Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-3

PENGANTAR EKONOMI MIKRO ISLAM

Nama Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Mikro Islam


Kode Mata Kuliah : EKSA4102
Jumlah sks : 3 sks
Nama Pengembang : Abdurrahman Ahmad, M.Pd
Nama Penelaah : Dian Sugiarti, S.Pd., M.Si
Status Pengembangan : Baru/Revisi* (coret yang tidak sesuai)
Tahun Pengembangan : 2021
Edisi Ke- : 1

No Tugas Tutorial
1 Semua kegiatan di pasar melibatkan dua pihak, yaitu produsen dan konsumen. Keduanya
berperan dalam pembentukan harga di pasar. Jelaskan fungsi pasar!
2 Jelaskan faktor penyebab pergeseran kurva penawaran dan permintaan menurut Ibnu
Taimiyah dan gambarkan kurvanya!
3 Jelaskan bentuk-bentuk transaksi dengan cara tidak menjual barang di pasar secara
langsung dan tidak sesuai dengan harga pasar?
4 Bagaimana pandangan Islam terkait distorsi pasar? dan bagaimana strategi/ upaya
menghilangkan distorsi pasar?
5 Mengapa tadlis dalam ekonomi Islam termasuk dalam transaksi yang dilarang? Dan
bagaimana solusi mengatasi tadlis?

Nama: Irsan Hanif Ismail


NIM: 045294998
Prodi: Ekonomi Syariah

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Tutor Yang Terhormat
Selamat Pagi / Siang / Malam

1.) Semua kegiatan di pasar melibatkan dua pihak, yaitu produsen dan konsumen.
Keduanya berperan dalam pembentukan harga di pasar. Sehingga fungsi pasar dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Pasar menentukan harga barang. Kenaikan atau penurunan harga suatu produk akan
mendorong ataupun mengurangi produsen dalam memproduksi produk yang akan
dihasilkan.
2. Pasar mengorganisasi produksi. Harga barang di pasar menjadi acuan perusahaan
dalam menentukan metode produksi yang paling efisien.
3. Pasar mendistribusikan barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan.
4. Pasar melakukan penjatahan. Konsumsi saat ini dibatasi oleh jumlah barang dan jasa
yang dihasilkan saat ini.
5. Pasar menyediakan barang dan jasa untuk persiapan masa yang akan datang.

2.) Ibnu Taimiyah (661-728 H/1263-1328 M)


Salah satu ekonom Muslim yang banyak membahas tentang mekanisme pasar
adalah Ibnu Taimiyah. Buku Al-Hisbah fi'l Al Islam dan Majmu Fatawa yang
ditulis oleh Ibnu Taimiyah banyak memuat mengenai mekanisme pasar. Fokus
dari pemikirannya dalam buku ini adalah masalah pergerakan harga yang terjadi
pada zaman itu. Ibnu Taimiyah mengemukakan pendapatnya bahwakenaikan harga
tidak selaludisebabkan oleh para pedagang, sebagaimana yang banyak dipahami
kala itu. la berpendapat bahwa harga terbentuk melalui interaksi antara hukum per-
mintaan dan penawaran yang terbentuk karena berbagai faktor yang kompleks.

Menurutnya, naik dan turunnya harga disebabkan karena defisiensi dalam


produksi atau penurunan terhadap barang yang diminta. Oleh karena itu, apabila
jumlah permintaan terhadap barang tertentu meningkat atau naik, sementara
ketersediaannya atau penawarannya kurang maka harganya akan naik.
Sebaliknya, jika ketersediaan barang-barang naik dan permintaan terhadap
barang tersebut turun, maka harganya akan ikut turun. Kelangkaan (scarcity) dan
kelimpahan (abundance) barang mungkin bukan disebabkan oleh tindakan
sebagian orang, kadang-kadang disebabkan oleh ketidakadilan, atau bukan.
Namun, menurut Ibnu Taimiyah hal tersebut disebabkan oleh kehendak Allah
yang telah menciptakan suatu keinginan pada hati manusia.

lbnu Taimiyah membedakan dua faktor penyebab pergeseran kurva penawaran


dan permintaan, yaitu tekanan pasar yang otomatis dan perbuatan melanggar
hukum dari penjual, misalnya penimbunan bahan atau barang kebutuhan.

