Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KINERJA GURU
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah:
Managemen Sumber Daya Manusia
Dosen Pengampu :
Prof.Dr. Marzuki Noor
Dr. M. Ihsan Dacholfany, M.Ed

Disusun Oleh :
Nanang Avandi
NPM : 18720008

PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta Alam yang dengan rahmat-NYA
memberikan nikmat kepada kita semua sebagai makhluk-NYA, yang berupa nikmat iman dan
islam serta nikmat waktu untuk berfikir,mentadaburi,serta menggali ilmu-ilmu Allah yang
maha luas,sehingga tidak ada satu lautan pun yang cukup untuk menulis ilmu-ilmu Allah
tatkala air laut itu dijadikan tinta.
Shalawat beserta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Baginda Nabi
Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, serta sampailah kepada kita selaku
umat-Nya yang senantiasa patuh pada ajarannya, Amiin.
Alhamdulillah Pemakalah bisa menyelesaikan makalah yang sangat sederhana ini,
yang tak luput dari kekurangan tapi,mudah-mudahan bermanfaat. Kiranya makalah ini masih
sangat jauh dari kata kesempurnaan, oleh karena itu kami menerima kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi memperbaiki isi dari makalah ini. Kami berharap semoga makalah
ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan kepada pembaca serta ridho dari Allah
SWT.
Metro 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kinerja Guru ............................................................................... 3
B. Uraian Permasalahan ..................................................................................... 3
C. Solusi Penanganan Masalah ........................................................................... 4
BAB III KESIMPULAN
A. Kesimpulan .................................................................................................... 7
B. Saran .............................................................................................................. 7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mutu pendidikan merupakan salah satu tolok ukur yang menentukan martabat atau
kemajuan suatu bangsa. Dengan mencermati mutu pendidikan suatu bangsa/negara,
seseorang akan dapat memperkirakan peringkat negara tersebut di antara negaranegara di
dunia. Oleh karena itulah, bangsa yang maju akan selalu menaruh perhatian besar terhadap
dunia pendidikannya, dengan melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu
pendidikan, seperti meningkatkan anggaran pendidikan, menyelenggarakan berbagai lomba
dalam berbagai aspek pendidikan, atau mengirimkan para tunas bangsa untuk menimba ilmu
di negara lain. Beragam upaya ini dilakukan karena kesadaran akan pentingnya pendidikan,
dan keyakinan bahwa bangsa yang mengabaikan pendidikan akan menjadi bangsa yang
tertinggal, yang akan kalah bersaing dengan bangsa-bangsa lain.
Di Indonesia, rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu dari empat masalah
pokok pendidikan yang telah diidentifikasi sejak tahun 60-an. Perhatian terhadap pendidikan
memang cukup besar, namun meskipun sudah banyak usaha yang dilakukan, sampai kini
masalah mutu pendidikan tampaknya belum dapat diatasi. Keluhan tentang rendahnya mutu
lulusan masih terus bergema. Lulusan SD, SLTP, dan SLTA belum mampu bernalar dan
berpikir kritis, serta masih tergantung kepada guru (D. Nielson, dkk, 1996; Nasoetion,1996).
Kemampuan siswa untuk mandiri belum terwujud, sehingga prakarsa siswa untuk
memulai sesuatu tidak terlampau sering ditemukan. Penguasaan siswa lebih terfokus pada
pengetahuan faktual karena itulah yang dituntut dalam ujian akhir. Pangkal penyebab dari
semua ini tentu sangat banyak tetapi tudingan utama banyak ditujukan kepada guru karena
gurulah yang merupakan ujung tombak di lapangan yang bertemu dengan siswa secara
terprogram (Wardani, 1998). Oleh karena itu, guru dianggap sebagai pihak yang paling
bertanggung jawab terhadap hasil yang dicapai oleh siswa.

