1
afiliasi penulis pertama (Times New Roman; font 11; centered, italic)
2
afiliasi penulis kedua (Times New Roman; font 11; centered, italic)
3
afiliasi penulis ketiga (Times New Roman; font 11; centered, italic)
* corresponding author’s email address (Times New Roman; font 11; centered, italic)
Abstrak
(Times New Roman; bold; font 11; sentence case, centered)
Analisis kualitas pelayanan dan harga terhadap keputusan minat beli pada pasar tradisional kota
Semarang. Program studi Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Wahid Hasyim
Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana kualitas pelayanan terhadap
keputusan minat beli pada pasar tradisional Kota Semarang. (2) Bagaimana harga terhadap keputusan
minat beli pada pasar tradisional Kota Semarang.
Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan ilmu
pasti yaitu melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara yang dengan menentukan informasi
menggunakan Snowball Sampling. Data Primer ditentukan melalui wawancara mendalam dengan
beberapa informan terkait dengan bagaimana kualitas pelayanan dan harga terhadap keputusan minat
beli pada pasar tradisional Kota Semarang. Data sekundernya diperoleh melalui referensi buku, jurnal
yang berhubungan dengan topik penelitian yang berkaitan dengan judul penelitian. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa kualitas pelayanan dan harga terhadap keputusan minat beli pada pasar
tradisional Kota Semarang sangat signifikan, hal ini mengakibatkan hubungan antara penjual dan
pembeli harus terjalin dengan baik.
Pendahuluan (Times New Roman; font 11; bold; sentence case, left)
Pasar merupakan suatu tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan kegiatan transaksi
jual beli dalam bentuk barang maupun jasa. Pasar adalah kumpulan pembeli dan penjual yang lewat interaksi
aktual atau potensial mereka menentukan produk. Menurut jual belinya pasar dibagi menjadi pasar tradisional
dan pasar moderen. Dalam pasar tradisional pembeli dapat menegosiasikan harga secara langsung, dan
komoditas perdagangan adalah komoditas curah.Untuk dipasar moderen barang dibeli dan dijual dengan harga
dan layanan tetap sendiri.Pembangunan pasar moderen biasanya dibangun di titik kota yang bertindak sebagai
pusat pertukaran barang. Ditinjau dari perkembangan pasar dapat diartikan sebagai tempat yang dikelola oleh
pemerintah sehingga transaksi perdangangan dapat berjalan dengan baik. Dalam pengertian yang modern,
pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli, baik dalam pengertian fisik maupun non-fisik.
Pasar Johor Semarang contohnya, Pasar ini dibangun pada tahun 1930an oleh arsitek asal Belanda
bernama Herman Thomas Karsten.Pasar yang merupakan warisan budaya peninggalan Belanda ini terletak di
kawasan perdagangan di pusat Kota Semarang, tepatnya di kawasan alun-alun lama Kota Semarang. Pasar
Johar merupakan icon Kota Semarang, termasuk sebagai aset budaya yang dapat dikembangkan sebagai aset
pariwisata.
Pasar Tradisional sangat familiar bagi masyarakat, dengan karakteristik yang menciri khas seperti
tawar menawar dalam harga barang atau jasa antar pembeli dan penjual sehingga tercipta komunikasi yang
baik antar kedua belah pihak. Pasar Tradisional dirasakan sangat penting bagi masyarakat. Karena mayoritas
dari masyarakat di Indonesia
pada umumnya petani dan nelayan, pasar merupakan media dalam menyalurkan hasil bumi dari masyarakat
dan untuk masyarakat kembali. Pasar Tradisional sendiri merupakan implementasi dari ekonomi kerakyatan
yang diterapkan oleh bangsa Indonesia. Ekonomi kerakyatan diartikan sebagai sistem perekonomian
pelaksanaan kegiatan, pengawasan, dan hasil dari kegiatan ekonomi yang dapat dirasakan oleh seluruh
masyaraka
Produk yang di jual di Pasar Tradisional Kota Semarang adalah produk - produk kebutuhan pokok
yang biasanya di konsumsi masyarakat, seperti sembilan bahan pokok (sembako), sayur – sayuran, buah –
buahan, ikan, pakaian-pakaian sederhana dll. Kebutuhan yang dijual di pasar tradisional ini adalah produk –
produk dengan kualitas sederhana jadi konsumen tidak akan menemukan beras organik atau sayuran organik
yang mahal di pasar ini.
