Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

MEMBUAT ESSAY EKONOMI MIKRO

DISUSUN OLEH :

NAMA : ISAAC WIRA PRATAMA


NOTAR : 2102183
KELAS : MTJ 1.4
MATA KULIAH : EKONOMI MIKRO

POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA-STTD


PRODI TRANSPOERTASI DARAT SARJANA TERAPAN
TAHUN AJARAN 2021/2022
ESSAY I
PROSES TERBENTUKNYA HARGA SUATU KOMODITAS (CABAI
MERAH)

Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan
infrastruktur tempat usaha menjual barang, jasa, dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan
imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang
fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Dalam ilmu ekonomi arus utama,
konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar
jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang disebut dengan
transaksi. Pasar terdiri dari semua pembeli dan penjual yang baik yang memengaruhi harganya.
Pengaruh ini merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan beberapa teori dan model
tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan permintaan. Ada dua peran di pasar, pembeli dan
penjual. Pasar memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan distribusi dan alokasi sumber daya
dalam masyarakat. Pasar mengizinkan semua item yang diperdagangkan untuk dievaluasi dan
harga. Sebuah pasar muncul lebih atau kurang spontan atau sengaja dibangun oleh interaksi
manusia untuk memungkinkan pertukaran hak (kepemilikan) jasa dan barang. Secara historis,
pasar berasal di pasar fisik yang sering akan berkembang menjadi - atau dari - komunitas kecil,
kota dan kota.
Definisi harga menurut Joko Untoro (2010) adalah kemampuan yang dimiliki suatu
barang atau jasa yang dinyatakan dalam bentuk uang. Imamul Arifin (2007) dalam bukunya
mengatakan bahwa harga adalah kompensasi yang harus dibayar oleh seorang konsumen demi
mendapatkan produk barang atau jasa. Sedangkan istilah “ harga “ yang dikemukakan oleh
Wien’s Anoraga dalam buku Kamus Istilah Ekonomi, bahwa harga adalah jumlah uang tertentu
untuk ditukarkan dengan suatu unit barang atau jasa. Harga adalah sejumlah kompensasi (uang
maupun barang) yang dibutukan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang atau jasa. Harga
yang ditetapkan harus dapat menutup semua biaya yang telah dikeluarkan untuk produksi
ditambah besarnya presentase laba yang diinginkan.
Harga pasar di sebut juga harga keseimbangan (ekuilibrium). Terdapat 3 cara yang bisa
dipergunakan untuk menunjukkan keadaan keseimbangan harga pasar, yakni dengan contoh
yang memakai angka, dengan menggunakan kurva permintaan dan penawaran, menentukan
secara matematik. Faktor terpenting dalam pembentukan sebuah harga yaitu kekuatan
permintaan dan penawaran. Permintaan dan penawaran akan berada dalam keseimbangan pada
harga pasar bila jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan. bisa disimpulkan
bahwa suatu proses terbentuknya harga pasar bila terdapat hal-hal yang ada dibawah berkut ini :
 Antara penjual dan pembeli terjadi suatu proses tawar-menawar.
 Adanya suatu kesepakatan harga ketika jumlah barang yang diminta sama dengan
jumlah barang yang ditawarkan.
Kebijaksanaan harga maksimum mengakibatkan terjadinya kelebihan permintaan. Hal ini bisa
menciptakan pasar gelap, yakni suatu kegiatan jual beli yang dilakukan tidak secara terbuka dan
bertentangan dengan kebijakan harga maksimum yang dilaksanakan.
Harga yang terjadi pada komoditas bawang merah, dan bawang putih digolongkan
menjadi tiga kelas, yaitu fluktuasi rendah, sedang, dan tinggi. Ada 3 variasi saluran pemasaran
pada proses terbentuknya harga. Pada proses saluran yang pertama harga yang terjadi adanya
pengaruh dari pedagang yaitu informasi, persepsi dan ekspektasi. Pada saluran yang kedua harga
awal dipengaruhi oleh harga pasar. Pada saluran ketiga, harga yang terbentuk awal dipengaruhi
oleh kualitas barang. Proses terbentuknya harga pada setiap saluran ini terjadi secara simultan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya harga yakni pedagang, biaya (biaya tenaga
kerja, biaya transportasi, biaya pembelian barang dagangan), permintaan dan penawaran,
pesaing, supplier, kuantitas dan event. Penelitian mendatang diarahkan untuk membuktikan
apakah proses terbentuknya harga dimulai dari informasi, persepsi dan ekspektasi pedagang.
Perlu juga diteliti mengenai 3 jenis fluktuasi harga sayuran. penelitian pada musim yang berbeda,
pendalaman mengenai ekspetasi pedagang dalam menentukan harga, serta mendalami kebenaran
anggapan mengenai permainan harga pada sayuran dan tentang adanya mafia harga.
komoditas sayuran yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Berdasarkan hasil
perhitungan dari data Susenas 2014, rata-rata konsumsi cabai merah (dikonversi ke cabai merah
segar) sekitar 1,58 kg/kapita/tahun. Angka partisipasi konsumsi cabai merah pada 2011 sekitar
65,3% (Soedjana 2013). Berdasarkan hasil olahan data Susenas 2014, angka elastisitas harga
cabai merah sekitar -0,82 (inelastis), ini berarti bahwa cabai merah merupakan komoditas yang
tidak dengan mudah dapat digantikan atau dikenal dengan barang pokok, permintaan cabai
merah tidak terlalu dipengaruhi oleh perubahan harga. Sayuran, termasuk cabai merah, sangat
mudah rusak karena mengandung air. Harga cabai merah sering kali tinggi karena tingginya
biaya produksi dan biaya transaksi pemasaran dari petani yang berskala kecil dan tersebar.

