Anda di halaman 1dari 4

KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi orang lain untuk memahami dan setuju
dengan apa yang diperlukan dan bagaimana pekerjaan dilakukan secara efektif, serta proses
untuk memfasilitasi upaya individu dan kolektif untuk mencapai tujuan (Rivai, 2003). Robbins
(1996: 39) menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah sebagai kemampuan untuk mempengaruhi
suatu kelompok demi tercapainya tujuan organisasi.

Defenisi kepemimpinan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan
organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk
memperbaiki kelompok dan budayanya (Rivai, 2003:2).
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27075/4/Chapter%20II.pdf

Gaya kepemimpinan, dalam beberapa literatur juga sering disebut tipe kepemimpinan. Gaya atau
tipe kepemimpinan adalah serangkaian sikap, sifaf dan karakter dari seorang pemimpin yang
cenderung ditonjolkan dalam menggerakan organisasi. Contohnya seorang pemimpin perusahaan
A memimpin perusahannya dengan sangat disiplin, terarah, serta kaku. Nah, jika anda seorang
pemimpin, bagaimana gaya kepemimpinan anda? mari kita simak pandangan para ahli tentang
gaya kepemimpinan.

Menurut Rensis Liker, gaya kepemimpinan seseorang dalam organisasi dapat dikelompokan
menjadi:
1. Eksploitatif, yaitu pemimpin yang memeras bawahan, bawahan harus mencapai tujuan
yang ditetapkan, kalau tidak bisa dihukum.
2. Otoritatif, yaitu pemimpin yang keras terhadap bawahan, bawahan tidak boleh memberi
komentar terhadap perintah pemimpin.
3. Konsultatif, yaitu pemimpin yang selalu meminta pendapat dari bawahan, perintah
biasanya dikeluarkan setelah diskusi dengan bawahan.
4. Partisipatif, yaitu pemimpin yang selalu mengambil keputusan sesuai kesepakatan
bawahan.
Sedangkan menurut George R. Terry, ada enam tipe kepemimpinan, yaitu:
1. Kepemimpinan Personal, pemimpin ini selalu mengadakan kontak langsung dengan
bawahan. Dia dapat mengetahui setiap masalah yang dihadapai bawahan sehingga dia dapat
segera memberikan petunjuk untuk menyelesaikan masalah. Melalui kontak langsung
pemimpin dan bawahan dapat menanamkan pengaruh dan ide-idenya kepada bawahan.
Sebab bawahan merasa diperhatikan, dibimbing, dan diarahkan menuju kemajuan.
2. Kepemimpinan Non-personal, pemimpin tipe ini dilakukan melaui media non-pribadi
seperti perintah tertulus, surat keputusan, dan pengumuman-pengumuman.
3. Kepemimpinan Otoriter, yaitu pemimpin yang merasa bahwa kekuasaan yang sah adalah
miliknya, sehingga merasa berhak memerintah dan memindahkan orang lain.
4. Kempemimpinan Demokratis, pemimpin ini ditandai dengan adanya partisipasi kelompok
dalam penentuan tujuan dan pemanduan pemikiran-pemikiran untuk menentukan cara-cara
terbaik dalam melaksanakan pekerjaan. Oleh karena itu, setiap pemikiran perorangan dan
kelompok dihargai serta bersifat terbuka.
5. Kepemimpinan Kebapakan, kepemimpinan itu disebut dengan paternalistik yang ditandai
oleh suatu sikap pemimpin yang dalam memimpin bertindak sebagai bapak, yaitu sebagai
pendidik, pengasuh, pembimbing, dan penasihat dengan memperhatikan kesenangan dan
kesejahteraan yang dipimpin.
6. Kepemimpinan Alamiah, pemimpin seperti ini timbul dengan sendirinya secara spontan,
bukan karena pengangkatan yang diterima serta dituruti oleh orang lain. Kepemimpinan
jenis ini sangat berpengaruh. Agar organisasi berhasil, manajemen harus memanfaatkan
para pemimpin alamiah.

Itulah dua pandangan ahli tentang gaya atau tipe kepemimpinan. Sekarang anda bisa menilai
gaya kepemimpinan mana yang anda miliki, dan gaya kepemimpinan mana yang cocok dengan
lingkungan organisasi yang anda pimpin. Selamat memimpin.
http://studimanajemen.blogspot.com/2013/10/gaya-atau-tipe-kepemimpinan.html

TIPE DAN GAYA KEPEMIMPINAN

1. Tipe-Tipe Pemimpin

Setiap pemimpin dalam memimpin suatu organisasi mempunyai Tipe Kepemimpinan yang
digolongkan dalam enam (6) tipe yakni:

a. Tipe Otokratis: Pimpinan yang mendasarkan diri pada perintah/pemaksaan kehendak dan
tidak mempertimbangkan keadaan bawahan.

Cirinya adalah:
- Menanggap organisasi sebagai milik pribadi
- Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
- Menanggap bawahan sebagai alat semata-mata.
- Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat

b. Tipe Militeristis
Cirinya adalah:
- Dalam penggerakan bawahannya sering menggunakan system perintah
- Senang bergantung pada pangkat dan jabatan
- Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan
- Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahannya
- Sukar menerima kritik dari bawahannya
- Menggemari upacara-upacara untuk berbagi keadaan
Sifat pemimpin yang militeristis bukanlah cara memimpin yang ideal untuk setiap situasi tetapi
masih dapat dipakai untuk suatu pendekatan apabila situasi dan kondisi memerlukanya.
c. Tipe Pemimpin Paternalis adalah:seorang yang:
- Menganggap bawahan sebagai manusia yang tidak dewasa
- Bersifat terlalu melindungi
- Jarang memberi kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan
- Jarang memberi kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif
- Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan
fantasinya.
- Sering bersifat maha tahu

d. Tipe Pemimpin Kharismatis


Sampai saat ini belum ditemukan sebab-sebab mengapa seorang pemimpin memiliki karisma,
yang diketahui adalah bahwa pemimpin yang demikian memiliki daya tarik yang amat besar.
Oleh karena itu, pada umumnya orang yang memiliki karisma mempunyai pengikut yang sangat
besar, meskipun para pengikut seringkali tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi
pengikut.

e. Tipe Pemimpin yang Demokratis


adalah Pimpinan yang berpendapat bahwa perencanaan pengambilan keputusan dan
pengawasan diambil secara bersama-sama antara anggota organisasi.

Cirinya adalah:
- Dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak pada manusia sebagai makhluk
termulia di
dunia
- Selalu berusaha mensinkronisasikan (menyatukan) antara kepentingan tujuan organisasi dan
kepentingan tujuan pribadi bawahannya.
- Senang menerima saran dan pendapat, bahkan kritik dari bawahannya.
- Selalu berusaha mengutamakan kerja sama dan teman kerja dalam usaha mencapai tujuan
- Selalu berusaha agar bawahannya lebih berhasil.
- Berusaha mengembangkan kapasitas dirinya sebagai pemimpin.

f. Tipe Laissez-faire: Pemimpin yang memberikan kebebasan sepenuhnya pada kelompok atau
individu
dalam pengambilan keputusan.
Cirinya:
- Tidak mempunyai keyakinan diri dalam kapasitas kepemimpinanya
- Pengambilan tujuan dan penetapan tujuan diserahkan kepada kelompok/bawahan.
- Kelompok menjadi kurang bersemangat dan kuran minat untuk bekerja.

2. Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan adalah cara atau teknik seseorang dalam menjalankan suatu kepemimpinan,
dengan berusaha mempengaruhi perilaku orang-orang yang dikelolanya.
Setiap pemimpin bisa mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda antara yang satu dengan
yang lain, dan tidak mesti suatu gaya kepemimpinan lebih baik atau lebih jelek dari pada gaya
kepemimpinan yang ada dengan menggunakan dasar tertentu.

Berikut Gaya Kepemimpinan menurut Jeff Harris :

a. The Autocratic Leader

Seorang pemimpin yang Otokratik menganggap bahwa semua kewajiban untuk mengambil
keputusan, untuk menjalankan tindakan, dan untuk mengarahkan, memberi motivasi dan
pengawasan bawahan terpusat ditangannya.

b. The Participative Leader

Apabila seorang pemimpin menggunakan gaya partisipasi ia menjalankan kepemimpinannya


dengan konsultasi. Ia tidak mendelegasikan wewenangnya untuk membuat keputusan akhir dan
untuk memberikan pengarahan tertentu kepada bawahan mengenai keputusan yang akan diambil.

c. The Free Rein Leader

Di sini pimpinan menyerahkan tanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan tersebut kepada para
bawahan dalam arti pimpinan menginginkan agar para bawahan bisa mengendalikan diri mereka
sendiri di dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut.

http://kumpulanbookdiak.blogspot.com/2012/01/tipe-dan-gaya-kepemimpinan.html

Anda mungkin juga menyukai