TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
2. Kepemimpinan Demokratis
a. Pengertian Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan adalah suatu bentuk dominasi yang didasarkan oleh
kapabilitas/kemampuan pribadi, yaitu mampu mendorong dan mengajak orang lain
untuk berbuat sesuatu guna mencapai tujuan bersama. (skirpsi warmadewa). Nawawi
(2003:15) dalam Adinata (2015), menyatakan bahwa gaya kepemimpinan merupakan
perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi
pikiran, perasaan, sikap, dan perilaku para anggota dan bawahannya. Gaya
kepemimpinan merupakan karakteristik seseorang untuk mempengaruhi orang lain
atau organisasi, sehingga orang lain mau dan mampu bergerak serta meneladani sikap
dan watak pribadinya kearah pencapaian tujuan (Ali et al., 2015). kepemimpinan
seseorang memiliki peran yang besar dalam setiap pengambilan keputusan, sehingga
membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah
satu tugas seorang pemimpin. PERFORMA: Jurnal Manajemen dan Start-Up
Bisnis Volume 3, Nomor 3, Agustus 2018: 400-408
(file:///C:/Users/Owner/Downloads/729-Article%20Text-1366-1-10-
20181211%20(1).pdf) Kepemimpinan secara luas yang meliputi proses
mempengaruhi untuk menentukan tujuan perusahaan, maka kepemimpinan harus
dapat memotivasi perilaku karyawan untuk mencapai tujuan dan mempengaruhi
untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Karena keberhasilan dalam gaya
kepemimpinan dapat menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, untuk menjaga kelangsungan operasional
perusahaan dalam mencapai tujuannya, maka diperlukan motivasi yang dapat
meningkatkan kinerja karyawan dan gaya kepemimpinan yang dapat mendukung
karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik. Nanda et al. (2017)/
Jurnal Aplikasi Manajemen, Ekonomi dan Bisnis2(1)31-36
http://www.jameb.stimlasharanjaya.ac.id/JAMEB/article/view/41/18
Gaya Kepemimpinan Demokratis, yaitu gaya seorang pemimpin yang
mengharagai karakteristik dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anggota
organisasi. Pemimpin yang demokratis menggunakan kekuatan jabatan dan kekuatan
pribadi untuk menggali dan mengolah gagasan bahawan dan memotivasi mereka untuk
mencapai tujuan bersama. (skripsi warmadewa). Sudriamunawar (2006)
mengemukakan bahwa gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya kepemimpinan
yang dikenal sebagai gaya partisipatif. Gaya ini berasumsi bahwa para bawahan
yang mengambil bagian secara pribadi dalam proses pengambilan keputusan lebih
memungkinkan sebagai suatu akibat mempunyai komitmen yang jauh lebih besar
pada sasaran dan tujuan organisasi. Karena pemimpin divisi sdm & umum, jika ada
permasalahan atau apapun itu selalu meminta pendapat bawahannya sebagai
pertimbangan keputusan. Jika menurut pemimpin pendapat bawahannya itu bagus,
pemimpin akan menampung pendapat bawahannya tersebut tetapi jika menurut
pemimpin pendapat bawahannya kurang bagus, pemimpin tetap tertuju pada
pendapatnya sendiri. Sehingga membuat karyawan merasa dihargai dan diakui
adanya mereka di perusahaan yang berkembang tersebut. Nanda et al. (2017)/ Jurnal
Aplikasi Manajemen, Ekonomi dan Bisnis2(1)31-36
http://www.jameb.stimlasharanjaya.ac.id/JAMEB/article/view/41/18. Selain
melibatkan bahawan dalam mengambil keputusan seorang pemimpin yang
menerapkan gaya kepemimpinan demokratis ini juga harus bersedia mengakui
keahliaan para spesialis di bidangnya masing-masing dan juga mampu memanfaatkan
kapasitas setiap anggota seefektif mungkin pada saat dan kondisi yang tepat (skirpsi
warmadewa) Dengan demikian kepemimpinan dengan gaya ini cenderung menghargai
setiap potensi yang dimiliki individu dan mau mendengarkan bawahan.
b. Indikator Gaya Kepemimpinan Demokratis
Menurut Kartono (2013:p,86), Gaya Kepemimpinan Demokratis dapat diukur dengan
beberapa indikator yaitu sebagai berikut:
1. Kemampuan Mengambil Keputusan Pengambilan keputusan adalah suatu
pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan
mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling
tepat.
2. Kemampuan Memotivasi Kemampuan Memotivasi adalah Daya pendorong yang
mengakibatkan seorang anggota organisasi mau dan rela untuk menggerakkan
kemampuannya (dalam bentuk keahlian atau keterampilan) tenaga dan waktunya
untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan
menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran
organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.
3. Kemampuan Komunikasi Kemampuan Komunikasi Adalah kecakapan atau
kesanggupan penyampaian pesan, gagasan, atau pikiran kepada orang lain dengan
tujuan orang lain tersebut memahami apa yang dimaksudkan dengan baik, secara
langsung lisan atau tidak langsung.
4. Kemampuan Mengendalikan Bawahan Seorang Pemimpin harus memiliki
keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya dengan
menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada
tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan. Termasuk didalamnya
memberitahukan orang lain apa yang harus dilakukan dengan nada yang bervariasi
mulai dari nada tegas sampai meminta atau bahkan mengancam. Tujuannya adalah
agar tugas-tugas dapat terselesaikan dengan baik.
5. Tanggung Jawab Seorang pemimpin harus memiliki tanggung jawab kepada
bawahannya.Tanggung jawab bisa diartikan sebagai kewajiban yang wajib
menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan
jawab dan menanggung akibatnya.
6. Kemampuan Mengendalikan Emosional Kemampuan Mengendalikan Emosional
adalah hal yang sangat penting bagi keberhasilan hidup kita. Semakin baik
kemampuan kita mengendalikan emosi semakin mudah kita akan meraih
kebahagiaan
(http://repo.darmajaya.ac.id/496/3/BAB%20II.pdf)
3. Komunikasi
a. Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari bha