Anda di halaman 1dari 6

ESSAY

“Pengaruh Pandemi Terhadap E-Commerce”

NAMA :
NO. ABSEN :
NAMA KELOMPOK :
JURUSAN :
PRODI :

Pengaruh Pandemi Terhadap E-Commerce


Oleh: Komang wiwik Kresna Yanti
Berkembangnya e-commerce di Indonesia telah merubah beberapa perilaku
konsumen. Contohnya yaitu kebiasaan berbelanja di pusat perbelanjaan atau toko
sekarang mulai beralih dengan menggunakan media online Selama terkoneksi
dengan internet, konsumen tidak harus mendatangi toko atau tempat perbelanjaan
untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkannya. Banyaknya perusahaan e-
commerce yang ada di Indonesia, serta beragam jenis layanan yang di tawarkan
membuat para konsumen lebih leluasa dalam memilih toko online mana yang ingin
mereka kunjungi. Daily social melakukan survei pada tahun 2018 untuk mengetahui
layanan ecommerce yang paling sering dikunjungi oleh masyarakat dalam satu bulan
terakhir. Hasil survei oleh dailysocial.id membuktikan bahwa Shopee termasuk paling
sering dikunjungi dengan persentase penggunanya adalah 45%.
Banyaknya sektor di bisnis online, membuat pelaku usaha yang ingin
berinvestasi perlu menerka-menerka bisnis-bisnis online apa saja yang popular dan
menguntungkan di era pandemi covid 19 saat ini, seperti e-commerce, edutech dan
kesehatan. sektor-sektor bisnis startup yang justru karena pandemi ini mengalami
kenaikan bisnis yang signifkan dimana platform-platform kesehatan online seperti
Halodoc menjadi populer karena membantu publik yang hanya ingin
mengkonsultasikan dan diagnosis kesehatan secara online.
Bisnis e-commerce juga menjadi kebutuhan utama publik dalam bertransaksi
di masa pandemi ini, mengingat masyarakat takut berbelanja secara langsung
sehingga untuk pembelian beberapa kebutuhan dilakukan
secara online melalui platform-platform e-commerce. Selain platform-
platform bisnis e-commerce nasional yang sudah mapan, saat ini juga
bermunculan platform-platform e-commerce lokal terutama untuk memenuhi
kebutuhan kebutuhan pokok. Anak-anak muda di beberapa kota membuat platform-
platform e-commerce lokal untuk membantu proses pembelian barang dari
konsumen ke pasar. Berikutnya ada bisnis startup collaboration tools seperti
aplikasi Zoom dan GotoMeeting yang menjadi populer di era pandemi covid
19. Peluang di sektor ini diambil oleh perusahaan-perusahaan asing mengingat di
Indonesia sendiri masih sedikit atau bahkan tidak ada pelaku yang memanfaatkan
peluang di bisnis startup collaboration tools.
Masyarakat semakin menghindari tempat umum dan toko ritel offline,
sehingga penjualan online untuk beberapa sektor meningkat. Dilansir
dari neilpatel.com, conversion untuk sektor makanan, kesehatan, dan farmasi
meningkat signifikan. Sektor makanan mengalami peningkatan 55%, kesehatan
19%, dan farmasi 11%. Di Amerika Serikat sendiri, penjualan online diprediksi
akan mengalami peningkatan hingga 12% dari total spending-nya di tahun 2020.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dibalik bisnis online e-
commerce banyak manfaatnya  ternyata masih banyak dampak bagi para
pembisnis offline lainnya yang tidak menggunakan media sosial sebagai sarana
bisnisnya.
Industri kurir di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat dalam beberapa
tahun terakhir seiring dengan pertumbuhan perdagangan online di Indonesia yang
tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), dalam 10 tahun terakhir
industri e-commerce Indonesia mengalami peningkatan hingga 17 persen dengan total
jumlah usaha e-commerce mencapai 26,2 juta unit.
Pada tahun 2018, menurut lembaga riset asal Inggris, Merchant Machine,
Indonesia memimpin negara-negara lain sebagai negara dengan pertumbuhan e-
commerce tercepat di dunia mencapai 78%. Pertumbuhan perdagangan online yang
tinggi tersebut membuat Indonesia menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang
memiliki potensi pasar besar dalam sektor perekonomian. Hal ini berkaitan dengan
industri kurir yang mengantarkan barang ke konsumen serta sektor pergudangan
sebagai tempat penyimpanan barang. Pertumbuhan pemesanan e-commerce yang
semakin pesat pun terjadi pada bulan Maret 2020, tepatnya setelah wabah Virus
Corona (Covid-19) menyebar di Indonesia. Virus Corona menyebabkan dampak yang
signifikan tehadap perekonomian di negara-negara yang terdampak virus tersebut,
termasuk Indonesia.
Peningkatan belanja digital tersebut terjadi karena masyarakat lebih memilih
untuk membeli kebutuhannya secara online, hal tersebut sejalan dengan
pemberlakuan kebijakan pemerintah yaitu bekerja dari rumah atau work from
home (WFH) serta perpanjangan masa belajar di rumah.
Pertumbuhan e-commerce pada kondisi seperti sekarang ini membuka peluang
besar bagi jasa ekspedisi pengiriman barang antar daerah, baik domestik maupun luar
negeri untuk dapat berkontribusi dalam proses pengiriman.  Jasa kurir juga berperan
penting dalam menunjang kelancaran bisnis suatu perusahaan yang memerlukan
layanan pengiriman secara cepat dan aman.

