Anda di halaman 1dari 8

KEPEMIMPINAN

“GAYA KEPEMIMPINAN OTOKRATIS”

ANGGOTA :

1. Kadek Ega Setiawan 121114176


2. I Wayan Andra Wirawan 121114182
3. Ni Komang Dea Margarita Putri 121114191
4. I Gede Angga Wahyu Putra 121114204
5. Kadek Novi Anggita Dewi 121114205
6. Made Agus Santiawan 121114206
7. I Kadek Angga Widnyana 121114211

Program Studi Manajemen


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pendidikan Nasional
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga paper ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap dosen pengampu Mata Kuliah Kepemimpinan. Kami sangat
berharap ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami
berharap lebih jauh lagi agar paper ini bisa memberikan pengetahuan untuk pembaca.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan paper ini.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kepemimpinan merupakan proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang
berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok. Salah satu tantangan yang dihadapi oleh
pemimpin adalah bagaimana ia dapat menggerakan bawahannya agar mau dan bersedia
mengarahkan kemampuanya untuk kepentingan organisasi. Sering kali dijumpai pemimpin
yang menggunakan kekuaasaannya secara mutlak dan memerintahkan bawahan tanpa
memperhatikan kepentingan bawahan. Hal ini dapat menimbulkan suatu hubungan yang
tidak harmonis dalam organisasi.
Dalam kepemimpinan terdapat gaya gaya kepemimpinan. Salah satu diantaranya adalah
Gaya Kepemimpinan Otokratis. Kepemimpinan otokratis adalah gaya kepemimpinan di
mana seorang pemimpin memiliki kendali penuh untuk menentukan kebijakan dan prosedur,
memutuskan tujuan apa yang ingin dicapai, dan mengarahkan serta mengawasi semua
kegiatan organisasi, tanpa partisipasi dari bawahan. Pemimpin otokratis tidak terlibat dengan
penetapan tujuan jangka panjang atau perkembangan karier seperti jenis pemimpin lainnya.
Mereka cenderung lebih berfokus untuk memastikan anggota tim menyelesaikan tugas-tugas
penting sesuai jadwal.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana ciri ciri dan karakteristik dari gaya kepemimpinn otokratis ?
2. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari gaya kepemimpinan otoktratis ?
3. Contoh perbandingan usaha dalam memipin dalam menggunakan gaya kepemimpinan
otokratis.

1.3 Tujuan
1. Agar mengetahui ciri ciri dan karakteristik gaya kepemimpinan otokratis.
2. Agar mengetahui kelebihan dan kekurangan gaya kepemimpinan otokratis.
3. Agar mengetahui perbandingan sebuah perusahaan yang menggunakan gaya
kepemimpinan otokratis.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ciri Ciri dan Karakteristik https://cerdasco.com/pemimpin-otokratis/


Ada beberapa ciri-ciri dan karakteristik pada gaya kepemimpinan otokratis.
a. Pertama, otoritas berada di tangan satu orang atau pemimpin. Pemimpin membuat
hampir semua keputusan, termasuk tentang tujuan, tugas, proyek, dan proses kerja.
Mereka mendikte semua metode dan proses kerja ke karyawan dan tidak mempercayakan
keputusan kunci kepada anggota atau karyawannya.
b. Kedua, pekerjaan cenderung sangat terstruktur dan kaku. Hampir mustahil bagi bawahan
untuk memunculkan kreativitas dan pemikiran out-of-the-box. Kontrol absolut
menghalangi kemampuan mereka untuk berkreasi.
c. Ketiga, pemimpin menerapkan kontrol otoriter dan mengawasi bawahan mereka dengan
ketat. Untuk menjalankan organisasi, mereka membuat aturan, prosedur dan kebijakan
ketat di mana bawahan harus mematuhinya. Mereka kemudian mengkomunikasikannya
ke bawahan untuk dipahami dan dijalankan tanpa pertanyaan.
d. Keempat, pemimpin memandang kepentingan bawahan kurang penting daripada
organisasi. Sehingga, mereka kurang memberikan perhatian pada kepentingan bawahan.
Karena alasan ini, pemberdayaan di lingkungan otokratis adalah rendah.
e. Kelima, pemimpin menempatkan tuntutan tinggi pada bawahan mereka. Mereka
meminta bawahan untuk patuh atas apa yang mereka putuskan.
f. Keenam, pemimpin tidak meminta atau menerima masukan dari bawahan untuk
pengambilan keputusan. Mereka lebih mengandalkan diri sendiri tentang apa yang baik
dan buruk bagi organisasi.
g. Ketujuh, informasi kunci berada di pemimpin. Mereka menyimpan informasi untuk diri
mereka sendiri. Mereka hanya memberitahu bawahan apa yang perlu mereka ketahui.
h. Kedelapan, hubungan kerja dan komunikasi adalah kaku. Komunikasi bersifat satu arah,
dari atas ke bawah. Bawahan memiliki sedikit atau tidak ada kesempatan untuk
mengomentari apa pun.
2.2 Kelebihan dan Kekurangan

 Kelebihan
Kelebihan utama dari gaya kepemimpinan otokratis adalah proses pengambilan
keputusan yang cepat. Selain itu ada proses kerja yang efisien, manajemen krisis yang
cepat, menjaga ketertiban & disiplin, target yang terfokus, peningkatan produktivitas
komunikasi yang jelas.
Kepemimpinan otokratis bermanfaat jika digunakan dalam situasi di mana hanya ada
sedikit waktu untuk membuat keputusan kelompok atau pemimpin adalah anggota
kelompok yang paling berpengalaman. Karena itu, ketika perlu untuk membuat
keputusan yang cepat dan tegas, itu adalah alternatif terbaik. Misalnya, dalam profesi di
mana ada situasi darurat: paramedis, militer, polisi, pemadam kebakaran, dll.
Kepemimpinan otokratis dapat efektif dengan karyawan yang membutuhkan pemantauan
ketat atas tugas-tugas mereka, karena hal ini mencegah mereka untuk bersantai, dan
meningkatkan kinerja, produktivitas, dan kecepatan yang digunakan pekerja untuk
melaksanakan pekerjaan mereka.

 Kekurangan
Kritik terhadap gaya kepemimpinan ini didasarkan pada serangkaian kelemahan yang
merupakan konsekuensi dari penerapan tipe kepemimpinan ini.. Pemimpin yang otoriter
tidak memperhitungkan pendapat pekerja dan karyawan, karena baginya mereka
hanyalah individu yang harus mematuhi perintahnya. Banyak karyawan mungkin merasa
dihina dan diremehkan, datang untuk membuat keputusan untuk meninggalkan
perusahaan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa pekerja kurang berkinerja dengan jenis
kepemimpinan ini dan bahwa, seperti yang ditunjukkan oleh data ilmiah, memiliki
dampak negatif yang lebih besar pada stres (atau kejenuhan) dan kesejahteraan pekerja,
tidak seperti jenis kepemimpinan lainnya. sebagai transformasional. Tidak ada yang
direkomendasikan untuk perusahaan di mana modal intelektual mereka adalah kreativitas.
Bisa menimbulkan upaya micromanaging membuat pekerja merasa dipaksa bekerja dan
menurunkan moral mereka
anggota yang tidak terlibat dalam decision making akan merasa kurang peduli dan
bertanggung jawab atas pekerjaan, memunculkan budaya “kerjakan saja, yang penting
selesai” , berpotensi mematikan pemikiran kreatif dan peluang inovasi, berpeluang untuk
menjadi kepemimpinan otoriter.

2.3 Perbandingan Usaha


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tipe kepemimpinan otokratis adalah kepemimpinan yang sama dengan tipe
otoriter, yang mana dari kepemimpinan ini, bawahan tidak berhak menyampaikan saran,
pendapat, dan kritik. Dalam kepemimpinan ini seorang pemimpin menganggap dirinya
adalah segala-galanya yang memiliki kekuasaan dan kewenangan atas anak buah sesuai
dengan kehendaknya.
Kepemimpinan ini lebih identik dengan system satu orang yang berkuasa, yang
berhak menentukan kebijakan, berhak dalam mengambil keputusan terhadap suatu
permasalahan dalam organisasi. Kepemimpinan ini hanya dibatasi dengan undang-
undang saja.

3.2 Saran
Sebaiknya dalam memimpin suatu organisasi kita tidak menggunakan tipe
kepemimpinan otokrasi karena tipe ini hanya berpusat kepada satu orang sehingga
komunikasi antara bawahan dan atasan tidak berjalan lancar. Sehingga dalam
kepemimpinanpun jarang sekali tipe ini berhasil untuk memajukan suatu organisasi atau
perusahaan, karena pemimpin dalam tipe ini hanya memperhatikan keputusannya sendiri,
tanpa mendengarkan saran dan kritik dari bawahan.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai