Anda di halaman 1dari 8

Transaksi E-Commerce Jawa Timur

TRANSAKSI E-COMMERCE MASYARAKAT JAWA TIMUR


Wahyudiyono
Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BPPKI) Surabaya
Jl. Raya Ketajen No. 36, Gedangan, Sidoarjo,
E-mail: wahyudiku@yahoo.co.id
Diterima : 20 Oktober 2017| Direvisi : 27 Oktober 2017 | Disetujui : 29 Oktober 2017

Abstrak
E-commerce di Indonesia tumbuh pesat seiring dengan pesatnya pertumbuhan pengguan internet. Pelaku e-
commerce juga tumbuh mengikuti trend belanja online di masyarakat. Pelaku transaksi e-commerce oleh
perusahaan e-commerce besar yang menjual barang secara online mudah dilihat perkembangannya tetapi pelaku
e-commerce yaitu penjual dan pembeli di masyarakat jarang memperoleh perhatian. Penelitian ini melihat profil
pelaku e-commerce dan bagaimana transaksi e-commerce dilakukan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilakukan di Jawa Timur dengan melakukan clustering terhadap kota
sampai tingkat Rukun Tetangga. Pemilihan responden di tingkat RT menggunakan systematic sampling. Pelaku
e-commerce merata dari kalangan muda mulai umur 15 tahun sampai 45 tahun. Barang yang dibeli dan dijual
paling banyak pakaian, sepatu, perhiasan serta perangkat elektronik. Pembayaran transaksi e-commerce
kebanyakan dilakukan dengan transfer ke rekening penjual atau ke rekening pihak ketiga dan pembayaran di
tempat setelah barang diterima (cash on delivery). Media penjualan kebanyakan dilakukan dengan media online
yang tidak berbayar seperti media sosial dan iklan baris online.
Kata kunci : transaksi, e-commerce, masyarakat, Jawa Timur.
E-COMMERCE TRANSACTION OF EAST JAVA COMMUNITY
Abstract
E-commerce in Indonesia grows rapidly along with the rapid growth of internet usage. The perpetrator of e-
commerce also grew to follow online shopping trends in the community. The perpetrator’s of e-commerce
transactions by large e-commerce companies which sells goods by online are easy to see the progress but
perpetrator of e-commerce that is seller and buyer in the community rarely get attention. This study view the
profiles of perpetrator of e-commerce and how e-commerce transactions are conducted. This study is
descriptive with quantitative approach. The study was conducted in East Java by clustering the city to the
neighborhood level. Selection of respondents at the neighborhood level using systematic sampling. Perpetrator
of e-commerce are equally distributed among the age of 15 years to 45 years. Items that are widely bought and
sold most clothes, shoes, jewelry and electronic devices. Payment of e-commerce transactions is mostly done by
transfer or to a third party. Media used for sale mostly by online which is unpaid such as social media and
online classified.
Keyword : transaction, e-commerce, community, East Java.

PENDAHULUAN pembayaran jika barang sudah diterima (Cash on


Pesatnya perkembangan teknologi delivery/COD).
informasi telah mengubah cara belanja masyarakat Transaksi melaui e-commerce mengalami
dengan melakukan transaksi perdagangan secara pertumbuhan yang pesat jika dilihat dari nilai
elektronik melalui e-commerce. Dari awalnya transaksi e-commerce yang juga mengalami
perdagangan berlangsung secara offline, dimana pertumbuhan dari tahun ke tahun. Nilai transaksi e-
antara pedagang dan pembeli selalu bertemu, tapi commerce Indonesia pada 2015 mencapai US$ 3,5
sekarang masyarakat mempunyai pilihan membeli miliar. Angka tersebut naik 34,6 persen dari tahun
barang atau jasa melalui internet. Calon pembeli sebelumnya. Jika dibandingkan dengan 2011, nilai
atau konsumen tinggal melihat barang di situs transaksi perdagangan elektronik di tanah air telah
penjual dan jika cocok dapat melakukan pemesanan melonjak 250 persen. Pertumbuhan e-commerce di
dan melakukan pembayaran melalui transfer bank Indonesia ini mengikuti trend dunia dimana e-
atau uang elektronik. Bisa pula dilakukan commerce juga mengalami pertumbuhan yang
pesat.
44
JURNAL KOMUNIKASI, MEDIA DAN INFORMATIKA
Volume 6 Nomor 3 / November 2017

