DISUSUN OLEH :
6661200063
1D
ADMINISTRASI PUBLIK
2020/2021
KEPEMIMPINAN
Syarat-syarat Kepemimpinan
Dalam menentukan arah kepemimpinan, diperlukan sebuah fungsi transformasi
kepemimpinan. Transformasi menjadi sebuah kebutuhan mendasar walaupun sulit dan
memerlukan investasi waktu yang panjang; tetapi merupakan faktor penentu
keberhasilan dan keefektifan eksistensi kepemimpinan Anda. Proses transformasi
kepemimpinan dapat membawa hasil yang efektif jika ada unsur-unsur sebagai
berikut:
1. Kepemimpinan yang kuat. Seorang pemimpin bukanlah seorang diktator/otoriter,
tetapi pemimpin team yang bekerja habis-habisan untuk organisasi dan dengan berani
mempertaruhkan jabatan dan kedudukannya untuk menghadapi fakta-fakta brutal.
Kepemimpinan yang kuat juga bukanlah seorang populis yang cenderung mencari
aman dan menghindari tekanan-tekanan.
2. Dukungan bawahan. Pemimpin yang kuat tidak ada artinya jika tidak didukung oleh
bawahan-bawahannya yang rela mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, dan masa
depannnya. Mereka rela menghadapi masa-masa sulit, stress, masa-masa yang penuh
dengan ketidakpastian, dan mungkin pula komentar-komentar yang tidak sehat dari
berbagai pihak. Mereka bertarung di antara teman-teman, melewati konflik demi
konflik, sampai akhirnya menemukan jalan.
3. Komunikasi yang jelas. Pemimpin harus punya seni dalam berkomunikasi, baik verbal
maupun non-verbal. Kepemimpinan memerlukan komunikasi massa yang melibatkan
banyak orang. Tanpa kepiawaian komunikasi dan dukungan team komunikasi yang
baik, kepemimpinan tidak akan efektif.
4. Komitmen pemimpin. Pemimpin juga harus membangun komitmen yang harus
dimulai dari dirinya sendiri.
BUDGETING
Anggaran yang dibuat berlaku untuk waktu tertentu dimasa yang akan datang, dengan
demikian anggaran merupakan taksiran, ramalan tentang apa yang akan terjadi, berapa
jumlah uang yang sesungguhnya yang akan terpakai, serta apa yang akan dilakukan
diwaktu yang akan datang. Anggaran realistis sebaiknya anggaran yang disusun
berdasarkan kondisi pada saat yang bersangkutan, artinya berdasarkan kepada harga
yang belaku pada saat itu dengan memasukan unsur estimasi terhadap kenaikan harga
dimasa datang. Atau dapat juga dikatakan anggaran yang disusun tidak terlalu optimis
dan tidak pula terlalu pesimis. Angaran bersifat luwes Anggaran yang disusun
mempunyai ruang untuk dilakukan perubahan, perbaikan, penyesuaian dengan kondisi
atau keadaan yang mungkin berubah.
Dalam kenyataannya seringkali perusahaan tidak memakai cara yang pertama karena
segi pembiayaan dan tehnisnya. Anggaran dapat digunakan sebagai pedoman kerja
Anggaran yang telah dibuat dijadikan sebagai pedoman, acuan kerja yang harus diikuti
kedepan, dan arah serta target yang harus dicapai oleh kegiatan perusahaan diwaktu
yang akan datang. Anggaran dapat digunakan sebagai alat pengkoordinasian kerja
Agar semua bagian-bagian yang terdapat didalam perusahaan saling bekerja sama
dengan baik, saling menunjang agar kelangsungan dan kelancaran jalannya
perusahaan terjamin, sehingga akan mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Anggaran
dapat digunakan sebagai alat pengawasan kerja Anggaran yang disusun digunakan
sebagai tolok ukur, pembanding untuk menilai, evaluasi realisasi kegiatan
perusahaan, seperti yang dianggarkan dengan kenyataannya sesungguhnya.
DELEGASI
MOTIVASI
REPORTING
TUJUAN REPORTING
Tujuan Pencatatan dan Pelaporan menurut Potter dan Perry dalam Sutomo,
2010 adalah:
- komunikasi
Bertujuan sebagai alat komunikasi yang efektif antar petugas kesehatan
sehingga kesinambungan informasi dan upaya pelayanan kesehatan dapat
tercapai.
- Pendidikan
Bertujuan sebagai informasi tentang gambaran penyakit atau masalah
kesehatan dan pemecahannya.
- Pengalokasian dana
Dapat digunakan untuk merencanakan tindakan dan kegiatan yang tepat
dengan dana yang tersedia.
- Dana
Sebagai dasar untuk melakukan evaluasi terhadap hasil intervensi yang
diberikan.
- Dokumen yang sah
Bertujuan sebagai bukti nyata dan legal yang dapat digunakan bila didapatkan
adanya penyimpangan serta bila diperlukan untuk keperluan pengadilan.
- Jaminan mutu
Bertujuan agar dapat memberikan jaminan kepada masyarakat terhadap mutu
layanan kesehatan yang diberikan.
MANFAAT REPORTING
Manfaat pencatatan sebagai dasar untuk pelaporan adalah sebagai berikut
(Manullang, 2006):
1. Memberi informasi tentang keadaan masalah/kegiatan.
2. Sebagai bukti dari suatu kegiatan/peristiwa.
3. Bahan proses belajar dan bahan penelitian.
4. Sebagai pertanggung jawaban.
5. Bahan pembuatan laporan.
6. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
7. Bukti hukum.
8. Alat komunikasi dalam penyampaian pesan serta meningkatkan kegiatan
peristiwa khusus.