Anda di halaman 1dari 24

PENGARUH UPAH KERJA TERHADAP KESEJAHTERAAN BURUH DI

PASAR AUR KUNINNG DI KOTA BUKITINGGI

PROPOSAL MINI

Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah

METODE PENELITIAN KUANTITATIF SOSIAL

DI SUSUN OLEH

MUHAMMAD IKHSAN FADILLA


4616030

PRORGAM STUDI SOSIOLOGI AGAMA

FAKULAS USHULUDIN ADAB DAN DAKWAH (FUAD)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI

TAHUN AJARAN 1440 H/2019 M

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Uang di pandang sebagai sesuatu yang anonim secara budaya dan

netral secara sosial. Ia juga dipandang uang mempunyai makna sosial dan

budaya. Oleh karena itu, uang dengan jumlah yang sama, dapat dipandang

secara berbeda tergantung kepada makna yang dilekatkan kepadanya. 1

oleh karena itu uang dapat diartikan sebagai makna sosial jika dilihat

secara sosial, maka dengan itu uang sangat penting dalam memenuhi

kebutuhan, dan begitu juga dengan upah.

Upah merupakan hak pekerjaan atau buruh yang diterima dalam

bentuk uang sebagai imbalan kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan

dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesempatan atau peraturan

perundangan-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh. 2

Menurut Backer dalam teori Human Capital mengatakan bahwa

tingkat upah akan dipengaruhi oleh pendidikan, latihan, keterampilan, dan

pengalaman kerja. 3 Jadi, upah dapat diartikan imbalan orang yang bekerja

disebut juga sebagai buruh.

Buruh merupakan bekerja pada usaha perseorangan dan diberikan

imbalan secara harian maupun borongan sesuai dengan kesepakatan kedua

1
Damsar, Sosiologi Uang, (Padang : Unand Limau Manis : 2006) Hal 18
2
http://assharredfino.blogspot.com/2013/12/ Pengertian-Upah-dan-penjelasannya.html Di
Akses Pada Tanggal 9 April 2019
3
Miswar, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Upah Pekerja di Aceh”,
Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik Indonesia, Volume 5 Nomor , Mei 2018, Hal 20
bela pihak, baik lisan maupun tertulis yang biasanya imbalan kerja

tersebut diberikan secara harian. 4

Menurut Braverman tentang buruh, memandang mesin merupakan

alat kontrol terhadap pekerja. Mesin modern tercipta ketika peralatan atau

pekerjaan diatur gerakannya oleh struktur mesin itu sendiri.5

Pasar merupakan sebuah lembaga yang didirikan oleh masyarakat

untuk mengalokasikan sumber daya yang langka dibandingkan dengan

permintaan akan barang. Dan dapat pula dikatakan pasar pasar merupakan

saluran dimana pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan transaksi

barang, jasa, dan sumber daya. Kekuatan pasar adalah menentukan barang

dan jasa yang akan diproduksi dan dalam jumlah berapa. Semuanya

dilaksanakan secara tidak langsung melalui mekanisme pasar, yang dipicu

oleh perubahan harga yang ditawarkan dipasar. Kenaikan harga akan

merangsang perusahaan berporduksi dan menyediakan barang lebih

banyak kepada konsumen. 6


Oleh karena itu pasar merupakan adanya

penjual dan pembeli saling berkomunikasi dan transaksi, disuatu pasar

pasti adanya permintaan dan penawaran, sehingga mengalami

keseimbangan pasar.