Populasi Indonesia yang mencapai lebih akan semakin banyak ditawarkan melalui
dari 260 juta jiwa serta wilayah yang berbentuk perusahaan e-commerce tersebut.
kepulauan membuka peluang bisnis perdagangan Nilai transaksi e-commerce di Indonesia
digital. Selain menghemat biaya, pembeli juga sebagian besar dikuasai oleh perusahaan-
dapat mencari penjual dengan harga terendah perusahaan e-commerce besar yang menjual
dengan membandingkan di berbagai lapak langsung barang dagangannya ke konsumen.
perdagangan elektronik. Jumlah penduduk yang Mereka yang memiliki modal sangat besar ini
sangat besar serta pertumbuhan pengguna internet bekerja dengan sangat efisien dan bisa
yang pesat membuat banyak pihak khawatir bahwa mengantarkan pesanan konsumen secara cepat.
perdagangan secara off line akan tergeser Perusahaan-perusahaan tersebut bisa mendominasi
perdagangan secara on line. Tutupnya puluhan pasar.Pemerintah Indonesia juga mendorong
gerai milik PT Matahari Departemen Store Tbk, tumbuhnya pengusaha-penguasaha e-commerce ini.
diduga disebabkan semakin banyak masyarakat Selain membuat E-commerce Roadmap,
yang melakukan transaksi melalui internet. pemerintah menargetkan dapat menciptakan
Dalam laporan tahunan Kementerian 1.000 technopreneurs baru pada tahun 2020 dengan
Komunikasi dan Informatika tahun 2015 valuasi bisnis USD 10 miliar.
menunjukkan, pada 2015 pengguna internet di Kondisi yang ada saat ini banyak pelaku
Indonesia mencapai 93,4 juta dengan 77 persen di bisnis e-commerce pemula baik perdagangan on
antaranya mencari informasi produk dan belanja line maupun start-up digital dengan ide-ide segar
secara on line. Dengan pertumbuhan pengguna dan inovatif yang kurang memiliki akses atau
internet itu, Bank Indonesia memperkirakan ada pendanaan untuk mengembangkan bisnisnya.
24,7 juta orang yang berbelanja on line. Nilai Untuk itu, pemerintah akan mendorong
transaksi e-commerce diprediksi mencapai Rp 144 tumbuhnya technopreneurs baru, baik dengan
triliun pada 2018, naik dari Rp 69,8 triliun di 2016 menggandeng mentor-mentor technopreneurs
dan Rp 25 triliun di 2014. terkemuka, data center, technopark, serta
Pertumbuhan bisnis on line yang begitu memberikan pendanaan.
pesat ini harus bisa dimanfaat secara baik oleh Pelaku bisnis e-commerce oleh masyarakat
masyarakat. Jangan sampai peluang bisnis yang saat ini tentu tidak bisa mendapat omzet sebesar
baik tersebut lebih banyak dimanfaatkan dan perusaan e-commerce yang sudah mapan tetapi
dinikmati oleh perusahaan asing. Dengan bisa seperti Lazada tetapi keberadaannya memiliki
memanfaatkan pertumbuhan bisnis on line tesebut potensi ekonomi yang sangat besar untuk
untuk mengembangkan dan memasarkan produk berkembang dan meningkatkan kesejahteraan dan
dalam negeri maka pertumbuhan e-commerce bisa menampung tenaga kerja. Keberadaan pelaku e-
mendorong pertumbuhan kesejahteraan, commerce oleh masyarakat ini selama ini belum
pertumbuhan lapangan kerja baru dan lain-lain. diketahui banyak diketahui melalui penelitian.
Dengan demikian Indonesia tidak lagi Data-data yang ada sebagian besar adalah adat
sekadar menjadi target pasar bisnis internasional, tentang e-commerce besar.
tetapi sebaliknya dapat menjadi pengusaha e- Penelitian ini ingin mengangkat e-
commerce yang mumpuni hingga menjangkau commerce yang dilakukan oleh masyarakat, baik
pasar luar negeri. Untuk itu pelaku industri harus masyarakat yang melakukan pembelian secara on
bertransformasi sehingga menghasilkan produk line maupun masyarakat yang melakukan penjualan
berkualitas agar bisa menjual produknya di situs secara on line. Masalah yang diangkat adalah
jual beli. Kalau pelaku usaha kita tidak bagaimana profil pengguna e-commerce dan
bertransformasi dari UKM menjadi IKM, e- bagaimana penjualan on line dilakukan.
commerce kita akan banyak diisi produk impor. Penulisan artikel ini berdasar hasil
Sekarang saja komposisinya lebih dominan impor. penelitian Indikator TIK tahun 2016 yang
Berbeda dengan di China, di mana produk yang dilaksanakan di Jawa Timur. Data diambil dari 560
dijual Alibaba misalnya, lebih dominan produk responden di Jawa Timur yang melakukan jual beli
dalam negeri mereka. Saat ini perusahaan e- barang dan jasa secara on line.
commerce Alibaba telah membeli saham beberapa
perusahaan e-commerce besar di Indonesia seperti
Lazada dan Tokopedia. Dalam beberapa waktu ke
depan sangat mungkin produk dari negera Cina
45
Transaksi E-Commerce Jawa Timur