Awalnya titik equilibrium terjadi pada titik A dengan harga Pl dan jumlah Q1.
Namun karena terjadi inefisiensi pasar produksi, terjadi kenaikan biaya produksi
yang harus ditanggung oleh perusahaan. Kenaikan ini menyebabkan pergeseran
kurva supply dari Sl menjadi S2. Karena pergeseran ini, maka titik equilibrium
baru berpindah menjadi berada pada titik B. Pada titik B ini terjadi penurunan
kuantitas yang ditawarkan dari Q1 menjadi Q2, dan pada saat yang sama terjadi
kenaikan atau peningkatan pada harga yaitu dari awalnya Pl menjadi P2.

3.) Pada awalnya pasar membutuhkan tempat untuk bertemu antara pembeli dan
penjual. Sehingga pasar diartikan sebagai tempat di mana penjual dan pembeli datang
bersama untuk membeli dan menjual sumber daya serta barang dan jasa.
Pasar dalam ekonomi merupakan institusi sosial yang mempertemukan antara
pembeli dan penjual atas komoditas tertentu dalam sebuah komunikasi yang tidak
terbatasi oleh area tertentu. Pasar juga diartikan sebagai sebuah institusi yang
melaluinya pembeli dan penjual saling berinteraksi dan terlibat dalam pertukaran.
Interaksi antara penjual dan pembeli di pasar tersebut dapat berupa pasar
yang memiliki level dari tingkatan yang sederhana sampai tingkatan yang kompleks.

Pasar meliputi pertemuan antara pembeli dan penjual di mana diantara keduanya
tidak saling melihat satu sama lain (misalkan, antara importir karet yang bertempat
tinggal di Amerika dan importir karet di Indonesia) yang melakukan transaksi jual beli
melalui telekomunikasi. Pasar tidak hanya diartikan sebagai tempat berinteraksi secara
langsung antara penjual dan pembeli, namun transaksi jual beli juga dapat dilakukan tanpa
adanya interaksi secara langsung. Proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan
penawaran (penjual) dari suatu barang atau jasa tertentu akhirnya dapat menetapkan harga
keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan. Jadi, setiap proses yang
mempertemukan antara penjual dan pembeli akan membentuk harga yang akan disepakati
oleh keduanya.

Pada saat ini pasar mengalami kemajuan yang sedemikian pesatnya, Sehingga pasar
tidak lagi mempersyaratkan tempat sebagai lokasi jual beli, namun transaksi dapat
dilakukan melalui media lain, seperti jual beli online. Jual beli online dilakukan dengan
menyediakan sarana tertentu sehingga dapat terjadi transaksi. Sarana tersebut di sektor
transportasi, antaranya alat komunikasi, pengaturan pembayaran, fasilitas penyimpanan,
maupun hak paten. Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai pasar sederhana yang
menjual barang-barang kebutuhan masyarakat. Misalnya barang sembako, pakaian, maupun
barang tembikar (pecah belah).
Pasar saat ini telah mengalami perkembangan. Transaksi dapat dilakukan melalui jarak jauh.
Sebagai contoh, penjual produk tertentu cukup mempromosikan produknya melalui media
elektronik seperti televisi. Bagi pemirsa televisi yang berminat atas produk yang diiklankan
di televisi tersebut, maka pembeli dapat memesan produk tersebut melalui telepon. Adapun
pembayarannya dapat melalui kartu kredit ataupun Rekening bank bahkan dapat dilakukan
melalui e-wallet.

4.) Pandangan Islam terhadap distorsi pasar


Islam sangat menghargai mekanisme pasar. Tidak ada seorang pun yang dapat
mempengaruhi pasar, sebab pasar merupakan kekuatan kolektif yang telah menjadi
ketentuan Allah SWT. Mekanisme pasar Islam akan menunjukkan harga yang
sesungguhnya. Hal ini karena harga yang ditentukan dalam pasar didasarkan pada
harga produsen. Di mana produsen dalam menetapkan harga akan menyesuaikan dengan
biaya yang dikeluarkan untuk produksi ditambah dengan tingkat keuntungan
yang ingin diraih. Harga keseimbangan dalam Islam merupakan harga yang adil sebab harga
keseimbangan terbentuk atas kesepakatan antara produsen dan konsumen. Di mana
produsen maupun konsumen memiliki informasi yang sama atas barang atau jasa
tersebut. Sehingga dalam penentuan harga tidak ada pihak yang berbuat curang dan
tidak ada pihak yang dirugikan dengan harga keseimbangan tersebut.

Islam sangat menghargai harga keseimbangan yang terbentuk oleh mekanisme


pasar yang sehat. Bahkan Rasulullah SAW menolak untuk membuat kebijakan
penetapan harga, sepanjang kenaikan harga yang terjadi karena kekuatan permintaan
dan penawaran yang murni. Sehingga adanya perubahan harga keseimbangan
diperbolehkan selama perubahan tersebut terjadi secara alamiah. Apabila harga
mengalami kenaikan, maka akan tercipta harga keseimbangan yang baru. Misalnya,
produsen menaikkan harga penawaran padi karena biaya produksi meningkat. Hal ini
berimplikasi pada konsumen yang akan menetapkan harga permintaan padi yang baru,
sehingga akan menghasilkan sebuah harga keseimbangan padi yang baru.
Islam tidak memperbolehkan kenaikan harga akibat adanya penyimpangan
(distorsi) baik oleh produsen maupun konsumen. Harga keseimbangan yang dihasilkan
karena adanya distorsi akan menguntungkan satu pihak, sementara pihak lain akan
terzalimi karena dirugikan. Hal ini tentu saja tidak dibenarkan dalam Islam. Oleh karena
itu, distorsi pasar harus dihilangkan.

Upaya menghilangkan distorsi pasar yang terjadi tidak dapat dilakukan hanya dengan
mengandalkan kesadaran dari produsen dan konsumen semata. Diperlukan adanya
pengawasan terhadap para pelaku pasar untuk menciptakan mekanisme pasar Islami
yang terhindar dari berbagai macam penyimpangan (distorsi). Tugas pengawasan ini
dapat diambil alih oleh pemerintah di mana pemerintah harus bersifat netral dan tidak
memihak kepada salah satu dari pelaku dalam pasar.

Pemerintah memiliki kedudukan dan peranan penting dalam ekonomi Islam.


Kewajiban merealisasikan falah pada dasarnya merupakan tugas seluruh pelaku dalam
ekonomi, termasuk pemerintah dan masyarakat. Terdapat banyak aktivitas ekonomi
yang tidak dapat diselenggarakan dengan baik oleh pasar, sehingga mengharuskan
adanya peran aktif dari pemerintah maupun masyarakat, seperti melakukan pengawasan
terhadap penyelenggaraan pasar. Pengawasan pasar telah dilakukan sejak masa Rasulullah
SAW. Pada masa itu terdapat lembaga khusus yang mengawasi pasar yang disebut al-Hisbah.
Di mana Rasulullah SAW yang bertugas mengawasi pasar dengan terjun langsung ke pasar.

5.) Tadlis dan Solusinya


Tadlis dalam ekonomi Islam termasuk transaksi yang dilarang karena salah satu
pihak baik penjual maupun pembeli tidak mempunyai informasi yang sama. Padahal
informasi merupakan hal yang sangat penting dalam pengambilan keputusan sebelum
melakukan transaksi. Rasulullah SAW telah melarang berbagai transaksi yang terjadi
dalam ketidaksempurnaan informasi, karena akan menyebabkan distorsi pasar. Oleh
karenanya, Islam memberikan solusi untuk mencegah terjadinya distorsi pasar dengan
membuka akses informasi. Dengan demikian transaksi dapat terlaksana dengan dasar
unsur rela sama rela (antarradin minkum).

SUMBER:

- EKSA4102 Modul 7 Hal 7.6


- EKSA4102 Modul 7 Hal 7.26
- EKSA4102 Modul 7 Hal 7.5 - 7.6
- EKSA4102 Modul 8 Hal 8.25
- EKSA4012 Modul 8 Hal 8.36 - 8.37

Sekian jawaban saya, jika ada kesalahan penulisan kata/kalimat saya mohon maaf
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai