Anda di halaman 1dari 4

Tugas Besar 1 Manajemen Perubahan

Nama : Miranda Aurel


NIM : 43120110059

Soal A (Pilihan Ganda)

1. Istilah praktisi pengembangan organisasi paling tidak mengacu pada tiga jenis personal, satu
diantaranya …
Jawab : A. praktisi

2. Dalam kaitannya dengan karier PO, maka orang-orang yang memiliki pelatihan-pelatihan
dasar cenderung menjadi konsultan …
Jawab : A. internal

3. Terdapat beberapa konflik yang berkaitan dengan etika di dalam PO diantaranya ialah …
Jawab : B. pilihan intervensi

4. Dilihat dari sifatnya, organisasi-organisasi dengan sistem terbuka dalam menghadapi


pengaruh, baik dari dalam maupun dari luar organisasi, akan lebih …
Jawab : A. akomodatif

5. Untuk menghadapi permintaan-permintaan yang semakin kompetitif organisasi harus lebih


responsif. Salah satu caranya adalah dengan merubah struktur organisasi menjadi lebih …
Jawab : B. landai

6. Pengenalan komputer on-line untuk akses para karyawan sebagai perubahan internal
organisasi dianggap sebagai …
Jawab C. perubahan kecil

7. Pernyataan yang mengatakan bahwa sekuensi atau proses perubahan mencakup tiga tahap
dasar, yaitu : unfreezing, changing, refreezing dikemukakan oleh …
Jawab : D. Kurt Lewin

8. Suatu kondisi dimana diketahui adanya suatu keadaan yang tidak memuaskan, dalam kerangka
proses perubahan disebut dengan istilah …
Jawab : A. unfreezing

9. Antara birokrasi dan masyarakat terdapat hubungan timbal-balik, dimana masyarakat sebagai
sumber birokrasi harus berada dalam posisi …
Jawab : A. pemasok sumberdaya

10. Salah satu ciri dari dari birokrasi organisasi adalah …


Jawab : B. diferensiasi pekerjaan
B. Soal Esay

1. Sebutkan faktor apa saja yang menyebabkan bahwa manajemen perubahan tidak membawa
keberhasilan dalam organisasi? Jelaskan !
Jawab :
Meski perubahan dinantikan dan menjanjikan kehidupan baru, ternyata tidak semua perubahan
membawa hasil seperti yang diharapkan. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat
mengakibatkan perubahan tidak membawa hasil seperti yang diharapkan :
a. Kepemimpinan yang tidak cukup kuat
Perubahan menuntut hadirnya pemimpin yang kuat. Tanpa kekuatan kepemimpinan, perubahan
tak cukup berenergi untuk bergulir seperti yang diharapkan. Kepemimpinan yang kuat tidak
sama dengan kepemimpinan otoriter. Kepemimpinan yang kuat berarti kepemimpinan yang
penuh wibawa karena bersih, ahli, dapat dipercaya, dan jelas arahnya.

b. Salah melihat reformasi


Reformasi sering hanya dianggap reorganisasi oleh para birokrat. Tujuan perubahan adalah
mengubah manusia, bukan mengubah organisasi. Tanpa diikuti upaya mengubah kebiasaan
manusianya, reorganisasi tak akan membawa perubahan apa – apa.

c. Sabotase di tengah jalan


Perubahan akan selalu menghadapi tantangan, khususnya dari mereka yang tidak menyukai
pemimpin baru atau mereka yang khawatir kenikmatan – kenikmatan yang selama ini diperoleh
akan hilang begitu saja. Bermacam – macam bentuk sabotase yang dapat dilakukan, seperti
misalnya fitnah, membuat peraturan yang menyulitkan, dll.

d. Komunikasi yang tidak begitu bagus


Perubahan menuntut adanya komunikasi. Informasi resmi dan satu arah saja belum cukup. Sebab
dalam setiap perubahan selalu ditemui orang – orang yang memberikan informasi tandingan,
bahkan informasi palsu yang menyesatkan. Komunikasi yang tidak begitu bagus akan
menyulitkan diri sendiri karena pemimpin tidak akan pernah menang melawan persepsi.

e. Masyarakat yang tidak cukup mendukung


Perubahan memerlukan dukungan masyarakat. Kalau dukungan tidak cukup kuat maka
perubahan hanya akan menyisakan kepedihan. Dukungan masyarakat tidak sama dengan ucapan
– ucapan para pengamat. Dukungan mereka terlihat dari tindakan – tindakan riil ketika suatu
upaya digulirkan.