METODE PENELITIAN atau pangkalan


data (database), e-surat atau surat elektronik (e-
Jenis penelitian ini merupakan penelitian
mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain
deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk
seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat
penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan pembayaran untuk e-commerce ini (Siregar, 2010).
fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena Menurut Laudon dan Laudon (2010) e-
alamiah maupun fenomena buatan manusia. commerce adalah suatu proses membeli dan
Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, menjual produk - produk secara elektronik oleh
karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan
perbedaan antara fenomena yang satu dengan dengan komputer sebagai perantara transaksi bisnis.
fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72). Media yang dapat digunakan dalam aktivitas e-
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang commerce adalah world wide web internet.
berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan E-commerce di definisikan sebagai proses
sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pembelian dan penjualan produk, jasa, dan
pendapat yang berkembang, proses yang sedang informasi yang dilakukan secara elektronik
berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau dengan memanfaatkan jaringan internet. E-
tentang kecendrungan yang tengah commerce sebagai bagian dari Electronic Business
berlangsung.Pendekatan penelitian yang digunakan (bisnis yang dilakukan dengan menggunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif electronic transmission. Dalam
karena data yang dihasilkan dalam penelitian ini mengimplementasikan e-commerce tersedia suatu
adalah data kuantitatif berupa angka-angka. integrasi rantai nilai dari infrastrukturnya, yang
Penelitian dilakukan di Jawa Timur dengan terdiri dari tiga lapis. Pertama, insfrastruktur sistem
melakukan clustering terhadap kabupaten/kota distribusi (flow of good); kedua,
yang memiliki karakteristik atau ciri umum yang insfrastrukturpembayaran (flow of money); dan
sama. Variabel yang digunakan untuk clustering ketiga, infrastruktur sistem informasi (flow of
adalah variabel yang terkait erat dengan ICT information). Agar dapat terintegrasinya sistem
dengan data dari BPS. Dari masing-masing cluster
rantai suplai dari supplier, ke pabrik, ke gudang,
kemudian dipilih secara acak beberapa
distribusi, jasa transportasi, hingga ke pelanggan
kabupaten/kota. Selanjutnya pada setiap maka diperlukan integrasi enterprise system untuk
kabupaten/kota terpilih, dipilih secara acak 5
menciptakan supply chain visibility.
desa/kelurahan dengan mempertimbangkan (Sukamjati, 2009).
keterwakilan strata desa-pedesaan dan desa- Bisnis e-commerce sebenarnya terdapat
perkotaan. Pada masing masing desa dipilih 2 beberapa jenis berdasarkan pengkolaborasian
Rukun Tetangga (RT) yang memiliki kriteria yang mitra bisnis, pelayanan nasabah, yang diberikan
berbeda. RT pertama adalah RT yang mewakili RT dalam layanan proses jual beli tersebut atau dalam
menengah ke atas dan dekat dengan pusat desa. RT e-commerce tersebut. Jenis bisnis e-commerce yang
yang kedua adalah RT yang mewakili RT
banyak dilakukan di Indonesia saat ini yaitu:
menengah ke bawah dan lokasinya jauh dari pusat
desa. Setiap RT terpilih, selanjutnya dipilih secara 1. Classifieds atau Daftar Iklan Baris
acak masing-masing 8 rumah tangga menggunakan Classifieds atau daftar iklan baris
teknik systematic sampling. Kemudian pada rumah merupakan bentuk yang paling sederhana dari
tangga yang terpilih, penentuan responden berdasar usaha e-commerce. Bentuk bisnis ini berupa
kish grid. layanan yang diberikan oleh perusahaan untuk
mempertemukan penjual dan pembeli. Perusahaan
Kajian pustaka memberikan ruangan pada penjual untuk memajang
E-commerce adalah proses pembelian, atau memamerkan barang dagangannya. Pembeli
penjualan atau pertukaran produk, jasa dan yang tertarik dengan dagangan penjual tersebut
informasi melalui jaringan komputer. E-commerce langsung berhubungan dengan penjual. Penjual dan
merupakan bagian dari e-business, di mana pembeli bebas melakukan transaksi di manapun
cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar sesuai dengan kesepakatan mereka.
perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian Perusahaan e-commerce tidak
mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan bertanggungjawab terhadap jalannya transaksi
pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e- tersebut. Perusaah e-commerce memperoleh
commerce juga memerlukan teknologi basis data keuntungan dari iklan premium yang terpasang di
46
JURNAL KOMUNIKASI, MEDIA DAN INFORMATIKA
Volume 6 Nomor 3 / November 2017

website tersebut. Penjual yang membayar iklan Untuk masuk dalam layanan tersebut membutuhkan
premium bisa memperoleh perhatian yang lebih verifikasi yang tidak mudah atas penjualnya. Dari
banyak dari pembeli karena ditampilkan secara segi keuntungan, pihak e-commerce bisa menarik
menarik di halaman depan. Penjual yang tidak komisi dari penjual yang notabenenya brand besar
membeli iklan premium tetap dapat menampilkan tersebut. Dengan begitu pendapatannya bisa lebih
barang dagangannya tetapi dalam posisi di besar. Bentuk bisnis ini diterapkan oleh Blibli.
belakang yang tidak mendapat prioritas untuk
4. Toko on line B2C (Business to Consumer)
terlihat pengunjung perusahaaan/calon pembeli.
Pada dasarnya bentuk bisnis ini lebih
Perusahaan e-commerce di Indonesia yang
berfokus pada penjualan barang atau produk milik
menggunakan bentuk bisnis ini antara lain
perusahaan e-commerce itu sendiri. Sehingga
Berniaga, OLX dll. Barang-barang yang dijual
semua keuntungan dari penjualan produk murni
dalam perusahaan ini umumnya barang bekas atau
dimiliki oleh perusahaan e-commerce dan tidak
barang yang jumlahnya terbatas.
dibagi dengan pihak lain. Jenis bisnis ini
2. Marketplace C2C (Customer to Customer) merupakan salah satu bentuk yang paling
Perusahaan e-commerce ini adalah berkembang di Indonesia, namun dalam
perusahaan yang menyediakan tempat sebagai pengembangan bentuk bisnis ini tentunya juga tidak
media promosi barang dagangan para penjual dan mudah. Selain diperlukan modal yang sangat besar,
perusahaan e-commerce juga memberikan layanan ketersediaan pasokan barang serta sistem penjualan
metode pembayaran dari transaksi on line yang semuanya harus dihandle sendiri oleh pihak e-
dilakukan. Hal tersebut ini menjadi ciri utama dari commerce.
bentuk bisnis e-commerce Marketplace C2C. Pada Beberapa perusahaan e-commerce yang
umumnya pihak e-commerce akan memberikan menerapkan bentuk bisnis ini antara lain Lazada,
layanan Escrow atau rekening pihak ketiga. Bhineka, Berry Benka dll. Namun perusahaan e-
Fungsi dari Escrow tersebut adalah sebagai commerce tersebut juga memiliki sistem layaknya
jembatan antara penjual, pembeli dan pihak e- Marketplace C2C yang dapat menerima penjual
commerce. Jika sudah terjadi kesepakatan mandiri yang memiliki barang yang cukup banyak
pembelian, pembeli harus mentransfer dana kepada dan terjamin ketersediannya.
pihak Escrow. Baru setelah dana dikonfirmasi
5. Social media shop
masuk ke Escrow, penjual bisa mengirimkan
Bentuk bisnis e-commerce ini bisa
barangnya para pembeli. Dan setelah pembeli
berkembang seiring perkembangan sosial media
mengonfirmasi kedatangan barang, maka pihak
yang makin menanjak. Potensi dari sosial media
Escrow akan memberikan uangnya ke penjual.
tersebut kini dimanfaatkan langsung oleh
Selain lebih aman, dengan menggunakan jasa
perusahaan e-commerce dengan membangun bisnis
Escrow jika tiba-tiba terjadi masalah dengan
yang berbasis pada sosial media tersebut. Pada
barang, dana akan bisa segera dikembalikan pada
awalnya Facebook menyediakan fanpage yang bisa
pembeli. Perusahaan e-commerce yang mengadopsi
digunakan untuk menawarkan barang untuk dijual.
bentuk bisnis ini antara lain Tokopedia, Lamido.
Fanpage adalah sebuah halaman khusus layaknya
Perusahaan e-commerce tersebut akan mendapatkan
blog yang menyediakan informasi yang beragam
keuntungan dari sistem iklan premium dan komisi
sesuai dengan keinginan pemiliknya, mulai dari
dari jasa Escrow/ rekening bersama. Penjual yang
perusahaan, pendidikan, layanan, produk fisik,
memiliki barang dengan jumlah besar, banyak yang
artis, komunitas dan masih banyak lainnya.Saat ini
menawarkan dagangannya dalam perusahaan e-
sosial media yang menjadi lahan utama
commerce tersebut.
perkembangan bentuk bisnis ini masih didominasi
3. Shopping Mall oleh Facebook, namun dengan pergesaran tren
Bentuk bisnis e-commerce Shopping Mall sosial media yang terjadi akhir-akhir ini juga telah
adalah perusahaan e-commerce yang memberikan membuka pesaing baru seperti Instagram dan juga
layanannya kurang lebih sama dengan bentuk bisnis Twitter.
Marketplace C2C tetapi penjual yang ada pada e- E-commerce di Indonesia yang
commerce tersebut hanya brand-brand besar yang menyediakan bentuk bisnis ini adalah Onigi.
telah mempunyai nama di pasar lokal atau pun Keuntungan dari bentuk ini adalah dari segi
internasional. pemanfaatan banyaknya konsumen yang berasal

