Kata kunci: Preferensi, Konsumen, Jasa Pengiriman, Conjoint Analysis

Perkembangan teknologi dibidang e-commerce memberikan dampak positif bagi dunia jasa
pengiriman. Hal ini ditandai dengan meningkatnya pasar e-commerce yang tumbuh mencapai
tiga puluh tiga persen di tahun 2020 dengan kisaran nilai tiga ratus tiga puluh tujuh triliun
rupiah. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap sektor jasa pengiriman dan kurir yang turut
memberikan kontribusi dalam proses pengiriman karena jarak antara pengirim dan penerima
yang semakin terbatas dapat diperhubungkan oleh layanan pengirimannya. …. Berdasarkan
hal-hal tersebut kemudian menyebabkan

Hal ini dapat dilihat saat ini saling berlomba untuk memberikan pelayan, pengalaman, dan
kesan terbaik kepada konsumen mereka.

Perkembangan industri jasa pengiriman barang mengalami peningkatan yang cukup pesat.
Era globalisasi menuntut manusia untuk memiliki mobilitas yang tinggi. Semenjak
diberlakukannya pasar bebas di Indonesia, arus perdagangan barang atau jasa menjadi tidak
terbatas. Kebutuhan akan jasa pengiriman barang semakin meningkat untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Banyaknya mitra jasa pengiriman barang membuat para konsumen
sulit dalam memilih dan menentukan mitra jasa pengiriman barang yang paling baik. Kondisi
persaingan yang semakin ketat membuat setiap perusahaan harus mampu bertahan hidup,
bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan
diperhatikan oleh setiap perusahaan untuk dapat bertahan dan berkembang adalah
memperbaiki ataupun mempertahankan kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait faktor/variabel/atribut apa saja
yang paling mempengaruhi keputusan masyarakat yang dalam hal ini berperan sebagai
konsumen dalam memilih jasa pengiriman dengan metode analisis konjoin.

Pengaruh pandemi Covid-19 telah menyebabkan nilai globalisasi dan digitalisasi meningkat
serta memaksa pelaku usaha untuk melakukan inovasi dalam bisnisnya. Pun sama halnya
dengan pelaku dalam industri jasa pengiriman yang mengalami peningkatan pesat
Perkembangan teknologi khususnya dibidang perekonomian saat ini semakin meningkat

Hal ini dapat ditunjukkan dengan meningkatnya penggunaan dikenal dengan sebutan e-
commerce

Di era pandemi dimana masyarakat diharuskan untuk beraktivitas didalam ruangan

menyebabkan meningkatnya penggunaan e-commerce di Indonesia. Berdasarkan data yang
dikutip dari … menunjukan bahwa pengguna e-commerce di Indonesia mencapai … di tahun
2020. Angka ini kemudian meningkat ditahun 2021 sebesar. Masyarakat

Marketplace adalah sebuah lokasi jual beli produk dimana seller dan juga konsumen bertemu
di suatu platform. Seller akan menjual barangnya di lapak yang sudah disediakan oleh E-
Commerce dengan konsep marketplace

Dalam usaha E-Commerce ada beberapa model penjualan yaitu sebagai penjual (seller),
penjual kembali (reseller), serta perantara penjual dan pembeli (dropshipper). Selama tahun
2020, model penjualan dalam E-Commerce didominasi oleh penjual (seller) yaitu sebesar
79,91 persen, kemudian diikuti oleh penjual kembali (reseller) sebanyak 13,09 persen dan
terkecil adalah perantara penjual dan pembeli (dropshipper) sejumlah 7,00 persen.

Perkembangan internet yang sangat pesat, membuat jumlah pengguna internet semakin
meningkat. Umumnya, usaha E-Commerce menjual barang/jasa ke konsumen akhir untuk
langsung dikonsumsi, atau menjual ke agen/usaha lain untuk nantinya dapat dijual kembali.
Berdasarkan hasil survei, usaha E-Commerce lebih banyak melakukan penjualan ke
konsumen akhir. Konsumen akhir adalah pengguna atau pemanfaat akhir dari pembelian
suatu produk yang tidak untuk diperdagangkan kembali. Sebanyak 71,23 persen usaha hanya
menjual produk ke konsumen akhir. Kemudian, sebanyak 27,15 persen usaha melakukan
penjualan baik ke konsumen akhir maupun ke agen. Selanjutnya, yang paling sedikit adalah
usaha E-Commerce yang melakukan penjualan online ke agen/usaha lain, yaitu sebesar 1,62
persen usaha.

Pandemi COVID 19 memaksa masyarakat membatasi mobilitas keluar rumah, baik untuk
bekerja, beribadah, maupun untuk berbelanja. Peralihan metode berbelanja pun ikut berubah
dari secara offline (langsung) menjadi online (E-Commerce) menjadi fenomena yang tidak
terhindarkan seiring kemajuan teknologi informasi. Metode berbelanja online semakin
memudahkan pelanggan untuk memilih berbagai produk barang/jasa berdasarkan preferensi
yang mereka inginkan.

Kelompok makanan, minuman, dan bahan makanan merupakan jenis barang/jasa yang paling
banyak terjual melalui internet pada tahun 2020, total usaha yang menjual barang/jasa
tersebut sebesar 40,86 persen dari keseluruhan usaha yang menjadi sampel e-Commerce.
Jenis barang/jasa yang banyak terjual pada urutan kedua adalah fashion dengan proporsi
usaha yang menjual sebanyak 20,71 persen. Di urutan ketiga, adalah jenis barang/jasa
kebutuhan rumah tangga, sebanyak 10,30 persen usaha yang menjual barang/jasa tersebut.

Beberapa metode pengiriman yang disediakan oleh usaha e-Commerce adalah pengiriman
langsung oleh pihak penjual ke pembeli, menggunakan jasa pengiriman (JNE, Pos, TIKI,
GoSend, dan lainnya), pembeli mengambil pesanan di toko atau di titik penjemputan tertentu,
dan pembeli mengunduh (download) dari website, aplikasi, software, atau lainnya.

Lebih dari separuh usaha E-Commerce di Indonesia mengirimkan langsung produknya

kepada pembeli (63,76 persen). Sebanyak 21,54 persen usaha E-Commerce memilih metode
pembeli mengambil langsung pesanan di toko atau di titik penjemputan tertentu. Sementara
itu, sebanyak 13,32 persen memilih mengirimkan produknya kepada pembeli melalui jasa
pengiriman, serta hanya 1,38 persen usaha menyediakan link download produknya dari
website, aplikasi, software, atau lainnya.

Perkembangan bisnis online di Indonesia sekarang ini menunjukan tren yang meningkat yang
diakibatkan semakin banyaknya konsumen yang memilih berbelanja secara online
dibandingkan berbelanja secara langsung (offline). Belanja secara online merupakan cara
konsumen berbelanja dengan menggunakan media elektronik atau jejaring sosial dengan
transaksi jual beli dilakukan di dunia maya. Konsumen memilih barang yang mereka sukai
kemudian memesannya. Setelah melakukan pembayaran via transfer, maka barang akan
dikirim oleh pihak online shop langsung ke tempat pembeli berada (Nusarika dan Purnami,
2015).

Bisnis e-commerce di Indonesia berkembang dengan cukup pesat. Indonesia merupakan salah
satu negara yang mengalami perkembangan e-commerce cukup tinggi yaitu mencapai 8,8%
per tahun hingga tahun 2017 (Kuswandani, 2015). E-commerce sebenarnya adalah pihak
ketiga yang akan menjembatani dua pembelian produk secara online. Sekarang belanja online
telah menjadi cara bagi pengguna karena dukungan lebih praktis. Saat ini semakin banyak
platform e-commerce yang baru sehingga belanja online menjadi semakin lebih mudah dan
belanja online menjadi suatu alternatif pembelian barang karena mempermudah proses
pembelian dan juga dapat menghemat waktu. (Kuswandani, 2015) Semakin meningkatnya
jumlah orang Indonesia yang memilih berbelanja secara online membuat perusahaan
penyedia jasa logistik merasakan dampaknya, karena banyaknya permintaan pengiriman
barang. Oleh karena itu, para pebisnis kemudian berlomba–lomba untuk mendirikan usaha
yang bergerak dalam bidang pengiriman barang (logistik). Perusahaan yang bergerak
dibidang ini pada dasarnya sangat membantu perusahaan pada bidang produsen barang dalam
melayani konsumen yang terletak jauh dari perusahaan. Perusahaan yang bergerak dibidang
pengiriman saat ini dirasa saangat membantu karena mengingat padatnya rutinitas masyarakat
dalam kehidupan sehari–harinya, sehingga perusahaan ini sangat membantu karena dapat
melakukan pengiriman barang secara cepat dan juga dengan harga yang murah sehingga
semua terasa lebih praktis dan cepat. Karena banyaknya permintaan konsumen inilah maka
banyak timbul perusahaan penyedia jasa logistik dan pengiriman. Perusahaan penyedia jasa
logisik ini bermanfaat untuk memudahkan masyarakat dalam pengiriman Item yang tidak
dapat disetujui secara langsung oleh pengirim.