f. Proses “buy-in” tidak berjalan


Perubahan harus menjadi agenda seluruh komponen organisasi. Dan perubahan yang baik harus
dirasa dimiliki oleh seluruh masyarakat dalam organisasi. Proses yang hanya dimiliki para
pemimpin tidak akan pernah bertenaga dalam bergerak.
2. Ada beberapa hal yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai struktur yang kuat, coba
saudara sebutkan apa yang membuat struktur itu tidak kuat ?
Jawab :
Beberapa hal yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai struktur yang kuat:
- Salah Angkat direksi Dan Komisaris
Sebagian perusahaan terbagi dalam 2 kategori, yaitu perusahaan keluarga dan perusahaan milik
negara. Bagi perusahaan keluarga, kebiasaan-kebiasaan mengangkat pimpinan dari kalangan
internal mengakibatkan terbatasnya proses seleksi, karena hanya mempunyai resources yang
sangat terbatas. Selain itu, pengambilan keputusan yang bersifat emosional sangat mewarnai
perusahaan. Sedangkan di BUMN sudah sering ditemui pengangkatan orang-orang yang kurang
capable karena tidak diambil dari resources yang benar, capable dan terbuka.

- Tidak Boleh Memberhentikan Karyawan


Yang tidak boleh dilakukan adalah memberhentikan karyawan yang produktif dan loyal. Dalam
banyak perusahaan, para eksekutif tampak enggan memberhentikan, memindahkan, atau
mengurus karyawan-karyawannya, khususnya mereka yang bermasalah. Karyawan yang
bermasalah, tidak disiplin, malas, mencuri, merusak nilai-nilai positif perusahaan harus dapat
dipisahkan dari mereka yang produktif dan berkualitas.

- Hanya Bekerja
Budaya kerja sebagai ”hanya bekerja” mengakibatkan manusia-manusia tidak belajar. Pada saat
mereka memimpin, mereka pun hanya bekerja, bukan berkreasi atau merespon perubahan.
Akibatnya, mereka menjadi tidak visioner, tidak mampu melihat kedepan. Di sebuah perusahaan
atau badan usaha harus ada orang yang memimpin dan yang dipimpin. Semua orang harus punya
kontribusi positif dan berkembang membesarkan perusahaan.

- Terlalu banyak kontrol


Kontrol tidak boleh melebihi jam kerja yang dapat diberikan seorang eksekutif. Di Indonesia,
sebuah Badan Usaha bisa dikendalikan oleh banyak alat kontrol yang menyita banyak sekali
waktuseorang eksekutif, mulai dari kantor akuntan, internal auditor, BPK, BPKP, petugas
pajak,Bapepam, Komite audit, DPR/DPRD. Kontrol yang berlebihan dapat membuat eksekutif
keletihandan sulit mengambil keputusan.

- Terlalu Banyak Perlindungan


Orang-orang yang memiliki terlalu banyak benteng perlindungan tidak merasa perlu keluar dari
bentengnya dan mengendus pasar. Akibatnya, mereka tidak merespon perubahan sebagaimana
mestinya.

3. Untuk menghasilkan perubahan, pertama-tama dibutuhkan kemampuan untuk melihat.


Persoalan pertama kita dalam menciptakan perubahan adalah bagaimana membuka mata orang-
orang di sekitar kita untuk “melihat”.
Coba saudara jelaskan apa pengertian kalimat pada pertanyaan nomer 3 ?
Jawab :
Pemimpin dapat diibaratkan sebagai mata, yaitu seseorang yang melihat sesuatu secara visioner,
sesuatu yang tak kelihatan atau belum kelihatan oleh banyak orang.
Black and Gregersen (2002) menemukan tiga cara yang dapat dipakai untuk mengajak orang
melihat, yaitu:
a. Ciptakan kontras yang tajam
Sesuatu yang tidak kontras, sulit dibedakan keberadaannya. Sebuah revolusi atau peristiwa besar
biasanya cukup mengejutkan. Ia terjadi secara kontras, berbeda dengan biasanya. Justru karena
sangat kontras dan menarik perhatian, maka manusia akan sangat meresponnya. Berikut ini
adalah cara untuk menunjukan kontras:
– Fokus
– Hindari penyajian yang kompleks
– Piknik
– Pengalaman
– Pareto

b. Ciptakan konfrontasi yang efektif


Untuk “membukakan mata” seseorang terhadap perubahan maka menunjukan kontras saja tidak
cukup. Seseorang ada kalanya perlu dikonfrontasikan atau dihadapkan secara berulang-ulang
terhadap suatu masalah. Selanjutnya, konfrontasi (komunikasi) yang intensif akan menimbulka
efek bersahabat karena ada rasa kedekatan, sehingga akan mendorong orang untuk lebih
memahami.

c. Menggabungkan keduanya
Cara terbaik untuk memperlihatkan perubahan adalah dengan menggabungkan kontras dengan
konfrontasi. Apabila sesuatu perubahan yang kontras, ditampakkan berulang-ulang (konfrontasi
tinggi) maka sesuatu perubahan itu akan sangat dirasakan kehadirannya.

Anda mungkin juga menyukai