47
Transaksi E-Commerce Jawa Timur

dari sosial media tersebut dan juga kemudahan 42,9%. Responden yang berpendidikan SMP dan
dalam pembuatannya. S2/S3 jumlahnya sama yaitu masing-masing
sebesar 5,4%. S2/S3 SD SMP
HASIL DAN PEMBAHASAN 5% 2% 5%
Jenis kelamin responden yang pernah
melakukan transaksi pembelian, yang paling
banyak berjenis kelamin laki-laki yaitu 66,1% dan
yang berjenis kelamin perempuan sebesar 33,9%. D3/S1 SMA
Pelaku e-commerce paling banyak berada 45% 43%
di Kota Probolinggo yaitu sebesar 36%, kemudian
pelaku e-commerce yang berada di Kota Surabaya
sebesar 23% dan pelaku e-commerce yang tinggal
Gambar 3. Persentase Pendidikan Pengguna e-
di Kota Pasuruan sebesar 20%. Data selengkapnya
commerce
dapat dilihat dalam gambar di bawah ini.
Madiun
Persentase umur pengguna e-commerce
2% yang paling banyak adalah kelompok umur 26 – 35
tahun yaitu sebanyak 39%. Kelompok umur
berikutnya yaitu umur 15 – 25 tahun sebesar 27 %,
Malang
Surabaya 16% kemudian kelompok umur 36 – 45 tahun sebesar 23
Pamekasan
23%
3%
5, kelompok umur 46 – 55 tahun sebesar 9% dan
kelompok umur 56 – 60 tahu sebesar 2%.
56 - 60
Pasuruan 2%
Probolinggo 20%
36% 46 - 55
9% 15 - 25
27%
Gambar 1. Persentase Sebaran Kota Pelaku e- 36 - 45
23%
commerce
Pekerjaan responden yang pernah membeli
barang secara on line, yang paling banyak adalah
26 - 35
karyawan swasta yaitu sebesar 44,6% kemudian
39%
pelajar/mahasiswa dan wiraswasta masing-masing
sebesar atau 16,1%. Responden yang bekerja
sebagai PNS/TNI/Polri sebesar 12% dan yang Gambar 4. Persentase pengguna e-commerce
Berdasar Kelompok Umur
bekerja sebagai pedagang/buruh/tukang sebesar
5,4%. Media yang digunakan untuk transaksi on
Ibu Rumah
Tangga
line yang paling banyak adalah smartphone yaitu
4% digunakan oleh 32 % responden, kemudian
Wiraswasta personal Computer (PC) digunakan oleh 30 %
16%
PNS/ TNI/
responden, Laptop digunakan 27 % responden dan
POLRI
12%
tablet digunakan oleh 11% responden.
Karyawan
Swasta
Pensiunan Pelajar/ 45%
2% Mahasiswa Smartpho PC
16% ne 30%
32%
Pedagang/Bu-
ruh/Tukang
5%
Tablet
Gambar 2. Persentase Pekerjaan Pengguna e- 11% Laptop
27%
commerce
Pendidikan responden yang paling banyak
adalah D3/S1 yaitu sebesar 44,6 %. Responden Gambar 5. Persentase Media yang Digunakan untuk
yang berpendidikan SMA hanya selisih sedikit Transaksi e-commerce
dengan yang berpendidikan D3/S1 yaitu sebesar

