prestasi belajar adalah hasil dari proses interaksi individu dalam kegiatan
belajar dengan perubahan peningkatan bidang kognitif berupa hasil yang dicapai
yang itu dinyatakan dalam bentuk angka. Prestasi belajar seorang siswa
dilakukan setelah adanya evaluasi dengan instrumen tes yang relevan sesuai
seperti manajemen sarana pembelajaran yang tidak maksimal dan kinerja dari
guru pada saat proses belajar mengajar. Jika pemanfaatan sarana bisa maksimal,
sarana pembelajaran memadai dan didukung dengan kinerja guru yang maksimal
maka secara otomatis akan berdapak positif terhadap siswa. Dampak positifnya
berupa semnagat belajar anak menjadi lebih tinggi, rasa keingintahuan anak
terrealisasi karena ada sarana yang mendukung di tambah penjelasan guru yang
baik. Hal-hal seperti inilah yang akan mempengaruhi prestasi belajar siswa, jika
pengaruhnya selalu positif maka hasilnya pun positif dan dijamin kualitas output
sekolah akan baik dan siswa memiliki kualitas yang baik untuk bekal bersaing
X1
Y
X2
Keterangan:
siswa
8. Hipotesis
sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh yang signifikan manajemen sarana terhadap prestasi belajar
2. Terdapat pengaruh yang signifikan kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa
kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa SMP seKecamatan Banjar Baru.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rencangan Penelitian
tidaknya pengaruh manajemen sarana dan kinerja guru terhadap prestasi belajar
siswa. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila
b. Populasi
dari subjek penelitian. Populasi merupakan sumber data yang sangat penting,
karena tanpa kehadiran populasi penelitian tidak akan berarti serta tidak
mungkin terlaksana”. Populasi dalam penelitian ini adalah wakil kepala sekolah
bidang sarana prasarana, guru dan siswa kelas IX SMP seKecamatan Banjar
Baru tahun 2019. Adapun Rincian populasinya terlihat dalam tabel 2 berikut ini.
Tabel. 2
Tenaga Jumlah
Pendidik Jumlah
Nama Sekolah Siswa
Guru
kelas IX
SMP Negeri 1 Banjar Baru 7 27 182
SMP Negeri 2 Banjar Baru 6 23 91
SMP Negeri 3 Banjar Baru 6 19 91
SMP Nurul Iman 2 5 32
Jumlah total 21 74 396
c. Sampel
Arikunto, 2002: 174 ). Yang dimaksud sampel dalam penelitian ini adalah
sebagian individu yang mempunyai sifat sama untuk diselidiki dan dapat
adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila subjeknya kurang dari
100 lebih baik diambil semua. Sebaliknya jika subjeknya lebih besar dari 100
d. Teknik Sampling
populasi, dan dikatakan random karena dalam penelitian ini penentuan sampel
dilakukan secara acak dan masing-masing individu diberikan hak sama untuk
untuk membantu guru dalam melaksanakan aktivitasnya. Oleh karena itu, jika
administrasi oleh sumber daya manusia yang ada pada suatu lembaga dengan
mencapai hasil dan tujuan lembaga tersebut, dalam hal sekolah, sarana yang
pembelajaran sangat lah penting. Jika sarana sudah memadai tapi dalam
memanajemen dan pemanfaatan nya tidak maksimal maka otomatis siswa akan
siswa tidak maksimal dan hasilnya kurang memuaskan. Maka akan berpengaruh
dengan kualitas output sekolah tersebut yang akan bisa dilihat dari hasil Ujian
Nasional.
2. Kinerja guru
maka akan berdampak negatif terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini di takutkan
akan berdampak pada kualitas hasil output sekolah yang kurang baik dan akan
Dalam penelitian ini kualitas kinerja guru yang diteliti adalah proses
pandangan siswa terhadap pembelajaran di kelas yang dilakukan oleh guru mata
pelajaran yang di jadikan mata pelajaran ujian nasional. Kinerja guru diukur
Prestasi belajar merupakan hasil proses belajar dari peserta didik dalam
perubahan di bidang kognitif yang berupa hasil capaiannya dalam bentuk angka.
Salah satu indikator keberhasilan dari proses pembelajaran dapat dilihat dari
prestasi belajarnya. Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil Ujian Nasional setiap
sekolah. Setiap hasil Ujian Nasional sekolah satu dengan yang lain pasti
output yang berkualitas dan bermutu. yang menjadi tempat penilitian adalah
B. Instrument penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket/kuesioner
yang sudah tersedia sehingga responden hanya memilih salah satu jawaban
interval berskala Likert. Alternatif jawaban terdiri dari: Selalu, Sering, Kadang-
kadang dan Tidak pernah. Dalam penyusunan skor menggunakan skala Likert
dengan dua alternatif pernyataan yaitu positif (+) dan negatif (-). Untuk lebih
jumlah indikator yang akan dianalisis dan dijabarkan menjadi indikator variabel
5. Kemudian melaksanakan uji coba dengan, uji validitas instrument dan uji
realibilitas.
C. Metode pengumpulan data
1. Angket (kuisioner)
peneliti mengetahui dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang
yang berisi pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk dijawab oleh responden.
keadaan yang sebenarnya dan ini ditujukan kepada siswa sebagai alat untuk
mengetahui
2. Dokumentasi
1. Analisis deskriptif
(minimum scor), skor tertinggi (maksimum scor) dan distribusi frekuensi yang