Anda di halaman 1dari 14

GAYA GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

DOSEN PENGAMPU: Prof.Dr.Wildansyah,M.Pd

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 2:
AURORA NOVENA SIMAMORA (1233111069)
GEBY JUWITA PATRISIA BUTAR BUTAR (1233111153)
FRANSISKA SITUMORANG (1233111141)
YASHINTA BETA RIAMA SIMANJUNTAK (1233111067)
GRACE PUTRI SIGALINGGING (1233111066)
MORINA ABELITA BR. GINTING (1231111051)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “Gaya Gaya Kepemimpinan
Dalam Organisasi”. Dengan bantuan dari berbagai pihak maka makalah ini dapat
terselesaikan dengan lengkap. Oleh karena itu, kami sebagai penyusun makalah ini
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan sebagai penyusun makalah ini untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada
para pembaca budiman.

Medan, Oktober 2023

Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kepemimpinan fungsional adalah tindakan yang dilakukan oleh seorang
pemimpin dengan tujuan memimpin anggotanya sesuai dengan program kerja yang
disepakati bersama. Keberhasilan suatu organisasi tergantung pada kemampuan
pemimpin untuk memimpinnya secara efektif sebagai seorang pemimpin. Dalam
kehidupan berorganisasi, gaya kepemimpinan pemimpin merupakan suatu hal yang
penting untuk diperhatikan.
Pemimpin harus dapat memahami perilaku anggota timnya dan organisasi
yang dipimpinnya agar dapat menemukan gaya kepemimpinan yang tepat untuk
organisasinya. Gaya kepemimpinan mengacu pada serangkaian kebutuhan
pemimpin yang memotivasi perilaku mereka dalam situasi yang berbeda.

1.2 Rumusan Masalah


Banyak permasalahan yang dibahas dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa pengertian gaya kepemimpinan?
2. Bagaimana pandangan para ahli mengenai gaya kepemimpinan?
3. Apa saja gaya kepemimpinan yang ada?
4. Apa saja kelebihan dari setiap gaya kepemimpinan?
5. Kesimpulan apa yang dapat diambil dari pemahaman/pendapat para ahli tentang
gaya kepemimpinan?

1.3 Tujuan penulisan


Beberapa tujuan yang diperoleh dari artikel ini adalah:
1. Untuk lebih memahami pengertian gaya kepemimpinan.
2. Mengetahui berbagai gaya kepemimpinan yang digunakan seorang pemimpin.
3. Memahami dan menganalisis gaya-gaya kepemimpinan yang dapat digunakan.
4. Mengetahui kelebihan dari setiap gaya kepemimpinan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Gaya Kepemimpinan Dalam Organisasi
Pengertian gaya kepemimpinan menurut para ahli Pengertian gaya
kepemimpinan menurut para ahli adalah sebagai berikut:
• Thoha (2013): Gaya kepemimpinan adalah standar perilaku yang digunakan
seseorang ketika orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain
menurut sudut pandangnya.
• Rivai (2014): berpendapat bahwa gaya kepemimpinan adalah seperangkat
karakteristik yang digunakan pemimpin untuk mempengaruhi bawahan guna
mencapai tujuan organisasi. Dapat juga dikatakan bahwa gaya kepemimpinan
merupakan suatu model perilaku dan strategi yang disukai dan sering diterapkan
oleh para pemimpin.
• Stonener (1996): meyakini bahwa gaya kepemimpinan adalah model perilaku
berbeda yang disukai oleh pemimpin dalam proses mengarahkan dan
mempengaruhi karyawan.
• Hersey dan Blanchard (1992): meyakini bahwa gaya kepemimpinan pada
hakikatnya merupakan ekspresi dari tiga komponen: pemimpin itu sendiri,
bawahan dan situasi di mana proses kepemimpinan dilakukan.
• Davis dan Newstrom (1995): Gaya kepemimpinan diartikan sebagai ekspresi
perilaku seorang pemimpin, berkaitan dengan kemampuan kepemimpinan orang
tersebut.
• Flippo (1987): Gaya kepemimpinan juga dapat diartikan sebagai pola perilaku
yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu
untuk mencapai tujuan tertentu.
• Prasetyo: Gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan dalam proses
kepemimpinan yang diterapkan dalam perilaku kepemimpinan seseorang untuk
mempengaruhi orang lain agar bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan orang
tersebut.
Menurut Sutarto (dalam Tohardi, 2002). Pendekatan behavioral didasarkan
pada gagasan bahwa keberhasilan atau kegagalan seorang pemimpin ditentukan
oleh sikap dan gaya tindakan pemimpin tersebut. Sikap dan gaya tindakan akan
diungkapkan dari:
o Bagaimana memberi perintah,
o Cara menetapkan tugas,
o Bagaimana cara berkomunikasi,
o Cara mengambil keputusan,
o Upaya untuk mendorong semangat bawahan,
o Memberikan konsultasi,
o Penegakan disiplin,
o Dapat mengawasi pekerjaan bawahan,
o Memeriksa laporan dari bawahan,
o Memimpin rapat,
o Menegur bawahan jika melakukan kesalahan, dll.