4
Spn. Or. Id, Pengertian Buruh, Editor SPN Di Akses Pada Tanggal 9 April 2019
5
Sejati, Arief Nurahman, “ Peran Buruh Dalam Kesejahteraan Sosial Perusahaan PT.
Senang Kharisma Textile, ( Studi Kasus Kewajiban Upah, Jaminan Sosial, dan fasilitas
kesejahteraan Buruh di PT. Senang Kharisma Textille, Kacamatan Jaten, Kabupaten Karaganyar,
Solo), Jurnal Sosiologi Dilema, ( Surakarta, Universitas Sebelas Maret, 2015) Hal 22
6
Darmawi, Herman, Pasar Finansial dan Lembaga-Lembaga Finansial, (Jakarta : PT
Bumi Aksara : 2006) Hal 18
Keseimbangan pasar (market equilibrium) akan tecapai jika jumlah

produk yang diminta sama dengan jumlah produk yang ditawarkan atau

harga produk yang ditawarkan sama dengan harga produk yang diminta

pembeli. Pada saat itu terjadi transasksi antara pemjual dan pembeli,

karena telah terjadi kesepakatan mengenai harga dan atau jumlah produk. 7

Oleh karena itu keseimbangan pasar memiliki posisi yang sama dan harus

seimbang, didalam suatu pasar itu ada dua yaitu, pasar modern dan pasar

tradisional.

Pasar merupakan sebuah lembaga yang didirikan oleh masyarakat

untuk mengalokasikan sumber daya yang langka dibandingkan dengan

permintaan akan barang. Dan dapat pula dikatakan pasar pasar merupakan

saluran dimana pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan transaksi

barang, jasa, dan sumber daya. Kekuatan pasar adalah menentukan barang

dan jasa yang akan diproduksi dan dalam jumlah berapa. Semuanya

dilaksanakan secara tidak langsung melalui mekanisme pasar, yang dipicu

oleh perubahan harga yang ditawarkan dipasar. Kenaikan harga akan

merangsang perusahaan berporduksi dan menyediakan barang lebih

banyak kepada konsumen. 8


Oleh karena itu pasar merupakan adanya

penjual dan pembeli saling berkomunikasi dan transaksi, disuatu pasar

pasti adanya permintaan dan penawaran, sehingga mengalami

keseimbangan pasar.

7
Sarnowo, Henry, Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro, (Yogyakarta : CAPS (Center for
Acedemic Publishing Service : 2013) Hal 32
8
Darmawi, Herman, Pasar Finansial dan Lembaga-Lembaga Finansial, (Jakarta : PT
Bumi Aksara : 2006) Hal 18
Keseimbangan pasar (market equilibrium) akan tecapai jika jumlah

produk yang diminta sama dengan jumlah produk yang ditawarkan atau

harga produk yang ditawarkan sama dengan harga produk yang diminta

pembeli. Pada saat itu terjadi transasksi antara pemjual dan pembeli,

karena telah terjadi kesepakatan mengenai harga dan atau jumlah produk. 9

Oleh karena itu keseimbangan pasar memiliki posisi yang sama dan harus

seimbang, didalam suatu pasar itu ada dua yaitu, pasar modern dan pasar

tradisional.

Pasar simpang aur lebih dikenal penunjuk dengan nama Pasar Aur

Kuning, pasar adalah tempat berlangsung jual beli barang dan jasa untuk

semua kalangan masyarakat. Pasar juga merupakan salah satu fasilitas

pembalanjaan yang selama ini sudah menyatu dan memiliki tempat

penting dalam kehidupan masyarakat. begitu juga bagi masyarakat di kota

Bukittinggi pasar bukan sekedar tempat bertemunya penjual dan pembeli.

Pasar juga wadah interaksi sosial dan representasi nilai-nilai tradisional.

Oleh karena itu, peranan pasar sangat penting didalam membangun

perekonomian masyarakat Bukittinggi. 10

Pasar Simpang Aur merupakan pasat grosir pakaian yang ramai

dikunjungi pembeli dan berbagai daerah di Sumatera Barat ataupun dari

luar Sumatera Barat seperti Sumatera Utara, Riau, Jambi, dan Bengkulu. 11

9
Sarnowo, Henry, Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro, (Yogyakarta : CAPS (Center for
Acedemic Publishing Service : 2013) Hal 32
10
Dinas Pengelolahan Pasar, Profil Pasar Atas, Pasar Bawah, dan Pasar Simpang Aur,
( Bukittinggi : 2015) Hal 6
11
Dinas Pengelolahan Pasar, Ibid Hal 7
Berdasarkan observasi pada tanggal 01 April 2019, buruh-buruh

hanya sekitar 10 orang yang memiliki potensi dan motivasi dalam bekerja

pada saat mengangkat barang pedagang. Dan lebih kurang 5 orang sebagai

buruh mengangkat barang bersantai-santai dalam bekerja. Maka oleh

karena itu penulis meneliti tentang “ Pengaruh Upah Kerja Terhadap

Kesejahteraan Buruh di Pasar Aur Kuning di Kota Bukittinggi”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang maka dapat identitfikasikan beberapa

masalah sebagai berikut:

1. Di Pasar Aur Kuning ada buruh mengangkat barang dagangan.

2. Hanya sekitar 10 orang yang memiliki potensi bekerja sebagai

buruh yang berprofesional

3. Motivasi bekerja sebagai buruh distandarkan berdasarkan upah

diberikan

A. Batasan Masalah

Agar penelitian ini terarah dan mencapai hasil yang diharapkan

serta mengingat faktor keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga, maka

permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh upah kerja

terhadap buruh di pasar aur kuning di Kota Bukittinggi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah

diuraikan sebelumnya, rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut:


1. Apakah Ada Pengaruh Upah Kerja Terhadap Buruh di Pasar

Aur Kuning di Kota Bukittinggi.

2. Seberapakah Pengaruhnya Upah Kerja Terhadap Buruh Di

Pasar Aur Kuning Di Kota Bukittinggi.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan

sebelumnya, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapakah

pengaruh Upah Kerja Terhadap Buruh di Pasar Aur Kuning di Kota

Bukittinggi.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari pelaksanaan penelitian ini diharpakan dapat memberikan

manfaat yang berarti bagi mahasiswa, peneliti, dan masyarakat sebagai

mendukung peningkatan ketaatan ibadah dalam sholat berjama’ah.

1. Manfaat bagi peneliti

Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis tentang

pengaruh keberadaan masjid terhadap perdagangan tradisioonal

2. Manfaat bagi mahasiswa

Menjadi sebagai hasil referensi atau rujukan mahasiswa

tugas kuliah.

E. Penjelasan Judul

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam proposal ini, maka

peneliti akan menjelaskan beberapa istilah dibawah ini :


1. Upah

Upah merupakan hak pekerjaan atau buruh yang diterima

dalam bentuk uang sebagai imbalan kepada pekerja/buruh yang

ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja,

kesempatan atau peraturan perundangan-undangan, termasuk

tunjangan bagi pekerja/buruh. 12

2. Buruh

Buruh merupakan bekerja pada usaha perseorangan dan

diberikan imbalan secara harian maupun borongan sesuai

dengan kesepakatan kedua bela pihak, baik lisan maupun

tertulis yang biasanya imbalan kerja tersebut diberikan secara

harian. 13

3. Pasar

Pasar merupakan sebuah lembaga yang didirikan oleh

masyarakat untuk mengalokasikan sumber daya yang langka

dibandingkan dengan permintaan akan barang. Dan dapat pula

dikatakan pasar pasar merupakan saluran dimana pembeli dan

penjual bertemu untuk melakukan transaksi barang, jasa, dan

sumber daya.14

12
http://assharredfino.blogspot.com/2013/12/ Pengertian-Upah-dan-penjelasannya.html Di
Akses Pada Tanggal 9 April 2019
13
Spn. Or. Id, Pengertian Buruh, Editor SPN Di Akses Pada Tanggal 9 April 2019
14
Darmawi, Herman, Pasar Finansial dan Lembaga-Lembaga Finansial, (Jakarta : PT
Bumi Aksara : 2006) Hal 18
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Upah Kerja
Upah adalah sebagai pembayaran kepada pekerja-pekerja kasar

yang pekerjaanya selalu berpindah-pindah, seperti misalnya pekerja

pertanian, tukang kayu, dan buruh kasar. Di dalam teori ekonomi upah

diartikan sebagai pembayaran ke atas jasa-jasa fisik maupun mental

yang disediakan oleh tenaga kerja para pengusaha. Dengan demikian

dalam teori ekonomi tidak dibedakan diantara pembayaran kepada

pegawai tetap dengan pembayaran ke atas jasa-jasa pekerja kasar dan

tidak tetap. 15

Upah merupakan salah satu sumber penghasilan bagi pekerja untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak. Hak atas upah timbul

dari perjanjian kerja, dan merupakan salah satu hak kerja. Hak ini

secara konstitusional pasal 27 ayat 2 Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 yang menetapkan “ tiap-tiap warga

berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.

Pada pasal 28 d Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

menetapkan :

1. Setiap orang bentuk atas pengakuan, jaminan, perlindungan,

dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama

dihadapan hukum.

2. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapatkan imbalan

dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.

15
Sukirno, Sudono, Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga, (Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada : 2014) Hal 351
Hak Konstitusional ini selanjutnya diatur oleh perarturan

perundangan-undangan. Pengaturan upah dalam hukum positif

pada Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

ketenagakerjaan, dan perarturan pemerintahan Nomor 78

tahun2015 tentang pengupahan. Meskipun Undang-Undang

Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan sudah lama

berlaku , namun peraturan ini belum sepenuhnya menciptakan

hubungan industrial yang harmonis dan kondusif Indonesia.

Hal ini tercermin dari aspek sosiologis dan aspek yuridis yang

ada. Aspek sosiologis terlihat adanya demonstrasi para serikat

pekerja setiap memperingati hari buruh sedunia jatuh pada

tanggal 1 mei atau dikenal May day, dimana pekerja melalui

serikat pekerja setiap tahun selalu menuntut upah yang layak,

hapuskan politik upah murah, harapkan sistem kerja kontrak,

sistem kerja alih daya (outsourcing). 16

Di dalam jangka panjang sejumlah tertentu upah pekerja akan

mempunyai kemampuan yang semakin sedikit didalam

membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkannya.

Keadaan seperti itu timbul akibat dari kenaikan harga-harga

akan menurunkan daya beli dari sejumlah tertentu pendapatan.

16
Yetniwati, “ Pengaturan Upah Berdasarkan Atas Prinsip Keadilan”, Jurnal, (Jambi :
Univeristas Jambi) Hal 82
Ahli ekonomi membedakan antara upah uang dengan upah riil

sebagai berikut :

1. Upah Uang

Upah uang adalah sejumlah uang diterima para

pekerja dari para pengusaha sebagai pembayaran ke atas

tenaga mental atau fisik para pekerja yang digunakan dalam

proses produksi.

2. Upah Riil

Upah riil adalah tingkat upah pekerja yang diukur

dari sudut kemampuan upah tersebut membeli barang-

barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi

kebutuhan para pekerja. 17

B. Buruh

Didalam perusahaan buruh / karyawan memiliki peran untuk

melaksanakan kewajibannya dengan baik. Kewajiban buruh meliputi:

1. Melakukan pekerjaan

2. Mentaati perarturan penghasilan

3. Meningkatkan produktivitas kerja

4. Membayar ganti rugi/denda

Hal utama yang dilakukan buruh adalah melakukan pekerjaan dan

setiap bidang pekerjaan yang sudah ada .

17
Sukirno, Sudono, Opcit Hal 351
Semua karyawan baik yang berstatus tetap maupun kontrak yang

menerima gaji dengan periode bulanan. Gaji bisa diambil setiap

tanggal satu di ATM masing-masing tidak ada yang menerima gaji

harian maupun borongan pada karyawan training maupun supir

truck.

Fasilitas kesejahteraan buruh adalah pemberian fasilitas

kerja yang menyenangkan. Dalam Undang-Undang

ketenagakerjaan dijelaskan pengusaha diwajibkan untuk

menyediakan fasilitas kesejahteraan. Penyediaan fasilitas

kesejahteraan dimaksud dengan memperhatikan kebutuhan buruh/

karyawan dan kemampuan perusahaan. 18

Dalam kaitan ini, persoalan –persoalan yang menimpah kaum

buruh (tenaga kerja) dewasa ini dalam perspektif sosi-ekonomi

pada umumnya meliputi beberapa hal.

