Anda di halaman 1dari 27

1

PROPOSAL SKRIPSI

PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH


TERHADAP BISNIS MULTI LEVEL MARKETING
PADA PT. NATURAL NUSANTARA CABANG
SAMPANG

(Studi Kasus Di Desa Ketapang Daya Kecamatan


Ketapang Kabupaten Sampang)

A. Latar Belakang

Islam merupakan agama yang sempurna (komprehensif) yang


mengatur segala aspek kehidupan manusia, baik dalam segi aqidah,
ibadah, akhlak maupun muamalah. Salah satu ajaran yang sangat penting
adalah dibidang muamalah/iqtishadiyah (ekonomi islam).1 Dalam
pandangan tauhid, manusia sebagai pelaku ekonomi hanyalah sekedar
trustee (pemegang Amanah). Oleh sebab itu, manusia harus megikuti
ketentuan Allah dalam segala aktivitasnya, termasuk dalam aktivitas
ekonomi. Ketentuan Allah yang harus dipatuhi dalam hal ini tidak hanya
bersifat mekanistis dalam kehidupan sosial tetapi juga bersifat teologis
(uluhiyyah) dan moral (khuluqiyyah).2
Hubungan antara sesama manusia dalam pergaulan dunia
senantiasa mengalami perubahan dan perkembangan sesuai dengan
kemajuan dalam kehidupan manusia. Kendati demikian, aturan Allah
dalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan hal itu hanya bersifat prinsip

1
Zainuddin Ali, Hukum Ekonomi Syariah (Jakarta:Sinar Grafika, 2008), 120.
2
Ika Yunia Fauzia, Prinsip Dasar Ekonomi Islam (Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri, 2004),
8.
2

dan dalam bentuk umum yang mengatur secara garis besar, aturan yang
lebih khusus terdapat dalam hadist nabi.3
Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai pedoman bagi ummat islam
memiliki daya jangkau yang universal, yaitu meliputi segala kehidupan
ummat manusia di masa lalu, kini dan akan datang. Salah satu bukti
bahwa Al-Qur’an dan As-Sunnah bersifat universal dapat dilihat dari segi
teksnya yang selalu tepat untuk diterapkan dimasyarakat, misalnya dalam
bidang ekonomi.
Kegiatan ekonomi yang sudah dituangkan pada sistem muamalah,
pada umumnya cakupannya sangat luas. Akan tetapi akhir- akhir ini
pengertian muamalah lebih banyak difahami sebagai aturan-aturan Allah
yang mengatur hubungan manusia dengan sesama dalam memperoleh
dan mengembangkan harta bendanya.
Fiqih muamalah ialah pengetahuan tentang kegiatan atau transaksi
berdasarkan hukum-hukum syariat, mengenai perilaku manusia dalam
kehidupan yang diperoleh dari dalil-dalil islam secara rinci. Ruang
lingkup fiqih muamalah merupakan seluruh kegiatan muamalah manusia
berdasarkan hukum-hukum Islam berupa peraturan-peraturan yang berisi
perintah atau larangan seperti wajib, sunnah, haram, makruh dan mubah.
Hukum-hukum fiqih itu terdiri dari hukum-hukum yang menyangkut
urusan ibadah yakni hubungan vertikal antara manusia dengan Allah dan
hubungan manusia dengan manusia lainnya.4
Pada dasarnya setiap manusia mempunyai kebutuhan yang harus
dipenuhi, oleh karenanya diperlukan usaha untuk memenuhi kebutuhan
itu dengan berusaha mencari yang terbaik. Sebagai makhluk sosial,
adanya usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tentu memerlukan
pihak lain. oleh sebab itu, ia tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya dengan sendiri. Seperti dalam hal transaksi bisnis yang sering
terjadi belakangan ini.

3
Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqih (Jakarta: Fajar Inter Pratama, 2003), 1.
4
Yatimin Abdullah, Studi Islam Kontemporer,Cet 1 (Jakarta: Amzah, 2006), 160.
3

Di era globalisasi ini, berbabagai jenis transaksi telah muncul dan


menyebar keseluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia. Banyak
transaksi baru yang ditawarkan dan juga menjanjikan keuntungan yang
berlipat ganda. Disamping itu, terdapat juga ketentuan-ketentuan hukum
yang dikeluarka oleh pemerintah untuk menertibkan kegiatan-kegiatan
bisnis modern tersebut secara konvensional. Disisi lain untuk melindungi
masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam, perlu dikaji
kejelasan hukum dari transaksi tersebut dari sudut pandang hukum Islam.
Oleh karena itu, syariat mempunyai prinsip-prinsip yang harus
dipenuhi dalam pengembangan sistem sebuah bisnis ekonomi, agar
dalam usahanya menghasikan keuntungan yang tidak diperoleh secara
bathil. Sumber hukum fiqih muamalah yang terdapat dalam Al-Quran
pada surat An-Nisa’ yaitu perintah dalam perniagaan dengan adanya
keridhoan atau saling rela dan tidak dilakukan dengan cara yang bathil
sebagaimana firman Allah SWT:

‫ارة‬PP‫ون تج‬PP‫والكم بينكم بالباطل اال ان تك‬PP‫يا ايها الذي امنوا التاءكلوا ام‬
‫عن تراض منكم وال تقتلوا انفسكم ان هللا كان بكم رحيم‬

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu


memakan harta sesamamu dengan jalan bathil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu . . . .”.
(Q.S An-Nisa[4]:29)5

Sebagian besar manusia yang terlibat dalam kegiatan bisnis, maka


akan memperoleh penghasilan, memenuhi kebutuhan akan barang dan
jasa. Dunia bisnis ini bersifata dinamis, selalu berkembang, bergerak

5
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya (Bandung:PT Sinergi Pustaka Indonesia,
2012), 107-108.
4

maju, banyak inspirasi, kreatif dan memberikan tangtangan dalam


menghadapi masa depan dengan penuh optimis, kegiatan bisnis antara
lain, yaitu menyediakan barang dengan waktu yang tepat, jumlah yang
tepat, mutu yang tepat dan harga yang tepat.6
Bisnis adalah aktivitas ekonomi manusia yang bertujuan mencari
laba. Karena itu, bisnis tidak dapat dipisahkan dari aktivitas persaingan.
Islam mmenganjurkan ummatnya untuk melakukan perlombaan dalam
mencari kebaikaan. Jika ini dijadikan dasar bisnis maka praktek bisnis
harus menjalankan aktivitas persaingan yang sehat.7 Selain itu,
persaingan bisnis tersebut diharapkan dapat memberikan konstribusi
yang baik bagi para pelakunya. Dalam persaingan usaha hendaknya ada
komitmen Bersama diantara para pesaing terhadap konsep persaingan,
yaitu persaingan tidak lagi diartikan sebagai usaha mematikan pesaing
bisnis, namun dilakukan untuk memberikan sesuatu yang terbaik dari
usaha bisnisnya.8
Menjadi tantangan tersendiri bagi para entrepreneur (wirausaha)
muslim. Bahwa islam, sebagai sebuah sistem sempurna yang diyakini
benar dapat bersaing dan memiliki strategi yang tepat untuk
mengembangkan roda bisnis ditengah persaingan bisnis yang pemisif dan
seringkali menghalalkan segala macam cara. Bisnis islami ialah
serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai bentuknya yang tidak
dibatasi jumlah dalam cara memprolehnya dan penyalahgunaan hartanya
karna adanya aturan halal dan haram.9
Bisnis yang harus dilakukan, terlebih dulu harus diketahui dengan
baik hukum agama yang mengatur perdagangan agar tidak melakukan
aktivitas yang haram dan merugikan masyarakat. Islam memiliki
kekuatan hukum, peraturan, perundang-undangan dan tatakrama. Bahkan

6
Buchari Alma & Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung :Alfabeta 2009), 12.
7
Muhammad, Etika Bisnis Islam (Yogyakarta: Upp Amp Ykpn, 2004), 205.
8
Ismail Yusanto, M. Karebet Widjaja Kusuma, Menggagas Bisnis Islam (Jakarta: Gema Insani
Press, 2002), 95.
9
Veithzal Rivai Dan Andi Buchari, Islam Economic Syariah Bukan Opsi, Tapi Solusi! (Jakarta: Pt.
Bumi Aksara), 234.
5

dalam bekerja dan berbisnis wajib untuk setiap muslim memahami


bagaimana bertransaksi yang baik dan benar agar tidak terjerumus dalam
jurang keharaman atau syubhat karena ketidaktahuan. Oleh karena itu,
etika islam mengiringi persyariatan hukum-hukum transaksi yang
bermacam-macam.
Perkembangan ekonomi yang sangat pesat serta kompleks
melahirkan berbagai bentuk kerja sama dalam bisnis. Oleh karenanya,
berbagai macam jenis transaksi muncul menyebar dan berkembang
keseluruh penjuru dunia, termasuk juga di Indonesia. Banyak transaksi
baru yang ditawarkan juga banyak menjanjikan keuntungan berlipat
ganda. Disamping itu, terdapat pula ketentuan-ketentuan hukum yang
dikeluarkan oleh pemerintah untuk menertibkan kegiatan-kegiatan bisnis
modern tersebut untuk melindungi masyarakat Indonesia yang mayoritas
beragama Islam, dengan mengkaji kejelasan hukum dari transaksi
tersebut. Karena kegiatan ekonomi terus mengalami kemajuan dan
perkembangan maka muncullah berbagai macam bisnis baru salah
satunya yaitu Multi Level Marketing.
Perusahaan yang menjalankan bisnisnya dengan Multi Level
Marketing tidak hanya menjalankan penjualan produk barang tetapi
produk jasa yaitu jasa marketing yang berlevel-level (bertingkat-tingkat)
dengan imbalan berupa marketing fee, bonus dan sebagaimana
bergantung level, prestasi penjualan dan status keanggotaan distributor.
Jasa perantara penjualan ini (makelar) dalam terminologi fiqih disebut
samsarah/simsar yaitu perantara perdagangan (orang yang menjualkan
barang atau mencarikan pembeli) atau perantara antara penjual dengan
pembeli untuk mempermudah jual beli.10
Mengenai Multi Level Marketing yang berkembang di Indonesia
banyak terjadi pro dan kontra tentang kepastian hukum halal dan
haramnya bisnis Multi Level Marketing senada dengan itu ada beberapa
pakar dan pengamat berpendapat bahwa praktik yang dilakukan oleh