Harga cabai pada umumnya rendah selama periode panen utama dan meningkat secara
dramatis pada periode sebelum panen berikutnya. Di daerah produsen utama, cabai merah
memiliki musim panen kecil dan besar di mana harga rendah selama musim panen raya, ketika
petani umumnya menjual hasilnya segera setelah panen, biasanya antara bulan April sampai Juni,
sedangkan musim panen kecil terjadi pada bulan September sampai November, karena itu harga
cabai merah cenderung fluktuatif menurut musim. Salah satu cara untuk mengurangi fluktuasi
harga adalah memasarkan produk dari daerah yang mengalami surplus (daerah produsen) ke
daerah defisit (konsumen). Sentra produksi cabai merah Indonesia masih Terkonsentrasi di Jawa
dan Sumatera, sedangkan konsumen cabai merah tersebar di seluruh
wilayah Indonesia. Oleh karena itu, distribusi cabai merah ke sentra konsumsi akan berpengaruh
pada harga di tingkat konsumen.

ESSAY II
GAMBARAN KONDISI PASAR ATEH BUKITTINGGI SUMATERA
BARAT

Kota Bukittinggi merupakan salah satu pusat perdagangan grosir terbesar di Pulau
Sumatra. Pusat perdagangan utamanya terdapat di Pasar Ateh, Pasar Bawah, dan Pasar Aur
Kuning. Dari sektor perekonomian, Bukittinggi merupakan kota dengan PDRB terbesar kedua di
Sumatra Barat, setelah Kota Padang.[10] Tempat wisata yang ramai dikunjungi adalah Jam
Gadang, yaitu sebuah menara jam yang terletak di jantung kota sekaligus menjadi simbol bagi
Bukittinggi.
Pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan
penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan harga
keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan. Jadi setiap proses yang
mempertemukan antara pembeli dan penjual, maka akan membentuk harga yang disepakati
antara pembeli dan penjual. Menurut Ehrenberg dan Smith, Pasar merupakan tempat perjumpaan
antara pembeli dan penjual, di mana barang/jasa atau produk dipertukarkan antara pembeli dan
penjual. Ukuran kerelaan dalam pertukaran tersebut biasanya akan muncul suatu tingkat harga
atas barang dan jasa yang dipertukarkan tersebut. Dalam memajukan perekonomian suatu
negara , pasar memiliki peranan yang sangat penting. Melalui aktifitas pasar, produksi dapat
sampai ke tangan konsumen yang berakibat adanya keuntungan bagi produsen dan konsumen
dapat terpenuhi kebutuhannya..
Salah satu pasar yang ada di Kota Bukittinggi. Pasar tradisional ini menjual berbagai
produk kebutuhan pokok dan sembako seperti seperti mencari beras Kota Bukittinggi, terigu,
gula, garam, sayur mayur, bawang, cabe, ikan, ayam, dan lainnya. Kelebihan pasar jenis
tradisional ini adalah produk-produk yang ada di jual dengan harga rakyat, sehingga harganya
murah bagi masyarakat, sebagaimana fungsi pasar pada umumnya.
Di Pasar Atas (Pasar Ateh) ini, penjual / pedagang dan pembeli bisa saling tawar
menawar untuk mendapat kesepakatan harga yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Pedagang biasa juga memberikan diskon / promo atau potongan harga pada pelanggannya. Pasar
ini juga telah di modern kan oleh pemerintah setempat agar nyaman untuk berbelanja dan jual
beli.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan
pembangunan kembali (rekonstruksi) Pasa Ateh (Pasar Atas) Kota Bukittinggi, Provinsi
Sumatera Barat. Rekonstruksi ini dilakukan dengan meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana
perdagangan rakyat sehingga menjadi bangunan yang aman, nyaman, bersih, tertata, dan lebih
estetis (tidak kumuh). Pasar merupakan ujung tombak aktivitas perdagangan dan sekaligus
penggerak ekonomi rakyat. Pasa Ateh memiliki peranan yang penting bagi perekonomian
masyarakat Kota Bukittinggi. Selain itu Pasa Ateh juga memiliki nilai sejarah karena Bukittinggi
pernah menjadi Ibu Kota Sementara Republik Indonesia. Sebelumnya, kondisi sarana dan
prasarana Pasa Ateh Bukittinggi ini kurang optimal dan mengalami 4 kali kebakaran. Kebakaran
terakhir yang menghanguskan ratusan kios di dalamnya terjadi pada Oktober 2017. Presiden
Joko Widodo memerintahkan Kementerian PUPR untuk merekonstruksi Pasa Ateh Bukittinggi
pada Sidang Kabinet Paripurna tanggal 18 Juli 2018 yang pelaksanaannya diatur dalam Peraturan
Presiden Nomor 64 Tahun 2018. Rekonstruksi Pasa Ateh Bukittinggi terdiri dari 4 lantai dan 1
basement dengan luas total 39.720 m2. Lantai dasar terdiri dari 257 kios, lantai 1 terdiri dari 278
kios, lantai 2 terdiri dari 276 kios, lantai 3 terdiri dari 24 kios dan area foodcourt. Pasa Ateh
Bukittinggi juga dilengkapi dengan sejumlah fasilitas seperti area parkir, toilet umum dan toilet
untuk difabel, musholla, ruang untuk ibu menyusui, lift dan eskalator.
Beroperasinya Pasa Ateh ini akan memberikan dampak yang luar biasa bagi
perekonomian Bukittinggi karena Pasa Ateh ini adalah salah satu magnet yang menarik
wisatawan. Pasa Ateh bukan hanya pusat perdagangan, tetapi juga destinasi wisata belanja yang
berlokasi strategis di jantung kota dan langsung berhadapan dengan Kawasan Jam Gadang.

ESSAY III
PEMBANGUNAN EKONOMI DAN EFEKNYA TERHADAP MAYARAKAT

Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan
perkapita dengan memperhitungkan adanya pertumbuhan penduduk dan disertai dengan
perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi
penduduk suatu negara. Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi;
pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan
ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi merupakan
proses perubahan yang terus menerus menuju perbaikan termasuk usaha meningkatkan produk
per kapita, Memperhatikan pemerataan pendapatan termasuk pemerataan pembangunan dan
hasil-hasilnya, Memperhatikan pertambahan penduduk, Meningkatkan taraf hidup masyarakat,
Pembangunan ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi. Setiap input selain
menghasilkan output yang lebih banyak juga terjadi perubahan – perubahan kelembagaan dan
pengetahuan teknik.
Ciri pembangunan ekonomi berhasil adalah:Masyarakat mampu memenuhi kebutuhan
pokoknya (sustenance), Meningkatnya rasa percaya diri masyarakat (selfesteem), Meningkatnya
kemampuan masyarakat untuk memilih (freedom from servitude). Unsur Pokok Pembangunan
Ekonomi, Proses yang terjadi secara kontinu., Proses untuk meningkatkan pendapatan perkapita.,
Usaha untuk menjaga pendapatan perkapita selalu meningkat., Perbaikan lembaga negara baik
politik, ekonomi, hukum, budaya dan sosial.
Ada beberapa dampak positif pembangunan ekonomi diantaranya :
1. Pertumbuhan teknologi dan infrastruktur
Contohnya, akan lebih banyak pembangunan infrastruktur, peningkatan jumlah
perusahaan baru, perkembangan teknologi dan komunikasi dan taraf pendidikan
semakin tinggi.
2. Peningkatan kualitas sumber daya manusia
Dampaknya ilmu pengetahuan dan teknologi akan berkembang dengan pesat dan
akan berpengaruh terhadap peningkatan kualitas SDM dan kesejahteraan
masyarakat.
3. Membuka lapangan pekerjaan
Semakin banyak muncul industri baru yang membutuhkan tenaga kerja, sehingga
akan mengurangi jumlah pengangguran dalam suatu negara.
4. Kesehatan
Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam mencukupi kebutuhannya,
menyebabkan terjadinya peningkatan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat.
5. Pendidikan
Pendidikan menjadi dampak positif dari pembangunan ekonomi. Ekonomi yang
baik memungkinkan pemenuhan fasilitas pendidikan yang lengkap dan baik.
Fasilitas pendidikan meliputi tenaga pendidik, buku, laboraturium, alat olah raga
dan masih banyak lagi.
6. Kegiatan perekonomian yang lebih dinamis dan beragam
Contohnya, seperti perubahan perekonomian suatu negara dari ekonomi agraris
menjadi ekonomi industri.
7. Meningkatnya pendapatan nasional
Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi secara
langsung akan berdampak pada pendapatan nasional yang baik.
8. Fasilitas dan pelayanan publik semakin baik
Lingkungan hidup dalam masyarakat akan lebih nyaman dan indah karena selalu
diadakan perbaikan di negara tersebut. Fasilitas umum dalam masyarakat akan
bertambah dan terpenuhi karena selalu ditingkatkan.
Sedamgkan dampak negative dari pembangunan ekonomi adalah :
1. Kerusakan lingkungan hidup
Pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik, akan mengakibatkan
adanya kerusakan lingkungan hidup. Contohnya dengan adanya pabrik-pabrik
industri akan menyebabkan pencemaran udara, air, dan lain sebagainya.
2. Lahan pertanian berkurang
Industrialisasi akan mengakibatkan kurangnya lahan pertanian dalam masyarakat.
Banyaknya lahan-lahan yang digunakan untuk industri maka akan mengurangi lahan
pertanian.
3. Hilangnya habitat alam bagi sebagian tumbuhan dan hewan
Karena kurangnya lahan pertanian maka habitat alami bagi tumbuh-tumbuhan dan
hewan akan berkurang. Pembangunan infrastruktur, perkebunan dan perusahaan yang
menggunakan lahan di hutan, tentu akan mengganggu habitat dari makhluk hidup
yang ada di hutan.

Anda mungkin juga menyukai