48
JURNAL KOMUNIKASI, MEDIA DAN INFORMATIKA
Volume 6 Nomor 3 / November 2017

Barang yang dibeli secara on line, yang Jasa bidang TIK (desain web, desain grafis, 14.3
terbayak adalah berupa pakaian, sepatu, perhiasan pembuatan aplikasi dll)
dan akseseris untuk penampilan tubuh yaitu Produk finansial (asuransi, reksadana dsb) 12.5
sebanyak 67,9 %. Barang kedua yang banyak dibeli Jasa bidang event Organizer (catering, 10.7
responden adalah Perangkat elektronik, perangkat wedding, dll)
keras TIK (TV, kamera, laptop, smartphone , Lainnya 7.1
flasdisk dll). Jumlah pembelian perangkat elekronik Kebanyakan lokasi penjual berada di dalam
dan perangkat keras TIk dilakukan sebanyak negeri yaitu dinyatakan oleh 94,6% responden
46,4%. Barang berupa peralatan rumah tangga dan sedang sisanya yaitu 5,4% responden menyatakan
furniture dibeli oleh responden sebesar 26,8%. bahwa lokasi penjual berada di luar negeri.
Barang berupa kosmestik/obat-obatan, otomotif/ Banyaknya lokasi penjual di dalam negeri ini tidak
perangkat otomotif dan Film, video, music dan menunjukkan bahwa yang ditransaksikan adalah
perangkat lunak TIK (termasulk aplikasi berbayar) barang produksi dalam negeri atau barang dari luar
masing-masing dibeli oleh 25% responden. negeri. Di masa mendatang produksi luar negeri
Produk jasa yang dibeli responden adalah akan semakin ditransaksikan apabila ada investor
Jasa bidang TIK (desain web, desain grafis, luar negeri yang memasarkan produknya secara on
pembuatan aplikasi dll) dan Jasa bidang event line di Indonesia.
Organizer (catering, wedding, dll). Pembelian Jasa Cara pembayaran terhadap barang/jasa
bidang TIK dilakukan oleh 14,3% responden dan yang dibeli, yang paling banyak dilakukan oleh
pembelian Jasa bidang event Organizer (catering, responden adalah dengan transfer melalui bank
wedding, dll) dilakukan oleh 10,7% responden. yaitu sebanyak 69,6% responden, kemudian
Tabel 1. Persentase Barang atau Jasa yang dibeli secara membayar dengan cara COD (cash on delivery)
on line sebanyak 30,4% responden. Pembayaran COD
Barang atau jasa Persen umumnya dilakukan bila antara penjual dan
Pakaian, sepatu, perhiasan, aksesoris 67.9 pembeli berada dalam satu kota atau pada jarak
Perangkat elektronik, perangkat keras TIK 46.4 dekat sehingga penjual bisa langsung menerima
(TV, kamera, laptop, smartphone , flasdisk pembayaran secara tunai saat barang diterima
dll) pembeli. Responden yang membayar dengan Alat
Peralatan rumah tangga dan furniture 26.8 pembayaran on line (Paypal, Rekening Bersama)
Kosmestik, obat-obatan 25.0 sebanyak 12,5%. Responden yang membayar
dengan dengan Wesel pos/ wesel union sebanyak
Otomotif dan perangkat otomotif 25.0 8,9% dan membayar dengan kartu kredit sebanyak
Film, video, musik dan perangkat lunak TIK 25.0 7,1% responden.
(termasulk aplikasi berbayar) Tabel 2. Persentase Cara Pembayaran
Properti (rumah, tanah, toko, dll) 21.4 Keterangan Persen
Mainan dan hobby 19.6 Membayar dengan Transfer via ATM/ Bank 69.6
Membayar dengan COD (cash on delivery) 30.4
Makanan dan minuman 19.6 Membayar dengan Mobile banking/ internet 16.1
Alat kesehatan dan olahraga 19.6 banking
Membayar dengan Alat pembayaran on line 12.5
Produk jasa travel (tiket travel, hotel, dsb/ 19.6 (Paypal, Rekening Bersama)
transportasi(termasuk gojek, grabbike dl) Membayar dengan Kartu kredit 10.7
Perlengkapan anak dan bayi 17.9 Membayar dengan Wesel pos/ wesel union 8.9
Buku, majalah, surat kabar, atau bahan 16.1 Membayar dengan Kartu debet 7.1
bacaan lainnya Lainnya 5.4