2.2 Jenis Jenis Gaya Kepemimpinan Dalam Organisasi


A. Gaya Kepemimpinan Otokratis
Gaya kepemimpinan yang memerlukan ketaatan penuh dari bawahan tanpa
memerlukan pembangkangan atau kecurigaan. Gaya kepemimpinan ini sering
mengambil keputusan berdasarkan pemikirannya sendiri dan jarang mau menerima
pendapat orang lain. Para pemimpin mempunyai pengaruh besar dalam semua
pengambilan keputusan, dan setiap kebijakan, peraturan, dan mekanisme
didasarkan pada gagasan mereka sendiri. Tipe kepemimpinan seperti ini
memusatkan kekuasaan pada diri mereka sendiri. Hal ini membatasi inisiatif dan
kemampuan berpikir orisinal anggota. Pemimpin otoriter tidak memperhatikan
kebutuhan bawahannya dan cenderung berkomunikasi hanya satu arah, yaitu dari
atasan (pemimpin) kepada bawahan (anggota). Jenis kepemimpinan ini sering
terlihat di akademi militer dan kepolisian. Gaya ini kadang-kadang disebut gaya
kepemimpinan yang berpusat pada diri sendiri atau direktif. Gaya ini dicirikan oleh
banyaknya instruksi yang datang dari pemimpin dan sangat terbatasnya, jika tidak
lengkap, partisipasi bawahan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.
Pemimpin secara sepihak menentukan peran apa, bagaimana dan kapan melakukan
berbagai tugas. Yang menonjol dari gaya ini adalah memberi perintah. Pemimpin
otokratis adalah pemimpin yang memberi perintah dan menuntut ketaatan. Dia
memerintah berdasarkan kemampuannya untuk memberi penghargaan dan
hukuman. Gaya kepemimpinan otokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang
lain agar mau bekerja sama mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan segala
kegiatan dilakukan sepenuhnya atas kebijaksanaan pemimpin.

B. Gaya Kepemimpinan Birokrasi


Gaya kepemimpinan ini lazim diterapkan dalam suatu bisnis dan efektif jika
setiap pegawai mengikuti setiap prosedur dan menyelesaikan tanggung jawabnya
sehari-hari. Namun dengan gaya kepemimpinan seperti ini, anggota tidak
mempunyai ruang untuk melakukan inovasi karena semuanya diatur dalam
mekanisme pengelolaan yang harus diikuti oleh setiap anggota (kelas). Gaya ini
dapat digambarkan sebagai “memimpin dengan aturan”. Perilaku pemimpin
ditandai dengan penerapan ketat prosedur yang berlaku bagi pemimpin dan
bawahannya. Pemimpin birokrasi seringkali mengambil keputusan berdasarkan
aturan yang ada secara kaku, tanpa fleksibilitas. Semua aktivitas hampir terfokus
pada pemimpin dan sangat sedikit kebebasan bagi orang lain untuk berkreasi dan
bertindak, bahkan tidak lepas dari pengaturan yang sudah ada.
Kelebihan kepemimpinan otoriter:
 Dapat mengambil keputusan dengan cepat, karena bersifat satu arah saja.
 Memiliki sifat tegas, dan tidak segan menegur karyawan jika melakukan
kesalahan yang terjadi.
 Lebih mudah melakukan pengawasan dalam lapangan kerja.
 Memberikan dorongan motivasi dalam produktivitas secara spesifik.
 Menghasilkan hasil yang konsisten.
 Adanya rantai komando yang jelas.