1. Jumlah jam kerja tinggi. Dalam kaitanya dengan

produkstivitas, buruh selalu yang tinggi. Dalam kaitanya

dengan produktivitas, buruh selalu dihadapkan tuntunan untuk

selalu menghasilkan produktivitas, buruh selalu diihadapkan

pada tuntunan itu mesti dipenuhi mesti apapun kondisinya

serta merupakan satu-satunya poin yang ditekankan kepada

buruh. Pemilik modal tidak mau tahu bagaimana cara

memenuhi tuntunan itu.


18
Sejari, Arif Nurrahman, “ Peran Buruh dalam Kesejahteraan Sosial Perusahaan PT.
Sanag Kharisma Textille”, Jurnal Sosiologi Dilema , (Surakarta : Universitas Sebelas Maret :
2015) Hal 21-22
2. Upah yang rendah dibarengi dengan jam kerja dan kedisplinan

yang tinggi. Penentuan upah buruh masih banyak didasarkan

pada standar kebutuhan dasar.

3. Kurangnya jaminan keamanan dan keselamatan kerja. dalam

menjalankan tugas-tugas kerjanya. Butuh dalam banyak kasus

tidak lengkapi dengan peralatan dan instrumen-instrumen

pengamanan diri yang cukup. Akibatnya, risikokecelakaan

4. Kerja selalu menjadi ancaman yang kerap menghantui setiap

ktivitas kerjanya. 19

Tenaga kerja atau penduduk yang tidak bekerja, tidak

mempunyai pekerjaan dan yang tidak sedang mencari pekerjaan, yaitu

orang-orang yang sedang sekolah (pelajar dan mahasiswa), mengurus

rumah tangga (ibu-ibu yang bukan wanita karier), serta menerima

pendapatan tetapi bukan merupakan imbalan langsung atau jasa

kerjanya, (pensiunan, penderita cacat yang dependen).

Tenaga kerja yang bukan angkatan kerja dibedakan menjadi tiga

sub kelompok yaitu penduduk dalam usia kerja yang sedang

bersekolah, mengurus rumah tangga (tanpa mendapatkan upah), serta

penerima pendapatan lain. 20

These calls to freedom indicate that women began to move to

determine their future ini which they had to struggle to make progress
19
Zani, Bawani, Pesantren Buruh Pabrik Pemberdayaan Buruh Pabrik Berbasis
Pendidikan Pesantren, ( Yogyakarta : LKIS : 2011) Hal 31-32
20
Konedi, Jon, “ Aktivitas Istri Pecetak Batu – Bata Membangun Ekonomi keluarga dan
Faktor-Faktor Yang Pempengaruhinya di Nagari Tanjung Betung Kabupaten
Pasaman”Humanisma Journal of Gender Studies, Vol 1, No 1, ( Bukittinggi : IAIN Bukittinggi :
2017)
for themselves, rohana kudus, one of the prolific female authors, is

often associated with the women’s struggle. She wrote not only ini

women’s news paper but also in serveral news paper in Sumatra at that

time.21

C. Kepercayaan

1. Pengertian Kepercayaan

Kepercayaan merupakan salah satu kunci dalam

komunikasi antar pribadi. Tanpa kepercayaan, interaksi tidak

akan berlanjut karena salah satu pihak mengalami kekecewaan.

Bahkan, dampaknya pihak yang lain bisa menutup diri

sehingga tidak terjadi interaksi dan proses sosial bisa

terganggu. Kepercayaan ini bisa dibangun melalui

perkembangan kepribadian yang tulus. 22

2. Unsur-Unsur Kepercayaan

a. Memercayai mengandung resiko. Artinya, kita dituntut

untuk menerima dan memercayai orang lain dengan segala

akibat-akibat yang menguntungkan atau merugikan.

b. Resiko itu sangat bergantung pada prilaku orang lain

c. Penderitaan yang merugikan lebih besar dari pada manfaat

yang menguntungkannya.

