ANGGOTA :
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Agar mengetahui ciri ciri dan karakteristik gaya kepemimpinan otokratis.
2. Agar mengetahui kelebihan dan kekurangan gaya kepemimpinan otokratis.
3. Agar mengetahui perbandingan sebuah perusahaan yang menggunakan gaya
kepemimpinan otokratis.
BAB II
PEMBAHASAN
Kelebihan
Kelebihan utama dari gaya kepemimpinan otokratis adalah proses pengambilan
keputusan yang cepat. Selain itu ada proses kerja yang efisien, manajemen krisis yang
cepat, menjaga ketertiban & disiplin, target yang terfokus, peningkatan produktivitas
komunikasi yang jelas.
Kepemimpinan otokratis bermanfaat jika digunakan dalam situasi di mana hanya ada
sedikit waktu untuk membuat keputusan kelompok atau pemimpin adalah anggota
kelompok yang paling berpengalaman. Karena itu, ketika perlu untuk membuat
keputusan yang cepat dan tegas, itu adalah alternatif terbaik. Misalnya, dalam profesi di
mana ada situasi darurat: paramedis, militer, polisi, pemadam kebakaran, dll.
Kepemimpinan otokratis dapat efektif dengan karyawan yang membutuhkan pemantauan
ketat atas tugas-tugas mereka, karena hal ini mencegah mereka untuk bersantai, dan
meningkatkan kinerja, produktivitas, dan kecepatan yang digunakan pekerja untuk
melaksanakan pekerjaan mereka.
Kekurangan
Kritik terhadap gaya kepemimpinan ini didasarkan pada serangkaian kelemahan yang
merupakan konsekuensi dari penerapan tipe kepemimpinan ini.. Pemimpin yang otoriter
tidak memperhitungkan pendapat pekerja dan karyawan, karena baginya mereka
hanyalah individu yang harus mematuhi perintahnya. Banyak karyawan mungkin merasa
dihina dan diremehkan, datang untuk membuat keputusan untuk meninggalkan
perusahaan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa pekerja kurang berkinerja dengan jenis
kepemimpinan ini dan bahwa, seperti yang ditunjukkan oleh data ilmiah, memiliki
dampak negatif yang lebih besar pada stres (atau kejenuhan) dan kesejahteraan pekerja,
tidak seperti jenis kepemimpinan lainnya. sebagai transformasional. Tidak ada yang
direkomendasikan untuk perusahaan di mana modal intelektual mereka adalah kreativitas.
Bisa menimbulkan upaya micromanaging membuat pekerja merasa dipaksa bekerja dan
menurunkan moral mereka
anggota yang tidak terlibat dalam decision making akan merasa kurang peduli dan
bertanggung jawab atas pekerjaan, memunculkan budaya “kerjakan saja, yang penting
selesai” , berpotensi mematikan pemikiran kreatif dan peluang inovasi, berpeluang untuk
menjadi kepemimpinan otoriter.
3.1 Kesimpulan
Tipe kepemimpinan otokratis adalah kepemimpinan yang sama dengan tipe
otoriter, yang mana dari kepemimpinan ini, bawahan tidak berhak menyampaikan saran,
pendapat, dan kritik. Dalam kepemimpinan ini seorang pemimpin menganggap dirinya
adalah segala-galanya yang memiliki kekuasaan dan kewenangan atas anak buah sesuai
dengan kehendaknya.
Kepemimpinan ini lebih identik dengan system satu orang yang berkuasa, yang
berhak menentukan kebijakan, berhak dalam mengambil keputusan terhadap suatu
permasalahan dalam organisasi. Kepemimpinan ini hanya dibatasi dengan undang-
undang saja.
3.2 Saran
Sebaiknya dalam memimpin suatu organisasi kita tidak menggunakan tipe
kepemimpinan otokrasi karena tipe ini hanya berpusat kepada satu orang sehingga
komunikasi antara bawahan dan atasan tidak berjalan lancar. Sehingga dalam
kepemimpinanpun jarang sekali tipe ini berhasil untuk memajukan suatu organisasi atau
perusahaan, karena pemimpin dalam tipe ini hanya memperhatikan keputusannya sendiri,
tanpa mendengarkan saran dan kritik dari bawahan.
DAFTAR PUSTAKA