Menjaga kepuasan sangat penting dalam semua lini bisnis karena hanya dengan mempertahankan dan
meningkatkan kepuasan konsemen bisnis bisa bertahan dan berkembang. Demikian juga dengan fenomena
kepuasan konsumen di pasar tradisional, pedagang pasar tradisional dan pihak pihak yang terkait dengan
kondisi pedagang tradisional harus bahu membahu meningkatkan kepuasan konsumen yang berbelanja di
pasar tradisional agar konsumen tetap bertahan membeli dan memenuhi kebutuhan produk mereka dari
pedagang tradisional. Beberapa konsumen yang datang dan berniat berbelanja terkadang mengurungkan
niatnya karena melihat kondisi produk yang di jual atau terkadang bisa juga karena tidak nyaman dengan
sempitnya lokasi pasar yang mengharuskan mereka sulit membawa kendaraan pribadi ke pasar tersebut.
Dari pendapat tersebut menjadi perlu adanya penelitian guna mengetahui penyebab utama atas apa
yang terjadi dalam proses pengambilan keputusan terhadap kualitas pelayanan dan harga mengenai kegiatan
perekonomian pasar tradisional tersebut. Pada pasar Tradisional tersebut ada juga beberapa penyebab
mengapa peneliti sampai mengangkat judul mengenai pasar Tradisional di Kota Semarang tersebut.
Permasalahan terdahulunya ini menjadi sebuah penelitian ini coba diangkat, bagaimana variabel penelitian ini
menjadi akar dihadapi dari perkembangan yang semakin membebaskan proses perdagangan. Perlu adanya
analisis lapangan guna mengetahui penyebab utama dan pendapat atas apa yang terjadi dalam proses
pengambilan keputusan terhadap kualitas dan harga terhadap keputusan minat beli pada pasar tradisional
tersebut. Berdasarkan pembahasan diatas penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul analisis kualitas
pelayanan dan harga terhadap keputusan minat beli pada pasar tradisional Kota Semarang.
Rumusan masalah
1. bagaimana kualitas pelayanan pada pasar tradisional
2. bagaimana pengaruh pelayanan dan harga terhadap minat beli konsumen
Tujuan
1. untuk memahami konsumen tentang konsep pelayanan dipasar
2. untuk menganalisis kualitas pelayanan dan harga terhadap minat konsumen dalam membeli
Literature Review (Times New Roman; font 11; bold; sentence case, left)
Teori Kualitas Pelayanan
Kualitas dapat diartikan dalam banyak cenderung terus selalu berubah. Kualitas akan dipersepsikan sesuai
dengan individu yang berlainan. Pada umumnya kualitas akan berhubungan dengan kepuasan pelanggan.
Engel, et.al (dalam Tjiptono, 2001), menyatakan bahwa
kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purna jual dimana alternative yang dipilih sekurang-kurangnya
memberikan hasil (outcome) sama atau melampaui harapan pelangganKottler (1997) mendefinisikan bahwa
kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan dimana seseorang menyatakan hasil perbandingan antara kinerja
produk (jasa) yang diterima dengan yang diharapkan. Kepuasan pelanggan melalui
kualitas pelayanan dapat ditingkatkan dengan beberapa pendekatan (Lupiyoadi, 2006) :
a. Memperkecil kesenjangan yang terjadi antara pihak manajemen dan
pelanggan.
b. Perusahaan harus mampu membangun komitmen bersama untuk menciptakan visi di dalam perbaikkan
proses pelayanan.
c. Memberi kesempatan kepada pelanggan untuk menyampaikan keluhan lewat
saran dan kritik dengan sarana yang disediakan perusahaan.
d. Mengembangkan dan menerapkan accountable, proactive, dan partnership marketing sesuai dengan situasi
pemasaran.