49
Transaksi E-Commerce Jawa Timur

Dari seluruh responden yang melakukan line B2C (business to costomer) selain menawarkan
transaksi e-commerce tersebut di atas, yang pernah barang milik sendiri juga memberi peluang pada
melakukan transaksi penjualan secara on line dalam penjual lainnya yang memenuhi persyaratan
tiga bulan terakhir sebanyak 42,9% dan sisanya perusahaan untuk ditampilkan, misalnya memiliki
57,1 % tidak pernah melakukan transaksi ketersediaan barang yang besar.
penjualan. Responden yang menawarkan barang Tabel 3. Persentase Media Penjualan Secara On line
atau jasa secara on line jumlahnya lebih banyak Keterangan Persen
lagi. Hal ini disebabkan karena dalam tiga bulan ini Sosial Media Shop, toko on line dengan media 32.1
mereka tidak pernah melakukan transaksi penjualan sosial (fanpage toko on line di Facebook,
secara on line. Instagram , Line, Whatsapp, BBM, dll)
Dari 42,9 % yang pernah menjual Clasifields/Iklan baris on line/ listing (iklan di 25.0
barang/jasa secara on line tersebut, media penjualan detik.com, kaskus, OLX dll)
secara on line yang paling banyak dilakukan Toko on line B2C (Business to Costomer 8.9
responden adalah melalui Sosial Media Shop, took (Bhineka, Lazada, bursatanahabang.com dsb)
on line dengan media sosial (fanpage di Facebook Marketplace (Tokopedia Bukalapak, Elevania 8.9
dan Instagram , Line, Whatsapp, BBM, dll). dll)
Responden yang menjual melaui media ini Barang yang paling banyak dijual
sebanyak 32,1% responden. Responden yang responden dalam 3 bulan terakhir adalah pakaian,
menjual melalui Clasifields/Iklan baris on line/ sepatu, perhiasan, aksesoris. Responden yang
listing (iklan di detik.com, Kaskus, OLX dll) menjual barang tersebut sebanyak 26,8%
sebanyak 25% responden. Responden yang responden. Barang berikutnya yang banyak dijual
menjual melaui Toko on line B2C (Business to adalah Perangkat elektronik, perangkat keras TIK
Costomer ( misalnya Bhineka, Lazada, (TV, kamera, laptop, flasdisk dll) yaitu dijual oleh
bursatanahabang.com dsb) dan responden yang 25 % responden. Penggunaan jasa secara on line
menjual melalui Marketplace (contoh ; Tokopedia terbanyak yaitu produk jasa travel (tiket travel,
Bukalapak, Elevania dll) masing-masing sebanyak hotel, dsb) transportasi (termasuk Gojek, Grab dll)
8,9% responden. dilakukan oleh 8,9% responden. Penjualan
Dari persentasse media penualan ini peralatan rumah tangga dan furniture, perlengkapan
tampak kalau sebagian besar responden lebih anak dan bayi, kosmestik, obat-obatan dijual oleh
banyak menjual barang atau jasanya melalui media masing-masing 7,1% responden.
yang tidak memerlukan biaya untuk menawarkan Tabel 4. Persentase jenis Barang atau Jasa yang Dijual
barang/jasa dagangannya seperti melalui fanpage di Keterangan Persen
Facebook dan Instagram atau melalui massanger Pakaian, sepatu, perhiasan, aksesoris 26.8
di Line, Whatsapp dan BBM. Media penjualan Perangkat elektronik, perangkat keras TIK 25.0
melalui Clasifields/Iklan baris on line/ listing (iklan (TV, kamera, laptop, flasdisk dll)
di detik.com, kaskus, OLX dll) juga tidak harus Produk jasa travel (tiket travel, hotel, dsb/ 8.9
dengan mengeluarkan biaya untuk bisa ditampilkan transportasi(termasuk gojek, grabbike dl)
di situs perusahaan e-commerce tersebut. Peralatan rumah tangga dan furniture 7.1
Pembayaran ke perusahaan e-commerce tersebut Perlengkapan anak dan bayi 7.1
Kosmestik, obat-obatan 7.1
hanya diperlukan bila ingin tampil dalam iklan
Makanan dan minuman 5.4
premium di wesite perusahaan e-commerce
Otomotif dan perangkat otomotif 5.4
tersebut. Dua media penjualan tersebut tidak Film, video, musik dan perangkat lunak TIK 5.4
memerlukan perantara dalam bernegosiasi dan (termasulk aplikasi berbayar)
bertransaksi antara penjual dan pembeli. Mainan dan hobby 5.4
Dua media penjualan lainnya yaitu Toko on Alat kesehatan dan olahraga 3.6
line B2C (Business to Costomer (Bhineka, Lazada, Buku, majalah, surat kabar, atau bahan bacaan 3.6
bursatanahabang.com dsb) dan Marketplace lainnya
(Tokopedia Bukalapak, Elevania dll) yang Properti (rumah, tanah, toko, dll) 3.6
menggunakan perusahaan e-commerce yang sudah Produk finansial (asuransi, reksadana dsb) 1.8
mapan persentasenya penggunaannya cukup kecil. Jasa bidang TIK (desain web, desain grafis, 1.8
Untuk bisa ditampilkan dalam web tempat jualan pembuatan aplikasi dll)
mereka, yang ingin berdagang harus diverifikasi Jasa bidang event Organizer (catering, 1.8
oleh perusahaan e-commerce tersebut. Toko on wedding, dll)

50
JURNAL KOMUNIKASI, MEDIA DAN INFORMATIKA
Volume 6 Nomor 3 / November 2017

Jasa pengiriman barang yang paling banyak Kementerian Komunikasi dan Informatika
digunakan responden adalah JNE yaitu digunakan Republik Indonesia, Laporan Tahunan
oleh 28,6% responden. Kemudian jasa ekspedisi Kemkominfo ,2015
TIKI sebanyak 16,1% responden, PT Pos Laudon Kenneth C., & Jane P. Laudon, 2010,
Indonesia digunakan oleh 12,5% responden. Empat Manajemen Information System :Managing
responden lainnya menggunakan Pandu Logistik, the Digital Firm. New Jersey: Prentice-Hall
DHL dan ekspedisi lainnya. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor: 74 Tahun
DHL Expres Lainnya 2017 tentang Peta Jalan Sistem
Pandu 3% 6% Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik
Logistik
3%
(Road Map e- commerce)Tahun 2017-2019
Sukmadinata, 2006, Metode Penelitian Pendidikan,
PT. Pos
JNE Remaja Rosdakarya, Bandung Siregar, Riki
Indonesia 44%
19%
R. 2010. Strategi Meningkatkan Persaingan
Bisnis Perusahaan dengan Penerapan E-
TIKI commerce.
25% http://blog.trisakti.ac.id/riki/2010/03/12/str
ategi-meningkatkan-persaingan-bisnis-
Gambar 6. Persentase kurir yang digunakan mengirim perusahaan-dengan-penerapan-e-
barang commerce/. Diakses tanggal 25 September
2017.
KESIMPULAN Sukmajati, Anina. 2009. Penerapan E-ommerce
untuk Meningkatkan Nilai Tambah (Added
Pelaku e-commerce merata dari kalangan Value) bagi Perusahaan.
muda mulai umur 15 tahun sampai 45 tahun. http://aninasukmajati.wordpress.com. Diakses : 2
Barang yang dibeli dan dijual paling banyak September 2017.
Pakaian, sepatu, perhiasan serta perangkat Sugiyono (2009),Metode deskriptif, Edisi kedua,
elektronik. Pembayaran transaksi e-commerce Penerbit Alfabeta, Bandung.
kebanyakan dilakukan dengan transfer langsung ke
rekening penjual atau ke rekening pihak ketiga dan
pembayaran di tempat setelah barang diterima (cash
on delivery).
Media penjualan paling banyak dilakukan
dengan media online yang tidak berbayar yaitu
menggunakan media sosial. Banyak pula yang
menggunakan Clasifields/Iklan baris on line/ listing
(iklan di detik.com, kaskus, OLX dll). Pembiayaan
diperlukan bila barang dagangannya ingin
ditampilkan dalam iklan premium.

DAFTAR PUSTAKA
Balai Pengkajian Pengembangan Komunikasi dan
Informatika Surabaya, 2016, Laporan
Penyusunan Indikator Kominfo Indonesia
Tahun 2016, BPPKI Surabaya.
Dewi Irmawati, Pemanfaatan E-commerce dalam
Dunia Bisnis, Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis –
Issn: 2085-1375 Edisi Ke-VI, November
2011.
https://orasibisnis.files.wordpress.com/201
2/05/dewi-imarwati_pemanfaatan-e-
commerce-dalam-dunia-bisnis.pdf

51

Anda mungkin juga menyukai