ABSTRAK
Dalam sebuah organisasi peran pemimpin sangat diperlukan. Hal ini berpengaruh dalam
keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan. Tipe dan gaya pemimpin dalam menjalankan
kepemimpinannya berbeda-beda. Namun, semua tipe dan gaya pemimpin yang diterapkan
tetap berorientasi dalam mencapai tujuan organisasi. Beberapa tipe kepemimpinan antara
lain: (1) Tipe Kepemimpinan Otokratis, (2) Tipe Kepemimpinan Kendali Bebas/Masa Bodo
(Laissez Faire), (3) Tipe Kepemimpinan Demokratis, (4) Tipe Kepemimpinan Pseudo-
demokratis, (5) Tipe Kepemimpinan Karismatik, (6) Tipe Kepemimpinan Paternalistik, (7)
Tipe Kepemimpinan Militeristik. Kepemimpinan dalam pendidikan menjadi sangat penting
karena kepemimpinan kepala sekolah memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas
pendidikan. Ada beberapa gaya kepemimpinan dalam lingkup pendidikan, yaitu: (1) Gaya
Kepemimpinan Manajerial, (2) Gaya Kepemimpinan Transformasional, (3) Gaya
Kepemimpinan Transaksional, (4) Gaya Kepemimpinan Pengajaran, (5) Gaya Kepemimpinan
Positif. Kepemimpinan karismatik merupakan tipe kepemimpinan yang berdasar pada kariska
yang melekat pada diri seorang pemimpin. Kepemimpinan Otokratis merupakan
kepemimpinan yang mengandalkan hal pribadi dalam memimpin organisasi.
Kata Kunci: Organisasi, Tipe, Gaya, Karismatik, Otokratis
ABSTRACT
In an organization the role of leader is indispensable. This has an effect on the success of the
organization in achieving goals. The types and styles of leaders in carrying out their
leadership vary. However, all types and styles of leaders applied remain oriented in
achieving the goals of the organization. Some types of leadership include: (1) Autocratic
Leadership Type, (2) Free Rein Leadership/Bodo Period Type (Laissez Faire), (3)
Democratic Leadership Type, (4) Pseudo-democratic Leadership Type, (5) Charismatic
Leadership Type, (6) Paternalistic Leadership Type, (7) Militaristic Leadership Type.
Leadership in education becomes very important because the leadership of the principal has
a significant influence on the quality of education. There are several leadership styles in the
educational sphere, namely: (1) Managerial Leadership Style, (2) Transformational
Leadership Style, (3) Transactional Leadership Style, (4) Teaching Leadership Style, (5)
Positive Leadership Style. Charismatic leadership is a type of leadership based on the
kariska attached to a leader. Autocratic leadership is leadership that relies on personal
things to lead an organization.
Keywords: Organization, Type, Style, Carrymatics, Autocratic
A. PENDAHULUAN
Keberhasilan organisasi tidak terlepas dari sosok seorang pemimpin.
Pemimpin merupakan seseorang yang mempunyai tanggung jawab penuh dalam
mengembangkan suatu perusahaan, negara, partai, dan organisasi. Dalam
menjalankan organisasinya pemimpin harus senantiasa mengasah jiwa kepemimpinan
yang dimilikinya. Jangan sampai seorang pemimpin tidak memiliki jiwa
kepemimpinan, tetapi memaksakan diri untuk menjalankan suatu organisasi atau
lembaga. 1
Tipe dan gaya seseorang dalam memimpin organisasi memiliki berbagai
macam variannya. Tipe dan gaya kepemimpinan sangat berkaitan dengan norma dan
perilaku pada diri seseorang saat mempengaruhi orang lain. Setiap pemimpin
memiliki tipe dan gaya masing-masing dimana tipe dan gaya tersebut dinilai efektif
bagi pencapaian tujuan organisasi. Namun, hal yang paling menonjol dari seorang
pemimpin adalah pancaran kewibawaan.2
B. METODE PENELITIAN
Pada artikel ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode studi
pustaka. Menurut Mestika Zed (2003), Studi pustaka atau kepustakaan dapat diartikan
sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data
pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Sedangkan,
menurut Nazir (2003) Studi kepustakaan juga berarti teknik pengumpulan data dengan
melakukan penelaahan terhadap buku, literatur, catatan, serta berbagai laporan yang
berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan. Dengan kata lain, metode studi
pustaka yaitu metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan
informasi melalui dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, foto-foto, gambar,
maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam proses. Artikel ini
merupakan jenis kualitatif melalui studi pustaka. Tahapan penelitian dilaksanakan
dengan menghimpun sumber kepustakaan, baik primer maupun sekunder. Melakukan
klasifikasi data berdasarkan formula penelitian. Pada tahap lanjut dilakukan
1
Sukataman, M. Aziz Maghfuri, dan Retna Iwan Asnawi, Konsep Umum Tentang Kepemimpinan, (IBTIDA: Jurnal
Kajian Pendidikan Dasar, Vol 2 No. 1-2022), Hal 57
2
Beta Salsabila dkk, Tipe dan Gaya Kepemimpinan Pendidikan, (Jurnal Pendidikan Tambusai Vol 6 No. 2-2022),
hal 9979-9980
pengolahan data dan atau pengutipan referensi untuk ditampilkan sebagai temuan,
diabstraksikan untuk mendapatkan informasi yang utuh, dan diinterpretasi hingga
menghasilkan pengetahuan untuk penarikan kesimpulan. Adapun pada tahap
interpretasi digunakan analisis atau pendekatan, misalnya, filosofis, teologis, sufistik,
tafsir, syarah, dan lain-lain.
6
Purwanggono, Cuk Jaka, Kepemimpinan, (Fakultas Ekonomi Universitas Wahid Hasyim Semarang: 2020), hal
15-16
7
Beta Salsabila dkk, Op.cit hal 47
8
Sutikno, M. Sobry, Op.cit Hal 31
9
Purwanggono, Cuk Jaka, op.cit Hal 16-17
4. Tipe Kepemimpinan Pseudo-demokratis
Tipe kepemimpinan ini sebenarnya otokratis, tetapi dalam kepemimpinannya
ia memberi kesan demokratis. Pemimpin berpura-pura bersifat demokratis dalam
kepemimpinanya saat memutuskan sesuatu, tetapi sebenarnya ia bekerja dengan
perhitungan. Masalah-masalah yang dihadapi dalam organisasi terlebih dahulu
diperbincangkan dengan bawahannya. Pemimpin banyak memberikan
kesempatan kepada bawahan untuk mengemukakan pendapat dan saran. Ia ingin
memberikan kesan memperhatikan pendapat dan saran dari bawahan, tetapi
sebenarnya ia tetap mengokohkan pendapatnyalah yang harus disetujui. 10
10
Nursam, Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Kinerja Pendidik, (Kelola: Journal Of
Islamic education Management, Vol 5 No.1-2020), hal 29-30
11
Beta, Salsabola ddk, Op.cit Hal 9981
12
https://cerdasco.com/kepemimpinan-paternalistik/
d. Sering bersikap serba tahu.13
13
Sutikno, M. Sobry, Op.cit Hal 28
14
Rahmat Hidayat, Analisis Tipe Kepemimpinan Aras Tammauni di Kabupaten Mamuju Tengah, (JAKPP: Jurnal
Analisis Kebijakan dan Pelayanan Publik Vol 4 No.1-2018), hal 50
kepemimpinan manajerial ini adalah tidak mengikutsertakan konsep visi. Artinya,
kepemimpinan manajerial lebih memfokuskan diri pada pengelolaan berbagai
kegiatan supaya berhasil. Sehingga kepala sekolah dengan gaya kepemimpinan
manajerial memiliki kecenderungan untuk mengurusi kegiatan-kegiatan sekolah,
misalnya kegiatan lomba, perayaan event tertentu, dan lain sebagainya. Meskipun
demikian, gaya kepemimpinan manajerial sebenarnya memberikan dampak
positif terhadap sekolah. Karena dengan kemampuan mengorganisir program
yang dimiliki oleh kepala sekolah akan membawa suasana edukatif dan tidak
membosankan bagi guru dan peserta didik yang berada di lingkungan sekolah.
Selain membuat program sekolah terlaksana dengan baik, kepemimpinan
manajerial juga dapat memberikan dampak positif terhadap guru-guru di sekolah.
Penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan manajerial berpengaruh
terhadap kepuasan guru. kompetensi manajerial yang dimiliki oleh kepala sekolah
berkontribusi positif terhadap motivasi kerja guru. Ketika motivasi kerja guru
semakin baik, maka guru akan memiliki kinerja lebih baik lagi dalam mendidik
dan menjalin hubungan sosial dengan guru dan staf kependidikan lainnya.
15
Dengan adanya kontribusi positif dari gaya kepemimpinan manajerial kepala
sekolah terhadap motivasi kinerja guru, tentu membawa dampak positif juga
dalam mewujudkan peningkatan efektivitas sekolah karena guru memiliki
semangat dan loyalitas terhadap sekolah.
15
Silfianti. (2013). Kontribusi kompetensi manajerial kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru SMP Negeri
di Kecamatan Padang Timur. Jurnal Manajemen Administrasi Pendidikan. 1 (1), 220-461.
adalah pemimpin yang cenderung mengadopsi pendekatan demokratis pada gaya
kepemimpinannya.
Sebagai hasilnya, ketika kepala sekolah mengimplementasikan gaya
kepemimpinan transformasional dengan baik, maka akan memiliki potensi untuk
melibatkan para steakholder dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Misalnya,
ketika kepala sekolah memiliki kepemimpinan transformasional yang baik, maka
kepala sekolah mampu melibatkan para guru, staf kependidikan, dan orang tua
siswa sehingga berperan aktif untuk pengembangan efektivitas sekolah. Dalam
konteks Indonesia, gaya kepemimpinan ini sangat dibutuhkan karena dengan
adanya prinsip demokratis dalam pengelolaan sekolah akan mendorong semakin
munculnya ide-ide kreatif dan inovasi untuk memajukan sekolah dari berbagai
pihak. Lebih lanjut, kepemimpinan transformasional yang efektif membutuhkan
kepercayaan antara pemimpin dan bawahan
Kepala sekolah yang memiliki gaya kepemimpinan transformasional berperan
dalam mendorong pengembangan sekolah.Dengan demikian, kepala sekolah
harus mampu membangun kepercayaan terhadap guru dan staf kependidikan
sehingga guru dan staf kependidikan juga mampu mengembangkan
kepemimpinan dan tanggung jawabnya. Selain itu, kepala sekolah juga harus
membagikan visi dan misi sekolah kepada warga sekolah sehingga ini akan
mewujudkan suasana kondusif untuk pembelajaran.
Kepemimpinan Kharismatik
Kepemimpinan karismatik merupakan tipe kepemimpinan yang berlandas atas
karisma yang dimiliki seseorang. Karisma bisa diartikan sebagai persepsi para
anggota/pengikut terhadap pemimpinnya yang dipengaruhi oleh kemampuan-
kemampuan aktual dan perilaku seorang pemimpin.kepemimpinan karismatik dalam
organisasi membawa pengaruh positif bagi keberlangsungan organisasi yang
dipimpinnya. Diantaranya dapat mengubah sikap, nilai-nilai serta perilaku anggota
secara konsisten.
17
Agus faisal Asyha, Kontekstualisasi Konsep Kepemimpinan Kharismatik Dalam Islam, (Islamida:
Journal Islam Studies Vol 2 No.1-2022), hal 107
18
Ibid
a. Pemimpin menekankan proses dan nilai-nilai kepemimpinannya dari pada
kecenderungan pribadi.
b. Mengutamakan ideologi atau cara berpikir.
c. Pengambilan keputusan melibatkan partisipasi dan dilakukan secara terbuka.
d. Reward digunakan dalam upaya menguatkan perilaku agar tetap konsisten
dengan sasaran dan misi organisasi dari awal.
e. Hasilnya akan membuat pengikut semakin beruntung.
Kepemimpinan Otokrasi
Kepemimpinan otokrasi adalah salah satu contoh kepemimpinan yang paling
sering diterapkan oleh para pemimpin di dunia ini. Kata otokrasi ini memiliki akar
kata dari bahasa Yunani, dimana kata tersebut mencerminkan kekuatan dari sebuah
kemandirian. (Auto – Cratic) Kata auto berarti mandiri dan cratic berarti aturan.
Untuk memimpin secara otokrasi, orang Yunani berpikir seseorang harus memimpin
dengan rasa percaya diri. seorang pemimpin otokrasi akan membuat keputusan tanpa
berkonsultasi dengan orang lain. Selain itu, menurut penelitian mereka, gaya
kepemimpinan otoriter akan menciptakan ketidakpuasan dalam kelompok. Gaya
kepemimpinan otokrasi cocok untuk situasi dimana input tidak diperlukan, karena
keputusan tidak akan berubah berdasarkan masukan atau input yang diberikan.
Singkatnya, jika hasilnya sama, tidak perlu menghabiskan waktu untuk membahas
opsi lain. Penggunaan Gaya Otokrasi dalam 3 Situasi Konteks Modern.
Kepemimpinan Otokratis Kepemimpinan jenis ini cenderung terdapat aksi
transaksi antara pemimpin dan bawahan dimana pemimpin akan memberikan reward
ketika bawahan berhasil melaksanakan tugas yang telah diselesaikan sesuai
kesepakatan. Pemimpin dan bawahan memiliki tujuan, kebutuhan dan kepentingan
masing-masing.19
Kepemimpinan otokrasi sering digunakan dalam tiga situasi konteks modern
berikut ini:
a. Terbatasnya input atau masukan terbatas, bahkan tidak ada sama sekali dari
bawahan.
b. Pemimpin membuat semua keputusan.
c. Pemimpin bertanggung jawab atas aturan, metode, dan proses yang digunakan
tim untuk mencapai tujuan.
d. Keterlibatan anggota kelompok dalam tugas dan keputusan memiliki porsi yang
tetap kecil atau tidak ada.
19
E.S.Ong, H. Ariwibowo, Isnawati, “Pengaruh Kepemimpinan Partisipatif, Kepemimpinan Otokratis Dan
Kebijakan Perusahaan Tentang Upah Pekerja Terhadap Produktivitas Kerja (Studi Pada PT “X” Di Surabaya)”.
Jurnal Eksekutif, 2018;5: 334-335
Tiga wujud atau manifestasi dari gaya kepemimpinan otokrasi adalah:
D. KESIMPULAN
Kepemimpinan dalam pendidikan menjadi sangat penting karena
kepemimpinan kepala sekolah memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas
pendidikan. Kepemimpinan adalah sebuah usaha untuk mempengaruhi orang lain agar
mau bekerja sama untuk mencapai satu tujuan bersama yang sama
Kepemimpinan kharismatik mampu menginspirasi dan memotivasi pengikut
untuk berkomitmen terhadap tujuan itulah yang memunculkan energi positif diantara
pengikut seorang kepemimpinan kharismatik. Kepemimpinan pendidikan memiliki
orientasi agar sumber daya manusia dalam ruang lingkup pendidikan dapat
dikoordinasikan untuk berkerja secara optimal dalam mencapai tujuan yang ada.
Tujuan ini meliputi tujuan baik dalam lingkup aktivitas kelas (pembelajaran), satuan
pendidikan, maupun departemental.
Gaya Kepemimpinan Otokrasi adalah pemimpin bertindak sebagai dictator
dan semua kendali ada ditangan pemimpin. Gaya Kepemimpinan Otokrasi adalah
gaya kepemimpinan yang memusatkan keputusan dan kebijakan yang diambil dari
dirinya secara penuh tanpa adanya campur tangan dari anggotanya. Pembagian tugas
dan tanggung jawab dipegang pemimpin serta bawahan hanya melaksanakan tugas
yang diperintahkannya.
DAFTAR PUSTAKA
Sukataman, M. Aziz Maghfuri, dan Retna Iwan Asnawi. (2022). Konsep Umum
Tentang Kepemimpinan. (IBTIDA: Jurnal Kajian Pendidikan Dasar, 2(1), Hal 57-61
https://cerdasco.com/kepemimpinan-paternalistik
Sutikno, M. Sobry. (2018). Pemimpin Dan Kepemimpinan. Lombok: Holistica.
Purwagondo, Cuk Jaka. (2020). Kepemimpinan. Semarang: Fakultas Ekonomi
Universitas Wahid Hasyim Semarang.
Hidayat, Rahmat. (2018). Analisis Tipe Kepemimpinan Aras Tammauni di Kabupaten
Mamuju Tengah. JAKPP: Jurnal Analisis Kebijakan dan Pelayanan Publik, 4(1),
Nursam. (2020). Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan
Kinerja Pendidik. Kelola: Journal Of Islamic education Management, 5(1),
Salsabila, Beta, dkk. (2022) Tipe dan Gaya Kepemimpinan Pendidikan. Jurnal
Pendidikan Tambusai, 6(2), hal 9979-9985
Mattayang, Besse. (2019). Tipe dan Gaya Kepemimpinan Suatu Tinjauan Teoritis.
Jemma: Jurnal Of Economic, Management and Accounting, 2(2),
Marginingsih, Ria. (2016). Kepemimpinan Sebagai Employer Branding. Jurnal Bisnis
Darmajaya, 2(2), hal 32-51
Asyha, Agus Faisal. (2022). Konstekstualisasi Konsep Kepemimpinan Kharismatik
Dalam Islam , 2(1), hal 102-117
Gaol, Nasib Tua Lumban. 2017. Teori dan Implementasi Gaya Kepemimpinan Kepala
Sekolah.Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol. 4, No. 2
Pratama, christian yogi. 2012.pengaruh gaya kepemimpinan otokratis terhadap
kepuasan kerja journal of soucial and industrial psychology.Vol 1 No 2