Adanya kesenjangan antara harapan dengan kenyataan itulah yang menyebabkan terjadinya kepuasan atau
ketidakpuasan. Kepuasan pelanggan dapat diukur melalui dimensi kualitas jasa. Dimensi kualitas jasa meliputi
: (Lila Bismala, 2012)
Teori Keputusan
Keputusan pembelian menurut Peter Jerry C. Olson (2013), suatu keputusan pembelian Prter Jerry C.
Olson (2013), suatu keputusan mencakup suatu pilihan antara dua atau lebih tindakan atau perilaku alternatif.
Pemasar secara khusus tertarik pada perilaku pembeli, terutama pilihan konsumen mengenai merek-merek
yang akan dibeli. Proses inti dalam pengambilan keputusan konsumen yaitu proses intergrasi yang digunakan
untuk mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku laternatif dan memilih
satu diantaranya. Hasil proses integrasi tersebut merupakan suatu pilihan, serta kognitif menunjukkan intensi
perilaku. Moorhead dan Griffin (2010:203) berpendapat bahwa keputusan merupakan suatu proses pemilihan
dari sejumlah alternatif yang di dalamya terdapat elemenelemen informasi, tujuan, pilihan tindakan,
kemungkinan tindakan hasil dan salah satu pilihan tindakan.
Menurut Davis keputusan merupakan hasil pemecahan masalah yang dihadapinya. Suatu keputusan
merupakan tanggung jawab yang pasti terhadap suatu pertanyaan. Keputusan harus dapat menjawab
pertanyaan tentang apa yang dibicarakan dalam hubungannya dalam perencanaan. Keputusan berupa tindakan
terhadap pelaksanaan yang menyimpang dari rencana semula (Hasan, 2002:9). Dalam tahap evaluasi,
konsumen membuat perbandingan antara beberapa toko mana yang telah memenuhi syarat-syarat yang
diinginkan. Setelah mengetahui toko mana yang menjadi pilihan maka tahap selanjutnya memilih produk yang
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan, kemudian konsumen melakukan trasaksi terhadap produk tersebut.
Teori Pasar
Pasar memiliki arti yang lebih luas dari pada hanya sekedar tempat pertemuan antara penjual dan
pembeli untuk mengadakan transaksi jual beli barang. Pengertian pasar tidak harus dikaitkan dengan suatu
tempat yang dinamakan pasar dalam pengertian sehari-hari. Pasar yaitu mencakup keseluruhan permintaan
dan penawaran, serta seluruh kontak antara penjual dan pembeli untuk mempertukarkan barang dan jasa”
(Rita Hanafie,2010:176). Dalam kamus Ekonomi & Bisnis, Pasar adalah tempat terjadinya penawaran dan
permintaan antara penjual yang ingin menukarkan barang-barang dengan uang dan pembeli yang ini
menukarkan uangnya dengan barang atau jasa (Waluyo Hadi & Dini Hastuti, 2011: 364-365), Sementara itu,
Budiono menyatakan bahwa pasar merupakan pertemuan antara kurva permintaan atau penawaran.
Suatu pasar yaitu di mana saja terjadi traksaksi antara penjual dan pembeli. Pasar dapat berupa tempat
konkrit ataupun terpusat (misalnya pasar saham, obligasi, atau pasar gandum, yang gedung atau tempatnya
khusus dan mudah dilihat) atau tanpa wujud yang jelas atau tidak terpusat (misalnya pasar rumah atau mobil
bekas, dimana barang yang dijual tidak dikumpulkan di satu tempat khusus), bahkan bisa juga hanya berupa
jaringan kabel dan perangkat elektronik.
Dari pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, maka dapat diambil pengertian bahwa pasar
merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran barang atau jasa, tidak harus berwujud tempat seperti
dalam pengertian sehari-hari. Pasar dapat memiliki bentuk yang konkrit atau terpusat, abstrak/tidak terpusat.
Karakteristik yang paling penting agar sesuatu dapat disebut sebagai pasar yakni adanya pembeli dan penjual
serta barang atau jasa yang diperjual belikan. Struktur pasar menunjukkan karakteristik pasar, seperti elemen
jumlah pembeli dan penjual, keadaan produk, keadaan pengetahuan penjual dan pembeli, serta keadaan
rintangan pasar.
Perbedaan pada elemen-elemen itu akan membedakan cara masing-masing pelaku pasar dalam
industri berperilaku, yang pada gilirannya akan menentukan perbedaan kinerja pasar yang terjadi (Teguh,
2010:16). Keadaan jumlah dan distribusi penjual di dalam pasar mempengaruhi harga jual yang berlaku dan
output yang terdapat di dalam pasar. Pada struktur pasar persaingan sempurna ditandai oleh adanya sejumlah
besar penjual di dalam pasar dan masing-masing di antara mereka memiliki kekuatan pasar yang relatif sama.
Para pesaing pasar tidak memiliki kekuatan yang berarti guna mengendalikan keadaan pasar. Selanjutnya
keadaan harga dan output pasar berjalan menurut mekanisme pasar. Akan tetapi pada struktur pasar monopoli
jumlah penjualnya bersifat tunggal oleh karena itu keadaan pasar sepenuhnya dapat dikendalikan oleh
monopolis. Harga dan output pasar selanjutnya diatur secara penuh oleh monopolis yang menguasai pasar.
Teori Tradisional
Tradisional erat hubungannya dengan kata “tradisi” yang berasal dari Bahasa latin tradition yang
atrinya “diteruskan”. Tradisi adalah suatu tindakan dan kelakuan suatu orang dengan wujud suatu benda atau
tidak laku sebagai unsur kebudayaan yang dituangkan melalui fikiran dan imaginasi serta diteruskan dari
suatu generasi kegenerasi berikutnya
Didalam memuat suatu norma, nilai, harapan dan cita-cita tanpa ada batas waktu yang membatasi.
Konsep tradisi tersebut maka lahirlah konsep tradisional. Tradisional sikap mental dan respon berbagai
persoalan dalam masyarakat (Sujogyo Pudjiwati, 1985:90). Dalammnya terkandung metodologi atau cara
berfikir dan bertindak yang selalu berpegang teguh atau berpedoman pada nilai dan norma yang berlaku dalam
masyarakat. Dengan kata lain setiap tindakan dalam menyelesaikan persoalan berdasarkan tradisi. Seseorang
akan merasa yakin bahwa suatu tindakannya adalah betul dan baik, bila dia baik dan mengambil keputusan
sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. Dan sebaliknya, dia akan merasakan bahwa tindakannya salah
atau keliru atau tidak akan dihargai oleh masyarakat bila ia bertemu di luar tradisi atau kebiasaan-kebiasaan
dalam masyarakatnya. Disamping itu berdasarkan pengalaman atau kebiasaannya, dia akan tahu persis mana
yang menguntungkan dan mana yang tidak. Menurut Redfield (Ifzalun, 2010:1), ciri-ciri Tradisional yaitu:
1. Belum adanya perkembangan pengetahuan dan teknologi.
2. Semakin kecil dan diperkecilnya lingkup di masyarakat dari daerah lainnya maka rasa cinta pada acara
hidupnya akan semakin sulit untuk di rubah.