Pada situasi terkait penyebaran Virus Corona seperti sekarang ini, sejumlah
pemerintah daerah membuat kebijakan untuk meminimalisasi kegiatan yang
melibatkan orang banyak, salah satunya adalah imbauan bagi para pengusaha untuk
menutup kegiatan perkantoran dan memberlakukan WFH.

Namun, ditengah kebijakan tersebut, beberapa perusahaan jasa pengiriman


barang tetap mempekerjakan petugas lapangan yang melayani konsumen, mulai
dari customer service, kurir, hingga driver. Hal tersebut dilakukan karena antusias
belanja online masyarakat kian meningkat di tengah pandemi Virus Corona.

Sejak penyebaran Virus Corona di Indonesia, sejumlah perusahaan jasa


pengiriman barang mencatat kenaikan pengiriman barang mencapai 80%. Pada
kondisi seperti sekarang ini, sekitar 60% sampai 70% transaksi pengiriman barang
perusahaan berasal dari e-commerce. Namun, terdapat juga perusahan jasa
pengiriman barang yang menyatakan bahwa kenaikan pengiriman tidak begitu
signifikan atau bahkan mengalami penurunan.

Saat ini, industri kurir yang berfokus pada pengiriman paket secara cepat
atau last mile delivery mengalami lonjakan pengiriman terutama pada komoditas
pangan dan barang-barang kebutuhan pokok. Jenis barang yang mengalami
peningkatan pengiriman di antaranya adalah produk makanan, sayur dan buah-
buahan, alat kesehatan, serta bahan kimia untuk cairan pembersih.

Semakin meningkatnya jumlah pemesanan dalam e-commerce, ditunjang oleh


layanan yang diberikan jasa kurir juga semakin berkembang, mulai dari
sistem tracking, e-wallet, sampai multidrop. Sistem tracking memungkinkan
konsumen bisa memantau jasa kurir online yang sedang bertugas mengantarkan
barangnya. Sementara e-wallet adalah proses pembayaran yang bisa digunakan oleh
konsumen, sehingga tidak perlu kesulitan untuk mentransfer ataupun membayar
langsung secara tunai, sedangkan sistem multidrop memungkinkan konsumen
mengirimkan barang dari satu asal ke beberapa tujuan dalam satu kali pengiriman.
Begitu juga sebaliknya, konsumen dapat mengirimkan barang dari beberapa barang
ke satu tujuan.

Langkah Perusahaan E-commerce dan Kurir Menghadapi Wabah Virus Corona


Jumlah pasien positif terinfeksi Virus Corona di Indonesia yang berjumlah 893 orang
hingga per 26 Maret 2020 mendasari beberapa perusahaan pengiriman
barang melakukan langkah antisipatif untuk meminimalisasi penyebaran virus
tersebut meskipun tetap melakukan kegiatan operasional.

Walaupun saat ini kegiatan jual beli online dinilai menjadi solusi terbaik yang
dapat dilakukan untuk mengurangi kekhawatiran konsumen dan juga mencegah risiko
penularan antar manusia, tentu ada peraturan khusus dan tindakan preventif yang
diberlakukan oleh perusahaan-perusahaan pengiriman barang dalam kondisi pandemi
seperti ini. Tindakan preventif itu dilakukan sebagai upaya agar pengiriman barang
dari transaksi jual beli online tidak terganggu dengan adanya pandemi. Beberapa
langkah preventif tersebut di antaranya adalah dengan mewajibkan para karyawan
untuk menggunakan masker dan sarung tangan baik saat menyortir barang,
pengambilan barang, hingga pengantaran serta selalu melakukan pengecekan suhu
tubuh seluruh karyawan.

Selain itu, beberapa perusahaan juga telah menginstruksikan untuk


menyemprotkan desinfektan pada seluruh cabang dan setiap paket yang akan
dikirimkan serta memberikan edukasi mengenai upaya antisipatif dan pencegahan
penyebaran virus melalui setiap station pengiriman barang.

Daftar Pustaka
IPrice, “Peta E-Commerce Indonesia,” 2020.
https://iprice.co.id/insights/mapofecommerce/ (accessed Nov. 03, 2020).

Covid19.go.id, “Analisis Data COVID-19 Indonesia,” 2020.


https://covid19.go.id/p/berita/analisis-data-covid19-indonesia-update-25-oktober-
2020

Anda mungkin juga menyukai