B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang dapat di ambil diambil dari pembahasan ini adalah:
1. Apa pengertian kinerja guru ?
2. Bagaimana masalah kinerja guru di SMP Negeri 2 Banjar Baru?
3. Apa saja solusi untuk menangani masalah kinerja guru di SMP Negeri 2 Banjar Baru ?
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan permasalahan yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian kinerja guru
2. Untuk mengetahui masalah kinerja guru di SMP Negeri 2 Banjar Baru
3. Untuk mengetahui solusi untuk menangani masalah kinerja guru di SMP Negeri 2
Banjar Baru
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kinerja Guru


Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kinerja diartikan sebagai cara, perilaku, dan
kemampuan seseorang (Poerwadarminta, 2005 : 598) Sedangkan Hadari Nawawi (1996 : 34)
mengartikan kinerja sebagai prestasi seseorang dalam suatu bidang atau keahlian tertentu,
dalam melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya yang didelegasikan dari atasan dengan
efektif dan efesien. Lebih lanjut beliau mengungkapkan bahwa kinerja adalah kemampuan
yang dimiliki oleh individu dalam melakukan sesuatu pekerjaan, sehingga terlihat prestasi
pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
Anwar Prabu Mangkunegara, (2004 : 67) mengungkapkan bahwa istilah kinerja
berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi
sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Sehingga dapat didefinisikan bahwa kinerja
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut
Kane (1986 : 237), kinerja bukan merupakan karakteristik seseorang, seperti bakat atau
kemampuan, tetapi merupakan perwujudan dari bakat atau kemampuan itu sendiri. Pendapat
tersebut menunjukkan bahwa kinerja merupakan perwujudan dari kemampuan dalam bentuk
karya nyata. Kinerja dalam kaitannya dengan jabatan diartikan sebagai hasil yang dicapai
yang berkaitan dengan fungsi jabatan dalam periode waktu tertentu.[1] Sedangkan guru
adalah seseorang yang professional dan memiliki ilmu pengetahuan, serta mengajarkan
ilmunya kepada orang lain, sehingga orang tersebut mempunyai peningkatan dalam kualitas
sumber daya manusianya. Maka kinerja guru yaitu ber-kaitan dengan tugas perencanaan,
pe-ngelolalan pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa. Sebagai perencana, maka guru
harus mampu mendesain pembelajaran yang sesuai dengan kondisi di lapangan, sebagai
pengelola maka guru harus mampu menciptakan iklim pem-belajaran yang kondusif sehingga
siswa dapat belajar dengan baik, dan sebagai evaluator maka guru harus mampu
me-laksanakan penilaian proses dan hasil belajar siswa. (Sanjaya, 2005:13-14).[2]

B. Uraian Permasalahan
Berkaitan dengan jenis-jenis masalah kinerja guru di SMP Negeri 2 Banjar Baru
yang menjadi topik analisis manajemen sumber daya pendidikan yaitu sebagai berikut:
1. Kurang menguasai bahan ajar
2. Pengelolaan program pembelajaran yang belum maksimal
3. Kurangnya pengelolaan dalam kelas
4. Tingkat kepedulian terhadap lingkungan sekolah masih rendah
5. Belum maksimal dalam menggunakan media dan sumber belajar
6. Mengelola interaksi pembelajaran yang masih rendah