3. Tidak mengenal adanya pembagian kerja dan spesialisasi.
4. Belum terinspirasi dengan diferensiasi kemasyarakatan.
5. Kebudayaan yang terbentuk masih sangat homogen.
Dalam kehidupan yang tradisional masih cenderung memegang teguh suatu tradisi-tradisi yang ada
dalam masyarakat sebagai trasformasi terhadap nilai-nilai yang dianggap sesuai. Proses trasformasi nilai-nilai
yang dianggap ada ini diwujudkan dalam segala aspek atau bidang yang meliputi bidang ekonomi, budaya,
politik, sosial, maupun teknilogi.
Motode Penelitian (Times New Roman; font 11; bold; sentence case, left)
Kualitatif adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu dapat diartikan sabagai metode
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, ditugaskan untuk meneliti pada
kondisi objek ilmiah, sebagai awalnya adalah eksperimen dimana peneliti adalah sebagai instrument
kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis data bersifat kualitatif, Penelitian
akan dilaksanakan pada Pasar Tradisional di semarang yang berfokus ke daerah kecamatan Gajah
Mungkur. Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini yaitu selama lima bulan mulai dari
bulan Desember 2022 sampai selesai mei 2023
Hasil Analisis dan Pembahasan (Times New Roman; font 11; bold; sentence case, left)
Hasil Analisis
1.Kualitas Layanan
Analisi deskriptif terhadap variabel kualitas layanan dilakukan dari hasil jawaban responden mengenai
kualitas layanan yang terdiri dari:
a.Kehandalan (reliability), Keandalan yaitu kemampuan dan keahlian penjual dalam memberikan pelayanan
akan masalah pelayanan dan memberikan pelayanan tepat waktu. Hubungan keandalan terhadap kepuasan
pelayanan. Jadi pelayanan yang akurat berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan termasuk memiliki
karyawan yang mengetahui produk apa saja yang dijual di tempatnya tersebut, maka pelanggan akan merasa
puas terhadap pelayanan yang diberikan pasar.
b.Daya tanggap (responsiveness) Daya tanggap merupakan pemberian pelayanan kepada pelanggan seperti
berikut:
1) Penjual memberikan pelayanan yang baik sesuai dengan Yang dijanjikan berdasarkan kebutuhan
pembeli tentang apa yang ingin di beli agar pembeli merasa puas dengan pelayanan yang
diberikan oleh penjual yang ada pada pasar tradisional Semarang.
2) Kesediaan Penjual membantu apabila pembeli mengalami kesulitan dalam hal urusan memilih
produk dengan memberikan penjelasan terhadap setiap produk yang belum diketahui oleh
pembeli agar pembeli dapat mengerti dan mengetahui produk yang ditawarkan oleh penjual
berkualitas atau tidak sehingga pembeli dapat berlangganan atau membeli di toko tersebut lagi.
3) Kemampuan Penjual untuk membantu para pembeli dan merespon permintaan mereka, apabila
penjual cepat tanggap melayani pembeli maka usaha bisnis akan mendapat simpati dari pembeli
itu sendiri.
c.Jaminan (assurance), Jaminan merupakan pemberian pelayanan, kemampuan, kesopanan, bebas dari bahaya,
resiko atau keragu-raguan. yang sesuai dengan harapan dan memberikan rasa percaya para pembeli.
Hal ini meliputi komponen antara lain:
1) Komunikasi (communication) yaitu cara terus-menerus memberikan informasi kepada pembeli
untuk mengenali produk yang jelas sehingga pembeli dapat mudah mengerti
2) Kredibilitas (credibility), perlu adanya jaminan atas suatu kepercayaan yang diberikan kepada
pembeli, atau sifat kejujuran, menembahkan kepercayaan,memberikan kredibilitas yang baik bagi
para pembeli yang datang.
3) Keamanan (security), perlunya jaminan atas suatu kepercayaan yang diberikan pembeli akan
pelayanan yang diterima, tentunya pelayanan yang diberikan mampu memberikan suatu jaminan
kepercayaan.
