Abstract: This paper discusses the concept of pricing in the context of Islamic business and
how these principles influence business practices in Muslim societies. In Islamic business,
price determination is not only based on the principles of supply and demand, but must also
pay attention to aspects of justice, welfare and ethics. In addition, Islam prohibits the
practice of usury, gharar (uncertainty), and speculative actions that can cause losses to one
party. This paper also contains the basics of price determination in Islam and its history.
Through a literature study, this paper provides guidance for business people to determine
prices in a way that is in line with Islamic principles and improves community welfare.
Abstrak : Makalah ini membahas konsep penentuan harga dalam konteks bisnis Islam dan
bagaimana prinsip-prinsip tersebut mempengaruhi praktek bisnis dalam masyarakat
muslim. Dalam bisnis Islam, penentuan harga bukan hanya didasarkan pada prinsip
permintaan dan penawaran, tetapi juga harus memperhatikan aspek keadilan,
kesejahteraan, dan etika. Selain itu, Islam melarang praktek riba, gharar (ketidakpastian),
dan tindakan spekulatif yang dapat menimbulkan kerugian bagi salah satu pihak. Makalah
ini juga memuat dasar-dasar penentuan harga dalam islam dan sejarahnya. Melalui studi
Pustaka, makalah ini memberikan panduan bagi para pelaku bisnis untuk menentukan
harga dengan cara yang selaras dengan prinsip-prinsip Islam dan meningkatkan
kesejahteraan Masyarakat.
A. Pendahuluan
Agama Islam telah mengatur aktivitas kehidupan manusia sejak zaman
dahulu dan bersifat komprehensif.1 Islam mengatur semua aspek, baik dalam sosial,
1
Didin Hafidhuddin, Islam Aplikatif, Jakarta: Gema Insani, 2023.
2
ekonomi, dan politik maupun kehidupan yang bersifat spiritual dan religius.
Ekonomi Islam adalah ekonomi yang berdasarkan ke-Tuhanan. Sistem ekonomi
Islam yang bertujuan maslahah (kemaslahatan) bagi umat manusia merupakan
pelaksanaan ilmu ekonomi yang dilaksanakan dalam praktek sehari-hari dalam
rangka mengorganisasi faktor produksi, distribusi serta pemanfaatan barang dan jasa
yang dihasilkan dengan tidak menyalahi Al-Qur’an dan Sunnah sebagai acuan
aturan perundangan dalam sistem perekonomian Islam. 2 Kalau seorang muslim
bekerja dalam bidang produksi atau pemasaran maka itu tidak lain karena ingin
memenuhi perintah Allah SWT. Dengan demikian, sistem ekonomi Islam mampu
memberikan kemaslahatan bagi seluruh masyarakat karena memandang masalah
ekonomi tidak dari sudut pandang kapitalis yang memberikan kebebasan serta hak
pemilikan kepada individu.3
Dalam Islam, ekonomi diatur bagaimana perilaku konsumen dan produsen
dalam menjalankan aktivitas ekonomi mereka. Pasar yang bersaing secara sempurna
adalah impian setiap orang, karena dengan begitu keadilan antara produsen dan
konsumen akan tercipta.4 Semua rumah tangga dan perusahaan yang berinteraksi di
pasar, seolah-olah dibimbing oleh suatu kekuatan atau tangan yang tidak nampak
(invisible hand), sehingga interaksi pasar dapat mengarah pada hasil yang
diinginkan.5 Teori ini akan berhasil ketika dalam sebuah pasar tersebut tidak adanya
kuasa pasar (market power/monopolistc) yaitu kemampuan satu pelaku (atau
sekelompok kecil pelaku) ekonomi untuk mempengaruhi harga-harga yang berlaku
di pasar. Hal ini menunjukkan pentingnya tercipta sebuah pasar persaingan yang
sempurna, dimana baik produsen maupun konsumen berlaku sebagai price taker.
Jauh sebelum itu, Islam telah memiliki prototipe bagaimana pasar yang ideal,
2
Lubis, Suhrawardi. Hukum Ekonomi Islam. Cet. 1. Jakarta: Sinar Grafika, 2000.
3
Muhammad Turmuni, “Produksi Dalam Perspektif Ekonomi Islam.” Jurnal Islamadina, 2017,
Volume 18, No. 1, 37-56.
4
Ni’matul Fitria Mukaromah, Temmy Wijaya” Asar Persaingan Sempurna Dan Pasar Persaingan
Tidak Sempurna Dalam Perspektif Islam.” Jurnal Kajian Ekonomi Dan Perbankan, Vol. 4, No. 2, 2020, 01-16.
5
Adam Smith, An Inquiry Into The Nature And Causes Of The Wealth Of Nations, Repulbic Ceko:
T. Dobson, 1789.
3
dimana tidak ada kezhaliman, tidak adanya penguasaan tiga oleh satu pelaku
ekonomi dan sebagainya.6
Islam adalah agama yang sempurna. Hal ini dibuktikan dengan pembahasan
didalamnya mengenai nilai-nilai, etika, dan pedoman hidup secara komperhensif. 7
Islam pula merupakan agama penyempurna agama-agama terdahulu dan mengatur
seluruh aspek kehidupan manusia baik persoalan aqidah maupun muamalah. 8 Dalam
hal bisnis, konomi Islam memang memiliki keunggulan dari pada ekonomi
kapitalis. Etika yang diterapkan oleh Rosulullah adalah selalu ikhlas, membantu
meringankan beban orang lain, selain itu juga yang tak kalah pentingnya adalah
jujur, Amanah dan menghindari persaingan yang tidak sehat dalam berbisnis.
Persaingan usaha yang sehat akan menjamin keseimbangan antara hak-hak
produsen dan konsumen. Indikator dari persaingan sehat adalah tersedianya banyak
produsen, harga pasar yang ditentukan berdasarkan keseimbangan antara
permintaan dan penawaran, dan peluang yang sama dari setiap usaha, dalam bidang
industri dan perdagangan. Adanya persaingan usaha yang sehat, akan
menguntungkan semua pihak termasuk konsumen dan pengusaha kecil, dan
produsen sendiri, karena akan menghindari terjadinya konsentrasi kekuatan pada
satu atau beberapa usaha tertentu. 9
B. Metodologi
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan
penelitian yang berumber dari studi Pustaka, hal tersebut dilakukan dengan cara
membaca dan mempelajari berbagai literatur. literatur disini tentunya yang memiliki
hubungan atau keterkaitan dengan permasalahan yang menjadi objek dalam
6
Ahmad Afan Zainidi. ”Pasar Persaingan Sempurna Dalam Perspektif Islam.” Jurnal Ummul
Qura, 2014, Vol Iv, No. 2, 88-90.
7
Ni’matul Fitria Mukaromah, Temmy Wijaya” Asar Persaingan Sempurna Dan Pasar Persaingan
Tidak Sempurna Dalam Perspektif Islam.” Jurnal Kajian Ekonomi Dan Perbankan, Vol. 4, No. 2, 2020, 01-16
8
Ain Rahmi, “Mekanisme Pasar Dalam Islam,” Jurnal Ekonomi Bisnis Dan Kewirausahaan, Vol.
4, No. 2, 2015, 177-192.
9
Abdul Latif,” Etika Persaingan Dalam Usaha Menurut Pandangan Islam,” Islamic Economic
Journal, 2017, Vol. 3, No. 3, 161-179
4
penelitian yang telah ditentukan.10 Adapun yag diteliti adalah teks-teks yang akan
memberikan gambaran pada konsep pasar dan persaingan dalam konteks syari’ah.
Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif. 11 Oleh karena itu, penelitian ini
memiliki tujuan membuat deskripsi mengenai pasar dan persaingan dalam konteks
syar’i.
16
T. Gilarso, Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro (Yogyakarta: Kanisius, 2003), 33
5
17
Sarwo Edi, Julfan Saputra, Asmaul Husna,” Mekanisme Pasar Dalam Konteks Islam,” Jurnal
Ekonomi Dan Manajemen Teknologi, Vol. 6, No. 1, 2022,1-6
18
Yahanan,” Evolusi Pasar Menurut Pemikiran Imam Alghazali,” Jurnak Hukum Islam, Vol. Xiv
No. 1 2014.
19
Mckenzie, The Limit Of Economic Science. Kluwer.Kluwer: Nijhoft Publishing, (1983).
6
c. Jenis-Jenis Pasar
Dalam dunia ekonomi dan bisnis, terdapat berbagai jenis pasar
berdasarkan berbagai kriteria. Berikut adalah beberapa jenis pasar yang
umum dikenal:22
a. Berdasarkan Lokasi
a. Pasar Lokal yaitu pasar yang membeli dan menjual produk dalam satu
kota tempat produk itu dihasilkan, misalnya pasar desa atau pasar
kota.23
b. Pasar Regional yaitu Pasar yang menjangkau konsumen di beberapa
wilayah atau negara bagian.
c. Pasar Nasional yaitu pasar yang mencakup wilayah geografis tertentu
di mana perusahaan beroperasi.24
20
Frank, Micro Economics And Behavior. London: Routledge, 2003.
21
Sarwo Edi, Julfan Saputra, Asmaul Husna,” Mekanisme Pasar Dalam Konteks Islam,” Jurnal
Ekonomi Dan Manajemen Teknologi, Vol. 6, No. 1, 2022,1-6
22
Herman Malano, Selamatkan Pasar Tradisional : Jakarta Gramedia Pustaka Utama, 2011.
23
Anung Pramudyo, “Menjaga Eksistensi Pasar Tradisional Di Yogyakarta,” Jurnal Bisnis,
Manajemen Dan Akutansi, 2014, Vol. 2, No. 1.
24
Philip Kotler Dan Neil Amstrong, Principles Of Marketing, England: Pearson 2014.
7
25
Ibid.
26
Zeithaml, Bitner, & Gremler, "Services Marketing: Integrating Customer Focus Across The
Firm". New York : Mcgrow-Hill, 2006, 2012.
27
Ha R. Varian, Intermediate Microeconomics: A Modern Approach, New York: W.W. Norton &
Company, 2006.
28
Lucas R Ansom, “Monopsony In The Labor Market,” Journal Of Economic Literature, 2013
Vol. 35, No. 1, 86-112.
8
2. Persaingan
Persaingan adalah kata dalam Bahasa Indonesia yang merujuk pada
kompetisi atau kontes antara dua pihak atau lebih untuk mencapai tujuan
tertentu.32 Dalam konteks bisnis, persaingan bisa merujuk pada usaha yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan keuntungan lebih besar, pangsa
pasar lebih luas, atau pengakuan merek yang lebih kuat dibandingkan dengan
pesaingnya.33 Persaingan di pasar bebas dianggap sebagai hal yang positif
karena dapat mendorong inovasi, menurunkan harga untuk konsumen, dan
29
Ibid.
30
Geertz James Clifford, “The Bazaar Economy: Information And Search In Peasant Marketing”
American Economic Association Journal , 2011, Vol. 68 No. 2
31
Goldman Sachs, “). "Transfer And Adoption Of Advanced Food Retailing Technologies In
Developing Countries". Economic Development And Cultural Change, 29(3), 539-580.
32
Asri Prasetyaningsih, “Membentuk Jiwa Kewirausahaan Pada Anak Usia Dini Melalui
Kegiatan Market Day,” Jurnal Program Studi Pgra, Volume 2 Nomor 2 Juli 2016
33
Siti Hofifah, “Analisis Persaingan Usaha Pedagang Musiman Di Ngebel Ponorogo Ditinjau
Dari Perspektif Etika Bisnis Islam,” Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Volume 3nomor 2, Desember 2020
9
3. Pasar Persaingan
Fungsi pasar ialah sebagai mata rantai yang mempertemukan penjual
yaitu yang mempunyai barang dan menginginkan uang dengan pembeli yaitu
yang mempunyai uang dan menginginkan barang. 38 Dalam ekonomi, persaingan
pasar bisa dikategorikan ke dalam beberapa jenis, tergantung pada jumlah
produsen dan konsumen, serta sejauh mana satu perusahaan dapat
mempengaruhi harga dan output. Pasar persaingan merupakan konsep dalam
ilmu ekonomi yang mengacu pada situasi di mana banyak produsen bersaing
satu sama lain dalam upaya untuk menawarkan produk atau jasa terbaik kepada
konsumen.39 Ada beberapa jenis pasar berdasarkan tingkat persaingannya,
34
Azhari Akmal Tarigan,” Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat Dalam
Perspektifhukum Ekonomi Dan Hukum Islam,” Mercatoria Vol.9, No.1 2016.
35
Ira Lusiawati,” Pengembangan Otak Dan Optimalisasi Sumber Daya Manusia,” Jurnal Tedc
Vol. 11 No. 2, 2017.
36
Sigit Nugroho,” Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual Dalam Upaya Peningkatan
Pembangunan Ekonomi Di Era Pasar Bebas Asean,” Jurnal Penelitian Hukumsupremasi Hukum, Vol. 24,
No.2, 2015
37
Galih Dwi Pradipta,” Sportifitas Dalam Keolahragaan Sebagai Bagian Pembentukan Generasi
Muda Dan Nasionalisme,” Jurnal Ilmiah Civis, Volume V, No 1, 2015.
38
ibid
39
George Mankiw, Principles Of Economics. Cengage Learning, Jakarta: Selemba Empat, 2006
10
namun yang sering dibahas adalah pasar persaingan sempurna dan pasar
persaingan tidak sempurna.40
a. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah merupakan sebuah struktur pasar
yang dapat menjamin terwujudnya aktifitas memproduksi barang atau jasa
yang optimal dan efisien. Sehingga baik penjual maupun pembeli memiliki
pengetahuan atau informasi tentang harga dan dapat menerima tingkat harga
yang terbentuk didalam pasar.41 Baik penjual maupun pembeli tidak boleh
berspekulasi tentang harga, jika penjual menjual produknya dengan harga
murah maka dia akan mengalami kerugian dan jika ia menjualnya terlalu
mahal maka pelanggan atau pembeli akan lari kepenjual lainnya disebabkan
karena ketidak mampuan pembeli terhadap harga produk tersebut. Dalam
konsep ekonomi Islam penentuan harga dilakukan oleh kekuatan pasar yaitu
kekuatan penawaran dan permintaan. Pertemuan permintaan dengan
penawaran haruslah terjadi secara rela sama rela, tidak ada pihak yang
merasa terpaksa untuk melakukan transaksi pada suatu tingkat. 42 Pengertian
lain pasar persaingan sempurna yaitu industri di mana terdapat banyak
penjual dan pembeli dan setiap penjual atau pembeli tidak dapat
memengaruhi keadaan di pasar.43
Pada pasar persaingan sempurna bentuk ini ciri-cirinya adalah sebagai
berikut :
1. Perusahaan Adalah Pengambil Harga.
Pengambil harga berarti tu perusahaan yan ada dalam pasar tidak dapat
menentukan atau mengubah harga pasar. Adapun tindakan perusahaan di
40
Mashur Malaka, “Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha,” Jurnal Al-‘Ad, 2014, Vol. 7 No.
2.
41
Ibid
42
Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islami, Jakarta: Pt Rajagrafindo, 2007
43
Ni’matul Fitria Mukaromah, Temmy Wijaya” Asar Persaingan Sempurna Dan Pasar Persaingan
Tidak Sempurna Dalam Perspektif Islam.” Jurnal Kajian Ekonomi Dan Perbankan, Vol. 4, No. 2, 2020, 01-16
11
44
Mashur Malaka, “Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha,” Jurnal Al-‘Ad, 2014, Vol. 7 No.
2.
45
Ni’matul Fitria Mukaromah, Temmy Wijaya” Asar Persaingan Sempurna Dan Pasar
Persaingan Tidak Sempurna Dalam Perspektif Islam.” Jurnal Kajian Ekonomi Dan Perbankan, Vol. 4, No. 2,
2020, 01-16
46
Sergey K. Aityan, “Price-Value Potential For Near-Perfectly Competitive Markets,” American
Journal Of Economics And Business Administration, 2011 Vol. 3, No. 4 : 623-635
12
47
Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga, (Jakarta: Pt Raja Grafindo
Persada, 2015), 231-233
48
Ibid.
49
Samuelson & Nordhau. Economics. New York: Mcgraw-Hill. 2009
13
50
Mankiw, Principles Of Economics. Stamford, Ct: Cengage Learning. 2014
51
Samuelson & Nordhau. Economics. New York: Mcgraw-Hill. 2009
14
52
Ibid.
53
Pindyck, & Rubinfeld. Microeconomics. Prentice Hall. 2012
15
2. Pasar Oligopoli
54
Samuelson & Nordhau. Economics. New York: Mcgraw-Hill. 2009
55
Tri Kunawangsih Pracoyo Dan Antyo Pracoyo, Aspek Dasar Ekonomi Mikro, (Jakarta: Pt
Grasindo, 2006), 217.
56
Rokhman Subagiyo, “Struktur Pasar Dalam Islam” (Pasar Persaingan Sempurna Dan Tidak
Sempurna) (Repo.Iain Tulungagung.Ac.Id, 2016), 145.
16
57
Ahmad Afan Zaini, “Pasar Persaingan Sempurna Dalam Perspektif Ekonomi Islam,” Jurnal
Ummul Qura Vol Iv, No. 2, Agustus 2014.
58
Samuelson & Nordhau. Economics. New York: Mcgraw-Hill. 2009
59
Pindyck, & Rubinfeld. Microeconomics. Prentice Hall. 2012
60
Ahmad Afan Zaini, “Pasar Persaingan Sempurna Dalam Perspektif Ekonomi Islam,” Jurnal
Ummul Qura Vol Iv, No. 2, Agustus 2014.
17
a. Perusahaan bebas masuk dan keluar dari pasar (free entry dan free
exit).
b. Barang yang dihasilkan mempunyai corak yang berbeda (product
differentiation).
c. Barang yang dihasilkan tidak homogen.
e. Pandangan Islam Mengenai Pasar Persaingan
Secara umum, pasar diartikan sebagai interaksi atau
pertemuanantara permintaan dan penawaran, sedangkan mekanisme pasar
merupakan proses penentuan harga berdasarkan kekuatan permintaan
(demand) dan penawaran (supply).61 Adapun pertemuan antara permintaan
dan penawaran tersebut akan membentuk harga keseimbangan (equilibrium
price). Mekanisme pasar yang Islami menurut Ibnu Taimiyah haruslah memiliki
kriteria-kriteria berikut:62
1. Orang-orang harus bebas untuk masuk dan keluar pasar. Memaksa penduduk
menjual barang tanpa ada kewajiban untuk menjualnya adalah tindakan yang
tidak adil dan ketidakadilan itu dilarang.
2. Tingkat informasi yang cukup mengenai kekuatan-kekuatan pasar dan barang-
barang dagangan adalah perlu.
3. Unsurunsur monopolistik harus dilenyapkan dari pasar sehingga segala bentuk
kolusi antara kelompok para penjual dan pembeli tidak diperbolehkan.
4. Homogenitas dan standardisasi produk sangat dianjurkan ketika terjadi
pemalsuan produk, penipuan dan kecurangan-kecurangan dalam
mempresentasikan barang-barang tersebut.
5. Setiap penyimpangan dari kebebasan ekonomi yang jujur, seperti sumpah palsu,
penimbangan yang tidak tepat, dikecam oleh ajaran Islam.
Dari pendapat Ibnu Taimiyah di atas tentang mekanisme pasar dalam Islam,
kita dapat melihat mekanisme-mekanisme tersebut mengarah pada karakteristik
61
Rahardja Dan Manurung, Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar. Cet. 4. Jakarta: Lpfeui.
1999.
62
Ni’matul Fitria Mukaromah, Temmy Wijaya” Asar Persaingan Sempurna Dan Pasar Persaingan
Tidak Sempurna Dalam Perspektif Islam.” Jurnal Kajian Ekonomi Dan Perbankan, Vol. 4, No. 2, 2020, 01-16
18
pasar persaingan sempurna. Hal itu berarti bahwa pasar dalam Islam itulah yang
dalam teori konvensional disebut dengan pasar persaingan sempurna, dimana
asumsi-asumsi yang disebutkan oleh pakar ekonomi konvensional ada (ditemukan)
dalam pasar yang Islami.63
Salah satu contoh pasar persaingan sempurna dalam pasar Islam adalah yang
terjadi pada masa khalifah Umar bin Khattab RA. Pada saat itu Umar berjalan
dipasar kurma, ketika itu Umar mendapati salah seorang pedagang yang menjual
dibawah harga yang ada di pasar tersebut. Umar memberikan dua pilihan pada
penjual tersebut, yang pertama naikkan harga sampai sama dengan harga yang ada
di pasaran atau keluar dari pasar ini. menurut Ibnu Taimiyah bahwa penetapan
harga menjadi penting atau diperlukan untuk mencegah manusia (produsen)
menjual makanan dan barang lain hanya kepada kelompok tertentu dengan harga
ditetapkan sesuka hati. Ini merupakan kezaliman di muka bumi, demi tercapainya
kemaslahatan wajib diterapkan penetapan harga.64
Kesimpulan
Untuk pengertian secara luas pasar adalah suatu kegiatan yang merupakan
hubungan antara permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa. Pasar telah terjadi
pada masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin dan menjadi sunatullah yang telah di
jalani selama berabad-abad. Dalam kehidupan sehari-hari, persaingan bisa ditemui dalam
berbagai aspek, mulai dari olah raga, pendidikan, hingga dalam hubungan interpersonal.
Seperti halnya dalam bisnis, persaingan sehat dalam aspek-aspek kehidupan ini dapat
mendorong pertumbuhan dan perkembangan individu, sementara persaingan yang tidak
sehat dapat menyebabkan stres dan konflik. Untuk memastikan persaingan berjalan dengan
sehat, baik dalam bisnis maupun kehidupan sehari-hari, penting untuk memiliki peraturan
dan etika yang jelas, serta kesadaran akan pentingnya integritas dan sportivitas. Pasar
persaingan merupakan konsep dalam ilmu ekonomi yang mengacu pada situasi di mana
banyak produsen bersaing satu sama lain dalam upaya untuk menawarkan produk atau jasa
terbaik kepada konsumen. Ada beberapa jenis pasar berdasarkan tingkat persaingannya,
63
Ibid
64
Ahmad Afan Zainidi. ”Pasar Persaingan Sempurna Dalam Perspektif Islam.” Jurnal Ummul
Qura Vol Iv, No. 2, (2014), 99-100.
19
namun yang sering dibahas adalah pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak
sempurna.
Dari pendapat Ibnu Taimiyah tentang mekanisme pasar dalam Islam, dapat disimpulkan bahwa
mekanisme-mekanisme pasar yang islami mengarah pada karakteristik pasar persaingan sempurna.
Hal itu berarti bahwa pasar dalam Islam itulah yang dalam teori konvensional disebut dengan pasar
persaingan sempurna, dimana asumsi-asumsi yang disebutkan oleh pakar ekonomi konvensional
ada (ditemukan) dalam pasar yang Islami. Islam menawarkan kerangka kerja untuk pasar dan
persaingan yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan bersama dan keadilan sosial.
Daftar Pustaka
Buku
20
Rahardja Dan Manurung, Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar. Cet. 4. Jakarta:
Lpfeui. 1999
Jurnal Nasional
Edi, Sarwo , Julfan, Saputra, Husna, Asmaul ,” Mekanisme Pasar Dalam Konteks Islam,”
Jurnal Ekonomi Dan Manajemen Teknologi, Vol. 6, No. 1, 2022,1-6
Latif, Abdul,” Etika Persaingan Dalam Usaha Menurut Pandangan Islam,” Islamic
Economic Journal, 2017, Vol. 3, No. 3, 161-179
Lusiawati, Ira,” Pengembangan Otak Dan Optimalisasi Sumber Daya Manusia,” Jurnal
Tedc Vol. 11 No. 2, 2017.
Malaka, Mashur Malaka, “Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha,” Jurnal Al-‘Ad,
2014, Vol. 7 No. 2.
21
Mukaromah, Ni’matul Fitria, Temmy Wijaya” Asar Persaingan Sempurna Dan Pasar
Persaingan Tidak Sempurna Dalam Perspektif Islam.” Jurnal Kajian
Ekonomi Dan Perbankan, Vol. 4, No. 2, 2020, 01-16.
Pramudyo, Anung , “Menjaga Eksistensi Pasar Tradisional Di Yogyakarta,” Jurnal Bisnis,
Manajemen Dan Akutansi, 2014, Vol. 2, No. 1.
Prasetyaningsih, Asri, “Membentuk Jiwa Kewirausahaan Pada Anak Usia Dini Melalui
Kegiatan Market Day,” Jurnal Program Studi Pgra, Volume 2 Nomor 2 Juli
2016
Rahmi ,Ain, “Mekanisme Pasar Dalam Islam,” Jurnal Ekonomi Bisnis Dan
Kewirausahaan, Vol. 4, No. 2, 2015, 177-192
Shofifah, Siti, “Analisis Persaingan Usaha Pedagang Musiman Di Ngebel Ponorogo
Ditinjau Dari Perspektif Etika Bisnis Islam,” Jurnal Rumpun Ekonomi
Syariah Volume 3nomor 2, Desember 2020
Subagyo, Rokhman, “Struktur Pasar Dalam Islam” (Pasar Persaingan Sempurna Dan
Tidak Sempurna) (Repo.Iain Tulungagung.Ac.Id, 2016), 145.
Taringan, Azhari Akmal, ” Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat Dalam
Perspektifhukum Ekonomi Dan Hukum Islam,” Mercatoria Vol.9, No.1
2016.
Turmuni, Muhammad, “Produksi Dalam Perspektif Ekonomi Islam.” Jurnal Islamadina,
2017, Volume 18, No. 1,
Wardani, Herlina Dan Tho’in, Muhammad, “Pengelolaan Baitul Maal Dalam
Meningkatkan Kesejahteraan Negara,” Jurnal Akutansi Dan Pajak, Vol.
14, No. 01, (2013), 2.
Yahanan,” Evolusi Pasar Menurut Pemikiran Imam Alghazali,” Jurnak Hukum Islam, Vol.
Xiv No. 1 2014.
Zaini, A. A, “Pasar Persaingan Sempurna Dalam Perspektif Ekonomi Islam,” Jurnal
Ummul Qura Vol Iv, No. 2, Agustus 2014.
Zainidi , Ahmad Afan. ”Pasar Persaingan Sempurna Dalam Perspektif Islam.” Jurnal
Ummul Qura, 2014, Vol Iv, No. 2, 88-90.
22
Jurnal Internasional