Dari permasalahan di atas hanya beberapa guru yang melakukan hal tersebut, hal ini
tak serta merta terjadi begitu saja namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat
kinerja guru tersebut, diantaranya yaitu :
a. Faktor internal
 Kemampuan mengajar yang masih kurang
 Kurangnya sikap profesional dalam mengajar
 Kepribadian diri dari guru tersebut
 Kedisiplinan yang rendah
b. Faktor eksternal
 Kepemimpinan kepala sekolah
 Sarpras kurang memadai
 Kepercayaan personalia
 Kesejahteraan guru
Dari kasus ini maka dapat disimpulkan bahwa guru-guru tersebut mengalami
masalah tingkat kinerja yang masih rendah. Dari beberapa masalah tersebut yang sedang
dihadapi, maka di buatlah beberapa solusi untuk meningkat kinerja guru tersebut, agar
berpengaruh positif bagi siswa dan siswi untuk prestasi yang lebih baik.
C. Solusi penanganan masalah kinerja guru
Dalam menangani masalah ini ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk
meningkatkan kinerja guru yaitu sebagai berikut :
1. Adanya institusi yang selalu membina kinerja guru dan tenaga kependidikan.
Dengan adanya institusi ini diharapkan guru mendapatkan pembinaan secara
kontinyu mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kinerjanya. Selain itu, institusi ini
merupakan tempat bagi guru untuk bertanya dan berkonsultasi tentang kendala-kendala yang
dihadapi dalam menjalankan profesinya sehingga mendapatkan pembinaan. Institusi tersebut
bisa saja semacam lembaga “bimbingan konseling dan kinerja” bagi guru.
2. Pengawasan kepala sekolah
Kepala sekolah adalah orang yang diberi tugas dan tanggung jawab mengelola
sekolah, menghimpun, memanfaatkan, dan menggerakkan seluruh potensi sekolah secara
optimal untuk mencapai tujuan. Sebagai manajer, kepala sekolah berhak melakukan
pengawasan terhadap kinerja guru, apakah guru sudah menjalankan fungsinya dengan baik.
Melalui pengawasan ini diharapkan adanya komunikasi antara guru dan kepala sekolah
mengenai apa saja yang menyimpang dari kinerja guru dan apa saja yang bisa lebih
ditingkatkan. Dengan demikian guru dapat menentukan arah kinerja yang lebih baik guna
tercapainya keberhasilan pendidikan. Adapun bentuk pengawasan yang dapat dilaksanakan
seperti supervisi kelas, supervisi administrasi, dan supervisi kegiatan, yang dimaksud adalah
kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar di luar kelas.
3. Kegiatan musyawarah antara guru bidang studi yang serumpun di sekolah
Kegiatan musyawarah ini memberikan wadah bagi guru untuk berdiskusi, berbagi
pengalaman, dan memecahkan masalah-masalah pengajaran yang dialami oleh guru. Melalui
kegiatan ini diharapkan diperoleh hasil-hasil yang dapat meningkatkan kinerja guru dan
menambah wawasan bagi guru. Adapun tempat pelaksanaannya adalah di sekolah sendiri,
sehingga guru lebih fleksibel dalam mengatur waktu pertemuan dan segala sesuatunya yang
berkaitan dengan kegiatan tersebut. Jadi kegiatan ini semacam “Musyawarah Guru Mata
Pelajaran”.
4. Mendatangkan motivator
Motivator adalah orang yang mempunyai keahlian memberikan motivasi kepada
orang lain. Ada tiga fungsi motivasi yaitu sebagai pendorong, pengarah, dan sekaligus
penggerak prilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan. Berdasarkan ketiga fungsi
motivasi itulah seorang motivator mungkin memberikan arahan kepada guru untuk
meningkatkan kembali kinerjanya. Mendatangkan seorang motivator perlu sesekali dilakukan
guna membangkitkan kembali semangat guru-guru dalam menjalankan tugasnya. Mungkin
guru-guru tersebut akan merasa lepas dari kejenuhan dan mendapatkan energi baru serta siap
untuk tugas-tugas selanjutnya. Hal ini akan memberikan sesuatu yang positif untuk
keberhasilan pengajaran yang dilaksanakannya.
5. Memberikan fasilitas yang memadai
Dengan tersedianya fasilitas pembelajaran yang cukup dan memadai akan
memudahkan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, dan akan menghasilkan
pembelajaran yang bermutu pula. Apabila hal ini terpenuhi maka output yang dihasilkan pun
akan berkualitas.
6. Memberikan insentif yang memadai bagi guru
Pemberian insentif yang memadai bagi guru dimaksudkan untuk memenuhi
kebutuhan guru dan keluarganya sesuai standar kebutuhan ekonomi saat itu. Jadi guru tidak
perlu mencari penghasilan tambahan di luar tugasnya demi memenuhi kebutuhan dirinya dan
keluarganya. Hal ini bertujuan agar guru fokus pada pekerjaannya, sehingga guru dapat
mengembangkan kreativitasnya dan inovasinya dalam pendidikan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Peningkatan kinerja guru sangatlah diperlukan agar berdampak positif terhadap
prestasi siswa dan kemajuan sekolah.
Dalam hal ini, SMP Negeri 2 Banjar Baru terdapat beberapa guru yang tingkat
kinerjanya rendah. Di balik itu semua pada dasarnya tak terjadi secara serta merta tetapi
karena beberapa faktor. Seharusnya pihak sekolah terutama kepala sekolah atau guru yang
bisa dijadikan panutan, bisa memberikan berbagai solusi, saran dan motivasi agar tingkat
kinerja guru-guru tersebut meningkat.
B. Saran
Usaha pemberian solusi terhadap guru dalam meningkatkan kinerja perlu di
optimalkan dan perlu adanya kerja sama antara semua pihak diantaranya sesama teman guru,
kepala sekolah, konselor dan lain-lainnya, tetapi yang paling utama adalah kesadaran dari
guru itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai