KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS
KELOMPOK 1
Nama Kelompok :
1. Abid Chunaifi 1641150075
2. Basyirudin Muchamad 1641150076
3. I Made Brahmanda Arimbawa 1641150038
4. Irvan Maulana Ramdhani 1641150103
5. Puguh Wiarto 1641150051
6. Rika Dwi Pradita 1641150011
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kita tentunya sudah tidak asing dengan istilah kepemimpinan. Kepemimpinan adalah
proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya
mencapai tujuan organisasi. Dari hal tersebut kita ketahui bahwa kepemimpinan di perlukan
untuk mengatur segala sesuatunya agar berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin di capai.
Kepemimpinan di pimpin oleh seorang pemimpin.
Seperti yang kita ketahui bahwa hampir semua aspek kehidupan kita ada pemimpinnya.
Contohnya saja dalam keluarga saja ada seoarang ayah yang memimpin keluarga, yang
mengatur anggota keluarga. Pemimpin itu sangat banyak tipenya. Salah satunya adalah tipe
pemimpin demokratik. Pemimpin demokratik adalah pemimpin yang mempunyai ciri
tanggung jawab dan kerjasama yang baik, kekuatan pada partisipasi aktif anggota,
menghargai setiap potensi, dan juga memanfaatkan setiap anggota sesuai dengan
keahliannya.
Pemimpin demokratik itu sangat bagus apa lagi diterapkan dalam organisasi yang
mempunyai anggota yang kritis. Akan tetapi kita melihat pratiknya di lapangan, tipe
kepemimpinan demokratik ini juga mempunyai kelemahan. Apalagi bila suatu organisasi
itu terdiri dari angota-anggota yang berpikiran kritis
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas yang di berikan oleh bu Rokiah selaku dosen mata kuliah
Kewirausahaan
2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian gaya kepemimpinan demokratis.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri gaya kepemimpinan demokratis.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari gaya kepemimpinan demokratis.
1.4 Manfaat
1. Bagi Dosen
Pembahasan dalam makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber referensi
dalam memberikan materi.
2. Bagi Mahasiswa
Dengan membaca pembahasan yang kami buat dalam makalah ini, mahasiswa
dapat menambah pengetahuan dan mendalami lebih lanjut mengenai gaya
kepemimpinan demokratis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan adalah suatu bentuk dominasi yang didasari oleh kapabilitas atau
kemampuan pribadi, yaitu mampu mendorong dan mengajak oranglain untuk berbuat
sesuatu guna mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan tersebut juga berdasarkan pada
(1) akseptansi/penerimaan oleh kelompok, dan (2) pemilikan keahlian khusus.
Charles Van Du Nord (1967) berpendapat bahwa pemimpin tidak dapat dipisahkan
dari kelompok, akan tetapi boleh dipandang sebagai suatu posisi dengan potensi tinggi di
lapangan. Dalam hal sama, Krech dan Crutchfield memandang bahwa dengan kebaikan
dari posisinya yang khusus dalam kelompok ia berperan sebagai agen primer untuk
penentuan struktur kelompok, suasana kelompok, tujuan kelompok, ideologi kelompok,
dan aktivits kelompok.
Kepemimpinan sebagai suatu kemampuan meng-handle orang lain untuk memperoleh
hasil yang maksimal dengan friksi sesedikit mungkin dan kerja sama yang besar,
kepemimpinan merupakan kekuatan semangat/moral yang kreatif dan terarah.
Gaya Kepemimpinan Demokratis, yaitu gaya pemimpin yang memberikan wewenang
secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan
bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin
memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab bawahannya.
Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan berdasarkan demokrasi yang
pelaksanaannya disebut pemimpin partisipasi (partisipative leadership). Kepemimpinan
partisipasi adalah suatu cara pemimpin yang kekuatannya terletak pada partisipasi aktif
dari setiap warga kelompok.
Bentuk kepemimpinan ini menempatkan manusia sebagai factor utama dan terpenting.
Setiap orang akan dihargai dan dihormati sebagai manusia yang memiliki kemampuan,
kemauan, pikiran, minat, perhatian dan pendapat yang berbeda antarsatu dengan yang
lainnya. Oleh karena itu setiap orang harus dimanfaatkan dengan mengikutsertakannya
dalam semua kegiatan organisasi. Keikutsertaan itu disesuaikan dengan posisinya yang
masing-masing memiliki wewenang dan tanggung jawab bagi tercapaianya tujuan
bersama.
2.2. Ciri-Ciri Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis berciri:
1. Komunikasi berlangsung timbal balik
Komunikasi antara pimpinan dan bawahan berlangsung dengan baik, tanpa adanya
rasa takut atau canggung karena jabatan.
2. Banyak kesempatan bagi bawahan untuk mengeluarkan pendapat
Bawahan bebas untuk berpendapat sesuai dengan asas demokrasi
3. Tugas diberikan bersifat permintaan
Tugas yang diberikan pimpinan bisa berasal dari permintaan bawahan yang
tentunya berdampak positif bagi organisasi tersebut.
4. Pujian dan kritik seimbang.
Pimpinan dan bawahan tidak selalu saling memuji atau mengkritik, kedua-duanya
berjalan seimbang sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut.
11. Kesetiaan bawahan secara wajar
Bawahan tidak bersifat sebagai budak yang selalu manut pada atasannya, namun
bawahan tetap memiliki rasa hormat yang tinggi pada atasannya.
12. Memperhatikan perasaan bawahan
Pemimpin bersikap mengayomi kepada bawahan, sehingga pemimpin mengerti apa
masalah yang ada pada bawahan, sehingga pemimpin bisa mengambil kebijakan dengan
segera.
13. Wewenang pimpinan tidak mutlak
Yaitu keputusan pimpinan bisa dipengaruhi oleh masukan dari bawahan,
bukansebagai bentuk interferensi, dalam hal ini lebih ditekankan dari asas musyawarah.
14. Keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan
Setiap keputusan yang diambil tidak hanya berasal dari pimpinan mutlak, namun
telah dimusyawarahkan terlebih dahulu bersama bawahannya.
15. Kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan
16. Pimpinan melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan
Tidak semua keputusan bergantung pada pimpinan semata. Bawahan memiliki
wewenang untuk membuat keputusan, namun masih berada dalam batas sewajarnya.
17. Prakarsa datang dari pimpinan maupun bawahan
Pemrakarsa dari suatu kegiatan yang bermanfaat bagi organisasi tersebut tidak
hanya berasal dari pimpinan, bawahan pun diberikan hak yang seluas-luasnya untuk
memprakarsai sesuatu yang berdampak positif bagi organisasi tersebut
d. Pengawasan Sosial
Dalam melaksanakan tugas yang terkait dengan perusahaan, pemimpin
selalu memberikan pengawasan terhadap karyawan. Pemimpin memberikan
pengawasan sesuai dengan jenis pekerjaan masing-masing karyawan, dengan
cara memberikan arahan dalam melaksanakan tugas dan bahkan pemimpin
melakukan pengecekan secara langsung dilapangan. Apabila dalam
melaksanakan tugas karyawan melakukan kesalahan, pemimpin langsung
bertindak untuk memberikan solusi dan masukan agar tidak terjadi kesalahan
lagi.
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
3.2 Saran
Untuk menjadi seorang pemimpin yang baik maka harus mampu memahami
anggotanya. Sehingga pemimpin tersebut dapat mengerti kapan dia harus menerapkan suatu
tipe kepemimpinan agar suatu tujuan dapat terlaksana dengan baik.