10
Setiawan Budi Utomo, Fiqih Actual (Jakarta: Gema Insani Press, 2003), 103.
6

perusahaan bahwa Multi Level Marketing hukumnya haram karena


mengandung unsur perjudian dan ketidakpastian, Sebagian lagi
memandangnya sebagai syubhat.11
Akan tetapi, Sebagian lagi menyatakan bahwa Multi Level
Marketing hukumnya boleh, dengan beberapa catatan terkait produk yang
dijual, kejelasan akad yang digunakan dan beberapa rambu-rambu serta
syarat-syarat tertentu. Dari aspek produk yang dijual dalam hal ini objek
dari Multi Level Marketing harus merupakan produk-produk yang halal
dan jelas. Bukan produk-produk yang dilarang oleh agama. Syarat-syarat
objek dalam Multi Level Marketing itu pada prinsipnya selain objeknya
harus barang halal, produk itu juga harus bermanfaat, dapat diserah
terimakan dan mempunyai harga yang jelas. MLM pada hakikatnya
adalah bisnis yang berdasar pada sistem pendistribusian barang. Bonus
didapatkan dari total omset penjualan barang yang di distribusikan
melalui jaringannya. Tetapi MLM walaupun telah memiliki banyak
bawahan, tetapi tanpa omset, bonus tidak akan diperoleh.12
Saat ini banyak bisnis yang menawarkan berbagai keuntungan serta
menjanjikan keberhasilan dalam waktu dekat. Sistem ini yang kemudian
dikenal dengan istilah multi level marketing atau (MLM). Di Indonesia
terdapat perusahaan yang kini menyebar dihampir seluruh kota yaitu
perusahaan PT. Natural nusantara yang berdiri sejak oktober 2002.
Perusahaan ini bergerak dibidang pemasaran dengan sistem bisnis multi
level marketing untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat
luas akan suatu produk serta merupakan perusahaan asli karya anak
bangsa yang dipersembahkan untuk Indonesia agar mampu bersaing
dengan perusahaan MLM ternama lainnya.
Perusahaan ini berpusat dikota Yogyakarta yang kini tersebar
diseluruh kota Indonesia termasuk dikota sampang. PT. Natural
Nusantara cabang sampang yang menjadi pusat informasi dan distribusi
11
Ahmad Wardi Muslich, Fiqih Muamalah (Jakarta: Amzah, 2015), 619.
12
Ahmad Mardalis, Nur Hasanah, Multi Level Marketing Perspektif Ekonomi Islam, falah, volume
1, No 1, februari 2016, 32.
7

barang bagi para distributor sekitar kota sampang. Distributor sebagai


salah satu kaki tangan perusahaan dalam memasarkan produknya ke
konsumen dengan tetap mengedepankan kualitas produk yang bermutu
dengan pelayanan yang baik agar dapat melayani para konsumennya
Ada berbagai macam produk yang ditawarkan seperti produk-
produk herbal dari sektor pertanian, peternakan, perikanan, Kesehatan,
kecantikan dan lain-lain. Bagi yang ingin menjadi salah satu anggota
perusahaan ini agar mendaftar terlebih dahulu kemudian mengikuti
prosedur yang telah ditentukan oleh perusahaan seperti membayar biaya
administrasi Rp. 100.000., yang kemudian mendapatkan beberapa buku
panduan mengenai PT. Natural Nusantara kartu anggota, dan beberapa
produk lainnya.
Setelah bergabung menjadi mitra usaha maka perusahaan
memberikan kesempatan usaha yang sama kepada anggota sehingga
anggota melakukan tanggung jawab serta kewajibannya dalam
menjalankan usahanya karna pada bisnis ini tak hanya mengutamakan
kuantitas akan tetap sangat mengutamakan kualitas dari segala hal. 13
Lebih spesifik lagi, didesa Ketapang daya sana kebanyakan
anggota yang ikut dalam bisnis ini. Mendapatkan banyak keuntungan
seperti adanya sistem peringkat bagi anggota yang menjalankan
bisnisnya sesuai ketentuan dari perusahaaan dengan cara meningkatkan
produk penjualan tersebut maka akan meningkat pula peringkat atau
jenjang karir yang akan diperoleh.
Seperti kebanyakan bisnis lain disana juga memberikan beberapa
keuntungan berupa nilai bisnis atau bonus yang diberikan tidak hanya
kepada anggota tetapi pada setiap produk yang dijual, sebut saja seperti
penjualan lipstik, maka pada satu produk lipstik terdapat bonus dari
penjualan satu produk tersebut. Sehingga apabila banyak produk yang

13
Juhairiyah, Hasil Wawancara, 20 April 2022.
8

terjual maka banyak juga bonus yang didapat, Terdapat banyak sekali
keuntungan yang akan diperoleh.14

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik menelusuri dan mengkaji


lebih jauh tentang bagaimana penerapan serta hukum bisnis Multi Level
Marketing melalui sebuah penelitian yang berjudul: “Perspektif Hukum
Ekonomi Syariah Terhadap sistem Bisnis Multi Level Marketing
Pada PT Natural Nusantara Cabang Sampang (Studi Kasus di Desa
Ketapang Daya Kecamatan Ketapang Kabupaten Sampang)”

B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berpijak pada uraian diatas, kiranya dapatlah dipaparkan hal pokok


permasalahan yang menarik minat penulis, diantaranya sebagai berikut:
a. penerapan sistem bisnis multi level marketing pada PT natural
nusantara cabang sampang di desa ketapang daya kecamatan
ketapang kabupaten sampang
b. perspektif hukum ekonomi syariah terhadap sistem bisnis multi level
marketing pada PT natural nusantara cabang sampang di desa
ketapang daya kecamatan ketapang kabupaten sampang
c. adanya peringkat atau jenjang karir setiap anggota yang dapat
dicapai dengan persyaratan atau ketentuan yang telah ditentukan
perusahaan
d. terdapat nilai bisnis dalam setiap produk yang dijual mitra usaha

14
Robiatul Adawiyah, Hasil Wawancara, 2 Mei 2022.
9

2. Pembatasan Masalah

Dari pemaparan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas,


penulis perlu membatasi masalah yang akan dijadikan titik fokus
penelitian ini sebagai berikut:
a. penerapan sistem bisnis multi level marketing pada PT natural
nusantara cabang sampang di desa ketapang daya kecamatan
ketapang kabupaten sampang
b. perspektif hukum ekonomi syariah terhadap sistem bisnis multi level
marketing pada PT natural nusantara cabang sampang di desa
ketapang daya kecamatan ketapang kabupaten sampang