4) Kompetensi (compotence), keterampilan yang dimiliki dan dibutuhkan agar dalam memberikan
pelayanan kepada pembeli dapat dilaksanakan secara optimal
5) Sopan santun (courtesy), dalam pelayanan adanya suatu nilai moral yang dimiliki oleh usaha
pebisnis dalam memberikan pelayanan kepada pembeli. Jaminan akan kesopan santunan yang
ditawarkan kepada pembeli sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada.
d.Empati (empathy), Bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada pembeli dengan berupaya
memahami keinginan pembeli (konsumen) dimana suatu perubahan diharapkan memiliki suatu pengertian dan
pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan secara pembeli secara nyaman.
e.Bukti fisik (tangibles), merupakan pemberi layanan sesuai dengan
ketersediaannya fasilitas-fasilitas pasar secara nyata.
Bikti fisik tersebut seperti sebagai berikut:
1) Pasar Tradisional hampir semua pasar di kota Semarang terutama di daerah Gajah Mungkur telah
menyadiakan fasilitas seperti WC, Mushollah, tempat sampah, agar masyarakat bisa
memanfaatkan fasilitas yang tersedia.
2) Pasar Tradisional di Saemarang tidak semua memiliki Los yang nyaman dan sejuk sehingga
kadang penjual dan pembeli yang datang kepasar tersebut agak sedikit kurang nyaman karena
kepanasan
3) Pasar Tradisional Semarang kebanyakan memiliki lapangan parkir yang luas
Berisi deskripsi dan ilustrasi hasil-hasil penelitian, dengan dukungan table, gambar, dan grafik (jika perlu).
Bagian ini juga menjelaskan temuan-temuan penelitian atau menawarkan kontribusi keilmuan yang relevan
pada bidang kajian yang diteliti. Semua tabel, gambar, dan semacamnya harus diberi nomor urut dan
diletakkan di tengah halaman. Nama atau judul tabel diletakkan di atas tabel yang bersangkutan, dan
keterangan atau notes diletakkan di bawah tabel. Sedangkan judul gambar diletakkan di bawah gambar yang
bersangkutan.
(Times New Roman; font 11; sentence case, justified, single space)
Tabel 1. Xxxxx
Kesimpulan (Times New Roman; font 11; bold; sentence case, left)
Berisi kesimpulan dan temuan-temuan penting penelitian. Pada bagian ini perlu disebutkan implikasi teoritik
dan implikasi kebijakan, keterbatasan penelitian, dan rekomendasi untuk penelitian lanjutan.
(Times New Roman; font 11; sentence case, justified, single space)
Acknowledgement (Times New Roman; font 11; bold; sentence case, left)
Kemukakan pengakuan atau ucapan terima kasih kepada pemberi grant, organisasi, atau scholarship (jika
ada).
(Times New Roman; font 11; sentence case, justified, single space)
References (Times New Roman; font 11; bold; sentence case, left)
Sitasi dan penulisan daftar pustaka menggunakan kaidah-kaidah APA style. Lihat di link berikut:
https://www.mendeley.com/guides/apa-citation-guide. Daftar pustaka ditulis secara urut alfabet dari nama
belakang penulis artikel. Pastikan kesesuaian antara sitasi di bodytext dengan daftar pustaka, dan
pastikan setiap daftar pustaka harus ada sitasinya di bodytext.
(Times New Roman; font 11; sentence case, justified, single space)
Contoh
Mitchell, J.A. (2017). Citation: Why is it so important. Mendeley Journal, 67(2), 81-95
Keasey, K., Martinez, B. & Pindado, J. (2015). Young family firms: Financing decisions and the willingness
to dilute control. Journal of Corporate Finance, 34, 47-63
Mitchell, J.A., Thomson, M., & Coyne, R.P. (2017). A guide to citation. London, England: My Publisher
Mitchell, J.A. (2017). Changes to citation formats shake the research world. The Mendeley Telegraph,
Research News, pp.9. Retrieved from https://www.mendeley.com/reference-management/reference-manager
***************************************