21
Hanani, Silfia,” Women’s News Papers As Minangkabau Feminist Movement Against
Marginalization In Indonesia “, GJAT , Vol 8 Issue 21, ( Bukittinggi : State Islamic Institue Of
Bukittinggi : 2018)
22
Hanani, Silfia, Komunikasi Antar Pribadi, (Yogyakarta : Ar-Ruzz Media : 2017) Hal 47-
48
d. Ada keyakinan bahwa orang bertingkah laku sebagai akibat

dari akibat-akibat yang menguntungkan. 23

3. Arti Penting Kepercayaan

Menurut Rahmat, arti penting Kepercayaan adalah

Meningkatkan komunikasi antar pribadi karena dengan

membangun kepercayaan berarti membuka saluran komunikasi,

memperjelas pengirimin dan penerimaan informasi, serta

memperluas peluang komunikasi untuk mencapai maksudnya.


24

4. Prilaku yang merusak kepercayaan

Supratik, menyebutkan ada tiga prilaku yang menurunkan

kepercayaan, yakni :

a. Menunjukkan penolaka, mengolok-mengolok, atau

melecehkan pembukaan diri orang lain.

b. Tidak membalas pembukaan diri orang lain.

c. Tidak mau mengungkapkan pikiran, perasaan, dan reaksi

kita kepada orang lain kendati ia telah menunjukkan

penerimaan, dukungan, dan kerja sama. 25

D. Pasar

1. Pengertian Pasar

23
Hanani, Silfia, Ibid Hal 49-50
24
Hanani, Silfia, Ibid Hal 53
25
Hanani, Silfia, Ibid Hal 57
Pasar adalah suatu badan yang melakukan dan menjalankan

aktivitas jual beli barang atau jasa, yang selanjutnya akam disebut

komoditas atau produk. Pasar tidak selalu harus merupakan tempat

atau bangunan tertentu, tetapi pasar merupakan dibatasi oleh

komoditas homogen, sehingga akan banyak sekali dijumpai pasar.

Setiap hubungan antara penjual dan pembeli suatu barang

ata jasa tertentu dalam jangka waktu tertentu merupakan pasar

walaupun hubungan melalui media alat komunikasi seperti,

telepon, internet dan sebagainya. 26

2. Macam-Macam Pasar

Pasar dapat mengklasifikasikan menjadi dua macam yaitu :

a. Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna dibuat atas dasar dua asumsi

penting yang berkenaan dengan perilaku perusahaan individual

dan yang berkenaan dengan industri. Dalam kaitan ini,

perusahaan diasumsikan hanya sebagai penerima harga (Price

taker).27

b. Pasar Persaingan Tidak Sempurna

1. Monopoli

Pasar monopoli murni adalah pasar yang pengusaha

tunggal, sehingga tidak memungkinkan terjadinya subsitusi

26
Tasman, Aulia, Dkk, Ekonomi Manerjial Dengan Pendekatan Matematis, ( Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada : 2014) Hal 109
27
Tasman, Aulia, Dkk,.........................Hal 109
yang sempurna terhadap barang yang ditawarkan oleh si

pengusaha monopoli.28

2. Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli adalah pasar yang terdiri dari

beberapa produsen yang menghasilkan seluruh atau

sebagian besar total output dari pasar. 29

3. Pasar Persaingan Monopolistik

Pasar monopolistik didefinisikan sebagai pasar

dengan hanya banyak produsen yang menghasilkan

komoditas yang berbeda cirinya ( differentiatted product).

Pasar pesaingan monopolistik lebih mendekati struktur

persaingan sempurna, dicirikan dengan banyak perusahaan

yang ada dipasar tersebut menghasilkan komoditas yang

berbeda karakteristiknya. 30

3. Permintaan Pasar

Permintaan merupakan jumlah barang dan jasa yang akan

dibeli oleh konsumen pada harga, periode waktu dan keadaan

tertentu harga tertentu sebagai berikut :

a. Harga barang sendiri

b. Harga –harga barang saingan/kompelementer

c. Harapan terjadinya perubahan harga


28
Tasman, Aulia, Dkk,,,.......................Hal 113
29
Tasman, Aulia, Dkk..........................Hal 120
30
Tasman, Aulia, Dkk....................................Hal 126
Fungsi permintaa pasar akan sebuah produk menunjukkan

hubungan antara jumlah produk yang diminta dengan semua

faktor yang mempengaruhi permintaa tersebut. Permintaan

ditentukkan oleh beberapa variabel:

1. Variabel strategis

Harga barang yang bersangkutan, advertansi,

kualitas, desain barang, dan saluran distribusi barang.

2. Variabel konsumen

Tingkat pendapatan, selera konsumen, dan harapan

konsumen terhadap harga di masa yang akan datang.

3. Variabel pesaing

Mencakup barang subsitusi dam barang

komplementer, adverstasi, dan promosi, saluran distribusi,

serta kualitas dan desain barang lain.

4. Variabel lain

Kebijakan pemerintah, jumlah penduduk, iklim, dan

keadaan politik lainya. 31

Di dalam pasar tenaga kerja, misalnya hubungan-hubungan

numerik antara pendapatan resmi paling rendah yang merupakan hasil

dari tenaga kerja dan upah resmi minimum, pendapatan rata-rata setiap

minggu, dan pendapatan yang dianggap gaji yang sangat tinggi, dapat

diketahui secara luas. Hubungan –hubungan yang ditetapkan didalam


31
Tasman, Aulia, Dkk, ...........Hal 59
hukum ataupun oleh kebiasaan, tetapi kenyataanya, keadaan itu tidak

pernah berubah-ubah dalam jangka waktu yang sangat panjang.

Dan penduduk mengetahui secara jelas angka yang bagaimana

yang punya arti dalam istilah ekonomi yang disebut nilai-nila absolut

merupakan yang dapat dibeli dengan jumlah tertentu, dan juga

mengisyaratkan tentang kecenderungan-kecenderungan dalam harga

pasar. Jika dalam istilah sosial seperti, siapa yang menajak dan siapa

yang jatuh. 32

Kuasa pasar akhirnya menentukan terhadap kondisi sosial, kondisi

lingkungan dan seterusnya. Oleh sebab itu pasar yang menentukan ini

tidak mengherankan terjadinya eksploitasi besar-besaran terhadap alam

untuk mendapatkan booming pasar. Dalam hal ini, jika tata kelakuan

manusia dalam mencari batu akik tidak beri penyadaran jelas

memperpanjang terjadinya krisis global terhadap alam.

Oleh sebab itu, tata kelakuan manusia yang dikuasai oleh pasar

berkontribusi mewujudkan kerusakan alam. Sehubungan dengan

konteks ini, Giddens menyebutkan kuasa pasar tak akan terbendung

mempengaruhi gaya, pikiran manusia. Dalam pengaruh itu perlu

dilakukan pengawasan prilaku dalam penguasaan yang bersentuhan

langsung dengannya. 33

32
Penny, D.H, Kemisikinan Peranan Sistem Pasar, (Jakarta : Universitas Indonesia : 1990)
Hal 41
33
Hanani, Silifa, “ Paradoksal Gaya Sosial Global : Kajian Budaya dalam Memahami
Kesadaran Kolektif di Tengah Booming Batu Akik”, Jurnal Ilmu Sosial Mamangan, Valume 2,
No 1, (Bukittinggi : IAIN Bukittinggi : 2015)
Dalam masyarakat pesisir Tanjung Pinang, baik dikelurahan

Senggarang maupun kampung bugis, diantara aset ruang publik yang

mengkonstrusik kesamaan cara pandang dan perkawanan yang

harmonis itu adalah pasar. Dipasar biasanya mereka tidak sekedar

membeli keperluan, tetapi ada kegiatan lai yang terjadi dimana satu

sama lain saling bercengkerama setelah membeli keperluan yang

dibutuhkan. Kadang-kadang cengkreman dilakukan di pinggir jalan,

ditempat-tempat parkir, atau di kedai-kedai minum sehingga eksistensi

pasar tersebut hampir sama dengan kedai kopi yang di konstruksi oleh

laki-laki. Pasar membantu masyarakat untuk sering melakukan

komunikasi sehingga semakin mudah pula terwujudnya saling

memahami kondisi dan keadaan orang lain.

Disamping itu pasar juga tempat orang-orang menunjukkan empati,

seperti jika terjadi kemalangan atau duka, secara spontan orang-orang

di pasar mengumpulkan derma untuk dapat disumbanngkan kepada

yang membutuhkan. 34
Maka dengan itu pasar dapat berubah itu jika

melalui suatu modernisasi.

Modernisasi tidak dapat diabaikan sebagai penggerak kemajuan di

bidang sains dan teknologi. Namun, disisi lain, modernisasi justru telah

menimbulkan dampak terhadap pendangkalan nilai-nilai dan b35udaya

yang berurat berakar dalam kehidupan sebuah masyarakat. Maka

34
Hanani, Silfia,” Studi Negoisasi Kultural Yang Mendamaikan Antar Etnik dan Agama di
Kota Tanjung Pinang “, Episteme, Vol 12, No 1,
(Talungangung : IAIN Talungagung : 2017)
35
Hanani, Silfia, Menggali Interalasi Sosiologi dan Agama, (Bandung : Humaniora : 2011)
Hal 135-136
dengan itu modernisasi dapat juga dalam perubahan pasar, yang mana

pasar menuju dari pasar tradisional ke pasar modern, pasar modern ini

seperti, Mall. Dari perkembangan teknologi dan sains dalam arus

proses modernisasi ini didalam sebuah transaksi antara penjual dan

pembeli, menggunakan secara teknologi dan tidak secara tunai.

Interestingly, their merchadises show their agricultural root since

most of them trade vegetable and fruits, some of them sell the

agricultural products from their own land. However, they also

purchase the merchandies from other famers and traders and re self

them. 36

E. Penelitian Relevan

Hasil pengamatan peneliti dari beberapa kajian penelitian yang

relevan dengan topik penelitian yang dilakukan oleh penelitian

terdahulu yaitu ditemukan penelitian relevan yaitu, penelitian yang

dilakukan oleh Rini Sulistiawati dengan berjudul “ Pengaruh Upah

Minimum Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja dan Kesejahteraan

masyarakat di provinsi di Indonesia”. Dan dilakukan oleh Moh Helmi

Hidayat dengan berjudul “ Pengaruh Buruh Terhadap Kinerja Buruh

36
Hanani, Silfia, Dkk, “ Economic Activities In A Matrilineal Culture : A Case Study Of
The Traveling Marchant Ini Minangkabau Villages In Indonesia “, Marwah, Vol XXII No 2,
(Bukittinggi : STAIN Bukittinggi : 2013)
Pengrajin Batik Tulis di Kelurahan Kowel Kabupaten Pemekasan”.

Dan dilakukan Firman Firiswandi dengan berjudul “ Pengaruh Upah

dan Modal Terhadap PenyarapanTenaga Kerja Pada Industri Kecil

Study Kasus Pusat Industri Kecil Menteng Kota Medan. Dan

dilakukan oleh Amin Zainullah, Agus Suharyanto, dan Sugeng P

Budio dengan berjudul “ Pengaruh Upah, Kemampuan dan

Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pekerja Pelaksanaan Bekisting

Pada Pekerjaan Beton”.

F. Kerangka Berfikir

PASAR AUR
KUNING

UPAH KERJA

KESEJAHTER
BURUH
AAN
G. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan kajian teori diatas, maka hipotesis

dalam penelitian ini adalah “ Pengaruh Upah sangat berpengaruh terhadap

kesejahteraan Buruh di Pasar Aur Kuning di Kota Bukittinggi.

Anda mungkin juga menyukai