C. Rumusan Masalah

Agar alur pembahasan lebih mengarah dan sistematis maka


peneliti memfokuskan pada masalah berikut:

1. Bagaimanakah penerapan bisnis multi level marketing pada PT


natural nusantara cabang sampang di desa ketapang daya kecamatan
ketapang kabupaten sampang
2. Bagaimanakah perspektif hukum ekonomi syariah terhadap system
bisnis multi level marketing pada PT natural nusantara cabang
sampang di desa ketapang daya kecamatan ketapang kabupaten
sampang

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian


1. Tujuan penelitian
Tujuan dari pokok permasalahan tersebut maka penelitian
ini dilakukan untuk:
10

a. Untuk mengungkapkan penerapan bisnis multi level marketing pada


PT natural nusantara cabang sampang di desa ketapang daya
kecamatan ketapang kabupaten sampang.

b. Untuk mengungkapkan hukum ekonomi syariah terhadap bisnis


multi level marketing pada PT natural nusantara cabang sampang di
desa ketapang daya kecamatan ketapang kabupaten sampang.

2. Kegunaan penelitian
Kegunaan dari penelitian ini terdapat target yang
diharapkan bisa memberikan manfaat bagi peneliti, orang lain
ataupun pihak-pihak yang terkait dalam proses penelitian baik secara
teoritis maupun praktis yaitu:

a. Secara teoritis, bahwa hasil penelitian ini kelak mampu


memperkuat dan menyempurnakan pemikiran bagi
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang hukum
ekonomi, terkait penerapan sistem bisnis multi level marketing.
b. Secara Praktis
1) Bagi peneliti
Dapat menambah wawasan keilmuan peneliti terutama dalam
bisnis multi level marketing beserta hukumnya.
2) Bagi masyarakat
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk
lebih memperhatikan masalah dalam bisnis multi level marketing
sesuai dengan hukum syariat oleh masyarakat didesa Ketapang daya
dan sekitarnya.
3) Bagi Civitas Akademika
Penelitian ini bisa bermanfaat sebagai bahan referensi atau acuan
bagi penelit-peneliti selanjutnya yang memiliki ketertarikan meneliti
hukum bisnis multi level marketing.
11

4) Bagi Lembaga Pendidikan (Universitas Ibrahimy)


Bagi Lembaga Pendidikan (universitas ibrahimy) sebagai hasil
kerja ilmiah yang dapat dijadikan bahan wacana mahasiswa atau pihak
lain yang memiliki ketertarikan meneliti dan mengkaji bisnis multi
level marketing.

E. Kajian penelitian terdahulu

1. Penelitian saudari, Yolanda (2014) Kontribusi Multi Level Marketing


Terhadap Peningkatan Perekonomian Anggota Menurut Perspektif
Ekonomi Islam (Studi Kasus Pada PT. Orindo Alam Ayu Pekan
Baru)15. Skripsi. Pekanbaru: UIN Sultan Syarif Kasim Riau.
Penelitian ini membahas tentang kontribusi multi level marketing
terhadap peningkatan perekonomian anggota. Persamaannya dengan
penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang multi level
marketing, perbedaannya adalah tujuan dan lokasi penelitian. Skripsi
ini meneliti tentang kontribusi multi level marketing terhadap
peningkatan perekonomian anggota yang lokasi penelitiannya pada
PT. Orindo Alam Ayu Pekan Baru, sedang penulis meneliti tentang
pandangan hukum dan penerapan bisnis multi level marketing yang
berlokasi di PT. natural nusantara cabang sampang.
2. Penelitian saudara, Fusthathul Nur Sasongko (2019) Sistem Multi
Level Marketing Dalam Perspektif Hukum Islam Dan Undang-
Undang No. 7 Tahun 2014 Pada PT. Moment Global Internasional 16.
Skripsi. Surabaya: Fakultas Syariah Dan Hukum Universitas Islam
Negeri Sunan Ampel Surbaya. Penelitian ini membahas tentang
bagaiman operasional system multi level marketing di PT. moment

15
Skripsi Yolanda, Kontribusi Multi Level Marketing Terhadap Peningkatan Perekonomian Anggota Menurut
Perspektif Hukum Ekonomi Islam (Studi Kasus Pada PT. Orindo Alam Ayu Pekan Baru (Pekanbaru: UIN
Sultan Syarif Kasim Riau, 2012).
16
Fusthathul Nur Sasongko,Sistem Multi Level Marketing Dalam Perspektif Hukum Islam Dan
Undang-Undang No.7 Tahun 2014 Pada PT. Moment Global Internasional (Surabaya: Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel, 2019).
12

global internasional dan bagaimana tinjauan hukum islam dan UU No


7 tahun 2014 terhadap aplikasi sistem multi level marketing di PT.
moment global internasional. Persamaannya adalah sama-sama
meneliti tentang multi level marketing sedang perbedaannya adalah
lokasi penelitian. Skripsi ini meneliti di PT. moment global
internasional sedangkan penulis meneliti di PT. natural nusantara
cabang sampang.
3. Penelitian saudara, supirman (2021) sistem bisnis multi level
marketing perspektif hukum ekonomi syariah (pada PT. bandung eco
sinergi teknologi cabang jambi)17. Skripsi. Jambi: fakultas syariah
universitas islam negeri sulthan thaha Saifuddin jambi. Penelitian ini
membahas tentang sistem kerja bisnis multi level marketing dan
pandangan hukum ekonomi syariah terhadap sistem bisnis multi level
marketing PT. bandung eco sinergi teknologi. Persamaannya adalah
sama-sama meneliti bisnis multi level marketing dan menggunakan
metode penelitian kualitatif deskriptif.

F. Kerangka teori
Berdasarkan pokok permasalahan diatas, terlebih dahulu penulis
menjelaskan hal tersebut.
1. Hukum ekonomi syariah
Hukum Ekonomi Syariah adalah hukum yang didasari secara
syariah, atau dilandasi dengan pedoman Al-Quran dan Hadist beserta
ijtihad para ulama. Hukum merupakan sebuah aturan atau tatanan yang
harus dijalani dengan perintah dan penegakan untuk menyelaraskan
kehidupan manusia.
Sedangkan Ekonomi Syariah adalah sebuah sistem ekonomi yang
dilandasi banyak nilai-nilai atau moral Islamiah. Kegiatan yang

17
Supirman, Sistem Bisnis Multi Level Marketing Perspektif Hukum Ekonomi Syariah (Studi Pada
PT. Bandung Eco Sinergi Teknologi Cabang Jambi) (Jambi: Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin, 2021).
13

dilakukan oleh orang per orang, kelompok orang, badan usaha yang
berbadan hukum atau tidak berbadan hukum dalam rangka memenuhi
kebutuhan yang bersifat komersial dan tidak komersial menurut prinsip
syariah. Ekonomi Syariah merupakan ilmu pengetahuan social yang
mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang dipahami oleh
nilai-nilai Islam.
2. Bisnis
Bisnis adalah salah satu aktivitas usaha utama dalam menunjang
perkembangan ekonomi. Kata “bisnis” berasal dari Bahasa inggris
“bussines” yang berarti kegiatan usaha. Dalam kamus besar Bahasa
Indonesia pengertian bisnis ialah usaha dagang, usaha komersial dalam
dunia perdagangan. Menurut Richard burton simatupang bahwa secara
luas “bisnis” berarti keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh
orang atau badan usaha secara teratur dan terus-menerus yaitu berupa
kegiatan mengadakan barang-barang atau jasa-jasa maupun fasilitas
untuk diperjual belikan, dipertukarkan atau disewakan gunakan dengan
tujuan mendapatkan keuntungan. Berdasarkan pengertian yang telah
diuraikan diatas terdapat gambaran mengenai kegiatan bisnis dalam
definisi tersebut apabila diuraikan lebih lanjut akan tampak sebagai
berikut:18
1. Bisnis merupakan satu kegiatan yang rutin dilakukan, karena
dikatakan sebagai suatu pekerjaan, pencaharian bahkan suatu profesi.
2. Bisnis merupakan aktivitas dalam perdagangan.
3. Bisnis dilakukan dalam rangka memperoleh keuntungan.
4. Bisnis dilakukan baik oleh perorangan maupun perusahaan.
Bisnis tidak melulu berurusan dengan naiknya angka penjualan
namun terdapat keuntungan yang cukup signifikan juga tidak terlepas
dari segi moral sehingga bisa dikatakan bahwa good bussines
memiliki makna moral. Orang bisnis yang berterminologi modern

18
Johannes Ibrahim&Lindawaty Sewu, Hukum Bisnis Dalam Persepsi Manusia Modern
(Bandung: PT. Refika Aditama. 2004), 35.
14

harus mempunyai integritas.19 Bisnis harus berlaku etis didasarkan


pada:
1. tuhan adalah hakim kita.
2. Kontrak sosial, hidup dalam masyarakat berarti mengikat diri untuk
slalu berpegang teguh pada nilai-nilai moal yang berlaku
dimasyrakat yang telah disepakati Bersama. oleh karena itu,
moralitas mengikat dan mempersatukan orang bisnis. Moralitas
merupakan syarat mutlak yang harus diakui oleh semua orang jika
ingin terjun dalam dunia bisnis.
3. Keutamaan merupakan penyempurnaan tertinggi dalam kodrat
manusia.

3. Multi Level Marketing


Multi level marketing merupakan system pemasaran
modern melalui jaringan distribusi yang dibangun secara permanen
dengan memposisikan pelanggan perusahaan sekaligus sebagai tenaga
pemasaran. Dengan kata lain multi level marketing sebagai salah satu
metode pemasaran wirausaha dengan memanfaatkan sistem jaringan.
Pada dasarnya hukum multi level marketing ditentukan oleh bentuk
muamalahnya, jika muamalah yang terkandung didalamnya
bertentangan dengan syariat islam maka sah hukumnya namun jika
muamalahnya bertententangan dengan syariat islam maka haram
hukumnya. Transaksi ini terdapat unsur jasa yaitu seorang distributor
yang menjualkan barang yang bukan miliknya dan ia mendapatkan
upah dari prosentase harga barang dan jika dapat menjual sesuai target
dia mendapat bonus yang ditetapkan perusahaan.
Bisnis yang dijalankan dengan sistem multi level marketing tidak
hanya sekedar menjalankan penjualan produk barangtetapi juga jasa
yaitu jasa marketing yang (berlevel-level) beringakat-tingkat dengan
imbalan berupa marketing fee, bonus, hadiah dan sebagainya

19
Ibid, 36.
15

tergantung presentasi dan level seorang anggota. Jasa marketing yang


bertindak sebagai perantara antara produsen dan konsumen. Dalam
istilah fikih islam disebut samsarah/simsar. Kegiatan samsarah dalam
bentuk distributor, agen, member atau mitra niaga dalam fikih islam
termasuk dalam akad ijarah yaitu suatu transaksi memanfaatkan jasa
orang lain dengan imbalan atau bonus (ujrah).20 Ijarah adalah salah
satu akad yang berisi pengambilan manfaat sesuatu dengan jalan
penggantian.21
4. Dasar hukum
Bisnis yang menggunakan sistem MLM pada dasarnya termasuk
kategoti muamalah yang telah dibahas dalam bab Al- Buyu’ (jual beli)
yang hukum asalnya secara prinsip boleh. berdasarkan kaidah fiqih
yang dikemukakan oleh Ibnu Qoyyim Al-Jauzi. Sebagaimana kaidah
fiqih:

‫األصل في العقود والمعامالت الصحة حتى يقوم دليل على البطالن والتحريم‬

Artinya : pada dasarnya semua akad dan muamalah hukumnya sah


sehingga ada dalil yang membatalkan dan mengharamkannya.22
Sebagaimana firman Allah :

‫يا ايها الذين امتوا التأكلوا أموالكم بينكم باالباطل اال ان تكون تجرة عن تراض منكم وال تقتلوا‬
‫أنفسكم إن هللا كان بكم رحيما‬.
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan
jalan perniagaan yan berlakuu suka sama-suka diantara kamu. Dan
janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah maha
penyayang kepadamu.23

20
Achmad Wardi Muslich, Fiqih Muamalah. 616
21
Helmi Karim, Fiqih Mualmalah (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1993), 29
22
Ahmad Wardi Muslich, Fiqih Muamalah, 614.
23
Q.S An-Nisa (4): 26
16

Bagan kerangka teori 1.1

Hukum
ekonom
i
syariah

ng
ti
ke
is

r
ma
s n
bi

el
lev
i
ult
M

P T. Natural

Nusantara

Cabang
sampang

G. Metode penelitian
1. Jenis dan pendekatan penelitan
a. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif adalah
penelitian yang memusatkan perhatiannya kepada prinsip-prinsip
umum yang mendasari perwujudan dari satuan-satuan gejala yang ada
17

dalam kehidupan manusia24dan hasil penelitian dirundingkan dan


disepakati bersama oleh manusia yang dijadikan sebagai sumber
data.25 Agar memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam
terhadap yang diteliti mengenai bisnis multi level marketing sehingga
diperoleh data yang akurat dan jelas.
b. Pendekatan penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian
dengan pendekatan kualitatif yaitu Hal-hal yang menjadi prinsip-
prinsip umum guna mewadahi perwujudan gejala yang terdapat
didalam kehidupan manusia, ataupun pola yang telah dianalisa melalui
gejala sosial budaya dengan menggunakan kebudayaan dari
masyarakat yang bersangkutan untuk memperoleh gambaran
mengenai pola-pola yang berlaku, maka hal tersebutlah yang
kemudian menjadi pusat perhatian.26 Hasil dari pengumpulan data
yang terkait dengan bisnis multi level marketing ini akan dikaji lebih
lanjut dan lebih rinci.
2. Sasaran dan lokasi penelitian
Sasaran dari penelitian ini adalah PT. natural nusantara
cabang sampang. Untuk lokasi penelitian, penulis akan mengadakan
penelitian di desa Ketapang daya, sampang. Untuk penelitian ini
penulis menggunakan masa liburannya untuk melakukan penelitian
sekaligus wawancara lebih lanjut untuk mendapatkan informasi yang
lebih luas terkait kenyataan lingkungan disana.
3. Sumber data
Data dalam penelitian kualitatif disajikan dalam bentuk kata-kata
atau gambar, bukan dalam bentuk angka.27 Adapun jenis data yang

24
Dudung Abdulrahman, Pengantar Metode Penelitian (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta,
2003), 10
25
Yanuar Ikbar, Metode Penelitian Sosial Kualitatif (Bandung: PT Refika Aditama, Cet. Ke-2,
2012), 146
26
Ashshofa Burhan, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004), 221
27
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2000),
157
18

digunakan dalam metode kualitatif ini adalah data primer dan data
sekunder sebagai berikut:
a. Data primer
Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung
dari subyek penelitian dengan menggunakan alat pengambilan
langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang dicari. 28 data
yang diperoleh secara langsung dari hasil penelitian lapangan yang
berhubungan dengan masalah peneliti.
b. Data sekunder
data sekunder merupakan data pendukung sumber data primer
yaitu berupa sumber-sumber pustaka yang memiliki relevansi dengan
tema penelitian ini, seperti profil, jurnal, buku, kamus, dan
ensiklopedi.
4. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dilakukan agar penelitian ini
mendapatkan hasil yang valid. Dalam pengumpulan data ini, peneliti
menggunakan beberapa metode:
a. Observasi
Observasi adalah alat pengumpulan data-data yang dilakukan
dengan cara mengamati serta mencatat secara sistematik gejala yang
diselidiki.29 Dalam hal ini peneliti melakukan observasi atau
pengamatan terhadap pelaku usaha bisnis Multi Level marketing PT.
natural nusantara cabang sampang di desa Ketapang daya kecamatan
Ketapang kabupaten sampang untuk mengetahui bagaimana
penerapan bisnis multi level marketing pada PT. natural nusantara
cabang sampang.
b. Wawancara
Wawancara adalah proses percakapan dengan maksud untuk
mengonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi,

28
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997), 91.
29
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), 70
19

motivasi, perasaan, dan sebagainya yang dilakukan dua pihak yaitu


pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dengan
orang yang diwawancarai (interviewee). Wawancara adalah metode
pengumpulandata yang amat populer, karena itu banyak digunakan di
berbagai penelitian.30
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data kualitatif
sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk
dokumentasi. Sebagaian besar data berbentuk surat, catatan harian,
arsip foto, hasil rapat, cenderamata, jurnal kegiatan dan sebagaianya.31
5. Teknik analisis data
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat
pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data
dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah
melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila
jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum
memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai
tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel. Miles dan
Huberman, mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus
menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah tuntas.32
a. Data Reduction (Reduksi Data)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok
tentang bisnis multi level marketing memfokuskan pada hal-hal yang
penting tentang bisnis multi level marketing, lalu dicari tema dan
polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti
untuk melakukan pengumpulan data. Reduksi data dapat dibantu
30
Burhan bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (jakarta: PT Raja Grafindon Persada, 2001),
143.
31
Wiratna Sujarweni, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2014), 33
32
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Penerbit 33 Alfabeta,
2020), 321.
20

dengan peralatan elektronik seperti laptop, dengan memberikan kode


pada aspek-aspek tertentu. Reduksi data merupakan proses berpikir
sensitif yang memerlukan kecerdasan, keluasan, dan kedalaman
wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang masih baru, setiap peneliti
akan dipandu oleh teori dan tujuan yang akan dicapai. 33
b. Data Display (Penyajian Data)
Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk
memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya,
berdasarkan apa yang telah dipahami. Penyajian data bisa dilakukan
dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,
flowchart, dan sejenisnya. Miles dan Huberman menyarankan dalam
melakukan display data, selain dengan teks yang naratif, juga dapat
berupa grafik, matrik, network (jejaring kerja), dan chart.34
c. Conclution (Penarikan Kesimpulan)
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara,
dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat dan
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-
bukti yang valid, dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan
untuk mengumpulkan data kembali, maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.35
6. Pengujian keabsahan data
Dalam pengujian keabsahan data atau uji kredibilitas terhadap
data hasil penelitian, konselor menggunakan beberapa cara, antara
lain:
a. Memperpanjang waktu

33
Ibid, 321
34
Ibid, 325
35
Ibid, 329
21

Memperpanjang waktu penelitian adalah salah satu cara


untuk meminimalisir kesalahan dalam keabsahan data.36 Ini diperlukan
untuk menciptakan trust (kepercayaan) antara pihak terkait.
a. Melakukan cek ulang (re-checking)
Cara ini juga dapat meminimalisasi kesalahan serta untuk
memastikan apakah data yang didapat sudah valid atau belum. Cek
ulang biasanya dilakukan pada pertengahan perjalanan penelitian.37
Apabila setelah berkali-berkali melakukan cek ulang kemudian
mendapat data yang valid, maka point perpanjangan waktu
pengamatan bisa diakhiri.
b. Triangulasi
Triangulasi adalah pengguanaan dua atau lebih sumber
untuk mendapatkan gambaran serta informasi yang menyeluruh
tentang suatu fenomena yang akan diteliti.38 Sedangkan triangulasi
yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: mendampingkan
apa yang dikatakan secara pribadi, membandingkan dari wawancara
dengan isi dokumen terkait, membandingkan apa yang dikatakan
orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang
waktu, dan membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dari
berbagai pendapat dan pandangan orang lain.39
7. Tahap-tahap penelitian
Langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian ini secara
runtut adalah sebagai berikut:
1. Tahapan perencanaan
Dalam tahapan ini peneliti melakukan pemilihan tempat
penelitian yang sesuai dengan masalah yang ingin dikaji, kemudian
strategi apa yang akan diterapkan dalam memperoleh data yang

36
Haris Herdiansyah, Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta: Salemba
Humanika, 2011), 200.
37
Ibid, 205
38
Ibid, 201
39
M. Junaidi Ghony Dan Fauzan Al-Manshur, Metodologi Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Ar-
Ruzz, 2012), 322-323
22

diperlukan, penentuan strategi harus mengacu pada pertanyaan


penelitian yang telah ditentukan.40
2. Pengumpulan data
Untuk memperoleh data sebagaima diungkapkan oleh
Bogdan dan Biklen dalam kutipannya yaitu “proses pelacakan dan
pengaturan secara sistematis transkip wawancara, catatan lapangan
dan bahan-bahan lain yang dikumpulkan untuk meningkatkan
pemahaman terhadap bahan-bahan tersebut agar dipresentasikan
semuanya kepada orang lain”.41
3. Tahap penarikan diri
Penelitian kualitatif dilaksanakan dalam setting yang
alamiah hal ini akn berakibat pada situasi dimana peneliti akan
dipandang dan memandang dirinya sebagai bagian dari pengatran
tersebut karena sangat akrabnya dengan objek peneliti atau informan.
4. Tahapan penulisan
Sesudah tahapan-tahapan tersebut dijalani dengan baik
Langkah berikutnya adalah melakukan penulisan atas apa yang telah
diteliti sesuai dengan penelitian. Laporan penelitian kualitatif harus
mengungkap argumen yang meyakinkan dengan menunjukkan data
secara sistematis guna mendukung kasus yang jadi perhatian peneliti.42

H. Sistematika Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bagian ini, dijelaskan tentang latar belakang,


identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, kajian penelitian terdahulu, definisi
operasional, dan sistematika pembahasan.

BAB II LANDASAN TEORITIS


40
Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 202.
41
Ibid, 178.
42
Ibid, 204.
23

Dalam bab II ini menyatakan teori-teori yang berkaitan


dengan focus pembahasan ini. Bab ini merupakan kajian yang
didalamnya berisi tentang pembahasan untuk mengantarkan pada
pembahasan yang berhubungan dengan judul akhir yaitu perspektif
hukum ekonomi syariah terhadap bisnis multi level marketing pada
PT. natural nusantara cabang sampang studi kasus didesa Ketapang
daya kecamatan Ketapang kabupaten sampang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab III ini, peneliti akan mendeskripsikan secara


komerehensif, jelas dan detail hasil penelitian lapangan yang tidak
terkontaminasi dengan buah pikiran ataupun opini dari jenis
penelitian, kehadiran peneliti, sumber data, pengecekan data dan tahap
penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan
penelitian tersebut.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini memaparkan hasil penelitian, pembahasan


pelaksanaan proses dan hasil akhir hukum bisnis multi level marketing
pada PT. natural nusantara cabang sampang kemudian diuraikan
analisis tentang hasil dari penerapan bisnis tersebut.

BAB V PENUTUP

Bab terakhir berisi kesimpulan dari keseluruhan proses


penelitian serta memberikan saran-saran terkait penelitian yang
dilakukan.

I. Outline Skripsi (Kerangka Pembahasan)


Halaman judul
Pernyataan keaslian
Halaman persetujuan pembimbing
Halaman pengesahan
24

Motto
Persembahan
Kata pengantar
Daftar isi
Abstrak
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Dan Pembatasan Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
E. Kajian Penelitian Terdahulu
F. Kerangka Teori
G. Metode Penelitian
H. Sistematika Pembahasan
I. Outline Skripsi (Kerangka Pembahasan)
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian Bisnis Multi Level Marketing
B. Dasar Hukum Bisnis Multi Level Marketing
C. Rukun Bisnis Multi Level Marketing
D. Syarat Multi Level Marketing
BAB III: METODE PENELITIAN
A. Jenis Dan Pendekatan Penelitan
B. Sasaran Dan Lokasi Penelitian
C. Sumber Data
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Teknik Analisis Data
F. Pengujian Keabsahan Data
G. Tahap-Tahap Penelitian

BAB IV: PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN


A. Penyajian Dan Analisis Data
25

B. Pembahasan (penafsiran atas data-data dan hasil analisis yang


telah ditentukan)
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran

J. Jadwal penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian iniakan disajikan jadwal pelaksanaan
penelitian guna mendukung terselesaikannya penelitian yang terstruktural.

Kegiatan Tahun 2022 Tahun 2023


4 11 1 2 3 4 5 6 7
1 Observasi Awal
2 Pengajuan Judul
3 Penyusunan Proposal
4 Penentuan Pembimbing
5 Ujian Proposal
6 Kerangka Skripsi
7 Penelitian Lapangan
8 Penyusunan Skripsi
9 Ujian Komprehensif
10 Munaqosah
11 Wisuda

DAFTAR PUSTAKA
26

Abdullah, Yatimin, Studi Islam Kontemporer, Jakarta: Amzah, 2006.


Abdulrahman, Dudung. Pengantar Metode Penelitian, Yogyakarta: Kurnia Kalam
Semesta, 2003.
Achmadi, Cholid Narbuko dan Abu, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi
Aksara, 2009.
Ali, Zainuddin. Hukum Ekonomi Syariah, Jakarta:Sinar Grafika, 2008.
Ali, Zainuddin. Hukum Ekonomi Syariah, Jakarta:Sinar Grafika, 2008.
Al-Manshur, M. Junaidi Ghony Dan Fauzan, Metodologi Penelitian Kualitatif,
Yogyakarta: Ar-Ruzz.
Azwar, Saifuddin, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997.
Buchari, Andi_______ Islam Economic Syariah Bukan Opsi, Tapi Solusi, Jakarta:
Pt. Bumi Aksara.
Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kualitatif, jakarta: PT Raja Grafindon
Persada, 2001.
Burhan, Ashshofa. Metode Penelitian Hukum, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004.
Fauzia, Ika Yunia. Prinsip Dasar Ekonomi Islam, Jakarta: PT Fajar Interpratama
Mandiri, 2004.

Fauzia, Ika Yunia. Prinsip Dasar Ekonomi Islam, Jakarta: PT Fajar Interpratama,
Mandiri, 2004.
Herdiansyah, Haris. Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta:
Salemba Humanika, 2011.
Ikbar,Yanuar, Metode Penelitian Sosial Kualitatif, Bandung: PT Refika Aditama,
2012.
Johannes Ibrahim &Lindawaty sewu, Hukum Bisnis Dalam perspepsi Manusia
Modern, Bandung: PT. Refika Aditama. 2004.

Karim, Helmi. Fiqih Mualmalah, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1993.
Mardalis, Ahmad. Nur Hasanah, Multi Level Marketing Perspektif Ekonomi Islam,
falah, volume 1, No 1, februari 2016.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, 2000.
27

Muslich, Ahmad Wardifiqh. muamalah, Jakarta: Amzah, 2015, 613.


Sasongko, Fusthathul Nur,Sistem Multi Level Marketing Dalam Perspektif Hukum
Islam Dan Undang-Undang No.7 Tahun 2014 Pada PT. Moment Global
Internasional, Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, 2019.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Penerbit,
33 Alfabeta.

Sujarweni, Wiratna Metode Penelitian Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2014.


Supirman, Sistem Bisnis Multi Level Marketing Perspektif Hukum Ekonomi
Syariah (Studi Pada PT. Bandung Eco Sinergi Teknologi Cabang Jambi),
Jambi: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin, 2021.
Syarifuddin, Amir, Garis-Garis Besar Fiqih, Jakarta: Fajar Inter Pratama, 2003.
Utomo, Setiawan Budi. Fiqih Actual, Jakarta: Gema Insani Press, 2003.
Yolanda, Kontribusi Multi Level Marketing Terhadap Peningkatan Perekonomian
Anggota Menurut Perspektif Hukum Ekonomi Islam (Studi Kasus Pada
PT. Orindo Alam Ayu Pekan Baru, Pekanbaru: UIN Sultan Syarif Kasim
Riau, 2012.
Yusanto, Ismail M. Karebet Widjaja Kusuma, Menggagas Bisnis Islam Jakarta:
Gema Insani Press, 2002.

Anda mungkin juga menyukai