C. Gaya Kepemimpinan Partisipatif


Dalam kepemimpinan partisipatif, gagasan dapat datang dari bawah
(anggota) untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan sendiri.
Pemimpin menciptakan ruang bagi bawahan untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan serta menciptakan suasana persahabatan dan hubungan
saling percaya antara pemimpin dan anggota. Dengan gaya ini, pemimpin juga
cenderung aktif meminta pendapat anggotanya setiap kali menyelesaikan suatu
masalah.
Kelebihan:
 Penerimaan keputusan lebih dihargai
 Meningkatkan moral karyawan
 Mendorong solusi/ide yang kreatif
 Meningkatkan Retensi Karyawan
 Mengurangi Persaingan, Meningkatkan Kolaborasi
Kekurangan:
 Pengambilan Keputusan akan sangat lama dan tidak efektif
 Ketidaksepakatan Selama Proses pengambilan keputusan dapat berakhir
dengan adanya kebencian di antara para stakeholders.
 Pengambilan keputusan yang memakan waktu yang lama dapat memotong
waktu produktivitas bekerja
 Perbedaan pengetahuan antar pimpinan dan bawahan dalam sharing
knowledge, dapat berujung pada kesalahpahaman.
 Semakin banyak Informasi sensitif yang diberikan kepada bawahan, semakin
besar kemungkinan informasi tersebut bocor

D. Kepemimpinan Delegatif (Laisser-faire)


Sama seperti kepemimpinan otokratis, dalam gaya kepemimpinan Laissez-
faire, pemimpin memberikan kepercayaan dan kebebasan 100% kepada
anggotanya untuk menyelesaikan tugas dan menyerahkan cara atau sarana
pencapaian apa pun kepada anggotanya. Pemimpin cenderung membiarkan
keputusan dirancang oleh siapa pun di antara kelompoknya. Kepemimpinan seperti
ini akan sangat merugikan jika anggotanya belum cukup matang dalam memikul
tanggung jawabnya dan tidak mempunyai motivasi yang besar dalam
pekerjaannya. Kepemimpinan delegatif merupakan gaya kepemimpinan yang
dilakukan oleh seorang pemimpin bersama dengan bawahan yang berkompeten
agar dapat melaksanakan tugas-tugas yang untuk sementara waktu tidak dapat
dilaksanakan oleh pemimpin tersebut karena berbagai sebab. Gaya kepemimpinan
delegatif sangat cocok jika karyawan mempunyai kompetensi dan motivasi tinggi.
Oleh karena itu, pemimpin tidak terlalu banyak memberikan instruksi kepada
bawahannya, sebaliknya pemimpin lebih banyak memberikan dukungan kepada
bawahannya. Gaya ini mendorong inisiatif anggota. Pemimpin kurang berinteraksi
dan mengontrol, sehingga gaya ini hanya bisa efektif jika bawahan menunjukkan
kompetensi dan kepercayaan diri yang tinggi dalam mencapai tujuan dan sasaran.
Dalam gaya kepemimpinan ini, pemimpin hanya menggunakan sedikit kekuasaan
atau sepenuhnya membiarkan bawahan melakukan apa yang diinginkannya.

E. Gaya Kepemimpinan Transaksional


Gaya kepemimpinan ini cenderung menggunakan pertukaran atau transaksi
melalui hadiah dan hukuman untuk mendorong motivasi dan kepatuhan anggota
tim. Jadi, dapat dikatakan ada transaksi antara pemimpin dengan anggota tim,
seperti contoh anggota tim mendapatkan bonus tambahan setelah Ia bisa
menyelesaikan tugas dari pemimpinnya. Gaya kepemimpinan ini bekerja seperti
konsep kontrak atau perjanjian, yang diselesaikan secara sinkron dengan bantuan
kesepakatan, ketika anggota yang dapat menyelesaikan tugas dengan baik akan
mendapat imbalan, namun jika gagal maka anggota akan menerima imbalan. akan
mendapat sanksi. Pemimpin dan pengikut mempunyai tujuan, kebutuhan, dan
kepentingan masing-masing.
berikut adalah beberapa karakteristik utama dari gaya manajerial transaksional:
 Anggota akan berkontribusi melakukan yang terbaik ketika rantai komando
jelas.
 Adanya iming-iming hadiah dan hukuman selalu memotivasi.
 Mematuhi instruksi pemimpin adalah tujuan utama para anggota.
 Bawahan perlu dimonitor dengan hati-hati untuk memastikan target
terpenuhi.
Kelebihan dari gaya kepemimpinan transaksional lainnya dapat meliputi:
 Ada imbalan bagi orang-orang yang termotivasi oleh kepentingan diri
sendiri untuk mengikuti instruksi.
 Memberikan struktur yang jelas untuk organisasi besar.
 Memberikan alur kerja yang jelas untuk sistem yang membutuhkan tugas
berulang dan dapat diulang tanpa batas.
 Mencapai tujuan jangka pendek dengan cepat.
 Insentif dan penalti didefinisikan dengan jelas.
 Mudah dipelajari dan tidak memerlukan pelatihan ekstensif.

F. Gaya Kepemimpinan Transformasional


Dalam gaya kepemimpinan ini, pemimpin memotivasi dan menantang
anggotanya untuk maju dan berkembang. Di sini, pemimpin memperhatikan
kesejahteraan anggotanya. Kepemimpinan transformasional dapat menginspirasi
perubahan positif pada anggotanya. Tipe pemimpin seperti ini sangat bijaksana dan
terlibat secara eksklusif dalam proses, termasuk membantu anggota tim
menyelesaikan tugas mereka. Contoh kepemimpinan transformasional di
perusahaan adalah saat manajer memberikan ruang bagi para bawahannya supaya
dapat berkreasi sebaik-baiknya. Selain itu, manajer ini juga sering memberikan
dorongan kepada bawahannya untuk bersemangat dan antusias dalam bekerja serta
membangun hubungan yang dekat secara emosional.
Ciri-ciri seorang pemimpin transformasional
 Punya nilai integritas dan keadilan.
 Menetapkan visi atau tujuan yang jelas.
 Memiliki harapan yang tinggi.
 Memotivasi orang lain.
 Memberi dukungan, pengakuan, dan penghargaan.
 Menimbulkan ikatan emosional.
 Membuat orang bekerja melampaui kepentingan pribadi mereka.
Pemimpin dengan kemampuan kepemimpinan transformasional dapat mendorong
karyawannya untuk berpikir dengan pola out of the box, serta berani untuk
mengambil risiko. Pemimpin ini juga mampu untuk menciptakan lingkungan yang
penuh dengan kreativitas.

G. Gaya Kepemimpinan yang melayani


Kepemimpinan yang melayani alias servant leadership adalah model
kepemimpinan yang berfokus untuk memimpin sekaligus melayani orang-orang di
bawahnya. Seperti namanya, pemimpin adalah seorang pelayan, sehingga dia akan
melayani, memfasilitasi dan mendukung anggotanya untuk terus berkembang.
Pemimpin yang melayani mengutamakan kebutuhan, kepentingan, dan aspirasi
anggotanya di atas kepentingan pribadinya.
Kelebihan:
1. Meningkatkan Kepuasan Bawahan
Kepemimpinan yang melayani berfokus pada kebutuhan dan kepentingan
karyawan yang dapat meningkatkan kepuasan kerja mereka. Pada akhirnya hal ini
berpengaruh kepada peningkatan produktivitas dan kinerja yang lebih baik.
2. Membangun Kepercayaan
Kepemimpinan yang melayani akan berusaha menjaga hubungan erat dan saling
percaya dengan karyawannya. Tindakan seperti ini akan menciptakan rasa saling
percaya sekaligus budaya positif dalam perusahaan.
3. Meningkatkan Motivasi
Kepemimpinan yang melayani memberikan dukungan dan bantuan pada
karyawannya agar mereka dapat mengembangkan keterampilan. Hal ini akan
berdampak pada motivasi setiap karyawan untuk bekerja lebih keras.
4. Meningkatkan Inovasi
Kepemimpinan yang melayani biasanya akan membuka komunikasi dengan
karyawan sehingga tercipta lingkungan bagi ide-ide baru untuk berkembang. Pada
akhirnya inovasi baru tersebutlah yang akan memajukan perusahaan dalam
berbagai aspek. Bahkan perusahaan jadi dapat bertahan di tengah-tengah
persaingan yang ketat.
5. Menciptakan Budaya Kerja yang Sehat
Semua tindakan positif yang telah dilakukan nantinya akan menjadi budaya
perusahaan yang sehat. Bukan hanya soal budaya tetapi juga menciptakan
lingkungan kerja yang baik karena setiap orang dalam perusahaan akan selalu
mendukung satu sama lain

H. Gaya Kepemimpinan Karismatik


Gaya kepemimpinan karismatik berarti gaya kepemimpinan dimana
pemimpin dapat menunjukkan pesona dan melatih setiap anggotanya, selalu
menggunakan istilah-istilah yang cerdas dalam menyelesaikan masalah dan
tentunya dapat menarik pengagumnya. Sehingga anggota dapat dengan mudah
(sukarela) bekerja. Pemimpin yang kharismatik mempunyai pengaruh yang kuat
terhadap para pengikutnya. Karisma tersebut terpancar dari seluruh
kemampuannya yang menggoda, termasuk meyakinkan setiap anggota untuk pergi
ke arah mana pun yang mereka inginkan. Kelebihan gaya kepemimpinan
karismatik ini adalah kemampuannya dalam menarik orang. Mereka terpesona
dengan cara bicaranya yang membangkitkan semangat. Biasanya, pemimpin
dengan gaya kepribadian ini adalah seorang visioner. Mereka sangat menyukai
perubahan dan tantangan. Mungkin kelemahan terbesar dari model kepemimpinan
jenis ini mirip dengan pepatah Tong Kosong Kedengarannya Keras. Mereka dapat
menarik orang ke arah mereka. Lama kelamaan, masyarakat akan kecewa dengan
kurangnya konsistensi. Apa yang dikatakan tidak dilakukan. Ketika dipanggil
untuk menjelaskan, pemimpin akan memberikan alasan, alasan dan janji.

I. Gaya Kepemimpinan situasional


Gaya kepemimpinan ini membantu pemimpin untuk bebas menggunakan
gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kondisinya. Kepemimpinan situasional
berupaya menyesuaikan proses kepemimpinan dengan situasi dan kondisi yang
ada. Ada 4 gaya yang diterapkan oleh tipe kepemimpinan ini, antara lain:
1. Tell-Direction (menceritakan, menunjukkan, mengarahkan, memutuskan),
2. Sales-Coaching (menjual, menjelaskan, memperjelas, membujuk),
3. Partisipasi-Dukungan (berpartisipasi, mendorong, berkolaborasi),
4. Delegasi (mendelegasikan, mengamati, mengawasi, menyelesaikan)
Kelebihan:
 menyelaraskan tone kinerja yang umum.
 menonjolkan pengaruh multi-arah.
 memanfaatkan penugasan yang spesifik sebagai ukuran kinerja ketimbang
menyeragamkan penugasan untuk banyak individu yang berbeda.
 memungkinkan pemimpin mendorong perubahan perilaku secara efektif.
 mempercepat laju dan kualitas pengembangan karyawan
 mengajarkan para pemimpin untuk menafsirkan dan menanggapi lingkungan
mereka secara akurat dan efektif

J. Gaya kepemimpinan demokratis


Gaya kepemimpinan demokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang
lain agar mau bekerja sama mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui
berbagai kegiatan yang dilakukan bersama-sama oleh pemimpin dan bawahan serta
pengambilan keputusan. Gaya ini kadang juga disebut kepemimpinan yang
berpusat pada pengikut, kepemimpinan egaliter, kepemimpinan konsultatif atau
partisipatif. Pemimpin berkonsultasi dengan bawahan untuk mengembangkan
tindakan yang saling menentukan.
Adapun kelebihan dari model kepemimpinan demokratis adalah :
 Hubungan antara pemimpin dengan anggota atau bawahan lebih harmonis
dan tidak kaku.
 Keputusan dan kebijakan yang diambil melalui diskusi akan membuat para
anggota merasa dibutuhkan dan dihargai.
 Mengembangkan daya kreatif dari bawahan karna dapat mengajukan
pendapat dan saran.
 Anggota akan merasa bersemangat sebab merasa diperhatikan
 Meminimalisir terbentuknya kubu oposisi dikarenakan pemimpin dan
bawahan sejalan
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Gaya Kepemimpinan itu adalah tentang bagaimana seseorang
mempengaruhi orang lain, bawahan atau pengikut agar mau mencapai tujuan yang
diinginkan sang pemimpin. Gaya kepemimpinan dalam organisasi sangat beragam
dan dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Karena setiap gaya
kepemimpinan memiliki kelebihan dan kekurangan, pemimpin perlu memilih gaya
kepemimpinan yang sesuai untuk mencapai tujuan organisasi. Pada dasarnya
semua gaya kepemimpinan yang ada dapat diterapkan oleh siapa saja pada saat ia
menjadi pemimpin dalam sebuah organisasi.

3.2 Saran
Gaya kepemimpinan penting bagi semua orang. Kepemimpinan seperti ini harus
dipertahankan dan dipromosikan setiap saat. Setidaknya untuk membimbing diri.
Jika kita bisa memimpin diri sendiri dengan baik, pada akhirnya kita akan berhasil
menjadi pemimpin di organisasi yang di pimpin. Disarankan agar gaya
kepemimpinan harus lebih bersifat demokratik untuk diterapkan dalam perusahaan,
karena tipe gaya kepemimpinan demokratik lebih banyak membawa hal yang
positif serta dapat memajukan perusahaan menjadi lebih baik
DAFTAR PUSTAKA
Referensi:
https://www.academia.edu/44444712/
Tugas_Makalah_Kelompok_Gaya_Kepemimpinan_Dalam_Organisasi
https://serupa.id/gaya-kepemimpinan-pengertian-jenis-faktor-indikator-teori/
https://ejurnal.iainpare.ac.id/index.php/balanca/article/download/1393/715/

Anda mungkin juga menyukai